Anda di halaman 1dari 75

1 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS

KATA PENGANTAR

Salam sejahtera bagi kita semua.

Menurut Kalender Liturgi Gereja Katolik, hari RABU


ABU tahun 2024 terjadi pada tanggal 14 Februari. Waktu
yang bersamaan dengan PEMILU, pesta demokrasi di Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan hari kasih sayang seluruh
dunia. Peristiwa Rabu Abu menandai mulainya masa Pra-
Paskah, sebuah masa dimana kita sebagai umat Katolik
menjalankan Retret Agung selama 40 hari. Pada masa ini kita
diberikan kesempatan untuk melihat ke dalam hidup kita
masing-masing sejauh mana sudah mengamalkan ajaran
Tuhan Yesus, seraya mulai berbenah diri, menata seluruh
kehidupan kita, dan membangun pertobatan demi menuju
hidup yang lebih baik. Selain menjadi kesempatan untuk
melihat ke dalam hidup masing-masing, kita semua dipanggil
untuk mengamalkan Aksi Puasa Pembangunan (APP) sebagai
bentuk perwujudan konkrit penghayatan iman kita.

Tema APP Nasional kita kali ini masih selaras dengan


tema APP sebelumnya, yakni “MENGEMBANGKAN
EKONOMI EKOLOGIS”. Pemilihan tema ini
dilatarbelakangi oleh suatu keprihatinan akan hubungan
2 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
timbal-balik antara manusia dan alam yang semakin hari
semakin tidak harmonis dan bahkan menghasilkan beragam
krisis kehidupan. Manusia mengembangkan suatu cara padang
yang bersifat antrophosentrisme. Manusia menjadikan dirinya
sebagai tolok ukur dari segala ciptaan Tuhan di bumi ini.
Kebutuhan manusia menjadi yang pertama dan utama, yang
lain dinomor-sekiankan atau disepelekan. Bahkan, manusia
mengklaim diri sebagai penguasa atas alam dan segala isinya.
Cara pandang ini berimplikasi pada sikap hidup yang
menempatkan posisi alam dan segala isinya sebagai sarana
dalam menunjang dan mendukung kehidupan manusia
semata. Alam dan segala isinya tidak dilihat sebagai ciptaan
yang setara, diperlakukan sebagai ciptaan yang perlu dicintai,
dijaga dan dilestarikan, melainkan sekedar untuk
dimanfaatkan demi keinginan manusia.
Program pembangunan ekonomi yang dicanangkan
pemerintah pun tidak secara serius mempertimbangkan
kondisi ekologis. Orientasi pembangunan hanya terpusat pada
penumbuhan pendapatan perkapita, sambil menjadikan alam
sebagai sarana untuk hal itu. Tidaklah heran jika di sejumlah
wilayah ini terdapat banyak pertambangan, baik emas, batu
bara, minyak bumi, dan lain sebagainya. Ada juga yang
3 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
menggundulkan alam demi kepentingan proyek tertentu.
Penebangan hutan secara liar tanpa diimbangi program
reboisasi. Atas dasar itu, kita memanen bencana yang datang
dengan berbagai jenisnya, seperti banjir, tanah longsor, abrasi,
dan perubahan iklim. Sejumlah orang yang menggantungkan
dirinya pada alam, seperti petani dan nelayan mengalami
kepanikan karena semua yang terjadi tidak seperti biasanya.
Panas berkepanjangan, curah hujan yang tidak menentu dan
kalkulasi musim yang semakin tidak akurat. Akhirnya, kita
seperti sedang hidup dalam alam ketidakpastian dan penuh
dilematis. Paus Paulus VI (1971) dalam surat apostoliknya
Octogesima Adveniens menulis bahwa karena eksploitasi alam
sembarangan manusia menimbulkan risiko menghancurkan
dan pada gilirannya ia akan menjadi korban degradasi itu
sendiri (OA. 21).
Apa yang digambarkan di atas adalah suatu kenyataan
hidup yang sedang kita semua alami. Hanya duduk
bermenung dan membuat konsep perubahan semata tentu
bukanlah suatu hal yang bijak. Kita mesti mencari jalan keluar
yang lebih baik dan sedapat mungkin mendekati kata tepat
atas persoalan-persoalan itu. Untuk itu kita butuh bantuan Roh
Kudus untuk menggerakkan hati kita agar di tengah situasi ini
4 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
kita tidak putus-asa, atau menjadi manusia yang apatis, tetapi
dengan semangat persaudaraan sejati, kita bersama-sama
membangun kembali Bumi, “Rumah Besar kita bersama”
sebagaimana disuarakan Paus Fransiskus dalam ensikliknya,
Laudati Si, agar bumi menjadi sehat kembali, sehingga
manusia yang menghuninya menjadi sejahtera. Inilah tugas
mulia yang diberikan Tuhan kepada manusia untuk menjaga,
merawat bumi kita ini (bdk, Kej. 1: 28-29).

Gerakan praktis untuk perubahan itu semestinya menjadi


semangat kita bersama demi mewariskan segala kekayaan
alam ini kepada anak dan cucu kita di masa mendatang. Jika
tidak, mereka hanya menjadi pihak yang akan menanggung
akibat buruk dari sikap dan keinginan tidak teratur kita saat
ini. Dan, salah satu proyek besar yang mesti kita perjuangkan
bersama adalah mengembangkan gaya perekonomian yang
ekologis. Artinya, upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup
kita mesti terpancar dari suatu penghayatan akan kecintaan
kita akan alam dan segala isinya. Semua itu akan kita bahas
dan kupas tuntas dalam sejumlah pertemuan katekese
selanjutnya dalam bingkai tema besar APP 2024, yakni
MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS.

5 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


Pembahasan ini akan terjadi selama 4 (empat) kali pertemuan
pendalaman katekese dengan sub-tema masing-masing.

Pertemuan I : Dosa sebagai Sumber Kehancuran Alam dan


Akar dari Penderitaan Manusia

Pertemuan II : Mengembangkan Ekonomi Ekologis; Terlibat


dalam Merawat Bumi

Pertemuan III : Mewujudkan Ekonomi Ekologis di


Lingkungan/keluarga Kita

Pertemuan IV: Mengembangkan Ekonomi Ekologis:


Ungkapan Cinta Kasih Kita kepada Generasi Baru

Pertemuan V : Persiapan Ibadat Tobat dan Penerimaan


Sakramen Tobat

Kiranya materi katekese ini membantu saudara dan


saudariku sekalian yang seiman dalam mengembangkan suatu
kehidupan, secara khusus dalam bidang ekonomi yang lebih
selaras alam. Hal ini merupakan upaya kita bersama agar
terciptanya bumi sehat, manusia sejahtera. Materi ini pun
menjadi bahan yang berguna untuk direnungkan selama masa
retret agung ini sembari menyiapkan hati agar dapat

6 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


merayakan Paskah Tuhan, dengan hati penuh damai dan
sukacita.

Selamat berkatekese !!

Sorong, 24 Januari 2024

Komkat – KMS

Sr. Ignatio Nudek, CIJ

7 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


GAGASAN POKOK

Pada dasarnya Kisah Penciptaan sebagaimana yang


dikisahkan dalam Kejadian itu menyoroti tanggung jawab
ekologis umat kristiani. Terkait dengan hal ini, manusia
mempunyai kuasa layaknya seorang pelayan. Selain itu,
manusia mempunyai tanggung jawab ekologis sebagai tuan,
kepadanya Allah memercayakan semua barang milik-Nya.
Sebab, manusia diberikan hak istimewa oleh Sang Pencipta,
diberkati dengan kasih Ilahi, dipanggil menuju kepenuhan
hidup abadi, dan ditugaskan untuk mengantar semua makluk
kembali kepada Pencipta

Gagasan kosmologi Kitab Suci tentang penguasaan


manusia terhadap ciptaan lainnya, tidak boleh dijadikan
legitimasi penjarahan bumi. Sebaliknya, sebagai pelayan
ciptaan, manusia merupakan Imago Dei yang bersikap peduli
dan tidak menyalahgunakan ciptaan. Manusia bertanggung
jawab kepada Allah Sang Pencipta dan wajib mengakui
makna, nilai, dan tujuan segenap alam semesta, yakni
kemuliaan Allah (LG, 36).

8 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


Krisis ekologi merupakan persoalan moral dan menjadi
tanggung jawab setiap orang. Oleh karena itu, umat Kristen
harus menyadari tanggung jawab dan kewajibannya terhadap
alam ciptaan serta Pencipta. Atas dasar itu, maka dibutuhkan
pendidikan ekologis kepada setiap uamt manusia. Pendidikan
ekologis adalah sesuatu hal yang pending sebab itu
merupakan kesempatan untuk menanamkan tanggung jawab
manusia atas dirinya sendiri, orang lain, dan bumi. Pendidikan
ekologis tersebut tidak hanya berakar dalam perasaan atau
harapan kosong. Karena tujuan pendidikan ekologis tidak
bersifat ideologis dan politis, melainkan mengarah pada
pertobatan sejati yang mencakup pikiran serta perilaku.

Misi keadilan ekologi Gereja merupakan upaya


menanamkan tanggung jawab ekologis pada manusia. Paus
Fransiskus menegaskan bahwa krisis ekologi berdampak
buruk terhadap hak asasi manusia. Misalnya, hak untuk hidup,
makanan, kesehatan, dan pembangunan. Selain itu,
perdamaian dunia tidak hanya terancam oleh perlombaan
senjata, konflik regional, dan ketidakadilan. Tetapi juga
kurangnya rasa hormat terhadap alam, penjarahan sumber
daya alam dan penurunan kualitas hidup secara progresif.
Dengan kata lain, misi keadilan ekologi Gereja terkait dengan
9 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
persoalan keadilan, perdamaian, dan integritas ciptaan (LS.
89.). Persoalan ekologi tidak hanya berdampak pada
lingkungan hidup, tetapi juga dengan kualitas hidup,
seksualitas, perkawinan, keluarga, dan relasi sosial. Dengan
kata lain, hal ini mencakup perkembangan manusia
seutuhnya. Oleh karena itu, tanggung jawab manusia terhadap
lingkungan hidup berpadanan dengan tanggung jawab
manusia terhadap diri sendiri dan orang lain.

