Memuliakan Tuhan berarti mengakui dan menghargai kemuliaan Tuhan di atas
segalanya dan membuat kemuliaan-Nya dikenal melalui hidup kita. Memuliakan Tuhan memang bukan berarti membuat Tuhan lebih mulia, karena Dia sudah mulia dan tidak kekurangan kemuliaan. Kemuliaan Tuhan sudah sempurna dan tidak perlu ditambahkan oleh manusia. Memuliakan Tuhan melalui segala sesuatu yang kita lakukan, bahkan makan dan minum pun hendakanya demi kemuliaan Tuhan (1 Kor 10:31-33) adalah pengakuan kita akan keberadaan dan perbuatan-Nya di dalam kehidupan kita. Perbuatan-Nya atas hidup manusia bukan sekadar memelihara dan memenuhi kebutuhan jasmani sehari-hari saja, seperti memberi siang dan malam, kemarau dan hujan, musim menanam dan menuai, tetapi akan lebih luas lagi, sebab tempat di dalam kehidupan kekal pun sudah dipersiapkan-Nya. Maria memuliakan Tuhan bukan hanya karena Tuhan telah memperhatikan dirinya secara pribadi dalam keadaannya yang lemah, miskin dan yang memiliki status sosial yang rendah, tetapi dia melihat lebih luas daripada itu, bahwa Tuhan menolong Israel, karena Ia mengingat rahmatNya seperti yang telah dijanjikanNya kepada Abraham. Bahwasannya melalui kehidupan Maria, karya selamat Allah bagi Israel dinyatakan. Janji-janji Tuhan bagi umat Israel yang disampaikan melalui perantaraan para nabi, misalnya oleh nabi Yesaya (7:14) “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki- laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel”, segera akan tergenapi. Maria melihat bukan hanya kepentingannya sendiri, tetapi umat Tuhan yang masih berada diseantero bumi ini. Hal seperti itu sikap memuliakan TUhan yang holistik. Memuliakan Tuhan, kini oleh kita, adalah dengan (1)ibadah dan penyembahan, baik pribadi maupun bersama umat Tuhan. Nyatakan hormat dan penyembahan lewat doa, puji-pujian yang agung, megah, sepenuh hati, tulus sebagai rasa syukur, (2)menghargai sesama manusia sebagai gambar Allah, termasuk menghargai segala potensi Ilahi yang ada di dalam dirinya. (3)dengan menghargai dan mengelola dengan baik semua ciptaan Allah menjadi menjadi wadah yang asri dan harmonis. Jaga dan lestarikanlah lingkungan dengan memelihara kebersihannya, keseimbangan ekosistemnya, dan mengisinya dengan perilaku hidup yang mulia. Beradven seperti Maria memberi hormat dan memuliakan kepada Tuhan bukan hanya dengan doa, namun dengan iman ketaatan, ucapan syukur dan kesetiaan dalam hidup kita. Amin