Tugas Makalah Regulasi Dan Manajemen Akmil Hidayah
Tugas Makalah Regulasi Dan Manajemen Akmil Hidayah
Disusun Oleh :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS TJUT NYAK DHIEN MEDAN
T.A 2023/202
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya, kepada saya, sehingga sayadapat menyelesaikan
makalah tentang STUDI KELAYAKAN APOTEK ini. Makalah ini telah saya susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu saya menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaikinya. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini memberikan manfaat
kepada pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................iv
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................iv
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................iv
1.3 Tujuan..............................................................................................................................v
BAB II PEMBHASAN STUDI KELAYAKAN APОТЕК.....................................................vi
2.1 Pengertian........................................................................................................................vi
2.2 Proses Pembuatan Studi Kelayakan...............................................................................vii
2.3 Aspek-aspek Penilaian Studi Kelayakan.........................................................................ix
2.4 Penilaian Aspek Pasar....................................................................................................xii
2.5 Contoh Studi Kelayakan Apotek..................................................................................xiii
2.6 Strategi..........................................................................................................................xiii
2.7 Aspek Lokasi.................................................................................................................xiii
2.8 Rencana Strategi Pengembangan.................................................................................xiv
2.9 Pengelolaan Sumber Daya Manusia.............................................................................xiv
2.10 Alat Dan Perbekalan Farmasi Yang Diperlukan.........................................................xv
2.11 Analisis Break Even Point (BEP)..............................................................................xvi
BAB III KESIMPULAN & SARAN...................................................................................xviii
3.1 Kesimpulan............................................................................................................xviii
3.2 Saran.......................................................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Salah satu upaya yang
dilakukan untuk menunjang keberhasilan dalam meningkatkan derajat kesehatan adalah
dengan menyediakan sebuah sarana yang dapat memberikan pelayanan kesehatan secara
langsung kepada masyarakat, berupa pelayanan kelarmasian yang memangkinkan pasien
untuk lebih memahami pengobatan yang efektif dan elesien. Salah satu realisasi
pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan
sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.
Berdasarkan PP No. 51 tahun 2009, Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat
dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker yang meliputi pembuatan termasuk
pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter,
pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
Menurut Permenkes No. 73 tahun 2016, ruang lingkup pelayanan kefarmasian di apotek
meliputi 2 kegiatan yaitu kegiatan manajerial berupa pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan tersebut
harus didukung oleh sumber daya manusia yang merupakan tenaga kefarmasian, sarana dan
prasarana. Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian, yang
terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.
Apotek bukan hanya suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan
saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan
perbekalan fartsasi yang bermutu baik dan terjamin keahsahannya Apotek ini dibuat untuk
memperluas akses obat terjamin kepada masyarakat. Selain memperluas akses, apotek ini
juga bertujuan untuk menertibkan peredaran obat-obat palsu dan ilegal, serta memberikan
kesempatan pada apoteker untuk memberikan pelayanan kefarmasian.
2.1 Pengertian
Didalam kehidupan manusia sehari-hari factor kesehatan menjadi sebuah factor yang
harus diperhatikan untuk kelangsungan hidup manusia. Kesehatan menjadi suatu hal yang
selalu dicari agar mampu bertahan hidup Ada banyak hal yang dapat mengganggu kesehatan
manusia antara lain gaya hidup, lingkungan, makanan ataupun penyakit keturunan, Banyak
nya macam penyakit yang dapat menyerang manusia bisa terjadi secara tiba-tiba dan tidak
dimginkan, oleh karena itu diperlukan sarana kesehatan yang memadai serta mudah
dijangkau oleh semua masyarakat, oleh karena itu diperlukan pembangunan sarana kesehatan
yang merata ditiap daerah. Pembangunan kesehatan sebagai bagian darı pembangunan
Nasional bertujuan untuk mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan gızı masyarakat
dan penyediaan obat- obatan di Apotek dalam rangka peningkatan kualitas dan taraf hidup
serta kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Salah satu bentuk pembangunan sarana kesehatan yaitu dengan mendirikan Apotek.
Usaha apotek merupakan suatu kombinası dari usaha pengabdian profesi farmasi, usaha
social, dan usaha dagang yang masing-masing aspek ini tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lain nya dari usaha Apotek. Apotek sendiri merupakan salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada
masyarakat. Peraturan mengenai apotek tentang dalam peraturan menteri kesehatan No.
