Anda di halaman 1dari 2

JIWAKU MEMULIAKAN TUHAN

Ev. Lukas 1:46b-55 Ep. 1 Samuel 2:1-10

Memuliakan Tuhan berarti mengakui dan menghargai kemuliaan Tuhan di atas


segalanya dan membuat kemuliaan-Nya dikenal melalui hidup kita. Memuliakan
Tuhan memang bukan berarti membuat Tuhan lebih mulia, karena Dia sudah
mulia dan tidak kekurangan kemuliaan. Kemuliaan Tuhan sudah sempurna dan
tidak perlu ditambahkan oleh manusia. Memuliakan Tuhan melalui segala
sesuatu yang kita lakukan, bahkan makan dan minum pun hendakanya demi
kemuliaan Tuhan (1 Kor 10:31-33) adalah pengakuan kita akan keberadaan dan
perbuatan-Nya di dalam kehidupan kita. Perbuatan-Nya atas hidup manusia
bukan sekadar memelihara dan memenuhi kebutuhan jasmani sehari-hari saja,
seperti memberi siang dan malam, kemarau dan hujan, musim menanam dan
menuai, tetapi akan lebih luas lagi, sebab tempat di dalam kehidupan kekal pun
sudah dipersiapkan-Nya.
Maria memuliakan Tuhan bukan hanya karena Tuhan telah memperhatikan
dirinya secara pribadi dalam keadaannya yang lemah, miskin dan yang memiliki
status sosial yang rendah, tetapi dia melihat lebih luas daripada itu, bahwa Tuhan
menolong Israel, karena Ia mengingat rahmatNya seperti yang telah dijanjikanNya
kepada Abraham. Bahwasannya melalui kehidupan Maria, karya selamat Allah
bagi Israel dinyatakan. Janji-janji Tuhan bagi umat Israel yang disampaikan
melalui perantaraan para nabi, misalnya oleh nabi Yesaya (7:14) “Sebab itu Tuhan
sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya,
seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-
laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel”, segera akan tergenapi. Maria melihat
bukan hanya kepentingannya sendiri, tetapi umat Tuhan yang masih berada
diseantero bumi ini. Hal seperti itu sikap memuliakan TUhan yang holistik.
Memuliakan Tuhan, kini oleh kita, adalah dengan (1)ibadah dan penyembahan,
baik pribadi maupun bersama umat Tuhan. Nyatakan hormat dan penyembahan
lewat doa, puji-pujian yang agung, megah, sepenuh hati, tulus sebagai rasa
syukur, (2)menghargai sesama manusia sebagai gambar Allah, termasuk
menghargai segala potensi Ilahi yang ada di dalam dirinya. (3)dengan menghargai
dan mengelola dengan baik semua ciptaan Allah menjadi menjadi wadah yang
asri dan harmonis. Jaga dan lestarikanlah lingkungan dengan memelihara
kebersihannya, keseimbangan ekosistemnya, dan mengisinya dengan perilaku
hidup yang mulia. Beradven seperti Maria memberi hormat dan memuliakan
kepada Tuhan bukan hanya dengan doa, namun dengan iman ketaatan, ucapan
syukur dan kesetiaan dalam hidup kita. Amin

Anda mungkin juga menyukai