Selanjutnya, dalam Gaudium et Spes, manusia


digambarkan sebagai makluk sosial, diciptakan menurut
gambar Allah dan ditetapkan sebagai tuan atas semua makluk
di dunia (GS. 12.). Oleh karena itu, tatanan masyarakat dan
kemajuannya harus menunjang kesejahteraan setiap pribadi
(GS 26). Selain itu, Gereja menyerukan sikap solider terhadap
generasi masa depan dalam menggunakan sumber daya alam
dan pemeliharaan ciptaan (Ss. 47). Hal ini juga ditegaskan
Paus Fransiskus, solidaritas antargenerasi bukan suatu pilihan,
melainkan suatu bentuk keadilan (LS. 159). Karena dunia
yang kita terima juga milik generasi mendatang.

Berasaskan misi keadilan ekologi, Gereja berupaya


menjaga integritas ciptaan, menggunakan sumber daya alam

10 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


secara adil, bersikap solider terhadap kaum miskin, dan
mewujudkan kebaikan bersama untuk generasi sekarang dan
yang akan datang. Atas dasar itulah, KWI menetapkan tema
Aksi Puasa Pembangunan 2024: “MENGEMBANGKAN
EKONOMI EKOLOGIS. Tema ini selaras dengan anjuran
Paus Fransiskus pada saat membicarakan ekonomi global. Ia
tidak hanya membicarakan ekonomi, tetapi juga ekologi dan
keadilan. Menurut Paus Fransiskus, ekonomi tidak boleh
terisolir tetapi mesti ditempatkan dalam seluruh realitas
kehidupan manusia. Kita mesti mengembangkan ekonomi
yang sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip universal
yang melayani manusia dan merawat ciptaan (Populorum
Progressio, 14).

11 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


PERTEMUAN PERTAMA (I)

DOSA SEBAGAI SUMBER KEHANCURAN ALAM


DAN AKAR PENDERITAAN MANUSIA

Bacaan Inspirasi: Kejadian, 6:1-8;7:1-24.


Tujuan :
Agar peserta menyadari bahwa sumber dari kerusakan
alam yang terjadi dan akar dari penderitaan manusia
adalah dosa manusia.
============================================

1. Lagu Pembuka (pilih lagu sesuai masa Liturgi)


2. Tanda Salib dan Salam
P. : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. : Amin
P. :Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus cinta
kasih Allah Bapa dalam persatuan dengan Roh
Kudus, selalu beserta kita.
U. :Sekarang dan selama-lamanya.
3. Pengantar

Bapa, ibu, saudara dan saudari yang terkasih dalam


Kristus, selamat datang pada hari pertama rangkaian
kegiatan katekese kita dalam rangka APP Nasional 2024.
12 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
Tema besar APP kita kali ini adalah MENGEMBANGKAN
EKONOMI EKOLOGIS. Kita semua diarahkan untuk
mendalami bentuk perekonomian yang selaras alam. Kita
mengembangkan kehidupan ekonomi sambil tetap menjaga
keharmonisan dengan alam. Dalam iman, kita meyakini
bahwa manusia beserta alam dan segala isinya adalah hasil
ciptaan Allah. Sebagai sesama makluk ciptaan, manusia
memiliki kewajiban untuk menjaga keharmonisan dengan
alam. Lagi pula, kesadaran dan kehendak untuk
menciptakan keharmonisan hanya ada pada manusia, sebab
manusia adalah ciptaan Allah yang dikaruniai akal budi dan
kehendak bebas; sesuatu yang istimewa dan pembeda
dengan ciptaan yang lainnya.

Meskipun demikian, keistimewaan yang dikaruniai


Allah itu kadang disalahgunakan oleh manusia.
Penyalahgunaan itu terungkap dalam sikap hidup yang
memposisikan diri sebagai tuan atas ciptaan dan bahkan
menganggap diri setara dengan Allah. Hal itu bisa dibaca di
Kitab Kejadian 3. Pada saat itu, manusia jatuh ke dalam
dosa. Dari situlah, penderitaan hidup manusia muncul. Dosa
menjadi akar dari penderitaan manusia. Atas dasar itu, pada
pertemuan Pertama ini, kita akan mendalami Sub-Tema
13 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
khusus, yakni DOSA SEBAGAI SUMBER KERUSAKAN
ALAM DAN AKAR PENDERITAAN MANUSIA.
Kiranya Roh Kudus membantu agar pendalaman materi ini
dapat berjalan dengan baik dan bisa menjadi inspirasi untuk
hidup masing-masing.

Saudara dan saudariku sekalian, sebelum kita


melanjutkan kegiatan pendalaman materi katekese kita, mari
sejenak kita berdiam diri, menyadari segala dosa dan
keterbatasan kita, dan mohon ampun kepada Tuhan agar
doa-doa kita, harapan dan kerinduan kita berkenan di hati
Tuhan. (hening sejenak)

4. Pernyataan Tobat

P. : Saya mengaku …..


P. :Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita dan menghantar kita
kehidupan kekal.
U. : Amin.
5. Doa Pembuka

P. : Marilah Berdoa (hening sejenak)


Allah sumber kehidupan, kami bersyukur kepada-Mu
karena Engkau telah memberikan kepada kami kehidupan
14 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
yang layak, alam dan segala isinya yang sangat sempurna
serta segala ajaran dan kebajikan hidup yang suci. Namun
kami sadari bahwa segala pemberian-Mu tidak digunakan
secara baik dan benar sebagai yang Engkau kehendaki.
Karunia akal budi dan kehendak bebas yang kami miliki
karena pemberian-Mu kadang kami salah gunakan karena
keserakahan kami. Dan, segala anugerah hidup yang kami
peroleh cuma-cuma dari-Mu kadang kami tidak hargai
karena sikap acuh dan kesombongan kami.
Namun, dalam ketakberdayaan yang kami miliki ini,
kami tetap berharap kepada penyelenggaraan-Mu atas
kehidupan kami. Tuhan menganugerahi kami segala
karunia yang kami butuhkan dalam hidup ini. Secara
khusus kemampuan manusiawi yang layak digunakan
untuk menghargai segala ciptaan-Mu di dunia ini.
Curahkanlah kepada kami Roh Kudus, agar kami bisa
menyelami pesan-Mu dalam kegiatan katekese ini. Doa
dan harapan ini kami sampaikan kepada-Mu ya Bapa,
dengan perantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami,
yang hidup dan bertahta bersama Dikau, dalam
persekutuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini
dan sepanjang masa.
15 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
U. : Amin.

6. Penggalan Teks Ensiklik Laudato Si dari Paus Fransiskus I

"LAUDATO SI ', mi' Signore", - "Terpujilah


Engkau, Tuhanku". Dalam madah yang indah ini,
Santo Fransiskus dari Assisi mengingatkan kita
bahwa rumah kita bersama adalah seperti seorang
saudari yang berbagi hidup dengan kita, dan
seperti seorang ibu rupawan yang menyambut
kita dengan tangan terbuka. "Terpujilah Engkau,
Tuhanku, karena Saudari kami, Ibu Pertiwi, yang
memelihara dan mengasuh kami, dan
menumbuhkan aneka ragam buah-buahan, beserta
bunga warna-warni dan rumput-rumputan”.
(Laudato Si, 1)

Saudari ini sekarang menjerit karena segala


kerusakan yang telah kita timpakan padanya,
karena penggunaan dan penyalahgunaan kita
yang tidak bertanggungjawab atas kekayaan yang
telah diletakkan Allah di dalamnya. Kita berpikir
bahwa kita adalah tuan dan penguasanya yang
berhak untuk menjarahnya. Kekerasan yang ada
16 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
dalam hati kita yang terluka oleh dosa, tercermin
dalam gejala-gejala penyakit yang kita lihat pada
tanah, di dalam air, di udara dan pada semua
bentuk kehidupan. Oleh karena itu, bumi
terbebani dan hancur, termasuk kaum miskin
yang paling kita abaikan dan lecehkan. Ia
"mengeluh dalam rasa sakit bersalin” (Roma
8:22). Kita telah melupakan bahwa kita sendiri
berasal dari debu tanah (Kejadian 2:7); tubuh kita
sendiri tersusun dari unsur-unsur yang sama dari
bumi, dan udaranya memberi kita nafas serta
airnya menghidupkan dan menyegarkan kita
(Laudato Si, 2).

7. Komentar atas teks Laudato Si oleh Pemimpin

❖ Berdasarkan inspirasi dari Santo Fransiskus Asisi, Paus


Fransiskus menyebut bumi sebagai saudari atau ibu.
❖ Menurut Paus Fransiskus, saudari dan ibu kita sedang
menjerit kesakitan.
❖ Frasa ‘Menjerit kesakitan’ adalah ungkapan yang
menggambarkan bahwa bumi sedang tidak baik-baik
saja.

17 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


❖ Bumi sedang mengalami kerusakan karena ulah manusia.
Manusia yang menganggap diri sebagai tuan dan
penguasa, sehingga melakukan eksploitasi besar-besaran
terhadap bumi dan segala kekayaan yang ada di
perutnya.
❖ Bumi rusak dan penderitaan datang silih berganti adalah
akibat dari dosa manusia. Dosa kecongkakan manusia
yang menganggap diri sebagai pusat dari segala ciptaan.
Dosa kesombongan manusia yang menganggap ciptaan
yang lain sebagai ciptaan yang lebih rendah. Dosa egois
manusia yang menganggap alam tidak memiliki hak
untuk hidup.

