NIM : 2106010084
PRODI : TEKNIK SIPIL
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah "TEKNOLOGI
PERKERASAN JALAN" ini dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat guna untuk
memenuhi tugas mata kuliah Perkerasan Jalan.
Dari penyusunan makalah ini, tentunya saya menyadari masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik maupun saran dari
para pembaca yang membangun guna menyempurnakan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Perkerasan Jalan.....................................................................................3
2.2 Sejarah Perkerasan jalan ......................................................................................3
2.Jenis-Jenis Perkerasan.............................................................................................6
2.4 Material Konstruksi Perkerasan...........................................................................9
2.5 Alat Perkerasan Jalan..........................................................................................10
2.6 Teknologi Perkerasan Jalan................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui definisi dari perkerasan jalan
2. Untuk mengetahui berkembangnya sejarah perkerasan jalan.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis perkerasan jalan
4. Untuk mengetahui material apa saja yang digunakan dalam pekerjaan
perkerasan jalan.
5. Untuk mengetahui jenis alat berat apa saja yang digunakan dalam pekerjaan
konstruksi perkerasan jalan.
6. Untuk mengetahui apa saja teknologi perkerasan jalan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang
digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yangdipakai adalah batuan
pecah atau batu belah ataupun bahan lainnya. Bahan ikat yang dipakai adalah
aspal, semen ataupun tanah liat. Apapun jenis perkerasan lalu lintas, harus dapat
memfasilitasi sejumlah pergerakan lalu lintas, apakah berupa jasa angkutan lalu
lintas, berupa jasa angkutan manusia, atau berupa jasa angkutan barang berupa
seluruh komoditas yang diijinkan untuk berlalu lalang disitu. Dengan beragam
jenis kendaraan dengan angkutan barangnya, akan memberikanvariasi beban
ringan, sedang sampai berat. Jenis kendaraan penumpangakan memberikan pula
sejumlah variasi.
5
rendah. Disamping itu pula orang mulai membuat jalan, sehingga
perkembangan pembuatan jalan menjadi menjadi lebih cepat dengan
kemudahan pembuatan dan kualitas yang lebih balk. Selama perang dunia
ke II untuk keperluan militer yang mendesak telah dibuat beribui-ribu
kilometer jalan secara masinal sistem modern dibanyak negara. Hal ini
mendorong berkembangnya ilmu pengetahuan mengenai jalan raya.
2.3 Jenis-jenis Perkerasan Jalan
2.3.1 Konstruksi Perkerasan Jalan Lentur (Flexible Pavement)
Lapisan perkerasan jalan berfungsi untuk menerima beban lalu-
lintas dan menyebarkannya kelapisan di bawahnya terus ketanah dasar.
1. Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)
Lapisan tanah dasar adalah lapisan tanah yang berfungsisebagai
tempat perletakan lapis perkerasan dan mendukung konstruksi
perkerasan jalan diatasnya. Menurut Spesifikasi, tanah dasar adalah
lapisan paling atas dari timbunan badan jalan setebal 30 cm, yang
mempunyai persyaratan tertentu sesuai fungsinya, yaitu yang
berkenaan dengan kepadatan dan daya dukungnya (CBR). Lapisan
tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya
baik, atau tanah urugan yang di datangkan dari tempat lain atau tanah
yang distabilisasi dan lain lain. Ditinjau dari muka tanah asli, maka
lapisan tanah dasar dibedakan atas:
- Lapisan tanah dasar, tanah galian.
- Lapisan tanah dasar, tanah urugan.
- Lapisan tanah dasar, tanah asli.
2. Lapisan Pondasi Bawah (Subbase Course)
Lapis pondasi bawah adalah lapisan perkerasan yang terletak di
atas lapisan tanah dasar dan dibawah lapis pondasi atas. Lapis pondasi
bawah ini berfungsi sebagai :
- Bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda
ke tanah dasar.
- Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.
- Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar
naik ke lapis pondasi atas.
- Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat
6
(akibat lemahnya daya dukung tanah dasar) pada awal-awal
pelaksanaan pekerjaan.
- Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama
hujan
3. Lapisan Pondasi Atas (Base Course)
Lapisan pondasi atas adalah lapisan perkerasan yang terletak di
antara lapis pondasi bawah dan lapis permukaan. Lapisan pondasi atas
ini berfungsi sebagai :
- Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan
menyebarkan beban kelapisan di bawahnya.
