Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSTRUKSI JALAN RAYA

OLEH:
NAMA : AYUB A. ADO
NIM : 2966/TS-ATK/19
KELAS : A(PAGI)

TEKNIK SIPIL

AKADEMIK TENIK KUPANG


2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Anugerah dan Karunia-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan Makalah KONSTRUKSI JALAN RAYA. Makalah ini
sebagai satu tugas bagi mahasiswa/i Akademi Teknik Kupang,
Penyusunan Makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada yang telah membantu menyelesaikan Makalah ini.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih ada kekurangan dan keterbatasan,
oleh karena itu segala kritik dan saran bagi penyempurnaan Makalah ini sangat penulis
harapkan. Akhirnya penulis berharap pula agar Makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.

Kupang, 08 desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR...............................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................

1.1 Latar Belakang.................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................

1.3 Tujuan................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................

2.1 Sejarah Pembangunan Jalan Raya.................................................................

2.2 Penampang Melintang Jalan...........................................................................

2.3 Sifat-Sifat Tanah dan Bahan Perkerasan Jalan............................................

BAB III PENUTUP...................................................................................................................

3.1 Kesimpulan........................................................................................................

3.2 Saran..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jaringan Jalan Raya yang merupakan prasarana transportasi darat memegang
peranan yang sangat penting dalam sektor perhubungan terutama untuk keseimbangan
distribusi barang dan jasa. Keberadaan jalan raya sangat diperlukan untuk menunjang
laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi
yang dapat menjangkau daerah daerah terpencil yang merupakan sentra produksi
pertanian.Perkembangan kapasitas maupun kwantitas kendaraan yang menghubungkan
kota– kota antar propinsi dan terbatasnya sumber dana untuk pembangunan jalan raya serta
belum optimalnya pengoperasian prasarana lalu lintas yang ada, merupakan persoalan utama
di Indonesia dan di banyak Negara,terutama Negara – Negara yang sedang berkembang.
Untuk membangun ruas jalan baru maupun peningkatan yang diperukan sehubungan dengan
penambahan kapasitas jalan raya, tentu akan memerlukan metoda efektif dalam perancangan
maupun perencanaan agar diperoleh hasil yang terbaik dan ekonomis,tetapi memenuhi
unsur keselamatan pengguna jalan dan tidak mengganggu ekosistem.
Ketentuan – ketentuan dalam perencanaan teknik jalan yang berlaku di Indonesia
harus mengacu pada ketentuan – ketentuan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum. Kecuali hal – hal khusus yang belum ada
ketentuan dari Direktorat Jenderal Bina Marga, maka dapat dipakai AASHTO dan lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Pembangunan Jalan Raya?
2. Apa Saja Penampang Melintang Jalan?
3. Bagaimana Sifat-Sifat Tanah dan Bahan Perkerasan Jalan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Sejarah Pembangunan Jalan Raya
2. Mengetahui Sifat-Sifat Tanah dan Bahan Perkerasan Jalan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Pembangunan Jalan Raya


