SALING BERPASANGAN
atau perlakuan secara berulang (lebih dari satu bentuk perlakuan) (Misbahuddin dan
Hasan 2014: 106). Dengan demikian, subyek pada pengamatan yang pertama sama
dengan subyek pada pengamatan yang kedua. Berarti, akan menghasilkan dua kelompok
data. Rata – rata dua kelompok ini dianalisis menggunakan uji – t. Untuk rancangan
penelitian eksprimen uji ini berbentuk one group pre – posttest design (rancangan satu
kelompok sebelum dan sesudah). Sedangkan pada penelitian deskriptif, uji ini dapat
diperoleh dengan cara memberikan dua jenis pengamatan atau lebih dari satu sampel yang
sama.
Ada dua jenis pengujian statistik untuk data dua kelompok saling berpasangan yaitu:
Uji Statistik untuk data berdistribusi normal dan data tidak berdistribusi normal. Jika data
berdistribusi normal maka uji yang dilakukan adalah uji – t dua sampel saling
berpasangan, sebaliknya jika data tidak berdistribusi normal maka uji yang digunakan
adalah uji tanda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari bagan berikut ini:
Bagan 1
Pengujian Dua Kelompok Saling Berpasangan
Data Tidak
Uji Tanda
Berdistribusi
Normal
a. Data Berdistribusi Normal
Rumus uji – t yang dipakai untuk dua sampel saling berpasangan adalah :
√ ∑ ( Di−D ) 2
t=
s D dengan S =
D
n−1
√n
Keterangan:
D = rata – rata data skor sebelum dan data skor sesudah
s D = simpangan baku dari selisih data skor sesudah dan data skor sebelum
n = jumlah subyek (yang berpasangan)
D i = selisih data skor sesudah dan data skor sebelum (Gunawan, 2015: 76)
Contoh Penerapan:
Seorang peneliti ingin mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa SMA
Dengan menggunakan rancangan one group pre – posttest design, diperoleh data hasil
Dalam rangka pengujian tersebut diambil sampel sebanyak 14 siswa dengan taraf
Tabel 1
Hasil Belajar Matematis Siswa SMA Negeri 1 Sebelum Dan Sesudah
Pembelajaran Kontekstual
Ha: Terdapat perbedaan antara hasil belajar matematis siswa sebelum dan sesudah
pembelajaran kontekstual
√ ∑ ( Di−D ) 2
t=
s D dengan S =
D
n−1
√n
Langkah 3: Kriteria Uji
Tabel 2
Tabel pengujian Uji T Berpasangan
Kode Beda
No Sebelum Sesudah (Di-D̅)2
Siswa (Di)
1 A 55 60 5 10,33
2 B 50 70 20 138,90
3 C 40 60 20 138,90
4 D 60 75 15 46,05
5 E 70 70 0 67,47
6 F 70 85 15 46,05
7 G 50 65 15 46,05
8 H 60 70 10 3,19
9 I 40 55 15 46,05
10 J 80 70 -10 331,76
11 K 55 60 5 10,33
12 L 60 60 0 67,47
13 M 70 60 -10 331,76
14 N 60 75 15 46,05
Jumlah 115 1330,36
Rata-Rata 8,21 95,03
Simpangan Baku 10,12
t hitung 3,04
b. Mencari nilai D̅
D=
∑ Di
n
115
D=
14
D=8,21
S D=
√n−1
∑ ( Di−D ) 2
S D=
√
1330,36
14−1
S D=
√
1330,36
13
S D=10,12
D
t hitung =
sD
√n
8,21
t hitung =
10,12
√ 14
8,21
t hitung =
10,12
3,74
8,21
t hitung =
2,70
t hitung =¿3,04
Acuan
0.05
diperoleh dari df = n – 1 = 14 – 1 = 13 dan 1 – α = 1 - = 0.975 maka ttabel =
2
2.16. Jika dibandingkan antara nilai thitung ( 3,04 ¿ > ttabel (2.16). Dengan demikian
dapat Ha diterima
Langkah 6: Kesimpulan
Acuan
H0: Tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar matematis siswa sebelum dan
Ha: Terdapat perbedaan antara hasil belajar matematis siswa sebelum dan sesudah
pembelajaran kontekstual
“Terdapat perbedaan antara hasil belajar matematis siswa sebelum dan sesudah
pembelajaran kontekstual”
PERTEMUAN KE 11
yang dibutuhkan perawat untuk memasang infuse sebelum dan sesudah mengikuti
pelatihan. Karena itu peneliti mengambil sampel acak terhadap 12 orang perawat.
Berikut adalah waktu yang dibutuhkan seorang perawat saat memasang sebelum dan
Tabel 1
Waktu Yang Dibutuhkan Perawat Untuk Memasang Infuse
Sebelum Dan Sesudah Mengikuti Pelatihan
1 A 5 6
2 B 6 8
3 C 7 7
4 D 8 10
5 E 8 9
6 F 7 7
7 G 5 6
8 H 7 7
9 I 9 9
10 J 7 8
11 K 7 10
12 L 9 6
Tabel 2
Tabel pengujian Uji T Berpasangan
Kode Beda
No Sebelum Sesudah (Di-D̅)2
Siswa (Di)
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
6 F
7 G
8 H
9 I
10 J
11 K
12 L
Jumlah
Rata-Rata
Simpangan Baku
t hitung
D=
∑ Di
n
…
D=
❑
D=…
S D=
S D=…
…
… √
d. Mencari Nilai t hitung (20 Point)
D
t hitung =
sD
√n
…
t hitung =
…
√…
…
t hitung =
…
…
…
t hitung =
…
t hitung =¿…
Acuan
Sesuai perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh thitung =…. untuk ttabel
0.05
diperoleh dari df = n – 1 = … – 1 = … dan 1 – α = 1 - = 0.975 maka ttabel = …
2
…..
TUGAS
PERTEMUAN KE 11
Seorang peneliti ingin mengetahui perbedaan hasil belajar biologi siswa SMA Negeri 2
Pontianak yang sebelum dan sesudah dilakukan model pembelajaran inkuiri. Dengan
menggunakan rancangan one group pre – posttest design, diperoleh data hasil belajar biologi
siswa sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran inkuiri. Dalam rangka pengujian tersebut
diambil sampel sebanyak 21 siswa dengan taraf kepercayaan 95 % (alfa = 5%) sebagaimana
Tentukan:
Bagaimana kesimpulan dari penelitian tersebut?