- Bantalan terhadap lapisan permukaan
Bahan-bahan untuk lapis pondasi atas ini harus cukup kuat dan
awet sehingga dapat menahan beban-beban roda. Dalam penentuan
bahan lapis pondasi ini perlu di pertimbangkan beberapa hal antara
lain, kecukupan bahan setempat, harga, volume pekerjaan dan jarak
angkut bahan ke lapangan.
4. Lapisan Permukaan (Surfase Course)
Lapisan permukaan adalah lapisan yang bersentuhan langsung
dengan beban roda kendaraan. Lapisan permukaan ini berfungsi
sebagai:
- Lapisan yang langsung menahan akibat beban roda kendaraan.
- Lapisan yang langsung menahan gesekan akibat remkendaraan
(lapisaus)
- Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di atasnya tidak
meresap ke lapisan bawahnya dan melemahkan lapisan tersebut.
- Lapisan yang menyebarkan beban ke lapisan bawah, sehingga
dapat dipikul oleh lapisan dibawahnya. Apabila diperlukan, dapat
juga dipasang suatu lapis penutup /lapis aus (wearing course) di
atas lapis permukaan tersebut. Fungsi lapis aus ini adalah sebagai
lapisan pelindung bagi lapis permukaan untuk mencegah masuknya
air dan untuk memberikan kekesatan (skidresistance) permukaan
jalan. Lapis aus tidak diperhitungkan ikut memikul beban lalu
lintas.
7
Gambar 2.4 Konstruksi Perkerasan Jalan Lentur
2.4.2 Agregat
Agregat/batuan didefinisikan secara umum sebagai formasi kulit
bumi yang keras dan penyal (solid). ASTM (1974) mendefinisikan batuan
sebagai suatu bahan yang terdiri dari mineral padat, berupa massa
9
berukuran besar ataupun berupa fragmen-fragmen.
Agregrat merupakan komponen utama dari lapisan perkerasan
jalan yaitu mengandung 90-95% agregrat berdasarkan presentase berat
atau 75-80% agregat berdasarkan presentase volume. Dengan demikian
daya dukung, keawetan dan mutu perkerasan jalan di tentukan juga dari
sifat agregat dan hasil campuran agregat dengan material lain.
2.4.3 Aspal
Aspal didefinisikan sebagai material berwarna hitam atau coklat
tua, pada temperature ruang berbentuk padat sampai agak padat. Jika
dipanaskan sampai suatu temperature tertentu aspal dapat menjadi
lunak/cair sehingga dapat membungkus partikel agregrat pada waktu
pembuatan aspal beton atau dapat masuk kedalam pori-pori yang ada pada
penyemprotan/penyiraman pada perkerasan macadam ataupun pelaburan.
Jika temperature mulai turun, aspal akan mengeras dan mengikat agregat
pada tempatnya (sifat termoplastis).
Sebagai salah salah satu material konstruksi perkerasan lentur,
aspal merupakan salah satu komponen kecil, umumnya hanya 4-10%
berdasarkan berat atau 10-15% berdasarkan volume, tetapi merupakan
komponen yang relatif mahal.
Sifat aspal akan berubah akibat panas dan umur, aspal akan menjadi kaku
dan rapuh dan akhirnya daya adhesinya tarhadap partikel agregat akan
berkurang. Perubahan ini dapat diatasi/dikurangi jika sifat-sifat aspal
dikuasai dan dilakukan langkah-langkah yang baik dalam proses
pelaksanaan.
10
Gambar 2.6 Asphalt Distributor
2. Roller
Roller merupakan alat pemadatan lapisan aspal. Proses pemadatan
tidak berlangsung sekali jadi. Pemadatan aspal biasanya dilakukan
untuk setiap jarak 100 meter. Hal ini untuk menjaga agar suhu
campuran aspal tetap panas saat proses pemadatan berlangsung. Proses
pemadatan yang baik akan menghasilkan permukaan jalan yang baik
pula.
Roller yang biasa digunakan untuk memadatkan aspal terdiri atas
tiga jenis, yakni:
- Pneumatic-tired roller
Pneumatic Tyred Rollers (PTR) memiliki fungsi utama
sebagai alat pemadatan lapisan base course, binder course, dan
permukaan pada jalan aspal. Selain itu, alat ini juga dapat
digunakan untuk pemadatan tanah dasar, tanah campur kapur dan
semen. PTR juga andal digunakan untuk mengikat campuran aspal
guna mendapatkan efek sealing pada lapisan permukaannya.