Sejarah perkembangan jalan raya yang pada mulanya dari berupa bekas jejak
berubah menjadi jalan raya modern. Jalan dibuat karena manusia perlu bergerak dan
berpindah-pindah dari suatu tempat ketempat lain untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Jejak jalan tersebut berfungsi sebgai penuntun arah dan menjadikan jejak jalan
semakin melebar dikarenakan seringa berpindah-pindahnya mereka.
Kemudian kurang lebih 5000 tahun yang lalu, manusia hidup berkelompok, untuk
keperluan tukar menukar barang pokok mereka mulai menggunakan jalur jalan secara tetap
yang berfungsi sebagai jalan prasarana sosial dan ekonomi. Dari sejarah perkembangan
peradaban manusia dan dari berbagai penemuan para pakar transportasi tentang sejarah
perkembangan jalan dapatlah diketahui bahwa :
1 Jalan pertama yang menggunakan 3500 SM. Penemuan ini  perkerasan ditemukan
didaerah Mesopotamia dipandang sebagai awal dari sejarah keberadaan jalan raya.
2 Konstruksi jalan yang terdiri dari tanah asli dilapisi dengan batu kapur dan ditutup
dengan batu bata ditemukan diantara Babilonia hingga Mesir yang diperkirakan
dibangun 2500-2568 SM oleh raja Cheope yang berfungsi untuk mengangkut batu-
batu besar dalam membangun Great Pyramid.
3 Permukan jalan yang diperkeras dari batu – batuan ini ditemukan dipulau Crate
(Kereta) Yunani yang dibuat kurang lebih 1500 SM.
4 Diwilayah Babilonia ditemukan permukaan jalan yang dibuat berlapis-lapis yaitu
dari lapisan tanah dasar yang diatasnya disusun lapisan batu-batu besar, batu beronjol
dicampur mortar, batu kerikil dan kemudian ditutup dengan batu Plat. Menuju jalan
modern pada masa Kekaisaran Romawi yang mengalami kejayaan dalam
membangun jalan pada tahun 753- 476 SM. Hal tersebut berdasarkan atas berbagai
penemuan antara lain :
 Penemuan danau aspal Trinidad oleh Sir Walter Religh Tahun 1595, dimana
dengan bahan temuan tersebut dapat dipergunakan untuk memperkeras lapisan
permukaan jalan.
 Pierre Marie Jereme Tresaquet dari Perancis memperkenalkan konstruksi jalan
dari batu pecah pada periode th 1718 – 1796.
 Metode perinsip desak diperkenalkan oleh orang Scotlandia yaitu pada tahun
1790 yaitu Thomas Telford, yaitu suatu konstruksi perkerasan jalan yang dibuat
menurut jembatan lengkung dari batu belah, serta menambahkan susunan batu –
batu kecil diatasnya.
 Tahun 1815 Jhon london Mc adams memperkenakan prinsip tumpang tindih atau
konstruksi Makadam.
 Penemuan mesin penggilas (stom roller) ditemukan th 1860 oleh Lemoine.
2.2. Sifat-Sifat Tanah dan Bahan Perkerasan Jalan
1. Bahan-Bahan Tanah
Sistem klasifikasi tanah umumnya digunakan dalam teknik jalan raya adalah sistem Unified
dan sistem AASHTO.
Unified Soil Classification System (USCS)
Oleh Casagrande tanah diklasifikasikan menjadi 2 golongan besar yaitu:
 Tanah berbutir kasar meliputi kerikil, pasir, tanah berkerikil, tanah berpasir (50% lolos
saringan No. 200).
 Tanah berbutir halus, yaitu tanah yang mengandung 50% butiran halus yang selanjutnya
dikelompokkan lagi menurut sifat-sifat plastisitasnya, batas cair serta kandungan bahan
organik (>50% lolos saringan No. 200).
berdasarkan klasifikasi Hogentogler dan Terzaghi mula-mula tanah dibedakan
menjadi A dan B tergantung apakah tanah sebagai subgrade dapat memberikan daya dukung
yang seragam atau tidak. Namun akhirnya kelas B dianggap tidak ada, dan simbol A dalam
klasifikasi ini sekarang tidak berarti apa-apa. Pada garis besarnya tanah dikelompokkan
menjadi 2 kelompok besar yaitu kelompok tanah berbutir kasar (35% lolos saringan No.
200). dan tanah berbutir halus (>35% lolos saringan No.200).
 Kelompok tanah berbutir kasar dibedakan atas:
 A-1, Adalah kelompok tanah yang terdiri dari kerikil dan pasir kasar
dengan sedikit atau tanpa butir-butir halus, dengan atau tanpa sifat- sifat
plastis.
 A-3, Adalah kelompok tanah yang terdiri dari pasir halus dengan sedikit
sekali butir-butir halus lolos No. 200 dan tidak plastis.
 A-2, Sebagai kelompok batas antara kelompok tanah berbutir kasar dengan
tanah berbutir halus. Kelompok A-2 ini terdiri dari campuran kerikil/pasir
dengan tanah berbutir halus yang cukup banyak (35% lolos No. 200)
sangat ditentukan dari sifat plastisitas tanahnya.
 Kelompok tanah berbutir halus dibedakan atas:
 A-4, Adalah kelompok tanah lanau dengan sifat plastisitas rendah.
 A-5, Adalah kelompok tanah lanau yang mengandung lebih banyak butir-
butir plastis, sehingga sifat plastisnya lebih besar dari kelompok
 A-6, Adalah kelompok tanah lempung yang masih mengandung butir-
butir pasir kerikil, tetapi sifat perubahan volumenya cukup besar.
 A-7, Adalah kelompok tanah lempung yang lebih bersifat plastis. Tanah
ini mempunyai sifat perubahan yang cukup besar. Kelompok tanah A-4 s/d
A-7 (tanah >35% lolos No. 200) sangat ditentukan dari sifat plastisitas
tanahnya.
2. Bahan Lapis Perkerasan
Lapisan-lapisan perkerasan dapat dibuat dari bahan-bahan yang semakin kebawah kekuatan
bahannya dapat semakin kecil, atau semakin kebawah mutu bahannya dapat semakin rendah
Bahan dasar dari lapisan-lapisan perkerasan adalah agregat dan aspal.
 Aspal
Aspal merupakan bahan perekat, terdiri dari bahan bitumen dan mineral.
 Aspal Alam
Aspal gunung (rock asphalt), contoh aspal dari Pulau Buton
Aspal danau (lake asphalt), contoh aspal dari Trinidad (Trinidad Lake Asphalt)

