Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PROYEK P3

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PRODUK


LEMARI MEJA DENGAN METODE VE (VALUE
ENGINEERING)

Oleh:
Jessica Victoria Ricardo
219120690

PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TERPADU SURABAYA
SURABAYA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era saat ini, kebanyakan anak muda terutama mahasiswa selalu menyukai
segala sesuatu yang minimalis, praktis dan aesthetic. Mahasiswa kebanyakan
tinggal di kos dimana kamar nya berukuran tidak terlalu besar, sedangkan
perabotan - perabotan yang dibutuhkan oleh mahasiswa banyak seperti meja
belajar, lemari pakaian, kasur, dll. Apabila tidak mempunyai cukup tempat untuk
meletakkan perabotan-perabotan maka kamar kos akan berantakan dan tidak
nyaman untuk dihuni.
Lemari yang menjadi satu dengan meja ini merupakan inovasi baru dimana
satu benda yang mencakup dua fungsi sekaligus yaitu lemari untuk meletakkan
pakaian dan meja untuk belajar. Sehingga dengan adanya lemari meja ini
diharapkan kamar kos masih dapat muat banyak tempat untuk menyimpan
perabotan lainnya. Karena anak kos biasanya membutuhkan barang yang berguna
tetapi dengan harga yang terjangkau maka dalam mengembangkan produk lemari
meja tersebut menggunakan metode VE (Value Engineering).
Value Engineering adalah suatu teknik manajemen yang menggunakan
pendekatan sistematis, kreatif dan usaha yang terorgamsir yang diarahkan untuk
menganalisa fungsi dari suatu sistem dengan tujuan untuk mencapai fungsi yang
diperlukan dengan biaya yang serendahrendahnya. akan tetapi masih sesuai
dengan batasan fungsional dan teknik yang berlaku sehingga hasilnya tetap
menjamin keandalan suatu proyek atau produk tersebut. Tujuan dari Value
Engineering adalah untuk memperoleh suatu produk atau bangunan yang
seimbang antara fungsi-fungsi yang dimiliki dengan biaya yang dikeluarkan
dengan menghilangkan biaya-biaya yang tidak perlu, tanpa harus mengorbankan
mutu, keandalan. performance dari suatu produk atau bangunan tersebut
(Tadjuddin BMA, 1997).
Manfaat VE dalam proses perancangan dan pengembangan produk
merupakan suatu nilai tambah bagi perusahaan. Sebab perusahaan akan
mempunyai keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu produk atau jasa
yang mampu memuaskan konsumen. Dengan menggunakan metodologi VE
dalam proses perancangan dan pengembangan produk, maka ada delapan jenis
tahapan yaitu :
1. Tahap Orientasi (Orientation Phase)
2. Tahap Informasi (Information Phase)
3. Tahap Fungsi (Function Phase)
4. Tahap Kreativitas (Creativity Phase)
5. Tahap Evaluasi (Evaluation Phase)
6. Tahap Rekomendasi (Recommendation Phase)
7. Tahap Implementasi (Implementation Phase)
8. Tahap Audit (Audit Phase)

1.2 Diagram Fast

How Why
Menyediakan kemudahan
pengoperasian

Memastikan kerapian
pakaian

Menyimpan Menyediakan ruang Merakit kerangka Memberikan tempat


Barang penyimpanan pakaian penyimpanan meletakkan barang

Memastikan kekuatan dan


ketahanan kerangka
BAB II

TAHAP KREATIF

2.1 Pengembangan Ide Kreatif


Pada tahap ini melakukan perbaikan pada produk dengan mengembangkan
atau mengumpulkan ide atau alternatif sebanyak mungkin untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada. Beberapa alternatif yang muncul adalah sebagai berikut :

Bahan (A) Pengunci Lemari (B) Jenis Engsel (C)


Kayu Cam Lock Panel
Besi Simple Lock Sendok Bengkok
Aluminium Dikaitkan Sendok Lurus

2.2 Penyaringan Alternatif dan Ide


Berikutnya adalah menyaring ide-ide yang sekiranya tidak layak untuk
diterapkan :
Alternatif Ya / Keterangan (Jawaban Tidak)
Tidak
Design A1-B1- Ya
Awal C1
Alternatif A1-B1- Ya
1 C2
Alternatif A1-B1- Ya
2 C3
Alternatif A1-B2- Tidak Tidak, Karena engsel panel kurang kuat
3 C1
Alternatif A1-B2- Ya
4 C2
Alternatif A1-B2- Ya
5 C3
Alternatif A1-B3- Tidak Tidak, Karena engsel panel kurang kuat
6 C1
Alternatif A1-B3- Tidak Tidak, Karena kurang kuat untuk
7 C2 pengunci
Alternatif A1-B3- Tidak Tidak, Karena kurang kuat untuk
8 C3 pengunci
Alternatif A2-B1- Ya
9 C1
Alternatif A2-B1- Ya
10 C2
Alternatif A2-B1- Ya
11 C3
Alternatif A2-B2- Tidak Tidak, Karena pengunci kurang kuat
12 C1
Alternatif A2-B2- Tidak Tidak, Karena pengunci kurang kuat
13 C2
Alternatif A2-B2- Tidak Tidak, Karena pengunci kurang kuat
14 C3
Alternatif A2-B3- Tidak Tidak, Karena pengunci kurang kuat
15 C1
Alternatif A2-B3- Tidak Tidak, Karena pengunci kurang kuat
16 C2
Alternatif A2-B3- Tidak Tidak, Karena pengunci kurang kuat
17 C3
Alternatif A3-B1- Tidak Tidak, Karena engsel panel kurang
18 C1 cocok
Alternatif A3-B1- Ya
19 C2
Alternatif A3-B1- Ya
20 C3
Alternatif A3-B2- Tidak Tidak, Karena engsel panel kurang
21 C1 cocok
Alternatif A3-B2- Ya
22 C2
Alternatif A3-B2- Ya
23 C3
Alternatif A3-B3- Tidak Tidak, Karena engsel panel kurang
24 C1 cocok
Alternatif A3-B3- Ya
25 C2
Alternatif A3-B3- Ya
26 C3
2.3 Kriteria

Langkah selanjutnya yaitu untuk menyaring 27 alternatif yang tersisa


berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebagai berikut :

a. Tahan Lama
b. Kekuatan
c. Fleksibilitas

2.4 Penentuan Nilai Sub Kriteria Tahan Lama

Penentu Tahan Tingkat Tahan Nilai skala (1-


A
Lama Lama 10)
Kurang Tahan
1 Kayu Bahan yang Lama 4
digunakan kuat dan
2 Besi Tahan Lama 10
tidak mudah rusak
3 Aluminium Tidak Tahan Lama 2

2.5 Penentuan Nilai Sub Kriteria Kekuatan

Nilai skala (1-


B Penentu Kekuatan Tingkat Kekuatan
10)
1 Cam Lock Kurang Kuat 8
Jenis pengunci yang
2 Simple Lock Kuat 10
aman dan kuat
3 Dikaitkan Tidak Kuat 5

2.6 Penentuan Nilai Sub Kriteria Fleksibilitas


Tingkat Nilai skala (1-
C Penentu Fleksibilitas
Fleksibilitas 10)
1 Panel Kurang Fleksibel 7
Sendok Jenis pengunci yang
2 Fleksibel
Bengkok aman dan kuat 10
3 Sendok Lurus Tidak Fleksibel 4
2.7 Total Perbandingan Kriteria dan Alternatif
Mudah Total
Alternatif Ketepatan Kenyamanan
Digunakan Nilai
Desain
4 8 7 19
Awal
Alternatif 1 4 8 10 22
Alternatif 2 4 8 4 16
Alternatif 3 4 10 7 21
Alternatif 4 4 10 10 24
Alternatif 5 4 10 4 18
Alternatif 6 4 5 7 16
Alternatif 7 4 5 10 19
Alternatif 8 4 5 4 13
Alternatif 9 2 8 7 17
Alternatif 10 2 8 10 20
Alternatif 11 2 8 4 14
Alternatif 12 2 10 7 19
Alternatif 13 2 10 10 22
Alternatif 14 2 10 4 16
Alternatif 15 2 5 7 14
Alternatif 16 2 5 10 17
Alternatif 17 2 5 4 11
Alternatif 18 10 8 7 25
Alternatif 19 10 8 10 28
Alternatif 20 10 8 4 22
Alternatif 21 10 10 7 27
Alternatif 22 10 10 10 30
Alternatif 23 10 10 4 24
Alternatif 24 10 5 7 22
Alternatif 25 10 5 10 25
Alternatif 26 10 5 4 19

Berdasarkan perhitungan diatas, diketahui alternatif 22 adalah alternatif


yang mempunyai total nilai tertinggi. Maka lemari meja akan diimplementasikan
berdasarkan kriteria dari alternatif 22 dengan menggunakan bahan aluminium,
penggunaan simple lock untuk pengunci lemari dan menggunakan jenis engsel
sendok bengkok untuk meja.
2.8 Penjelasan Alternatif Terpilih

Alternatif Keterangan
Desain
Kayu-Cam Lock-Panel
Awal
Alternatif
Aluminium-Cam Lock-Sendok Bengkok
19
Alternatif
21 Aluminium-Simple Lock-Panel
Alternatif
22 Aluminium-Simple Lock-Sendok Bengkok
Alternatif
25 Aluminium-Dikaitkan-Sendok Bengkok

2.9 Perhitungan AHP


AHP (Analytical Hierarchy Process) digunakan untuk menentukan
alternatif mana yang akan dipilih dalam perancangan lemari meja dengan bobot
dan kriteria sebagai berikut:

LEVEL I
a Tahan Lama
b Kekuatan Pengunci
c Fleksibilitas Kaki Meja

Penyusunan Matriks Pendapat

a b c
a 1 7 5
b 1/7 1 4
c 1/5 1/4 1

Pembobotan
a b c
a 1 7 5
b 0.14286 1 4
c 0.2 0.25 1
Total 1.34286 8.25 10
Normalisasi Bobot dan Penentuan Bobot Prioritas
a b c Bobot Normal
a 0.74468 0.848484848 0.5 0.6977219
b 0.10638 0.121212121 0.4 0.209198367
c 0.14894 0.03030303 0.1 0.093079734

λmax = 1.34(0.70)+8.25(0.21)+10(0.09)
= 3.59362

CI= λmax - n = 3.59-3 n = kriteria


n-1 3-1 3

= 0.29681

LEVEL III

1. Tahan Lama
a DA A19 A21 A22 A25
DA 1 7 4 1/9 1/8
A19 1/7 1 1/4 1/7 3
A21 1/4 4 1 1/4 1/7
A22 9 7 4 1 7
A25 8 1/3 7 1/7 1

a DA A19 A21 A22 A25


DA 1 7 4 0.111111111 0.125
A19 0.14286 1 0.33333 0.142857143 3
A21 0.25 4 1 0.25 0.142857143
A22 9 7 4 1 7
A25 8 0.333333333 7 0.142857143 1
Total 18.3929 19.33333333 16.3333 1.646825397 11.26785714

Normalisasi Bobot dan Penentuan Bobot Prioritas


a DA A19 A21 A22 A25 Bobot Normal
DA 0.05437 0.362068966 0.2449 0.06746988 0.011093502 0.147979848
A19 0.00777 0.051724138 0.02041 0.086746988 0.266244057 0.086578067
A21 0.01359 0.206896552 0.06122 0.151807229 0.012678288 0.089239758
A22 0.48932 0.362068966 0.2449 0.607228916 0.621236133 0.464950472
A25 0.43495 0.017241379 0.42857 0.086746988 0.088748019 0.211251854
λmax = 18.39(0.147)+19.33(0.08)+16.33(0.08)+1.64(0.46)+11.26(0.21)
= 8.99925

CI= λmax - n = 8.99925 -5 n=kriteria


n-1 5 -1 5

= 0.99981

2. Kekuatan Pengunci
b DA A19 A21 A22 A25
DA 1 3 7 1/8 1/7
A19 1/3 1 1/4 1/4 3
A21 1/7 4 1 1/5 1/7
A22 8 4 5 1 2
A25 7 1/3 7 1/2 1

b DA A19 A21 A22 A25


DA 1 3 7 0.125 0.142857143
A19 0.33333 1 0.25 0.25 3
A21 0.14286 4 1 0.2 0.142857143
A22 8 4 5 1 2
A25 7 0.333333333 7 0.5 1
Total 16.4762 12.33333333 20.25 2.075 6.285714286

Normalisasi Bobot dan Penentuan Bobot Prioritas


b DA A19 A21 A22 A25 Bobot Normal
DA 0.06069 0.243243243 0.34568 0.060240964 0.022727273 0.146516827
A19 0.02023 0.081081081 0.01235 0.120481928 0.477272727 0.142282526
A21 0.00867 0.324324324 0.04938 0.096385542 0.022727273 0.100298075
A22 0.48555 0.324324324 0.24691 0.481927711 0.318181818 0.371379313
A25 0.42486 0.027027027 0.34568 0.240963855 0.159090909 0.239523259

λmax = 16.47(0.14)+12.33(0.14)+20.25(0.10)+2.075(0.37)+6.28(0.23)
= 8.47608

CI= λmax - n = 8.47608 -5 n=kriteria


n-1 5 -1 5

= 0.86902
3. Fleksibilitas Kaki Meja
c DA A19 A21 A22 A25
DA 1 7 4 1/3 1/5
A19 1/7 1 1/5 1/8 1/4
A21 1/4 5 1 1/9 1/2
A22 3 8 9 1 7
A25 5 4 2 1/7 1

c DA A19 A21 A22 A25


DA 1 7 4 0.333333333 0.2
A19 0.14286 1 0.2 0.125 0.25
A21 0.25 5 1 0.111111111 0.5
A22 3 8 9 1 7
A25 5 4 2 0.5 1
Total 9.39286 25 16.2 2.069444444 8.95

Normalisasi Bobot dan Penentuan Bobot Prioritas


c DA A19 A21 A22 A25 Bobot Normal
DA 0.10646 0.28 0.24691 0.161073826 0.022346369 0.163359531
A19 0.01521 0.04 0.01235 0.060402685 0.027932961 0.03117809
A21 0.02662 0.2 0.06173 0.053691275 0.055865922 0.079580312
A22 0.31939 0.32 0.55556 0.483221477 0.782122905 0.492058314
A25 0.53232 0.16 0.12346 0.241610738 0.111731844 0.233823753

λmax = 9.39(0.16)+25(0.03)+16.2(0.07)+2.06(0.49)+8.95(0.23)
= 6.71408

CI= λmax - n = 6.71408 -5 n=kriteria


n-1 5 -1 5

= 0.42852
Matrik Pendapat Gabungan
a b c
Bobot Normal Peringkat
0.70 0.21 0.09
DA 0.15 0.15 0.16 0.390339125 3
A19 0.09 0.14 0.03 0.214430509 5
A21 0.09 0.10 0.08 0.255906773 4
A22 0.46 0.37 0.49 0.987236121 1
A25 0.21 0.24 0.23 0.524406406 2

Perhitungan bobot normal :


• Design Awal : 0.70 (0.15) + 0.21 (0.15) + 0.09 (0.16)
: 0.14911
• Alternatif 19 : 0.70 (0.09) + 0.21 (0.14) + 0.09 (0.03)
: 0.09307
• Alternatif 21 : 0.70 (0.09) + 0.21 (0.10) + 0.09 (0.08)
: 0.09065
• Alternatif 22 : 0.70 (0.46) + 0.21 (0.37) + 0.09 (0.49)
: 0.4479
• Alternatif 25 : 0.70 (0.21) + 0.21 (0.24) + 0.09 (0.52)
: 0.21927
Karena bobot yang terbesar adalah alternatif 22, maka alternatif yang dipilih
adalah alternatif 22 yaitu lemari berbahan aluminium, dengan pengunci simple
lock dan jenis engsel sendok bengkok.
BAB III
PERANCANGAN PRODUK

3.1 Pemilihan Bahan


Dari perhitungan AHP maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan yang
dipilih adalah aluminium. Bahan aluminium diketahui merupakan bahan yang kuat
dan tidak mudah rusak dan berayap. Dibandingkan dengan besi yang lebih berat
dan biaya yang lebih mahal maka pemilihan bahan jatuh kepada aluminium.
Kemudian untuk pemilihan jenis pengunci, berdasarkan perhitungan AHP dapat
ditarik kesimpulan bahwa jenis pengunci yang dipilih adalah simple lock, dimana
simple lock lebih murah dibandingkan dengan cam lock dan lebih aman disbanding
dengan pengait biasa. Sedangkan untuk pemilihan jenis engsel, berdasarkan
perhitungan AHP ditarik kesimpulan bahwa jenis engsel yang dipilih adalah engsel
sendok dimana engsel sendok juga merupakan yang paling kokoh diantara kedua
alternatif engsel lainnya.

3.2 Pemilihan Ukuran

Tahap selanjutnya adalah pengukuran untuk pembuatan lemari meja dengan


menggunakan ukuran anthropometri Indonesia.

Data Anthropometri :

❖ Tinggi kepalan tangan vertikal ke atas : 167 cm (Tinggi Total Lemari)


❖ Tinggi siku posisi berdiri : 98 cm (Tinggi Pegangan Lemari)
❖ Tinggi siku posisi duduk : 62 cm (Tinggi Meja)
❖ Panjang rentangan siku : 79.88 cm (Lebar Meja)
❖ Panjang rentangan tangan ke samping : 152.71 cm (Lebar Lemari)

Menggunakan 50 persentil dikarenakan ada populasi khusus.


Oleh karena itu diperoleh ukuran untuk lemari meja sebagai berikut :

• Tinggi Lemari
- Tinggi Total Lemari : 189.63 cm (toleransi 22.63 cm)
- Tinggi Pegangan Lemari : 117.67 cm
• Lebar Lemari : 209 cm (toleransi 56.29 cm)
• Tinggi Meja : 80 cm (toleransi 18 cm)
• Lebar Meja : 100 cm (toleransi 20.12 cm)

3.3 AutoCAD

Setelah melakukan pengukuran, maka tahap selanjutnya adalah pembuatan


design menggunakan software AutoCAD 2020. Berikut adalah hasil design nya:

Bentuk 2D Wireframe
Bentuk Realistic

2D Wireframe Meja Dilipat


Bentuk Realistic Meja Dilipat
BAB IV
KESIMPULAN

Dengan metode Value Engineering (VE) yang telah dipelajari pada mata kuliah
perencanaan dan perancangan produk dapat memberikan pilihan alternatif yang
akan digunakan dalam merancang suatu produk. Pada proyek kali ini, metode Value
Engineering (VE) digunakan untuk memilih alternatif bahan, jenis pengunci lemari
dan jenis engsel untuk kaki meja dengan menghitung AHP. Kemudian setelah
mendapatkan pilihan bahan, jenis pengunci lemari dan jenis engsel untuk kaki meja,
maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan pengukuran. Dalam
proyek kali ini karena produk ini akan digunakan oleh manusia, maka melakukan
pengukuran dengan menggunakan anthropometri manusia.

Setelah melakukan pengukuran menggunakan anthropometri manusia, maka


didapatkan ukuran-ukuran yang dibutuhkan. Kemudian hal yang harus dilakukan
adalah membuat design dengan software AutoCAD sesuai dengan ukuran yang
dibutuhkan.

Maka setelah itu didapatkan design produk lemari meja, dimana produk ini dapat
menjadi solusi bagi mahasiswa/i yang merantau dan tinggal di kos yang tidak terlalu
luas karena lemari meja yang menjadi satu tidak memakan tempat dan apabila meja
telah selesai digunakan maka meja dapat dilipat pada lemari.

Anda mungkin juga menyukai