Sinyal kereta api adalah alat yang berfungsi untuk memberikan isyarat visual berupa
bentuk, warna atau cahaya yang ditempatkan pada suatu tempat tertentu dan memberikan
isyarat dengan arti tertentu untuk mengatur dan mengontrol pengoperasian kereta api.
[1]
Masinis wajib menafsirkan indikasi sinyal dan bertindak sesuai dengannya. Biasanya,
sinyal berfungsi untuk memberi tahu masinis tentang kelajuan yang boleh diizinkan saat
melewatinya, atau memberi tahu bahwa kereta harus berhenti.
Penggunaan dan penempatan sinyal
Awalnya peraga sinyal hanya sebatas menampilkan indikasi berhenti atau aman. Saat lalu
lintas kereta semakin padat, peningkatan mulai dilakukan. Contohnya adalah penggunaan
perangkat "sinyal muka" yang dipasang di muka sinyal masuk. Sinyal muka memberi
peringatan kepada masinis bahwa dirinya sedang mendekati sinyal yang kemungkinan
mengindikasikan "berhenti". Hal ini dapat memungkinkan peningkatan kecepatan, karena
masinis tidak lagi tergantung dengan melihat sinyal masuk.
Dalam pengoperasian berbasis surat perintah, sinyal tidak langsung memberi perintah kepada
awak sarana. Sistem tersebut mengarahkan awak sarana untuk mengambil surat perintah, dan
dapat berhenti jika perintahnya berbunyi demikian.
Sinyal digunakan untuk menunjukkan satu atau lebih hal berikut:
Sinyal muka Finlandia Stasiun Muhos arah barat menampilkan "awas berjalan hati-hati,
segera berhenti". Di latar belakang, kereta ekspres 81 sedang berangkat dari stasiun.
Berbeda dengan lampu lalu lintas, yang posisi dan warna lampunya saat menyala
memberikan indikasi yang sama, pada sinyal dengan banyak lampu, baik warna maupun
formasi lampu yang menyala diperlukan untuk menginterpretasikan aspek sinyal.
Sinyal mengontrol gerakan kereta api pada suatu wesel tempat sinyal itu dipasang. Sinyal
juga dapat menyampaikan informasi tentang keadaan sinyal berikutnya yang akan dihadapi.
Sinyal dapat digunakan untuk melindungi wesel, petak jalan, dll. Istilah "depan" bisa
membingungkan, sehingga istilah "muka" dipergunakan. Ketika kereta sedang menunggu
sinyal aman, maka istilah yang dipergunakan adalah "kereta berhenti di muka sinyal," bukan
"di depan" sinyal.
Dalam praktik perkeretaapian Amerika Utara, terdapat perbedaan yang jelas antara sinyal
absolut (dengan aspek "berhenti") dengan sinyal permisif (dengan aspek "berhenti lalu
berjalan"). Pada sinyal permisif, kereta api tidak wajib langsung berhenti saat menghadapi
sinyal "berhenti lalu berjalan", tetapi boleh melambatkan kecepatan sampai berhenti di muka
rintangan. Persinyalan interlocking umumnya berupa persinyalan absolut, sedangkan
persinyalan otomatis (yang dikontrol oleh keterisian jalur, bukan oleh petugas rumah sinyal)
umumnya berupa persinyalan permisif.
Masinis harus mengetahui sinyal mana yang otomatis. Misalnya, dalam praktik di Britania
Raya saat ini, sinyal otomatis memiliki markah persegi panjang berwarna putih dengan garis
horizontal hitam di atasnya. Dalam praktik di Amerika Serikat, sinyal permisif biasanya
ditandai dengan markah nomor persinyalan. Di negara bagian Australia: New South Wales,
Victoria, dan Australia Selatan, serta Selandia Baru, sinyal permisif memiliki set lampu
bawah yang dipasang di kanan lampu atas; sementara di Victoria dan Selandia Baru, sinyal
absolut yang menampilkan lampu "A" merah atau putih juga dianggap sebagai sinyal
permisif.[4] Beberapa jenis sinyal menampilkan aspek permisif dan absolut yang terpisah. Di
Jerman, peraturan yang berlaku untuk masing-masing sinyal ditunjukkan dengan pelat
vertikal pada tiang sinyal.[5]
Peraturan dinas menetapkan bahwa sinyal dengan gangguan, seperti lampu padam atau sinyal
mati seluruhnya, harus ditafsirkan sebagai aspek paling terbatas – umumnya "Berhenti" atau
"Berhenti lalu berjalan hati-hati".
Bentuk sinyal
Sinyal dapat memiliki makna yang berbeda menurut peraturan dan tata cara pemasangannya
Sinyal mekanik
Mekanisme searchlight signal yang diproduksi oleh Union Switch & Signal, dengan
lampu dan reflektor dilepas untuk memperlihatkan lingkaran berwarna
Bentuk yang kedua adalah searchlight signal yang banyak digunakan di Amerika Serikat.
Pada searchlight signal, satu bola lampu pijar dipasang pada satu kepala sinyal, dan
mekanisme relai AC atau DC digunakan untuk menggerakkan kacamata berwarna di depan
lampu. Dengan mekanisme gagal-aman, gaya gravitasi mengembalikan lingkaran merah ke
jalur optik lampu. Mekanisme ini sangat mirip dengan sinyal warna elektrik yang
dipasangkan pada sinyal semafor, hanya saja penghilangan lengan semafor memungkinkan
pergerakan tersebut dapat diringkas dan ditutup dalam wadah tahan cuaca. Banyak
digunakan di Amerika Serikat sejak Perang Dunia II dan seterusnya, searchlight
signal memiliki kelemahan karena penggerak kacamata yang rawan dirusak. Hal ini
menyebabkan persinyalan tersebut menjadi kurang umum saat vandalisme rentan aspek salah.
Baru-baru ini, LED mulai digunakan sebagai pengganti lampu pijar, reflektor, dan lensa.
Perangkat ini memungkinkan hemat daya dan memiliki masa kerja sepuluh tahun, tetapi
kenyataannya tidak selalu demikian.
Peraturan dinas umumnya menentukan bahwa sinyal yang mati total dimaknai sebagai
memberikan indikasi paling ketat (umumnya "berhenti" atau "berhenti lalu berjalan").
Banyak sinyal elektrik memiliki sirkuit untuk mendeteksi kegagalan mekanisme atau lampu.
Sinyal elektrik kedudukan
Sinyal katai yang mengindikasikan "berhenti". Tiga lampu di atas kepala utama
memungkinkan indikasi pendekatan "berjalan kecepatan menengah" dan "berjalan kecepatan
rendah" untuk sinyal berikutnya.
Sistem yang memadukan sinyal elektrik kedudukan dan warna dikembangkan di Baltimore
and Ohio Railroad (B&O) pada tahun 1920 dan dipatenkan oleh L. F. Loree dan F. P.
Patenall. Bentuknya mirip dengan sinyal kedudukan, dengan lampu pusat dibuang dan
pasangan lampu diwarnai sesuai dengan sudut yang dibuatnya: hijau untuk pasangan vertikal,
kuning untuk pasangan diagonal kanan, dan merah untuk pasangan horizontal. Pasangan
lampu tambahan yang berwarna putih-krem, dapat ditambahkan pada diagonal lainnya untuk
indikasi "darurat". Sinyal pembatas kelajuan tidak menggunakan tambahan kepala sinyal,
melainkan oleh sistem lampu "orbital" berwarna putih atau kuning yang ditempatkan pada
salah satu dari enam posisi di atas dan di bawah kepala utama. Posisi di atas atau di bawah
menunjukkan kecepatan saat ini, sedangkan posisi kiri ke kanan menunjukkan kecepatan
pada sinyal berikutnya (tinggi, sedang, atau rendah dalam beberapa kasus). Bentuk katai
memiliki aspek yang sama dengan sinyal berukuran penuh. Keuntungan yang diklaim dari
sistem ini adalah bohlam yang menyala menghasilkan aspek yang jelas dimaknai sebagai
indikasi yang diinginkan (pada kepala utama) atau sebagai indikasi yang lebih terbatas (untuk
orbital—jika hanya kepala pusat yang menyala, indikasinya lambat atau terbatas).
Fix block berarti panjang setiap blok adalah tetap. Dulu, sebelum sistem signaling sebaik saat
ini, biasanya blok lintas adalah per stasiun. Jadi awal blok adalah di suatu stasiun dan
berakhir ketika bertemu stasiun selanjurnya. Kemungkinan stasiun - stasiun kecil di tingkat
kecamatan dipakai sebagai penanda awal dan akhir blok ini. Sedangkan sekarang panjang
tiap blok adalah setiap bertemu tanda sinyal selanjutnya. Panjang blok dihitung dengan
mempertimbangkan frekuensi kereta di lintas dan juga jarak aman pengereman yang
hubungannya dengan: kecepatan maksimum kereta, gradient lintas, dan sistem pengereman
kereta.
Kekurangan dari sistem fix blok adalah jumlah kereta yang di lintas terbatas karena harus
menyediakan open block dan juga buffer block ( pada multi aspek signaling) sehingga
penggunaan lintas kurang efisien. Selain itu maintenance peralatannya juga mahal. Kemudia
dikembangkanlah sistem moving blok.
Pada sistem moving blok, panjang tiap blok tidak pasti, bahkan bloknya sendiri berjalan.
Konsep pada sistem ini adalah memberi jarak aman ( buffer) di depan dan belakang kereta.
Buffer depan untuk mengakomodasi jarak pengereman kereta tersebut sedangkan buffer
belakang untuk mengakomodasi jarak pengereman kereta di belakangnya. Pada sistem
moving block keberadaan kereta dan juga kecepatan kereta dideteksi oleh sensor yang
dikirim ke server. Dari server inilah diatur panjang buffer berdasarkan kecepatan kereta dan
juga jumlah kereta di lintas, teknologi yang dipakai sering disebut dengan CBTC
( Communication Based Train Control). CBTC sendiri sudah banyak dipakai di metro yang
frekuensi perjalanan keretanya tinggi. Bahkan dengan CBTC dimungkinkah kereta driverless
(kereta tanpa masinis). Gambar dibawah ini menunjukkan perbandingan antara sistem fix
block dan moving block.
Tabel perbandingan di bawah ini menunjukkan beberapa perbedaan utama antara sistem blok
tetap konvensional dan blok bergerak serta kelebihannya.
1 Kereta ditentukan per blok tetap dan Kereta api dianggap sebagai blok yang
hanya satu kereta dalam satu blok pada bergerak dan jarak antar kereta dijaga pada
satu waktu. Yaitu jalur kereta api yang jarak yang aman.
dilindungi dalam satu blok tetap
2 Dalam persinyalan konvensional blok Dalam sistem blok bergerak, jarak minimum
tetap tiga aspek, jarak minimum antara antara kereta berikut dengan wewenang
kereta yang mengikuti dengan melanjutkan terhadap kereta sebelumnya
kewenangan melanjutkan ke kereta hanyalah jarak pengereman yang diperlukan
sebelumnya adalah dua kali jarak untuk kereta berikutnya ditambah margin
pengereman maksimum untuk rolling keselamatan yang disyaratkan oleh sistem
stock kasus terburuk yang beroperasi CBTC.
di jalur tersebut ditambah batas
keselamatan yang diberikan oleh
tumpang tindih di luar sinyal berhenti.
4 Sekalipun sistem persinyalan blok tetap Otoritas terbatas terus diperbarui karena
dilindungi dengan sistem ATP, kereta ada komunikasi dua arah yang
harus melewati transponder untuk berkelanjutan antara peralatan ATC di
menerima batas otoritas baru, hingga dalam pesawat dan di tepi lintasan.
kereta melihat transponder yang melaju
dengan kecepatan terbatas yang diatur
oleh transponder sebelumnya
7 Jika juga dilindungi dengan ATP Menjaga komunikasi radio dua arah
(Perlindungan Kereta Otomatis), akan dengan setiap kereta di jaringan,
memastikan kereta tidak SPAD (Sinyal memantau posisi kereta dengan peralatan
Melewati Bahaya) dengan di dalamnya dan dengan demikian
pemberlakuan otomatis batas Otoritas memastikan pemisahan kereta yang aman
Pergerakan dan Pemberlakuan batas dengan mengirimkan batas Otoritas
kecepatan otomatis Pergerakan (MA) ke setiap kereta di
jaringan. Ini juga menerapkan batas ini
Catatan : Jika Manual Trainstops atau
dengan perlindungan kecepatan berlebih
AWS diterapkan masih terdegradasi
dibandingkan dengan ATP
8 Peralatan pendeteksi kereta api seperti Deteksi kereta api didasarkan pada
Track Circuit, penghitung gandar wajib peralatan di atas kapal, dan sistem deteksi
digunakan untuk memastikan blok tetap kereta api sekunder seperti penghitung
bebas sebelum pengiriman kereta Gandar atau sirkuit lintasan 'tidak
diperlukan' kecuali diperlukan mode
operasi yang terdegradasi.
14 Tidak ada kemampuan meluncur untuk Meluncur atau strategi alternatif lainnya
melestarikan untuk menghemat energi.