1332/Menkes/SK/X/2002.
Studi kelayakan (Feasibility Study) apotek adalah suatu rancangan secara komprehensif
mengenai rencana pendirian apotek baru untuk melihatkelayakan usaha baik dari pengabdian
profesi maupun sisi bisnis ekonominya. Tujuannya adalah untuk menghindari penanaman
modal yang tidak efektif dan berguna untuk mengetahui apakah apotek yang akan
didirikan cukup layak atau dapat bertahan dan memberi keuntungan secara bisnis Dalam studi
kelayakan diperlukan perhitungan yang matang sehingga apotek yang akan didirikan nanti
tidak mengalami kerugian.
Apotek merupakan suatu bentuk usaha yang mempunyai fungsi ekonomi dan fungsi
sosial Selain itu apotek merupakan tempat dilaksanakan suatu pekerjaan, kefarmasian dimana
farmasis mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam memberikan
pelayanan kefarmasian yang berorientasi kepada pasien (Jalam pengobatan yang rasional
Sebagai salah satu tenaga kesehatan, seorang apoteker liarus mampu menempatkan
profesmya diantaranya yaitu pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan
peyimpanan dan distribusi ebat, pelayanan atas resep dekler, pelayanan informasi obaj, serta
pengembangan obat.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, maka
definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan dan
perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat Dalam peraturan ini seorang apofeker
bertanggung jawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat
akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitastnyli. Apotek merupakan
suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit
pelayanan kesehatan
patient oriented) dan unit bisnis (profit orfeited). Dalam fungsinya sesagai unit pelayanan
kesehatan, fungsi apotek adalah menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal Sedangkan fungsi apotek sebagas institusi bisnis,
apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklum mengingat
investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit.
Tahapan atau proses dalam membuat sebuali studi kelayakan pendirianapotek, dapat
terdiri dari 5 tahapan yastu tahap penemuan gagasan (de), penelitianispangan, evaluasi data,
pembuatan rencana dan pelaksanaan rencana kerja.
1. Penemuan suatu gagasan Gagasan merupakan sebuah pemikiran terhadap sesuatu yang
inginsekali untuk dilaksanakan. Gagasan yang baik untuk didiskusikan dandianalisis
sebelum dilaksanakan adalah gagasan yang memenuhi beberapacriteria diantaranya yaitu
bahwa ide harus:
Sesuai dengan vist organisası
Dapat menguntungkan organisasi
Sesuai dengan kemampuan sumber dayanya yang dimiliki organisası
Tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku
Aman untuk jangka panjang
2. Penelitian Setelah gagasan disetujui
Langkah berikutnya adalah melakukan penelitian lapangan. Data-data yang dibutuhkan
antara lain:
Ilmiah melalui analisa data-data bisnis mengenai kondisi lingkunganeksternal yang
ada di sekitar lokası yang ditetapkan seperti
Nilai strategi sebuah lokası
Data kelas konsumen
Peraturan yang berlaku di daerah tersebut
Tingkat persaingan yang ada saat ini.
Non ilmiah yaitu melalui intuisi (intuition) atau feeling yang diperolehsetelah
melihat lokasi dan kondisi lingkungan di sekitarnya.
3. Evaluasi Data Dalam melakukan evaluasi terhadap data hasil penelitian dilapangan, dapat
dilakukan dengan cara yaitu:
A. Memperhatikan faktor yang berpengaruh, terdiri dari:
1) Eksternal
Faktor tipe konsumen yang akan melayani (pemukiman, kondisi perkantoran)
Tingkat keuntungan yang akan diperoleh, keamanan. Peraturan tentang
perkembangan tata kota (pelebaran jalan) ditempat lokasi yang ditetapkan
2) Internal
Faktor kemampuan keuangan ketersediaan tenaga kerja. Ketersediaan produk
kemampuan pengelolaan (Manajement).
B. Membuat usulan proyek (project appraisal), yang meliputi:
1) Pendahuluan: Mengenai Latar belakang, munculnya gagasan.
2) Tujuan: Analisis tekhnis mengenai peta lokasi dan lingkungan di sekitarnya desain
unterior dan exterior jenis produk.
3) Analisis pasar: jenis pasar dan strategi persaingan yaitu gambaran mengenai :
Pasar oligopoly
Pasar persaingan bebas
Potensi pasar
Jenis konsumen
Daya tarik laba
Target pasar (konsumen sasaran).
4) Analisis manajemen mengenai:
Bentuk badan usaha
Struktur organisasi
Jenis pekerjaan
Jumlah kebutuhan tenaga kerja
Program kerja
Kelayakan aspek pasar bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, pada permintaan
dan kapasitas penduduk di rencana pembangunan kawasan pada kepemilikan unit apotek,
serta melakukan analısıs perbandingan dengan kemampuan penyediaan kawasan. Dalam
menilai aspek pasar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
A. Penentuan harga
Penentuan harga dilakukan dengan menghitung biaya operasional, biaya untuk tenaga
kerja, dan biaya peralatan usaha. Penghitungan ini dilakukan agar pemilik apotek dapat
memperhitungkan berapa pendapatan yang diinginkan agar dapat mencapai break even point,
yaitu suatu titik yang menggambarkan bahwa keadaan kinerja apotek berada pada posisi yang
tidak memperoleh keuntungan ataupun kerugian. Penentuan harga jual ini sangat sulit
dilakukan karena harus memperhatikan jumlah keuntungan yang ingin didapat dengan adanya
kompetitor dan kepuasan pelanggan. Bila suatu apotek menjual obat dengan harga jual yang
rendah, keuntungan yang diperoleh apotek tersebut menjadi lebih kecil. Bila suatu apotek
menjual obat dengan harga jual yang tinggi, keuntungan yang diperoleh apotek menjadi lebih
besar, tetapi ada kemungkinan pelanggan tidak kembali ke apotek tersebut dan beralih ke
apotek lain. Oleh karena itu, dalam menentukan harga jual obat di apotekharus
memperhatikan hal-hal berikut:
Harga harus menutupi biaya agar tidak terjadi kerugian
Harga harus dievaluasi dan disesuaikan terus-menerus
Faktor-faktor yang menentukan harga jual antara lain:
Biaya pembelian
Biaya pembelian merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membeliproduk yang akan
dijual, termasuk biaya transportasi.
Biaya operasional
Biaya operasional meliputi gaji karyawan dan biaya untuk listrik air, danlain
sebagainya.
Modal
Modal merupakan biaya yang diperlukan untuk memperoleh peralatan untuk memulas
dan mempertahankan kegiatan operasional.
Penentuan harga (pricing) terbagi dalam lima tipe, yaitu
1. Berdasarkan proyeksi penjualan
Perkiraan jumlah barang atau jasa yang diharapkan terjual selama 5 tahun pertama
2. Cost plus pricing
Penentuan harga dengan memperhitungkan total biaya yang dikeluarkan ditambah
dengan laba yang diinginkan. Biaya tersebut meliputi, harga beli produk, tenaga kerja,
dan biaya lain-lain.
3. Competitive pricing
Penentuan harga mendekati harga di pasaran. Jika harga jual tidak dapat menutupi
modal, maka penentuan harga dengan cara ini menjadi tidak layak.
4. Mark-up pricing
Penentuan harga berdasarkan patokan harga beli produk
5. Value-based pricing
Penentuan harga berdasarkan jumlah uang yang dapat dihernat oleh konsumen Unduh
2.6 Strategi
Strategi dari apotek adalah
1. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan farması lainnya
sesuai dengan pola kebutuhan masyarakat sehingga mampu meningkatkan pendapatan
dan mempercepat tercapainya Break Event Point
2. Menjamin terapi obat yang diberikan kepada pasien tepat, efektif, nyaman dan aman
3. Membuka praktek Apoteker bagi masyarakat yang membutuhkan informasi obat yang
digunakan secara khusus
4. Memberikan KIE kepada pasien
5. Mengatasi adanya DRP yang mungkin timbul pada resep
6. Meningkatkan kualitas kinerja karyawan dan memberlakukan sistem reward dan
punishment bagi seluruh karyawan.
7. Merancang standart operating procedure dan standar organisasi kerja
8. Melakukan efisiensi biaya pengobatan
Apotek Cintya Farma yang akan didirikan terletak di lokasi di jalan pariwisata nomor 75
gunong sari, kecamatan Batu layar. Lokasi apotek ini tergolong sangat strategis yang
dapat mendorong keberhasilan dan erat hubunganya dengan profit yang diperoleh
nantinya.
1. Denah lokasi (Terlampir)
2. Data-data pendukung
a. Kepadatan penduduk
Apotek "Cintya Farma" berada didaerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi
± 400 KK, dekat dengan perumahan warga, Perumahan KODIM, sekolah, Bengkel,
rumah makan, dan tempat perbelanjaan.
b. Tingkat sosial dan ekonomi
Tingkat pendidikan masyarakat tinggi mengingat penduduknya sebagian besar
pegawai, siswa dan wiraswasta. Tingkat kesadaran akan kesehatan masyarakat cukup
tinggi. Tingkat ekonomi & konsumsi penduduk secara umum cenderung menengah
kebawah.
c. Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu terdapat Praktek dokter dan
Rumah sakit Ibu dan Anak Sakinah
d. Jumlah Apotek
Jumlah Apotek terdekat sebagai mitra adalah 2, yaitu Apotek Anisa (500 m) dan
Apotek Blunya (1 Km). Dengan melihat lokasi yang strategis maka diharapkan apotek
dapat bersaing dengan apotek lainnya.
e. Aman
Lingkungan Apotek "Cintya Farma" relatif aman karena berada dekat dengan
perumahan KODIM 0734.
f. Mudah dijangkau
Lokasi apotek mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan, memiliki area
parkir.
Kegunaan BEP ialah untuk mengetahui batas penjualan dimana apotek memperoleh laba
atau kerugian. Fungsi analisis BEP ialah untuk merencanakan jumlah:
Penjualan, di mana dapat diketahui pada tingkat penjualan berapalaba dapat menutup
biaya variabel dan biaya tetap yang dikeluarkanapotek.
Laba dan rugi, di mana dapat diketahui berapa jumlah keuntunganatau kerugian yang akan
diperoleh apotek ketika jumlah Penjualan dan jumlah biaya mencapai tingkat tertentu.
Penjelasan mengenai resiko yang dihadapi dan akan dihadapi oleh apotek (analisisSWOT),
meliputi:
karakteristik internal
keunikan
penanaman modal
ramalan ekonomi
Perubahan regulası
perkembangan teknologi 3. Studi kelayakan pendirian apotek
MODAL
Modal Tetap
• Sarana fisik : tanah dan bangunan dengan luas bangunan 4 x 7 m (1 lantai)
• Harga: Rp 200.000.000,-
Sarana penunjang
• Rak kaca etalase kecil: Rp 3.000.000,
• Rak kaca etalase besar Rp 4.000,000,
• Meja kerja: Rp 500.000,-
• Meja racik: Rp 300.000,-
• Penjualan Obat Bebas 23% x 1,1 (dr obat bebas 10%) 0, 25
• Laba kotor: 0,25 x 100%1,25-20%-20% x Rp 608.400.000 Rp. 121.680,000
• Biaya Tetap Rp. 54.800.000Pajak 10%: Rp. 12.168.000-
• Laba Netto (laba bersih): Rp. 54.712.000,-
• Pay Back Periode (PP) Rp 272.800.000,-x 1 tahun Rp. 54.712.000,- 5 tahun
• ROI (% untuk 1 tahun) Rp. 54.712.000,-x 100% Rp 272.800.000,- 20,06%Break
Event Point (BEP)
BAB III KESIMPULAN & SARAN
3.1 Kesimpulan
Studi kelayakan (Feasibility Study) apotek adalah suatu rancangan secara komprehensif
mengenai rencana pendirian apotek baru untuk melihatkelayakan usaha baik dari pengabdian
profesi maupun sisi bisnis ekonominya Tujuannya adalah untuk menghindari
penanamanmodal yang tidak efektif dan berguna untuk mengetahui apakah apotek yang
akandidirikan cukup layak atau dapat bertahan dan memberi keuntungan secara bisnis. Dalam
studi kelayakan diperlukan perhitungan yang matang sehingga apotek yangakan didirikan
nanti tidak mengalami kerugian.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah wawasan
pengetahuann lebih dalam tentang kelayalakan dalam sebuah apotek. Dan semoga dengan
adanya makalah ini kita dapat belajar tentang apa saja yang harus diperhatikan dalam
pembuatan apotek.