8. Kisah inspiratif ( Peserta diajak memerhatikan gambar )

18 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


9. Pertanyaan Refleksi
a. Apa yang muncul di benak anda setelah melihat
sejumlah foto di atas?
b. Bagaimana perasaan anda jika berada di tempat
sebagaimana yang ada di gambar tersebut ?
c. Pada saat mengalami hal seperti itu, apa yang anda
lakukan?
d. Apakah anda masih merasakan kehadiran Tuhan pada
saat mengalami hal seperti itu ?
e. Jika toh bukan anda yang alami, bagaimana anda
tunjukkan sikap peduli kepada sanak saudara yang
mengalami nasib seperti itu?

19 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


8. Peneguhan oleh Pemandu

Pada awalnya bumi diciptakan secara sempurna.


Manusia dan alam seakan-akan memiliki kesatuan batin dan
keharmonisan. Segala peristiwa hidup kadang bisa dibaca
dengan melihat tanda-tanda alam. Kesatuan dan
keharmonisan itu bisa kita baca dalam Injil tentang tiga raja
yang dibimbing oleh bintang. Mereka mengetahui bahwa
telah lahir Sang Juruselamat dunia bukan karena diberitakan
oleh manusia, melainkan karena melihat bintang. Artinya,
mereka mengetahui bahwa suatu peristiwa terjadi karena
bahasa alam. Apakah hal semacam ini masih ada sampai
sekarang ini? Apakah anda dan saya memiliki kemampuan
itu sekarang ini? Jika punya, bersyukurlah. Tapi, pada
umumnya pengetahuan seperti itu mulai menghilang.
Pengetahuan itu hanya bisa dimiliki oleh setiap manusia
yang memiliki kesatuan batin dengan alam.
Dewasa ini manusia semakin tidak harmonis dan
menyatu dengan alam. Manusia selalu tampil arogan. Alam
dan segala isinya selalu dipandang sebagai sarana untuk
memnuhi kebutuhan manusia. Alam hanya objek bagi
manusia. Tidaklah mengherankan jika di sejumlah tempat
kita melihat adanya pembalakan hutan secara liar demi
20 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
pertambangan, atau proyek-proyek tertentu yang
menghasilkan uang sambil merusak ekosistem bumi.
Sejumlah pegunungan dan perbukitan diratakan, hutan
digundulkan demi kepentingan proyek tertentu. Bumi dan
segala isinya tidak diperlakukan secara lain, selain menjadi
alat oleh manusia.
Oleh karena itu, hadiah yang didapat manusia zaman ini
adalah krisis ekologi. Di sana-sini terjadi sejumlah bencana
alam, baik gempa bumi, tanah longsor, banjir, dan lain
sebagainya seperti dalam gambar di atas. Selain itu, terjadi
juga perubahan iklim dan pergantian musim yang membuat
manusia dilematis. Para petani, nelayan yang
menggantungkan kehidupan mereka pada kondisi alam
mulai putus asa. Paus Paulus VI (1971) dalam surat
apostoliknya Octogesima Adveniens menulis bahwa karena
eksploitasi alam sembarangan manusia menimbulkan risiko
menghancurkan dan pada gilirannya ia akan menjadi korban
degradasi itu (OA. 21). Jika demikian yang terjadi, usaha
manusia untuk menciptakan perubahan seperti kemajuan
ilmiah, pertumbuhan ekonomi yang sangat mencengangkan
bila tidak disertai dengan perkembangan moral autentik,
maka kesejahteraan hidup akan tidak terwujud, malah
21 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
muncul beragam penyakit, kelaparan, krisis air bersih dan
lain sebagainya. Pembiaran terhadap kenyataan ini berarti
kita bersama sedang menghancurkan kehidupan. Kita mesti
buat sesuatu agar bumi tetap sehat, seperti mengembangkan
ekonomi ekologis.

9. Membacakan SabdaTuhan

Kejadian, 6:1-8;7:1-24.
1
Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di
muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak
perempuan, 2maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-
anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka
mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu,
siapa saja yang disukai mereka. 3Berfirmanlah TUHAN:
"Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam
manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi
umurnya akan seratus dua puluh tahun saja." 4Pada waktu
itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu
sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-
anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu
melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang
gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang
22 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
kenamaan. 5Ketika dilihat TUHAN, bahwa
kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala
kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan
semata-mata, 6maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah
menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-
Nya. 7Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan
manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik
manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan
burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku
telah menjadikan mereka. " 8Tetapi Nuh mendapat kasih
karunia di mata TUHAN.
1
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke
dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab
engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara
orang zaman ini. 2Dari segala binatang yang tidak
haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan
betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang,
jantan dan betinanya; 3juga dari burung-burung di udara
tujuh pasang, jantan dan betina, supaya terpelihara
hidup keturunannya di seluruh bumi. 4Sebab tujuh hari lagi
Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh
hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan
23 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang
Kujadikan itu." 5Lalu Nuh melakukan segala yang
diperintahkan TUHAN kepadanya. 6Nuh berumur enam
ratus tahun, ketika air bah datang meliputi
bumi. 7Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama
dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya
karena air bah itu. 8Dari binatang yang tidak haram dan
yang haram, dari burung-burung dan dari segala yang
merayap di muka bumi, 9datanglah sepasang mendapatkan
Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina, seperti yang
diperintahkan Allah kepada Nuh. 10Setelah tujuh hari
datanglah air bah meliputi bumi. 11Pada waktu umur Nuh
enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang
ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala
mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah
tingkap-tingkap di langit. 12Dan turunlah hujan lebat
meliputi bumi empat puluh hari empat puluh
malam lamanya. 13Pada hari itu juga masuklah Nuh serta
Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan
ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke
dalam bahtera itu, 14mereka itu dan segala jenis binatang
liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata
24 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
yang merayap di bumi dan segala jenis burung, yakni
segala yang berbulu bersayap; 15dari segala yang hidup dan
bernyawa datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam
bahtera itu. 16Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina
dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah
kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di
belakang Nuh. 17Empat puluh hari lamanya air bah itu
meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu,
sehingga melampung tinggi dari bumi. 18Ketika air itu
makin bertambah-tambah dan naik dengan hebatnya di atas
bumi, terapung-apunglah bahtera itu di muka air. 19Dan air
itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan
ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong
langit, 20sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-
tambah air itu, sehingga gunung-gunung
ditutupinya. 21Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang
bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar
dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi,
22
serta semua manusia. Matilah segala yang ada nafas
hidup dalam hidungnya, segala yang ada di
darat. 23Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada,
segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan
25 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga
semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang
tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia
dalam bahtera itu. 24Dan berkuasalah air itu di atas bumi
seratus lima puluh hari lamanya.

P. : Demikianlah sabdaTuhan

U :Syukur kepada Allah.

10. Pertanyaan refleksi

a. Apa yang dilakukan manusia, sebagaimana dikisahkan


dalam Kejadian bab 6:1-8?
b. Apa tanggapan Allah terhadap segala tingkah laku
hidup manusia itu?
c. Apa yang dilakukan Allah terhadap segala tingah laku
manusia itu ?
d. Apakah ada yang selamat dari murka Allah itu? Siapa
dan apa saja? Lalu, mengapa mereka semua
diselamatkan oleh Allah?
e. Berdasarkan bacaan di atas, apakah bencana yang
terjadi dengan manusia itu semata-mata karena murka
Allah atau hal lainnya? Apakah itu?

26 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


d. Apa ayat yang paling berkesan menurut anda dari
bacaan di atas? Mengapa anda memilih ayat itu?
11. Renungan Singkat

Para saudara dan saudariku yang terkasih. Bencana air


bah yang dikisahkan dalam Kitab Kejadian bab 6 – bab 7
adalah sebuah akibat dari ulah manusia. Setelah diciptakan
secara sempurna, manusia memiliki keangkuhan yang tiada
tandingnya. Mereka menunjukkan diri sebagai manusia
yang tidak bermoral dan tidak menghargai makluk hidup
yang lain. Mereka tampil sebagai pribadi yang melahirkan
banyak persoalan kemanusiaan, sehingga Allah pun murka.

Dari kisah ini menyadarkan kita semua, bahwa


penderitaan hidup yang kita alami kadang hadiah dari ulah
hidup kita sendiri. Kita hidup egois, sombong terhadap
ciptaan lain, memperalat ciptaan yang lain hanya untuk
kepentingan perut sendiri. Sikap hidup seperti itu tentu
menjadi malapetaka untuk kita sendiri. Namun, ada juga
pihak yang memperoleh berkat berlimpah karena
perbuatannya yang baik, yakni nabi Nuh. Teladan hidup
dami Nuh patut kita contohi.

27 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


12. Rencana

Catatan untuk pemimpin:


Pemimpin menginformasikan kepada peserta agar mereka
semua memikirkan salah satu karya perekonomian rumah
tangga atau yang lebih besar, yang selain menumbuhkan
ekonomi keluarga, tetapi juga menghargai alam. Itu
menjadi tugas rumah bersama. Bisa dikerjakan secara
bertetangga atau anggota serumah. Minggu berikut pada
tahap yang sama akan dilaporkan dan dicatat oleh
pemimpin.
13. Lagu Selingan : MB. No.376 (boleh pilih lagu yang lain,
sambil edarkan kotak kolekte).

