TUGAS REVIEW JURNAL IMPLEMENTASI KEBIJAKAN Putra
TUGAS REVIEW JURNAL IMPLEMENTASI KEBIJAKAN Putra
KETIGA
DI SUSUN OLEH:
MUH. REZA HR
NIM.230022301050
MAKASSAR
2024
Nama Jurnal: KEBIJAKAN ANALISIS PUBLIK
1. Latar Belakang
choose to do or not to do”. Kebijakan publik adalah apapun yang pemerintah pilih
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Pendapat senada dikemukakan oleh
Edward III dan Sharkansky dalam Islamy (1984: 18), yang mengemukakan bahwa
kebijakan publik adalah “what government say and do, or not to do. It is the goals or
upaya untuk memahami dan mengartikan (1) apa yang dilakukan (atau tidak dilakukan)
oleh pemerintah mengenai suatu masalah, (2) apa yang menyebabkan atau yang
memengaruhinya, dan (3) apa pengaruh dan dampak dari kebijakan publik tersebut.
Anderson dalam Islamy (1994: 19) mengartikan kebijakan publik sebagai serangkaian
tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh pelaku
yang mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah
seraya mencari peluang- 2 peluang untuk mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran
yang diinginkan. Selain itu, Anderson dalam Lembaga Administrasi Negara (2000:2)
mengartikan kebijakan publik sebagai suatu respons dari sistem politik terhadap
tujuan tertentu.
3. Hasil dan Pembahasan (untuk penelitian lebih lanjut)
1. Analisis batas, yakni usaha memetakan masalahnya melalui snowball sampling dan
stakeholders. Ini disebabkan karena analisis kebijakan sering dihadapkan pada masalah yang
tidak jelas dan rumit, sehingga perlu minta bantuan stakeholders untuk memberikan informasi
yang berhubungan dengan masalah yang bersangkutan. Misalnya untuk mengetahui masalah
kriminalitas di suatu lokasi tertentu, analis pertama, mendekati seorang bernama A. Dari A
kemudian diperoleh keterangan kalau B mengetahui lebih banyak. Selanjutnya dari B ada
penjelasan kalau C tahu banyak tentang latar belakang kehidupan dan cara kerja para kriminal,
karena C adalah ketua kelompok. Dalam konteks ini analis kebijakan perlu mengenali data dan
informasi dari C untuk dapat merumuskan masalah kriminalitas dengan benar, sehingga
tertentu dengan tujuan untuk lebih memudahkan analisis. Misalnya, untuk masalah kemiskinan,
desa (Tabel 2.3) atau kemiskinan di daerah perbukitan, kemiskinan di daerah pantai,
kemiskinan di daerah pinggiran kota, dan kemiskinan didaerah kota. dari Tabel 2.3 dapat
Dalam penetapan kriteria perlu mempertimbangkan tujuan yang akan dicapai dari suatu
kebijakan disamping pertimbangan seperangkat kriteria yang telah dibahas pada Bab sebelumnya.
Dalam konteks contoh di atas,tujuan yang akan dicapai dari adanya pemilihan kepaladaerah adalah
terciptanya sistem pemerintahan yang baik (good governance) dan demokratis. Oleh karena itu, kriteria
yang digunakan adalah, demokratis, partisipatif, transparansi, akuntabilitas, dan responsivitas sebagai
karakteristik dari good governance. Untuk memberikan nilai kuantitatif pada masing-masing kriteria
diperlukan diskusi di antara para pembuat kebijakan dengan melibatkan stakeholders untuk mencapai
nilai yang disepakati. Besarnya nilai yang disepakati harus mendasarkan pada fakta atau prediksi ke
depan. Di antara masing-masing kriteria dapat diberi bobot yang sama atauberbeda, semuanya
tergantung pada asumsi yang digunakan. Alternatif kebijakan yang mendapatkan jumlah nilai terbesar