Oleh
Sustiyana Maelani Ade Kusuma2, Sutarto Wijono3
1,2
Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro Salatiga, Kota Salatiga
Email: sustiyanamaelani@gmail.com, 2sutarto.wijono@uksw.edu
1
Abstract
This study aims to find out how the relationship between organizational culture and employee
motivation at CV X in the packing section is related to one another. The author uses a quantitative
method in this study, which has a total population and a sample of 60 respondents taken from all
employees of the packing section. This study uses the help of SPSS version 2.5 for Windows and
uses a saturated sampling technique. The instrument for measuring organizational culture in this
study uses Denison (2000) and for measuring work motivation uses the theory of Abraham Maslow
(Robbins, 2008). The reliability of the organizational culture scale is known to be 0.843, while the
reliability of the work motivation scale is known to be 0.867. It can be concluded from the research
findings on organizational culture and work motivation that both variables have a significant
positive relationship with results (r = 0.598; p0.5, which indicates that both variables get results
with a significant positive correlation between organizational culture and work motivation
Keywords: Organizational Culture, Work Motivation, Employees.
……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
7920 Vol.3 No.10 Maret 2023
………………………………………………………………………………………………………
dengan motivasi kerja. “Motivasi kerja, menyatakan bahwa tingkat budaya organisasi
Menurut Luthans (2006), suatu proses yang pada karyawan sangat diperlukan sehingga
menginspirasi perilaku atau mendorong dapat meningkatkan motivasi karyawan dalam
kemajuan menuju tujuan kerja dimulai dengan bekerja diperusahaan.
definisi fisiologis atau psikologis. Penegasan “Oleh karena itu, penelitian ini
ini didukung oleh penelitian Arshadia (2010) menemukan keterkaitan antara budaya
terdapat hubungan antara budaya organisasi organisasi dengan motivasi kerja karyawan di
karyawan dengan motivasi kerja. CV X. Budaya organisasi dengan motivasi
Sementara itu, motivasi kerja memiliki kerja ditemukan berkorelasi signifikan dalam
dampak yang positif pada budaya organisasi penelitian ini (Catania dan Raymond (2015)).
dalam perusahaan. Penelitian lain Kutipan dari Asim & Masood (2013) yang
mengungkapkan bahwa motivasi kerja pada menyatakan bahwa budaya organisasi dengan
karyawan dapat meningkatkan budaya motivasi kerja memiliki hubungan positif yang
organisasi pada karyawan Chintaloo & signifikan dengan karyawan. Bertentangan
Mahadeo (2013). Menurut Hasibuan (2014) dengan temuan penelitian ini, Hidayat (2018)
menyatakan bahwa ada dua jenis motivasi yang tidak mengidentifikasi hubungan yang positif
berbeda: motivasi positif dan motivasi negatif. signifikan antara budaya organisasi dengan
Sehingga pernyataan ini sama dengan motivasi kerja karyawan. Penulis tertarik untuk
penelitian oleh Ahmed (2010), Anas (2010), melakukan penelitian tentang budaya
dan Shahzadi (2014), menyimpulkan bahwa organisasi dengan motivasi kerja karyawan di
motivasi kerja dapat memberikan hubungan CV X bagian Packing, maka penulis
positif pada budaya organisasi karyawan. berkeyakinan penelitian tentang budaya
Motivasi kerja dianggap baik dalam organisasi dan motivasi kerja dapat dikaji
meningkatkan budaya organisasi karyawan kembali. Teori Abraham Maslow (Robbins,
dalam mencapai tujuan perusahan. Sedangkan 2008) diterapkan dalam penelitian ini untuk
pendapat berbeda yang disampaikan oleh mengkaji motivasi kerja karyawan dan untuk
Dhermawan (2012), yang menyatakan bahwa budaya organisasi menggunakan teori Denison
motivasi kerja memiliki dampak negatif (2000). Penelitian budaya organisasi dengan
terhadap budaya organisasi karyawan motivasi kerja karyawan masih dapat
dikarenakan motivasi kerja karyawan yang digunakan sehingga penulis dapat melanjutkan
rendah. Menurut Sabir (2012), menyatakan untuk merumuskan masalah penelitian yang
motivasi kerja karyawan merupakan bagian berjudul Budaya Organisasi dengan Motivasi
yang penting pada setiap budaya organisasi dan Kerja pada CV X dengan menggunakan
faktor yang penting bagi keberhasilan penelitian kuantitatif dengan teknik sampling
perusahaan, didalam budaya organisasi terdapat jenuh yaitu populasi sebanyak 60 responden
budaya atau nilai-nilai budaya yang terdapat dan sampel sebanyak 60 responden dimana
hubungan dengan motivasi kerja karyawan seluruh populasi diambil untuk dijadikan
pada organisasinya. Pernyataan tersebut sampel di bagian Packing di CV X.
