Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP

PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN

(STUDI KASUS KOPERASI PEGAWAI NEGERI BABAT)

Oleh:

M. Deva fajrin Afdholi

19042106

PROGAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN

2023
A. Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di berbagai sector harus

beradaptasi dengan perubahan yang cepat dan tuntutan yang semakin meningkat dari

pasar. Dalam kondisi ini, kinerja karyawan menjadi faktor kunci yang menentukan

keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya. Oleh karena itu,

perusahaan harus memastikan bahwa karyawannya memiliki motivasi yang tinggi dan

disiplin kerja yang baik, sehingga dapat meningkatkan kinerja mereka.

Namun meskipun pentingnya motivasi dan disiplin kerja dalam meningkatkan

kinerja karyawan telah lama diakui, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

motivasi dan disiplin kerja masih belum jelas. Selain itu, perusahaan juga perlu

mengetahui bagaimana membangun lingkungan kerja yang memfasilitasi motivasi dan

disiplin kerja yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan secara

efektif.

Dalam rangka untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini akan melakukan

analisis faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dan disiplin kerja karyawan dalam

hubungannya dengan peningkatan kinerja karyawan. Penelitian ini akan menggunakan

pendekatan kuantitatif dan metode survey untuk mengumpulkan data dari karyawan

perusahaan yang terlibat dalam penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi dalam mengembangkan teori dan praktik manajemen sumber

daya manusia dalam meningkatkan kinerja karyawan.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas,maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP

PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KOPERASI

PEGAWAI NEGERI BABAT)


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi karyawan di KPRI

Babat?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan di KPRI

Babat?

3. Faktor-faktor apa saja yang paling berpengaruh terhadap motivasi dan disiplin

kerja karyawan di KPRI Babat?

4. Bagaimana dampak motivasi dan disiplin kerja karyawan terhadap

peningkatan kinerja di KPRI Babat?

C. Tujuan Penelitian

Terdapat tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dan disiplin

kerja karyawan di KPRI Babat.

2. Untuk mengevaluasi hubungan antara motivasi dan disiplin kerja karyawan

dengan kinerja karyawan di KPRI Babat.

3. Untuk mengetahui tingkat motivasi dan disiplin kerja karyawan di KPRI Babat

serta faktor-faktor apa yang memepengaruhinya.

4. Untuk mengetahui apakah motivasi karyawan dan disiplin kerja karyawan

berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan di KPRI Babat.

D. Teori

Kinerja Karyawan. Hubungan praktek SDM dan kinerja karyawan menarik

untuk dibahas karena didukung oleh argumen teoritis dari sejumlah disiplin ilmu.

Teori human capital menjelaskan bahwa orang yang memiliki keterampilan,


pengetahuan, dan kemampuan akan memberikan nilai ekonomis pada perusahaan.

Investasi perusahaan banyak digunakan untuk meningkatkan keterampilan,

pengetahuan, dan kemampuan karyawan. Perusahaan mau menanggung biaya out of

pocket dan biaya opportunity, apabila investasi tersebut menghasilkan imbal balik.

Feedback investasi itu tampak lewat produktifitas karyawan yang meningkat (Youndt,

dkk., 1996).

Peningkatan kinerja perusahaan bermula dari investasi human capital yang

membuahkan kontribusi karyawan pada perusahaan. Semakin tinggi potensi

kontribusi karyawan dalam suatu perusahaan, semakin mungkin perusahaan

berinvestasi dalam human capital (lewat aktifitas manajemen sumber daya manusia).

Investasi ini akan mengarah pada produktifitas individual dan kinerja organisasional

yang lebih tinggi (Bacher, 1976; Parnes, 1984 dalam, Youndt, dkk., 1996). Pelaku

manufaktur banyak melakukan investasi untuk meningkatkan potensi kontribusi

karyawan dalam produksi mereka (Youndt, dkk., 1996). Teori human capital

menerangkan bahwa praktek SDM bisa secara langsung mempengaruhi kinerja

organisasional.

Variabel pelatihan dan pengembangan, kepuasan kerja, budaya organisasi dan

motivasi di dalam studi ini dianggap sebagai determinan kinerja organisasional. Teori

organisasional umum berpegang bahwa fitur struktural organisasional sesuai dengan

permintaan lingkungan dan teknologi. Adapun desain organisasional itu sendiri tidak

memastikan efektifitas organisasional dan anggota organisasi harus memiliki

dukungan bagi tujuan organisasional. Asumsi yang ada berdasarkan pada kerja

teoritisi organisasional, bahwa pegawai yang puas, termotivasi, dan memiliki

penyesuaian yang baik akan lebih mampu bekerja sesuai tujuan organisasional dan

memberikan pelayanan sepenuhnya bagi organisasi selanjutnya mempromosikan


efektifitas organisasional, daripada pegawai yang tidak puas, yang akan lebih

memiliki kepuasan dengan ekspektasi minimum perilaku yang dibutuhkan,

menjalankan lebih sedikit potensi yang dimiliki, dan perilaku yang buruk yang akan

menurunkan produktifitas dan efektifitas organisasional (Ostroff, 1992).

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan Manfaat penelitian ini antara

lain adalah:

1. Memeberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi motivasi dan disiplin kerja karyawan.

2. Memperlihatkan hubungan antara motivasi dan disiplin kerja dengan kinerja

karyawan.

3. Menjadi acuan atau panduan bagi perusahaan dalam pengembangan program

motivasi dan disiplin kerja yang tepat dan efektif.

4. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja

karyawan secara efektif dan efisien.

F. Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan maka penulis menentukan

hipotesis yang merupakan sebuah sebuah anggapan atau dugaan sementara yang

berguna sebagai pedoman untuk mempermudah jalanya penelitian, sebagai berikut :

H1: Pelatihan dan pengembangan berpengaruh, positif terhadap motivasi kerja.

H2: Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap motivasi kerja.

H3: Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap motivasi kerja.

H4: Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

H5: Pelatihan dan pengembangan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan


H6: Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

H7: Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

G. Kerangka Pemikiran

Pelatihan dan
pengembangan

H5

H1
Kepuasan
kerja motivasi Kinerja karyawan

H2 H4
Budaya
organisasi

H3 H7 H6

H. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, menurut Sugiono (2016:7)

metode kuantitatif disebut sebagai metode tradisional karena metode tersebut sudah

digunakan relatife lama karena sebagai tradisi untuk metode penelitian. Metode ini

berbentuk angka dan analisisnya menggunakan statistic yang digunakan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan peneliti. Penelitia menggunakan metode data

primer. Sumber data primer pada penelitian ini adalah persepsi dan self report

karyawan mengenai pelatihan dan pengembangan yang berlangsung, kepuasan kerja,

budaya organisasi, motivasi kerja, dan kinerja karyawan, yang diperoleh langsung

dari karyawan KPRI Babat.

Anda mungkin juga menyukai