Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

Pelatihan Video Production


For Government Campaign

Government Transformation Academy


Digital Talent Scholarship

Oleh :

ERYANTO, S.Pd.I
NIP 198904252019031007

BALAI DIKLAT KEAGAMAAN PALEMBANG DAN


BALAI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI KOMINFO RI
TAHUN 2022
\LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN

Pelatihan Video Production For Government Campaign


Government Transformation Academy Digital Talent Scholarship

Mengetahui, Palembang, 15 Juni 2022


Kepala MIN 2 Palembang Penulis

Listya Yustikarini, S.Pd., M.Pd. Eryanto, S.Pd.I


NIP. 19741112200312200 NIP. 198904252019031
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan karunia-
Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Pelatihan Video Production For
Government Campaign Government Transformation Academy Digital Talent
Scholarship yang dilaksanakan pada tanggal 6 – 11 Juni 2022.
Laporan ini disusun berdasarkan bahan dan data yang diperoleh selama
melaksanakan pelatihan, dalam penulisan laporan ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih, kepada :

1. Kepala MIN 2 Kota Palembang


2. Plt. Kepala Balai Diklat Keagamaan Palembang
3. Panitia dari Kementerian Informasi dan Komunikasi
4. Teman sejawat peserta pelatihan;
5. Pihak lain yang telah memberikan dukungan kepada kami.

Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga laporan yang kami susun
bisa diperguanakan sebaik-baiknya bagi yang berkepentingan.

Palembang, 13 Juni 2022


Penulis,

Eryanto, S.Pd.I
NIP 198904252019031007
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN :

A. Latar Belakang ............................................................................. 5


B. Dasar Hukum. .............................................................................. 6
C. Tujuan. ......................................................................................... 6
D. Sasaran. ........................................................................................ 6
E. Kompetensi. ................................................................................. 6

BAB II PELAKSANAAN PELATIHAN :


A. Tempat Pelaksanaan. ................................................................... 7
B. Waktu Pelaksanaan. .................................................................... 7
C. Materi Pelatihan .......................................................................... 7
D. Pemateri Pelatihan. ..................................................................... 8

BAB III LAPORAN HASIL PELATIHAN :


A. Data Peserta ....................................................................... 9
B. Ringkasan Materi ...............................................................10

BAB IV PENUTUP :
A. Kesimpulan ....................................................................... 16
B. Saran ................................................................................. 16

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pascapandemi Covid-19 yang memberikan dampak terhadap kegiatan


