Anda di halaman 1dari 107

LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengenalan konstruksi


Konstruksi bata adalah salah satu jenis konstruksi yang sebagian besar terdapat
dalam kostruksi bangunan seperti perumahan beton, gedung, jembatan dan lain lain.
Dalam pekerjaan konstruksi batu ini tenaga kerja adalah yang menjadi pemegang
peralatan penting sebab dikatakan memegang batu tidaklah dengan menyusun bata
sedemikian saja tetapi ada aturan dan teknik tertantu yang wajib diliakukan tenaga tenag
pekerja dalam pelaksanaan konstruksi ini disebut pembatu (kenek).

Factor mutlak yang diketahui oleh seseorang kenek pembantu dalam


pemasangan batu ialah:
1. Bagaimana mencampur dan mengaduk mortar dengan baik
2. Mengetahui daya isap semen 4 cm permukaan bata agar dapat
menentukan keenceran mortar dan lama waktu yang dibutuhkan untuk
merendam bata sebelum pemasangan
3. Factor yang mempengaruhi kekuatan ikatan bata dengan mortar sesudah
pemasangan
4. Bagaimana mengukur kedatangan dan ketegakan pasangan batu
5. Bagaimana macam ikatan dengan pemasangan batu
6. Perawatan pasangan selesai pemasangan batu
7. Teknik pemasangan batu yang baik dan benar
8. Bagaimana cara meningkatkan produktifitas dan pasangan batu

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


1|Page
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

1.2 Dasar Praktek Kerja Batu


Yang menjadi dasar praktek kerja batu adalah kebutuhan yang akan ditempat
tinggali nyaman dan diharapkan memenuhi berbagai macam kebutuhan umum
yang bersumber pada kerja batu

1.3 Tujuan Kerja


1. Mengetahui masalah mengenai mortar
Mortar adalah campuran bahan pelekat yang tercampur oleh pasir dengan
perbandingan tertentu. Sesuai dengan kebutuhan ditambahi air. Mortar yang
berada pada pasangan batu disebut siar. Siar terbagi menjadi dua, yait siar tegak
dan siar datar
2. Mengetahui daya isap batu
Hal ini dikarenakan batu mempunyai satandar banyak jenis sedangkan tidak
satupun yang mempunyai standar salain itu untuk menjaga supaya air mortar
tidak terisap oleh batu bata secara darastis sebab dapat mengurangi kekuatan
pasangan batu bata tersebut maka dari itu sebelum batu bata digunakan harus
disiram atau direndam terlebih dahulu

Hal hal yang dapat mempengaruhi daya ikat ntara batu bata dengan mortar
adalah:
a. Pengeringan terlalu cepat pada proses plesteran
b. Kadar lumpur pada pasir
c. Proses penyimpanan air
d. Semen yang menjadi hidrasi
3. Bagaimana menimbang ketegakan dan kedataran pasangan
4. Bagaimana ikatan yang baik
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
2|Page
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

- Pasangan satu bata


- Pasangan setengah bata
- Ikatan kepala (header bond)
Tujuan Khusus
1. Menganalisis kebutuhan bahan yang diperlukan
2. Memiliki pengatahuan tentang konstruksi pasangan batu
3. Mengetahui jenis serta dapat menggunakan peralatan
4. Mengetahui teknik pelaksanaan pemasangan dinding bata yang benar

1.4 Keselamatan Kerja


1. Apabila peralatan kerja sudah tidak dipergunakan lagi sebaiknya
disimpan pada tempat yang aman agar tidak terinjak oleh kaki
2. Diharapkan menggunakan peralatan praktek sesuai dengan SOP manual
book agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan
3. Mengetahui jenis serta dapat menggunakan peralatan
4. Mengetahui teknik pelaksanaan pemasangan dinding bata dengan benar
5. Jangan bergurau atau bermain main pada saat praktek sedang
berlangsung dengan menggunakan alat yang berat dan tajam
1.5 Alat dan bahan

Untuk memasang batu, peralatan yang digunakan adalah:


A. Peralatan

1. Sendok spesi
Digunakan untuk mengambil dan
meletakkan mortar pasangan
yang terbuat dari plat baja tipis
dengan tangkai kayu atau besi
berlapis karet.

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


3|Page
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

2. Roskam
Digunakan untuk melatakkan
dan melicinkan plesteran

3. Waterpass
Terbuat dari alumunium yang
dilengkapi dengan kotak niyo, yaitu
sebuh tabung gelas berisi campuran
cairan etael an ada gelebung
didalamnya berfungsi untuk
mengetahui ketegakkan dan
kedataran pasangan

4. Palu pemorong bata


Digunakan untuk memotong bata
atau membelah bata, bias juga
digunakan untuk memukul paku yang
diperluka.

5. Sekop
Digunakan untuk mengaduk saat
proses pembuatan spesi

6. Plat siku
Digunakan untuk
mengecek kesikuan suatu
pasangan dengan

7. Meteran
Digunakan untuk mengukur
ketebalan, lebar, panjang dan tinggi
LAPORANbenda
PRAKTIK
kerja KERJA BATU DAN BETON
4|Page
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

8. Pemotong keramik
Digunakan untuk memotong atau
membelah keramik

9. Ember
Digunakan untuk mengisi air untuk
membuat campuran

10. Benang ukur


Digunakan untuk mengukur
kelurusan pasangan

11. Helm Safety


Digunakan untuk melindungi kepala
dari benturan benda keras

12. Sarung tangan


Digunakan untuk melindungi tangan
pada saat praktek

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


5|Page
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

B. Bahan

1. Air

2. Pasir

3. Semen

4. Batu

5. Keramik

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


6|Page
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengenalan Konstruksi Beton


Konstruksi beton merupakan konstruksi dengan bahan dari beton yang
terdiri dari semen (Umum Portland semen ) dan bahan semen lain seperti fly ash
dan semen terak, agregat (agregat kasar umumnya terbuat dari batu kerikil atau
dihancurkan sepert i kapur atau batu granit ditambah agregat halus seperti pasir)
air dan kimia pencampuran.

Pekerjaan beton adalah pekerjaan yang penting dalam pembuatan suatu


bangunan, Hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar pembuatan bangunan,
dewasa ini menggunakan beton sebagai struktur utamanya .

Pelaksanaan pembuatan suatu konstruksi beton diperlukan ketentuan sebagai


berikut:

1. Ketelitian pekerjaan pelaksanaanya.


2. Pengetahuan tentang pelaksana pekerjaan teknologi beton.

Kedua ini diatas bila kurang diperhatikan akan berakibat beton yang
dihasilkan ruang baik seperti timbulnya retak-retak, beton tidak rapat air, kuat
tekan yang rendah, bahkan yang lebih berbahaya dapat mengakibatkan
runtuhnya bangunan yang sedang dikerjakan dan tentunya dapat mengakibatkan
kerugian.

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


7|Page
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

1.2 Dasar Praktek Kerja Beton


Yang menjadi dasar praktek kerjabeton adalah kebutuhan akan tempat
tinggal atau semua bangunan sipil yang nyaman dan aman merupakan
kebutuhan yang paling penting dan diharapkan terpenuhi, selain itu juga dapat
memenuhi berbagai kebutuhan terhadap berbagai macam bangunan umum
bersumber pada konstruksi beton.

1.3 Tujuan Kerja

A. Tujuan umum
1. Mengetahui prosedur pemotongan besi yang benar.
2. Mengetahui prosedur pembengkokan besi tulangan.
3. Dapat merancang / merakit tulangan beton.
4. Menentukan / merancang campuran beton.
5. Dapat menentukan prosedur uji slump test dan pembuatan beton

B. Tujuan Khusus
1. Menganalisa kebutuhan bahan yang diperlukan.
2. Memiliki pengetahuan tentang konstruksi beton.
3. Mengetahui jenis serta dapat menggunakan perlatan kerja sesuai dengan
sesuai keperluannya.
4. Mengetahui teknis pelaksanaan pemasangan tulangan beton dengan benar.
5. Menjadikan mahasiswa sebagai tenaga kerja profesional kelak lulus.

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


8|Page
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

1.4 Keselamatan Kerja


1. Meggunakan pakaian pelindung dengan lengkap (safety).
2. Diharapkan menggunakan peralatan praktek sesuai SOP manual book agar
tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan termasuk kerusakan peralatan.
3. Apabila peralatan kerja praktek yang tidak dipergunakan lagi sebaiknya
disimpan pada tempat aman agar tidak mengganggu saat bekerja.
4. Tidak bersenda gurau ataupun bermain-main pada saat praktek berlangsung,
baik sesama anggota tim maupun antar tim.
5. Mempelajari rangkaian dan prosedur pekerjaan terlebih dahulu agar tidak
terjadi kebingungan atau kesalahan.
6. Jika ada hal yang tidak dipahami lebih baik konsultasi kepada instruktur
supaya lebih jelas
1.5 Alat dan Bahan
Untuk pekerjaan pemotongan besi, pembengkokan besi, perakitan tulang,
penulangan slof, dan pengecoran beton, alat dan bahan yang selalu dipergunakan
adalah :

A. Peralatan

1. Palu,
Digunakan Untuk meluruskan
besi yang akan di potong.

2. Gergaji Besi
Berguna untuk memotong besi
yang akan di jadikan tulangan
beton.
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
9|Page
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

3. Ragum
Alat yang berfungsi untuk
menjepit atau menahan besi
pada saat pemotongan dan
pembengkokan.

4. Meteran
Alat yang berfungsi untuk
mengukur panjang besi.

5. Plat siku
Plat siku terbuat dari plat besi
yang berfungsi untuk mengotrol
serta menentukan kesikuan dari
sebuah pembengkokan begel
yang membentuk sudut 90 0

6. Kunci Pembengkok
Alat ini digunakan untuk
membengkokan besi tulangan.

7. Spidol / Pensil
Berfungsi sebagai pemberi
tanda pada saat pengukuran
LAPORAN PRAKTIK
besi. KERJA BATU DAN BETON
10 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

8. Tang Pemotongan Kawat


Berguna untuk permudah pada
saat pemotongan kawat.

9. Besi Pengunci Kawat.


Digunakan untuk memutar
atau mengunci kawat yang
mengikat pada besi tulangan.

B. Bahan

1. Besi ∅ 6 mm.

2. Besi ∅ 10 mm.

3. Kawat bendrat.

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


11 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

BAB II

DASAR TEORI

1.1 Dasar Teori dan Pengertian


Kerja batu adalah suatu pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan
batu menggunakan bahan batu. Dalam praktikum yang digunakan adalah batu
buatan, batu alam, zat perekat ini biasa dikenal dengan nama mortal yang mana
untuk mengikat batu sama lainnya setelah lapisan praktek menjadi keras
sehingga susunan batu menjadi keras. Sehingga seluruh susunan batu menjadi
kesatuan yang kuat.
A. Batu Alam
Merupakan bahan penyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat
mineral mineral yang telah mengeras akibat proses secara alami seperti
membeku, pelapukan, mengendap dan adanya proses kimia. Batu alam tampilan
dan motifnya membuat ruangan berubah dengan suasana sejuk dan alami. Dalam
pemasangan batu alam dapat dipasang/menghasilkan beberapa pola dan tampila.
Batu alam dapat dipasang dengan pola seperti batu bata dinding kotak kotak,
bujursangkar dan susunan sendiri serta dengan keinginan atau sesuai dengan
karakteristik batu yang dipakai. Batu candi, batu ini berupa lempengan mudah
menyerap air karena berpori besar maksudnya kasar apabila terkena air warna
batu lebih kela biasanya semakin hitam
Ukuran yang tersedia adalah 10 cm x 20 cm, 15 cm x 30 cm, dan 20 cm x 40m
cm. tersedia juga ukuran besar berkisar 20 cm x 30 cm, 20 cm x 40 cm, dan 40
cm x 40cm

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


12 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

B. Batu Paras
Batu paras memiliki tekstur lebih halus, proses pembuatannya biasa
dibantu mesin penghalus. Buatan ini cocok dipasang disegala ruangan ekstetrior
maupun interior sebagai oksigen dinding atau lantai
C. Batu Kali
Bongkahan menjadi ciri utama batu kali, batu ini biasanya digunakan
untuk pondasi rumah. Meskipun begitu tersedia juga batu kalii lempengan
bentuk dan ukurannya bias tidak teratur, lempengan ini biasa dipakai untuk
dinding dan lantai
D. Batu Andesit
Batuan ini adalah batuan yang paling keras diantara batuan yang pada
umumnya. Tingkat prositasnya paling kecil karena berpori rapat warna gelap,
ukuran yang tersedia mulai dari 5 cm x 20 cm sampai 20 cm x 40 cm. batuan ini
cocok untuk ruangan. Pola pola yang banyak digunakan adalah susunan bata pola
ini menjadikan struktut pelapis dinding kuat karena paling mengikat.
E. Cementaid
Mempunyai couting untuk batu alam. Selain banyak digunakan untuk
susunan bata. Memperpanjang usianya serta meningkatkan kekuatannya dari
pelapukan
Dua tipe counting batu alam:
1. Driceal
Natural look sama persis seperti batu alam sebelum discounting cocok
diaplikasikan dengan batu pelaminan, teracota, paras jogja, marmer, granit, dll
2. Gloscoat
Wet look tampilan glossy/mngkilap mnimbulkan efek basa cocok
diaplikasikan pada batuan yang diletakkan dekat area air kolam renang, air
mancur, dan lain lain
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
13 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

F. Batu Buatan
Batuan buatan adalah bahan bangunan yang sengaja dibuat menyerupai
batu alam dan dipergunakan untuk maksud maksud tertentu.
Contoh:
- Batu bata
- Batako
- Concrete balok
Batu Bata terdiri dari dua warna, yaitu:
1. Batu bata merah
Merupakan suatu unsur bangunan yang terdiri dari tanah liat atau tanpa
bahan tambahan seperti serbuk gergaji, sekam, atau pasir. Tanah liat ini dicetak
berbentuk balok dibakar dengan suhu tertentu untuk mengeraskan sehingga tidak
mudah hancur. Tempratur lagi bila direndam didalam air. Penimbunan
dilapangan harus diberi lantan dengan jarak 30 cm dari permukaan tanah. Bata
disusun berdiri arah lembaga dan disusun selang seling 4 buah – 4 buah
2. Super Bata
Bahan bangunan yang kegunaannya sama seperti batu merah superbata
juga terbuat dari tanah liat dan dicampur dengan pasir halus pembuatannya
melalui proses mekanis oleh karenanya superbat mempunyai permukan yang
berlubang sehingga dapat memperhemat bahan baku dan menghasilkan ikatan
yang kuat dengan mortar. Karenas super bata mempunyai permukaan halus maka
pemakaiannya tidak memerlukan plesteran lagi. Dan juga karena bentuknya
berliamasi maka dapat dibuat pemasangan yang astriktik.
G. Batu Cetak
Batu cetak adalah bahan bangunan yang diproduksi oleh masyarakat kita,
terbuat dari telur dan kapur dengan perbandingan 5:1

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


14 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

Banyak keuntungan yang kita ambil dari permukaan batu cetak ini upamanya
untuk memasang 1 m dinding lebih sedikit jumlah batu yang dibutuhkan dan
juga mengurangi keperluan mortar 30 – 50 % lebih ringan. Berat pasangan jauh
lebih kurang sehingga tidak diperlukan lagi pondasi yang terlalu dalam.
Komposisi mortar untuk pemasangan batu cetak itu sendiri, sehingga dapat
menghasilkan ikatan yang baik antara mortar dengan batu cetak.
H. Batako Press
Terbuat dari adukan kapur, pasir, trass, dan semen. Percetakannya dengan
mesin dapat dibuat berlubang untuk mengurangi bahan dan untuk isilasi udara
dan panas biasanya tembok sebelah luar tidak diplester lagi kecuali bagian dalam
dinding ukuran standar Indonesia:
a) 52 mm x 115 mm x 240 mm
b) 50 mm x 110 mm x 230 mm
Syarat pembuatan siar:
a. Siar tegak: 1 - 15 cm
b. Siar datar: 1 - 2,5 cm

1.2 Deskripsi Pemasangan Bata


Pekerjaan pasangan bata sudah dikenal sejak kurang dari 6000 tahun
yang lalu (zaman babilonia) peningkatan konstruksi kuno terlihat dimesir, roma,
eropa, inggris, cina, dan Indonesia. Sebagian pekerjaan pemasangan bata
menggunakan bata merah dan dihasilkan oleh industry kecil. Hal ini umumnya
kekuatan mutunya rendah serta memiliki daya serap air yang tinggi pembuatan
batu merah tinggi dihasilkan oleh industry besar dibuat sejak tahun 1970
(PELITA) yaitu bata yang berbentuk pejal, berlubang, dan berbentuk bata lapis,
tetapi bata jenis ini jauh lebih mahal disbanding dengan bata industry kecil ini
jauh lebih mahal makan untuk konstruksi pemasangan bata, umumnya dipakai
hasil industry kecil maka mutunya kurang lebih 1/3 sampai ½ dari bata mutu
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
15 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

tinggi. Berbagai jenis bahan bangunan baik digunakan untuk dinding bangunan.
Teteapi bata merupakan jenis bahan untuk pemasangan dnding yang banyak
digunakan. Hal tersebut dikarenakan:
1. Dinding pemasangan bata dapat berfungsi sebagai pembagi ruangan
2. Mampu menahan beban
3. Isolasi terhadap panas dan udara
4. Proteksi terhadap kebakaran dan cuaca
5. Relative dan awet
6. Dalam bidang datar sangat fleksible
7. Menampilkan prmukaan yang luar dan menarik
Sedangkan sifat dinding pasangan bata yang menarik oleh ahli teknik dan arsitek.
Sehingga yang sering digunakan yaitu:
1. Kuat tekan dan lenturnya
2. Daya hantar panas yng baik, dapat menahan panas pada pasangan
3. Daya setiap suara atau kedap suara, ketahanan api sampai 600˚c
sedangkan beton 300˚c
4. Tahan terhadap pemuaian dan penyusutan
5. Tahan terhadap daya rembes air hujan
Dalam suatu pasangan bata diperlukan kurang lebih 30% adukan untuk
membuatnya. Sehingga memenuhi syarat dinding tersebut dibuat sedemikian
rupa juga tempat yang memiliki gangguan gempa bumi. Sifat tembok itu juga
harus tahan terhadap gaya gaya horizontal. Karena pasangan dinding bata
merupakan susunan dari bata dan adukan/mortar maka sifat dinding tersebut
dipengaruhi oleh sifat bata dan adukan pasangannya. Oleh karena itu
pengetahuan mengenai sifat bata terutama sifat kekuatannya perlu diketahui
sehingga dapat diperkirakan kekuatan dinding tembok yang akan dibangun.
Disamping itu perlu diketahui cara pelaksanaanya pekerjaanya karena walaupun
bahan yang dipakai bermutu baik tetapi cara peletakannya tidak benar maka akan
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
16 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

dihasilkan tembok yang tidak baik. Oleh karena itu sifat suatu dinding tembok
bata tergantung dari beberapa faktor, yaitu:
1). Sifat dan bahan pembuatan yaitu adukan (sifat mortar) sifat bata yang dipakai
untuk pemasangan
2). Cara pelaksanaan pemasangan bata
Ukuran standar bata Indonesia adalah:
M6 = 5s x 100 x 230
M5 a = 6s x 90 x 190
M5 b = 6s x 140 x 190

1.3 Adukan Mortar / Spesi


Adukan pemasangan bata tersusun dari bahan perakat adukan, pasir, dan
agregat halus (alat pengikat adukan) dan air (merupakan bahan preaksi kimiawi
terhadap bahan perekat) sehingga merupakan campuran yang memiliki
konsistensi yang enak untuk dikerjakan (workable). Fungsi peralatan adukan
pekerjaan pasangan bata atau pekerjaan sejenisnya harus memiliki sifat sifat:
a. Cukup plastic dan enak dikerahkan
b. Menghasilkan rekatan dan percetakan yang baik dari bata
c. Dapat mengisi cela cela dari bata dengan rapat dan rata
d. Memberikan kekuatan yang merata
e. Sifat tahan lama sehingga konstruksi pasngan bata yang di rekatkan dapat
menahan gaya horizontal dan vertical serta pengaruh sekitar tembok
Bahan perekat
1. Pasir
Merupakan bahan bangunan yang berasal dari sungai, gunung, dan dapat
juga dibuat dari giliran bat. Fungsi pasir dalam pasangan adalah sebagai bahan
pengisi.
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
17 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

Ada tiga macam jenis pasir, yaitu:


A. Pasir urug
Pasir yang biasanya digunakan pada pekerjaan dimana pasir ini berfungsi
menambah kepadatan, selain itu bias digunakan untuk pekerjaan rantai kerja
yang berfungsi untuk memisahkan lumpur dengan pondasi karena pondasi
karena dikhawatirkan lumpur tersebut mengurangi kekuatan pondasi.
B. Pasir Pasangan
Pasir ini digunakan untuk pekerjaan plesteran maupun pasangan
C. Pasir cor
Digunakan untuk pekerjaan cor beton baik untuk pekerjaan kolom maupun
balok
Untuk menggunakan pasir sebaiknya kandungan lumpur yang terkandung dalam
pasir yaitu kurang dari 5 % dan gradasi pasir sebanyak 4mm
2. Semen
Merupakan bahan pengikat utama dalam adukan semen mempunyai sifat
membantu jika terkena air maupun udara lembab. Semen harus disimpan
ditempat atau diruangan khusus supaya tidak terjadi pengerasan.
3. Air
Air yang digunakan untuk adukan mortar adalah air yang bersih, yaitu
tidak mengandung minyak, alkali garam, dan zat besi hal ini dapat mengurangi
kekerasan pasangan
Adukan dibagi menjadi dua macam tergantung cara, tujuan, dan pemakaiannya
yaitu:
a. Adukan pasangan yaitu adukan untuk merekatkan bata untuk membentuk
suatu konstruksi dinding/ sejenisnya
b. Adukan plesteran yaitu adukan untuk menutup permukaan dinding atau
tembok

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


18 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

1.4 Mengaduk Mortar Secara Manual


1. Menyiapkan alat, bahan, dan letakan disekitar lokasi kita akan mengaduk
2. Ambil pasir dan semen sesuai dengan perbandingan yang kita gunakan
3. Kemudian aduk campuran antara semen dan pasir secara merata dengan
menggunakan sekop
4. Setelah semua bahan tercampur dengan rata baru kita tambahkan air
secukupnya