didukung oleh Putri (2012), yang menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara budaya LANDASAN TEORI
organisasi dengan motivasi kerja karyawan. Motivasi Kerja
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Win Ipin Teori motivasi kerja Abraham Maslow
(2015), yang menunjukkan bahwa, budaya (dalam Robbins,2008) yang berpendapat
organisasi secara keseluruhan bermakna pada bahwa, pada intinya, orang-orang itu baik,
motivasi kerja di suatu organisasi perusahaan. menunjukkan bahwa orang memiliki dorongan
Hasil wawancara di CV X pada bagian packing yang kuat dan tumbuh berdasarkan pentingnya
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.10 Maret 2023 7921
……………………………………………………………………………………………………...
hal-hal dalam urutan kepentingan yang mengatakan bahwa motivasi kerja seseorang
menurun ke hal-hal dalam urutan kepentingan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
yang meningkat. 1. Faktor Internal yaitu motivasi seseorang
“Motivasi kerja dapat dikategorikan yang dipengaruhi oleh dalam diri
menjadi empat kategori”: seseorang, misalnya jika seorang karyawan
1. Kebutuhan Fisiologis (Physiological-need) yang ingin mendapatkan hasil kerja yang
Kebutuhan fisiologis merupakan memuaskan maka karyawan harus
kebutuhan paling dasar dan kebutuhan memiliki kinerja yang bagus.
pokok manusia untuk bertahan hidup yang 2. Faktor Eksternal yaitu faktor yang berasal
meliputi sandang, pangan, papan dan dari luar individu seperti faktor kenaikan
kesejahteraan individu. pangkat, penghargaan gaji, keadaan kerja,
2. Kebutuhan Keamanan (Safety Needs) kebijakan perusahaan, serta pekerjaan yang
Kebutuhan rasa aman merupakan mengandung tanggung jawab. Karyawan
kebutuhan yang tidak hanya diartikan akan termotivasi apabila ada dukungan dari
dalam arti keamanan fisik saja tetapi juga manajemen serta lingkungan kerja yang
keamanan psikologis serta perlakuan yang kondusif yang berdampak pada kinerja
adil dalam pekerjaan. Meliputi kerja.
perlindungan di tempat pekerjaan dan 3. Faktor budaya organisasi yaitu apabila
emosional. karyawan merasa cocok dengan budaya
3. Kebutuhan Sosial (Social Needs) organisasi didalam suatu perusahaan
Apabila kebutuhan rasa aman telah tersebut maka akan meningkatkan motivasi
terpuaskan, maka muncul kebutuhan ketiga kerja karyawan dalam bekerja.
yaitu kebutuhan sosial. Sebagai makhluk Budaya Organisasi
sosial, manusia tidak dapat memenuhi Teori budaya organisasi yang ditemukan
kebutuhannya sendiri untuk berinteraksi oleh Denison (2009) didefinisikan bahwa nilai-
dengan orang lain. Meliputi kebutuhan nilai, keyakinan, dan prinsip sebagai panduan
untuk memiliki, kasih sayang, penerimaan, dasar sistem organisasi perusahaan disebut
dan persahabatan. sebagai budaya organisasinya dan mencakup
4. Kebutuhan Harga Diri (Esteem-need) seperangkat prosedur dan perilaku manajemen
Kebutuhan penghargaan diri meliputi yang mendukung dan memperkuat nilai-nilai
kebutuhan akan harga diri, kebutuhan fundamental.
dihormati dan dihargai orang lain, “Budaya organisasi memiliki sejumlah
pengakuan atas kemampuan dan keahlian aspek antara lain”:
seseorang serta efektifitas kerja seseorang. 1. Keterlibatan (Involvement)
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (self- Sebuah budaya organisasi memiliki
actualization need). karakter “Highly Involved” dalam
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan mendorong karyawan untuk terlibat serta
kebutuhan yang berkaitan dengan proses menciptakan rasa memiliki dan
pengembangan potensi yang sebenarnya bertanggung jawab.
untuk menunjukkan kemampuan, keahlian 2. Konsistensi (Consistency) Perusahaan juga
dan potensi yang dimiliki seseorang. akan lebih efektif apabila budaya
Motivasi seseorang dengan yang lain pasti organisasi lebih konsisten, terkoordinasi
akan berbeda satu sama lain, ada beberapa dengan baik dan lebih terintegrasi.
faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang. Konsistensi merupakan sumber utama dari
Menurut Swaminathan (dewi, 2015) integrasi, kordinasi, dan control.
3. Kemampuan Beradaptasi (Adaptability)
……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
7922 Vol.3 No.10 Maret 2023
………………………………………………………………………………………………………
Organisasi memegang norma-norma dan METODE PENELITIAN
kepercayaan yang mendukung kapasitas Pada penelitian ini dibantuan dengan
perusahaan dalam menerima budaya program SPSS versi 2.5 for Windows
organisasi dengan menginterpretasi dan (Statistical Product and Service), penelitian ini
menerjemahkan tanda-tanda dari menggunakan penelitian kuantitatif dengan
lingkungan ke dalam perubahan perilaku menganalisis pencarian barang pada suatu alat
internal. ukur untuk pengujian reliabilitas dan validitas
4. Misi (Mission). pada setiap skala. Menurut Sugiyono (2009),
Perusahaan yang sukses memiliki arah dan skala ukur adalah acuan yang digunakan untuk
sasaran yang jelas dalam mendefinisikan menetapkan jarak yang dekat pada suatu alat
tujuan perusahaan, sebuah rencana ukur sehingga pada saat alat tersebut digunakan
strategis yang mengekspresikan visi untuk pengukuran akan memberikan hasil yang
bagaimana perusahaan di masa mendatang. kuantitatif. Motivasi kerja sebagai variabel
Dinamika Hubungan Antara Budaya terikat dalam penelitian ini sedangkan budaya
organisasi Dengan Motivasi Kerja organisasi sebagai variabel bebas. Pada
Perusahaan yang memiliki tujuan yang tercapai pengambilan data penelitian ini menggunakan
antara karyawan dan organisasi melalui budaya sampel jenuh yang bertempat di CV X,
akan membangun suatu motivasi pada dalam penelitian ini diambil pada tanggal 7 Maret
diri karyawan. Budaya organisasi memiliki 2022 pada bagian produksi packing. Populasi
hubungan dengan motivasi kerja pada pada penelitian ini berjumlah 60 responden dan
karyawan. Beberapa penelitian terdahulu yang sampel sejumlah 60 responden dimana jumlah
membahas mengenai adanya hubungan budaya populasi di ambil keseluruh untuk di jadikan
organisasi dengan motivasi kerja karyawan sampel karena jumlah populasi pada penelitian
menarik hasil penelitian secara pro dan kontra. ini cukup kecil. Untuk memastikan responden
Penelitian yang dilakukan oleh Mohamad mengisi kuesioner dengan benar, maka
Yusuf dkk (2017) dalam penelitiannya kuesioner ini disebar secara online beserta
menunjukkan hasil bahwa budaya organisasi beberapa pertanyaan dan penjelasannya.
berhubungan positif signifikan dengan motivasi Penyebaran angket ini mendapatkan izin dari
kerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan dan dibantu dengan salah satu
Shina (2010) dan Patnaik (2011) bahwa budaya atasan di perusahaan tersebut. Sehingga skala
organisasi berhubungan positif signifikan ukur pada penelitian ini adalah skala likert.