 Aspal Buatan
Aspal minyak, merupakan hasil penyulingan minyak bumi Tar merupakan hasil penyulingan
batu bara. Tidak umum digunakan untuk perkerasan jalan karena lebih cepat mengeras, peka
terhadap perubahan temperatur dan beracun.
 Aspal minyak (petroleum aspal)
Aspal minyak dengan bahan dasar aspal dapat dibedakan atas:
Aspal keras/panas (asphalt cement, AC), adalah aspal yang digunakan dalam keadaan cair
dan panas. Aspal ini berbentuk padat pada keadaan penyimpanan (temperatur ruangan).Aspal
dingin/cair (cut back asphalt), adalah aspal yang digunakan dalam keadaan cair dan dingin.Aspal
emulsi (emulsion asphalt), adalah aspal yang disediakan dalam bentuk emulsi. Dapat digunakan
dalam keadaan dingin ataupun panas. Aspal emulsi dan cutback asphalt umum digunakan pada
campuran dingin atau pada penyemprotan dingin.
 Aspal Semen/Asphalt Cement (AC)
 Aspal Cair (Cut back asphalt)
 Aspal Emulsi
 Aspal Buton
A. Agregat
Agregat adalah bahan berbutir yang mempunyai komposisi mineral seperti pasir, kerikil, batu
kapur, atau batu pecah.
Batuan/agregat dasar adalah semua material yang terbentuk oleh proses alam dan dapat
diklasifikasikan menjadi 3 kelompok:
 Batuan ,metamorf (marmer dll)
 Batuan beku (granit dll)
 Batuan sedimen (pasir, lempung, dll)
Selanjutnya berdasarkan partikel-partikel agregat, agregat dibedakan:

 Agregat kasar, agregat 4,75 mm (ASTM)


 Agregat halus, agregat < 4,75 mm (ASTM)
 Abu batu/mineral filler, agregat halus yang umumnya lolos saringan no. 200.
Dua bentuk agregat alam yang sering dipergunakan yaitu kerikil dan pasir. Kerikil adalah agregat
dengan ukuran partikel lebih besar dari 6 mm, pasir adalah agregat dengan ukuran partikel lebih
kecil dari 6 mm, tetapi lebih besar dari 0,075 mm (saringan No. 200).
Aspal yang dipergunakan pada konstruksi perkerasan jalan berfungsi sebagai:
 Bahan pengikat, memberikan ikatan yang kuat antara aspal dan agregat dan antara aspal
itu sendiri.
 Pada waktu pemadatan aspal (masih panas) berfungsi sebagai pelicin agar agregat mudah
bergeser mengisi tempat kosong.
 Material untuk kedap air
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jalan dibuat karena manusia perlu  bergerak dan berpindah-pindah dari suatu tempat
ketempat lain untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Jejak jalan tersebut berfungsi
sebgai  penuntun arah dan menjadikan jejak jalan semakin melebar dikarenakan sering 
berpindah-pindahnya manusia pada waktu itu. Kemudian kurang lebih 5000 tahun yang lalu,
manusia hidup berkelompok, untuk keperluan tukar menukar barang pokok mereka mulai
menggunakan jalur  jalan secara tetap yang berfungsi sebagai jalan prasarana sosial dan
ekonomi.Jalan merupakan sebuah sarana transportasi menuju sebuah tempat tujuan,sehingga
mempermudah dalam hal sosialisasi dan ekonomi. Dengan perkembangan penemuan-
penemuan dari para peneliti, sehingga di bangunlah jalan raya sampai sekarang, karena
strukturnya keras, kuat dan lebih halus.
3.2 Saran
Saran terhadap makalah ini adalah sekiranya dapat memberikan masukan dan kritik demi
kesempurnaan makalah ini agar dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat tentang
konstruksi Jalan Raya terutama di bidang teknik sipil.
DAFTAR PUSTAKA

http://thesudarto.blogspot.com/2012/11/materi-jalan-raya.html

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/12/113000069/pengertian-jalan-dan-jalan-raya?
page=all

Tenrisukki Tenriajeng Andi.2004.”Rekayasa Jalan Raya”.Gunadarma: Jakarta

Sudarsono Du.1993.”Konstruksi Jalan Raya”.YBPPU: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai