672 1274 1 SM
672 1274 1 SM
ABSTRACT
Some airlines even menisyaratkan "flying hours" as one measure in determining the "salary" an
aviator, moreover, these flying hours will determine an aviator to appropriately referred to as
"aviator senior" or "junior pilot". Further than that, the general questions that often take
precedence in the event of a plane crash, then that is often asked by the public is what the name of
his plane, his aviator whom and for how long the pilot had flying hours?
Flying hours will generally be associated with prolonged or sebentarnya a pilot flying an
airplane, the more often an aviator have the flying hours flying hours will be higher. In contrast,
if a pilot flying the aircraft rarely then flying hours will be low. Ability and greatness of an
aviator, his public will be determined by how long he has flight hours. The higher the flying
hours, then the public against an aviator award will certainly be higher than for a new pilot
dozens of hours just fly the plane.
35
jam terbang rata-rata. Sebagai contoh yang ditentukan oleh Kemenhub yaitu
alokasi jam terbang untuk rute Jakarta – 1.050 jam setahun, 110 jam perbulan, 30
Surabaya pada sistem "integrated jam perminggu serta 9 jam perhari. Dan
operations control system" adalah 1 jam juga sistem informasi ini bisa dipakai
10 menit, sedangkan aktual dilapangan sebagai laporan jam terbang yang telah
bisa lebih dan bisa kurang dari 1 jam 10 dilakukan selama 6 bulan terakhir dan
menit. nantinya dicantumkan dalam pelaporan
Diharapkan tidak akan terjadi lagi saat melakukan medical test di Balai
penerbang PT. Garuda Indonesia yang Kesehatan Penerbangan Kemayoran.
melewati batas maksimum jam terbang
1.2. Permasalahan dan Pembatasan proses input jam terbang dan proses
Permasalahan. pencetakan laporan.
1. Urutan prosedur sistem berjalan
Untuk menjaga agar tidak saling
a. Proses pemiliharaan master file
berkembangnya masalah dan keterbatasan
i. Proses input anggota
waktu yang ada. Dalam penelitian ini
Pada proses ini bagian administrasi
peneliti tidak mencakup seluruh kegiatan
menginputkan data-data dari pilot
yang ada pada PT. Garuda Indonesia,
anggota, pada form telah
maka peneliti membatasi permasalahan
disediakan layout program dan
hanya pada sistem informasi pencatatan
setelah diinput, di edit dan dapat
jam terbang penerbang PT. Garuda
dicetak data pilot dan dibatalkan
Indonesia dari proses pesawat mundur
atau keluar dari menu input.
dari tempat parkir sampai pesawat
ii. Proses input tujuan penerbangan
tersebut mendarat dan masuk ke tempat
Pada proses ini bagian administrasi
parkir yang disediakan.
akan menginputkan data-data
tujuan penerbangan pada form
II. ANALISA SISTEM BERJALAN
telah disediakan layout program
2.1. Analisa Proses
dan setelah diinput, di edit dan
Pada bagian ini penulis akan
dapat dicetak data tujuan
menjelaskan tentang prosedur sistem yang
penerbangan dan dibatalkan atau
akan dibuat sebagai program aplikasi yang
keluar dari menu input.
meliputi : proses pemeliharaan master file
(file anggota, file tujuan penerbangan),
36
Pada proses ini bagian administrasi
mengimputkan dan menyimpan data pada file
destinasi.
dapat mencatat setiap penerbang input kota Destinasi dan input jam
terbang).
yang telah memasukkan pengisian Masukan Proses : Data Pilot, Data Destinasi, data
jam terbang yang dilakukan oleh Masukan Proses : Data Pilot, Data Destinasi, Jam
terbang
pilot yaitu laporan jam terbang Keluaran Proses : File Pilot, File Destinasi, jam
37
1. Flowchart proses mulai
Mulai
Ya
Lupa
User ID &
Passwd
Tidak
Admin / Pilot
Selesai
38
2. Flowchart proses pendataan pilot
Mulai
Masukkan User ID
& Password
Ya
Tidak
Pilih : Admin
Menu Admin
Pilot Form
Tidak
Simpan
Ya
Data Tersimpan
Log Out
39
3. Flowchart proses destinasi
Mulai
Masukkan User ID
& Password
Ya
Tidak
Pilih : Admin
Menu Admin
Destinasi Form
Tidak
Simpan
Ya
Data Tersimpan
Log Out
40
4. Flowchart proses data jam terbang pilot
Mulai
Masukkan User
ID & Password
Ya
Tidak
Pilih : Pilot
Menu Pilot
Flight Hours
Tidak
Simpan
Ya
Data Tersimpan
Log Out
41
5. Flowchart proses cetak laporan
Mulai
Masukkan User
ID & Password
Ya
Lupa User ID
& Password
Tidak
Pilih : Pilot
Menu Pilot
Cetak Laporan
Input Tanggal
Laporan
Cetak Laporan
Log Out
42
Gambar 6. Hubungan Antar Tabel
Tabel 1. Admin
No. Nama Field Type Lebar Keterangan
1. Id_admin int 2 Primary Key
2. Username varchar 20
3. Password varchar 32
Tabel 2. Destination
No. Nama Field Type Lebar Keterangan
1. Id_dest int 3 Primary Key
2. Dest_from varchar 30
3. Dest_to varchar 30
4. Flight_number varchar 10
43
b). Nama File : flight_log
Media : Harddisk
Organisasi file : Indeks sequential
Kunci file : id_dest
Tabel 4. Pilot
No. Nama Field Type Lebar Keterangan
1. Id_pilot Int 2 Primary Key
2. Name Varchar 30
3. Username Varchar 20
4. Password Varchar 32
5. Personal_number Varchar 20
6. Image Varchar 40
44
C. Struktur Program HIPO
1. Struktur HIPO Admin
LOGIN
Admin / Pilot
Pilot Menu
Admin / Pilot
Pilot Menu
Input Input
Edit Edit
Hapus Hapus
45
Gambar 8. HIPO Pilot
1. Tampilan Login
46
3. Tampilan Pilot Menu
47
48
1. Tampilan Cetak Laporan.
49
E. Rancangan dan Waktu Implemen-tasi 3. Penyusunan Data
Program Usulan Penyusunan Data hasil analisa.
1. Analisa data 4. Testing /Update Data
Mempersiapkan data-data pendu- Proses persiapan penyusunan Pe-
kung yang akan dianalisa tersebut. nelitian yang masih ada kesalahan-
2. Pengumpulan Data kesalahan.
Pengumpulan data guna mendu- 5. Dokumentasi
kung penyiapan analisa-analisa Perekaman hasil Analisa Peneli-
yang mendukung. tian.
50
4. Sistem informasi ini tidak berbentuk yang melewati batas maksimum jam
kompleks bahkan berbentuk sangat terbang yang ditentukan oleh
sederhana. Sistem tersebut hanya Kemenhub yaitu 1.050 jam setahun,
digunakan untuk mencatat jumlah jam 110 jam perbulan, 30 jam perminggu
terbang yang telah dilakukan oleh serta 9 jam perhari.
penerbang tersebut sehingga lebih
akurat karena berdasarkan jam aktual 2. Faktor kelelahan akan berdampak ke-
yang dilakukan oleh penerbang ter- pada keselamatan penerbangan sehing-
sebut berbeda dengan sistem "integra- ga diharapkan perusahaan utnuk tidak
ted operations control system" yang memberikan perintah terbang kepada
dimiliki oleh PT. Garuda Indonesia penerbang yang jumlah jam terbangnya
yang mencatat jam terbang berdasarkan mendekati maksimum sehingga dapat
perkiraan alokasi jam terbang rata-rata. memberikan margin safety yang lebih
5. Sistem ini berguna sebagai dasar besar untuk keselamatan penerbangan.
laporan aktual jumlah jam terbang 3. Pada pembuatan sistem ini tentunya
terhadap penerbang PT. Garuda masih sangat sederhana serta saran-
Indonesia apabila penerbang tersebut saran dari pihak luar sangat diperlukan
dipromosikan kepesawat yang lebih untuk perbaikannya dimasa yang akan
besar. dating.
51
Windows XP”. Andi Offset Pertama ,Trans Media Pustaka,
Yogyakarta 2010. Jakarta 2010.
[6] Sofana Iwan. “Cisco CCNA dan [8] Teguh Wahyono.“Building &
Jaringan Komputer”. Cetakan Maintenance PC Server” Elex Media
Pertama Informatika Bandung, Komputindo, Salatiga, 2007.
Desember 2010.
[9] Zaky Ali, Smitdev community. “60
[7] Sudarma,S. (Wahana Komputer) "Cara Teknik Opimasi Jaringan Komputer”
Mudah Membangun Jaringan Elek Media Komputindo Jakarta
Komputer dan Internet", Cetakan 2010.
52