Anda di halaman 1dari 2

Angin panas di tanah korea

Februari 1945, setelah konferensi yalta yang membahas apa yang akan dilakukan aliansi
sekutu pasca perang dunia II menghasilkan satu keputusan yakni soviet akan ikut amerika
melawan kolonialisasi jepang di korea setelah menyelesaikan perang di eropa. Sementara
jejak komunisme di korea sendiri telah ada sejak akhir 1910-an saat kolonialisme jepang
sebagai reaksi dari penjajahan. Pemerintah kolonial jepang cenderung represif terhadap
Gerakan ini. Baru pada akhir perang dunia II Ketika jepang menyerah pada pasukan sekutu
AS dan soviet datang ke korea untuk menumpas jepang, kala itu soviet tiba di korea utara
pada 12 agustus 1945 sebulan setelahnya baru amerika datang ke korea selatan. Kedatangan
dua aliansi perang dunia bertujuan untuk “memulihkan” korea pasca penjajahan. Pemulihan
Ekonomi: Baik Korea Utara maupun Korea Selatan menghadapi tantangan pemulihan
ekonomi setelah berakhirnya Perang Dunia II dan penjajahan Jepang. Di Korea Utara,
pemerintahan yang dipimpin oleh Kim Il-sung menerapkan kebijakan ekonomi sosialis
dengan nasionalisasi industri dan pertanian kolektif. Di Korea Selatan, pemerintah berfokus
pada pemulihan sektor pertanian dan industri. Dukungan Asing: Korea Utara mendapatkan
dukungan ekonomi, militer, dan politik yang signifikan dari Uni Soviet dan Tiongkok yang
berideologi komunis. Uni Soviet membantu dalam pembangunan industri berat dan
memberikan bantuan ekonomi. Di Korea Selatan, Amerika Serikat memberikan bantuan
ekonomi lewat penanaman investasi untuk membantu pemulihan pasca perang. Dalam kurun
waktu tiga tahun korea berhasil dibentuk menjadi dua negara yang kemudian hari akan
menjadi rival abadi akibat proses penanaman pengaruh sekutu pasca perang dunia II.

1948 korea utara dan selatan mendeklariskan kemerdekaan sebagai negara yang terpisah

Perang Dingin segera bergeser ke Asia dan menjadi kompetisi global. Pada bulan Oktober
1949, Mao Zedong dan komunisnya memenangkan kekuasaan di Tiongkok, memicu
ketakutan di Amerika Serikat akan “gelombang merah” komunisme global. Tahun
berikutnya, ketika Korea Utara yang komunis menyerang Korea Selatan, Presiden Truman
memandang situasi tersebut sebagai agresi gaya tahun 1930-an, yang kali ini dipicu oleh
Moskow: “Jika negara totaliter Rusia berniat untuk mengikuti jalan kediktatoran Hitler dan
Mussolini, ” katanya, “mereka harus bertemu langsung di Korea.”2 Pasukan AS yang
berkomitmen untuk Korea segera memerangi pasukan komunis China di utara, dan komandan
Amerika, Douglas MacArthur, menyerukan untuk membawa perang ke China (termasuk
menggunakan senjata nuklir). Perang Korea menemui jalan buntu, dan gencatan senjata
ditandatangani pada tahun 1953

Anda mungkin juga menyukai