14. Doa Umat (spontan oleh pemandu atau peserta)

15. Bapa Kami

P. : Saudara dan saudariku sekalian, setelah kita


menyampaikan permohonan kita masing-masing di
hadapan Tuhan Yang Mahakuasa, marilah kita satukan
semuanya dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan
Yesus. Bapa Kami.....(didoakan atau dilagukan).

16. Doa Penutup

28 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


P. : Marilah berdoa (hening)

Allah Bapa sumber kebijaksanaan yang abadi, kami


berterima kasih atas penyertaan-Mu dalam pertemuan kami
malam ini. Kami sudah mendalami Sabda yang
menyadarkan kami akan dampak dari perbuatan kami
sendiri. Bantulah kami selalu Tuhan agar selalu mau
belajar untuk berbenah diri dari waktu ke waktu, mau
bertobat dari segala bentuk dosa yang selalu menghantui
kami. Kami sadar bahwa begitu banyak penderitaan yang
kami alami di tengah dunia ini oleh karena ulah kami
sendiri. Namun kami percaya bahwa Engkau Bapa yang
Mahakasih, tak pernah meninggalkan kami sendirian.
Semua ini kami mohon kepada-Mu dengan perantaraan
Yesus Kristus Tuhan Sang Penyelamat kami yang hidup
dan berkuasa bersama Engkau dalam persatuan dengan
Roh Kudus, kini dan sepajang masa.

U. : Amin.

17. Berkat Penutup

P. : Semoga Tuhan beserta kita


U. : Sekarang dan selama-lamanya

29 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


P. : Semoga kita semua dilimpahi berkat Allah yang
Mahakuasa. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh
Kudus.
U. : Amin.
18. Lagu Penutup : MB no. 378 (boleh pilih lagu lain sesuai
masa Litrugi)

===========================================

30 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


PERTEMUAN KEDUA (II)

MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS:


TERLIBAT DALAM MERAWAT BUMI

Bacaan Inspirasi: Kej.1:28-29;2:15

Tujuan:

agar peserta mampu memahami dan menyadari bahwa


mengembangkan ekonomi ekologis berarti terlibat aktif
dalam merawat bumi.

============================================

1. Lagu Pembuka (pilih lagu sesuai masa Liturgi)


2. Tanda Salib dan Salam
P. : Dalam nama Bapa dan Putra danRoh Kudus.
U. : Amin.
P. : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus cinta
kasih Allah Bapa dalam persatuan dengan Roh
Kudus, selalu beserta kita.
U. : Sekarang dan selama-lamanya.

3. Pengantar
31 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
Selamat datang dan selamat bertemu lagi dalam
pendalaman Katekese Minggu kedua, hari ini. Pada
kesempatan, kita mendalami tentang akar dari penderitaan
manusia. Dosa adalah sumber dari penderitaan manusia.
Penderitaan yang multidimensi; seperti penyakit,
kehancuran ekologis, bencana alam yang berkepanjangan
dan pergantian iklim yang semakin tidak pasti. Alam
menjadi sakit karena dosa manusia.
Pada pertemuan ini, kita akan mendalami materi
lanjutan dengan sub-tema “MENGEMBANGKAN
EKONOMI EKOLOGIS; TERLIBAT DALAM
MERAWAT BUMI”. Ada gerakan bersama di tingkat
global yang sedang berupaya untuk memulihkan alam yang
hancur karena ulah dosa manusia. Selain itu, pada tingkat
paling bawah ada juga gerakan masyarakat yang berupaya
untuk melakukan sesuatu demi memulihkan lagi keadaan
bumi. Secara nasional, Gereja kita menganjurkan untuk
mengembangkan ekonomi yang ekologis sebagai bentuk
dukungan langsung dalam memulihkan kehidupan di bumi.

Namun, sebelum melanjutkan lebih jauh kegiatan


pendalaman materi katekese ini, mari sejenak kita
bermenung dan melihat diri, sudah sejauh mana saya telah
32 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
menjadi pribadi yang turut berkontribusi pada pemulihan
alam. Ataukah saya lebih bersikap serakah, sombong,
angkuh dan ingat diri terhadap alam dan sesamaku di
sekitar? Sambil menyadari segala dosa dan kesalahan kita
di hadapan Tuhan, mari kita mohon ampun agar kegiatan
dan niat kita pada malam hari ini berkenan di hadapan-
Nya.

4. Pernyataan Tobat

P. : Saya mengaku …..


P. : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita dan menghantar kita kehidupan
yang kekal.
U. : Amin.

5. Doa Pembuka

P. : Marilah berdoa (hening sejenak)

Allah Bapa yang Mahapengasih dan penyayang, kami


bersyukur dan berterima kasih kepada-Mu karena Engkau
telah menganugerahkan kepada kami alam raya yang indah
permai dan menakjubkan ini. Semoga segala keindahan ini
membuat kami semakin tahu bersyukur dan bertanggung
33 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
jawab untuk memeliharanya dengan baik dan benar.
Jauhkanlah dari kami sikap serakah yang ingin memperalat
alam dan segala isinya hanya untuk keinginan perut kami
manusia semata. Anugerahkanlah kepada kami
kebijaksanaan, keadilan, dan rasa cinta akan bumi di mana
tempat kami berpijak. Bantulah kami semua agar memiliki
tanggung jawab dalam merawat segala ciptaan-Mu melalui
sikap hidup kami, secara khusus dalam usaha-usaha yang
kami jalani. Kiranya bumi, rumah besar kami ini Engkau
lindungi dari semua yang merusak dan membahayakan.
Semua doa, harapan dan kerinduan kami ini kami
sampaikan kepada-Mu dengan perantaraan Kristus Tuhan
dan Juruselamat kami yang hidup dan berkuasa bersama
Engkau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, kini dan sepanjang masa.

U. : Amin.

6. Bacakan penggalan Ensiklik Laudato Si dari Paus


Fransiskus I

“Situasi dunia saat ini “membangkitkan perasaan


ketidakpastian dan ketidakamanan, yang pada
gilirannya, mendorong aneka bentuk egoisme
34 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
kolektif.” Ketika orang menjadi terpusat pada dirinya
dan menutup diri dalam pikirannya sendiri,
keserakahan mereka meningkat. Semakin kosong hati
orang, semakin besar kebutuhannya akan barang untuk
dibeli, dimiliki, dan dikonsumsi. Dalam konteks ini,
tampaknya mustahil bahwa seseorang menerima batas-
batas yang ditetapkan kenyataan baginya. Dalam
cakrawala ini, kepekaan sejati akan kesejahteraan
umum juga tidak muncul. Jika sikap-sikap subjektif
semacam ini cenderung mendominasi sebuah
masyarakat, norma akan dihormati hanya sejauh tidak
bertentangan dengan kebutuhan pribadi. Karena itu
kita tidak hanya memikirkan kemungkinan gejala
cuaca ekstrem atau bencana alam yang besar, tetapi
juga aneka bencana yang dapat timbul dari krisis
sosial, karena obsesi gaya hidup konsumtif hanya akan
menimbulkan kekerasan dan tindakan saling
menghancurkan, terutama ketika hanya sedikit orang
dapat menikmati gaya hidup itu.”LS. 204.

“Namun, semuanya tidak hilang, karena manusia yang


bisa merosot secara ekstrem, juga mampu bangkit
melampaui dirinya, memilih kembali yang baik dan
35 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
membarui dirinya, melampaui segala kondisi mental
dan sosial yang dibebankan padanya. Mereka mampu
melihat diri sendiri dengan jujur, mengungkapkan
ketidakpuasan mereka, dan memasuki jalan baru
menuju kebebasan sejati. Tidak ada sistem yang
sepenuhnya dapat meniadakan keterbukaan untuk
kebaikan, kebenaran dan keindahan, maupun
kemampuan untuk memberi tanggapan yang terus
dibangkitkan oleh Allah dari dalam lubuk hati
manusia. Saya meminta setiap orang di dunia ini agar
tidak melupakan martabatnya. Tidak ada seorang pun
yang memiliki hak untuk mengambilnya dari kita.”LS.
205.

7. Komentar atas Laudato Si

❖ Jika tidak ada nilai yang menjadi pegangan hidup,


maka semua orang akan berkelakuan sesuka hati dan
tidak mau diatur. Dalam kenyataannya, semua
manusia memiliki keyakinan akan nilai-nilai tertentu,
baik yang bersifat komunal maupun personal
(subjektif). Secara umum, nilai yang dihayati secara
komunal berdampak baik. Misalnya, nilai tradisi adat

36 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


istiadat tertentu. Namun, yang menjadi biang dari
persoalan kita adalah nilai yang dihayati secara
pribadi atau bersifat subjektif. Penghayatan nilai
yang subjektif akan berdampak buruk bagi
kebersamaan. Sebab, bagaimana pun keadaan hidup
kita, pasti akan selalu bersama dan membutuhkan
orang lain. Pada saat hidup bersama, nilai-nilai itu
akan merusak. Salah satunya, adalah budaya
konsumtif, suatu keyakinan personal bahwa dengan
menikmati dan menghabiskan segala yang ada akan
mendapatkan kenikmatan hidup ataupun kebahagiaan
diri. Tanpa disadari bahwa gaya hidup kita turut
memberi sumbangsih terhadap kehancuran alam.
Gaya hidup konsumtif dan tidak puas dengan segala
yang ada melahirkan suatu kebiasaan hidup yang
merugikan alam. Misalnya, mau makan daging terus,
lalu menghabiskan segala jenis binatang di hutan.
Atau, hal sejenisnya. (bisa ditambahkan oleh
pemandu)
❖ Selanjutnya, berdasarkan ensiklik Paus Fransiskus
ini, kita juga dituntut untuk menyadari keberadaan
hidup kita masing-masing. Kita harus sadar akan dari
37 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
mana kita berasal dan ke mana kita akan tuju. Kita
semua ada atas dasar kemurahan hati Allah. Segala
yang kita miliki adalah pemberian Allah. Jika segala
yang kita miliki adalah sebuah pemberian, berarti kita
harus tahu menjaganya. Dengan menjaga semua hal
yang diberikan kepada kita, termasuk alam dan segala
isinya, kita terarah menuju tujuan hidup kita, yakni
keselamatan; baik di dunia maupun di akhirat.
❖ Silahkan pemandu tambahkan, jika ingin
menambahkan!

