BAB IX
PEMERIKSAAN KUAT TEKAN BETON
DENGAN BENDA UJI SILINDER
( SNI 2847 : 2013 )
bangunan. Oleh karena itu, mahasiswa teknik sipil perlu mengetahui sifat-
kekuatan tekan tertentu, dan pengujian kuat tekan beton, serta sifat
Beton terbentuk dari beberapa material yaitu semen, agregat halus dan
9.1.1 Semen
air dan setelah mengeras tidak mengalami perubahan kimia jika dikenai
air. Semen yang dikenal sekarang ini yang juga disebut sebagai semen
Portland, terbuat dari campuran kalsium, silika, alumina, dan oksida besi.
Kalsium bisa didapat dari bahan berbasis kapur, seperti batu kapur,
dan zat besi dapat ditemukan pada lempung dan batuan serpih. Selain itu,
silika juga dapat dijumpai pada pasir, alumina pada bauksit, sedangkan
oksida besi diperoleh dari biji besi. Proporsi dari zat-zat pencampuran
dan C4AF. Dari keempat senyawa utama semen, C3S dan C2S adalah
Panas Hidrasi
Jumlah panas (dalam joule) per gram semen yang belum terhidrasi yang
Kekuatan semen yang telah terhidrasi tidak dapat diramalkan atas dasar
Kehalusan semen
karena itu laju hidrasi tergantung dari kehalusan partikel semen dan untuk
yang tinggi.
350-400 m2/kg
tinggi
Kandungan C3S > 55% Kandungan C3A > 12% Kehalusan ≥ 500
m2/kg Laju pengerasan awal tinggi. Untuk rasio air semen yang
agregat halus dan kasar serta air sebagai pengikat. Berikut adalah
1996):
a. Semen Portland
klinker yang didapat dari pembakaran suatu campuran yang baik dan
dan oxid besi), dengan batu gips sebagai bahan tambah dalam jumlah
yang cukup.
yang diberikan.
b. Agregat
alami batu-batuan atau juga berupa hasil mesin pemecah batu dengan
dapat berfungsi sebagai benda yang utuh, homogen, dan rapat, dimana
agregat yang berukuran kecil berfungsi sebagai pengisi celah yang ada
Agregat terdiri dari dua macam, yaitu agregat kasar (kerikil atau
batu pecah) dan agregat halus (pasir). Kandungan agregat dalam beton
kira-kira mencapai 60% - 80% dari volume total beton. Agregat sangat
c. Air
tekan beton.
Beton dapat disebut sebagai batu buatan, terdiri dari agregat yang
diikat menjadi satu oleh pasta semen. Selama masih dapat dikerjakan,
beton itu dianggap masih segar. Beton yang baru dituangkan dan segera
a. Beton berat
b. Beton normal/biasa
volume 1,8 - 2,8 ton/m3. Jenis aggregatnya antara lain : pasir dan
batu pecah
c. Beton ringan
menghasilkan bobot beton yang lebih ringan dari pada beton lain
jenis lainnya maka beton ini banyak digunakan pada dinding non-
struktur.
d. Beton mortar
mortar, pasir dan air. Untuk bagian mortar, beton jenis ini biasa
e. Beton Non-pasir
berupa kerikil, semen dan air yang sama sekali tidak menggunakan
bobot yang lebih ringan pula. Beton jenis ini juga membutuhkan
ringan, kolom dan dinding sederhana, bata beton, serta buis beton.
f. Beton Hampa
dengan kekuatan yang sangat tinggi karena air yang tersisa adalah
air yang telah bereaksi dengan semen saja. Oleh karena itu beton
g. Beton Bertulang
dan tulangan baja, beton jenis ini mempunyai sifat yaitu kuat
h. Beton Prategang
Bahan Campuran
1. Kandungan semen
konstruksi beton.
2. Kandungan air
3. Campuran Air dan Bahan Material Semen atau Fakor Air Semen
(FAS)
perbandingan air dan bahan material semen. Faktor air dan bahan
molen terlalu lama. Sebaliknya jika beton terdiri dari koral yang
Persiapan Bahan
design.
yang tidak baik. Bahan beton diaduk dengan benar agar pada
segregasi.
benda uji dibuat dalam cetakan yang bahannya tidak menyerap air
dan pada umumnya dari baja. Sebelum cetakan di isi dengan adukan
Tetapi jika air berada diatas FAS optimum, setelah penguapan terjadi
benda uji pada umur yang lain harus diberi factor pembagi.
lingkungan. Bila dibuat dengan cara yang baik kuat tekannya sama
berat.
perbaikan.
dapat dimasuki air dan air yang membawa garam dapat merusak
beton.
Nilai kuat tekan beton didapat dari pengujian standar dengan benda
uji yang lazim digunakan berbentuk silinder. Dimensi benda uji standar
adalah tinggi 300 mm dan diameter 150 mm. Tata cara pengujian yang
masing benda uji ditentukan oleh tegangan tekan tertinggi (fc’) yang
dicapai benda uji umur 28 hari akibat beban tekan selama percobaan
(Dipohusodo, 1996).
' P
F c=
A
dimana
Beton akan mempunyai kuat tekan yang tinggi jika tersusun dari
bahan lokal yang berkualitas baik. Bahan penyusun beton yang perlu
b. Gradasi agregat.
beton. Kekuatan beton akan naik secara cepat (linier) sampai umur 28
Laboratorium Struktur dan Bahan
IX-15
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568
hari, tetapi setelah itu kenaikannya akan kecil. Kekuatan tekan beton pada
umur disini adalah dihitung sejak beton dicetak. Laju kenaikan kuat tekan
beton mula-mula cepat, lama-lama laju kenaikan itu akan semakin lambat
dan laju kenaikan itu akan menjadi relatif sangat kecil setelah berumur 28
hari. Sebagai standar kuat tekan beton (jika tidak disebutkan umur secara
khusus) adalah kuat tekan beton pada umur 28 hari. Laju kenaikan beton
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jenis semen portland, suhu keliling
beton, faktor air-semen dan faktor lain yang sama dengan faktor-faktor
9.2.1 Maksud
a) Peralatan
b) Benda uji
permukaan lainnya
benda uji
9.4 Perhitungan
P
Kekuatan tekan beton =
A
P = Beban Maksimum ( Kg )
9.5 Pelaporan
- Perbandingan campuran
- Berat ( Kg )
- Beban maksimum ( Kg )
- Cacat
- Umur ( Hari )
Mulai
Selesai
Tabel Kekuatan Tekan Rata-Rata Perlu Jika Data Tidak Tersedia Untuk
Menetapkan Deviasi Standar benda Uji
Kesimpulan
- Beton tidak layak digunakan
pada umur 7 hari
- Beton gagal
Tabel Kekuatan Tekan Rata-Rata Perlu Jika Data Tidak Tersedia Untuk
Menetapkan Deviasi Standar benda Uji
Kesimpulan
- Beton tidak layak digunakan
pada umur 14 hari
- Beton gagal
Tabel Kekuatan Tekan Rata-Rata Perlu Jika Data Tidak Tersedia Untuk
Menetapkan Deviasi Standar benda Uji
Kesimpulan
- Beton tidak layak digunakan
pada umur 28 hari
- Beton gagal
Lampiran Dokumentasi