1.5 Bahan Campuran Adukan


1) Semen Portland
• Suatu serbuk yang halus berwarna abu – abu kehijau – hijauan dan
Kristal – kristalan
• Bahan dasarnya adalah campuran antara batu batu dan tanah liat
• Hasil buatan yang didapat karena beraturan dengan betul suatu
campuran dari kapur CaCO₃ dan tanah liat dengan perbandingan 4:1
yang dipijarkan hingga lebar
• Dapat mengandalkan pengikatan dan pengerasan yang terjadi karena
adanya air
2) Kapur padam
• Bahan perekat tertua
• Sebagai hasil pemalaman terhadap kapur talor
• Cara menggunakan kapur padam adalah dengan mencampurkan
dengan air sehingga berbentuk bubur kental
• Kapur hidrolis mempunyai kekuatan yang baik dan mempunyai sifat
hidrolis seperti semen Portland
3) Posolan
• Posolan sebenarnya bukan bahan pelekat tetapi pada persoalan
digabungkan dengan kapur pada akan mengeras
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
19 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

• Perasoalan juga disebut sebagai bahan tambah hidrolis

1.6 Bahan Pengisi


Syarat syarat agregat halus untuk adukan menurut SII, yaitu:
 Kekerasan yaitu mempunyai kadar sikat hingga (±80%)
 Kebersihan yaitu bersih dari zat zat organik atau sisa sisa mahluk
hidup yang bersih dari butiran butiran lumpur (45%)

 Tidak terlalu lama/ banyak butiran halus

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


20 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Dasar Teori dan Pengertian


Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi
agregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen
portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir) semen dan
air, beton merupakan satu bahkan konstruksi yang telah umum digunakan untuk
membangun gedung, jembatan, jalan, dll. Beton merupakan satu kesatuan yang
homogen. Beton ini didapatkan dengan cara mencampur agregat halus (pasir),
agregat kasar (kerikil), atau jenis agregat dan air, dengan semen portlan atau semen
hidrolik yang lain, kadang-kadang dengan bahan tambahan (additiv) yang bersifat
kimiawi, sampai menjadi satu kesatuan yang homogen. Campuran tersebut akan
mengeras seperti batua. Pengerasan terjadi karena peristiwa reaksi kimiawi antara
semen dengan air. Beton yang telah mengeras dapat juga dikatakan sebagia butiran
yang besar dan diisi oleh batuan kecil dan pori-pori antara agregat halus diisi oleh
semen dan air (pasta semen) pasta semen juga berfungsi sebagai pengikat dalam
peroses pengerasan sehingga terbentuk satu kesatuan yang padat dan tahan lama.

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


21 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

2.2 Bahan - Bahan Penyusun Beton

1. Semen
Semen adalah zat yang digunakan untuk merekatkan batu, bata, batako,
maupun bahan bangunan lainya, sedangkan kata semen sendiri berasal dari
caemintum ( bahasa latin ) yang artinya “memotong menjadi bagian-bagian kecil
tidak beraturan” meski sempat populer di zaman nenek moyang, semen Made In
Napoli ini tidak berumur panjang. runtuh kerajaan romawi, sekitar abad
pertengahan (tahun 1100-1500 m) resep ramuan pozzualana sempat menghilang
dari peredaran.
Jenis-jenis porland cement didapat dibedakan menjadi 5 bagian yaitu :
a. Semen abu-abu (portland)
Semen abu-abu (portland) adalah semen berbentuk berwarna abu-abu
kebiruan, yang dibentuk dari batu kapur berkadar kalsium tinggi yang diolah dalam
tanur bersuhu dan bertekanan tinggi, semen ini biasanya digunakan sebagi perekat
untuk memplester.
Berdasarkan presentasinya kandungan semen, semen ini terdiri atas 5 tipe yaitu tipe
1, 2, 3, 4, dan 5.
Semen Portland di golongkan menjadi beberapa tipe yaitu :
1. Tipe 1 (Semen portlan jenis umum )
Yaitu jenis semen portlan untuk penggunaan dalam konstruksi beton secara
umum yang tidak memerlukan sifat-sifat khusus.
2. Tipe 2 (Semen portlan jenis umum dengan perubahan-perubahan )
Yaitu jenis semen yang tahan terhadap sulfat dan panas hidroli sedang.
3. Tipe 3 (Semen portlan dengan kekuatan awal tinggi )
Jenis ini untuk membangun struktur bangunan yang membentuk kekuatan
tinggi atau cepat mengeras.
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
22 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

4. Tipe 4 (Semen portlan dengan panas hidrasai yang rendah)


Jenis ini khusus untuk penggunaan panas hidrasi serendah-rendahnya.
5. Tipe 5 (Semen portlan tahan sulfat )
Jenis ini merupakan jenis khusus untuk digunakan pada bangunan yang
terkena sulfat seperti ditanah atau di air yang tinggi kadar alkali.
b. Semen putih
Semen putih adalah semen yang lebih murnih dari semen abu-abu dan
digunakan untuk pekerjaan penyelesaian seperti sebagai pengisi, semen jenis ini
dibuat dari bahan utama kalsit limestone murni.
c. Semen sumur minyak
Semen sumur minyak adalah semen khusus yang digunakan dalam proses
pengebaran minyak bumi atau gas alam, baik didarat maupun dilepas pantai.
d. Mixsed dan fly Ash Cement
Mixsed dan fly Ash Cement adalah campuran semen abu-abu dengan
pozzolan buatan (fly ash) pozzolan buatan merupakan hasil sampingan dari
pembakaran batu basah yang mengandung omorophous silica, alumunium oksida,
besi oksida, dan oksida lainnya dalam berbagai fariasi jumlah titik semen ini
digunakan sebagi sebagai menjadi lebih keras. Semen merupakan salahsatu
komoditif strategis, karena pasangannya yang sangat fital sebagi komponen
pembangunan fisik semen dibutuhkan untuk membuat beton dan pondasi
merekatkan batu keramik, batu alam melicinkan dinding dan membentuk relief.
Semen aplikasinya antara lain untuk membangun perumahan, gedung pembangunan
sarana transtansi seperi jalan, jembatan, pelabuhan, dsb.

2. Agregat
Agregat adalah material yang dominan dalam konstruksi kongkrit hampir
70% - 80% lebih berat, konstruksi kongkrit adalah agregat.

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


23 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

Agragat terdiri atas agregat kasar (kerikil) dan agregat halus (pasir) dan jika di
perlukan menggunakan bahan pengisi atau filter.Pasir untuk ukuran nominal agregat
yang kurang dari 5mm dan batu kerikil adalah agregat yang mempunyai ukuran
nominal yang lebih dari semen,klasifikasi agregat menjadi kasar, halus dan filter
adalah berdasarkan ukurannya yang di tentukan menggunakan saringan halus dan
filter adalah berdsarkan ukurannya yang di tentukan menggunakan saringan.Mutu
agregat mempengaruhi kekuatan dan ketahanan kongkrit. Pilihan agregat yang
sesuai untuk tujuan suatu pembenaan memasukan kepahaman mengenai sifat-sifat
agregat.
a. Agregat Alam
Pada umumnya agregat alam menggunakan bahan baku alam atau hasil
penghancuran jenis batu alam yang baik untuk di gunakan agregat adalah batuan
beku. Jenis batu endapan juga dapat di pakai meskipun kualitas masih perlu di pilih.
1. Kerikil dan Pasir Alam
Agregat jenis ini merupakan hasil pengocoran oleh alam dan batuan
induknya. Sering kali agregat ini berada jauh dari asalnya karena terbawa arus atau
angin dan mengendap di suatu tempat.
2. Agregat Batu Pecah
Jenis batu yang baik untuk jenis agregat ini adalah batuan beku yang
kompak. Di dalam pemakainnya batu pecah membutuhkan air lebih banyak karena
bagian luas bidangnya lebih luas.
b. Agregat Buatan
Suatu agregat yang di buat dengan tujuan penggunaan khusus atau karena
kekurangan agregat dari batuan alam. Di tinjau dari bentuknya agregat dapat dibeda
kan dari beberapa bagian yaitu agregat bulat, bersudut dan pipih.
Agregat buatan di bagi dalam beberapa bentuk. Adapun bentuk-bentuk yang di
maksud yaitu :

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


24 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

1. Bulat
Agregat ini biasanya berasal dari sungai atau pantai yang mempunyai rongga
udara minimum 33%. Agregat ini hanya memerlukan sedikit pasta semen untuk
menghasilkan adukan beton yang baik.
2. Bersudut
Bentuk agregat ini tidak beraturan,memiliki sudut-sudut yang tajam dan
permukaannya kasar. Termasuk pemecahan batu yang menggunakan mesin.
3. Pipih
Agregat jenis ini adalah agregat yang memiliki perbandingan ukuran terlebar
dan tertebal pada butrannya. Agregat ini berasal dari batu-batuan yang berlapis.
3. Air dan Bahan Campuran
Berdasarkan tujuan yang di harapkan terdapat beberapa tujuan penggunaan zat
kimia di antaranya yaitu :
• Zat kimia untuk mengurangi penggunaan air pada beton.
hal ini di maksudkan agar di peroleh adukan yang nilai pasnya tetap dengan
kekantalan yang sama atas dengan pas tetap. Tetapi di dapatkan adukan yang lebih
encer,hal ini di maksudkan agar di peroleh kuat tekan yang lebih tinggi,dengan tidak
mengurangi kekentalannya atau di peroleh beban dengan kuat tekan yang sama,tapi
adukan di buat menjadi lebih encer agar mempermudah dalam penggunaanya.
• Zat Kimia untuk memperlambat proses ikatan campuran beton.
Biasanya di perlukan untuk beton yang tidak di buat di likasi penuangan
beton. Proses peningkatan beton 1 jam sehingga apabila sejak beton di campur
sampai penuanggan memerlukan waktu lebih dari 1 jam, maka di perlukan
tambahan zat kimia.Zat tambahan ini di antaranya berupa gula sukrosa, sodium
gluconofe, glucose curie acit, dan tertarik acat.

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


25 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

• Zat kimia untuk mempercepat ikatan dan pengerasan campuran beton.


Diperlukan untuk mempercepat proses pekerjaan kontruksi beton,
pencampuran beton di lakukan di tempat atau dengan penuangannya. Zat tambahan
yang di gunakan adalah CaCl2, Ca CHO3, dan HO HO3, namun demikian, lebih di
anjurkan mengunakan nitrat, karena pengunaan korider dapat mempercepat
terjadinya karena pada tulangan beton.

2.3 Sejarah Perkembangan Beton


Pemakaian beton dan bahan-bahan vulkanik sebagai bahan pembentukannya
telah di mulai sejak zaman yunani dan romawi, bahkan di perkirakan sebelum
itu.Sejarah pertemuan teknologi beton di mulai dari Aspidin (1824) yang
menemukan Portland cement. Setelah itu jalan lambat (1850) memperkenalkan
konsep dasar kontruksi yang berbeda yang bekerja bersama-sama memikul beben
P.Coinet (1861) melakukan uji coba pengunaan pembersian pada kontruksi atap
(1887) serta Hennebigue memperkenalkan sengkang sebagai penahan gaaya geser
dan penggunaan balok ” T ” untunk mengurangi beban akibat berat sendiri.
S. Noman melakukan analisis letak garis netral couridere menemukan manfaat kait
pada ujung tulangan dan E.Freyrsinet memperkanalkan dasar-dasar beton pratekan.
Contoh pemakaian konstruksi beton pada zamannya yaitu :
a) Bangunan kubah pauthaeou didirikan tahun 27 SM
b) Pemakayan pot bunga dari beton yang mengunakan kawat anyaman tahun
1867
c) Pembuatan kapal beton yang di lengkapi penulangantahu 1855
d) Jembatan semangi Jakarta
e) Monumen nasional

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


26 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

Sejarah analisis dasar perhitungan di Indonesia :


1. PBI 1955 – PBI 1971 yang lebih dikenal dengan perhitungan lentur cara –
N, metode yang di pakai analisis adalah batas elastisitas bahan.
2. SK SMI 1991 (T-IS-1991-03) tentang standar tatacara perhitungan struktur
beton metode analisis yang di pakai adalah batas utimit bahan.

2.4 Jenis- Jenis Beton dalam Konstruksi


Beton adalah sebuah bahan bngunan komposit yang terbuat dari kombinasi
agregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen
Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir). Semen dan
air ada bermacam-macam jenis beton antara lain :
1. Beton Siklop
Beton jenis ini sama dengan beton normal biasa. Perbedaannya ialah pada
beton ini digunakan ukuran agregat yang relative besar-besar. Beton ini di gunakan
pda pembuatan bendungan pangkat jembatan, dan sebagainya. Ukuran agregat kasar
dapat sampai 20 cm namun proporsi agregat yang lebih besar dari biasanya ini
sebaikny tidak lebih dari 20 % dri agregat seluruhnya.
2. Beton Ringan
Beton jenis ini juga sama seperti beton biasa. Perbedaannya hanya agregat
kasarnya diganti dengan agregat ringan. Selain itu dapat pula dengan beton biasa
yang diberi bahan tambahan yang mampu memebentuk gelembung udara waktu
mengadakan beton berlangsung. Beton semacam ini mempunyai banyak pori
sehingga berat jenisnnya lebih rendah dari beton biasa.
3. Beton Non Pasir
Beton jenis ini dibuat tanpa pasir, jadi hanya air, semen, dan kerikil. Karena
tanpa pasir maka rongga- rongga kerikil tidak terisi sehingga berongga dan berat
jenisnnya lebih rendah dari pada beton biasa. Selain itu, karena tanpa pasir maka

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


27 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

tidak di butuhkan pasta-pasta untuk mengelimuti butir-butir pasir sehingga


kebutuhan semen relative sedikit dari beton biasa.
4. Beton Hampa
Seperti yang telah di ketahui bahwa kira-kira separuh air yang dicampurkan
saja yang beraksi dengan semen, adapun separuh sisanya digunakan untuk
mengencerkan adukan. Beton jenis ini diaduk dan dituang serta dipadatkan
sebagaimna beton biasa, namun setelah itu sisa reaksi di sedot dengan cara khusus.
Seperti cara vakum. Dengan demikian air yang tertinggal hanya air yang digunakan
untuk reaksi dengan semen sehingga beton yang diperoleh sangat kuat.
5. Beton Bertulang
Beton biasanya sangat lemah dengan gaya tarik namun sangat kuat dengan
gaya tekan, batang bata dapat dimasukan batang baja bagian bata yang ditarik untuk
membantu beton. Beton yang dimasuki batan baja pada bagian tariknya ini disebut
brton bertulang.
6. Beton Prategang
Jenis beton ini sama dengan beton bertulang. Perbedaannya adalah
batangnya baja yang dimasukan kedalam beton yang ditegangkan dahulu. Batang
baja ini tetap mempunyai tegangan sampai beton yang dituang mengeras bagian
balok bata ini walaupun menahan lenturan tidak akan terjadi keretakan.
7. Beton Pracetak
Beton ini biasanya dicetak atau dituang ditempat. Namun dapat pula dicetak
ditempat lain, fungsinya di cetak ditempat lain agar memperoleh mutu yang lebih
baik, selain itu dipakai jika tempat pembuatan sangat terbatas. Sehingga sulit
menyediakan tempat percetakan perawatan betonnya.
8. Beton Massa
Beton yang dituang dalam volume besar yaitu perbandingan antar volume
dan permukaannya besar. Bila dimensinya lebih besar dari 60 sm pondasi besar,
pilar, dan bendungan. Harus diperhatikan perbedaan temperatur.
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
28 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

9. Beton Serat
Beton komposit yang terdiri dari beton biasa bahan lain yang berupa serat.
Serat berupa batang-batang 5 sampai dengan 500 mm, panjang 25 – 100 mm, serat
yang biasa dipakai yaitu kawat baja, serat plastic, tumbuh-tumbuhan dan as batas.
10. Ferosemen
Adalah suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara diberikan kepada
motor semen suatu tulangan yang berupa engelmen kawat baja sebagai pemberi
kekuatan tarik dan aktivitas.

2.5 Sifat – Sifat Beton


Beton harus memenuhi kekuatan yang direncanakan. Campuran beton harus
mempunyai suatu mobilitas tertenu. Campuran beton tidak boleh mengalami
segregasi ( pemisahan selama pengecoran ). Beton pada dasarnya merupakan
campuran autara semen, kerikil, pasir, dan air dengan perbandingan campuran
tertentu. Kadang-kadang beberapa bahan tambahan juga ikut digunakan untuk
membuat beton yang memiliki sifat yang diinginkan.
Sifat dan karakteristik beton :
1. mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur tarik
yang rendah.
2. Beton tidak dapat di pergunakan pada elemen kontruksi yang memikul
momen lengkung atau tarikan.
3. Beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, sehinga atau terjadi retak
yang makin lama makin besar.
4. Proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas yang dikenal
dengan proses hidrasi.
5. Air berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar butiran
sehingga beton dapat dipadatkan dengan mudah.

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


29 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

6. Kelebihan air dari jumlah yang di butuhkan akan menyebabkan butiran


semenberjarak semakin jauh sehingga kekuatan beton berkurang.
7. Dengan pikiran posisi di buat rekayasa untuk memeriksa dan mengetahui
perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton yang tinggi.
8. Selama proses pengerasan campuran beton, kelembapan beton harus di
pertahankan untuk mendapatkan hasil yang di rencanakan.
9. Setelah 28 hari, beton akan pencapai kekuatan beton penuh dan elemen
konstruksi akan mampu memikul beban luar yang bekerja padanya.
10. Untuk menjaga keretakan yang lebih lanjut pada suatu penopang balok maka
dipasang tulangan baja pada daerah yang tertarik.
11. Pada beton memanfaat sifat beton yang kuat dalam menerima gaya tekan
serta tulangan baja yang kuat menerima gaya tarik.
12. Dari segala, beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga yang relative
rendah.
13. Beton hamper tidak memerlukan perawatan dan massa konstruksinya
mencapai 50 tahun serta elemen konstruksinya yang mempunya kekuatan tinggi
serta aman terhadap bahaya kebakaran.
14. Salah satu kekurangan yang besar adalah berat sendiri konstruksinya.
15. Kelemahan lainnya adalah perubahan volume sebagai fungsi waktu berupa
susut dan rangka.
Parameter-parameter yang paling mempengaruhi kuat beton adalah :
1. Kualitas semen
2. Proporsi semen
3. Kekuatan dan kebersihan agregat
4. Ikatan adhesi antar pasta semen dan agregat.
5. Pencampuran yang cukup dari bahan-bahan pembentukan beton
6. Pemadatan beton dan perawatan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


30 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

Seperti disebut oleh L.J Mordeck dan K.M brock bahwa “ kecakapan
tentang kerja adalah salah satu factor penting dalam produksi suatu bangunan.

2.6 Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan Beton :
1. Dapat dibentuk sesuai keinginan.
2. Mampu memikul beban tekan yang berat.
3. Tahan terhadap temperature tinggi.
4. Tidak mudah terbakar.
5. Biaya pemeliharaan rendah.
Kekurangan Beton :
1. Bentuk yang sudah dibuat sulit untuk diubah.
2. Pelaksanaanpekerjaan membutuhkan ketelitian kerja yang tinggi.
3. Mempunyai beban yang berat.
4. Daya pantul suara besar.
5. Membutuhkan cetakan sebagai alat pembentukan.
6. Tidak memiliki kekuatan tarik.
7. Selama dicampur beton akan segera mengeras.
8. Beton yang mengeras sebelum pengecoran tidak bisa didaur ulang.
9. Beton sulit kedap air secara sempurna.

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


31 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

BAB III
PRAKTIKUM I
PEMASANGAN DINDING SETENGAH BATA

A. TEORI DASAR
Pemasangan dinding setengah bata adalah susunan bata-bata yang disusun
sedemikian rupa sehingga menghasilkan pasangan yang memiliki panjang dan tinggi
sesuai keinginan kita. Kekuatan konstruksi sangatlah bergantung pada bahan yang
digunakan dan juga pada masalah pengadukan dan pencampuran bahan tersebut hingga
memrlukan perhatian khusus. Pemasangan dinding haruslah tegak, datar dan sikku
sehingga bangunan menjadi kokoh dan siku
B. TUJUAN KHUSUS
1. Dapat memasang dingding bata dengan baik dan benar
2. Dapat mengetahui alat-alat yang digunakan dalam memasang bata dan
fungsinya
3. Menigkatkan pengetahuan dan skill tentang cara memasang bata dengan benar
dan baik
4. Dapat mengetahui jenis ukuran bata dan kegunaannya sesuai ikatan yang benar
5. Mengetahui tebal siar dengan tepat
C. KESELAMATAN KERJA
1. Menggunakan pakaian kerja dengan perlengkapan lainnya
2. Menempatkan perlengkapan disekitar lokasi kerja yang mudah dijangkau
3. Memahami dan membaca petunjuk kerja
4. Simpan dan bersihksn alat pada tempatnya setelah bekerja
5. Menggunakan alat sesuai fungsinya
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
32 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

6. Focus pada pekerjaan


7. Mengajukan pertanyaan pada dosen bila ragu-ragu dalam bekerja

D. ALAT DAN BAHAN
a. ALAT PELINDUNG DIRI
- Sarung tangan
- Baju praktek
- Helm safety
- Sepatu safety

b. PERLENGKAPAN PRAKTEK
- Sendok spesi
- Benang ukur
- Waterpass
- Ember
- Palu
- Bak spesi
- Plat siku
- Meteran
- Skop

c. ALAT PENUNJANG
- Kamera
- Papan tulis
- Pena & pensil

d. BAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
33 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

- Pasir
- Air
- Semen
- Batako

E. ANALISA BAHAN

A.

a.

Diketahui:
Panjang batu bata = 8 bata
Tinggi batu bata = 8 bata
Tebal siar =1
Ukuran bata = 5 cm X 10 cm X 20 cm

Ditanyakan: 1. Kebutuhan siar = ?

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


34 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

2. kebutuhan spesi = ?

Penyesesaian:
1. Kebutuhan bata
Panjang pasangan 8 bata = 8 bata + 7 siar
= 8 (0,20) + 7 (0,01)
= 1,6 + 0,07
= 1,67
Tinggi pasangan 8 bata = 8 bata + 8 siar
= 8 (0,05) + 8 (0,01)
= 0,4 + 0,08
= 0,48
Luas pasangan = 1,67 X 0,48
= 0,8016

Luas segmen = (0,20 + 0,01) + (0,05 + 0,01)


= 0,0126

LUAS PASANGAN
Jumlaah yang dibutuhkan =
LUAS SEGMEN

0,8016
=
0,0126
= 63,6 = 64

Jumlah bata yang tidak terpakai


- Sebelah kiri - Sebelah kanan
Bata ½ = 4 Bata ½ = 4

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


35 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

Bata full = 12 Bata full = 12


Jadi, ½ + ½ + ½ + ½ = 2 Jadi, ½ + ½ + ½ + ½ = 2
= 12 + 2 = 14 = 12 + 2 = 14
→ kiri + kanan = 14 + 14 = 28
Jadi, bata yang tidak terpakai adalah = 28
Ket: 64 bata – 24 bata = 36 bata
Jadi, bata yang terpakai adaalah = 36 bata
2. Kebutuhan spesi
Dimana untuk 1m3 pasangan bata, presentasi kebutuhan spesi bata adalah 35%
spesi Pc basah 76 % dan Ps basah 67,5 %

Volume Luas Pasangan = 0,8016 × 0,10


=0,08016
76
Jumlah Spesi Baasah, Pc =76 % ¿ = 0,76 × 1 = 0,76
100
67,5
Ps =67,5% ¿ = 0,675 × 10 = 6,75
100
Jumlah= 7,51

Jumlah bahan:
0,35
Pc = x 1 x 0,08016
7,51
= 0,0037358189
= 3,7 L

0,35
Ps = x 10 x 0,08016
7,51
= 0,0373581891
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
36 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

=37 L

Tambahkan air secukupnya


F. APEL PAGI
1. Peserta praktikum diwajibkan mengikuti apel pagi
2. Peserta praktikum wajib mengisi absen
3. Peserta praktikum wajib mengikuti arahan instruksi
4. Peserta praktiku wajib bertanggung jawab atas tugas masing-masing
5. Ketua kelompok beranggung jawab atas anggota kelompoknya
6. Peserta kelompok berdoa sesuai keyakinan masisng-masing

G. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Menyiapkan tempat untuk simulasi
3. Membersihkan tempat untuk membuat pemasangan dinding setengah bata
4. Melakukan pencampuran spesi dengan perhitungan 1 pc : 10 pc
5. Membuat siar pertama dengan bantuan pelurus yaitu tali
6. Menyusun bata dengan jarak 1 siar adalah 1 cm
7. Mengecek secara telitinkerataan dari keseluruhan dinding
8. Memastikan bahwa struktur siap di nilai oleh instruktur
9. Membersihkan tempat praktek setelah praktikum selesai
10. Membersikan dan mengembalikan alat yang sudah dipinjam kembali ketempat
semula

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


37 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

H. GAMBAR KERJA

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


38 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

I. DOKUMENTASI

 Hasil Kerja.

 Proses Pemasangan Siar

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


39 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

 Mengukur Kerataan
menggunakan
waterpass

 Foto Bersama

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


40 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

PRAKTIKUM 2
PEMASANGAN DINDING SIKU SETENGAH BATA

A. TEORI DASAR
Pasangan dindingsiku setengah bata adalah pemasangan dua buah dinding
Yang saling bertemu sehingga membentuk sudut siku.

B. TUJUAN
1. Mengetahui bentuk-bentuk ikatan pasang bata
2. Mengetahui jenis ukuran bata dan penggunanyha sesuai jenis ikatan pasangan.
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
41 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

3. Mengetahui langkah kerja pemasangan ikatan dengan tembok dengan benar.


4. Mengetahui perbandingan adukan dgn cara pencampuran yang benar.
5. Mengetahui tebal ukuran siar dengan tepat.
6. Mengetahui teknik pelaksnaan pemasangan dinding dengan membentuk sudut
siku.
7. Mempergunakan alat sebagiamana funsinya.

C. KESELAMATAN KERJA
1. Menggunakan baju praktek lengkap.
2. Memastikan peralatan dalam keadaan bias di pakai
3. Ikuti apa yang di perintakan dari intruksi
4. Simpan lah peralatan krja dgn baik dan teratur selama kerja praktek
berlangsung
5. Pusatkan perhatian pada kerjaan
6. Fokus, ikuti arahan intruksi, dan teliti

D. ALAT DAN BAHAN


a. Alat pelindung diri
- baju praktek
- sepatu septi
- helm sefeti
- sarung tangan

b. Peralatan kerja
- sendok spsi

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


42 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

- benang ukur
- waterpas
- ember
- palu
- bak spsi
- plat siku
- meteran
- sekop

c. Alat penunjang
- Kamera
- Papan tulis
- Pena dan pensil

d. Bahan
- pasir
- air
- semen
- batako
E. ANALISA BAHAN
-

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


43 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

Dhiketahui:
Panjang pasangan batu bata = 4
Tinggi pasang batu bata = 6
Tebal siar = 1 cm

Ditanyakan:
1. Kebutuhan bata ?
2. Kebutuhan spsi ?
Peyelesaian
Panjang bata A = 4 Bata + 3 siar
= 4 (0,20) + 3 (0,01)
= 0,8 + 0,03
= 0,83

Tinggi Dinding A = 6 bata + 6 siar .


= 6 (0,05) + 6 (0, 01 )
= 0,3 + 0,06
= 0,36
Luas Dinding A = Panjang x Tinggi
= 0,83 x 036
= 0,2988
Panjang Dinding B = 4 Bata + 3 siar
= 4 (0,20) + 3 (0,01)
= 0,8 + 0,3
= 0,83
Tinggi Dinding B = 6 Bata + 6 Siar .
= 6 (0,05) + 6 (0,01)
= 0,3 + 0,6
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
44 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

= 0,36
Luas Panjang Dinding B = 0,83 x 036 = 0,2988
Luas Pasangan Dinding A & B = 0,2988 + 0,2988
= 0,5976.
Luas Segmen = (0,20 + 0,01 ) x (o,o5 + 0,01 )
= 0,21 +0,06 = 0,0126
Jumlah Bata yang dibutuhkan:

LUAS PASANGAN A DAN B 0,5916


= 0,126
LUAS SEGMEN ¿
¿
= 0, 126
= 48
0,35
Jumlah Bahan : Pc : x 1 x 0,005917
7,51
= 0,0002785081 = 0,278L .
0,35
Ps : x 10 x 0,00591
7,51
= 0,00275081 = 2,785L.

Gunakan air secukupnya…

F. APEL LAGI
1. Peserta praktekum wajib mengikuti apel
2. Pesrta praktikum wajib mengisi apsen hadir
3. Mendengar kan arahan dan intruksi dari dosen pratikum
4. Peserta prstikum di wajib kan menjaga bata terbidahulu dhi dalam ruangan
5. Masing msing ketua kelompok wajib mengikuti danevaluasi anggota
kelompok.

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


45 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

6. Berdoa dengan keyakinan dan kepercayaan masing masing


7. Peserta praktikum dapat meninggalkan tempat apel dan menuju ke tempat
praktek yang telah ditentukan

G. LANGKAH KERJA
1. Membersikan tempat yang akn dhi gunakan untuk praktek
2. Meyiapkan alat dan bahan yang akan dhigunakan
3. Membuat simulasi meyusun bata.
4. Mencampur bahan bahan yang akan digunakan.
5. Membentangkan tali sehingga membentuk siku dan mengukur kesikuannya.
6. Memberi spsidi bak tempat sebelum pemasangan bata pertama.
7. Membasi kelompok menjadi dua bagian sebagai kelompok memasang bata
pada dinding bagian kiri sebagiannya lagi sebela kanan
8. Pada pemasangan bata pertama bata untuk dinding kiri dan kanan saling
menepel dan untuk siku tengah kananya diumpamakan bila suda adha.
9. Mengukur ketebalan bata dengan waterpas dan kelurusan dinding kedua
dinding bata sesuai hitungan yang ada
10. Struktur siap untuk dhi periksa oleh instruktur.
11. Membersikan semua alat yang suda di pinjam dan mengambalikankanya ke
gedung atau tempat semula

H. GAMBAR KERJA

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


46 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

I. DOKUMENTASI

 Proses Pemasangan

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


47 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

Siar Pertama

 Proses Pemasangan
Bata Pertama

 Mengukur Kerataan
Menggunakan
Waterpass

PRATIKUM III
PEMASANGAN PERTEMUAN EMPAT DINDING SETENGAH BATA

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


48 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

A. TEORI DASAR
Dalam pembuatan dinding pasti ad dua dinding yang membentuk siku pada
pertemuan empat dinding setengah kesikuan. Haruslah sempurnah agar terlihat lebih
indah dalam pembuatan dinding haruslah kokoh tepat pada pertemuan ini dibuat
menetap pertemuan yang terdiri dari dua bata lebar.

B. TUJUAN
• mahasiswa dapat memasang pertemuan empat dinding setengah bata
dengan cara dan teknik yang benar.
• Mahasiswa dapat mengukur ketegakan dan kedataran dengan menggunakan
waterpass
• Mahasiswaa dapat mengukur siku dengan plat siku

C. KESELAMATAN KERJA
1. Menggunakan baju praktek lengkap.
2. Mematikan peralatan dalam keadaan bias digunakan.
3. Mengikuti apa yang diperintahkan oleh struktur
4. Simpanlah peralatan kerja dengan baik dan teratur selama praktek
berlangsung
5. Focus,ikuti arahan instruktur,dan tetap teliti dalam praktek

D. ALAT DAN BAHAN


a. Alat pelindung diri
- Sepatu safety
- Baju praktek
- Helem safety

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


49 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

- Sarung tangan
b. Peralatan kerja
- Sendok spesi
- Benang ukur
- Waterpass
- Ember
- Palu
- Bak spesi
- Plat siku
- Meteran skop
c. Alat penunjang
- Kamera
- Papan tulis
- Pensil dan pena
d. Bahan
- Semen
- Air
- Pasir
- Batako

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


50 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

E. ANALISA BAHAN

Diketahui:
Panjang pasangan dinding A =3
Panjang pasangan dinding B =3
Panjang pasangan dinding C =3
Panjang pasangan dinding D =3
Tinggi pasangan bata =4
Tinggi siar = 1cm
Ukuran bata = 5cm x 10cm x20cm

Ditanyakan:
1. Kebutuhan spesi
2. Kebutuhan bata
Penyelesaian:

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


51 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

Panjang dinding A = 3 bata + 3 siar


= 3(0,20) + 3(0,01)
= 0,6 + 0,3
= 0,63
Tinggi dinding A = 4 bata + 4 siar
= 4(0,05) + 4(0,01)
= 0,2 + 0,04
= 0,24
Luas dinding A = panjang dinding A x tinggi dinding A
= 0,63 × 0,24
= 0,1512
Panjang dinding B = 3 bata + 3 siar
= 3(0,20) + 3(0,01)
= 0,6 + 0,3
= 0,63
Tinggi dinding B = 4 bata + 4 siar
= 4(0,05) + 4(0,01)
= 0,2 + 0,04
= 0,24
Luas dinding B = panjang dinding B x tinggi dinding B
= 0,63 × 0,24
=0,1512
Panjang dinding C = 3 bata + 3 siar
= 3(0,20) + 3(0,01)
= 0,6 + 0,3
= 0,63
Tinggi dinding C = 4 bata + 4 siar
= 4(0,05) + 4(0,01)
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
52 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

= 0,2 + 0,04
=0,24
Luas dinding C = panjang dinding C x tinggi dinding C
= 0,63 × 0,24
= 0,1512

Panjang dinding D = 3 bata + 3 siar


= 3(0,20) + 3(0,01)
= 0,6 + 0,3
= 0,63
Tinggi dinding D = 4 bata + 4siar
= 4(0,05) + 4(0,01)
= 0,2 + 0,04
= 0,24
Luas dinding D = panjang dinding D x tinggi dinding D
= 0,63 × 0,24
= 0,1512
Luas pasangan dinding A,B,C,D
= 0,1512 + 0,1512 + 0,1512 +0,1512
= 0,6048.
Luas segmen = (0,20 + 0,01) x (0,05 + 0,01) = 0,0126
Jumlah bata yang diggunakan
LUAS PASANGAN 0,6048
= =
LUAS SEGMEN 0,0126
=48
Keterangan :
Jumlah bata keseluruhan = 48 bata
Jumlah bata yang digunakan = 36 bata
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
53 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

Jumlah bata yang tidak digunakan = 12 bata

kebutuhan spesi
Dimanah untuk 1m ³ pasangan bata 35%,spesi 75%,pc kering,65%.
Volime pasangan = luas pasangan x luas bata
= 0,6048 x 0,10
=0,06048 m3

Jumlah spesi basah =


Pc= 0,76 x 1 = 0,76
Ps= 0,675 x 10 =6,75
Pc + ps = 0,76 + 0,75 = 7,51

Jumlah bahan =
0,35
Pc = x 1 x 0,0756
7,51
= 0,003523302 =375 L
0,35
Ps = x 10 x 0,0756
7,51
= 0,003523302 =235 L

AIR SECUKUPNYA

F. APEL PAGI
1. peserta pratikum wajib mengikuti apel pagi
2. peserta pratikum wajib mengisi absen hadir
3. mendengarkan arahan dan instruksi dari dosen pembimbing
4. masing masing kelompok wajib mengefaluasi anggota kelompoknya

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


54 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

5. berdo’a dengan keyakinan masing masing


6. peserta pratikum dapat meninggalkan tempat apel

G. LANGKAH KERJA
1. menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. menyiapkan tempat praktek sekaligus menyusun simulasi
3. membuat (mortar) sesuai analiosa bahan
4. tahap dimulai dengan pasangan lapisan pertama yaitu untuk pasangan
dinding A dan B secara bersamaan sehingga dipastikan bahwa kelurusan dinding A
dan B sama
5. buatlah lapisan pertama untuk dinding C dan D mulailah menyusun bata
pasangan bagian Cdan D secara bersamaan sehinggah dipastikan bahwa dinding C
dan D sama
6. apabila 4 bagian sudah memiliki dinding yang sama Dn ketinggian yang
sama berarti struktur biasa diperiksah oleh instruktur
7. bersihkan tempat praktek ketika instruktur telah memberikan penilaian.
8. Mengembalikan alat alat yang telah digunakan ketempat semula.

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


55 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

H. GAMBAR KERJA

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


56 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

I. DOKUMENTASI

 Pengukuran Kerataan Siar

 Pemasangan Bata Pertama dan


Siar Kedua

 Proses Pengukuran Kerataan


Bangunan dengan
Menggunakan Waterpass
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
57 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

PRAKTIKUM IV
PEMASANGAN ROLLAGH

A. TEORI DASAR
Rollagh adalah pemasangan bata yang dipasang berdiri. Motif pemasangan
rollagh dapat berbentuk setengah lingkaran ghotik atau cengkeh, dan bentuk dibuat
sesuai kreasi kita. Syarat pemasangan rollagh adalah hindari pada As pemasangan
harus berupa bata, berupa siar.

B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat membuat rollagh dengan cara perletakkan yang benar

2. Mahasiswa dapat menggunakan peralatan yang digunakan untuk membuat


rollagh

3. Mahasiswa dapat mengukur kedataran dari bata dengan menggunakan waterpass

4. Mahasiswa dapat memahami fungsi dari pemasangan rollagh

C. KESELAMATAN KERJA

1. Menggunakan baju praktek lengkap (APD)

2. Memastikan peralatan dalam keadaan bisa digunakan (tidak rusak)

3. Mengikuti perintah dari instruktur

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


58 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

4. Simanlah peralatan kerja dengan baik dan teratur selama kerja/praktek


berlangsung

5. Pusatkan perhatian pada pekerjaan

6. Fokus, ikuti arahan, dan tetap teliti dalam bekerja

D. ALAT DAN BAHAN


a. Alat Pelindung Diri (APD)
- Baju praktek
- Sepatu safety
- Helm safety
- Sarung tangan
b. Peralatan Kerja
- Sendok spesi
- Benang ukur
- Waterpass
- Ember
- Palu
- Bak spesi
- Plat siku
- Sekop
- Mal/kawat setengah lingkaran ( D = 26 cm )
c. Alat Penunjang
- Kamera
- Papan tulis/data
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
59 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

- Pena dan pensil


d. Bahan
- Semen
- Air
- Pasir
- Batako

E. ANALISA BAHAN

Diketahui:
1. Panjang pasangan dinding bata = 3 bata
2. Tinggi pasangan dinding bata = 4 bata
3. Ukuran bata = 5cm x 10cm x 20cm
4. Tebal siar = 1 PC : 10 PS

Ditanyakan :
1. Kebutuhan batako
2. Kebutuhan spesi
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
60 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

Penyelesaian :

1. Perhitungan kebutuhan bata

Panjang pasangan dinding A = 3 bata + 2 siar


= 3(0,20) + 2(0,01)
= 0,60 + 0,02
= 0,62

Panjang pasangan dinding B = 3 bata + 2 siar


= 3(0,20) + 2(0,01)
= 0,60 + 0,02
= 0,62

Panjang total pasanga (A dan B) = 0,62 + 0,62 = 1,24 mm

Tinggi pasangan bata = 4 bata + 4 siar


= 4(0,05) + 4(0,01)
= 0,25 + 0,05 = 0,24

Luas dinding utuh = panjang x tinggi


= 1,24 x 0,24
= 0,2976 m2

Luas segmen = (0,20+0,01) x (0,05+0,01)


= 0,0126 m2

Jumlah bata = luas dinding


Segmen
= 0,2976 = 23.6 = 24 bata
0,0126

Keterangan :
1. Jumlah bata keseluruhan = 24 bata
2. Jumlah bata yang tidak dipakai = 10 bata
3. Jumlah bata yang digunakan = 24 – 10 = 14 bata

 Perhitungan rolagh:
→ Panjang pasangan bawah = 6 bata + 4 siar + diameter mall
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
61 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

= 6(0,20) + 4(0,01) + 0,3


= 1,2 + 0,04 + 0,3
= 1.54
→ Tinggi pasangan bawah = 7 bata + 7 siar
= 7(0,05) + 7(0,01)
= 0,35 + 0,07
= 0,42
→ Luas dinding utuh = panjang × tinggi
= 1,54 × 0,42
= 0,6468 m2
→ Luas Mall = ½ π r2
= ½ . 3,14 . (0,3)2
= 0,1413
→ Luas persegi panjang = panjang mall × tinggi pasangan rollagh
= 0,3 × ((3 × 0,05) + (3 × 0,01))
= 0,3 × (0.15 + 0,01) = 0,135

→Luas mall = ½ lingkaran + luas persegi panjang


= 0,022608 + 0,135
= 0,157608
→ Luas segmen =(P 1bata + tebal siar) × (tebal 1bata + siar)
= ( 0,20 + 0,01) × (0,05 + 0.01)
= 0,21 × 0,06 = 0,0126
→ Luas pasang = Luas dinding – luas mall
= 0,7152– 0,157608 = 0,557592 m 2
Luas pasangan o , 557592
* Jumlah bata ¿ ¿ = 44,25 = 44 bata
Luas segmen 0,0126
Jadi, Jumlah keselurahan bata = 44 bata
Jumlah yang tidak terpakai = 28 bata
Jumlah bata yang dipakai = 44 – 28 = 16 bata
Jumlah rollagh = 3 batako

2. Perhitungan Spesi

Volume pasangan = luas pasangan x tebal bata


= 0,557592 x 0,010
= 0,0557592 m3

Jumlah spesi basah : PC = 0,76 X 1 = 0,76


LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
62 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

PS = 0,675 X 10 = 6,75 +
7,51

Jumlah bahan : PC = 0,35. 1 x 0,0557592


7,51
= 0,0025986312 = 2,5986312 L
0,35
PS ¿ . 10 x 0,0557592
7,51
= 0,0259863116

Gunakan Air Secukupnya

F. APEL PAGI

1. Peserta praktikum wajib mengikuti apel


2. Peserta praktikum wajib mengisi absen hadir
3. Mendengarkan arahan dan instrusi dari dosen pengampuh
4. Peserta praktikum diwajibkan menjaga bata terlebih dahulu didalam ruang
praktek
5. Tiap ketua kelompok wajib mengikuti dan mengevaluasi kelompoknya
6. Berdoa dengan keyakinan dan kepercayaan masing-masing
7. Peserta dapat meninggalkan tempat apel dan menuju ketempat yang
ditentukan

G. LANGKAH KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktek


2. Menyiapkan tempat untuk simulasi pembuatan rollagh
3. Memindahkan alat dan bahan ke lokasi praktikum
4. Memindahkan mortar ke lokasi praktikum
5. Memasang spesi pertama terlebih dahulu
6. Memasang batako ditengah-tengah mal sebagai penyanggah agar
pembuatan rollagh tidah roboh/jatuh
7. Mengukur kerataan batako dengan waterpass

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


63 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

8. Menyusun rollah dengan menggunakan batako setengah mengikuti bentuk


lengkungan mal setengah lingkaran
9. Memperhatikan mortar yang dugunakan pada lengkungan agar tidak
runtuh pada saat dilepas penyanggahnya
10. Menunggu beberapa saat sampai struktur sudah bisa dilepas
penyanggahnya
11. Melepaskan satu per satu bata yang berfungsi sebagai penyanggah dan
struktur siap untuk dinilai
12. Bersihkan lokasi praktek yang telah digunakan tadi
13. Membersihkan dan mengembalikan alat-alat pada tempatnya dalam
keadaan tidak rusak (seperti semula)

H. GAMBAR KERJA

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


64 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

I. DOKUMENTASI

 Proses Pemasangan
Bata Pertama dan Siar
Kedua

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


65 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

 Proses Pembuatan
Rollagh

 Hasil Pembuatan
Rollagh

 Foto Bersama

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


66 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


67 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

PRAKTIKUM V
PEMASANGAN KERAMIK

A. TEORI DASAR
Keramik adalah pasangan dari beberapa lantai yang disusun sedemikian rupa
sehingga membentuk bidang lantai

B. TUJUAN
1. Dapat mengetahui bentuk pasangan keramik
2. Dapat mengetahui jenis dan ukuran ukuran keramik
3. Dapat mengetahui tebal pasangan keramik
4. Dapat mengetahui langkah kerja pemasangan keramik
5. Dapat membuat pasangan keramik yang baik dan benar
6. Dapat menyelesaikan kendala kendala yang timbul pada saat proses
pemasangan keramik

C. KESELAMATAN KERJA
1. Peserta wajib menggunakan baju praktek lengkap
2. Tempatkan perlengkapan dan peralatan ditempat yang mudah dijangkau
3. Memahami dan membaca petunjuk kerja
4. Simpan dan letakan alat pada tempatnya setelah praktek dak pekerjaan telah
selesai
5. Menggunakan alay sebagaimana fungsinya yang telah ditetapkan
6. Focus pada pekerjaan
7. Mengajukan pertanyaan pada dosen pembimbing apabila ragu dalam bekerja

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


68 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

D. ALAT DAN BAHAN


a. Alat Pelindung Diri
- Baju praktek
- Sepatu safety
- Helm safety
- Sarung tangan
b. Peralatan Utama
- Waterpass
- Palu/martil
- Sendok spesi
- Siku plat
- Bak spesi
- Ember
- Benang ukur
- Sekop
c. Peralatan penunjang
- Kamera
- Buku tulis
- Pena
d. Bahan bahan yang digunakan
- Semen
- Pasir
- Air
- Keramik

