Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN MANAJEMEN

KONSTRUKSI
Dosen Penanggung Jawab :

Herdy Pratama Putra,ST.,MT

Disusun Oleh :

MALFIN PANOTO

Nim : 166 20 003

KEMENTERIAN PENDIDIKAN,RISET DAN TEKNOLOGI

D4 TEKNOLOGI REKAYASA KONSTRUKSI JALAN & JEMBATAN

POLITEKNIK NEGERI FAKFAK

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan YME atas rida dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan hasil karya tulis ilmiah yang
berjudul 'Upaya Pengurangan Dampak Efek Rumah Kaca.

Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aidin Arham yang
yang telah membimbing dan membantu kami dalam proses penyusunan karya
ilmiah ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada teman-teman yang
telah membantu baik secara moral maupun material sehingga karya tulis ilmiah ini
dapat terwujud.

Karya tulis ilmiah ini akan menjelaskan tentang fenomena 'Efek Rumah Kaca' dan
upaya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkannya. Fenomena ini merupakan
sebuah fenomena yang sedang menjadi perhatian di seluruh dunia karena
dampaknya yang luar biasa.

Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam karya tulis
yang disusun. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut. Kritik
dan saran dari pembaca senantiasa ditunggu oleh penulis guna meningkatkan
kualitas tulisan ke depannya.

Fakfak,September 2022

Penulis,
BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi jalan raya dimulai dari sejarahperkembangan manusia


yang selalu berusaha untuk memenuhikebutuhan hidup dan berkomunikasi. Setelah
manusia diam (menetap)berkelompok disuatu tempat mereka mengenal artinya
jarak jauh dandekat. Maka dalam membuat jalan mereka berusaha mencari
jarakyang paling dekat dengan mengatasi rintangan-rintangan yang masihdapat
mereka atasi. Menurut Undang-undang Jalan Raya No.13/1980:jalan adalah suatu
prasarana perhubungan darat dalam bentukapapun, meliputi segala bagian jalan
termasuk bangunan pelengkapdan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu
lintas.Berdasarkan Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan RayaNo.13/1970,
fungsi jalan terdiri dari jalan utama yaitu melayani lalulintas tinggi antara kota-
kota penting, sebagai jalan sekunder yaitumelayani lalu lintas yang cukup tinggi
antara kota-kota penting dankota-kota yang lebih kecil serta sekitarnya, dan
sebagai jalanpenghubung yaitu untuk keperluan aktivitas daerah yang juga
dipakaisebagai penghubung antara jalan-jalan dari golongan yang sama
atauberlainan. Pada perencanaan geometrik bermuatan standarperencanaan,
perencanaan tikungan, pelebaran tikungan dalamperencanaan alinyemen
horizontal.Sejarah perkembangan jalan di Indonesia yang tercatat dalamsejarah
bangsa Indonesia adalah pembangunan jalan Daendles padazaman Belanda, yang
dibangun dari anyer di Banten sampaiPanarukan di Banyuwangi Jawa Timur. Yang
diperkirakan 1000 km.Pembangunan tersebut dilakukan dengan kerja paksa pada
akhir abad18. Tujuan pembangunan pada saat itu terutama untuk kepentingan
strategi dan dimasa tanam paksa untuk memudahkan pengangkutanhasil
bumi.Jalan Daendles tersebut belum direncanakan secara teknisbaik geometrik
maupun perkerasannya. Konstruksi perkerasan jalanberkembang pesat pada jaman
keemasan Romawi. Pada saat itu telahdimulai dibangun jalan-jalan yang terdiri
dari beberapa lapisperkerasan. Perkembangan konstruksi perkerasan jalan
seakanterhenti dengan runtuhnya kekuasaan Romawi sampai abad 18.Pada saat
pertama manusia mendiami bumi kita ini , usahamereka pertama-tama ialah
mencari jalan untuk mencari kebutuhanhidup mereka terutama makan dan minum.
Dalam mencari jalan,mereka dan juga binatang-binatang mencari tempat-tempat
yangpaling sedikit rintangannya. Pada waktu itu mereka masih
merupakanpengembara-pengembara, maka yang didapat hanya jejak saja.Manusia
dan binatang mempunyai alah satu kepentingan yang sama,ialah minum, maka
jejak-jejak ini yang menuju ke danau-danau atauke sungai-sungai terlihat lebih
nyata.
BAB II

PEMBAHASAN

Menurut Sukirman (1999), sejarah perkerasan jalan dimulai bersamaan

dengan searah umat manusia itu sendiri yang selalu berhasrat untuk mencari

kebutuhan hidup dan berkomunikasi dengan sesame. Dengan demikian

perkembangan jalan saling berkaitan dengan perkembangan umat manusia.

