Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA N 15 Semarang


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Aku Anak Sholeh (Jujur)
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Kompetensi Inti:
KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan
kejadian yang tampak mata.

B. Kompetensi Dasar:
2.1 Memiliki sikap jujur sebagai implementasi dari pemahaman surah at-Taubah: 119
3.1 Menjelaskan pengertian jujur sesuai dari pemahaman surat at-Taubah: 119.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi:


 Memiliki sikap jujur sebagai implementasi dari pemahaman surah at-Taubah: 119
 Menjelaskan makna jujur, sesuai dengan surat at-Taubah: 119
 Menunjukan contoh jujur sesuai dari pemahaman surat at-Taubah: 119.

D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Memiliki sikap jujur sebagai implementasi dari pemahaman surah at-Taubah: 119
2. Menjelaskan makna jujur, sesuai dengan surah at-Taubah: 119
3. Menunjukan contoh jujur sebagai implementasi dari pemahaman surat at-Taubah: 119
E. Materi Pembelajaran

Aku Anak Sholeh (Jujur)

Bacalah kisah berikut ini!


Anak Gadis yang Jujur
Pada suatu malam, Khalifah Umar ditemani pengawalnya berkeliling
negeri untuk melihat dari dekat kehidupan rakyatnya. Sampai di pinggiran
kota Makkah, khalifah tertarik melihat sebuah gubuk kecil. Beliau
mendengar suatu percakapan.
“Anakku, malam ini kambing kita mengeluarkan susu sedikit sekali.
Ini tidak cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan besok pagi,” keluh
wanita itu kepada anaknya.
Dengan tersenyum, anak gadisnya itu menghibur, “Ibu, tidak usah
disesali. Inilah rezeki yang diberikan Allah kepada kita hari ini. Semoga
besok kambing kita mengeluarkan susu yang lebih banyak lagi.”Namun,
aku khawatir para pelanggan tidak mau membeli susu kepada kita lagi.
Bagaimana kalau susu itu kita campur air supaya kelihatan banyak?”
“Jangan, Bu!” gadis itu melarang. “Bagaimanapun kita tidak boleh
berbuat curang. Lebih baik kita katakan dengan jujur pada pelanggan bahwa
hasil susu hari ini hanya sedikit. Mereka tentu akan memakluminya. Lagi
pula, kalau ketahuan, kita akan dihukum oleh Khalifah Umar. Percayalah,
ketidakjujuran itu akan menyiksa hati.”
“Bagaimana mungkin Khalifah Umar tahu!” kata janda itu kepada
anaknya. “Saat ini beliau tidur pulas di istana megah tanpa pernah
mengalami kesulitan seperti kita.” Gadis remaja itu tersenyum dan berkata,
“Ibu, memang khalifah tidak melihat apa yang kita lakukan sekarang.
Tapi, Allah Maha Melihat setiap gerak-gerik makhluknya. Meskipun kita
miskin, jangan sampai kita melakukan sesuatu yang dimurkai Allah.”
Dari luar gubuk, Khalifah Umar kagum dengan kejujuran gadis
itu. Ternyata, kemiskinan tidak membuatnya untuk berbuat curang.
Keesokan harinya, Khalifah Umar memerintahkan beberapa orang untuk
menjemput wanita pemerah susu dan anak gadisnya. Beliau bermaksud
akan menikahkan putranya dengan gadis yang jujur itu.

