http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Demam Tifoid
Gambaran Umum
Gambaran Umum
• Penyebab demam tifoid : faktor kebersihan, dapat ditularkan melalui :
1. Feses dan urine penderita yang mengkontaminasi air atau
makanan
2. Bakteri Salmonella typhi juga dapat menyebar melalui kontak langsun
g dengan orang yang telah terinfeksi (penyajian makanan oleh orang yg sed
ang mengalami demam tifoid).
3. Proses pengolahan bahan makanan yang tidak bersih & perilaku
kebersihan dari penjamah sehingga banyak bakteri yang ditemukan pada
tangan.
• Masa inkubasi demam tifoid berlangsung 7 – 14 hari. Gejala klinis bervariasi
mulai ringan sampai berat
Demam Tifoid
Gambaran Umum
• Masa inkubasi demam tifoid berlangsung 7 – 14 hari. Gejala klinis bervariasi
mulai ringan sampai berat
• demam, nyeri kepala, pusi • bradikardia relatif, lidah ber Rose spot
ng, nyeri otot, anoreksia, selaput (kotor di bagian ten Dapat muncul di bagian
mual, muntah, obstipasi ata gah dan tepi, kemerahan pa Dada/punggung pada akhir
u diare, perasaan tidak nya da ujung dan tremor), minggu pertama dan hilang
man di perut, batuk, & epis • hepatomegali,splenomegali, setelah 2 – 5 hari
taksis/mimisan. meteorismus/kembung, hin
• Demam meningkat perlaha gga perubahan status ment
n pada sore hingga mala al (somnolen/letargi, sopor/
m. kesadaran hilang, koma, de
lirium/kebingungan, psikosis
/ggn delusi halusinasi )
Asuhan Gizi Demam Tifoid
Tujuan
Prinsip
a. Tinggi Energi dan protein
b. Rendah serat
Syarat
a. Energi diberikan cukup sesuai dg usia, JK, BB & TB. Apabila ada demam maka energi dapat ditingkatkan
sesuai peningkatan suhu tubuh.
b. Protein diberikan tinggi, 1,5-2 gram/kg BB/ hari u/ mempercepat penyembuhan luka infeksi.
c. Lemak diberikan cukup, 20-25% dari kebutuhan total. Sebaiknya dipilih yg mudah terserap (MCT)
d. KH dibeikan cukup, 45-60 % dari keb energi total
e. Rendah serat (8 gram per hari), terutama serat tidak larut air dan dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai
perbaikan kondisi pasien
f. Makanan yg diberikan mudah cerna, porsi kecil dan frekuensi sering.
g. Cairan diberikan tinggi, untuk menggantikan cairan yg keluar krn muntah, diare, kondisi demam.
h. Makanan yg diberikan tidak mengandung bahan makanan yg berbumbu tajam/ merangsang.
i. Vitamin dan mineral diberikan cukup sesuai dg Angka Kecukupan Gizi (AKG)
j. Pengolahan makanan sesuai dg kondisi pasien. Pada demam tifoid berat dapat diberikan makanan berbentuk
lunak & pd kondisi hamper sembuh dapat diberikan makanan bentuk lunak atau biasa
k. Bahan makanan yg diperbolehkan
- Sumber KH : bubur beras, nasi tim, bubur tepung beras, kentang pure, macaroni, roti, mie, bihun
- Protein hewani : daging sapi, ikan, ayam, telur, susu.
- Protein nabati : tahu, tempe, kcg hijau
- Sayuran : bit, labu siam, labu kuning, wortel, tomat
- Buah : papaya, pisang, jeruk manis, sari buah, pir.
- Lemak : margarin, mentega, minyak u/ menumis & santan encer
- Minuman : sirup, teh
- Bumbu : gula, garam, kunci, kencur, jahe, kunyit, terasi, laos, sereh, salam.
Syarat
Antropometri
BB, TB, IMT atau Z-score (untuk balita, anak, dan remaja), kehilangan
massa otot
Biokimia
- Profil anemia : Hb, Ht
- Leukopenia atau leukositosis : menunjukkan adanya infeksi
- ALT dan AST tinggi
- Trombosit rendah
- Limfosit rendah
- LED tinggi
Perencanaan Intervensi Gizi pada Demam Tifoid
Terapi diet
1. Tujuan intervensi :
• Meningkatkan asupan oral pasien/klien dari 60% menjadi 80% dalam waktu3 hari
(disesuaikan dengan kondisi pasien).
• Memberikan makanan lunak yang mudah dicerna dalam bentuk bubur saring dan snack oral
• Memberikan edukasi contoh makanan yang mudah dicerna dan memperhatikan
kebersihan diri serta lingkungan
Perencanaan Intervensi Gizi pada Demam Tifoid
Terapi diet
2. Preskripsi diet :
• Jenis dan prinsip diet : diet lunak rendah serat
- Diberikan makanan rendah serat bertujuan untuk untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan
gizi yang sedikit mungkin meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses dan tidak me
rangsang saluran cerna sehingga mencegah komplikasi pendarahan saluran cerna/ perforasi usus
- Asupan serat : maksimal 8 gram/hari
- menghindari susu, daging berserat kasar, lemak, terlalu manis, asam, berbumbu tajam
- Cukup cairan (3-4L untuk mengganti kehilangan cairan akibat demam tinggi dan diare)
- Tinggi kalori : 13% setiap kenaikan 1°C diatas 37°C
- cukup protein dan vitamin
• Perhitungan kebutuhan gizi : disesuaikan dengan kebutuhan pasien (+ demam, kebutuhan khusus
(hamil, menyusui))
• Bentuk makanan : lunak
• Rute : oral
• Frekuensi : 3 kali makan utama dan 3 kali selingan (atau diberikan dalam porsi sering & kecil)
Perencanaan Intervensi Gizi pada Demam Tifoid
Gambaran Umum
Stadium DBD
• Stadium 1 : pada umumnya seseorang hanya merasakan panas badan
• Stadium 2 : Sudah timbul manifestasi perdarahan dan Panas badan serta m
ata berkunang-kunang, mual dan muntah
• Stadium 3 : Timbul kesulitan melakukan aktifitas dan bernafas dikarenakan k
urangnya volume darah. Pasien dapat pingsan pada fase ini
• Stadium akhir paling berat dimana semua cairan sudah hilang, pasien koma
dan dapat terjadi gangguan syaraf dan fungsi organ Lainnya. Dengue syok s
yndrom (DSS
Demam Berdarah Dengue
Klasifikasi infeksi dengue
dan derajat keparahan
DBD menurut WHO
Demam Berdarah Dengue
Antropometri Biokimia
BB, TB, IMT atau Z-score (untuk balita, anak, dan remaja), - Trombosit
kehilangan massa otot - Hematokrit
- Leukosit
- Hemoglobin
Asesmen Gizi
• Tidak ada pantangan atau diet khusus untuk pasien demam berdarah
• Fokus terapi diet : pemberian asupan sesuai dengan kebutuhan (peningkatan kalori
karena adanya demam) dan peningkatan asupan cairan
• Bentuk makanan : disesuaikan dengan kemampuan cerna pasien
• Pemberian asupan makanan yang mengandung tinggi vit.C (jambu biji, kurma, kiwi) :
membantu meningkatkan kadar trombosit
• Peningkatan asupan cairan bertujuan :
- Membantu proses penyembuhan dan mengurangi derajat keparahan penyakit
- Mengurangi demam
- Meningkatkan kadar trombosit darah
Perencanaan Intervensi Gizi pada Demam Bedarah Dengue
Tujuan Intervensi Gizi
• Memberikan makanan dan cairan secukupnya untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak dan
mencegah komplikasi perdarahan serta Meningkatkan/mempertahankan status gizi.
Diet tahap I : Diberikan setelah fase akut teratasi dan dipastikan tidak ada perdarahan gastrointestinal
(makanan saring dan tetap parenteral untuk memenuhi cairan dan energi).
Diet tahap II : Diberikan setelah suhu tubuh stabil (porsi kecil tapi sering)
Diet tahap III : Setelah suhu tubuh stabil (makanan diberikan lunak atau tergantung toleransi pasien)
Monev Gizi pada Demam Bedarah Dengue
Gambaran Umum
• Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium
(gigitan nyamuk (Anopheles betina) yang dapat ditandai dgn
demam, hepatosplenomegali dan anemia
• Keluhan utama pada malaria adalah demam, menggigil, ber
keringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare
dan nyeri otot atau pegal-pegal yang mulai muncul atau dira
sakan sekitar 10 hari – 4 minggu setelah pertama kali terinfe
ksi
Malaria
Malaria