Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA


KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, WagomDistrikFakfakKabupatenFakfak
Provinsi Papua Barat
SUBJEK : No. Job : 4
SAMBUNGAN BIBIR MIRING Page :31 s.d 40

JOB 4
SAMBUNGAN BIBIR MIRING
A. Tujuan
- Mahasiswa dapat mengenal dan memahami peralatan manual yang
digunakan untuk mengetam dan menggergaji.
- Mahasiswa dapat memahami langkah kerja yang baik dalam mengeam dan
menggergaji.
- Mahasiswa dapat mengetahui dan mahir dalam melakukan cara mengetam
yang baik, sehingga mendapatkan kesikuan, kerataan, dan keluruan yang
baik.
- Mahasiswa dapat mengetahui dan mahir dalam melakukan cara
menggergaji, baik menggunakan gergaji potong maupun gergaji belah.
- Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui jenis dan bahan dalam kerja
kayu.
B. Dasar Teori
Konstruksi kayu merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung.
Sambungan dan hubungan kayu merupakan pengetahuan dasar mengenai
konstrksi kayu yang sangat membantu dalam penggambaran konstruksi
sambungan dan hubungan kayu atau bagaimana pemberian tanda ( paring )
saat melaksanakan praktik pembuatan sambungan dan hubungan kayu sesuai
dengan aturan yang berlaku.
Sambungan dan hubungan konstruksi kayu
Kita bedkan antara hubungan kayu dan sambungan kayu. Yang di maksud
dengan sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang di sambug
sambung sehingga menjadi satu batang kayu panjang dan medatar maupun
tegak lurus dalam sau bidang datar atau bidang dua dimensi. Sedangkan yang
di sbut dengan hubungan kayu yaitu dua batang kayu atau lebih yang di
hubunganka menjadi satu benda atau satu bagian konstruksi dalam bidang
( dua dimensi ) maupun dalam satu ruang berdimensi tiga. Dalam menyusun
suatu konstruksi kayu pada umumnya terdiri dari dua batang atau lebih

LAPORAN PRAKTIK KERJA KAYU Page | 33


LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, WagomDistrikFakfakKabupatenFakfak
Provinsi Papua Barat
SUBJEK : No. Job : 4
SAMBUNGAN BIBIR MIRING Page :31 s.d 40

masing masing di hubungkan menjadi satu bagian hingga kokoh. Untk


memenuhi syarat sebagai berikut :
- Sambungan harus sederhana dan kuat. Haus dihindari tarikan besar dan
dalam, karena dapa mengakibatkan kelemahan kayu dan diperlukan
batang batang kayu berukuran besar, sehingga dapat merupakan
pemborosan.
- Harus memperhatikan sifat sifat kayu, terutama sifat menyusut
mengembang dan tarikan.
- Bentuk sambungan dari hubungan konstruksi kayu harus terhadap gaya
gaya yang bekerja.

C. Instruksi Umum
Sambungan ini dipergunakan jika ada suatu balok ( gelagar ) bekerja gaya
tarik yang saling berlawanan arah, maka pada setengah panjang bibir
sambungan ditarik sehingga berbentuk kait. Panjang bibir sambungan:
- Mengetam keempat bidang benda kerja hingga rata, lurus, siku dan halus.
Langkah awal, ketam dahulu bidang yang paling besar atau lebar sebagai
acuan.
- Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah langkah kerja dengan
seksama dan teliti.
- Melukis pada permukaan benda kerja sesuai dengan gambar kerja.
- Membuat sambungan bibir miring berkait sesuai dengan arahan instruksi.

LAPORAN PRAKTIK KERJA KAYU Page | 34


LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, WagomDistrikFakfakKabupatenFakfak
Provinsi Papua Barat
SUBJEK : No. Job : 4
SAMBUNGAN BIBIR MIRING Page :31 s.d 40

D. Keselamatan Kerja
Untuk mencegah kecelakaan kerja sewaktu menjalankan praktik kerja
kayu, maka beberapa hal dibawah ini harus diperhatikan sebelum melakukan
kegiatan praktik dan selama praktik berlangsung. Hal-hal tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Menggunakan pakaian praktik
lengkap.
2. Mengikat rambut yang panjang
3. Memastikan peralatan yang
digunakan dalam keadaan baik dan
layak dipakai.
4. Menyimpan peralatan kerja dengan
baik dan teratur selama kerja
praktik.
5. Mempelajari dan mengikuti gambar
kerja serta langkah kerja terlebih
dahulu dengan teratur sebelum
memulai kerja praktik.
6. Memusatkan perhatian pada
pekerjaan.
7. Mengikuti petunjuk instruktur.

LAPORAN PRAKTIK KERJA KAYU Page | 35


LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, WagomDistrikFakfakKabupatenFakfak
Provinsi Papua Barat
SUBJEK : No. Job : 4
SAMBUNGAN BIBIR MIRING Page :31 s.d 40

E. Alat & Bahan


- Alat
1. Bangku kerja digunakan untuk
pengetaman, penggergajian,
pengamplasan, pengetaman, dan
lain-lain.
2. Ketam listrik digunakan untuk
menghaluskan kayu secara cepat dan
mudah sehingga permukaan kayu
yang kasar menjadi halus sesuai apa
yang diinginkan
3. Meteran digunakan untuk mengukur
benda kerja dengan ukuran yang
telah ditentukan. Seperti mengukur
panjang lebar dan tinggi.
4. Pensil digunakan untuk melukis
dengan ukuran tertentu pada benda
kerja atau memberi tanda pada
benda kerja.
5. Plat Siku digunakan untuk
mengukur kesikuan dan memberi
lukisan pada bagian yang dimaksud
agar lebih jelas.
6. Ragum adalah alat yang digunakan
untuk menjepit kayu atau benda
kerja.
7. Pahat adalah suatu alat yang
digunakan untuk merapikan benda
kerja.