11
Gambar 2.7 Pneumatic-Tired Roller
- Smooth-wheel roller
Smooth-wheel roller cocok digunakan untuk memadatkan
material berbutir seperti pasir, kerikil, dan batuan pecah / split.
Permukaan tanah yang telah dipadatkan dengan tamping roller
akan menjadi lebih licin dan rata jika dipadatkan lagi dengan alat
ini
12
Gambar 2.9 Vibrating Steel-Drum Roller
3. Asphalt Paver
Asphalt Finisher atau asphalt paver merupakan alat berat dengan
roda ban ataupun crawler yang dilengkapi dengan suatu system yang
mampu menghamparkan campuran aspalt diatas permukaan pondasi
jalan.
13
Gambar 2.11 Transverse Concrete Finisher
3. Concrete Spreader
Concrete spreader merupakan alat berat yang digunakan untuk
pengerasan kaku. Alat ini berfungsi untuk menyebarkan beton plastis
dalam pekerjaan pengerasan kaku, kemudian menggetarkannya.
14
Gambar 2.12 Concrete Spreader
4. Paving Mixer
Paving mixer adalah alat pengaduk beton yang digunakan khusus
untuk pengerasan. Alat ini memiliki kelengkapan seperti boom dan
bucket, untu memudahkan pekerjaan pengecoran.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang
digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yangdipakai adalah batuan
pecah atau batu belah ataupun bahan lainnya. Bahan ikat yang dipakai adalah
aspal, semen ataupun tanah liat. Apapun jenis perkerasan lalu lintas, harus dapat
memfasilitasi sejumlah pergerakan lalu lintas, apakah berupa jasa angkutan lalu
lintas, berupa jasa angkutan manusia, atau berupa jasa angkutan barang berupa
seluruh komoditas yang diijinkan untuk berlalu lalang disitu
Material konstruksi perkerasan jalan berupa tanah dasar, agregat dan aspal.
Untuk mendapatkan hasil yang baik dan berkualitas dalam menghasilkan
perkerasan jalan, maka bahan-bahan tersebut harus memiliki kualitas
yang baik pula.
18
Ada beberapa peralatan yang digunakan dalam pekerjaan perkerasan
lentur, antara lain: Asphalt distributor, Asphalt paver, dan Roller. Terdapat juga
beberapa peralatan yang digunakan dalam pekerjaan perkerasan kaku, yaitu:
Paving mixer, Concrete Spreader, Transverse Concrete Finisher, Automatic
Curing Machine, dan Slipform Paver.
3.2 Saran
Penulis juga bermaksud memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan
perkerjaan perkerasan jalan kepada para perencana pekerja perkerasan jalan
khususnya rekan-rekan mahasiswa teknik sipil :
1. Seorang perencana perkerasan jalan hendaknya selalu mengikuti
perkembangan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman (standar)
dalam perencanaan perkerasan sehingga perkerasan jalan yang dihasilkan
nantinya selalu memenuhi persyaratan terbaru yang ada.
2. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan perkerasan jalan yang baik dari segi
ekonomi, seni, dan kenyamanan diperlukan perencanaan perkerasan yang
baik juga dalam pemilihan bahan pembuatan perkerasan jalan.
3. Pemilihan metode pelaksanaan maupun penggunaan bahan dan peralatan
berpedoman pada faktor kemudahan dalam pelaksanaan pekerjaan di
lapangan, pengalaman tenaga kerja serta segi ekonomisnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Jemadu, Liberty. Perlu tahu: 10 Teknologi Pengerasan Jalan yang Kamu Saksikan
Sehari-hari. Diakses pada 31 Agustus 2023 dari
https://www.suara.com/otomotif/2020/12/23/183126/perlu-tahu-10-teknologi-
pengerasan-jalan-yang-kamu-saksikan-sehari-hari
Jenis Alat Berat untuk Pengerasan Jalan. 2020. Diakses pada 31 Agustus 2023 dari
https://arparts.id/jenis-alat-berat-untuk-pengerasan-jalan/.
Rajasa, Rengga. 2018. Tugas Penulisan dan Presentasi Perkerasan Jalan. Makalah.
Sudarsono, Djoko Untung. 1993. Konstruksi Jalan Raya. Jakarta : Yayasan Badan
Penerbit Pekerjaan Umum Jakarta.
Vindo, Alberto Dwi. 2019. Makalah Konstruksi Perkerasan Jalan Tugas 2. Makalah.
iii