Anda di halaman 1dari 4

Tari Soanggi atau Tari Suanggi adalah tarian

adat yang berasal dari daerah pantai Teluk


Cendrawasih, Kabupaten Waropen, Provinsi
Papua Barat.
Tari Suanggi, sebuah tarian khas yang berasal
dari Papua. Tarian ini tidak hanya memukau
dengan gerakan-gerakan yang indah, tetapi
juga memiliki makna mendalam dalam
budaya Papua. Tari Suanggi berasal dari suku
Asmat, yang merupakan salah satu suku
terbesar di Provinsi Papua.

Tari Suanggi ditampilkan oleh para penari


yang menggunakan kostum tradisional yang
biasanya terbuat dari daun dan bulu burung.
Kostum ini dihiasi dengan warna-warna cerah
yang mencerminkan kekayaan alam Papua.
Musik yang mengiringi tarian ini sering kali
menggunakan alat musik tradisional seperti
gendang dan seruling.
Seruling atau suling adalah alat musik dari
keluarga alat musik tiup kayu atau terbuat
dari bambu.

Gendang merupakan alat musik ritmis karena


memiliki persyaratan sebagai alat musik
ritmis, yaitu gedang berfungsi sebagai
pengatur tempo dan cara memainkannya
dengan ditabuh

Memainkan kendang cukuplah dipukul


atau ditabuh. Memukulnya pun bisa
menggunakan alat pemukul khusus
kendang atau tangan pemain.

Alat musik suling dapat dimainkan


dengan cara meniup lubang di bagian
pangkal alat musik tersebut
Tari ini dibawakan oleh berpuluh-puluh
penari laki-laki dan seseorang yang
bertindak sebagai pimpinan..

Tari Soanggi atau Tari Suanggi adalah


tarian adat yang berasal dari daerah
pantai Teluk Cendrawasih, Kabupaten
Waropen, Provinsi Papua Barat. Eksistensi
awal tari ini tidak begitu jelas, tetapi tarian
tersebut merupakan salah satu bentuk
ekspresi masyarakat Papua Barat yang
masih kental dengan nuansa magis.
Tarian itu berawal dari kisah seorang
suami yang ditinggal mati istrinya akibat
diserang oleh makhluk bernama anggi-
anggi, soanggi, atau kapes (jadi-jadian); di
Jawa biasa disebut dengan memedi. Roh
tersebut biasanya akan merasuki tubuh
seorang wanita, yang kemudian secara
magis mampu mencelakakan orang lain.
Wanita yang dirasuki roh ini disebut
sebagai wanita soanggi.
Kentalnya nuansa magis tersebut
kemudian direalisasikan menjadi tari
Soanggi yang dikenal sampai sekarang.
Tari ini dibawakan oleh berpuluh-puluh
penari laki-laki dan seseorang yang
bertindak sebagai pimpinan. Busana yang
digunakan oleh penari adalah pakaian
tradisional Papua Barat, sedangkan
penutup badan bagian bawahnya
mengenakan rumbai-rumbai. Adapun
iringan tarian ini menggunakan alat musik
tifa dan terompet kerang, serta nyanyian-
nyanyian yang dilakukan oleh para penari.

Anda mungkin juga menyukai