Anda di halaman 1dari 4

COSO memandang risiko sebagai Risiko adalah kejadian yang Risiko muncul karena ada kondisi

ketidakpastian. Adapun tingkat ketidakpstian :


kejadian yang mungkin terjadi dan merugikan atau hasil yang diperoleh
Pasti, Ketidakpastian Obyektif, Ketidakpastian
memiliki pengaruh negatif terhadap menyimpang dari yang diharapkan.
Subyektif dan Sangat Tidak Pasti
pencapaian tujuan organisasi

COSO

Pengertian Risiko &


Ketidakpastian
ISO mengartikan risiko sebagai efek
ketidakpastian terhadap tujuan Hubungan Risiko &
organisasi. Return
ISO

Standar Risiko : Definisi Manajemen


COSO dan ISO RIsiko

PERENCANAAN Manajemen Risiko Organisasi adalah suatu sistem


pengelolaan risiko yang dihadapi oleh organisasi secara
Perencanaan manajemen risiko bisa dimulai dengan Konsep Dasar Risiko komprehensif untuk tujuan meningkatkan nilai
menetapkan visi, misi, dan tujuan yang berkaitan dengan perusahaan. Dengan tujuan agar organisasi bisa bertahan
manajemen risiko, kemudian dituangkan dalam bentuk & Manajemen Risiko atau mengoptimalkan risiko
prosdur dan kebijakan tertulis.
Organisasi
PELAKSANAAN Manajemen Risiko
Pelaksanaan manajemen risiko meliputi aktivitas Perusahaan (ERM)
operasional yang berkaitan dengan manajemen risiko. Proses
Proses identifikasi dan pengukuran risiko, kemudian Manajemen Risiko
diteruskan dengan manajemen (pengelolaan) risiko.
Suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen, board of
directors dan personel lain dari suatu organisasi,
PENGENDALIAN diterapkan dalam setting strategi dan mencakup
organisasi secara keseluruhan, didesain untuk
Pengendalian yang meliputi evaluasi secara periodik mengidentifikasi kejadian potensial yang mempengaruhi
pelaksanaan manajemen risiko, output pelaporan yang suatu organisasi, mengelola risiko dalam toleransi suatu
dihasilkan oleh manajemen risiko dan umpan balik (feed- organisasi, untuk memberikan jaminan yang cukup pantas
back). KELOMPOK 2 berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi.
Yohanes, Virgi, Putri
PENJELASAN MIND MAP
KONSEP DASAR RISIKO DAN MANAJEMEN RISIKO ORGANISASI

A. Pengertian Risiko dan Ketidakpastian


Risiko bisa didefinisikan dengan berbagai cara. Sebagai contoh, risiko bisa
didefinisikan sebagai kejadiaan yang merugikan. Definisi lain yaang sering dipakai
untuk analisis evaluasi investasi adalah kemungkinan hasil yang diperoleh
menyimpang dari yang diharapkan. Alat yang bisa digunakan untuk mengukur risiko
yakni deviasi standar dan probabilitas.
Risiko muncul karena ada kondisi ketidakpastian. Berikut merupakan tabel
tingkatan ketidakpastian :
TINGKAT KARAKTERISTIK CONTOH
KETIDAKPASTIAN
Tidak Ada (Pasti) Hasil bisa diprediksi dengan Hukum Alam
pasti
Ketidakpastian Obyektif Hasil bisa diidentifikasi dan Permainan dadu, Kartu
probabilitas diketahui
Ketidakpastian Subyektif Hasil bisa diidentifikasi tapi Kebakaran, Kecelakaan
probabilitas tidak diketahui Mobil, Investasi
Sangat Tidak Pasti Hasil tidak bisa diidentifikasi Eksplorasi Angkasa
dan probabilitas tidak
diketahui

