Anda di halaman 1dari 7

PT Selaras Kinerja Muda

BSD Foresta Loft 5 unit 6-7


Tangerang, Banten 15331
https://selarastech.com

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU


Nomor. 002/04/PKWT/SELARAS-INT/II/2024

Pada hari ini, Kamis, tanggal 15 (lima belas) bulan Februari, tahun 2024 (dua ribu dua puluh empat) di Tangerang
ditandatangani Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (selanjutnya disebut “PKWT“) oleh dan antara :

Nama : Rana Gemilang


Jabatan : Direktur
Alamat Kantor : Foresta Business Loft. 5 Unit 6 - 7
Kel. Lengkong Kulon Kec. Pagedangan Kab. Tangerang Banten

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Selaras Kinerja Muda, suatu Perseroan Terbatas yang
berkedudukan di Foresta Business Loft 5 unit 6-7, Kelurahan Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten
Tangerang, Banten 15331, berdasarkan Akta Perubahan terakhir Nomor 06 tanggal 2 Januari 2023 yang dibuat
Notaris I Nyoman Satria Wijaya, S.H., M.Kn., yang telah mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor AHU-0000426.AH.01.02.TAHUN 2023
tanggal 4 Januari 2023, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA-------------------------------------------------------------

Nama : Achmad Baihaqi


Tempat / Tgl Lahir : Jakarta , 09 Oktober 1984
Jenis Kelamin : Laki - laki
No. KTP : 3174040910840014
Alamat KTP : Kebagusan Kecil RT/RW 008/008 Kel. Kebagusan Kec. Pasar Minggu Jakarta
Selatan DKI Jakarta

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK
KEDUA ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -----------------

Untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA di dalam perjanjian ini disebut sebagai PARA PIHAK.
PARA PIHAK terlebih dahulu menjelaskan dan menerangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Hubungan Kerja adalah hubungan antara Pengusaha dengan Pekerja berdasarkan Perjanjian Kerja yang
mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah.
2. PIHAK PERTAMA adalah suatu perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang pengelolaan manajemen
sumber daya manusia.
3. PIHAK KEDUA adalah setiap orang yang memiliki hubungan kerja dengan PIHAK PERTAMA yang didasarkan
pada Perjanjian Kerja.
4. Perjanjian Kerja adalah perjanjian antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA yang memuat syarat-syarat
kerja, hak, dan kewajiban para pihak.
5. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang selanjutnya disingkat PKWT adalah Perjanjian Kerja antara PIHAK
PERTAMA dengan PIHAK KEDUA untuk mengadakan Hubungan Kerja dalam waktu tertentu atau untuk
pekerjaan tertentu.
6. Upah adalah hak PIHAK PERTAMA yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
PIHAK KEDUA yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu Perjanjian Kerja atau peraturan perundang-
undangan, termasuk tunjangan bagi PIHAK PERTAMA.
7. Peraturan Perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA yang memuat
syarat-syarat kerja dan tata tertib yang berlaku pada PIHAK KEDUA.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk mengadakan PKWT dengan syarat
dan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
Jenis Pekerjaan dan Lokasi Penempatan

1. PIHAK PERTAMA akan menempatkan PIHAK KEDUA di lokasi kerja PIHAK PERTAMA yaitu di PT Selaras Kinerja
Muda dengan posisi sebagai Facility & IT Support di Tangerang atau di tempat lain sesuai dengan kebutuhan
PIHAK PERTAMA.

2. Tugas dan tanggung jawab yang ditetapkan tersebut di atas akan dievaluasi setiap 1 (satu) bulan, dimana hasil
yang dicapai dapat mempengaruhi dan/atau dapat dijadikan dasar untuk menetapkan status kepegawaian
PIHAK KEDUA selanjutnya.

3. PIHAK PERTAMA berdasarkan pertimbangan tertentu berhak memindahkan ke bagian lain serta merubah nama
jabatan PIHAK KEDUA dan karenanya PIHAK KEDUA wajib bersedia untuk dipindahkan ke bagian lain dan atau
dirubah nama jabatannya sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini PIHAK PERTAMA akan memberitahukan hal
tersebut secara tertulis kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 2
Jangka Waktu Perjanjian

PKWT ini berlangsung selama 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal 15 Februari 2024 dan berakhir dengan
sendirinya serta tanpa syarat apapun pada tanggal 14 Februari 2025, dan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK
jangka waktu dalam perjanjian ini dapat diperpanjang.

Pasal 3
Gaji dan Fasilitas lainnya

1. PIHAK KEDUA berhak atas Upah antara lain :


a. Gaji pokok sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) per-bulan.
b. Tunjangan Jabatan sebesar Rp. 500.000,- ( lima ratus ribu rupiah ) per-bulan.
c. Jaminan perawatan kesehatan, penetapan syarat beserta ketentuan yang berlaku mengenai jaminan
perawatan kesehatan ini sepenuhnya menjadi hak PIHAK PERTAMA

2. Upah yang diterima PIHAK KEDUA setiap bulan dikurangi dengan :


a. Iuran Jaminan Hari Tua (JHT) sesuai ketentuan BPJS ketenagakerjaan sebesar 2% dari gaji pokok dan
tunjangan tetap setiap bulan.
b. Pajak Penghasilan (PPh 21).
c. Iuran Jaminan Pensiun sesuai ketentuan BPJS Ketenagakerjaan sebesar 1% dari gaji pokok dan tunjangan
tetap setiap bulan.

3. Pembayaran Upah dilakukan tanggal 28 setiap bulannya dengan melalui transfer ke rekening Bank milik PIHAK
KEDUA yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA (Untuk selanjutnya disebut sebagai Bank), jika tanggal 28 jatuh
pada hari libur, maka pembayaran gaji dilakukan 1 (satu) hari lebih awal. PIHAK PERTAMA hanya akan
melakukan pembayaran melalui rekening Bank dan Pihak Kedua wajib menyerahkan nomor rekening Bank atas
nama PIHAK KEDUA. Kesalahan maupun keterlambatan pembayaran gaji akibat kelalaian ataupun
keterlambatan PIHAK KEDUA dalam menyerahkan nomor rekening nya atau diakibatkan kesalahan di Bank
bukan merupakan tanggung jawab dari PIHAK PERTAMA.

4. Bahwa atas hak dan kewajiban lain yang timbul selain yang telah diatur dalam ayat (1) dan (2) dalam pasal ini
akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2
5. PIHAK KEDUA berhak atas Tunjangan Hari Raya (THR) sesuai dengan peraturan yang berlaku dan akan diberikan
paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum hari raya.

Pasal 4
Waktu Kerja

1. Hari kerja normal adalah 5 (lima) hari kerja dalam 7 (tujuh) hari kalender yaitu senin sampai dengan jumat.

2. Jam kerja yang ditetapkan adalah 8 (delapan) jam kerja untuk 1 (satu) hari kerja dan 40 (empat puluh) jam kerja
untuk 1 (satu) minggu dengan 5 (lima) hari kerja dalam 7 (tujuh) hari kalender.

3. Ketentuan waktu kerja ditentukan oleh PIHAK PERTAMA dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan
kebutuhan PIHAK PERTAMA. Setiap perubahan waktu kerja akan diinformasikan kepada PIHAK KEDUA dan
bersifat mengikat.

4. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mematuhi waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini dan wajib
mematuhi jadwal kerja yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 5
Etika Perilaku

PIHAK KEDUA wajib untuk menjaga perilaku selama berada ditempat kerja PIHAK PERTAMA dengan :
1. Melaksanakan tugas serta pekerjaan dengan penuh rasa tanggung jawab sesuai dengan kewajiban, tanggung
jawab dan batas-batas kewenangannya.
2. Bertindak jujur dan dapat dipercaya dalam melaksanakan pekerjaannya.
3. Memelihara etika kerja termasuk ketepatan waktu dan persiapan yang memadai sebelum mulai bekerja.
4. Mematuhi hukum yang berlaku dan kebijakan-kebijakan perusahaan PIHAK PERTAMA.
5. Dalam melaksanakan pekerjaannya, PIHAK KEDUA wajib memahami dan mematuhi pedoman/kebijakan yang
telah ditentukan di perusahaan PIHAK PERTAMA
6. Mengelola aset & barang milik perusahaan PIHAK PERTAMA maupun perusahaan dimana PIHAK KEDUA
ditempatkan dengan penuh tanggung jawab.
7. PIHAK KEDUA wajib menjaga dan menghindari dari terjadi kerusakan dan/atau kehilangan perlengkapan dan
peralatan kerja serta barang-barang milik Pihak Pertama yang dipercayakan kepada PIHAK KEDUA. PIHAK
KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya atas kerusakan dan/atau kehilangan perlengkapan dan peralatan kerja
serta barang-barang milik PIHAK PERTAMA yang dipergunakan atau diperlakukan tidak sesuai dengan tata cara
penggunaan perlengkapan. Pada saat Perjanjian kerja ini berakhir dan/atau diakhiri, maka PIHAK KEDUA wajib
mengembalikan seluruh perlengkapan dan peralatan kerja termasuk perlengkapan keselamatan kerja kepada
PIHAK PERTAMA.
8. PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya secara pribadi untuk mengganti kerusakan material maupun
kerugian finansial yang diderita oleh PIHAK PERTAMA maupun pihak lain yang mengalami kerugian sebagai
akibat kelalaian dan/atau pelanggaran yang dilakukan PIHAK KEDUA baik selama jangka waktu Perjanjian ini
maupun pada saat Perjanjian ini berakhir. Karenanya PIHAK PERTAMA berhak memperhitungkannya dengan
memotong upah bulanan PIHAK KEDUA hingga penggantian tersebut lunas.

Pasal 6
Pedoman dan Tata Tertib Kerja

1. PKWT ini tunduk pada ketentuan yang berlaku di wilayah hukum Negara Republik Indonesia.

2. PIHAK KEDUA wajib mematuhi segala peraturan dan tata tertib kerja yang berlaku di PIHAK PERTAMA dan taat
pada tatanan hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia.

3
3. PIHAK KEDUA tidak berhak dan dilarang keras membeberkan semua data/informasi yang bersifat rahasia dalam
bentuk dan alasan apapun seperti dan tidak terbatas pada keterangan yang berkenaan dengan Perusahaan
PIHAK PERTAMA, transaksi, nasabah, pelanggan, pemasok, formula, rencana kerja, dan metoda dagang yang
diketahuinya baik langsung maupun tidak langsung sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaannya kepada
pihak lain tanpa ijin tertulis dari PIHAK PERTAMA baik selama PKWT ini berlangsung maupun sesudah hubungan
kerja ini berakhir.