38 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


6. Merenungkan Kisah Inspiratif ( Peserta diajak
memerhatikan gambar )

7. Pertanyaan refleksi

a) Peristiwa apa saja yang Anda lihat dari gambar-gambar


ini ?

39 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


b) Apakah hal semacam di gambar ini ada di lingkungan
Anda?
c) Bagaimana menurut pendapat Anda setelah melihat
gambar ini dalam hubungan dengan materi katekese
kita pada malam ini?
d) Apa sikap Anda jika melihat hal semacam di gambar
ini terjadi di sekitar anda? Jika ada yang memiliki
pengalaman dalam hubungan dengan sejumlah
peristiwa di gambar ini, silahkan sharing!

8. Peneguhan

Para saudara dan saudariku yang terkasih dalam Kristus.


Antara ingin mendapatkan kehidupan yang layak dan
memelihara alam mesti berjalan beriringan. Kita bisa
pelajari sejumlah gambar di foto ini. Pada satu sisi kita ingin
memperoleh hasil dan mungkin kebersihan lingkungan,
tetapi pada sisi yang lain kita dituntut untuk menggunakan
cara yang bijak dan benar. Misalnya, ingin hasil baik, maka
selalu menggunakan pupuk kimia. Pada tahun-tahun awal
kita akan memanen hasil yang baik. Tetapi, dalam kurun
waktu tertentu, pasti humus tanah akan terganggu dan

40 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


kemungkinan besar hasilnya akan berkurang. Atau, ketika
kita ingin membersikan lingkungan, tetapi kita membakar
sampah di sembarang tempat, baik organik maupun non-
organik. Pada saat itu kita menyumbang polusi dan
penipisan lapisan ozon bumi. Seandainya kita kreatif, pasti
akan memindahkan jenis sampah, lalu mendaur ulang untuk
kepentingan yang lain. Itulah salah satu bentuk tindakan
konkrit dalam mengembangkan ekonomi yang ekologis.

Panggilan hidup kita dewasa ini adalah panggilan


menjadi bijaksana. Artinya, segala hal yang akan dilakukan
mesti dimulai dengan membuat sebuah perencanaan dan
pertimbangan-pertimbangan tertentu, dengan harapan agar
apapun yang kita upayakan untuk kebaikan hidup keluarga
dan masyarakat kita sedapat mungkin menghindari segala
bentuk kehancuran ekosistem bumi. Tidak bisa disangkal
bahwa setiap hari kita bertemu dengan beragam persoalan
hidup. Persoalan-persoalan itu menuntut kita untuk
menemukan jalan keluar. Pada saat itulah kebijaksanaan
mesti diaplikasikan. Jauhilah sikap gegabah dalam
memecahkan persoalan hidup. Jika tidak, apapun yang
menjadi jalan keluar, akan menciptakan sebuah persoalan
yang lebih besar lagi.
41 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
9. Sabda Tuhan

Allah Menciptakan Langit dan Bumi serta Isinya


(Kej.1 : 28 – 29 ; 2 : 15)
26
Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia
menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas
ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang
melata yang merayap di bumi.” 27
Maka Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-
Nya mereka.28Allah memberkati mereka, lalu Allah
berfirman kepada mereka: “Beranak-cuculah dan bertambah
banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas
segala binatang yang merayap di bumi.” 29
Berfirmanlah
Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala
tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala
pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi
makananmu.”
15
TUHAN Allah mengambil manusia itu dan
menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan
dan memelihara taman itu.
42 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
P. : Demikianlah sabda Tuhan
U: Syuku Kepada Allah
10. Pertanyaan refleksi

a. Apa yang menarik bagi anda menurut perikop atau


teks bacaan ini ?
b. Apakah tugas yang diberikan Allah kepada manusia
pada kisah penciptaan itu?
c. Bagaimana anda kaitkan kisah Penciptaan manusia dan
segala tugas yang Allah berikan kepada manusia
dengan sub-tema katekese kita pada malam ini!

11. Renungan

Para saudara yang terkasih dalam Kristus. Sabda Tuhan


yang baru saja kita dengar menampilkan tiga pokok yang
menarik yang memiliki fungsi masing-masing. Yang
Pertama adalah Allah. Dia-lah Sang Pencipta alam
semesta bersama isinya dan menugaskan kita untuk
memelihara alam ciptaan ini. Yang kedua adalah alam.
Alam ini merupakan tempat Allah berkarya dan
menyelenggarakan kehidupan bagi manusia dan ciptaan
43 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
lainnya. Alam juga menjadi tempat yang menyediakan
segala sesuatu bagi manusia serta menjamin kelangsungan
kehidupannya. Ketiga, manusia. Manusia merupakan
mahkota dari segala ciptaan lainnya. Dia diciptakan
menurut gambar dan rupa Allah. Dan diberi tugas mulia
dari Allah yaitu mengusahakan dan memelihara alam
semesta dengan baik dan arif.

Bumi kita sekarang ini mengalami perubahan yang


sangat signifikan. Perubahan itu bukannya ke arah baik,
melainkan ke arah buruk. Di tengah keadaan seperti ini,
pantaslah kita bertanya pada diri kita masing-masing
apakah kita telah melaksanakan tugas mulia yang telah
diberikan Tuhan kepada kita? Apakah kita sungguh telah
menjaga dan merawat bumi kita ini dengan baik sehingga
terhindar dari segala dampak negatif yang membawa
kehancuran dan kerusakan bumi ini? Atau kita justru
menjadi perusak alam lingkungan hidup kita dengan gaya
hidup dan model pengembangan ekonomi yang tidak
selaras alam, seperti menebang hutan untuk membangun
usaha, membakar sampah-sampah plastik yang asapnya
mengandung racun?

44 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


Mari, pada masa Prapaska ini kita membangun niat
yang sungguh-sungguh untuk menjaga dan melestarikan,
merawat bumi, rumah besar kita agar tetap subur, segar dan
membawa nafas hidup yang baik dan segar.

12. Melanjutkan tugas pada pertemuan sebelumnya

Catatan untuk pemimpin:

Pemimpin bertanya, kegiatan apa saja yang sudah mereka


pikirkan atau rencanakan dalam hubungan dengan
mengembangkan ekonomi ekologis. Jika lupa, bisa lihat
lagi tugas sebelumnya. Pada hari ini masing-masing peserta
atau secara kelompok melaporkan rencana atau kegiatan
mereka di depan. Lalu, dicatat oleh pemimpin atau
seseorang yang dipercayakan.

12. Lagu Selingan: MB no. 489 (boleh pilih lagu yang lain;
kotak kolekte diedarkan )

13. Doa Umat (Spontan oleh Pemandu dan peserta)

14. Bapa Kami

P. : Saudara dan saudariku sekalian, setelah kita


menyampaikan permohonan kita masing-masing di
hadapan Tuhan Yang Mahakuasa, marilah kita satukan
45 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
semuanya dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan
Yesus. Bapa Kami.....(didaraskan atau dilagukan).

15. Doa Penutup

P. :Marilah berdoa, (hening sejenak)

Allah Bapa sumber segala kehidupan dan keindahan, puji


dan syukur kami haturkan kehadirat-Mu atas semua berkat
yang telah Engkau limpahkan bagi kami dalam seluruh
perjalanan hidup kami hingga saat ini. Khususnya untuk
alam yang indah dan semua anugerah kasih-Mu yang tak
terhingga yang telah Engkau berikan kepada negri kami
tercinta ini. Semoga kami mampu menjaga, merawat dan
memelihara semua ini dengan baik dan mampu
mewariskan semua ini bagi generasi yang akan datang.
Hindarkanlah kami dari segala keinginan yang tidak teratur
yang hanya merusak tatanan dunia ini agar hidup kami
menjadi aman, damai, sehat dan sejahtera. Semuanya ini
kami mohon kepada-Mu ya Bapa dengan perantaraan
Kristus Tuhan dan Penyelamat kami yang hidup dan
berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang
segala masa.

U. : Amin.
46 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
16. Berkat Penutup

P. : Semoga Tuhan beserta kita


U. : Sekarang dan selama-lamanya
P. : Semoga kita semua dilindungi dan diberkati oleh
berkat Allah yang Mahakuasa. Dalam nama Bapa
dan Putra dan Roh Kudus.
U. : Amin.