belajar tatap muka di sekolah, sehingga Pembejalajaran Jarak Jauh (PJJ) pun
dilakukan. Dari situasi dan kondisi yang berbeda dalam pembelajaran online, dan
aspek kehidupan kita yang berubah karena menghindari aktivitas normal seperti
berkumpul dan berpergian yang harus dihindari, membuat peluang besar dalam
inovasi literasi. Dengan adanya tren peningkatan aktivitas literasi digital di
kalangan guru dalam mengikuti webinar, serta prediksi data oleh Katadata.com
dalam Agus Supriadi, peningkatan penggunaan smarthphone di Indonesia hingga
tahun 2021 bakal mencapai angka 89% penduduk Indonesia memanfaatkan fitur
pada ponsel pintar mereka. Membuat paradigma baru oleh beberapa orang,
perusahaan atau start-up, pemerintah, maupun guru untuk menciptakan literasi
kreatif di era pandemi.
Hal ini dibuktikan dari hasil survei Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi dan Katadata mengenai 3
Literasi Digital Nasional 2020 bahwa sekitar 73,7% dari total peduduk yang
memakai internet serta lonjakan berasal oleh pengguna internet dan media sosial.
Yang berarti bangsa Indonesia semakin intensif menggunakan ruang digital.
Namun, sangat disayangkan dari pengukuran indeks literasi digital, skor
Subindeks Informasi dan Literasi Data adalah rendah dibanding lain.
Dengan tantangan luar biasa pada ruang digital terkait konten negatif
seperti halnya disinformasi, konten pornogafi, hoaks. Oleh karena itu,
Kemenkominfo memiliki banyak agenda di kala pandemi ini, salah satunya acara
PANDI Meeting 11 dengan tema besar “Adaptasi Kebiasaan Baru untuk
Transformasi Digital di Indonesia”. Target pada pembahasan meeting tersebut
adalah meningkatkan infrastruktur hingga tahun 2022, dimana infrastruktur ini
untuk membangun aplikasi yang berguna di sektor publik dan regulasi untuk
memastikan transformasi pada ruang aktivitas digital agar belajar daring,
telemedis dan pelayanan pemerintah lebih baik dan harus seimbang sesuai amanat
UUD 1945 untuk mencerdaskan, melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan
umum di Indonesia.
Kemudian adanya upaya transformasi digital pemerintahan dengan
empat strategi, yaitu penguatan tata kelola Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE), pelayanan publik terpadu, penyiapan teknologi digital dan
membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan inovatif yang
nantinya dipaksa dipercepat untuk menuju masa depan digital dan memanfaatkan
peluang signifikan untuk memajukan ekosistem pengetahuan dan inovasi dengan
teknologi, kolaborasi, dan ko-kreasi.
Menanggapi arahan Presiden Joko Widodo, Kemenkominfo merespon
dengan program seperti persiapan SDM digital. Oleh sebab itu, Kemenkominfo
menargetkan literasi digital ke seluruh kabupatan dan kota di Indonesia hingga
tahun 2024 dengan menargetkan jumlah 12,5 juta masyarakat untuk melakukan
literasi digital karena masifnya penggunaan internet. Dengan penggunaan internet
yang masif dan percepatan transformasi digital, Kemenkominfo membuat
program Digital Talent Scholarship (DTS) yang telah dimulai sejak tahun 2018
dengan memberikan pelatihan intensif program 1000 Digital Talent Scholarship
dengan target 20.000 orang di tahun 2019.
Selanjutnya di tahun 2021, program ini kembali digelar dan memberikan
sertifikat bagi putra-putri Indonesia berijazah SMA sederajat dan sarjana untuk
100.000 peserta. Beberapa tema pelatihan dalam program DTS ini seperti
artificial intelligence, internet of things, machine learning, big data analytics,
cloud computing, dan berbagai teknologi turunnya.
Program DTS bertujuan mencetak talenta digital yang mempunyai usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bekerja sama dengan Mitra Global
Tech Company, termasuk Facebook dan Google, serta start- up lokal.
Bekerjasama dengan perusahan teknologi global dan lokal, 55 mitra universitas,
37 sekolah vokasi, dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di 34 provinsi di
Indonesia. Namun tidak hanya program Kemenkominfo saja yang mendapat
perhatian masyarakat, beberapa kompetitor mereka yang mendalami pekerjaan
yang serupa, yakni keterampilan dan daya saing di bidang teknologi informasi.
Ditambah dengan kondisi menjalankan protokol kesehatan yang baik dan benar
sesuai aturan pemerintah, maka semakin transparan dan akuntanbilitas menjadi
tinggi bagi ekosistem dunia usaha ke depan dan tatangan akselerasi digital pada
pemenuhan adopsi dan fitur untuk pelanggan.
Berkaitan dengan penjelasan di atas, maka Kementerian Agama RI
bekerja sama dengan Kominfo menyelenggarakan Pelatihan Video Production
For Government Campaign Government Transformation Academy Digital Talent
Scholarship.

B. DASAR HUKUM

1. Surat penggilan calon peserta pelatihan dari Balai Diklat Keagamaan


Palembang Nomor B-0827/Bdl/03.3/KP.02.2/05/2022
2. Surat Tugas Kantor Kementerian Agama Kota Palembang Nomor B-
420/Kk.06.05.01/KP.02.2/06/2022
3. Surat Tugas Kepala MIN 2 Kota Palembang Nomor B-
241/Mi.06.05.02/PP.00.4/6/2022

C. TUJUAN

Pelatihan Government Transformation Academy (GTA) bertujuan


meningkatkan kompetensi 20.000 ASN dalam mendukung akselerasi transformasi
digital di Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (K/L/D).

Tema pelatihan pada program GTA dirancang mulai dari tingkat basic
skill yang berkaitan dengan literasi digital, intermediate skill yang menekankan
peningkatan kompetensi teknis, hingga advance skill yang menyasar ke para
pengambil keputusan. Pelatihan GTA ini berlangsung secara daring (online) dan
luring (offline). Durasi pelatihan berbeda-beda sesuai dengan tema pelatihan. Pada
pelatihan daring, peserta dapat mengatur sendiri waktu belajar secara mandiri
dalam batas waktu pelatihan.

Pelatihan GTA berfokus pada tema-tema pelatihan yang banyak diminati


dan dibutuhkan bagi ASN/TNI/POLRI. GTA juga membuka kelas khusus dengan
metode pembelajaran luring. Kelas khusus ini didedikasikan untuk K/L/D yang
menghendaki kelas tersendiri untuk para ASNnya. Syarat yang harus dipenuhi
oleh K/L/D adalah penyediaan ruang belajar, minimal 4 kelas, dan tempat
menginap peserta bila diperlukan. Kewajiban dari Kementerian Kominfo adalah
konsumsi pelatihan, seminar kit, ATK, honor pengajar, uang saku peserta,
transport lokal peserta, honor panitia bersama, dan akun video conference.