dengan motivasi kerja karyawan, dimana Tanggapan positif atau mendukung
semakin kondusif antara atasan dan bawahan, (favourable) subjek dapat digunakan untuk
karyawan dengan sesama karyawan serta menentukan nilai skala untuk masing- masing
dukungan lingkungan manajemen perusahaan pernyataan tersebut, sedangkan tanggapan
maka semakin meningkatkan rasa nyaman negatif atau tidak mendukung (unfavourable).
dalam lingkungan organisasi, sehingga dapat Ada empat alternatif tanggapan untuk setiap
mendorong motivasi kerja karyawan. item cadangan pada skala yang digunakan
Hipotesis dalam penelitian ini, dan masing-masing
Sehingga hipotesis pada penelitian ini, termasuk dalam salah satu dari empat kategori
budaya organisasi memiliki hubungan yang skala Likert: sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai,
positif dan signifikan dengan motivasi kerja dan sangat tidak sesuai. Skala budaya
karyawan di CV X. Dengan demikian, tujuan organisasi dan skala motivasi kerja keduanya
pada penelitian ini adalah untuk mengetahui akan digunakan dalam penelitian ini.
bagaimana hubungan antara budaya organisasi
dengan motivasi kerja karyawan di CV X.
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.10 Maret 2023 7923
……………………………………………………………………………………………………...
Skala Budaya Organisasi Terdapat 25 item pada skala motivasi kerja,
Metode pengukuran budaya organisasi yang keduanya secara umum bersifat favorable
ini diciptakan oleh Denison (2000) dan terdiri dan unfavorabel. Proses evaluasi untuk skala
dari empat komponen: “Keterlibatan ini mengandaikan bahwa ketika skor responden
(Involvement), Konsisten (Consistency), naik, tingkat motivasi mereka di tempat kerja
Adaptasi (Adaptability), Misi (Mission). Skala juga akan meningkat. Ada 16 item yang valid
Budaya Organisasi ini menggunakan bentuk setelah 2 kali putaran pengujian skala pada item
skala likert. Dengan demikian, ada empat motivasi kerja, dan 9 item yang gugur sehingga
kemungkinan jenis tanggapan untuk setiap item skala ini mencapai skor Alpha Cronbach
yang favorable: Sangat sesuai 4, sesuai 3, tidak 0,867.”
sesuai 2, dan sangat tidak sesuai 1. Sedangkan
yang unfavorabel meliputi empat kelompok Reliability Statistics
tanggapan berikut: Sangat Sesuai 1, Sesuai 2, Cronbach's
Tidak Sesuai 3 , dan Sangat Tidak Sesuai 4. Alpha N of Items
Terdapat 25 item dalam skala budaya organisasi ,867 16
yang keseluruhan merupakan aitem favorabel Metode analisis data merupakan
dan unfavorabel. Penilaian yang digunakan tahapan yang dapat dimanfaatkan untuk
dalam skala ini mengasumsikan bahwa semakin menjawab pertanyaan yang diajukan dalam
baik skor subjek, semakin baik persepsi budaya penelitian ini dan membuat kesimpulan dari
organisasi di tempat kerja. Ada 17 item yang hasil tersebut. Metode analisis data ini
valid dan 8 item yang tidak valid setelah menggunakan dengan bantuan program SPSS
menilai item budaya organisasi selama 4 sebagai berikut:
putaran; sebagai hasilnya, mendapatkan skor Uji Normalitas
Alpha Cronbach 0,843. Uji ini dapat digunakan untuk
Reliability Statistics mengetahui apakah data yang digunakan sudah
Cronbach's N of sesuai atau belum. Uji normalitas yang
Alpha Items dilakukan menurut Maidisanti (2018) untuk
mengetahui apakah data yang diperoleh dari
,843 17
sampel berdistribusi normal atau tidak. Tujuan
Skala Motivasi Kerja dari uji normalitas ini adalah untuk
Alat ukur skala motivasi kerja yang mengevaluasi data yang berhubungan dengan
dikembangkan Abraham Maslow (Robbins, suatu variabel. Jika nilai lebih besar atau sama
2008) menetapkan skala motivasi kerja yang dengan sig (p>0,05), tes Kolmogorov-Smirnov
terdiri dari lima unsur yaitu Kebutuhan digunakan untuk menentukan apakah tes
fisiologis (Physiological-Need), Kebutuhan tersebut normal. Uji normalitas dan perangkat
rasa aman (Sefety-Need), Kebutuhan sosial lunak SPSS dapat digunakan untuk menentukan
(Sosial-Need), Kebutuhan penghargaan apakah data ini dapat dipercaya atau tidak.”