Allah Swt. sangat senang kepada orang yang jujur, yaitu yang tulus dan lurus hatinya,
tidak curang. Misalnya, jujur mengerjakan tugas, seperti ujian atau ulangan tidak mencontek
dan jujur menggunakan uang, seperti mengembalikan uang kembalian sisa belanja.
Mengatakan sesuatu dengan jujur, misalnya mengakui kesalahan. Seperti pertanyaan guru,
“Apakah kalian belajar di rumah?” Apabila tidak belajar, katakanlah dengan jujur “Saya
tidak belajar.”
Apa keuntungan orang jujur? Allah Swt. senang dengan orang jujur. Kemudian, sikap
jujur disenangi semua orang. Orang jujur selalu banyak teman dan dicari orang. Sebaliknya,
Allah Swt. tidak senang kepada orang yang tidak jujur, dan orang tidak jujur akan dibenci
semua orang.
Mengapa kita harus jujur?
Jujur itu penting. Berani jujur itu hebat. Sebagai makhluk sosial, kita memerlukan
kehidupan yang harmonis, baik, dan seimbang. Agar tidak ada yang dirugikan, dizalimi dan
dicurangi; kita harus jujur. Jadi, untuk kehidupan yang lebih baik kuncinya adalah kejujuran.
Kejujuran berbuah kepercayaan, sebaliknya dusta menjadi orang lain tidak percaya.
Jujur membuat hati kita tenang, sedangkan bohong menjadikan hati was-was.
Kejujuran merupakan bagian dari akhlak yang diajarkan dalam Islam. Seharusnya,
sifat jujur juga menjadi identitas seorang muslim. Katakan bahwa yang benar itu adalah
benar dan yang salah itu salah. Jangan dicampur adukan antara yang hak dan yang bathil.
Hikmah atau manfaat perilaku jujur adalah:
1. Mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
2. Mendapatkan banyak teman, dan
3. Mendapatkan ketentraman hidup karena tidak memiliki kesalahan terhadap orang lain.
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
1. Ceramah Plus
2. Tanya Jawab
3. Role Play
G. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Sumber belajar: Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X
SMA/MA/SMK
2. Gambar
3. LCD dan Proyektor
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Alokasi Waktu
1. Persiapan
a. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
b. Guru memeriksa kehadiran dan kerapian
c. Guru menyapa peserta didik dan menanyakan kabar.
d. Guru memberikan yel-yel agar peserta didik tetap
semangat. 7 menit
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari
materi jujur
f. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif
materi sebelumnya (amanah) dan mengaitkan
dengan materi “Aku Anak Sholeh (jujur)
2. Pelaksanaan
a. Mengamati
1) Peserta didik mendengarkan dan memperhatikan
perintah dari guru
2) Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar
dan membaca cerita yang ada di buku panduan siswa
kelas X SMS/MA/SMK
b. Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang gambar dan cerita
yang ada di buku
c. Eksplorasi
1) Guru menunjuk perwakilan 3 peserta didik maju
kedepan
2) Guru meminta peserta didik yang telah ditunjuk untuk
menceritakan cerita tentang jujur
3) Guru meminta pesera didik menyebutkan cerita lain 25 menit

dari contoh sifat jujur


4) Guru meminta peserta didik yang lain untuk
memperhatikan dan memahami cerita yang diceritakan
temannya
d. Asosiasi
1) Guru menanya peserta didik tentang hikmah dari sifat
jujur
2) Guru memberi penjelasan tentang sifat terpuji jujur
e. Komunikasi
1) Guru menanya peserta didik tentang penjelasan yang
belum jelas
2) Mengajak peserta didik menyanyikan lagu “Aku
Anak Jujur”

3. Penutup 3 Menit
a. Guru memeberikan ulasan dan penguatan terkait
materi jujur
b. Guru memberikan PR kepada peserta didik untuk
mengerjakan soal mengenai bab jujur
c. Salam Penutup

I. Penilaian Hasil Belajar


No Ranah Aspek Bentuk Alat Skor Ket
Penilaian yang dinilai Penilaian Penilaian Nilai
1 Kognitif Pemahaman Tes tulis Essay 50 Per-orangan

2 Afektif Sosial LP sikap 50 Per-orangan


Angket

Mengetahui Kudus, 22 Juni 2017


Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Islam

DR. H. Joko Widodo, M.Pd Nurul Azizah, S.Pd.I


NIP. 1950 1225 197710 1001 NIP.113111009

1. KOGNITIF
ESSAY
1) Apa yang dimaksud dengan sikap jujur?
2) Mengapa kita harus memiliki sifat jujur?
3) Sebutkan Hikmah atau manfaat perilaku jujur!
4) Berikan contoh sikap jujur yang kamu ketahui!
5) Kepada siapa saja kita harus berbuat jujur?
Kunci Jawaban
ESSAY
1) Jujur adalah kesesuaian antara perkataan dan perbuatan
2) Karena kalau kita jujur akan dipercaya orang lain, disayang teman dan disayang Allah
3) Hikmah atau manfaat perilaku jujur adalah:
 Mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
 Mendapatkan banyak teman, dan
 Mendapatkan ketentraman hidup karena tidak memiliki kesalahan terhadap orang lain.
4) Tidak menyontek ketika ujian
5) Kepada orang tua, teman, guru dan semua orang

2. PENILAIAN AFEKTIF
Lembar Penilaian
No Pernyataan Jawaban
. S KS TS
1. Tidak nyontek ketika ujian
2. Terkadang jujur itu berat, tetapi aku tetap
melakukan kejujuran, karena hal itu perintah Allah.

3. Mengakui kesalahan, meskipun dimarahi orang tua


4. Mengambil uang kembalian sisa belanja. Karena
itu sebagai upah
5. Berkata jujur pada orang tua ketika mendapat nilai
yang jelek

Keterangan:
S = Setuju (5)
KS = Kurang Setuju (3)
TS = Tidak Setuju (1)

Anda mungkin juga menyukai