D. SASARAN

Sasaran pada kegiatan ini adalah pegawai, GTK dan Pengelola pesantren
di lingkungan Kementerian Agama baik itu ASN maupun non ASN.

E. KOMPETENSI

Meningkatkan kompetensi GTK dalam bidang teknologi informasi


terutama pada bidang produksi video.
BAB II

PELAKSANAAN PELATIHAN

A. TEMPAT
Pelatihan Video Production For Government Campaign Government
Transformation Academy Digital Talent Scholarship dilaksanakan secara luring
bertempat di Hotel Beston, Jalan Jendral Sudirman Kota Palembang

B. WAKTU
Pelatihan Video Production For Government Campaign Government
Transformation Academy Digital Talent Scholarship dilaksanakan dari tanggal 6
Juni sampai 11 Juni 2022

C. MATERI PELATIHAN

1. Memahami dasar pengenalan produksi video

2. Merencanakan produksi konten video

3. Produksi konten video

4. Mengedit video (video editing)

5. Mempublikasikan konten video di media digital

6. Memahami dasar hukum penyediaan konten melalui internet (UU ITE, HAKI
dan etika bersosial media)
BAB III
DATA PESERTA, RINGKASAN MATERI

A. PESERTA

No Peserta Jumlah Alokasi Keterangan


1 Penyuluh Agama 7 orang
2 Pengelola Pesantren 5 orang
3 GTK Madrasah 5 orang
4 Balai Diklat Keagamaan 8 orang JFT
Jumlah 25 orang

B. RINGKASAN MATERI

Materi dalam pelatihan ini meliputi beberapa unit kompetensi. Yang


pertama adalah memahami dasar pengenalan produksi video. Adapun topik dalam
unit ini adalah memahami softskill yang perlu dimiliki oleh seorang videografer,
termasuk keterampilan mengembangkan kerjasama dengan pihak terkait,
memahami karakteristik setiap media digital, memahami strategi pemasaran
konten video di media digital, dasar format video, posisi/komposisi pergerakan
kamera serta shot & komposisi/video sinematografi.

Kemudian unit yang kedua adalah merencanakan produksi konten video.


Pada unit ini topik yang dipelajari adalah melakukan pencarian ide untuk konten
komunikasi, memilih media digital yang target pemasaran, merancang naskah dan
storyboard konten video, serta menggunakan content planning template untuk
membuat rencana produksi video.

Unit yang ketiga adalah produksi konten video. Pada unit ini topik yang
dipelajari adalah melakukan persiapan dan instalasi perangkat serta aplikasi untuk
produkse konten video, melakukan persiapan setting video (lokasi, pemain,
peralatan wardrobe dan lain lain), serta mengoperasikan kamera untuk mengambil
video dengan teknik yang baik.

Unit komptensi yang keempat adalah mengedit video (video editing) yang
terdiri dari beberapa topik, yaitu mengedit video menggunakan fitur perangkat
lunak pengolah video, melakukan penambagan elemen penunjang gambar dan
suara dari sumber lain yang diperlukan, dan melakukan ekspor video menjadi file
video dengan format sesuai keperluan.

Unit yang kelima adalah mempublikasikan konten video di media digital.


Topik yang dipelajari pada unit ini adalah mengunggah konten video di media
digital, menggunakan digital tools untuk meningkatkan engagement dan page
view di media digital, serta menggunakan digital tools untuk menganalisis
engagement dan page view di media digital

Unit terakhir adalah memahami dasar hukum penyediaan konten melalui


internet (UU ITE, HAKI dan etika bersosial media) yakni berupa memahami etika
dan prinsip-prinsip dalam penciptaan ide konten seperti originalitas, hak cipta
(copyright) dan regulasi.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelatihan Video Production For Government Campaign Government
Transformation Academy Digital Talent Scholarship kesimpulannya adalah:
1. Pelatihan ini dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pengetahuan
seorang guru dalam membuat media ajar yang berupa video pembelajaran.
2. Dengan mengikuti pelatihan ini seorang guru bisa membuat video sederhana
dengan aplikasi edit video yang ringan, dan bisa digunakan hanya melalui
smartphone.

B. SARAN
Setelah mengikuti pelatihan Video Production For Government Campaign
Government Transformation Academy Digital Talent Scholarship penulis bisa
memberikan saran sebagai berikut :
1. Untuk pengelola kami memberikan saran, supaya pelatihan ini diadakan lagi
dengan kuota yang lebih banyak, sehingga akan memberikan dampak yang
lebih luas lagi bagi guru
2. Bagi lembaga pendidikan supaya mengikutkan pegawai yang bertugas
membuat berita atau bagian kehumasan, karena ilmu yang di dapat dari
pelatihan ini, bisa memaksimalkan tugas mereka.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
FOTO – FOTO KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai