Anda di halaman 1dari 4

SILVIANDRA PELITASARI SIMANJUNTAK – 043021746

TUGAS 1 FILSAFAT ADMINISTRASI


1. Jelaskan pengertian secara umum dan khusus tentang kemanfaatan filsafat, serta apa
ciri-ciri orang berfilsafat.
Jawaban :
Manfaat filsafat secara khusus adalah Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang dari
filsafat. Oleh karena itu, fungsi filsafat ilmu kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi
filsafat secara keseluruhan, yakni Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena
yang ada.:
a. Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap
pandangan filsafat lainnya.
b. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan
dunia.
c. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan.
Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek
kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya. Menurut
Agraha Suhandi (1989)
Ciri-ciri orang berfilsafat :
1) Berpikir Radikal, yaitu berpikir sampai keakar-akarnya, sampai pada hakekat atau
sustansi,esensi yang dipikirkan. Sifat filsafat adalah radikal atau mendasar, bukan
sekedarmengetahui mengapa sesuatu menjadi demikian, melainkan apa sebenarnya
sesuatu itu, apa maknanya.
2) Berpikir Universal, yaitu berpikir kefilsafatan sebagaimana pengalaman umumnya
3) Berfikir Sistematis yaitu berfikir mengikuti pola dan metode berfikir runtut dan
logis meskipun spekulatif.
4)
Ciri – ciri khusus dan umumnya.
1. Memperluas cakrawala berfikir
2. Menambah kearifan hidup
3. Berfikir kearifan
4. Berorientasi kearifan hidup
5. Menuju kearifan hidup

2. Jelaskan unsur utama organisasi dan manajemen, serta apa fungsi primer dalam
administrasi
Jawaban :
Unsur utama organisasi dan manajemen diantaranya adalah :
a) Manusia merupakan unsur utama dalam organisasi, apabila ada unsur manusia
yang bekerja sama dalam hal ini ada pimpinan dan ada juga yang dipimpinnya
seperti karyawan dan bawahan.
b) Tujuan/Goal organisasi baru ada apabila ada tujuan atau sasaran yang hendak
dicapainya dalam bekerja
c) tempat kedudukan atau place, organisasi akan ada bila ada tempat
kedudukannya dan ini merupakan unsur penting dalam suatu organisasi.
d) Pekerjaan organisasi baru ada apabila ada pekerjaan yang akan dikerjakan serta
pembagian tugas tugas kerja dari pada manusia yang ikut andil dalam organisasi
kerja.
e) Ternologi unsur ini juga merupakan unsur yang sangat penting didalam
organisasi, apalagi jika terdapat unsur unsur teknis dalam organisasinya.
f) Struktur organisasi perlu struktur. apabila ada hubungan antara manusia yang
satu dengan yang lain. sehingga dapat tercipta suatu organisasi yang sukses.
SILVIANDRA PELITASARI SIMANJUNTAK – 043021746
TUGAS 1 FILSAFAT ADMINISTRASI
g) Lingkungan ini juga unsur yang utama dalam organisasi, organisasi baru ada
apabila adanya lingkungan yang saling mempengaruhi, seperti adanya suatu
sistem kerja sama sosial.
Fungsi primer adalah langkah-langkah utama dan penting dalam melakukan
pengendalian kerja sama sejumlah orang guna mencapai tujuan tertentu. Langkah-
langkah itu memiliki fungsi yang tidak boleh dihilangkan, dikurangi atau ditiadakan,
agar berperan secara maksimal sebagai kegiatan pengendalian. Mengabaikan salah
satu diantaranya, akan berakibat kegiatan pengendalian menjadi kurang atau tidak
efektif dan kurang atau tidak efisien bagi terwujudnya kerja sama. Dengan demikian
akan berdampak juga pada tidak tercapainya tujuan yang telah dirumuskan
sebelumnya. Fungsi primer disebut juga fungsi manajemen dalam Administrasi,
karena unsur-unsurnya sama dengan yang terdapat dalam kegiatan manajemen,
meskipun mungkin setiap penulis menggunakan terminologi yang berbeda.

3. Jelaskan syarat suatu asas dan pengertian dilihat dari unsur kegiatan
Jawaban :
Bagi pelaku bisnis, surat perjanjian mungkin bukanlah hal yang asing. Di mana, hampir
di setiap transaksi bisnis yang dilakukan, Anda dan mitra akan menandatangani surat
perjanjian yang berisi rangkaian kesepakatan antara Anda dan mitra kerja sama. Secara
umum, dalam Surat Perjanjian terdapat aturan mengenai hak dan kewajiban masing-
masing pihak serta hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh para pihak yang terlibat
dalam surat perjanjian tersebut. Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPer) yang berlaku sebagai dasar hukum perjanjian di Indonesia, pada dasarnya
para pihak diberi kebebasan untuk menentukan isi perjanjian yang disepakati. Namun,
kebebasan tersebut tidak menghilangkan kewajiban para pihak untuk tetap mematuhi
ketentuan yang berlaku. Anda perlu memerhatikan apakah surat perjanjian yang dibuat
telah memenuhi seluruh syarat sah perjanjian? Menurut Pasal 1320 KUHPerdata,
terdapat 4 (empat) syarat sahnya perjanjian yang harus dipenuhi ketika membuat surat
perjanjian. Di bawah ini Saya akan menjabarkan secara detail mengenai syarat-syarat
yang membuat suatu perjanjian dianggap sah menurut hukum yang berlaku.
a. Kesepakatan Para Pihak
Dalam membuat suatu surat perjanjian, Anda harus mencapai kesepakatan para
pihak atas hal-hal yang diperjanjikan. Kesepakatan yang dimaksud di sini adalah
kesepakatan tersebut lahir dari kehendak para pihak tanpa ada unsur kekhilafan,
paksaan, ataupun penipuan. Sebagai contoh, jika seorang pembeli menyepakati
perjanjian jual-beli rumah atas dasar paksaan oleh pihak penjual atau pihak lain,
maka adanya unsur paksaan tersebut dapat dijadikan argumen bagi pihak yang
dirugikan untuk mengajukan pembatalan atas perjanjian jual beli tersebut.

b. Kecakapan Para Pihak


Istilah kecakapan yang dimaksud dalam hal ini berarti wewenang para pihak untuk
membuat perjanjian. KUHPerdata menentukan bahwa setiap orang dinyatakan
cakap untuk membuat perjanjian, kecuali jika menurut undang-undang dinyatakan
tidak cakap. Menurut Pasal 1330 KUHPerdata, orang-orang yang dinyatakan tidak
cakap adalah mereka yang Belum dewasa, berarti mereka yang belum berusia 21
(dua puluh satu) tahun atau belum menikah. Sebagai contoh, seorang anak yang
baru berusia 8 tahun tidak dapat membuat perjanjian untuk dirinya sendiri. Berada
di bawah pengampuan, seseorang dianggap berada di bawah pengampuan apabila
ia sudah dewasa, namun karena keadaan mental atau pikirannya yang dianggap
SILVIANDRA PELITASARI SIMANJUNTAK – 043021746
TUGAS 1 FILSAFAT ADMINISTRASI
kurang sempurna, maka dipersamakan dengan orang yang belum dewasa.
Berdasarkan Pasal 433 KUHPerdata, seseorang dianggap berada di bawah
pengampuan apabila orang tersebut dalam keadaan sakit jiwa, memiliki daya pikir
yang rendah, serta orang yang tidak mampu mengatur keuangannya sehingga
menyebabkan keborosan yang berlebih. Lalu bagaimana jika Anda melakukan
transaksi dengan PT atau badan hukum lainnya? Kecakapan yang dimaksud tidak
terbatas pada individu, melainkan juga meliputi wewenang seseorang dalam
menandatangani perjanjian. Misalnya jika Anda melakukan transaksi dengan PT,
maka orang yang berwenang untuk menandatangani perjanjian untuk dan atas nama
PT adalah direktur dari PT tersebut, sesuai dengan anggaran dasarnya. Apabila
direktur berhalangan untuk menandatangani perjanjian, maka direktur dapat
memberikan kuasa kepada manajer atau salah satu timnya untuk menandatangani
perjanjian tersebut.

c. Adanya Objek Perjanjian


Suatu perjanjian harus memiliki objek yang jelas. Objek tersebut tidak hanya
berupa barang dalam bentuk fisik, namun juga dapat berupa jasa yang dapat
ditentukan jenisnya. Sebagai contoh, dalam suatu perjanjian jual beli, Bapak Rudi
berniat untuk menjual mobil Toyota Avanza berwarna hitam yang diproduksi tahun
2012 kepada Bapak Santo dengan harga Rp115.000.000. Dalam perjanjian, Bapak
Rudi secara jelas menyatakan barang apa yang akan dijual beserta jenis, harga,
hingga ciri-ciri barang tersebut.

d. Sebab yang Halal


Sebab yang halal berhubungan dengan isi perjanjian itu sendiri, di mana perjanjian
tersebut dibuat berdasarkan tujuan yang tidak bertentangan dengan hukum yang
berlaku. Perjanjian yang dibuat berdasarkan sebab yang tidak benar atau dilarang
membuat perjanjian tersebut menjadi tidak sah. Sebab yang tidak halal adalah
sebab dilarang oleh Undang-Undang, berlawanan dengan norma kesusilaan, atau
ketertiban umum. Nilai-nilai kesusilaan dan ketertiban umum sendiri ditentukan
berdasarkan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat di mana perjanjian tersebut
dibuat. Contoh dari perjanjian yang sebabnya tidak halal adalah ketika seseorang
melakukan perjanjian untuk membunuh orang lain. Hal ini dikarenakan membunuh
orang lain dilarang oleh Undang-Undang, sehingga perjanjian tersebut menjadi
tidak sah.

Akibat Hukum jika Melanggar Syarat Sah Perjanjian :


Keempat syarat sah perjanjian yang telah dijabarkan di atas memiliki 2 (dua) kategori,
yakni:
Syarat subjektif; dan Syarat objektif.
Dari keempat syarat sah perjanjian, yang termasuk ke dalam syarat subjektif adalah
kesepakatan dan kecakapan para pihak. Sedangkan adanya objek perjanjian dan sebab
yang halal merupakan syarat objektif. Tidak dipenuhinya syarat sah perjanjian akan
berujung pada pembatalan perjanjian. Namun, pembatalan perjanjian ini dibagi
menjadi 2 (dua) berdasarkan kategori syarat sah perjanjian.
Apabila para pihak tidak memenuhi syarat subjektif, maka konsekuensinya adalah
perjanjian yang telah dibuat dapat dibatalkan atau voidable. Artinya, salah satu pihak
yang merasa dirugikan dapat mengajukan permohonan pembatalan kepada hakim.
Namun, perjanjian tersebut tetap mengikat para pihak sampai adanya keputusan dari
hakim mengenai pembatalan tersebut.
SILVIANDRA PELITASARI SIMANJUNTAK – 043021746
TUGAS 1 FILSAFAT ADMINISTRASI
Lain halnya jika para pihak tidak memenuhi syarat objektif, maka perjanjian tersebut
akan dianggap batal demi hukum atau null and void. Artinya, perjanjian ini dianggap
tidak pernah ada sehingga tidak akan mengikat para pihak.
Untuk itu, sebelum Anda membuat perjanjian dalam transaksi bisnis, Anda perlu
memenuhi keempat syarat sah perjanjian di atas agar perjanjian tersebut dapat
dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh para pihak. Tentunya pengaturan tersebut
ditujukan untuk memperjelas sebuah kerja sama atau transaksi, serta menghindari
kerugian pada pihak manapun di kemudian hari. Sebagai pemilik bisnis, Anda perlu
memerhatikan isi perjanjian dengan detail. Karena, jika Anda mengabaikan bahkan
tidak membacanya secara lengkap, kemungkinan terjadi sengketa di kemudian hari
menjadi lebih besar.

Sumber : Filsafat Administrasi ADPU4531

Anda mungkin juga menyukai