LAPORAN PRAKTIK KERJA KAYU Page | 36


LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, WagomDistrikFakfakKabupatenFakfak
Provinsi Papua Barat
SUBJEK : No. Job : 4
SAMBUNGAN BIBIR MIRING Page :31 s.d 40

8. Palu Kayu Adalah alat yang


digunakan untuk memukul atau
member tumbukan pada pahat untuk
memahat benda kerja.

- Bahan
1. Kayu kerja balok dengan ukuran
5/10 cm panjang 30cm = 1 potong.

F.Proses Pengerjaan Sambungan Bibir Miring


- Persiapan Benda Kerja
Periksalah terlebih dahulu jenis kayu yang akan digunakan, perhatikan apakah
kayu memilih cacat dan sesuaikan dengan arah serat kayu untuk memudahkan
penyambungan.

- Pengetaman
1. Telitilah kayu yang akan diketam,
apakah bebas dari paku,pasir atau
kotoran lainnya yang dapat merusak
mata ketam.
2. Jepitlah kayu yang akan dikerjakan
pada ragum horizontal pada bangku
kerja dengan muka lebar diatasnya.

LAPORAN PRAKTIK KERJA KAYU Page | 37


LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, WagomDistrikFakfakKabupatenFakfak
Provinsi Papua Barat
SUBJEK : No. Job : 4
SAMBUNGAN BIBIR MIRING Page :31 s.d 40

3. Pengetaman pertama kali dikerjakan


pada permukaan yang paling lebar
(bidang1), dengan posisi kuda kuda
agar tenaga cukup tercurahkan pada
pekejaan dimana ketam dipegang
diatasnya.
4. Pengetaman dilakukan dengan cara:
pegangan ketam depan dipegang oleh
salah satu tangan.
5. Ketamlah berulang kali, agar
mendapatkan permukaan yang rata.
6. Perhatikan dan peiksa hasil ketaman
dengan menggunakan siku-siku dan
berilah tanda bila sudah baik.
7. Jepitlah kayu yang akan diketam,
dengan muka yang tipis (bidang) di
atasnya dan ketamlah sisi tebalnya
hingga rata, lurus dan siku terhadap
bidang 1 dan beri tanda.
8. Tarik garis peusut untuk menentukan
lebar yang diinginkan.
9. Ketam sisi tebalnya (bidang 4), yang
ditandai oleh perusut sampai lurus, rata
dan siku pada bidang 2.
10. Ketam muka lebar (bidang 3), hingga
rata, lurus dan siku terhadap bidang 2
dan bidang 4.
11. Benda kerja diketam sehingga
memperoleh dimensi 4/9

LAPORAN PRAKTIK KERJA KAYU Page | 38


LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, WagomDistrikFakfakKabupatenFakfak
Provinsi Papua Barat
SUBJEK : No. Job : 4
SAMBUNGAN BIBIR MIRING Page :31 s.d 40

- Melukis Benda Kerja


1. Gunakan pensil untuk melukis
sambungan bibir miring berkait
2. Lukislah pada potongan benda kerja
sesuai gambar kerja, baik untuk
menutup dan bukaan. Diusahakan
agar benda kerja dilukis dengan
benar

- Penggergajian dan Pemahatan


1. Jepitlah kayu yang akan dikerjakan
pada ragum horizontal pada bangku
kerja dengan muka lebar diatasnya
2. Penggergajian harus dilakukan
sesuai dengan fungsinya, yaitu
memotong dan membelah.
3. Posisi benda kerja harus stabil pada
penggergajian diusahakan gergaji
akan terus mengikuti garis yang telah
dilukis sebelumnya.
4. Untuk membelah kayu, sudut
penggergajian yang tepat adalah +
600 terhadap benda kerja. Sedangkan
untuk memotong kayu posisi
penggergajian yang baik adalah
membentuk sudut penggergajian +

LAPORAN PRAKTIK KERJA KAYU Page | 39


LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, WagomDistrikFakfakKabupatenFakfak
Provinsi Papua Barat
SUBJEK : No. Job : 4
SAMBUNGAN BIBIR MIRING Page :31 s.d 40

450
5. Setelah bagian bagian digergaji
kemudian dilakukan pemahatan
bagian yang akan dilepas atau
dibuang baik untuk potongan benda
kerja bukaan dan penutup.

F. Hasil Kerja

G.Gambar Kerja
(Tampak samping)

LAPORAN PRAKTIK KERJA KAYU Page | 40


LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, WagomDistrikFakfakKabupatenFakfak
Provinsi Papua Barat
SUBJEK : No. Job : 4
SAMBUNGAN BIBIR MIRING Page :31 s.d 40

(Tampak atas)

LAPORAN PRAKTIK KERJA KAYU Page | 41

Anda mungkin juga menyukai