B. Hubungan Risiko & Return


Pentingnya pengelolaan risiko dapat digambarkan pada grafik diatas. Grafik
tersebut menggambarkan pandangan lama (bagian kiri) dan baru (bagian kanan) dalam
kaitannya antara risiko dengan tingkat keuntungan.
• Pandangan lama menganggap ada hubungan positif antara risiko dengan
tingkat keuntungan. Semakin tinggi risiko, semakin tinggi tingkat keuntungan
yang diharapkan. Jika suatu organisasi ingin meningkatkan tingkat
keuntungannya, maka organisasi tersebut harus menaikkan risikonya.
• Pandangan baru mengatakan bahwa hubungan antara risiko dengan tingkat
keuntungan tidak bersifat linear, tetapi non-linear. Pada wilayah satu risiko yang
diambil perusahaan terlalu kecil, sehingga keuntungan yang diperoleh juga
kecil. Pada tahap ini risiko masih bisa dinaikkan untuk meningkatkan tingkat
keuntungan. Di tahap ini, pengelolaan risiko belum optimal. Pada tahap
berikutnya (zona 2) , penambahan risiko tidak banyak meningkatkan tingkat
keuntungan. Tahap ini merupakan tahap optimal. Tahap berikutnya (zona 3),
risiko yang diambil organisasi terlalu tinggi, sehingga penambahan risiko akan
berakibat negatif terhadap organisasi.
C. Definisi Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah seperangkat kebijakan, prosedur yang lengkap, yang
dipunyai organisasi, untuk mengelola, memonitor, dan mengendalikan eksposur
organisasi terhadap risiko (SBC Warburg, The Practice of Risk Management,
Euromoney Book, 2004). Sedangkan manajemen risiko organisasi adalah suatu
sistem pengelolaan risiko yang dihadapi oleh organisasi secara komprehensif untuk
tujuan meningkatkan nilai perusahaan. Dengan tujuan agar organisasi bisa bertahan
atau mengoptimalkan risiko.
D. Manajemen Risiko Perusahaan (ERM)
Enterprise Risk Management adalah kerangka yang komprehensif,
terintegrasi, untuk mengelola risiko kredit, risiko pasar, modal ekonomis, transfer
risiko, untuk memaksimumkan nilai perusahaan (Lam, James, Enterprise Risk
Management, Wiley, 2004). Sedangkan Enterprise Risk Management (ERM) menurut
COSO, COSO Entreprise Risk Management – Integrated Framework, COSO 2004
mendefinisikan bahwa ERM adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen,
board of directors dan personel lain dari suatu organisasi, diterapkan dalam setting
strategi dan mencakup organisasi secara keseluruhan, didesain untuk mengidentifikasi
kejadian potensial yang mempengaruhi suatu organisasi, mengelola risiko dalam
toleransi suatu organisasi, untuk memberikan jaminan yang cukup pantas berkaitan
dengan pencapaian tujuan organisasi.
E. Proses Manajemen Risiko
1. Perencanaan. Perencanaan manajemen risiko bisa dimulai dengan menetapkan
visi, misi, dan tujuan yang berkaitan dengan manajemen risiko, kemudian
dituangkan dalam bentuk prosdur dan kebijakan tertulis
2. Pelaksanaan. Pelaksanaan manajemen risiko meliputi aktivitas operasional
yang berkaitan dengan manajemen risiko. Proses identifikasi dan pengukuran
risiko, kemudian diteruskan dengan manajemen (pengelolaan) risiko.
3. Pengendalian. Pengendalian yang meliputi evaluasi secara periodik
pelaksanaan manajemen risiko, output pelaporan yang dihasilkan oleh
manajemen risiko dan umpan balik (feedback).
F. Standar Risiko : COSO dan ISO
• COSO memandang risiko sebagai kejadian yang mungkin terjadi dan memiliki
pengaruh negatif terhadap pencapaian tujuan organisasi. COSO menyebutkan
bahwa kerangka manajemen risiko harus diterapkan secara menyeluruh, bukan
hanya pada level entitas organisasi secara global, melainkan juga pada level
divisi, unit bisnis dan anak perusahaan.
• ISO mengartikan risiko sebagai efek ketidakpastian terhadap tujuan organisasi.
ISO tidak menyebutkan secara jelas klarifikasi level penerapan manajemen.

Anda mungkin juga menyukai