Pasal 7
Berakhirnya PKWT

1. PIHAK PERTAMA berhak mengakhiri PKWT ini sebelum jangka waktu berakhir bilamana :
a. PIHAK PERTAMA menutup usahanya dengan cara apapun.
b. PIHAK KEDUA dianggap gagal memenuhi persyaratan prestasi tertentu atas pekerjaan yang diminta oleh
PIHAK PERTAMA
c. PIHAK KEDUA melanggar larangan sebagian atau keseluruhan sebagaimana tercantum dalam PKWT ini,
seperti halnya dan tidak terbatas pada pelanggaran tata tertib kerja, mengabaikan ketentuan tentang
integritas dan keamanan informasi yang berlaku di perusahaan PIHAK PERTAMA seperti halnya :
- Melakukan mangkir, yaitu tidak masuk selama 5 hari kerja berturut-turut atau lebih dan telah dipanggil
oleh perusahaan 2 (dua) kali secara patut dan tertulis dan karyawan tidak dapat memberikan
keterangan yang sah serta dapat dikualifikasikan mengundurkan diri.
- Mencuri, menggelapkan, melakukan penipuan, dan manipulasi baik itu berupa data, barang, uang, dan
harta benda lainnya.
- Memberi keterangan palsu atau yang dipalsukan.
- Mengkonsumsi dan memperdagangkan narkotika dan obat-obatan terlarang, minum-minuman keras di
tempat kerja yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Melakukan perbuatan asusila, amoral, kegiatan perjudian ditempat kerja, dan perbuatan yang
bertentangan dengan hukum dan peraturan perundangan yang berlaku.
- Melakukan hal-hal yang bersifat kriminal yang merugikan secara materil dan non materil bagi PIHAK
PERTAMA, kolega dan teman sekerja.
- Menganiaya, menghina secara kasar, mengancam secara fisik dan mental kepada PIHAK PERTAMA,
beserta keluarganya dan teman sekerja dengan sengaja atau ceroboh yang mengakibatkan rusak atau
hilangnya harta benda milik PIHAK PERTAMA, atau membiarkan diri atau teman kerjanya berada dalam
keadaan bahaya.
Apabila PIHAK KEDUA melakukan hal-hal sebagaimana disebutkan diatas, maka PIHAK PERTAMA berhak
memutuskan hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA tanpa membayar ganti rugi.
d. PIHAK KEDUA meninggal dunia.
e. Pelanggaran atas alasan mendesak sebagaimana yang diatur dalam ketentuan ketenagakerjaan.
f. Ketentuan pengakhiran kerja sebagaimana yang diatur dalam ketentuan ketenagakerjaan.
g. Diketahui memiliki catatan kriminal atau pernah melakukan suatu kejahatan.

2. Bilamana PIHAK KEDUA bermaksud mengundurkan diri sebelum berakhirnya jangka waktu PKWT ini, maka
PIHAK KEDUA wajib:
a. Mengajukan surat pengunduran diri selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran
diri tersebut berlaku efektif kepada PIHAK PERTAMA dan salinannya kepada atasan langsung dari PIHAK
KEDUA.
b. Menyelesaikan pekerjaan sampai dengan tanggal pengunduran diri dengan sebaik-baiknya serta melakukan
serah terima pekerjaan kepada penggantinya atau pihak lain yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA yang
dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP).
c. Dalam hal pengunduran diri tidak diajukan dengan tata cara sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) ayat
ini, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk tidak membayarkan upah terakhir PIHAK KEDUA dan tidak
memberikan refrensi kerja kepada PIHAK KEDUA;

4
d. Dalam hal pengunduran diri tidak diajukan dengan tata cara sebagaimana dimaksud dalam huruf b ayat ini,
maka PIHAK PERTAMA berhak untuk menahan upah terakhir PIHAK KEDUA sampai dengan PIHAK KEDUA
menyelesaikan BASTP. Apabila sampai dengan jangka waktu 15 (lima belas) hari kalender semenjak tanggal
pengunduran diri, BASTP belum dapat diselesaikan, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk tidak memberikan
referensi kerja kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 8
Hak kekayaan Intelektual dan Kerahasiaan Perusahaan

1. Sehubungan dengan pekerjaan yang telah dibuat/dihasilkan oleh PIHAK KEDUA selama masa penugasan pada
Kantor Operasional PT Selaras Kinerja Muda atau anak perusahaan, maka dengan ini PIHAK KEDUA menyatakan
menyerahkan Hak Cipta, Paten dan Hak Kekayaan Intelektual lainnya atas seluruh hasil pekerjaan PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA dan membebaskan PIHAK PERTAMA dan/atau pihak afiliasi dari PIHAK PERTAMA dari
segala tuntutan, gugatan, dan/atau Tindakan hukum lainnya dalam bentuk apapun dari pihak manapun di
kemudian hari sehubungan dengan penggunaan hak kekayaan intelektual atas hasil pekerjaan PIHAK KEDUA
tersebut.

2. Sehubungan dengan penyerahan Hak Kekayaan Intelektual atas hasil pekerjaan PIHAK KEDUA Kepada PIHAK
PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, maka PIHAK KEDUA dengan ini menyetujui dan
menyatakan bahwa hasil pekerjaan PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud di atas merupakan milik PIHAK
PERTAMA sepenuhnya dan PIHAK PERTAMA dan/atau pihak afiliasi dari PIHAK PERTAMA berhak untuk
menggunakan, mengembangkan dan/atau menampilkan hasil pekerjaan tersebut dalam bentuk/media apapun
sesuai kebutuhan PIHAK PERTAMA dan/atau pihak afiliasi dari PIHAK PERTAMA tanpa ada pembatasan dalam
bentuk apapun termasuk kewajiban pembayaran biaya/royalti dalam bentuk apapun kepada PIHAK KEDUA.

3. PARA PIHAK wajib menjaga kerahasiaan dan tidak diperbolehkan menyebarluaskan, memberitahukan,
membuka dan/atau memberikan segala dan setiap informasi, data, dokumen dan/atau keterangan, yang
diberikan dan/atau disampaikan secara lisan maupun tertulis, baik dalam bentuk soft copy, hard copy maupun
bentuk lainnya secara langsung maupun tidak langsung oleh PARA PIHAK yang berkaitan dengan pelaksanaan
PERJANJIAN ini (selanjutnya disebut “Informasi Rahasia”), kepada pihak manapun tanpa persetujuan tertulis
sebelumnya dari PARA PIHAK , kecuali:
a. Kepada Instansi Pemerintah Republik Indonesia yang berwenang mengatur atau mengeluarkan izin tentang
hal-hal yang diperjanjikan dalam Perjanjian ini.
b. Diperintahkan oleh Badan Peradilan atau Instansi Pemerintah Republik Indonesia secara tertulis dan resmi
dalam rangka penegakan hukum.
c. Menurut Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, Informasi Rahasia tersebut harus
diberikan kepada pihak lain yang dinyatakan secara jelas dalam Peraturan Perundang-undangan
bersangkutan.

4. PARA PIHAK dengan ini menjamin akan menjaga Informasi Rahasia yang disampaikan sebagaimana dinyatakan
dalam ayat (3) dalam Pasal ini.

5. Ketentuan kerahasiaan ini berlaku selama PERJANJIAN ini berlangsung dan setelah Perjanjian ini diakhiri lebih
awal atau berakhir berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini.

6. Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana tercantum dalam Pasal ini akan diatur berdasarkan ketentuan
hukum yang berlaku.

5
Pasal 9
PERNYATAAN

1. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan sebagai pekerja pada PIHAK PERTAMA antara lain:
a. Tidak pernah dan tidak akan terlibat Narkotika
b. Tidak pernah dan tidak akan terlibat Perjudian
c. Tidak pernah dan tidak akan terlibat Pinjaman Online Ilegal
d. Tidak pernah dan tidak akan terlibat FRAUD
e. Tidak pernah dan tidak akan terlibat Tindak Pidana Terorisme
f. Tidak pernah dan tidak akan terlibat Tindak Pidana Pencucian Uang
g. Dan/atau Tindak Pidana lain sesuai dengan ketentuan Hukum yang berlaku

2. Apabila terdapat pelanggaran terhadap pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini oleh PIHAK
KEDUA, baik sebagian maupun seluruhnya maka PIHAK KEDUA bersedia mengundurkan diri dari pekerjaan atau
sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di PIHAK PERTAMA dan/atau ketentuan Hukum yang
berlaku.

3. Segala akibat yang timbul sehubungan dengan pemberian pernyataan ini menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA sepenuhnya.

Pasal 10
Hukum Yang Berlaku

1. Dalam hal terjadi perselisihan yang tidak dapat didamaikan dan diselesaikan secara musyawarah mufakat, maka
PARA PIHAK sepakat memilih domisili hukum penyelesaian pada Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja Tangerang dan
atau Pengadilan Hubungan Industrial Tangerang.

2. Apabila selama jangka waktu PKWT ini terjadi perubahan undang-undang yang mengaturnya, maka PKWT ini
tetap akan berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang/peraturan baru tersebut serta akan
disesuaikan dengan undang-undang/peraturan baru tersebut.

3. Dalam hal selama jangka waktu PKWT ini ternyata dilarang oleh suatu undang-undang/peraturan baru, maka
PKWT ini akan secara otomatis berakhir. Dalam hal ini, PIHAK PERTAMA tidak berkewajiban membayar
kompensasi apapun kepada PIHAK KEDUA kecuali atas gaji sampai dengan hari kerjanya yang terakhir.

Pasal 11
Syarat Peralihan dan Perlindungan

Dalam hal hubungan kerja antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA telah berakhir namun objek pekerjaannya
masih ada dan PIHAK KEDUA dialihkan kepada Perusahaan afiliasi PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA
menjamin hak-hak PIHAK KEDUA sekurang-kurangnya sama dengan yang diterima sebelumnya.

Pasal 12
Amandemen Dan Lampiran

1. Setiap perubahan isi Perjanjian ini akan mengikat apabila dinyatakan secara tertulis dan disetujui oleh PARA
PIHAK dengan membuat dan menandatangani Amandemen terhadap Perjanjian ini serta menggantikan
ketentuan yang disepakati bersama oleh PARA PIHAK.
2. Lampiran-lampiran dari Perjanjian ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan serta mempunyai
kekuatan hukum yang tetap dan mengikat seperti halnya pasal-pasal lain dari Perjanjian ini.

6
Pasal 13
Ketentuan Lain-lain

1. PKWT ini hanya dapat dirubah atau direvisi berdasarkan kesepakatan dan persetujuan tertulis kedua belah
pihak.

2. PIHAK KEDUA dengan ini membebaskan PIHAK PERTAMA dan menyatakan bertanggung jawab atas timbulnya
tuntutan, gugatan maupun permintaan ganti rugi dari pihak lain sebagai akibat kerugian finansial maupun non
finansial dan langsung maupun tidak langsung yang diderita oleh pihak lain yang disebabkan oleh perbuatan
maupun kelalaian PIHAK KEDUA baik secara langsung maupun tidak langsung.

3. Hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam PKWT ini akan diatur dan dituangkan dalam bentuk Perjanjian
Tambahan (addendum) yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapt dipisahkan dari PKWT ini serta tunduk
kepada Peraturan Perusahan dan peraturan perundangan yang berlaku dan sepanjang tidak bertentangan.

Pasal 14
Penutup

1. Dengan ditandatanganinya Perjanjian ini, PIHAK KEDUA menyatakan telah menerima seluruh informasi dan/atau
penjelasan dari seluruh isi Perjanjian ini serta Peraturan Perusahaan PIHAK PERTAMA, dan PIHAK KEDUA
mengerti, memahami dan berjanji akan menjalankan seluruh isi Perjanjian ini serta seluruh aturan dalam
Peraturan Perusahaan.

2. Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dapat berupa tanda tangan elektronik maupun tanda
tangan basah yang masing-masing berlaku secara sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Demikian PKWT ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama serta
ditandatangani oleh PARA PIHAK dalam keadaan sadar, sehat jasmani dan rohani dan tanpa paksaan dari pihak
manapun.

Pihak Pertama Pihak Kedua


PT Selaras Kinerja Muda

Rana Gemilang Achmad Baihaqi


Direktur

Anda mungkin juga menyukai