SOAL : INDIVIDU
MATA KULIAH : AKUNTANSI MANAJEMEN
1. PERILAKU BIAYA
a. Biaya Tetap
Perusahaan X memproduksi alat pemanas rumah tangga. Meskipun berbagai aktivitas
dilakukan, tetapi pada dasarnya hanya satu aktivitas yang akan dilihat, yaitu aktivitas
pemotongan pipa. Mesin yang digunakan untuk memotong pipa logam tipis menjadi
potongan-potongan sepanjang 3 inci.
Oleh karena potongan 3 inci ini digunakan dalam setiap pemanas, maka jumlah pemanas
dijadikan sebagai ukuran output dari aktivitas pemotongan.
Aktivitas pemotongan menggunakan 2 macam input:
(1) mesin pemotong (2) listrik untuk mengoperasikan mesin pemotong.
Mesin pemotong disewa seharga Rp. 60.000 per tahun dan memiliki kapasitas untuk
memproduksi sampai dengan 240.000 potongan sepanjang 3 inci dalam setahun.
Biaya penyewaan mesin pemotong ini adalah biaya tetap, karena biaya tersebut akan tetap
sebesar Rp. 60.000 per tahun, tidak peduli berapa banyak potongan yang dihasilkan.
Perilaku biaya ini dapat digambarkan oleh data berikut:
60.000 0 N/A
60.000 60.000 Rp 1,00
60.000 120.000 0,50
60.000 180.000 0,33
Setiap titik ini menunjukkan jumlah potongan pada sumbu X dan biaya tetap yang
terkait (Rp 60.000) pada sumbu Y.
Berikut adalah grafik biaya tetap berdasarkan data tersebut:
b. Biaya variabel
Berdasarkan perusahaan di atas, ditambahkan sumber daya lain yang digunakan
dalam aktivitas pemotongan, yaitu listrik. Listrik dikonsumsi hanya jika output
diproduksi, dan ketika lebih banyak output diproduksi maka lebih banyak listrik
yang digunakan. Anggaplah bahwa untuk memotong satu potongan logam 3 inci
mesin menggunakan 0,1 jam-kilowatt (kwh) senilai Rp 2,00 per kwh. Jadi biaya
listrik per potongan 3 inci (per unit) adalah = 0,1 x Rp. 2,00 = Rp 0,20.
Buatlah
1) Grafik
Untuk membuat grafik biaya variabel, kita akan menggunakan sumbu-sumbu
berikut:
Sumbu X: Jumlah Potongan
Sumbu Y: Biaya Variabel (dalam Rupiah)
Kita juga akan membuat tabel yang menunjukkan jumlah potongan dan biaya
variabel yang terkait.
Diketahui bahwa biaya listrik per potongan adalah Rp 0,20.
0,2
2) Tabel
Tabel Biaya Variabel
Jumlah Potongan Biaya Variabel (Rp)
0 0
6000 12000
12000 18000
18000 36000
24000 48000
Dalam tabel ini, biaya variabel dihitung dengan mengalikan jumlah potongan
dengan biaya listrik per potongan, yaitu Rp 0,20.
Misalnya, untuk 60.000 potongan, biaya variabelnya adalah: 60.000 × Rp0,20 =
Rp12.000.
Demikian pula, kita dapat menghitung biaya variabel untuk jumlah potongan
lainnya.
2. Analisis Varians
Anda diminta menganalisis penyimpangan atau varians yang terjadi didalam usaha jasa
perhotelan (dua unsur) dari Hotel Malang Kota Bunga
a. Pendapatan/ Penjualan
b. Beban Tenaga Variabel
Pendapatan Kamar
HOTEL MALANG KOTA BUNGA
Tahun 2019
Jumlah Tarif Kamar
Jumlah
Uraian Tamu Menginap Rata-rata
(000)
(Kamar) (000)
ANGGARAN 440 Rp 355 Rp 156.200
REALISASI 415 Rp 360 Rp 149.400
b) Varians Harga
Varians Harga = (Anggaran Tarif Kamar Rata-rata - Realisasi Tarif Kamar Rata-rata)
= 360 – 355 = Rp 5.000
Analisis:
Varians Harga & Volume adalah hasil perkalian antara varians volume dan varians
harga. Dalam kasus ini, varians harga & volume adalah Rp 125.000,-. Ini
menunjukkan bahwa terdapat penyimpangan negatif antara anggaran pendapatan
dan pendapatan sebenarnya, yang disebabkan oleh kombinasi perbedaan dalam
jumlah tamu dan harga kamar.
Beban Tenaga untuk Departemen Kamar/Room Departement
HOTEL MALANG KOTA BUNGA
Tahun 2019
Waktu Total
Jumlah Tamu Tarif
Cover per Waktu Jumlah
Uraian Menginap Per Jam
kamar Cover Seluruhnya
(Kamar) (000)
(Menit) (Jam)
ANGGARAN 440 30 220 33,5 7.370
REALISASI 415 28 193,67 30,0 5.810
b. Varians Tarif
Varians Tarif = (Anggaran Tarif - Realisasi Tarif) = (220−193,67) = Rp 26,33
c. Varians Efisiensi
Varians Efisiensi = (Anggaran Waktu Cover - Realisasi Waktu Cover) = (33,5−30) = 3,5
Kesimpulan:
Varians Volume menunjukkan perbedaan antara jumlah tamu yang dianggarkan
dan jumlah tamu yang direalisasikan. Dalam hal ini, Hotel Malang Kota Bunga
mengalami varians volume sebesar 25 tamu.
Varians Tarif mencerminkan perbedaan antara tarif yang dianggarkan dan tarif
yang direalisasikan. Varians tarif adalah 26,33 Rupiah. Varians ini menunjukkan
bahwa tarif kamar rata-rata yang direalisasikan lebih rendah dari yang
dianggarkan.
Varians Efisiensi mencerminkan perbedaan antara waktu cover yang dianggarkan
dan waktu cover yang direalisasikan. Dalam hal ini, varian efisiensi adalah 3,5
Waktu Cover. Varians positif menunjukkan kurangnya efisiensi dalam
penggunaan tenaga.
Varians Volume & Tarif adalah hasil perkalian antara varians volume dan varians
tarif. Dalam kasus ini, varians volume & tarif adalah 658,25 Rupiah. Ini
menunjukkan bahwa terdapat penyimpangan antara anggaran pendapatan dan
pendapatan sebenarnya, yang disebabkan oleh kombinasi perbedaan dalam
jumlah tamu dan tarif kamar.
Kesimpulan ini menunjukkan bahwa Hotel Malang Kota Bunga mengalami variasi dalam
volume tamu, tarif kamar, dan efisiensi tenaga. Penting bagi manajemen untuk
menganalisis penyebab variasi ini dan mengambil tindakan yang tepat untuk
meningkatkan kinerja hotel, baik dari segi pendapatan maupun pengeluaran.