E-mail: nuribadah@unimal.ac.id
Abstrak — Dampak penggunaan media sosial merupakan pengetahuan yang harus dimiliki para pelajar karena generasi
muda ini banyak menggunakan media sosial dalam aktivitas sehari-hari. Dampak paling mendasar bagi anak-anak di
masa pandemi virus corona adalah pemanfaatan perangkat secara luas, baik menurut pandangan konvensional, untuk
keperluan sekolah, maupun di lingkungan keluarga dan lokal. Penggunaan perangkat ini berdampak buruk pada anak-
anak. Anak-anak dalam pemanfaatan media online harus dibatasi pada hal-hal yang berdampak positif dan
penyimpangan dari pemanfaatan media berbasis web dapat ditolak dengan perlindungan mereka menyalahgunakan
demonstrasi kriminal yang tercatat dalam undang-undang ITE. Untuk itu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat
sosialisasi dampak penggunaan media sosial terhadap pelajar Sekolah Menengah Umum. Sosialisasi dilakukan di 2
sekolah yaitu SMA Negeri 1 Bireuen dan SMA Negeri 2 Bireuen. Materi sosialisasi adalah Undang-undang No. 11 Tahun
2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan positip
tentang penggunaan media sosial di kalangan pelajar.
Abstract — The impact of using social media is knowledge that must be possessed by students because this young generation
uses social media a lot in their daily activities. The most basic impact for children during the corona virus pandemic is the
widespread use of devices, both according to conventional views, for school purposes, as well as in the family and local
environment. The use of these devices adversely affects children. Children in the use of online media must be limited to
things that have a positive impact and deviations from the use of web-based media can be denied by protecting them from
abusing criminal demonstrations recorded in the ITE law. For this reason, community service activities were carried out to
socialize the impact of using social media on high school students. The socialization was carried out in 2 schools, namely
SMA Negeri 1 Bireuen and SMA Negeri 2 Bireuen. The material for socialization is Law no. 11 of 2008 concerning
Information and Electronic Transactions. This activity is expected to provide positive knowledge about the use of social
media among students.
perasaan, pikiran bahkan tindakan seseorang atau Langkah awal kegiatan yang dilakukan yaitu
kelompok [5]. dengan pemberian materi yang disusun dari pendapat
Tindak pidana yang cukup menonjol di para ahli. Pelaksana kegiatan memberikan kesempatan
tengah-tengah masyarakat adalah penyebaran untuk berdiskusi mengenai hal-hal yang belum
informasi elektronik yang mengandung konten dipahami dan bila ada permasalahan terkait penggunaan
pornografi, berita bohong, penistaan, atau media sosial. Pada akhir kegiatan, tim pelaksana
pencemaran nama baik. Tindakan penanganannya memberikan kesempatan kepada peserta untuk
menimbulkan polemik dan pertentangan- menyampaikan beberapa masukan dan harapan terkait
pertentangan dalam masyarakat [6]. Ujaran dengan kegiatan pengabdian yang dilakukan. Pelaksana
kebencian (hate speech) melibatkan masalah suku, kegiatan juga berharap agar kegiatan seperti ini dapat
agama, aliran kepercayaan, ras, golongan, warna terus dilakukan terhadap orangtua sehingga bersinergi
kulit, gender, cacat fisik (difabel), dan orientasi antara anak dan orangtua selaku penbimbing anak-anak
seksual. Ujaran kebencian bisa dilontarkan lewat dalam penggunaan media sosial. Adapun tahapan
media massa, kampanye, spanduk, jejaring media kegiatan dilakukan sebagai berikut:
sosial, berpendapat di muka umum, demonstrasi,
ceramah keagamaan, dan pamflet [7].
Persiapan kegiatan
Pentingnya penggunaan media sosial dan
dampaknya serta UU ITE menjadi topik berbagai
kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan antara
lain dilakukan untuk sosialisasi UU no. 19/2016
Penyusunan materi
yang merupakan perubahan dari UU no. 11/2008
tentang informasi dan transaksi elektronik [8],
advokasi UU ITE terhadap guru [9], sosialisasi UU
ITE [3] [10] [11] [12] [13] [14] dan dampak Penentuan lokasi
hukumnya [3], penyuluhan [15] dan pendampingan
penggunaan media sosial [16], peningkatan
pemahaman siswa sekolah [4], penyuluhan hukum
tindak pidana UU ITE [17], sosialiasi ancaman Koordinasi dan penjadualan
pidana penyebar hoax [18].
Pelajar merupakan generasi muda yang
banyak menggunakan media sosial dalam aktivitas
sehari-harinya. Pengetahuan dan pemahaman Pelaksanaan kegiatan
penggunaan media yang tepat dan bertanggung
jawab sangat diperlukan. Hal ini perlu dilakukan Gambar 1. Tahapan kegiatan
untuk mengantisipasi permasalahan yang lebih
serius. Hal inilah yang mendasari dilakukannya 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk Dampak yang paling mendasar terhadap anak
sosialisasi penggunaan media sosial pada pelajar di dan pelajar di era pandemi Covid-19 adalah maraknya
era pandemi Covid-19. Kegiatan ini bertujuan penggunaan gadget baik dari segi formal untuk
memberikan pemahaman bahwa penggunaan kepentingan sekolah maupun di keluarga dan
media yang tepat sehingga anak-anak bisa lingkungan masyarakat. Penggunaan gadget ini
menggunakan media dengan baik dan bermanfaat. mempunyai dampak positif dan negatif bagi anak.
Perlunya pengawasan dari orang tua di dalam keluarga
2. METODE terhadap penggunaan gadget ini harus maksimal untuk
Pengabdian akan dilaksanakan selama 1 meminimalisir dampak negatif dari penggunaan media
(satu) bulan di dua lokasi yang berbeda, yaitu di sosial ini.
SMA Negeri 1 Bireuen dan SMA Negeri 2 Bireuen. Dampak negatif dari penggunaan gadget bisa
Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan sangat merugikan perkembangan generasi muda.
pemahaman bagi anak-anak tentang penggunaan Perlindungan anak didefinisikan sebagai semua hal
media sosial secara bijak. Kegiatan dilakukan yang dilakukan untuk mengkondisikan setiap anak
dengan metode ceramah dan diskusi, peserta dapat memperoleh kebebasan dan komitmennya di
diberikan motivasi dan pemahaman mengenai setiap pergantian peristiwa dan perkembangan anak,
penggunaan media sosial yang baik sesuai dengan secara normal baik fisik, mental dan sosial.
peraturan perundang-undangan yang ada. Materi Perlindungan anak adalah bentuk nyata wujud keadilan
yang disosialisasikan adalah UU Nomor 11/2008 dalam masyarakat.
yang mengatur tentang Informasi serta Transaksi Perlindungan anak diupayakan berlaku di
Elektronik (UU ITE). berbagai bidang kehidupan, baik dalam bernegara
maupun bermasyarakat. Perlindungan anak memiliki