Anda di halaman 1dari 4

Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)

Vol. 6 No. 2 Juli 2022 – e. ISSN: 2550-0821 SOSIAL HUMANIORA

Sosialisasi Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Pelajar


Sekolah Menengah Umum di Masa Pandemi Covid-19
Nuribadah, Eny Dameria, Elidar Sari, Ummi Kalsum, Muhammad Nasir

Fakultas Hukum, Universitas Malikussaleh/Bukit Indah, Aceh Utara

E-mail: nuribadah@unimal.ac.id

Abstrak — Dampak penggunaan media sosial merupakan pengetahuan yang harus dimiliki para pelajar karena generasi
muda ini banyak menggunakan media sosial dalam aktivitas sehari-hari. Dampak paling mendasar bagi anak-anak di
masa pandemi virus corona adalah pemanfaatan perangkat secara luas, baik menurut pandangan konvensional, untuk
keperluan sekolah, maupun di lingkungan keluarga dan lokal. Penggunaan perangkat ini berdampak buruk pada anak-
anak. Anak-anak dalam pemanfaatan media online harus dibatasi pada hal-hal yang berdampak positif dan
penyimpangan dari pemanfaatan media berbasis web dapat ditolak dengan perlindungan mereka menyalahgunakan
demonstrasi kriminal yang tercatat dalam undang-undang ITE. Untuk itu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat
sosialisasi dampak penggunaan media sosial terhadap pelajar Sekolah Menengah Umum. Sosialisasi dilakukan di 2
sekolah yaitu SMA Negeri 1 Bireuen dan SMA Negeri 2 Bireuen. Materi sosialisasi adalah Undang-undang No. 11 Tahun
2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan positip
tentang penggunaan media sosial di kalangan pelajar.

Kata Kunci —dampak, media sosial, pelajar, masa pandemi

Abstract — The impact of using social media is knowledge that must be possessed by students because this young generation
uses social media a lot in their daily activities. The most basic impact for children during the corona virus pandemic is the
widespread use of devices, both according to conventional views, for school purposes, as well as in the family and local
environment. The use of these devices adversely affects children. Children in the use of online media must be limited to
things that have a positive impact and deviations from the use of web-based media can be denied by protecting them from
abusing criminal demonstrations recorded in the ITE law. For this reason, community service activities were carried out to
socialize the impact of using social media on high school students. The socialization was carried out in 2 schools, namely
SMA Negeri 1 Bireuen and SMA Negeri 2 Bireuen. The material for socialization is Law no. 11 of 2008 concerning
Information and Electronic Transactions. This activity is expected to provide positive knowledge about the use of social
media among students.

Keywords — impact, social media, student, pandemic era

1. PENDAHULUAN tujuannya adalah untuk mencerdaskan kehidupan


Globalisasi informasi telah menempatkan bangsa, mengembangkan perdagangan dan
Indonesia sebagai bagian masyarakat informasi perekonomian nasional, meningkatkan efektivitas dan
dunia sehingga mengharuskan dibentuknya efisiensi pelayanan publik, membuka kesempatan
pengaturan tentang informasi dan transaksi seluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan
elektronik di tingkat nasional sebagai jawaban pemikiran dan kemampuan pada bidang penggunaan
perkembangan yang terjadi baik di tingkat regional dan pemanfaatan teknologi informasi (TI), memberikan
maupun internasional [1]. Pada tanggal 25 Maret rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi
2008 telah disahkan Undang-undang No 11 tahun pengguna dan penyelenggaraan TI [2].
2008 tantang Informasi dan Transaksi Elektronik. Salah satu pemanfaatan di bidang teknologi
Hal tersebut adalah sebuah langkah maju yang di informatika salah satunya adalah dengan munculnya
tempuh oleh pemerintah dalam penyelenggaraan berbagai macam situs jejaring sosial, dan dalam hal
layanan informasi secara online yang mencakup penggunaannya menyebar luas ke berbagai macam
beberapa aspek kriteria dalam penyampaian kalangan, yaitu mulai dari usia yang tergolong anak-
informasi [2]. anak, remaja, mahasiswa, ibu rumah tangga, dan
Undang-Undang Informasi dan Transaksi kalangan umum lainnya [4]. Informasi yang telah
Elektronik dibentuk berdasarkan asas kepastian dikeluarkan baik individu maupun kelompok melalui
hukum, manfaat, kehati-hatian, itikad baik dan media sosial dan elektronik ketika telah terkirim dan
kebebasan memiliki teknologi [3]. Sedangkan dibaca oleh banyak orang dapat mempengaruhi emosi,