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


69 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

E. ANALISA BAHAN

Diketahui:
a. Ukuran keramik = 30x30x30
b. Luas pasangan lantai =120 cm × 90 cm
c. Tebal siar = 1 cm
Perhitungan kebutuhan keramik
Luas lantai = panjang x lebar pasangan
= 100 x 100
=1x1
=1
Luas keramik = sisi x sisi
= 0,30 x 0,30
= 0,09
Jumlah keramik yang dibutuhkan
= Luas lantai : luas keramik
= 1 : 0.09

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


70 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

= 11
Perhitung kebutuhan spesi
Volume pasangan = Luas x tebal
= 1 x 0,1
= 0,1
Volume pasangan x 1,2
= 0,01 x 1,2
= 0,012
Perbandingan adukan 1 pc: 1ps
Pc = 327 x 366
Ps = 962 – 10
Jumlah

Pc = volume pasangan x 327


= 0,01 x 327
= 3,27
Ps = Volume pasangan x 962
= 0.01 x 962
= 9,62 kg

F. APEL PAGI
1. Peserta praktikum wajib mengikuti apel pagi
2. Peserta praktikum diwajibakan mengisi daftar hadir
3. Mendengarkan arahan dan instruksi dari dosen pembimbing
4. Semua peserta dan dosen pembimbing berdoa menurut keyakinan dan
kepercayaan masing masing
5. Peserta dan dosen pembimbing dapat meninggalkan lokasi apel

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


71 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

G. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Membersihkan lokasi praktek
3. Mencampurkan mortar dengan perbandingan 1 pc ; 10 ps
4. Memasang siar pertama, pastikan campuran mortar pada lantai sudah padat
5. Pasang keramik dengan jarak siar 0,5
6. Setelah selesai pemasangan keramik pada satu banjar pastikan kedataran
lantai lurus saat di uji dengan waterpass
7. Pastikan pada saat keramik yang terpasang tidak ada ruang kosong paada
dasarnya dan mengecek bunyi dengan cara memukul pelat keramik
8. Apabila struktur telah siap, dosen pembimbing dapat memberikan penilaian
pada struktur tersebut
9. Membersihkan tempat praktek
10. Mengembalikan alat yang telah digunakana tadi dengan keadaan lengkap
dan bersih ke tempat penyimpanan alat

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


72 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

H.GAMBAR KERJA

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


73 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

J. DOKUMENTASI

 Pemasangan Siar
Pertaman

 Pemasangan Keramik dan


Pengukuran Kerataan
Keramik

 Mengukur Kerataan
Menggunakan Waterpass

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


74 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

 Hasil Akhir

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


75 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

BAB III
PRAKTIKUM 1
PEMOTONGAN BESI TULANGAN

A. TEORI DASAR
Pemotongan besi adalah langkah awal dalam proses perakitan tulangan pada
beton. Pekerjaan ini memegang peranan penting untuk kualitas tulangan yang
nantinya akan di cor.

B. TUJUAN
a. Mengetahui cara pemotongan besi dengan alat manual dengan benar.
b. Mengetahui cara pelurusan besi dengan benar.
c. Mengetahui jenis diameter ukuran besi.
d. Mengetahui seberapa besar atau seberapa banyak kebutuhan besi yang akan
di gunakan dalam proses konstruksi yang telah di rencanakan dalam
praktikum.
e. Dapat memecahkan permasalahan atau persoalan yang timbul dalam
pelaksanaan praktikum pemotongan besi.
f. Dapat memotong dan menghasilkan besi dengan ukuran yang pas.
g. Dapat bekerja sama dengan tim secara professional.
C. PERALATAN DAN BAHAN
a. Alat
1. Gergaji Besi
2. Palu
3. Meteran
4. Sarung tangan
5. Spidol
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
76 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

6. Ragum
b. bahan yang digunakan

1. Besi ∅ 10 mm x 120 cm

2. Besi ∅ 8 mm x 45 cm

D. ANALISA BAHAN
Diketahui :

Besi ∅10 mm x 120 cm = 10 batang


Besi ∅8 mm x 45 cm = 25 batang

Ditanya :
Panjang besi seluruhnya =…?

Penyelesaian :
Besi ∅10 mm → 120 cm x 10 = 1.200 cm
Besi ∅6 mm → 45 cm x 25 = 1.125 cm

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


77 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

Jadi, besi yang di perlukan dalam pemotongan adalah besi ∅10 mm dengan
panjang 1.200 cm dan besi ∅8 mm dengan panjang 1.125cm.

E. APEL PAGI
1. Mahasiswa yang akan melakukan kegiatan praktikum dating lebih awal untuk
mengikuti apel pagi.
2. Mahasiswa beerbaris pada barisan apel sesuai dengan tempat atau posisis yang
telah di tentukan.
3. Mendengarkan instruksi atau arahan dari dosen pembimbing.
4. Setelah instruksi atau arahan selesai seluruh peserta apel dan dosen
pembimbing berdoa sebelum melaksanakan praktikum.
5. Meninggalkan lokasi apel dengan rapi.

F. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Peserta Praktikum menggunakan pakaian APD (alat perlindungan diri).
3. Meletakan alat dan bahan di dekat lokasi kerja saat praktikum berlangsung.
4. Memberi tanda/kode pada besi kemudian dijepit dengan menggunakan ragum,
lalu memotong besi diamter ∅10 mm dan besi berdiameter ∅6 mm dengan
panjang masing-masing 120 cm dan 45 cm sebanyak 40 batang.
5. Dosen pembimbing memberikan penilaian terhadap hasil kerja.
6. Membersihkan lokasi praktik dan semua alat yang sudah di pakai.
7. Pada saat apel terakhir masing-masing mahasiswa dievaluasi oleh dosen
pembimbing dan diberikan penilaian.
8. Mengembalikan peralatan praktikum diketahui oleh teknisi/petugas peralatan.
9. Mahasiswa dan dosen pembimbing melakukan doa bersama sebelum
meninggalkan lokasi praktikum.

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


78 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

G. Gambar Kerja

Besi ∅ 8 mm = 45 cm

Besi ∅ 10 mm = 110 cm

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


79 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

H. HASIL KERJA

Besi ∅ 10 mm = 120 cm Besi ∅ 8 mm = 45 cm


I. DOKUMENTASI

 Proses Pemotongan
besi Ø10 dan Ø8

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


80 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

PRAKTIKUM II

PEMBENGKOKAN BESI TULANGAN

A. TEORI
Didalam melakukan peralatan besi tulangan selalu ada pembengkokan
besi.pembengkokan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan standar dan SNI
dalam pekerjaan konstruksi beban. Tanpa ada proses pembengkokan pada
tulangan,maka dipastikan tidak akan tertahan lama.

B. TUJUAN
1. Mengetahui seberapa panjang ukuran besi yang dibengkokan
2. Dapat memahami proses pembengkokan besi secara manual degan benar.
3. Mengerti cara menggunakan alat kerja dengan aman.
4. Dapat bekerja sama dengan tim kerja dengan baik dan kompak serta
professional.
5. Menjadikan mahasiswa sebagai lulusan dalam bidang teknik yang berkualitas
dalam dunia kerja.
6. Dapat memecahkan masalah dan persoalan yang mucul dalam pelaksanaan
praktikum pembengkokan besi.

C. PERALATAN DAN BAHAN


a. Peralatan yang digunakan
1. Palu
2. Meteran
3. Kunci besi
4. Ragum
5. Kapur
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
81 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

b. Bahan yang digunakan

2. Besi ∅ 10 mm ,

3. Besi ∅ 8 mm

D. ANALISA BAHAN
Diketahui :
Besi ∅ 10 mm , panjang 110 cm
Besi ∅ 8 mm , panjang 45 cm
Jadi panjang besi yang dibutuhkan :
Besi ∅ 10 mm = 110 x 10 = 1.100 cm
Besi ∅ 8 mm = 45 x 25 = 1.125 cm
Jadi, besi yang diperlukan untuk pembengkokan adalah besi ∅ 8 mm dengan
panjang 1.125 cm dan besi ∅ 10 mm dengan panjang 1.100 cm.

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


82 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

E. APEL PAGI
6. Mahasiswa yang akan melakukan kegiatan praktikum dating lebih awal
untuk mengikuti apel pagi.
7. Mahasiswa beerbaris pada barisan apel sesuai dengan tempat atau posisis
yang telah di tentukan.
8. Mendengarkan instruksi atau arahan dari dosen pembimbing.
9. Setelah instruksi atau arahan selesai seluruh peserta apel dan dosen
pembimbing berdoa sebelum melaksanakan praktikum.
10. Meninggalkan lokasi apel dengan rapi.
F. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Peserta Praktikum menggunakan pakaian APD (alat perlindungan diri).
3. Meletakan alat dan bahan di dekat lokasi kerja saat praktikum berlangsung.
4. Memberi tanda/kode pada besi kemudian dijepit dengan menggunakan
ragum, lalu besi ∅ 6 mm dipotong berukuran 45 cm dan dibengkokan dengan
ukuran 10 x 10 cm dan 2,5 cm.
5. Membengkokan besi dengan ukuran 10 x 10 cm dengan peralatan dan
dibantu dengan palu sehingga membentuk sudut 90° bagian bawah hingga
membentuk begel seperti gambar b pada hasil kerja.
6. Mengulangi langkah kerja nomor 4 dan 5 untuk membengkokan besi
tulangan berikutnya.
7. Dosen pembimbing memberikan penilaian terhadap hasil kerja.
8. Membersihkan lokasi praktik dan semua alat yang sudah di pakai.
9. Pada saat apel terakhir masing-masing mahasiswa dievaluasi oleh dosen
pembimbing dan diberikan penilaian.

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


83 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

10. Mengembalikan peralatan praktikum diketahui oleh teknisi/petugas peralatan.


11. Mahasiswa dan dosen pembimbing melakukan doa bersama sebelum
meninggalkan lokasi praktikum.

G. HASIL KERJA

a. Pembengkokan besi ∅ 10mm b. Pembengkokan besi ∅ 10 mm


= 120 cm =45 cm

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


84 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

H. DOKUMENTASI

 Proses pembengkokan besi

 Proses Pembengkokan Besi

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


85 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

PRAKTIKUM III

PERAKITAN KOLOM

A. TEORI
Besi beton merupakan besi yang digunakan untuk penulangan konstruksi.yang
lebih dikenal sebagai beton bertulang.besi terlebih dahulu dirakit menjadi tulangan
dengan menentukan yang ditentukan untuk bangunan yang akan dibuat peralatan
besi tulangan sangat mempengaruhi kualitas beton tualangan tersebut.perlu adanya
pembelajaran untuk pekerjaan ini.

B. TUJUAN
1. Mengetahui cara menghitung bahan yang diperlukan.
2. Dapat menentukan seberapa besar pengikatan dan pengulungan.
3. Dapat mengetahui cara pengikatan tulangan beton.
4. Dapat memecahkan masalah tim.
5. Dapat mengetahui teknis dan kekuatan.

