AUDITORIO DE TENERIFE
Mata Kuliah :
Teori Arsitektur I
Dosen Pengampu :
Titiani Widati, ST., MSc.
Anggota Kelompok :
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
1
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG........................................................................... 1
A. DATA ARSITEKTURAL....................................................................... 2
D. RUANG........................................................................................... 8
E. TATANAN........................................................................................ 9
A. KESIMPULAN.................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam arsitektural , kita mengenal cukup banyak unsur yang mendukung terjadinya arsitektur
itu sendiri. Salah satunya merupakan bentuk dan ruang. Bentuk merupakan salah satu unsur fisik
dari arsitektur dimana bentuk bisa merujuk pada penampilan eksternal yang dapat dikenali.
Sedangkan ruang merupakan suatu unsur material yang juga merupakan hawa yang pada
hakekatnya adalah tak berbentuk. Hubungan antara bentuk dan ruang dalam arsitektur dapat
dinilai dan didapatkan keberadaannya pada beberapa skala yang berbeda.
Pada tiap tingkatan, kita harus memperhatikan tidak hanya bentuk bangunan namun juga
dampaknya terhadap ruang di sekitarnya. Maka dari itu kami memilih bangunan auditorio untuk
dianalisa bentuk dan ruangannya.
1. Untuk mengetahui dan menganalisa susunan, bentuk dan ruang yang terdapat pada
bangunan auditorio de tenerife.
2. Untuk mengetahui material, komponen pembentuk ruang serta artikulasi yang terdapat
pada bangunan auditorio de tenerife.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. DATA ARSITEKTURAL
2
Stuktur Bangunan, struktur yang digunakan calavatra sang arsitek adalah struktur
cangkang terdiri dari lapisan yang sederhana, sehingga ringan dan dapat dibentuk dengan
mudah. Material dindingnya menggunakan beton putih dengan titanium dioxide.
Gambar 2 dan 3 Tampak samping Depan dan Belekang bangunan auditorio de Tenerife
Secara geometris, atapnya dibangun dari dua ruas kerucut yang berpotongan. Sebaliknya,
cangkang bagian dalam ruang yang simetris, yang tingginya 50 meter, adalah badan rotasi, yang
dihasilkan dengan memutar kurva untuk menggambarkan elips.
Bangunan ini lebih menonjol ke arah atap, dan merupakan salah satu ciri khas dari arsitektur
kontemporer yang dapat dilihat dari explorasi bentuk atap yang berbentuk perisai layaknya atap
kovensional, dan lebih identik dengan bentuk yang lebih datar dengan overstek yang berguna untuk
melindungi bangunan dari terik matahari.
3
B. ANALISA BENTUK
Dibagian kanan
dan kiri bangunan Bentuk tegak lurus Berbentuk kerucut
Berbentuk terdapat pada
lebih membentuk pada penyangga
segitiga pada bagian tengah
melengkung atap.
bagian depan bangunan.
bangunan.
PERUBAHAN DIMENSI
Bangunan ini mempunyai daya tarik pada bagian atap bangunan, yang ketika melihat dari
samping dinding belakang langsung menutup setengah dari bangunan menjadi atap.
Bentuk atap diambil dari bentuk segitiga yang dimodifikasi bending atau dibengkokan, yang
ditekan menjadi tipis lalu dilengkungkan.
4
Perubahan dimensi pada bangunannya sendiri diambil dari bentuk lingkaran, yang
ditekan dari samping kiri kanan nya sehingga menjadi ramping, dan mengerucut keatas.
C. ARTIKULASI BENTUK
PERBEDAAN MATERIAL
5
PENGOLAHAN SUDUT
Pengolahan sudut terdapat pada dinding sebelah kiri dan kanan, yang sudutnya
diolah menjadi lengkungan.
Unsur Horizontal yang ada dalam bangunan Auditorio de Tenerife yaitu diruangan
bar/cafe , koridor, ruang symphony hall, chamber music hall.
Apabila kita melihat dari view Dan berbanding terbalik ketika kita melihat
panggung, pada ruang dari view tempat kursi penonton, maka
symphony hall ini terdapat terdapat unsur horizontal dengan bidang
unsur horizontal dengan bidang dasar yang dipertinggi (panggung) dan
dasar yang dipertinggi (tempat bidang yang diperendah (lantai bawah
kursi penonton) dan bidang panggung)
yang diperendah (panggung)
6
Unsur Horizontal lantai Chamber Music Hall
Unsur Vertikal
7
Ruang plastis dalam ada di
sebelah kanan bangunana,
dimana ruang plastis
adalah suatu ruangan yang
komponen vertikalnya
tidak begitu terlihat.
D. RUANG
8
Ruang Mengalir memunculkan ruang yang terbuka (open space),
dengan meminimalisir tembok atau pembatas antara ruang-ruang. Begitu
pula dalam bangunan Auditerio De Tenerife, ruangan cafe mini,bar dan
tempat pengunjung tidak dipisah tetapi digabung menjadi ruang yang
lebih besar dan fleksibel.
E. TATANAN
9
(pintu masuk) (jalur menuju pintu masuk)
Pencapaian ke Bangunan
Sirkulasi yang digunakan untuk menuju ke
bangunan adalah sirkulasi langsung dimana
pencapain ke bangunan mengarah langsung menuju
pintu masuk tanpa ada yang menghalangi..
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Santiago Calatrava adalah seorang arsitek, pemahat dan insiyur berkebangsaan spanyol,
kelahiran 28 juli 1951. Calatrava merancang auditorio de tenerife (auditorium) menggunakan
konsep ekpresionis yang mengemosikan sang arsitek dan bergaya kontemporer.
Bangunan ini yang paling menonjol ada dibagian atap dimana atapnya melengkung
menggunakan struktur cangkang dan material dindingnya beton putih dengan titanium dioxide.
Bangunan auditorio de tenerife (auditorium) ini memiliki unsur-unsur susunan, bentuk dan
ruang dalam arsitektur. Unsur bentuk yang dapat kami temukan dalam bangunan ini yaitu
perubahan dimensi, artikulasi bentuk, perbedaan material dalam satu ruangan,
pengolahan sudut bangunan, komponen pembentuk ruang unsur horizontal dan vertikal,
hubungan ruang dalam ruang, ruang mengalir dan plastis serta sirkulasi, pencapaian ke bangunan
ada terdapat dibangunan ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Miekisz, K. (2021, mei 06). Auditorio de Terenife adan martin by Santiago Calatrava:
The great Arc. Retrieved from Rethingking The Future: https://www.re-thinkingthefuture.com/case-
studies/a4653-auditorio-de-tenerife-adan-martin-by-santiago-calatrava-the-great-arc/
12