Dosen Indonesia Semesta (DIS)-DPD Jatim 1


Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Vol. 6 No. 2 Juli 2022 – e. ISSN: 2550-0821 SOSIAL HUMANIORA

perasaan, pikiran bahkan tindakan seseorang atau Langkah awal kegiatan yang dilakukan yaitu
kelompok [5]. dengan pemberian materi yang disusun dari pendapat
Tindak pidana yang cukup menonjol di para ahli. Pelaksana kegiatan memberikan kesempatan
tengah-tengah masyarakat adalah penyebaran untuk berdiskusi mengenai hal-hal yang belum
informasi elektronik yang mengandung konten dipahami dan bila ada permasalahan terkait penggunaan
pornografi, berita bohong, penistaan, atau media sosial. Pada akhir kegiatan, tim pelaksana
pencemaran nama baik. Tindakan penanganannya memberikan kesempatan kepada peserta untuk
menimbulkan polemik dan pertentangan- menyampaikan beberapa masukan dan harapan terkait
pertentangan dalam masyarakat [6]. Ujaran dengan kegiatan pengabdian yang dilakukan. Pelaksana
kebencian (hate speech) melibatkan masalah suku, kegiatan juga berharap agar kegiatan seperti ini dapat
agama, aliran kepercayaan, ras, golongan, warna terus dilakukan terhadap orangtua sehingga bersinergi
kulit, gender, cacat fisik (difabel), dan orientasi antara anak dan orangtua selaku penbimbing anak-anak
seksual. Ujaran kebencian bisa dilontarkan lewat dalam penggunaan media sosial. Adapun tahapan
media massa, kampanye, spanduk, jejaring media kegiatan dilakukan sebagai berikut:
sosial, berpendapat di muka umum, demonstrasi,
ceramah keagamaan, dan pamflet [7].
Persiapan kegiatan
Pentingnya penggunaan media sosial dan
dampaknya serta UU ITE menjadi topik berbagai
kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan antara
lain dilakukan untuk sosialisasi UU no. 19/2016
Penyusunan materi
yang merupakan perubahan dari UU no. 11/2008
tentang informasi dan transaksi elektronik [8],
advokasi UU ITE terhadap guru [9], sosialisasi UU
ITE [3] [10] [11] [12] [13] [14] dan dampak Penentuan lokasi
hukumnya [3], penyuluhan [15] dan pendampingan
penggunaan media sosial [16], peningkatan
pemahaman siswa sekolah [4], penyuluhan hukum
tindak pidana UU ITE [17], sosialiasi ancaman Koordinasi dan penjadualan
pidana penyebar hoax [18].
Pelajar merupakan generasi muda yang
banyak menggunakan media sosial dalam aktivitas
sehari-harinya. Pengetahuan dan pemahaman Pelaksanaan kegiatan
penggunaan media yang tepat dan bertanggung
jawab sangat diperlukan. Hal ini perlu dilakukan Gambar 1. Tahapan kegiatan
untuk mengantisipasi permasalahan yang lebih
serius. Hal inilah yang mendasari dilakukannya 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk Dampak yang paling mendasar terhadap anak
sosialisasi penggunaan media sosial pada pelajar di dan pelajar di era pandemi Covid-19 adalah maraknya
era pandemi Covid-19. Kegiatan ini bertujuan penggunaan gadget baik dari segi formal untuk
memberikan pemahaman bahwa penggunaan kepentingan sekolah maupun di keluarga dan
media yang tepat sehingga anak-anak bisa lingkungan masyarakat. Penggunaan gadget ini
menggunakan media dengan baik dan bermanfaat. mempunyai dampak positif dan negatif bagi anak.
Perlunya pengawasan dari orang tua di dalam keluarga
2. METODE terhadap penggunaan gadget ini harus maksimal untuk
Pengabdian akan dilaksanakan selama 1 meminimalisir dampak negatif dari penggunaan media
(satu) bulan di dua lokasi yang berbeda, yaitu di sosial ini.
SMA Negeri 1 Bireuen dan SMA Negeri 2 Bireuen. Dampak negatif dari penggunaan gadget bisa
Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan sangat merugikan perkembangan generasi muda.
pemahaman bagi anak-anak tentang penggunaan Perlindungan anak didefinisikan sebagai semua hal
media sosial secara bijak. Kegiatan dilakukan yang dilakukan untuk mengkondisikan setiap anak
dengan metode ceramah dan diskusi, peserta dapat memperoleh kebebasan dan komitmennya di
diberikan motivasi dan pemahaman mengenai setiap pergantian peristiwa dan perkembangan anak,
penggunaan media sosial yang baik sesuai dengan secara normal baik fisik, mental dan sosial.
peraturan perundang-undangan yang ada. Materi Perlindungan anak adalah bentuk nyata wujud keadilan
yang disosialisasikan adalah UU Nomor 11/2008 dalam masyarakat.
yang mengatur tentang Informasi serta Transaksi Perlindungan anak diupayakan berlaku di
Elektronik (UU ITE). berbagai bidang kehidupan, baik dalam bernegara
maupun bermasyarakat. Perlindungan anak memiliki

Dosen Indonesia Semesta (DIS)-DPD Jatim 2


Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Vol. 6 No. 2 Juli 2022 – e. ISSN: 2550-0821 SOSIAL HUMANIORA

implikasi hukum, baik hukum tertulis atau tidak


tertulis. Hukum adalah jaminan perlindungan anak.
Menurut Gosita, kepastian hukum perlindungan
anak bisa mencegah terjadinya penyelewengan
yang berakibat buruk dan tidak diinginkan terjadi
[19].
60% siswa-siswi dari hasil sesi tanya jawab
terkait penggunaan handphone dapat diketahui
bahwa 40% diantaranya menjawab penggunaan
gadget tersebut digunakan untuk hal yang
bermanfaat yaitu untuk belajar. Beberapa
pertanyaan terkait materi yang bersangkutan
Gambar 2. Kegiatan di SMAN 1 Bireuen
dengan ilmu hukum beberapa pertanyaan yang
dirangkum sebagai berikut:
1. Apabila seorang anak di bawah umur
melakukan penyalahgunaan terhadap gadget
apakah dapat anak tersebut dapat dijatuhi
hukuman pidana?
2. Bagaimana tanggapan pemateri terhadap orang
tua yang memberikan atau mengizinkan
penggunaan gadget terhadap anak?

Melalui pengabdian ini juga diberikan


pemaparan terkait dasar hukum tentang bermedia
sosial yaitu UU No. 11/2008 tentang Informasi dan Gambar 3. Kegiatan di SMAN 2 Bireuen
Transaksi Elektronik (UU ITE). UU ITE Pasal 27
(1) menjelaskan tentang pembuatan dan/atau Secara umum, para siswa memang kurang
penyebaran konten yang melanggar kesusilaan atau memahami perihal UU ITE. Pemberian materi UU ITE
pornografi berbentuk informasi atau dokumen terkait dasar hukum dan aspek pidananya merupakan
elektronik [20]. topik sosialisasi yang menarik bagi para pelajar. Hal ini
Isi pasal 27 (1) menyebutkan tentang juga sesuai dengan jumlah 40% siswa saja yang
“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak memanfaatkan perangkat selular untuk kegiatan belajar.
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan Dengan sosialisasi ini ke depannya diharapkan para
dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi siswa dapat menggunakan media sosial secara lebih
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang tepat dan bertanggung jawab.
memiliki muatan yang melanggar kesusilaan”.
Dokumen elektronik menurut UU ITE didefinisikan 4. KESIMPULAN
sebagai setiap informasi elektronik yang dibuat, Pengguna sosial media sosial membawa dampak
diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan negatif dan positif tergantung pada bijaknya
dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, menggunakan sosial media. Anak-anak dalam
optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, penggunaan media sosial harus dibatasi untuk hal-hal
ditampilkan, dan/atau didengar melalui komputer yang berdampak positif dan bagi penyimpangan
atau sistem elektronik [20]. penggunaan media sosial dapat dipidana bila melanggar
Presentasi/pemaparan materi dalam kegiatan tindak pidana yang tercamtum dalam undang-undang
ini sudah memberikan pengetahuan dan ITE. Sosialiasi UU ITE di kalangan pelajar diharapkan
pemahaman terhadap para siswa. Diharapkan dapat memberikan pemahaman untuk menggunakan
gambaran yang lebih lengkap tentang penggunaan media sosial secara tepat. Kegiatan sejenis dapat
teknologi informasi dan komunikasi dapat dilakukan terhadap masyarakat secara umum.
dikembangkan kemudian, sehingga dapat diketahui
keterbatasan tindakan terkait penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi. Namun, selain uraian
tentang perbuatan yang dilarang, sebenarnya suatu
norma hukum harus memiliki ruang penafsiran,
baik untuk mempersempit makna maupun
memperluasnya.

Dosen Indonesia Semesta (DIS)-DPD Jatim 3


Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Vol. 6 No. 2 Juli 2022 – e. ISSN: 2550-0821 SOSIAL HUMANIORA

DAFTAR PUSTAKA Muhtadin,” Banjarmasin, 2020. [Online]. Available:


[1] R. Safitri, “Undang-Undang Informasi dan https://hukum.unism.ac.id/wp-
Transaksi Elektronik Bagi Perguruan Tinggi,” content/uploads/2021/04/Fakhruddin-razy.pdf.
Salam J. Sos. dan Budaya Syar-i, vol. 5, no. 3, [11] E. Y. Susilowati and I. Irpan, “Melawan Hoax
pp. 197–218, 2018, doi: Melalui Sosialisasi Undang-Undang Informasi Dan
10.15408/sjsbs.v5i3.10279. Transaksi Elektronik,” Adi Widya J. Pengabdi.
[2] I. A. Permatasari and J. H. Wijaya, Masy., vol. 4, no. 1a, p. 32, 2020, doi:
“Implementasi Undang-Undang Informasi dan 10.33061/awpm.v4i1a.3876.
Transaksi Elektronik Dalam Penyelesaian [12] I. R. Harahap and D. Maharani, “Penerapan dan
Masalah Ujaran Kebencian Pada Media Sosial,” Pandangan Keagamaan Terhadap Undang-Undang
J. Penelit. Pers dan Komun. Pembang., vol. 23, ITE di Indonesia,” J. Soc. Responsib. …, vol. 1, no.
no. 1, pp. 27–41, 2019, doi: 1, pp. 28–31, 2020.
10.46426/jp2kp.v23i1.101. [13] A. Dermawan, Sumantri, and Sudarmin, “Penerapan
[3] D. E. Prastiwi, T. Tohadi, B. Munir, and ..., UU ITE di Indonesia Sma Negeri 3 Kisaran,”
“Sosialisasi Undang-Undang Ite Dan Dampak Jurdimas (Jurnal Pengabdi. Kpd. Masyarakat), vol.
Hukumnya Bagi Masyarakat,” Abdi Laksana, 3, no. 1, pp. 59–64, 2020.
vol. 2, pp. 416–424, 2021, [Online]. Available: [14] M. Kurnianingsih, I. A. Handono, M. Naufal, and N.
http://www.openjournal.unpam.ac.id/index.php/ Silma, “Sosialisasi Penerapan UU ITE Untuk
JAL/article/view/13479%0Ahttp://www.openjo Penggunaan Media Sosial di Desa Singopuran
urnal.unpam.ac.id/index.php/JAL/article/viewFi Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo,” vol. 1,
le/13479/7883. no. 3, pp. 186–193, 2021, doi:
[4] Fahmi, Rizana, and R. Iqsandri, “Peningkatan 10.25008/altifani.v1i3.148.
Pemahaman Siswa Sekolah Menengah Kejuruan [15] E. Irfiani, S. Anwar, A. Haidir, and F. Indriyani,
(SMK) Negeri 7 Pekanbaru Terhadap Undang- “Penyuluhan Penggunaan Media Sosial Tanpa
Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Melanggar UU ITE Bagi Anak Panti Asuhan YPA
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Ar Ridho,” Abdimas Nusa Mandiri, vol. 3, no. 1, pp.
Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi 1–4, 2021.
Elektronik,” Ensiklopedia Res. Community Serv. [16] S. N. I. S. D and S. M. D. HUTABARAT,
Rev., vol. 1, no. 1, pp. 89–95, 2021. “Pendampingan Penggunaan Media Sosial Yang
[5] A. Munir et al., “Gerakan Pemuda Cerdas Cerdas Dan Bijak Berdasarkan Undang-Undang
Lawan Berita Hoax,” Bakti Kita, vol. 01, no. 01, Informasi Dan Transaksi Elektronik,” Disem. J.
pp. 1–4, 2020. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 2, no. 1, pp. 34–46, 2020,
[6] A. Rauf and Suryani, “Aspek Pidana Dalam doi: 10.33830/diseminasiabdimas.v2i1.754.
Penyebaran Informasi Melalui Media [17] M. D. Al Fajar, J. L. Leviza, and ..., “Penyuluhan
Elektronik,” Pros. Semin. Ilm. Sist. Inf. DAN Hukum Tindak Pidana Uu Ite Terhadap Masyarakat
Teknol. Inf. Pus. Penelit. dan Pengabdi. Pada Di Desa Cempedak Lobang,” Community …, vol. 2,
Masy. STMIK Dipanegara Makassar, vol. VIII, no. 3, pp. 1047–1051, 2021, [Online]. Available:
no. 1, pp. 83–94, 2019. https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/
[7] D. G. S. Mangku and N. P. R. Yuliartini, cdj/article/view/2931%0Ahttps://journal.universitas
“Penggunaan Media Sosial Secara Bijak Sebagai pahlawan.ac.id/index.php/cdj/article/download/293
Penanggulangan Tindak Pidana Hate Speech 1/1940.
Pada Mahasiswa Jurusan Hukum dan [18] B. S. Priambada, “Sosialisasi Ancaman Pidana Bagi
Kewarganegaraan Fakultas Hukum dan Ilmu Penyebar Hoax,” E-Amal J. Pengabdi. Kpd. Masy.,
Sosial Universitas Pendidikan Ganesha,” J. vol. 02, no. 01, pp. 1017–1022, 2022.
Pengabdi. Kpd. Masy. Media Ganesha FHIS, [19] A. Gosita, Masalah Perlindungan Anak. 1989.
vol. 1, no. 2, pp. 87–96, 2020. [20] U. N. 11, Tentang Informasi dan Transaksi
[8] A. A. Nugroho, H. Suyanto, and ..., “Sosialisasi Elektronik. 2008.
Uu No. 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang
Informasi Dan Transaksi …,” Semin. Nas. Has.
…, no. 19, 2018, [Online]. Available:
https://conference.upnvj.ac.id/index.php/pkm/ar
ticle/view/141%0Ahttps://conference.upnvj.ac.i
d/index.php/pkm/article/viewFile/141/140.
[9] F. E. Nastiti, R. A. Prastyanti, and A. Srirahayu,
“Advokasi UU ITE:Peningkatan Kewaspadaan
Guru Terhadap Serangan Cyberbullying Antar
Peserta Didik Di Gugus II Harjuno (Pengabdian
Masyarakat pada Gugus II Harjuno Surakarta),”
J. Inf. Politek. Indonusa Surakarta, vol. 5, no. 3,
pp. 3–7, 2019.
[10] F. Razy, Mambang, and S. E. Prastya,
“Sosialisasi Undang-Undang ITE dan Pelatihan
e-Learning bagi Guru-Guru SMK Islam Sabilal

Dosen Indonesia Semesta (DIS)-DPD Jatim 4

Anda mungkin juga menyukai