1 Conductivity Meter Teori Prinsip
1 Conductivity Meter Teori Prinsip
Oleh :
Muchlis Chaniago, Ir
BNSP No.KIN.P.455.001779.2022
Electrical Resistance
Electrical resistance (Hambatan/tahanan) listrik adalah penghambat aliran arus
dalam rangkaian listrik:
• hambatan mengubah energi listrik menjadi energi panas, dan
• Mirip dengan gesekan mekanis. (hasil gesekan berupa panas), bahwa Hambatan
dikatakan menghilangkan energi listrik sebagai panas.
Logam sebagai kisi ion yang bermuatan positif yang dikelilingi
oleh 'lautan' elektron bergerak yang tidak terikat pada inti
logam tertentu.
Hukum Ohm
Untuk beberapa materials memiliki electrical resistance, R,
didefinisikan oleh hukum Ohm:
R=V/I
Dimana V adalah voltage/tegangan dalam volts dan
I adalah current/arus dalam ampere.
Satuan resistance adalah ohm, symbol Ω
Electrical Resistivity
Material logam dengan panjang L
dengan luas penampang A
ρ (rho) adalah electrical resistivity
dalam ohm-metres (Ω·m) (Ω)
ρ (Ω·m)
Electrical Conductivity
Konduktivitas adalah kemampuan material/larutan untuk
mengalirkan arus listrik. Arus mengalir antara kation dan
anion.
1
ρ
elektroda
ɣ
ρ
1
dimana ɣ
ρ
A luas permukaan elektroda
L gap antara electrode
ɣ conductivity (S/m) ɣ ɣ
ρ electrical resistivity ( Ωm)
R resistor K K konstanta cell (m-1)
ɣ
ɣ
8
K 1 1
Contoh
Instrument full scale range 5,000 micromhos (µʊ) menggunakan konstanta cell = 1
Full scale range 50,000 micromhos jika menggunakan cell constant = 10, dan
Full scale range 500 micromhos jika cell constant = 0.1.
Dalam praktiknya, geometri pemisah biasanya lebih kompleks dari contoh diatas.
Dengan adanya non-linear penunjukan sepanjang range.
(lihat MFG spesifikasi untuk nilai Cell constant) 10
11
12
UNITS
Satuan konduktivitas adalah siemens per cm (S / cm). Satuan turunannya
adalah μS/cm (sepersejuta S / cm) dan mS / cm (seperseribu S/cm). S/cm
sama dengan satuan lama mho / cm
Grafik menunjukkan konduktivitas
air murni, air suling, dan elektrolit
tipikal pada 25 ° C.
13
Satuan SI untuk konduktivitas adalah S/m dan, kecuali jika memenuhi syarat, ini
mengacu pada 25 ° C (suhu standar)
15
Meskipun koefisien suhu tunggal dapat digunakan dengan akurasi yang wajar pada kisaran 30 °C dan 40 °C
17
• Koreksi air dengan kemurnian tinggi mengasumsikan sampel adalah air murni yang
terkontaminasi natrium klorida (NaCl).
• Konduktivitas yang diukur adalah jumlah konduktivitas dari air dan konduktivitas dari
ion natrium dan kloridais dikoreksi terhadap suhu 25°C.
20
Cation conductivity
• Koreksi suhu konduktivitas kation (cation conductivity) adalah unik untuk industri
tenaga listrik uap.
• Konduktivitas kation adalah cara untuk mendeteksi kontaminasi ionik dengan adanya
konduktivitas background yang disebabkan oleh amonia atau amina penetral, yang
ditambahkan ke kondensat dan feedwater (air umpan) untuk menaikkan pH dan
mengurangi korosi.
• Pada konduktivitas kation, amina dihilangkan dan kontaminan ionik diubah menjadi
asam ekivalen, misalnya natrium klorida diubah menjadi asam klorida.
• Model konduktivitas kation mengasumsikan sampel adalah air murni yang
terkontaminasi asam klorida.
• Algoritma koreksi lebih rumit daripada koreksi air dengan kemurnian tinggi karena
kontribusi air terhadap konduktivitas keseluruhan tergantung pada jumlah asam yang
ada. Asam klorida menekan disosiasi air, menyebabkan kontribusinya konduktivitas
total berubah seiring dengan perubahan konsentrasi asam klorida
21
22
24
25
26
27
TDS (ppm)= EC (dS/m) X 640, untuk EC antara 0.1 dan 5.0 dS/m
690ppm / 640 = 1.08 dS/m (EC) dS/m = mmhos/cm = mS/cm
1.08 dS/m X 640 = 690 ppm atau TDS • dS/m = deciSiemens/meter
• mmhos/cm = milliMhos/centimeter
TDS (ppm) = EC (dS/m) X 800, untuk EC > 5.0 dS/m • mS/cm = milliSiemens/centimeter
• 690ppm / 800 = 0.86 dS/m (EC)
• 0.86 dS/m X 800 = 690 ppm of TDS
Catatan: 640 untuk EC < 5.0 dS/m dan 800 untuk EC > 5.0 dS/m hanyalah konversi
Faktor factor didasarkan pada total salt content (kandungan garam total)
30