21 Oktober 2012 Penelitian Eksperimen; Dr.

Kadir,
M.Pd.

DESAIN DUA FAKTOR

(Treatment by Level Design)

A. Judul :
“Pengaruh Metode Pembelajaran dan IQ terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis Matematis”
Metode Pembelajaran (A) : IQ (B) :
1. Inquiri (A1) 1. Tinggi (B1)
2. Ekspositori (A2) 2. Rendah (B2)

B. Teknik Sampling : Simple Randomized

POPULASI

350

R
sampel

80

R R
E K
40 40

A 1 A 2

IQ Tinggi IQ Rendah
IQ Rendah IQ Tinggi
(12) (12) (12) (12)

Achmad Syahlani; MPEP NR XXX Hal. 1

21 Oktober 2012 Penelitian Eksperimen; Dr. Kadir,
M.Pd.

C. Desain Penelitian :

A
A1 A2
B

B1
B2

D. Hipotesis Statistik :

1. H0 : µA1 ≤ µA2

H1 : µA1 >µA2

2. H0 : Interaksi A × B = 0
H1 : Interaksi A × B ≠ 0

3. H0 : µA1B1 ≤ µA2B1 ;

H1 : µA1B1 > µA2B1

4. H0 : µA1B2 ≥ µA2B2 ;

H1 : µA1B2 < µA2B2

E. Uji Hipotesis : ANAVA Dua Arah

1. Data :

A 1B 1 A 2B 1 A 1B 2 A 2B 2

Achmad Syahlani; MPEP NR XXX Hal. 2

21 Oktober 2012 Penelitian Eksperimen; Dr. Kadir,
M.Pd.

9 8 7 6 5 5 6 6 7 8 9 8
9 8 8 6 4 5 6 7 6 8 8 8
9 8 8 6 4 6 6 6 5 8 7 7
9 8 9 6 4 6 6 7 5 8 8 8
8 8 8 5 5 5 6 5 6 8 7 7

2. Tabel Persiapan :

Statistik A 1B 1 A 2B 1 A 1B 2 A 2B 2 ∑
n 15 15 15 15 60
∑ Yi 124 78 90 117 409
∑ Y i2 1030 414 546 917 2907
∑ yi2 4,933 8,400 6,000 4,400 23,733
8,27 5,20 6,00 7,80 6,82

3. Jumlah Kuadrat (JK) & derajat bebas (db) :

a. Total Direduksi :

JK(T) = = = 118,983

db = nT – 1 = 60 – 1 = 59

b. Antar A :

JK(A) =

= = 6,017

Achmad Syahlani; MPEP NR XXX Hal. 3

21 Oktober 2012 Penelitian Eksperimen; Dr. Kadir,
M.Pd.

db = na – 1 = 2 – 1 = 1

c. Antar B :

JK(B) =

= = 0,417

db = nb – 1 = 2 – 1 = 1

d. Interaksi :

JK(AB) =

= 88,816

db = (na – 1)(nb – 1) = (2 – 1)(2 – 1) = 1

e. Dalam Kelompok :

JK(D) = = 23,733

db = nT – na ∙ nb = 60 – 2∙2 = 56

4. Tabel ANAVA :

Sumber Ft
JK db RJK Fh
Varians α = 0,05
Antar A 6,017 1 6,017 14,19 4,01

Achmad Syahlani; MPEP NR XXX Hal. 4

21 Oktober 2012 Penelitian Eksperimen; Dr. Kadir,
M.Pd.

Antar B 0,417 1 0,417 0,98 4,01

Interaksi 88,816 1 88,816 209,47 4,01
Dalam 23,733 56 0,424
Total 118,983 59

5. Kesimpulan :

a. Uji Hipotesis 1 (Antar A) :

Karena Fh = 14,19 > 4,01 = Ft maka H0 ditolak, artinya terdapat

perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis antara siswa yang
diajar dengan Metode Inquiri dengan yang diajar dengan Metode
Ekspositori.

b. Uji Hipotesis 2 (Interaksi) :

Karena Fh = 209,47 > 4,01 = Ft maka H0 ditolak, artinya terdapat

pengaruh interaksi antara Metode Pembelajaran dengan IQ siswa
terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis siswa.

F. Uji Lanjut

Karena dari uji ANAVA dua arah diperoleh hasil terdapat perbedaan dan
pengaruh interaksi, maka perlu dilakukan uji lanjut. Uji lanjut yang akan
digunakan adalah uji Dunnett.

1. A1B1 dan A2B1 :

a. Hipotesis Statistik :
H0 : µA1B1 ≤ µA2B1 ; H1 : µA1B1 > µA2B1

b. Uji Hipotesis :

Achmad Syahlani; MPEP NR XXX Hal. 5

21 Oktober 2012 Penelitian Eksperimen; Dr. Kadir,
M.Pd.

ttab = t(α;(nT – na ∙ nb)) = t(0,05;56) = 1,67

c. Kesimpulan :
Karena to = 12,91 > 1,67 = ttab maka H0 ditolak.
Artinya:
“Kemampuan Berpikir Kritis Matematis siswa dengan IQ tinggi yang
diajar dengan Metode Inquiri lebih tinggi daripada yang diajar dengan
Metode Ekspositori”.

2. A1B2 dan A2B2 :

a. Hipotesis Statistik :
H0 : µA1B2 ≥ µA2B2 ; H1 : µA1B2 < µA2B2

b. Uji Hipotesis :

ttab = t(α;(nT – na ∙ nb)) = t(0,05;56) = 1,67

c. Kesimpulan :
Karena to = 7,57 > 1,67 = ttab maka H0 ditolak.
Artinya:
“Kemampuan Berpikir Kritis Matematis siswa dengan IQ rendah yang
diajar dengan Metode Ekspositori lebih tinggi daripada yang diajar
dengan Metode Inquiri”.

Achmad Syahlani; MPEP NR XXX Hal. 6