17. Lagu Penutup : MB. No. 478 (boleh pilih lagu lain
sesuai masa Liturgi)

============================================

47 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


PERTEMUAN KETIGA (III)
MEWUJUDKAN EKONOMI EKOLOGIS DI
LINGKUNGAN/KELUARGA KITA

Bacaan Inspirasi: Markus, 2:1-5


Tujuan :
agar peserta mampu mempraktikkan dalam kehidupan
sehari-hari apa yang mereka ketahui tentang
mengembangkan ekonomi ekologis di setiap lingkungan
masing-masing, secara khusus mulai dari dalam keluarga
masing-masing.
============================================

01. Lagu Pembuka (Pilih lagu sesuai masa Liturgi)


02. Tanda Salib dan Salam
P. : Dalam nama Bapa dan Putra danRoh Kudus
U. : Amin
P. :Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus cinta
kasih Allah Bapa dalam persatuan dengan Roh
Kudus, selalu beserta kita.
U. : Sekarang dan selama-lamanya.
03. Pengantar

48 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


Bapa, ibu, saudara dan saudari yang terkasih dalam
Kristus, selamat malam dan selamat datang dalam
pertemuan katekese kita yang ketiga pada malam ini.
Pada kesempatan ini kita akan mendalami dan
merenungkan tema: MEWUJUDKAN EKONOMI
EKOLOGIS DI TENGAH LINGKUNGAN /
KELUARGA KITA. Melalui tema ini kita diajak untuk
bertindak secara nyata, bertindak secara lebih konkrit,
bukan sebatas berbincang-bincang indah.
Mewujudnyatakan apa yang sudah kita perbincangkan
selama ini adalah sesuatu yang perlu menimbang krisis
alam raya ini bukan saja diselesaikan dengan sebuah
perbincangan, tetapi melalui suatu tindakan yang lebih
riil dan konkrit. Jika di lingkup yang luas belum mampu
kita lakukan, maka kita mesti mulai dari lingkup terkecil
hidup kita, seperti lingkungan atau keluarga.
Saudara dan saudariku sekalian, kita sudah dibekali
dengan pengetahuan bahwa dosa adalah sumber dari
penderitaan manusia dan akar dari kehancuran alam.
Selanjutnya, kita sudah mendalami tentang satu materi
inspirasi yakni mengembangkan ekonomi ekologis
sebagai ungkapan keterlibatan kita dalam merawat dan
49 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
mewariskan bumi kepada generasi baru kita. Pada malam
ini kita perlu mendalami juga sejumlah kebiasaan praktis
yang berhubungan dengan usaha mengembangkan
ekonomi ekologis. Beragam usaha ekonomi yang perlu
kita buat bersama demi mendukung perjuangan global
dalam menjaga, merawat dan mewariskan bumi kita
tercinta ini. Hal ini sangat perlu dilakukan demi
merealisasikan segala niat dan harapan kita, niat dan
harapan bangsa, niat dan harapan Gereja universal dan
niat dan harapan masyarakat dunia, untuk
mengembalikan keasrian alam yang semakin sirna.
Untuk mencapai semua itu, tentu tidak bisa kita
jalan sendiri. Kita butuh uluran kasih Tuhan. Dia yang
berkuasa atas kehidupan kita. Kita mohon, agar Roh
Kudus, Roh Allah selalu menaungi kita dalam setiap
perjuangan dan usaha kita. Untuk itu, mari kita hening
sejenak, memeriksa batin kita masing-masing, sadari
segala dosa dan keterbatasan kita, dan dengan rendah hati
kita akui di hadapan Tuhan.

4. Pernyataan Tobat
P. :Saya mengaku …..
50 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
P. :Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita dan menghantar kita kehidup
yang kekal.
U. : Amin.
5. Doa Pembuka
P. :Marilah berdoa, (hening sejenak)
Allah Bapa Maharahim, sumber belas kasih abadi,
kami bersyukur karena Engkau senantiasa mengasihi
kami yang rapuh dan lemah ini. Betapa kami seringkali
mengabaikan lingkungan hidup kami dengan gaya hidup
kami, dengan kebiasaan kami dan bahkan kami pun ikut
merusaknya. Anugerahkanlah kepada kami kesadaran
baru untuk mampu memulihkan bumi kami dengan satu
kebiasaan hidup baru agar tetap subur dan segar, serta
mendatangkan berkat bagi kami sendiri. Doa dan harapan
ini kami serahkan kepada-Mu dengan pengantaraan
Tuhan kami Yesus Kristus, yang hidup dan bertahta
bersama Dikau, dalam persekutuan dengan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa.
U. :Amin.

51 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


6. Teks Laudato Si dari Paus Fransikus I

“Santo Fransiskus membantu kita melihat bahwa


ekologi integral membutuhkan keterbukaan terhadap
kategori-kategori yang melampaui bahasa matematika
dan biologi, dan membawa kita kepada hakikat
manusia. Sama seperti yang terjadi ketika kita jatuh
cinta pada seseorang, setiap kali Fransiskus menatap
matahari, bulan, atau bahkan binatang terkecil, ia
mulai bernyanyi, sambil mengikutsertakan semua
makhluk lain dalam pujiannya. Dia berkomunikasi
dengan semua ciptaan, bahkan berkhotbah kepada
bunga-bunga, mengajak mereka "untuk memuji
Tuhan, seolah-olah mereka pun dikaruniai akal budi”.
Tanggapannya terhadap dunia di sekelilingnya jauh
melebihi apresiasi intelektual atau perhitungan
ekonomi, karena baginya setiap makhluk adalah
seorang saudari yang bersatu dengannya oleh ikatan
kasih sayang. Itulah sebabnya ia merasa terpanggil
untuk melindungi semua yang ada. Muridnya Santo
Bonaventura menceriterakan kepada kita bahwa,
"mengingat bahwa segala sesuatu memiliki asal usul
yang sama, ia merasa dirinya dipenuhi dengan
52 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
kelembutan yang makin besar dan memanggil semua
makhluk, betapa pun kecilnya, dengan nama ‘saudara’
atau ‘saudari’”. Keyakinan seperti itu tidak dapat
diremehkan sebagai romantisme yang naif, sebab
berdampak pada pilihan-pilihan yang menentukan
perilaku kita. Jika kita mendekati alam dan lingkungan
tanpa keterbukaan untuk merasa kagum dan takjub,
jika kita tidak lagi berbicara dengan bahasa
persaudaraan dan keindahan dalam hubungan kita
dengan dunia, kita akan bersikap seperti tuan,
konsumen, penguras sumber daya saja, tidak mampu
menetapkan batas-batas kebutuhan mendesaknya.
Sebaliknya, jika kita merasa erat bersatu dengan
semua yang ada, maka kesahajaan dan kepedulian
akan timbul secara spontan. Kemiskinan dan
kesederhanaan Santo Fransiskus bukanlah asketisme
lahiriah semata, melainkan sesuatu yang jauh lebih
radikal: ia menolak untuk mengubah kenyataan
menjadi objek yang hanya untuk dipakai dan dikuasai.
(Laudato Si, 11).

7. Penegasan oleh Pemandu

53 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


❖ Paus Fransiskus mengungkapkan sikap Santo Fransiskus
Asisi kepada semua ciptaan. Santo Fransiskus tidak
memandang ciptaan lain sebagai objek. Santo Fransiskus
melihat ciptaan yang lain adalah saudara dan saudarinya.
Dengan begitu, ia menempatkan alam dan segala isinya
sebagai ciptaan yang perlu dihargai dan diakui
keberadaannya. Hal ini berbeda dengan kita manusia
zaman ini. Banyak dari kita jatuh pada cara pandang
yang mengobjekan ciptaan yang lain. Sehingga, kita
memperlakukan alam sebagai alat untuk memenuhi
kebutuhan manusia semata, bahkan mengeksploitasi
alam sampai rusak.
❖ Santo Fransiskus juga menganjurkan agar kita harus
membangun hubungan yang erat dengan ciptaan lain.
Tidak dibenarkan jika alam harus dirusakan atau
dikorbankan demi kebutuhan ekonomi semata. Hal
seperti itu hanya dilakukan oleh manusia yang serakah
dan ingat diri, bermental konsumtif dan sombong.
❖ Hendaknya kita semua menjadikan Santo Fnasiskus Asisi
sebagai tokoh inspirator dalam menjalankan hidup dan
panggilan kita masing-masing. Pribadi yang hanya
memiliki kasih dan persaudaraan kepada semua ciptaan
54 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
yang ada di sekitar kita. Bukan yang sombong, ingat diri
dan serakah yang hanya menjadikan ciptaan yang lain
sebagai alat.

8. Inspirasi dari gambar (peserta diajak memerhatikan


gambar)

55 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


7. Pertanyaan
a. Apa yang Anda lihat dari gambar ini?
b. Apakah ada sesuatu yang menarik bagi anda? Dan
mengapa anda merasa tertarik?
c. Apakah semua hal yang ada di foto ini bisa dipraktikkan
di lingkungan / keluarga anda masing-masing?
d. Apakah anda, keluarga anda dan lingkungan anda sudah
membudidayakan hal semacam itu?
e. Jika seperti yang digambarkan ini kurang sesuai dengan
lingkungan anda tinggal, apa yang menurut anda lebih
sesuai di lingkungan anda dalam upaya kita
mengembangkan ekonomi ekologis?

8. Peneguhan dari Pemandu

Saudara dan saudariku sekalian, bumi di mana kita


tinggal membutuhkan perhatian dari kita semua. Ibarat
rumah di mana kita berdiam, yang membutuhkan perhatian,
perawatan, penjagaan supaya tidak hancur dan rusak,
demikian pula bumi ini. Bumi adalah rumah kita. Ia butuh
dirawat, dijaga, diperhatikan keadaannya supaya ia tetap
memberikan kenyamanan untuk kita semua. Sekali
ditegaskan, bahwa kita mungkin tidak mampu melakukan

56 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


perubahan besar-besaran demi menyelamatkan bumi,
namun ada sejumlah kebiasaan hidup yang bisa kita bangun
sebagai bentuk keterlibatan kita untuk merawat dan
menjaga bumi supaya tetap sehat. Salah satu kebiasaan itu
adalah membiasakan hidup dengan mengembangkan
ekonomi ekologis. Hendaklah setiap usaha kita, selalu
tercermin dari semangat mencintai bumi. Realisasinya bisa
seperti yang digambarkan di atas, atau hal lain yang kita
rasa bisa. (bisa ditambahkan pemimpin jika perlu)

9. Inspirasi Sabda Tuhan


P. : Semoga Tuhan beserta Kita.
U. : Sekarang dan selama-lamanya.
P. : Inilah Injil Suci menurut Santo Markus.
U. : Dimuliakan Tuhan.
Orang Lumpuh disembuhkan
(Markus 2:1-5)
1
Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus
datang lagi ke Kapernaun, tersiarlah kabar,bahwa Ia ada di
rumah. 2Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga
tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak.
Sementara Ia memberitakan Firman kepada mereka, 3ada
orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang
57 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
lumpuh, digotong oleh empat orang. 4Tetapi mereka tidak
dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu,
lalu mereka membuka atap yang di atasnya; sesudah
terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh
5
itu terbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka,
berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku,
dosamu sudah diampuni!”.