Perkembangan teknik jalan seiring dengan berkembangnya teknologi yang


ditemukan umat manusia.

Pada awalnya jalan hanyalah berupa jejak mannusia yang mencari kebutuhan

hidup ataupun sumber air. Setelah manusia mulai hidup berkelompok jejak - jejak
itu berubah menjadi jalan setapak. Dengan mulai dipergunakannya hewan – hewan

sebagai alat transportasi, jalan mulai dibuat rata. Jalan yang diperkeras pertama
kali ditemukan di Mesopotamia berkaitan dengan ditemukannya roda sekitar 3500
tahun sebelum masehi.

Konstruksi perkerasan jalan berkembang pesat pada zaman keemasan Romawi.


Pada saat itu telah mulai dibangu jalan – jalan yang terdiri dari beberapa lapis
perkerasan. Perkembangan konstruksi jalan seakan terhenti dengan mundurnya
kekuasaan romawi sampai awal abad ke 18. Pada saat itu beberapa ahli dari
Perancis, Skotlandia menemukan sistim – sistim konstruksi perkerasan jalan yang
sebagian sampai saat ini masih umum di gunakan di Indonesia maupun dinegara –
negara laindi dunia.
Menurut Sukirman (1999), berdasarkan bahan pengikatnya, konstruksi perkerasan
jalan dapat dibedakan atas :

a. Konstruksi perkerasan lentur (Flexible Pavement)


Perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikatnya.
Lapisanlapisan perkerasan bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu
lintas ke tanah dasar.

b. Konstruksi perkerasan kaku (Rigit Pavement)


Perkerasan yang menggunakan semen (Portland Cement) sebagai bahan
pengikatnya. Pelat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan diatas tanah
dasat dengan atau tanpa lapis pondasi bawah.Beban lalu lintas sebagian
besar dipikul oleh pelat beton.

c. Konstruksi perkerasan komposit (Composite Pavement)

Perkerasan kaku yang dikombinasikan dengan perkerasan lentur

dapat berupa perkerasan lentur diatas perkerasan kaku atau perkerasan

kaku diatas perkerasan lentur.


Sesuai dengan pembatasan masalah, maka untuk pembahasan selanjutnya

hanya akan dibahas tentang konstruksi perkerasan lentur(Flexible Pavement)


saja.

- Konstruksi Perkerasan Lentur Jalan

Konstruksi perkerasan lentur (flexible pavement), adalah perkerasan yang

menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan lapisan-lapisan perkerasannya

bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar. Aspal itu
sendiri adalah material berwarna hitam atau coklat tua, pada temperatur ruang
berbentuk.

padat sampai agak padat. Jika aspal dipanaskan sampai suatu temperatur
tertentu, aspal dapat menjadi lunak / cair sehingga dapat membungkus partikel
agregat pada waktu pembuatan aspal beton.

Jika temperatur mulai turun, aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada
tempatnya (sifat termoplastis), menurut Sukirman (1999).Sifat aspal berubah
akibat panas dan umur, aspal akan menjadi kaku dan rapuh sehingga daya
adhesinya terhadap partikel agregat akan berkurang. Perubahan ini dapat diatasi
/ dikurangi jika sifat-sifat aspal dikuasai dan dilakukan langkahlangkah
yang baik dalam proses pelaksanaan. Konstruksi perkerasan lentur terdiri
atas lapisan-lapisan yang diletakkan diatas tanah dasar yang telah
dipadatkan. Lapisanlapisan tersebut berfungsi untuk menerima beban lalu
lintas dan menyebarkan ke lapisan yang ada dibawahnya, sehingga beban
yang diterima oleh tanah dasar lebih kecil dari beban yang diterima oleh
lapisan permukaan dan lebih kecil dari daya.
dukung tanah dasar. Contoh lapisan konstruksi perkerasan lentur
ditunjukkan dalam Gambar 2.1.
Konstruksi perkerasan lentur terdiri dari :

Anda mungkin juga menyukai