(Esteem-Need), dan Kebutuhan aktualisasi diri Uji Linearitas
(Self-Actualization Need). Menggunakan skala Uji ini digunakan jika penelitian
likert, skala ini mengukur motivasi kerja. tersebut efektif, hasil pengujian ini dapat
Dengan demikian, ada empat kemungkinan digunakan untuk menilai apakah ada hubungan
jenis tanggapan untuk setiap item yang antara kedua variabel tersebut. Tujuan dari uji
favorable: Sangat sesuai 4, sesuai 3, tidak linieritas menurut Maidisanti (2018) adalah
sesuai 2, dan sangat tidak sesuai 1. Sedangkan untuk mengetahui apakah suatu variabel
yang unfavorabel meliputi empat kelompok mempunyai hubungan linier atau tidak. Jika
tanggapan berikut: Sangat Sesuai 1, Sesuai 2, kedua variabel memiliki tingkat signifikansi
Tidak Sesuai 3 , dan Sangat Tidak Sesuai 4.
……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
7924 Vol.3 No.10 Maret 2023
………………………………………………………………………………………………………
0,05, uji linieritas ini dapat dilakukan dengan Hasil Penelitian
menggunakan teknik ANOVA. Jika hasilnya Budaya Organisasi
lebih kecil dari 0,05, tes dianggap linier.” Tabel 1. Kategorisasi skala budaya
Uji Korelasi organisasi
Penulis menggunakan uji korelasi No. Interval Kategori Frekuensi % Mean SD
……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
7928 Vol.3 No.10 Maret 2023
………………………………………………………………………………………………………
Indonesia At Bah Lias Research [18] Martini, I., & Sarmawa, O. (2019). The
Perdagangan North Sumatera Indonesia. Role of the Employee Work Motivation in
International Journal of Engineering and Mediating the Work Culture towards
Management Invention (IJEMI), 2(1), Their Performance. Jurnal Ekonomi Dan
187–192. Bisnis Jagaditha, 6(1), 15–21.
[11] Ha, V. D. (2020). Impact of [19] Mubarok, E. S. (2019). The Effect of
organizational culture on the accounting Organizational Culture and Work
information system and operational Motivation on Employee Performance:
performance of small and medium sized The Mediating Role of Job Satisfaction.
enterprises in Ho Chi Minh City. Journal 69–79.
of Asian Finance, Economics and [20] Mukrodi dan Wahyudi. (2018). Pengaruh
Business, 7(2), 301–308. Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
[12] Hamzah, M. I., & Sarwoko, E. (2020). Terhadap Motivasi Kerja Serta
Kepemimpinan, budaya organisasi dan Implikasinya Pada Komitmen Pegawai Di
kinerja: peran mediasi motivasi kerja. Kantor Kementerian Agama di Provinsi
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 16(1), 41- Banten. Jurnal Ekonomi Efektif. 1(1).
53. 272-282
[13] Hasibuan, S. M., & Bahri, S. (2018). [21] Mulyadi, Y., & Sembiring, J. (2016).
Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Menurut Denison Terhadap Learning
Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Organization Di Pt Akses Nusa Karya
Kinerja. Maneggio: Jurnal Ilmiah Infratek Bandung the Influence of the
Magister Manajemen, 1(1), 71–80. Factors of Organizational Culture By
[14] Junaidi, R., Susanti, F., Tinggi, S., Denison on Learning Organization. E-
Ekonomi, I., & Kbp, ". (2017). Pengaruh Proceeding of Management, 3(3), 3056–
Gaya Kepemimpinan Dan Budaya 3063.
Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai [22] Mumtaha, H. A., & Khoiri, H. A. (2019).
Pada Uptd Baltekkomdik Dinas Analisis Dampak Perkembangan
Pendidikan Provinsi Sumatera Barat. Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0
Jurnal Manajemen Dan Informasi, 2(3), Pada Perilaku Masyarakat Ekonomi (E-
13. Commerce). JURNAL PILAR
[15] Jufrizen. (2018). Peran Motivasi Kerja TEKNOLOGI: Jurnal Ilmiah Ilmu Ilmu
Dalam Memoderasi Pengaruh Teknik, 4(2), 55–60.
Kompensasi Dan Disiplin Kerja Terhadap [23] Organisasi, B., Dinas, D. I., Dan, P., &
Kinerja Karyawan. The National Herlina, D. (2021). KEARSIPAN
Conferences Management and Business DAERAH KOTA TASIKMALAYA. 2(1),
(NCMAB), 405–424. 63–68.
[16] Kasmir. (2016). Manajemen Sumber [24] Paais, M., & Pattiruhu, J. R. (2020).
Daya Manusia (Teori dan Praktik). Effect of Motivation, Leadership, and
Depok: PT. Raja Grafindo Persada. Organizational Culture on Satisfaction
[17] Mariati. Mauludin Hanif. (2018). The and Employee Performance. Journal of
Influence of Organizational Culture And Asian Finance, Economics and Business,
Work Motivation on Employee 7(8), 577–588.
Performance, Job Satisfaction As [25] Peran, A., Daerah, P., Pembelajaran, P., &
Intervening Variable ( Study On Muka, T. (2020). Jurnal pendidikan dan.
Secretariat Staff of Pasuruan Regency ). 2859(2), 197–203.
20(8), 30–39.
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.10 Maret 2023 7929
……………………………………………………………………………………………………...
[26] Prahara, S. A. (2020). Budaya Organisasi ( Strategy During Pandemic in Society
dengan Work Engagement pada 5.0 : Indonesian – Malaysian Batik
Karyawan. Jurnal RAP (Riset Aktual innovation Learning ). Sandi, 1, 1–7.
Psikologi Universitas Negeri Padang), [35] Yakup, Y. (2017). Pengaruh Keterlibatan
10(2),232. Kerja, Budaya Organisasi dan Motivasi
[27] Robertus, Matin, & Heru Santosa. (2020). Kerja terhadap Kepuasan Kerja Pegawai.
The Effect of Transformational Perisai : Islamic Banking and Finance
Leadership and Organizational Culture on Journal, 1(3), 273.
Work Commitments in SMP Jakarta [36] Yohana, N. R. (2018). Relationship
Selatan. Technium Social Sciences Between Organizational Culture and
Journal, 7(4), 49–58. Work Motivation With Performance In
[28] Sakina, H., Yusof, M., Munap, R., Izwan, Employee Agency In Regional
M., Badrillah, M., Raihan, N., Hamid, A., Employment In Jakarta. Econosains,
& Khir, R. (2017). The relationship 2252-8490
between organizational culture and
employee motivation as moderated by
work attitude. 3(1), 21–25.
[29] Sapada, A. F. A., Modding, H. B., Gani,
A., & Nujum, S. (2017). The effect of
organizational culture and work ethics on
job satisfaction and employees
performance. 28–36.
[30] Siswatiningsih, I., Raharjo, K., &
Prasetya, A. (2019). Pengaruh
Kepemimpinan Transformasional Dan
Transaksional Terhadap Budaya
Organisasi, Motivasi Kerja, Komitmen
Organisasional Dan Kinerja Karyawan.
Jurnal Bisnis dan Manajemen, 5(2).
[31] Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
[32] Sutrischastini, A., & Riyanto, A. (2017).
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Kantor Sekretariat
Daerah Kabupaten Gunungkidul. Kajian
Bisnis STIE Widya Wiwaha, 23(2), 121–
137.
[33] Suyono, J., & Mudjanarko, S. W. (2017).
Motivation Engineering to Employee by
Employees Abraham Maslow Theory.
2(1), 27–33.
[34] Sya, D. M., Wardoyo, B. T., Isa, B., &
Silah, S. (2021). Strategi di Masa
Pandemi pada Masyarakat 5.0 : Inovasi
Pembelajaran Batik Indonesia – Malaysia
……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
7930 Vol.3 No.10 Maret 2023
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)