C. PERALATAN DAN BAHAN


a. Alat
1. Meteran
2. Tang
3. Gunting pemotongan kawat.
4. Palu
5. Gancut

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


86 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

b. Bahan

1. Begel besi ∅ 8 mm , 10 x 10
cm = 25 batang.

2. Besi ∅ 10 mm ,110 cm = 10
batang

3. Kawat bendrat

D. ANALISA BAHAN
Diketahui :
Besi ∅ 8 mm,panjang 45 cm = 45 x 25 = 1.125 cm
Besi ∅ 10 mm,panjang 110 cm = 110 x 10 = 1.100 cm

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


87 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

Jadi panjang besi yang dibutuhkan adalah panjang besi yang dibutuhkan
adalah besi ∅ 8 mm, dengan panjang 1.125 cm dan besi besi ∅ 10 mm,dengan panjang
1100 cm.

E. APEL PAGI
1. Mahasiswa yang akan melakukan kegiatan praktikum dating lebih awal
untuk mengikuti apel pagi.
2. Mahasiswa beerbaris pada barisan apel sesuai dengan tempat atau posisis
yang telah di tentukan.
3. Mendengarkan instruksi atau arahan dari dosen pembimbing.
4. Setelah instruksi atau arahan selesai seluruh peserta apel dan dosen
pembimbing berdoa sebelum melaksanakan praktikum.
5. Meninggalkan lokasi apel dengan rapi.

F. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Peserta Praktikum menggunakan pakaian APD (alat perlindungan diri).
3. Meletakan peralatan dan bahan didekat lokasi kerja.
4. Mengambil Besi ∅ 10 mm,sepanjang 110 cm yang sudah dibengkokan sebanyak 8
potong.
5. Merakit kolom dengan memasang begel dalam besi tulangan dengan jarak antar
begel 10 cm, pada tiap-tiap begel diikat dengan menggunakan kawat bendrat
pada setiap sudutnya.
6. Melakukan langkah yang sama, seperti langkah poin 5 dengan jumlah begel 10
buah hingga membentuk kolom seperti pada gambar hasil kerja.
7. Setelah selesai kemudian mengecek kembali jarak antar begel menggunakan
meteran.

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


88 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

8. Membersihkan lokasi kerja dan pealatan praktikum.


9. Pada saat apel terakhir masing-masing mahasiswa dievaluasi oleh dosen
pembimbing dan diberikan penilaian
10. Masing-masing kelompok mengembalikan peralatan praktikum diketahui oleh
teknisi/petugas peralatan.
G. HASIL KERJA

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


89 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

H. HASIL KERJA

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


90 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

I. DOKUMENTASI

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


91 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

 Pemasangan Kolom
Pertama Sebelum
Perakitan

 Pemasangan Kawat
Bendrat

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


92 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

PRAKTIKUM IV

PEMBUATAN PLAT BETON

A. TEORI
Pembuatan plat besi merupakan perancangan suatu konstruksi tulangan beton yang
berfungsi sebagai penompang beban yang ada diatasnya.contohnya pembuatan plat
besi untuk pembuatan bak sampah dalam praktikum ini.

B. TUJUAN
1. Mengetahui bagaimana cara merancang plat besi dengan baik.
2. Dapat menentukan rancangan kekuatan besi plat pada tulangan beton.
3. Mengetahui jenis dan ukuran besi yang dipakai dalam pembesian.
4. Dapat mengetahui jumlah bahan yang diperlukan dalam pembuatan plat besi .
5. Dapat bekerja sama dengan tim secara profesional.

C. PERALATAN DAN BAHAN


a. Alat
1. Meteran
2. Tang
3. Gunting pemotongan kawat.
4. Palu
5. Gancut
6. Spidol

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


93 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

b. Bahan

2. Besi ∅ 6 mm , 105 cm = 6
batang

3. Besi ∅ 6 mm = 10 batang

4. Kawat bendrat

D. ANALISA BAHAN
Diketahui :
Besi ∅ 6 mm,panjang 55 cm = 55 x 10 = 550 cm
Besi ∅ 6 mm,panjang 105 cm = 105 x 6 = 630 cm
Jadi panjang besi yang dibutuhkan adalah panjang besi yang dibutuhkan
adalah besi ∅ 6 mm, dengan panjang 1.180 cm

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


94 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

E. APEL PAGI
1. Mahasiswa yang akan melakukan kegiatan praktikum dating lebih awal
untuk mengikuti apel pagi.
2. Mahasiswa beerbaris pada barisan apel sesuai dengan tempat atau posisis
yang telah di tentukan.
3. Mendengarkan instruksi atau arahan dari dosen pembimbing.
4. Setelah instruksi atau arahan selesai seluruh peserta apel dan dosen
pembimbing berdoa sebelum melaksanakan praktikum.
5. Meninggalkan lokasi apel dengan rapi.

F. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Peserta praktikum menggunakan pakaian APD (alat perlindungan diri).
3. Meletakan peralatan dan bahan didekat lokasi kerja.
4. Mengukur besi Ø 6 mm dan dipotong berukuran sesuai analisa perhitungan,
yaitu Ø 6 mm = 630 cm dan 550
5. Membengkokan ujung tulangan besi yang telah di potong dengan ukuran 2,5
cm.
6. Merakit tulangan besi degan jarak 10 x 10 cm dan mengikat dengan kawat
bendrat seperti pada gambar hasil kerja.
7. Setelah itu menunjukan hasil rakitan kerja kepada dosen untuk deberikan
penilaian.
8. Membersihkan lokasi kerja dan membersihkan alat.
9. Pada saat apel terakhir masing-masing mahasiswa dievaluasi oleh dosen
pembimbing dan diberikan penilaian
10. Masing-masing kelompok mengembalikan peralatan praktikum diketahui oleh
teknisi/petugas peralatan.
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
95 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

11. Mahasiswa dan dosen pembimbing melakukan doa bersama sebelum


12. Meninggalkan lokasi praktikum

G. GAMBAR KERJA

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


96 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

H. Hasil Kerja

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


97 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

I. Dekomentasi

 Proses Pemasangan Kawat


Bendrat

 Proses Pengukuran Kolom

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


98 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

PRAKTIKUM V
PENGUJIAN SLUMP TEST

A. TEORI DASAR
Uji slump adalah suatu uji empiris / metode yang digunakan untuk
menentukan konsistensi / kekakuan (dapat dikerjakan atau tidak) dari campuran
beton segar (Fress Concrete) untuk menentukan tingkat workabilitynya. Kekakuan
dalam suatu campuran beton menunjukkan beberapa air yang digunakan untuk uji
slump menunjukkan apakah campuran beton kekurangan kelebihan atau cukup air.
Dalam suatu adukan atau campuran beton kadar air sangan diperhatikan
karena menentukan tingkat workability atau tidak. Capuran beton yang terlalu cair
akan menyebabkan mutu beton rendah, dan lama mengering, sedangkan campuran
beton yang terlalu kering menyebabkan adukan tidak merata dan sulit untuk dicetak.
B. TUJUAN
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kadar air beton/ kelecekan yang
berhubungan dengan mutu beton, dalam proyek disebut “tempat penulis
kerja praktek” nilai slump yaitu 12 ± 2 cm untuk struktur 16 – 18 ± 2 cm,
untuk struktur bawah dengan penambahan integral water proofing
C. PERALAT DAN BAHAN
a. Alat
1. Sendok spesi
2. Slump
3. Slinder
4. Ember
5. Talang
6. Sarung Tangan
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
99 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

7. Meteran
8. Besi penusuk
9. Ceret ukur
10. Timbangan
b. Bahan

1.1.Semen

2. Pasir

3. Krikil

4. Air

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


100 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

D. ANALISA BAHAN
#SLUMP TEST
 Ukuran standar → T = 30 cm
D = 15 cm
 Campuran
 Semen → 1,97 gr
 Pasir → 3,14 gr
 Krikil → 7,09 gr
 Air → 1,45 gr

E. KUAT TEKAN BETON

Sempe Beda Tinggi Berat Berat Berat Nilai kuat


l Slump (cm) beton segar beton beton 14 tekan
(kg) basah hari (kg)
(kg)
1 6 12,88 12,98 12,11 149,6
2 7 12,65 12,76 12,67 183,7
3 9 12,65 12,74 12,30 180,0
4 6 12,85 12,95 12,80 183,1
5 7 12,78 12,88 12,76 143,3
6 6.5 12,84 12,95 12,82 176,1
7 7 12,72 12,82 12,82 125,8
8 5 12,64 12,73 12,94 122,5
9 4 12,84 12,85 12,80 184,6

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


101 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

F. Gambar Grafik Nilai Kuat Tekan Beton Umur 14 Hari

200
180
160
140
120
100 183.7 180 183.1 184.6
176.1
80 149.6 143.3
125.8 122.5
60
40
20
0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7 Sampel 8 Sampel 9

G. APEL PAGI
1. Mahasiswa yang akan melakukan kegiatan praktikum dating lebih awal untuk
mengikuti apel pagi.
2. Mahasiswa beerbaris pada barisan apel sesuai dengan tempat atau posisis yang
telah di tentukan.
3. Mendengarkan instruksi atau arahan dari dosen pembimbing.
4. Setelah instruksi atau arahan selesai seluruh peserta apel dan dosen pembimbing
berdoa sebelum melaksanakan praktikum.
5. Meninggalkan lokasi apel dengan rapi.

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


102 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

H. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Peserta Praktikum menggunakan pakaian APD (alat perlindungan diri).
3. Meletakan peralatan dan bahan didekat lokasi kerja.
4. Memastikan bahan yang akan digunakan untuk pengujian slump test bebas dari
lumpur yaitu dengan cara dicuci bersih
5. Menyiapkan bahan dengan cara:
a. Mengayak Pasir
b. Mengayak Semen
c. Memilik kerikir dengan ukuran yang telah ditentukan
6. Menimbang bahan bahan pengujian slump dengan perbandingan 1:2:3
7. Mencampurkan semen, pasir, dan agregat secara merata lalu menambahkan air
yang telah di takar
8. Memasukan campuran kedalam slump test sebanyak 1/3 bagian pada lapisan
pertama kemudian menusuk menggunakan penusuk sebanyak __ kali dan
pastikan silinder tidak bergerak
9. Mengulangi prosedur yang sama pada lapisan ke dua
10. Pada lapisan ke tiga mengisi campuran ke dalam slump test kemudian menusuk
sebanyak __ kali dan kemudian diratakan dengan menggunakan sendok spesi
11. Mengangkat slump test secara perlahan lahan dan usahakan tidak mengenai
campuran
12. Mengukur slump test, yaitu perbedaan selisih antara campuran dan tinggi
silinder
13. Mengisi mall silinder kembali dengan campuran hingga penuh dan dipadatkan
hingga mengeras menjadi beton
14. Merendam beton selama umur 3, 7, dan 14 hari
15. Menguji kuat tekan sempel umur 3, 7, dan 14 hari untuk mengetahui kekuatan
beton
LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON
103 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

16. Dosen pembimbing dapat menilai hasil kerja slump test


17. Membersihkan alat alat yang sudah dipakai dan mengembalikannya ke gudang
penyimpanan alat

I. HASIL KERJA

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


104 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

J. DOKUMNETASI

 Proses Pengandukan Pasir


dan Kerikil

 Mengisi Adukan kedalam


Silinder

 Menimbang Beton Segar

 Menguji Kuat Tekan


Beton

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


105 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


106 | P a g e
LABORATORIUM / BENGKEL / STUDIO
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JL. Imam Bonjol Atas, Air Merah, Wagom Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak
Provinsi Papua Bara

PRAKTEK KERJA BATU DAN BETON

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Beton, maka mahasiswa dapat:
1.Membuat begel dan merancangnya untuk balok dan kolom sesuai dengan jarak
yang telah ditentukan

LAPORAN PRAKTIK KERJA BATU DAN BETON


107 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai