Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH REGULASI DAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT & APOTEK

STUDI KELAYAKAN APOTEK


Dosen Pengampuh :

Salma Handayani Lubis, S. Farm., M. Si.

Disusun Oleh :

Akmil hidayah (2229051055)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS TJUT NYAK DHIEN MEDAN
T.A 2023/202
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya, kepada saya, sehingga sayadapat menyelesaikan
makalah tentang STUDI KELAYAKAN APOTEK ini. Makalah ini telah saya susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu saya menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaikinya. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini memberikan manfaat
kepada pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................iv
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................iv
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................iv
1.3 Tujuan..............................................................................................................................v
BAB II PEMBHASAN STUDI KELAYAKAN APОТЕК.....................................................vi
2.1 Pengertian........................................................................................................................vi
2.2 Proses Pembuatan Studi Kelayakan...............................................................................vii
2.3 Aspek-aspek Penilaian Studi Kelayakan.........................................................................ix
2.4 Penilaian Aspek Pasar....................................................................................................xii
2.5 Contoh Studi Kelayakan Apotek..................................................................................xiii
2.6 Strategi..........................................................................................................................xiii
2.7 Aspek Lokasi.................................................................................................................xiii
2.8 Rencana Strategi Pengembangan.................................................................................xiv
2.9 Pengelolaan Sumber Daya Manusia.............................................................................xiv
2.10 Alat Dan Perbekalan Farmasi Yang Diperlukan.........................................................xv
2.11 Analisis Break Even Point (BEP)..............................................................................xvi
BAB III KESIMPULAN & SARAN...................................................................................xviii
3.1 Kesimpulan............................................................................................................xviii
3.2 Saran.......................................................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Salah satu upaya yang
dilakukan untuk menunjang keberhasilan dalam meningkatkan derajat kesehatan adalah
dengan menyediakan sebuah sarana yang dapat memberikan pelayanan kesehatan secara
langsung kepada masyarakat, berupa pelayanan kelarmasian yang memangkinkan pasien
untuk lebih memahami pengobatan yang efektif dan elesien. Salah satu realisasi
pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan
sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.

Berdasarkan PP No. 51 tahun 2009, Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat
dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker yang meliputi pembuatan termasuk
pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter,
pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.

Menurut Permenkes No. 73 tahun 2016, ruang lingkup pelayanan kefarmasian di apotek
meliputi 2 kegiatan yaitu kegiatan manajerial berupa pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan tersebut
harus didukung oleh sumber daya manusia yang merupakan tenaga kefarmasian, sarana dan
prasarana. Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian, yang
terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.

Apotek bukan hanya suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan
saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan
perbekalan fartsasi yang bermutu baik dan terjamin keahsahannya Apotek ini dibuat untuk
memperluas akses obat terjamin kepada masyarakat. Selain memperluas akses, apotek ini
juga bertujuan untuk menertibkan peredaran obat-obat palsu dan ilegal, serta memberikan
kesempatan pada apoteker untuk memberikan pelayanan kefarmasian.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Apotek?


2. Bagaimana gambaran mengenai kriteria dan stadi kelayakan usaha sebuah Apetek?
3. Apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan Apotek?
1.3 Tujuan
1 Untuk mengetahui apa pengertian darı Apotek
2 Untuk mengetahui gambaran mengenai kriteria dan studi kelayakan usaha sebuah
Apotek
3 Untuk mengetahui hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan Apotek
BAB II PEMBHASAN STUDI KELAYAKAN APОТЕК

2.1 Pengertian

Didalam kehidupan manusia sehari-hari factor kesehatan menjadi sebuah factor yang
harus diperhatikan untuk kelangsungan hidup manusia. Kesehatan menjadi suatu hal yang
selalu dicari agar mampu bertahan hidup Ada banyak hal yang dapat mengganggu kesehatan
manusia antara lain gaya hidup, lingkungan, makanan ataupun penyakit keturunan, Banyak
nya macam penyakit yang dapat menyerang manusia bisa terjadi secara tiba-tiba dan tidak
dimginkan, oleh karena itu diperlukan sarana kesehatan yang memadai serta mudah
dijangkau oleh semua masyarakat, oleh karena itu diperlukan pembangunan sarana kesehatan
yang merata ditiap daerah. Pembangunan kesehatan sebagai bagian darı pembangunan
Nasional bertujuan untuk mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan gızı masyarakat
dan penyediaan obat- obatan di Apotek dalam rangka peningkatan kualitas dan taraf hidup
serta kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Salah satu bentuk pembangunan sarana kesehatan yaitu dengan mendirikan Apotek.
Usaha apotek merupakan suatu kombinası dari usaha pengabdian profesi farmasi, usaha
social, dan usaha dagang yang masing-masing aspek ini tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lain nya dari usaha Apotek. Apotek sendiri merupakan salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada
masyarakat. Peraturan mengenai apotek tentang dalam peraturan menteri kesehatan No.
1332/Menkes/SK/X/2002.
Studi kelayakan (Feasibility Study) apotek adalah suatu rancangan secara komprehensif
mengenai rencana pendirian apotek baru untuk melihatkelayakan usaha baik dari pengabdian
profesi maupun sisi bisnis ekonominya. Tujuannya adalah untuk menghindari penanaman
modal yang tidak efektif dan berguna untuk mengetahui apakah apotek yang akan
didirikan cukup layak atau dapat bertahan dan memberi keuntungan secara bisnis Dalam studi
kelayakan diperlukan perhitungan yang matang sehingga apotek yang akan didirikan nanti
tidak mengalami kerugian.
Apotek merupakan suatu bentuk usaha yang mempunyai fungsi ekonomi dan fungsi
sosial Selain itu apotek merupakan tempat dilaksanakan suatu pekerjaan, kefarmasian dimana
farmasis mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam memberikan
pelayanan kefarmasian yang berorientasi kepada pasien (Jalam pengobatan yang rasional
Sebagai salah satu tenaga kesehatan, seorang apoteker liarus mampu menempatkan
profesmya diantaranya yaitu pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan
peyimpanan dan distribusi ebat, pelayanan atas resep dekler, pelayanan informasi obaj, serta
pengembangan obat.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, maka
definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan dan
perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat Dalam peraturan ini seorang apofeker
bertanggung jawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat
akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitastnyli. Apotek merupakan
suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit
pelayanan kesehatan
patient oriented) dan unit bisnis (profit orfeited). Dalam fungsinya sesagai unit pelayanan
kesehatan, fungsi apotek adalah menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal Sedangkan fungsi apotek sebagas institusi bisnis,
apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklum mengingat
investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit.

2.2 Proses Pembuatan Studi Kelayakan

Tahapan atau proses dalam membuat sebuali studi kelayakan pendirianapotek, dapat
terdiri dari 5 tahapan yastu tahap penemuan gagasan (de), penelitianispangan, evaluasi data,
pembuatan rencana dan pelaksanaan rencana kerja.
1. Penemuan suatu gagasan Gagasan merupakan sebuah pemikiran terhadap sesuatu yang
inginsekali untuk dilaksanakan. Gagasan yang baik untuk didiskusikan dandianalisis
sebelum dilaksanakan adalah gagasan yang memenuhi beberapacriteria diantaranya yaitu
bahwa ide harus:
 Sesuai dengan vist organisası
 Dapat menguntungkan organisasi
 Sesuai dengan kemampuan sumber dayanya yang dimiliki organisası
 Tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku
 Aman untuk jangka panjang
2. Penelitian Setelah gagasan disetujui
Langkah berikutnya adalah melakukan penelitian lapangan. Data-data yang dibutuhkan
antara lain:
 Ilmiah melalui analisa data-data bisnis mengenai kondisi lingkunganeksternal yang
ada di sekitar lokası yang ditetapkan seperti
 Nilai strategi sebuah lokası
 Data kelas konsumen
 Peraturan yang berlaku di daerah tersebut
 Tingkat persaingan yang ada saat ini.
 Non ilmiah yaitu melalui intuisi (intuition) atau feeling yang diperolehsetelah
melihat lokasi dan kondisi lingkungan di sekitarnya.
3. Evaluasi Data Dalam melakukan evaluasi terhadap data hasil penelitian dilapangan, dapat
dilakukan dengan cara yaitu:
A. Memperhatikan faktor yang berpengaruh, terdiri dari:
1) Eksternal
Faktor tipe konsumen yang akan melayani (pemukiman, kondisi perkantoran)
Tingkat keuntungan yang akan diperoleh, keamanan. Peraturan tentang
perkembangan tata kota (pelebaran jalan) ditempat lokasi yang ditetapkan
2) Internal
Faktor kemampuan keuangan ketersediaan tenaga kerja. Ketersediaan produk
kemampuan pengelolaan (Manajement).
B. Membuat usulan proyek (project appraisal), yang meliputi:
1) Pendahuluan: Mengenai Latar belakang, munculnya gagasan.
2) Tujuan: Analisis tekhnis mengenai peta lokasi dan lingkungan di sekitarnya desain
unterior dan exterior jenis produk.
3) Analisis pasar: jenis pasar dan strategi persaingan yaitu gambaran mengenai :
 Pasar oligopoly
 Pasar persaingan bebas
 Potensi pasar
 Jenis konsumen
 Daya tarik laba
 Target pasar (konsumen sasaran).
4) Analisis manajemen mengenai:
 Bentuk badan usaha
 Struktur organisasi
 Jenis pekerjaan
 Jumlah kebutuhan tenaga kerja
 Program kerja

5) Analisis keuangan mengenai:


 Berapa jumlah investasi dan modal kerja mengenai
 Berapa jumlah biaya investasi yang dibutuhkan dan digunakan untuk
keperluan apa saja?
 Berapa lama waktu pengembalian (paybackperiod)?
 Berapa besar tingkat pengembalian internalyang aman (internal rate of return)?
 Aliran kas
 Bagaimana situasi aliran kasnya selama periode investasi, apakah
negatif atau positif?
 Langkah apa saja yang dilakukan bila aliran kasnyaselama periode investasi
negatif?
 Sumber pendanaan
 Dari mana sumber biaya investasi diperoleh?
 Berapa besar tingkat efisiensinya dibanding sumberlain?
 Jenis pinjamannya, jangka pendek atau jangkapanjang?

6) Pembuatan rencanasetelah usulan proyek disetujui, kemudian menetapkan waktu


(timeschedule) untuk memulai pekerjaan sesuai dengan skala prioritas:
 Menyediakan dana biaya investasi dan modal kerja
 Mengurus izin
 Membangun, merehabilitası gedung
 Merekrut karyawan
 Menyiapkan barang dagangan, sarana pendukung
 Memulai operasional
7) Pelaksanaan rencana kerjadalam melakukan setiap jenis pekerjaan, dibuatkan
suatu format yangberisi mengenai:
 jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan
 Mencatat setiap penyimpangan yang terjadi
 Membuat evaluasi dan solusi penyelesaiannya

2.3 Aspek-aspek Penilaian Studi Kelayakan


Aspek-aspek yang perlu dilakukan studi kelayakan bila akan membuatsuatu usaha apotek,
antara lain adalah:
 Management dan Staff
 Teknis
 Pasar
 Finansial
 Resiko Bisnis
Penilaian Aspek Manajemen dan StafPenilaian terhadap aspek manajemen operasional
antara lain dapatmeliputi mengenai rencana.
1.) Strategi Manajemen
Strategi manajemen yaitu: suatu strategi yang akan digunakan untukmengubah kondisi
yang ada saat ini (current condition) menjadi kondisidi saat yang akan (future condition)
datang dalam suatu periode waktu tertentu.
Strategi manajemen tersebut antara lain mengenai
 Visi: cita-cita, yang akan dicapai oleh pendiri atau pemiliknya.
 Misi: beban tugas utarnanya.
 Strategi siasat untuk mencapai tujuan.
 Program kerja: cara-cara untuk memperoleh sasaran
 Standar prosedur operasional (SPO): tata cara (langkah-langkah) melaksanakan suatu
kegiatan, yang berlaku sebagai peraturan.

2.) Bentuk dan Tata Letak Bangunan


Dalam menetapkan bentuk dan tata letak bangunan, terdapat beberapahal yang harus
diperhatikan yaitu
a) Bentuk bangunan, dapat menggambarkan
 Identity company image, untuk membentuk opini konsumen.
 Nuansanya (physical evident) baik interior ataupun exterior, sesuaidengan target
konsumen yang akan dilayani.
 Kemudahan untuk dikembangkan.
b) Sistem tata letak (lay out) dapat memberi
 Kemudahan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian mutasebarang
 Kemudahan bagi konsumen untuk memperolehnya (untuk barang otc/bebas).
c) Estetika, rapih, teratur dan tersusun dengan baik.
d) Kesesuaian dengan peraturan yang berlaku dansıfat barang, karena dalam
pengelolaan sediaan farmasi di apotek telah diatur oleh undang-undang dan adanya
sifat obat yang mudahterpengaruh oleh berbagai macam keadaan.

3.) Jenis Produk Yang Akan Dijual


Persediaan merupakan eleinen periting dalarn perusahaan retail. Seperti diketahui dalam
melakukan penilaian terhadap analisis produk yang akandijual berkaitan dengan beberapa hal
yaitu:
• Target konsumen, bila target konsumennya yang menengah-atas, maka barang yang
dijual juga barang menengah-atas.
• Jumlah dan jenis (lini, įtein) produk kebutuhan konsumen, umumnya konsumennya
yang menengah-atas meminta perhatian yang lebih dari penjual. Oleh sebab itu lini
dan jumlah itemnya terpenuhi agar kelengkapannya terjaga.
a) tipe toko dan penyimpanan
b) Menentukan Menentukan tempat dan ukuran penyimpanan yang cocok
 Menentukan tempat:
• Renovasi: paling cepat dan murah, bila telah memilikitempat
• Menyewa: cepat dan mengurangi kebutuhan modal, tapi perlu mencari-cari
tempat yang sesuai
• Membeli: cepat, tapi perlu mencari-cari
• Membangun gedung standar
• Membangun gedung yang disesuaikan dengan tujuan
 Alasan dilakukan penentuan ukuran:
• Untuk mendaftar lokasi & gedung yang sesuai Unduh
• Membuat desain yang realistis
• Mempersiapkan anggaran dana
c) Memilih metode dalam menentukan tempat dan pengaturan ruangan
d) Menentukan kerangka kerja (Job Description)
 Nyaman dan aman daerahnya tidak jorok, tidak macet dan sempit dan tingkat
kriminalnya rendah (bukan daerah premanisme).
 Prospek pertumbuhan pasarnya relatif cepat dan besar jumlah konsumen dan daya
beli (income perkapita) nya relatif tinggi
1.) Bentuk Badan Usaha
Bentuk badan usaha yang akan ditetapkan tentunya memiliki tujuan tertentu
misalnya
• Koperasi untuk memperoleh fasilitas kemudahan dalam mengurus izin, tetapi
kurang mendapat perhatian darı kalangan konsumen, investor, kreditor
• Persero (Pt) untuk memperoleh perhatian dari kalangan konsumen, investor,
kreditor tertentu, tetapi dalam mengurus izin dikenakan biayayang relatif
mahal dibandingkan dengan koperasi.
2.) Struktur Organisasi dan Staff
Tujuan pembentukan struktur organisasi untuk memberi gambaran mengenai
 Jumlah jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan
 Fungsi-tugas dan wewenang-tanggung jawab setiap pekerjaan
 Persyaratan jabatan pada setiap jenis pekerjaan
 Hirarkhi dalam pengambilan keputusan Dalam struktur organisasi, besar-
kecilnya bagan dan jumlah pegawai yang dibutuhkan tegantung pada:
 Jenis dan volume pekerjaan, bila jumlah dan volume pekerjaan banyak,
maka struktur diperbesar. Sebaliknya bila volume pekerjaan sedikit, struktur
dirampingkan, agar lebih efisien.
 Penempatan setiap pegawai sesuai dengan persyaratan jabatannya (theright
man on the right place) yang telah ditetapkandalam mengelola sebuah
apotek, perlu dilakukan cara mengelola fungsi-fungsi manajemen dalam
menyusun rencana kerja (planning) untuk mencapai suatu tujuan. Karena
untuk melaksanakan rencana kerja tidak mungkin dilakukan oleh satu
fungsi, maka organisasi (apotek) membagi-bagi pekerjaan yang ada di
apotek dengan tugas, wewenang, dan tanggungjawab pada setiap fungsi.
Masing- masing fungsi ini akan melaksanakan rencana kerja sesuai dengan
fungsi pekerjaan dan sasaran yang dicapainya.
1.) PSA/Pemilik Saham
Pemilik saham berkoordinasi dengan apoteker dalam pelaksanaan operasional
dan program-program apotek terutama dalam hal penyediaan modal.
2.) Apoteker penanggung jawab apotek
APA berkoordinasi dengan pemilik saham dan apotekerpendamping memiliki
wewenang penuh dalam pengelolaan apotek, memiliki tugas melaksanakan tanggung
jawab profesional kefarmasian di apotek, yang mencakup:
 pengelolaan perbekalan kesehatan dan mengontrol persediaan barang • Administrasi
keuangan
 menerima resep dari pasien dan memberikannya secara langsungdisertai dengan
pemberian informasi obat
 memberikan layanan kefarmasian berupa informasi obat, konsultasi.edukasi
monitoring penggunaan obat kepada pasien
 mengawasi dan mengontrol kinerja semua karyawan apotek
3) Apoteker Pendamping
Apoteker pendamping memiliki tugas yaitu menggantikan tugas APA apabila
berhalangan hadir, yaitu dalam hal penerimaan resep dan pemberian obat,
memberikan layanan informasi, konseling, edukasidan monitoring obat serta
mengontrol dan mengawasi kinerjabawahannya.
4) Asisten Apoteker
Asisten apoteker bertugas untuk membantu APA dan Apoteker pendamping
dalam peracikan resep dan penyediaan obat ke pasien, bertanggung jawab juga
terhadap terpeliharanya sarana dan prasarana apotek.
5) Tenaga Administrasi
Tenaga Administrasi bertugas melaksanakan kegiatan operasional apotek sehari-
harı, termasuk kasir dan membanu delivery service ke konsumen serta bertanggung
jawab terhadap terpeliharanya sarana dan prasarana apotek.

2.4 Penilaian Aspek Pasar

Kelayakan aspek pasar bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, pada permintaan
dan kapasitas penduduk di rencana pembangunan kawasan pada kepemilikan unit apotek,
serta melakukan analısıs perbandingan dengan kemampuan penyediaan kawasan. Dalam
menilai aspek pasar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:

A. Penentuan harga
Penentuan harga dilakukan dengan menghitung biaya operasional, biaya untuk tenaga
kerja, dan biaya peralatan usaha. Penghitungan ini dilakukan agar pemilik apotek dapat
memperhitungkan berapa pendapatan yang diinginkan agar dapat mencapai break even point,
yaitu suatu titik yang menggambarkan bahwa keadaan kinerja apotek berada pada posisi yang
tidak memperoleh keuntungan ataupun kerugian. Penentuan harga jual ini sangat sulit
dilakukan karena harus memperhatikan jumlah keuntungan yang ingin didapat dengan adanya
kompetitor dan kepuasan pelanggan. Bila suatu apotek menjual obat dengan harga jual yang
rendah, keuntungan yang diperoleh apotek tersebut menjadi lebih kecil. Bila suatu apotek
menjual obat dengan harga jual yang tinggi, keuntungan yang diperoleh apotek menjadi lebih
besar, tetapi ada kemungkinan pelanggan tidak kembali ke apotek tersebut dan beralih ke
apotek lain. Oleh karena itu, dalam menentukan harga jual obat di apotekharus
memperhatikan hal-hal berikut:
 Harga harus menutupi biaya agar tidak terjadi kerugian
 Harga harus dievaluasi dan disesuaikan terus-menerus
Faktor-faktor yang menentukan harga jual antara lain:
 Biaya pembelian
Biaya pembelian merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membeliproduk yang akan
dijual, termasuk biaya transportasi.
 Biaya operasional
Biaya operasional meliputi gaji karyawan dan biaya untuk listrik air, danlain
sebagainya.

 Modal
Modal merupakan biaya yang diperlukan untuk memperoleh peralatan untuk memulas
dan mempertahankan kegiatan operasional.
Penentuan harga (pricing) terbagi dalam lima tipe, yaitu
1. Berdasarkan proyeksi penjualan
Perkiraan jumlah barang atau jasa yang diharapkan terjual selama 5 tahun pertama
2. Cost plus pricing
Penentuan harga dengan memperhitungkan total biaya yang dikeluarkan ditambah
dengan laba yang diinginkan. Biaya tersebut meliputi, harga beli produk, tenaga kerja,
dan biaya lain-lain.
3. Competitive pricing
Penentuan harga mendekati harga di pasaran. Jika harga jual tidak dapat menutupi
modal, maka penentuan harga dengan cara ini menjadi tidak layak.
4. Mark-up pricing
Penentuan harga berdasarkan patokan harga beli produk
5. Value-based pricing
Penentuan harga berdasarkan jumlah uang yang dapat dihernat oleh konsumen Unduh

2.5 Contoh Studi Kelayakan Apotek


 Nama Dan Alamat Apotek
Nama Apotek : Apotek CINTYA FARMA
Alamat : Jln. Pariwisata No 75 gunung sari, kecamatan Batu
Layar Apoteker (APA) : Raudatul Rizky. S Farm, Apt
Apoteker Pendamping ;Aulia Rahma, S St, Apt

2.6 Strategi
Strategi dari apotek adalah
1. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan farması lainnya
sesuai dengan pola kebutuhan masyarakat sehingga mampu meningkatkan pendapatan
dan mempercepat tercapainya Break Event Point
2. Menjamin terapi obat yang diberikan kepada pasien tepat, efektif, nyaman dan aman
3. Membuka praktek Apoteker bagi masyarakat yang membutuhkan informasi obat yang
digunakan secara khusus
4. Memberikan KIE kepada pasien
5. Mengatasi adanya DRP yang mungkin timbul pada resep
6. Meningkatkan kualitas kinerja karyawan dan memberlakukan sistem reward dan
punishment bagi seluruh karyawan.
7. Merancang standart operating procedure dan standar organisasi kerja
8. Melakukan efisiensi biaya pengobatan

2.7 Aspek Lokasi

Apotek Cintya Farma yang akan didirikan terletak di lokasi di jalan pariwisata nomor 75
gunong sari, kecamatan Batu layar. Lokasi apotek ini tergolong sangat strategis yang
dapat mendorong keberhasilan dan erat hubunganya dengan profit yang diperoleh
nantinya.
1. Denah lokasi (Terlampir)
2. Data-data pendukung
a. Kepadatan penduduk
Apotek "Cintya Farma" berada didaerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi
± 400 KK, dekat dengan perumahan warga, Perumahan KODIM, sekolah, Bengkel,
rumah makan, dan tempat perbelanjaan.
b. Tingkat sosial dan ekonomi
Tingkat pendidikan masyarakat tinggi mengingat penduduknya sebagian besar
pegawai, siswa dan wiraswasta. Tingkat kesadaran akan kesehatan masyarakat cukup
tinggi. Tingkat ekonomi & konsumsi penduduk secara umum cenderung menengah
kebawah.
c. Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu terdapat Praktek dokter dan
Rumah sakit Ibu dan Anak Sakinah
d. Jumlah Apotek
Jumlah Apotek terdekat sebagai mitra adalah 2, yaitu Apotek Anisa (500 m) dan
Apotek Blunya (1 Km). Dengan melihat lokasi yang strategis maka diharapkan apotek
dapat bersaing dengan apotek lainnya.
e. Aman
Lingkungan Apotek "Cintya Farma" relatif aman karena berada dekat dengan
perumahan KODIM 0734.
f. Mudah dijangkau
Lokasi apotek mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan, memiliki area
parkir.

2.8 Rencana Strategi Pengembangan


1. Penetapan harga yang kompetitif dibandingkan dengan apotek yang ada di sekitar
2. Kerja sama dengan dokter praktek dalam pelayanan kesehatan guna meningkatkan
keberhasilan terapi yang rasional (Rencana setelah 1 taltun apotek berdiri).
3. Sosialisasi ke warga di sekitar apotek melalui penyebaran brosur atau leaflet
kesehatan setiap satu minggu sekalı dı bulan awal apotek didirikan.
4. Memberikan pelayanan kefarmasian dengan komunikasi yang efektif dan elegan
untuk mendapatkan customer loyality sesuai dengan Branch image yang akan apotek
"Cintya Farma" bangun.
5. Memperbanyak produk yang ditawarkan dengan menyesuaikan pola
kebutuhan pasien.
6. Memberikan diskon atau free gift bagi customer selama periode tertentu, misal
seperti stiker tentang tips-tips kesehatan.
2.9 Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan Human Capital yang memiliki
komunikasi efektif dan elegan dalam menangani setiap kegiatan baik yang berhubungan
dengan administratif maupun pelayanan di Apotek sehingga visi dan misi Apotek dapat
terlaksana. Apotek "Cintya Farma" merekrut 4 karyawan dengan susunan sebagai berikut:
1. Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang
2. Apoteker Pendamping : 1 orang
3. Administrasi umum : 2 orang

Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah:


1. Jam kerja:07.00-22.00, dibagi menjadi 2 shift yaitu jam 07.00-14.30 dan jam 14.30-22.00
(hari besar keagamaan libur). Apoteker masuk mulai 07.00-14.30 dan 14.30-22.00.
2. Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya dari PSA).
3. Sumber daya manusia merupakan Human Capital, oleh karena itu SDM di Apotek
"Cintya Farma" haruslah orang-orang yang memiliki value creating yang tidak dapat
ditiru oleh apotek lain yang mampu menciptakan keunggulan yang kompetitif sehingga
akan menciptakan kepuasan customer (customer satisfaction) dan meningkatnya profit
apotek.

2.10 Alat Dan Perbekalan Farmasi Yang Diperlukan


1. Bangunan
a. Bangunan apotek terdiri dari ruang pelayanan resep, ruang peracikan, kasir,
ruang kerja apoteker dan konsultasi obat, ruang administrasi, ruang praktek
dokter (rencana setelah 1 tahun apotek berdiri), ruang tunggu pasien, tempat
parkir, dan toilet.
b. Bangunan dilengkapi dengan, kipas angin, penerangan, sumber air yang
memenuhi persyaratan, ventilasi dan sanitasi yang mendukung dan tempat
sampah.
c. Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan tulisan hitam
di atas dasar putih, tinggi huruf minimal 7 cm dengan tebal 7 mm, dilengkapi
dengan neon box. Papan nama terdiri dari papan nama apotek dan papan nama
apoteker dengan SIA terpasang jelas.
2. Perbekalan Farmasi
Perbekalan Farması yang diperlukan :
a. Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA)
b. Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas
c. Alat Kesehatan timbangan badan, pispot, masker,tutup kepala, termometer,
perban, sarung tangan, kateter, spust, dll
d. Kosmetik, Produk jamu, makanan dan minuman kesehatan, perlengkapan
bayi (bedak, botol susu bayı, sabun, susu, madu, energy drink, dll)
2.11 Analisis Break Even Point (BEP)
BEP ialah titik yang menggambarkan bahwa keadaan kinerja apotek berada pada posisi
yang tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak memperoleh kerugian BEP terjadi bila
TR=TC TR = Total pendapatan (total revenue)
 TC = Total biaya, terdiri dari biaya vartabel dan biaya tetap TR=PX
 TR = jumlah penjualan (total revenue)
 P = harga (price)
 Q = jumlah unit barang (quantity)
TC=VC+FC

 TC = Total biaya (total cost)


 VC = biaya variabel (variable cost)
 FC = biaya tetap (fix cost)
 Laba = TR-TC
 Laba = Keuntungan (profit)

Kegunaan BEP ialah untuk mengetahui batas penjualan dimana apotek memperoleh laba
atau kerugian. Fungsi analisis BEP ialah untuk merencanakan jumlah:
 Penjualan, di mana dapat diketahui pada tingkat penjualan berapalaba dapat menutup
biaya variabel dan biaya tetap yang dikeluarkanapotek.
 Laba dan rugi, di mana dapat diketahui berapa jumlah keuntunganatau kerugian yang akan
diperoleh apotek ketika jumlah Penjualan dan jumlah biaya mencapai tingkat tertentu.

Penjelasan mengenai resiko yang dihadapi dan akan dihadapi oleh apotek (analisisSWOT),
meliputi:
 karakteristik internal
 keunikan
 penanaman modal
 ramalan ekonomi
 Perubahan regulası
 perkembangan teknologi 3. Studi kelayakan pendirian apotek
 MODAL
 Modal Tetap
• Sarana fisik : tanah dan bangunan dengan luas bangunan 4 x 7 m (1 lantai)
• Harga: Rp 200.000.000,-
 Sarana penunjang
• Rak kaca etalase kecil: Rp 3.000.000,
• Rak kaca etalase besar Rp 4.000,000,
• Meja kerja: Rp 500.000,-
• Meja racik: Rp 300.000,-
• Penjualan Obat Bebas 23% x 1,1 (dr obat bebas 10%) 0, 25
• Laba kotor: 0,25 x 100%1,25-20%-20% x Rp 608.400.000 Rp. 121.680,000
• Biaya Tetap Rp. 54.800.000Pajak 10%: Rp. 12.168.000-
• Laba Netto (laba bersih): Rp. 54.712.000,-
• Pay Back Periode (PP) Rp 272.800.000,-x 1 tahun Rp. 54.712.000,- 5 tahun
• ROI (% untuk 1 tahun) Rp. 54.712.000,-x 100% Rp 272.800.000,- 20,06%Break
Event Point (BEP)
BAB III KESIMPULAN & SARAN
3.1 Kesimpulan

Study kelayakan berguna untuk memberikan gambaran bagaimana cara mendirikan


apotek dengan baik, sehingga apotek dapat berkembang. Upaya kesehatan adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat yang dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu, dan berkesinambungan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menunjang
keberhasilan dalam meningkatkan derajat kesehatan adalah dengan menyediakan sebuah
sarana yang dapat memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat.
berupa pelayanan kefarmasian yang memungkinkan pasien untuk lebih memahami
pengobatan yang efektif dan efesien. Salah satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh
pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya
adalah apotek.

Studi kelayakan (Feasibility Study) apotek adalah suatu rancangan secara komprehensif
mengenai rencana pendirian apotek baru untuk melihatkelayakan usaha baik dari pengabdian
profesi maupun sisi bisnis ekonominya Tujuannya adalah untuk menghindari
penanamanmodal yang tidak efektif dan berguna untuk mengetahui apakah apotek yang
akandidirikan cukup layak atau dapat bertahan dan memberi keuntungan secara bisnis. Dalam
studi kelayakan diperlukan perhitungan yang matang sehingga apotek yangakan didirikan
nanti tidak mengalami kerugian.

3.2 Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah wawasan
pengetahuann lebih dalam tentang kelayalakan dalam sebuah apotek. Dan semoga dengan
adanya makalah ini kita dapat belajar tentang apa saja yang harus diperhatikan dalam
pembuatan apotek.

Anda mungkin juga menyukai