P. : Demikianlah Sabda Tuhan.


U. : Terpujilah Kristus.

10. Pertanyaan refleksi


a) Apa yang menjadi persoalan utama dalam teks Injil ini?
b) Mengapa seorang lumpuh bisa sampai di hadapan Tuhan
Yesus?
c) Ayat mana yang menurut Anda paling berkesan?
Mengapa Anda terkesan dengan ayat ini? Bisa
diceritakan!

11. Masukan dari Pemandu


Kesulitan mengasah Kreativitas
Dari orang-orang yang membawa temannya yang lumpuh
kepada Tuhan Yesus untuk memperoleh kesembuhan dari

58 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


Tuhan Yesus kita memahami bahwa salah satu wujud dari
iman adalah kreativitas dalam mengatasi rintangan atau
masalah. Kreativitas untuk mengatasi rintangan karena
meyakini bahwa Tuhan tidak akan mengecewakan orang yang
berharap kepada-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari,
seringkali kita menjumpai kesulitan, masalah. Allah ingin kita
bersikap cerdas saat menghadapi kesulitan. Begitupun dengan
persoalan yang sementara kita geluti sekarang ini. Saat ini
Tuhan memberikan kesempatan kepada kita untuk
berkreativitas dalam hidup. Kita dituntut untuk berkreatvitas
menghadapi persoalan alam dan segala perubahannya.

12. Rencana Kerja Bersama

Catatan untuk pemandu:


Semua peserta diingatkan untuk melakukan sesuatu
sebagaimana yang sudah direncanakan sebelumnya. Jika
mungkin, dibuatkan kegiatan bersama satu lingkungan dalam
hubungan mengembangkan ekonomi ekologis. Misalnya, ada
proyek bersama tentang berkebun, tapi tidak harus merusak
lingkungan di suatu tempat tertentu, atau membuat kerajinan
tertentu dengan berbahan dasar sampah plastik, serta sejumlah

59 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


kegiatan lainnya yang lebih sesuai dengan lingkungan tempat
tinggal.
13. Lagu Selingan: MB. No. 469 (bisa lagu lain, sambil
edarkan kotak kolekte)

14. Doa Umat : Spontan (oleh pemandu dan peserta)

15. Bapa Kami

P. : Saudara dan saudariku sekalian, setelah kita


menyampaikan permohonan kita masing-masing di
hadapan Tuhan Yang Mahakuasa, marilah kita
satukan semuanya dengan doa yang diajarkan oleh
Tuhan Yesus. Bapa Kami.....(didaraskan atau
dilagukan).

16. Doa Penutup

P. : Marilah berdoa, (hening sejenak)

Allah Bapa sumber belas kasih, kami bersyukur dan


berterima kasih atas berkat yang Engkau berikan
kepada kami melalui alam yang indah dan subur ini,
serta kaya akan segala hasil buminya. Sadarkanlah
kami untuk merawat dan menjaga kelestarian alam ini,
yang melaluinya kami memperoleh begitu banyak

60 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


hasilnya yang adalah berkah yang Engkau
anugerahkan bagi kami. Terimalah ya Bapa segala
syukur dan pujian kami yang kami sampaikan kepada-
Mu dengan perantaraan Kristus Tuhan dan
Juruselamat kami yang hidup dan berkuasa bersama
Engkau dalam persatuan dengan Roh Kudus, kini dan
sepanjang masa.Amin.

17. Berkat Penutup


P. : Semoga Tuhan beserta kita
U. : Sekarang dan selama-lamanya
P. :Semoga kita semua dilindungi dan diberkati oleh
berkat Allah yang Mahakuasa. Dalam nama Bapa
dan Putra dan Roh Kudus.
U. : Amin.
18. Lagu Penutup : MB. No. 477 (boleh pilih lagu lain
sesuai masa Liturgi)

61 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


PERTEMUAN KEEMPAT (IV)
MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS:
UNGKAPAN CINTA KASIH KITA KEPADA
GENERASI BARU

Bacaan Inspirasi: Yohanes 4:46-54


Tujuan :
agar peserta mampu memahami bahwa upaya kita
mengembangkan ekonomi ekologis atau berekonomi
yang selaras alam pada saat ini merupakan wujud nyata
tanggung jawab kita untuk generasi manusia yang akan
datang. Inilah ungkapan cinta kasih kita kepada generasi
mendatang.
============================================

03. Lagu Pembuka (Pilih lagu sesuai masa Liturgi)


04. Tanda Salib dan Salam
P. : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. : Amin
P. :Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus cinta
kasih Allah Bapa dalam persatuan dengan Roh
Kudus, selalu beserta kita.
U. : Sekarang dan selama-lamanya.
62 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
03. Pengantar
Bapa, ibu, saudara dan saudari yang dikasihi Tuhan,
selamat malam dan selamat datang dalam pertemuan
katekese kita yang keempat. Kita semua sudah dibekali
dengan pengetahuan bahwa Dosa sebagai Sumber
Kehancuran Alam dan Akar dari Penderitaan Manusia.
Selanjutnya, kita sudah mendalami tentang satu materi
inspirasi yakni mengembangkan ekonomi ekologis
sebagai ungkapan keterlibatan kita dalam merawat dan
mewariskan bumi kepada generasi baru kita. Pada
pertemuan ketiga kita mendalami juga sejumlah
kebiasaan praktis yang berhubungan dengan usaha
mengembangkan ekonomi ekologis. Dan, pada
kesempatan ini kita akan mendalami dan merenungkan
tema:“MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS:
UNGKAPAN CINTA KASIH KEPADA GENERASI
BARU”. Melalui tema ini kita disadarkan bahwa jika kita
serius menjalani niat dan cita-cita luhur APP kali ini dan
menjadikan itu sebagai habitus hidup yang baru (new
normal), maka kita menyelamatkan generasi baru atau
anak - cucu kita dari bencana alam yang tak
terbayangkan dahsyatnya. Keseriusan dan kesungguh-
63 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
sungguhan kita dalam mengembangkan segala karya
dalam upaya menyelamatkan bumi adalah ungkapan
cinta kasih kita yang terbatas kepada generasi baru kita
nanti. Jika perbuatan yang dilakukan atas dasar cinta
kasih, makan di sana ada pengorbanan. Sebagaimana
Tuhan Yesus menyelamatkan dunia, harus menderita di
kayu salib.

Kita mohon, agar Roh Kudus, Roh Allah selalu


menaungi kita dalam setiap perjuangan dan usaha kita.
Untuk itu, mari kita hening sejenak, memeriksa batin kita
masing-masing, sadari segala dosa dan keterbatasan kita,
dan dengan rendah hati kita akui di hadapan Tuhan.

4. Pernyataan Tobat
P. :Saya mengaku …..
P. :Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita dan menghantar kita ke
kehidupan yang kekal.
U. : Amin.

5. Doa Pembuka
P. : Marilah berdoa, (hening sejenak)
64 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
Allah Bapa Maharahim, sumber belas kasih abadi,
kami bersyukur karena Engkau senantiasa mengasihi
kami yang rapuh dan lemah ini. Semoga cinta kasih yang
Engkau berikan kepada kami, juga kami wujudnyatakan
dalam kehidupan kami setiap hari. Berilah kami kekuatan
dan semangat yang baik untuk merealisasikan segala niat
dan cita-cita lami. Doa dan harapan ini kami serahkan
kepada-Mu dengan pengantaraan Tuhan kami Yesus
Kristus, yang hidup dan bertahta bersama Dikau, dalam
persekutuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini
dan sepanjang segala masa.
U. : Amin.

6. Teks Laudato Si dari Paus Fransikus I

“Konsep kesejahteraan umum juga meluas ke generasi


mendatang. Krisis ekonomi global telah menunjukkan
dengan sangat jelas kerugian yang diakibatkannya bila
kita mengabaikan nasib kita bersama, yang juga
menyangkut orang-orang yang datang sesudah kita.
Kita tidak bisa lagi berbicara tentang pengembangan
berkelanjutan tanpa solidaritas antargenerasi. Ketika
kita berpikir tentang situasi dunia yang kita

65 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


tinggalkan untuk generasi mendatang, kita memasuki
logika yang berbeda, yaitu bahwa dunia adalah
anugerah cuma-cuma yang kita terima dan yang kita
bagi bersama. Jika bumi dianugerahkan kepada kita,
kita tidak lagi dapat berpikir hanya menurut ukuran
manfaat, efisiensi dan produktivitas demi keuntungan
pribadi. Kita tidak berbicara tentang sikap opsional,
tetapi tentang soal keadilan mendasar, karena bumi
yang kita terima adalah juga milik mereka yang akan
datang. Para Uskup Portugal telah mendesak agar kita
menanggung tugas keadilan ini: “Lingkungan hidup
perlu ditempatkan dalam logika penerimaan.
Lingkungan hidup adalah pinjaman yang harus
diterima setiap generasi dan harus diteruskan kepada
generasi berikut.”124 Ekologi integral memiliki visi
yang luas ini.”(LS. 159.)

“Dunia macam apa yang ingin kita tinggalkan untuk


mereka yang datang sesudah kita, anak-anak yang kini
sedang bertumbuh kembang? Masalah ini tidak hanya
menyangkut lingkungan hidup sendiri, karena kita
tidak bisa mendekati masalah ini secara fragmentaris.
Ketika kita bertanya tentang dunia yang ingin kita
66 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
wariskan, kita terutama berbicara tentang arahnya
secara keseluruhan, maknanya, nilai-nilainya. Jika
pertanyaan lebih mendasar ini tidak diajukan, saya
tidak yakin bahwa kepedulian kita terhadap
lingkungan hidup akan menghasilkan sesuatu yang
signifikan. Tapi jika pertanyaan ini diajukan dengan
berani, kita tak dapat tidak dibawa kepada pertanyaan-
pertanyaan lainnya: mengapa kita berada di dunia ini,
mengapa kita lahir dalam hidup ini, untuk apa kita
berjuang dan bekerja, mengapa bumi ini
membutuhkan kita? Oleh karena itu, tidak cukup untuk
mengatakan bahwa kita harus peduli kepada generasi
mendatang. Kita harus menyadari bahwa apa yang
dipertaruhkan adalah martabat kita sendiri. Kita
sendirilah yang pertama-tama berkepentingan untuk
mewariskan planet yang layak huni kepada generasi
mendatang. Ini adalah drama bagi diri kita sendiri,
karena mempertaruhkan makna peziarahan kita di
bumi.”(LS. 160.)

7. Penegasan oleh Pemandu

67 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


❖ Berdasarkan kedua artikel Ensiklik Laudato Si ini, kita
diingatkan oleh Paus akan pentingnya membangun sikap
solidaritas antargenerasi. Alam yang kita diami ini bukan
hanya milik kita dan tidak akan berakhir karena kita
mengakhiri hidup di dunia ini. Ia akan tetap ada. Oleh
karena itu, mari kita bangun sikap solidaritas
antargenerasi dengan mengembangkan ekonomi
ekologis, atau kebiasaan hidup serupa. Cinta kita kepada
mereka mesti ditunjukkan dengan sikap solider kita
kepada mereka. Misalnya, seorang bapa atau ibu di
rumah. Mereka mesti melakukan yang terbaik dalam
rumah tangga untuk diwariskan kepada anak-anak
mereka. Merawat bumi, sama dengan merawat rumah
sendiri.
❖ (Jika pemandu ingin menambahkan hal lain, silahkan!)

9. Inspirasi Sabda Tuhan


P. :Semoga Tuhan beserta Kita
U. :Sekarang dan selama-lamanya
P. :Inilah Injil menurut Santo Yohanes
U. :Dimuliakanlah Tuhan

68 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


Yesus Menyembuhkan Anak Pegawai Istiana
(Yohanes 4:46-54)
46
Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana
Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada
seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit. 47Ketika ia
mendengar, bahwa Yesus telah dating dari Yudea ke
Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia
dating dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu
hamper mati. 48Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu
tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak
percaya." 49Pegawai istana itu berkata kepada-Nya:
"Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." 50Kata Yesus
kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya
akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu
pergi. 51Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya
telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya
hidup. 52Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu
mulai sembuh. Jawab mereka: "Kemarin siang pukul satu
demamnya hilang." 53Maka teringatlah ayah itu, bahwa
pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: "Anakmu
hidup." Lalu iapun percaya, ia dan seluruh

69 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


54
keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus
ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.

P. :Demikianlah Sabda Tuhan

U. :Terpujilah Kristus.

10. Pertanyaan refleksi


1) Apa persoalan yang terjadi dengan seorang pegawai
istana?
2) Apa yang dilakukannya untuk bisa keluar dari persoalan
itu?
3) Menurutmu, bagaimana kondisi anaknya jika ia tidak
berjuang untuk mendatangi Yesus?
4) Setelah pegawai istana itu berjuang menghadap Yesus,
apa yang terjadi dengan anaknya?
5) Ayat mana yang paling berkesan menutur anda, dalam
hubungan dengan tanggung jawab kita terhadap generasi
mendatang? Ceritakanlah di hadapan kami semua!

11. Renungan singkat

70 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


Para saudara dan saudari yang terkasih dalam Kristus.
Seorang anak yang sakit, sebagaimana yang dikisahkan
oleh penginjil Yohanes ini, akan tetap sakit dan bahkan
mengalami kematian jika orang tuanya tidak datang kepada
Tuhan Yesus dan memberitahukan keadaan anaknya. Atas
dasar usaha dan perjuangan pegawai istana itu, anaknya
mengalami kesembuhan dari derita.
Saudara dan saudariku yang terkasih dalam Kristus.
Pesan yang bisa kita petik dari teks Injil ini adalah dengan
berusaha dan berjuang, kita mendapatkan sesuatu. Hidup
akan berubah menuju yang lebih baik, jikalau adanya usaha
dan daya juang untuk terus berbenah setiap waktu. Segala
yang baik tidak akan datang dengan sendirinya dalam
kehidupan kita, jika tidak adanya usaha dan daya juang dari
diri kita untuk memperolehnya. Kebaikan atau kelayakan
selalu berhubungan dengan daya juang atau usaha.
Dalam kaitan dengan tema APP kita pada tahun 2024
ini, pesan Injil ini bisa dimaknai sebagai ajakan untuk kita
dalam merawat bumi. Teladan dari seorang pegawai yang
memperhatikan anaknya adalah sesuatu yang layak kita
tiru. Ia berusaha dan berjuang untuk kesembuhan anaknya,
dan itu tercapai. Ia tidak diam dan meratapi nasibnya saja,
71 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
melainkan bergerak dan berjuang mencari jalan keluar.
Perjuangannya untuk menyembuhkan anaknya tentu atas
dasar cinta kasih kepada buah hatinya. Ia berusaha dan
berjuang keras karena cintanya kepada anaknya. Cinta
menggerakan dirinya untuk mencari jalan terbaik atas
penderitaan hidup yang dialaminya. Kita pun diharapkan
demikian. Hendaklah kitapun selalu berusaha dan berjuang
untuk membenahi bumi di mana kita pijak. Tidaklah pantas
jika kita hanya duduk berbincang tanpa henti dan saling
menuduh antara satu dan yang lain atas kehancuran alam
yang sedang terjadi ini. Kita harus bertobat. Kita harus
membangun satu niat baru untuk berusaha dan berjuang
bersama, sebagai gerakan pembaharuan hidup untuk
menciptakan wajah bumi yang sehat. Jika itu yang kita
lakukan, berarti kita mencintai generasi baru atau anak-
cucu kita di masa mendatang. Mereka yang datang setelah
kita, diharapkan bukan menjadi korban atas keserakahan
hidup kita saat ini, melainkan menikmati hasil yang baik
dari warisan kita. Artinya, yang kita wariskan bukanlah
malapetaka, melainkan berkat untuk mereka. Karena atas
dasar cinta, maka harus berani berkorban. Berkorban demi
kebaikan anak dan cucu kita di kemudian hari dengan
72 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS
mencintai alam di sekitar kita. Berkorban untuk
melepaskan segala keserakahan, keegoisan, kesombongan
dan rasa rasa superioritas kita kepada alam. Upayakanlah
usaha dan perjuangan kita tidak hanya berpusat pada
kebutuhan hidup kita sendiri, melainkan juga untuk
kebaikan alam, rumah kita bersama. Jika kita
memperlakukan bumi di mana kita hidup secara baik,
dengan membudayakan pola hidup yang selaras alam,
seperti mengembangkan ekonomi ekologis, berarti kita
mencintai anak-cucu kita yang hidup setelah kita. Mari kita
renungkan!

13. Lagu Selingan: MB. No. 469 (bisa lagu lain, sambil
edarkan kotak kolekte)

14. Doa Umat : Spontan (oleh pemandu dan peserta)

15. Bapa Kami

P. : Saudara dan saudariku sekalian, setelah kita


menyampaikan permohonan kita masing-masing di
hadapan Tuhan Yang Mahakuasa, marilah kita
satukan semuanya dengan doa yang diajarkan oleh

73 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


Tuhan Yesus. Bapa Kami.....(didaraskan atau
dilagukan).

16. Doa Penutup

P. : Marilah berdoa, (hening sejenak)

Allah Bapa sumber belas kasih, kami bersyukur dan


berterima kasih atas berkat yang Engkau berikan
kepada kami melalui alam yang indah dan subur ini,
serta kaya akan segala hasil buminya. Kami beryukur
pula untuk kesehatan dan waktu hidup yang masih
Engkau berikan, sehingga kami pun mendalami
sejumlah persoalan hidup kami, secara khusus tentang
pelestarian bumi tercinta ini. Ada banyak niat dan
harapan yang sudah kami bangun untuk menggapai
cita-cita luhur ini. Kami mohon kepada-MU, sertailah
selalu perjuangan kami masing-masing, baik di rumah
tangga, di sekolah, di kepemerintahan, kesehatan, dan
sejumlah tempat karya kami masing-masing dalam
menggapai cita-cita luhur ini. Semua doa dan harapan
ini kami persembahkan kepada-Mu dengan
perantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami yang

74 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS


hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persatuan
dengan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa.Amin.

17. Berkat Penutup


P. : Semoga Tuhan beserta kita
U. : Sekarang dan selama-lamanya
P. :Semoga kita semua dilindungi dan diberkati oleh
berkat Allah yang Mahakuasa. Dalam nama Bapa
dan Putra dan Roh Kudus.
U. : Amin.
18. Lagu Penutup : MB. No. 477 (boleh pilih lagu lain
sesuai masa Liturgi)

============================================

75 | TEMA APP 2024: MENGEMBANGKAN EKONOMI EKOLOGIS

Anda mungkin juga menyukai