Anda di halaman 1dari 60

MENGEMBANGKAN

EKONOMI EKOLOGIS

BAHAN PERTEMUAN
KATEKESE MASA PRAPASKAH 2024
UNTUK KOMUNITAS/ LINGKUNGAN/ KELUARGA

AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


KEUSKUPAN BANDUNG
PENGANTAR

A. Keprihatinan dan Gagasan Paus Fransiskus


Tema Aksi Puasa Pembangunan Nasional (APPN 2024)
adalah “Mengembangkan Ekonomi Ekologis”, yang visi
dasarnya berasal dari dokumen-dokumen Paus Fransiskus
sendiri. Paus Fransiskus, dalam ensiklik-ensikliknya, menyam-
paikan gagasan dasar ekonomi ekologis yang berorientasi
pada tujuan-tujuan kemanusiaan. Dokumen tersebut adalah:
ensiklik Laudato Si’ (2015), ensiklik Fratelli Tutti (2020),
Sambutan Paus tentang Ekonomi Fransiskus (2020), Seruan
Apostolik Laudate Deum (2023). Sebelumnya ada Seruan
Apostolik Gaudium Avangelii (2013).
1) Ensiklik Laudato Si’ menyerukan perlindungan terhadap
bumi sebagai rumah bersama kita. Dokumen ini mengkritik
konsumerisme dan pembangunan berlebihan. Krisis ekologis
disebabkan oleh eksploitasi planet yang sudah melebihi
batas maksimal. Krisis ini mengancam keberadaan spesies
manusia. Solusi yang ditawarkan adalah membangun
ekologi integral.
2) Ensiklik Fratelli Tutti menekankan pentingnya solidaritas
global dan persaudaraan. Dokumen ini didasarkan pada
prinsip universal persaudaraan, oleh sebab itu kita diajak
untuk melihat setiap individu sebagai saudara dan saudari.
Melalui ensiklik ini Paus Fransiskus mengajak kita untuk
membangun jembatan, bukan tembok; menyerukan dialog
terbuka dan mendalam. Ensiklik Fratelli Tutti berkomitmen
terhadap keadilan sosial.

[1]
3) Dalam sambutan Paus tentang Ekonomi Fransiskus,
Bapa Paus menyerukan untuk membangun tata ekonomi
baru yang lebih adil dan berkelanjutan. Tata ekonomi ini
didasarkan pada tiga prinsip utama:
▪ Subyek aktif: Orang miskin dan terpinggirkan tidak lagi
dipandang sebagai objek belas kasihan atau bantuan,
melainkan sebagai subyek aktif dalam pembangunan
ekonomi. Mereka memiliki potensi, kearifan, dan kontri-
busi yang penting untuk menciptakan solusi yang berke-
lanjutan dan inovatif.
▪ Partisipasi demokratis: Gerakan Ekonomi Fransiskus
menekankan pentingnya partisipasi demokratis, pember-
dayaan, dan keterlibatan aktif dari komunitas yang
sering diabaikan dalam proses pengambilan keputusan
ekonomi. Ini mencakup mendukung kewirausahaan
sosial, koperasi, dan inisiatif ekonomi lain yang dimulai
dan dijalankan oleh orang-orang dari komunitas margi-
nal ini.
▪ Keadilan dan keberlanjutan: Dalam menghadapi keti-
daksetaraan global yang semakin meningkat, Ekonomi
Fransiskus menyerukan keadilan dan sistem ekonomi
yang menempatkan kebutuhan manusia dan planet di
atas keuntungan semata. Ini berarti memprioritaskan
investasi dalam kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur
sosial, serta memastikan akses yang adil terhadap sum-
ber daya dan peluang.
4) Seruan Apostolik Laudate Deum adalah dokumen dari
Paus Fransiskus yang diterbitkan pada tahun 2023. Dokumen
ini mengulangi keprihatinan yang diungkapkan dalam
ensiklik Laudato Si', yaitu krisis iklim.

[2]
Dokumen ini menekankan bahwa tanggapan terhadap krisis
iklim belumlah memadai, dengan dunia yang sedang menu-
ju keruntuhan. Paus Fransiskus mengkritik penolakan yang
mengelilingi perubahan iklim, menyoroti kebutuhan untuk
informasi yang jelas dan pemahaman yang tepat tentang isu
ini. Ia juga menekankan peran manusia dalam krisis ini,
menunjukkan bahwa aktivitas manusia telah secara signi-
fikan meningkatkan emisi gas rumah kaca.
Dokumen ini juga menyinggung tentang dampak yang
sudah tidak dapat diubah dari krisis iklim, seperti kenaikan
permukaan laut, perubahan pola cuaca, dan hilangnya
keanekaragaman hayati. Paus Fransiskus menyoroti risiko
yang terkait dengan tidak mengambil tindakan segera,
seperti meningkatnya kemiskinan, konflik, dan penderitaan
manusia.
Paus Fransiskus menutup dengan menyoroti hubungan erat
antara kehidupan manusia, makhluk lain, dan lingkungan
alam. Ia mengulangi keyakinan bahwa "semuanya terko-
neksi" dan bahwa solusi harus mencakup semua makhluk
dan lingkungan.
5) Seruan Apostolik Evangelii Gaudium (Sukacita Injil)
adalah dokumen dari Paus Fransiskus yang diterbitkan pada
tahun 2013. Dokumen ini merupakan sebuah panggilan
untuk Gereja untuk memulai babak baru evangelisasi yang
ditandai dengan sukacita.
Paus Fransiskus menekankan bahwa sukacita Injil adalah
sumber kekuatan bagi Gereja untuk mewartakan kabar baik
kepada dunia. Sukacita ini berasal dari pertemuan dengan
Yesus Kristus, yang membebaskan kita dari dosa, kesedihan,
kekosongan batin, dan kesepian.

[3]
Dalam dokumen ini, Paus Fransiskus juga mengkritik Gereja
yang telah berada dalam mode pertahanan diri. Gereja
menyembunyikan diri di bunker dan berharap bisa bertahan
hidup. Paus Fransiskus menyerukan agar Gereja berkembang
dengan memilih opsi misionaris dalam segala hal yang kita
lakukan.

B. Ekonomi Ekologis Fransiskus


Melalui dokumen-dokumen tersebut Paus Fransiskus
menyinggung banyak hal tentang krisis ekologis yang
sedang dihadapi saat ini merupakan krisis kemanusiaan.
Krisis ini mengancam kehidupan manusia dan lingkungan,
sehingga perlu diatasi secara serius. Paus Fransiskus mene-
kankan bahwa ekonomi tidak boleh hanya mengejar
pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga harus memper-
hatikan dampak ekonomi terhadap manusia dan lingkungan.
Model Ekonomi yang ditawarkan dan dipromosikan oleh
Paus Fransiskus kita namai dengan istilah ‘ekonomi
ekologis’.
▪ Ekonomi ekologis adalah sistem ekonomi yang berpihak
pada manusia dan lingkungan. Artinya, ekonomi terse-
but tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi
semata, tetapi juga harus memperhatikan dampak
ekonomi terhadap manusia dan lingkungan.
▪ Ekonomi ekologis adalah sistem ekonomi yang berorien-
tasi pada tujuan-tujuan kemanusiaan, seperti kesejah-
teraan umum, kesetaraan dan peluang bagi semua,
pekerjaan yang bermakna, solidaritas, dan tanggung
jawab ekologis. Tujuan-tujuan tersebut harus menjadi
landasan bagi kebijakan dan praktik ekonomi.

[4]
▪ Ekonomi ekologis adalah sistem ekonomi yang dibangun
dengan prinsip ekologi integral. Artinya, ekonomi terse-
but harus melihat manusia dan lingkungan sebagai satu
kesatuan yang saling terkait.
Ekonomi ekologis harus dibangun dengan prinsip ekologi
integral, yaitu:
▪ Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang
saling terkait. Artinya, manusia dan lingkungan tidak
dapat dipisahkan.
▪ Krisis ekologis merupakan krisis kemanusiaan. Artinya,
krisis ekologis tidak hanya berdampak pada lingkungan,
tetapi juga pada manusia.
▪ Solusi krisis ekologis harus bersifat holistik dan kompre-
hensif. Artinya, solusi krisis ekologis harus mencakup
semua aspek, termasuk manusia dan lingkungan.
Atas keprihatinan dan gagasan-gagasan tersebut, selama
masa prapaskah 2024 kita diajak untuk mendalami gagasan
Ekonomi Ekologi Fransiskus. Bahan pendalaman telah
disusun untuk merefleksikan lima sub-tema yang akan
digunakan dalam lima kali pertemuan. Harapannya, melalui
pendalaman bahan APP 2024 kita dapat memahami dan
mengimplementasikan ekonomi ekologis dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh penerapan ekonomi ekologis dalam
kehidupan sehari-hari antara lain:
▪ Menggunakan produk yang ramah lingkungan, seperti
produk yang terbuat dari bahan-bahan daur ulang atau
yang tidak menghasilkan limbah.
▪ Menghemat energi dan air, seperti mematikan lampu
dan peralatan listrik saat tidak digunakan, serta menutup
keran air saat menggosok gigi.

[5]
▪ Memilih transportasi umum atau transportasi alternatif
yang lebih ramah lingkungan, seperti sepeda atau berja-
lan kaki.
▪ Mengkonsumsi makanan yang berasal dari pertanian
berkelanjutan, seperti makanan organik atau makanan
lokal.
Dengan menerapkan ekonomi ekologis dalam kehidupan
sehari-hari, kita dapat berkontribusi dalam menjaga kelesta-
rian lingkungan dan menciptakan kesejahteraan bagi semua
orang.

C. Penutup
Paus Fransiskus mengingatkan bahwa keprihatinan dunia
yang perlu segera diatasi adalah krisis ekologi yang sangat
berdampak bagi kelangsungan hidup manusia. Mengatasi
keprihatinan tersebut Paus Fransiskus menekankan penting-
nya ekonomi ekologis sebagai solusi ekonomi masa depan
yang bermartabat, mensejahterakan setiap dan semua, dan
berkelanjutan. Ekonomi ekologis harus didasarkan pada
prinsip-prinsip keadilan, keseimbangan, dan keberlanjutan.
Selama masa Prapaskah 2024 kita diajak untuk merefleksi-
kan kembali panggilan kita untuk bekerja tanpa lelah
mewartakan kabar baik kepada dunia, dan panggilan kita
untuk merawat serta menghormati bumi sebagai rumah
bersama yang diberikan oleh Allah. Dengan mendalami
tema APP 2024 ini harapannya kita dapat memberikan
kontribusi yang cukup berarti bagi perbaikan kerusakan
bumi dan bagi saudara kita yang miskin dan rentan lainnya.
Selamat memasuki masa Prapaskah 2024.

[6]
PERTEMUAN 1
APAKAH EKONOMI YANG BERTUMBUH
MAKSIMAL, JUGA YANG TERBAIK?

TUJUAN PERTEMUAN
Meningkatkan kesadaran umat dan masyarakat akan pelba-
gai dampak buruk ekonomi pasar bebas yang tanpa regulasi,
ekonomi yang mengejar keuntungan kuantitatif belaka dan
tanpa memperhatikan nilai dan tujuan manusiawi, meskipun
disertai dukungan atau bantuan dana bagi masyarakat
miskin.

LANGKAH-LANGKAH PERTEMUAN
1. Lagu Pembuka
Panggilan Tuhan (PS. 682)
Panggilan Tuhan bagi umat-Nya
Di atas bumi ciptaan-Nya,
Api cinta-Nya, nyala kasih-Nya,
sumber semangat bagi kita.
Wartakan semangat cinta-Nya
pada orang yang dambakan kasih-Nya.
Terpujilah Tuhan Allah yang telah mengutus Putra-Nya.

Sungguh berlimpah kasih Sang Bapa,


kita dikurniai rahmat,
Kita semua t’lah dibangkitkan,
dan disatukan dalam Tuhan.
Kita akan diberi tempat dalam surga,
mulia bersama-Nya,
Terpujilah Tuhan Allah karna kasih karunia-Nya

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 1


2. Tanda Salib - Salam
P : Dalam Nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus
U : Amin
P : Damai dan Kasih Tuhan selalu beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya

3. Pengantar
Paus Fransiskus dalam Ensiklik dan Surat Apostoliknya
telah menunjukkan kepada kita dampak dari pertumbuh-
an ekonomi yang terjadi saat ini. Menurut Paus, kita akui
bahwa pertumbuhan ekonomi membawa kemakmuran
banyak orang dan banyak negara disegala bidang.
Namun pada saat yang bersamaan kebanyakan terutama
yang rentan dan miskin, sedang menghadapi dan
menapaki hidup yang berat dan kondisi yang buruk. Ada
banyak contoh yang dapat kita lihat sehari-hari.
Perubahan di zaman ini telah didorong oleh kemajuan
kuantitatif, kualitatif, cepat dan kumulatif di bidang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi serta penerapannya yang
secara instans dalam berbagai bidang alam dan
kehidupan. Kita berada di era sesuatu kekuasaan yang
sering tidak bernama (anonim). (EG 52).
Menurut Paus Fransiskus, pertumbuhan ekonomi yang
tinggi tidak selalu sejalan dengan kesejahteraan banyak
atau setiap orang. Kita diajak untuk merenungkan itu
dalam pertemuan kita kali ini.

4. Doa Pembuka
Tuhan Allah sumber segala rahmat, puji dan syukur atas
segala limpahan kasih-Mu yang telah Engkau berikan

2| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


kepada kami. Terima kasih atas segala kesehatan dan
nafas kehidupan yang masih bisa kami rasakan sampai
pada saat ini. Tuhan bukalah hati dan pikiran kami, agar
dalam proses pertemuan ini kami dapat menemukan dan
memperdalam suatu nilai yang dapat memberikan
inspirasi bagi kami untuk menghidupi dinamika ekonomi
secara benar dan lebih baik. Karuniakanlah Roh Kudus-
Mu agar kami berani menjadi pelaku ekonomi yang
bermartabat demi kesejahteraan bersama dalam solidari-
tas terhadap sesama. Demi Kristus, Tuhan dan Peng-
antara kami. Amin.

5. Inspirasi Pengalaman Hidup

Saat awal pandemi Covid-19, usaha Uswatun


Hasanah, seorang perajin batik di Bangkalan,
Madura, terpukul signifikan. Jangankan untuk mem-
bayar pekerjanya, untuk menghidupi keluarganya
saja ia harus berpikir keras. Segala cara disiasati,
termasuk melakukan diversifikasi produk masker
batik. Masalahnya kemudian adalah ke mana ia
harus menjual produknya. Uswatun mulai berkenalan
dengan dunia digital dan menjual produk secara
daring. Ia pun mulai mempelajari cara pembayaran
digital menggunakan Standar Kode Respons Cepat
Indonesia (QRIS) dan layanan perbankan digital.
Hasilnya, empat bulan sejak pandemi, omzet usaha
justru naik dua kali lipat. Seluruh perajin batik yang
bekerja dengannya tetap dapat berproduksi dan
tidak ada yang dirumahkan.

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 3


6. Menggali Inspirasi
Kisah singkat di atas adalah contoh bagaimana per-
juangan ekonomi kreatif menjadi solusi bagi situasi sulit.
Maka apa yang bisa kita gali dan reflkeksikan:
a. Dalam menghadapi situasi (ekonomi) yang sulit,
nilai-nilai apa yang dimiliki Uswatun dan diperjuang-
kan menemukan solusi?
b. Ungkapkan dengan satu kata mengenai perjuangan
Uswatun! (contoh: “GIGIH!) jelaskan secara singkat
arti kata tersebut!

7. Simpul Singkat
▪ Allah adalah pemilik dari segala karunia yang
manusia nikmati yang ada di dalam hidup ini. Allah
menciptakan manusia sesungguhnya untuk menjadi
wakil Allah, dan melimpahkan beraneka potensi
untuk nikmati kebaikan-kebaikan Allah, memakai
wibawa-Nya bersama penuh tanggung jawab, dapat
mengembangkan segenap segi hidup, dan juga
ekonomi-sosial-politis yang ada di dalam dorongan
syukur di dalam menatalayan. Harta dan benda
adalah suatu berkat yang diberikan oleh Allah.
▪ Perekonomian seringkali melibatkan keputusan-
keputusan penting. Bidang ekonomi membutuhkan
orientasi yang positif agar dapat dijalankan dengan
mengedepankan prinsip-prinsip Ajaran Sosial Gereja:
martabat manusia, kesejahteraan umum, subsudiari-
tas, solidaritas.

4| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


▪ Wawasan ekonomi yang materialistis, egosentris,
kompetitif yang tidak terkendali, sekuler, tidak dapat
mensyukuri dan memuliakan Allah. Hal-hal tersebut
dapat menghilangkan etika dan moral dari ekonomi
dan bisnis serta merusak tatanan sosial yang
menganut prinsip ajaran sosial gereja.

8. Inspirasi Kitab Suci (Injil Lukas 12:13-21)


Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus,
"Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia
berbagi warisan dengan aku." 14Namun, Yesus ber-
kata kepadanya, "Saudara, siapakah yang telah
mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah atas
kamu?" 15Kata-Nya lagi kepada mereka, "Berjaga-
jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan,
sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya,
hidupnya tidaklah berasal dari kekayaannya itu."
16
Lalu Ia menyampaikan kepada mereka suatu
perumpamaan, kata-Nya, "Ada orang kaya, tanahnya
berlimpah-limpah hasilnya. 17Ia bertanya dalam hati-
nya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak
mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan
hasil tanahku. 18Lalu katanya: Inilah yang akan aku
perbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku
dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku
akan menyimpan di dalamnya semua gandum dan
harta bendaku. 19Sesudah itu aku akan berkata
kepada jiwaku: Jiwaku, engkau memiliki banyak
harta, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya;
beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-
senanglah! 20Tetapi, Allah berkata kepadanya: Hai

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 5


Engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu
akan diambil darimu, dan apa yang telah kausedia-
kan, untuk siapakah itu nanti? 21Demikianlah jadinya
dengan orang yang mengumpulkan harta bagi
dirinya sendiri, tetapi tidak kaya di hadapan Allah."

Pertanyaan Pendalaman Kitab Suci


a. Mengapa sengketa dalam ay.13-14 tak diselesaikan
Yesus? Apa misi Yesus (ay.15)?
b. Mengapa orang kaya disebut bodoh? Apa maksud
“tidak kaya dihadapan Allah?”
c. Dimana saya melihat ketamakan dalam hidup
bermasyarakat sekarang? Mengapa orang yang
sudah kaya terus mengejar penambahan harta bagi
dirinya?
d. Seandainya ingat pesan Tuhan tentang harta milik,
orang kaya seharusnya buat apa dengan kelimpahan
hartanya?

9. Refleksi Kateketis
Harta kekayaan sering menjadi sumber konflik. Contoh
klasik adalah banyaknya sengketa warisan. Ahli waris
yang dirugikan akan mencari bantuan; juga memohon
kepada Tuhan. Akan tetapi, Tuhan dalam hal ini tidak
campur tangan, selain dengan menyingkapkan akar
sengketa harta, yakni ketamakan. Manusia yang tamak
terdorong selalu mengumpulkan lebih banyak harta bagi
dirinya, tanpa ingat akan Dia yang memberi dan
mengambil, dan tanpa mempedulikan kesejahteraan
bersama dan sesama yang membutuhkan (16:19).

6| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


Ketamakan didorong oleh salah sangka bahwa banyak-
nya harta bisa membeli kesehatan dan panjang umur
serta hidup bahagia yang dicari dalam kesenangan saja.
Semakin berfokus pada peningkatan jumlah harta,
semakin lupa akan Tuhan yang memberi dan mengambil
di saat yang tidak terduga. Di saat nyawa diambil, harta
harus ditinggalkan kepada orang yang di luar kendali-
nya. Di saat yang sama pula ia diminta pertanggung-
jawaban, dan dinilai tidak kaya di hadapan Tuhan, karena
tidak memakai harta kekayaannya sesuai dengan
maksud Tuhan yang memberikan harta demi kebaikan
sesama, peluang untuk semua, khususnya mereka yang
miskin.
Rasul Paulus merefleksikan dengan baik tentang kekaya-
an dan tujuan kehidupan manusia yang sesungguhnya
dengan pernyataan tugas kepada Timotius, uskup Efesus:
“Peringatkanlah orang-orang kaya di dunia ini agar
mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada
sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada
Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada
kita segala sesuatu untuk dinikmati. Peringatkanlah agar
mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam perbuatan
baik, suka memberi dan membagi. Dengan demikian
mereka mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang
baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk
mencapai hidup yang sebenarnya. (1Tim 6:17-19).

10. GERAKAN dan AKSI PASTORAL


Paus Fransiskus mengungkapkan keprihatinannya kalau
tanggapan kita terhadap kerusakan alam yang sekarang
terus terjadi dan perhatian kepada orang miskin masih

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 7


sangat lemah. Lalu aksi apa yang dapat kita lakukan
untuk menanggapi ajakan Paus tersebut?
Pertama, Sikap yang perlu ditumbuhkan adalah perto-
batan, metanoia, termasuk di dalam tubuh Gereja
sendiri. Gereja harus berani memulai dengan potensinya
sendiri dan bekerjasama dengan pihak lain melakukan
sesuatu yang baik untuk memperbaiki keadaan demi
kesejahteraan bersama.
Kedua, mendorong Pemerintah dan berbagai pihak
untuk menjadikan asas kesejahteraan umum menjadi
penuntun agar manusia tidak menjadikan keuntungan
ekonomi sebagai suatu bentuk penyembahan berhala,
yang membelenggu dirinya sendiri, merugikan orang
lain serta merusak alam ciptaan (CA 40).
Ketiga, memajukan yang sudah ada selama ini seperti
Gerakan APP sebagai media penyadaran dan pember-
dayaan ekonomi umat miskin yang berkelanjutan melalui
Koperasi atau Credit Union yang telah berkembang.
Keempat, Gerakan untuk melestarikan lingkungan seba-
gai upaya ekologis yang tidak boleh diabaikan dalam
usaha meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Gerakan
Profetis dan politis bersama semua pihak yang memiliki
kehendak baik untuk mempengaruhi kebijakan pemerin-
tah di berbagai tingkatan Nasional, daerah, dan di
tingkat desa.
Kelima, Gerakan menjadi efektif dan berdampak pada
perubahan besar (transformative) apabila melibatkan
para cerdik pandai dan penguasa pada masanya ber-
kuasa.
Catatan: pilihlah mana yang konkret bisa dilakukan!

8| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


11. Doa mohon kehendak yang kuat (PS 144)
Ya Allah, Engkau telah memberikan kehendak yang kuat
pada Yesus, Tuhan kami. Tanpa rasa takut atau goyah Ia
berpegang pada kehendak-Mu meski harus menang-
gung pengurbanan yang berat. Tatkala digoda iblis, Ia
tidak goyah. Demikian pula ketika harus menderita
sengsara sampai mati. Bunda Maria pun Kauberikan
kepada kami sebagai panutan yang berkehendak kuat.
Berilah kami kehendak yang kuat, agar pada saat goyah
kami tidak berbelok arah dan menyeleweng. semoga
kami tidak kecil hati menghadapi aneka kesulitan dan
tantangan.
Allah, gunung batu kami, berilah kami kehendak yang
kuat laksana batu karang yang tetap tegar meski tak
henti diterpa gelombang. Semoga kami tetap teguh bila
kami digoda untuk menyeleweng, bila kami dibujuk
untuk menipu dan berlaku tidak jujur, bila kami digoda
berlaku munafik, bila kami digoda untuk berbuat dosa,
mencuri, berkhianat; terlebih bila kami dibujuk untuk
menghianati Kasih-Mu. Demi Kristus Tuhan kami, amin.

12. Lagu Penutup


Burung Pipit yang kecil (PS 680)
Burung pipit yang kecil Burung pipit yang kecil
Dikasihi Tuhan terlebih diriku
Dikasihi Tuhan
Bunga bakung di padang
Diberi keindahan terlebih diriku
Dikasihi Tuhan

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 9


PERTEMUAN 2
EKONOMI YANG MENJAGA
KEBERLANJUTAN BUMI

TUJUAN PERTEMUAN
Meningkatkan kesadaran bahwa kegiatan ekonomi apa pun
harus menjaga dan sedapat mungkin meningkatkan kekaya-
an bumi ketimbang merampok dan mencemarinya melam-
paui daya regenerasinya.

LANGKAH-LANGKAH PERTEMUAN
1. Lagu Pembuka:
Sungguh Indah Rumahmu (PS 333)
1) Sungguhlah indah rumahMu Tuhan
Raja alam raya
Burung pipit serta layang-layang
Dikau beri sarang
Alangkah 'ku rindu
Tinggal dirumahMu
Sorak dan sorai bagiMu
2) Bahagialah yang senantiasa
Datang ke rumah-Mu
Lembah tangis mengalirkan rahmat
Kar'na kuasaMu
Langkah makin gagah
Tiada pernah lelah
Tuhan menyambut datangnya

10| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


2. Tanda Salib - Salam
P : Dalam Nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus
U : Amin
P : Damai dan Kasih Tuhan selalu beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya

3. Pengantar
Ekonomi ekologis artinya ekonomi yang berkelanjutan,
adil terhadap sesama dan makhluk lain yang hidup di
bumi ini serta memikirkan keberlanjutan bumi untuk
generasi berikutnya.
Paus Fransiskus dalam ensikliknya Laudato Si' dan Fratelli
Tutti menekankan pentingnya menjaga alam semesta
sebagai rumah bersama kita. Alam semesta adalah
ciptaan Tuhan yang harus kita jaga dan lestarikan.
Namun, seringkali manusia hanya berpikir untuk meme-
nuhi kebutuhan dan keinginannya pada saat ini tanpa
peduli sesama dan generasi yang akan datang serta
keterbatasan sumber daya alam yang tersedia. Hal ini
menyebabkan kerusakan alam dan ketidakadilan sosial.
Dalam pertemuan APP yang ke-2 ini, kita diajak untuk
lebih menyadari dan mengembangkan pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan. Ekonomi berkelanjutan
adalah ekonomi yang memenuhi kebutuhan masa kini
dan generasi mendatang.

4. Doa Pembuka
Allah Bapa Pencipta langit dan bumi serta segala sesuatu
yang ada di dalamnya, Engkau menciptakan kami berda-

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 11


sarkan citra-Mu dan memberikan tugas serta tanggung
jawab kepada kami untuk menjadi pelayan bagi sesama
dan ciptaan lainnya. Engkau menganugerahkan kepada
kami matahari, air, dan tanah yang yang memungkinkan
kami hidup sampai saat ini. Bukalah akal budi kami agar
mampu menyadari bahwa segala sesuatu yang Engkau
berikan bukan hanya milik kami, tetapi juga diperuntuk-
kan bagi ciptaan lainnya dan generasi mendatang.
Bimbimlah kami ya Bapa, agar kami mampu mewujudkan
kehidupan bersama yang adil dan selalu menjaga
kelestarian alam ciptaanmu demi kelangsungan hidup
generasi yang akan datang. Doa ini kami panjatkan
kehadirat-Mu dengan perantaan Yesus Kristus, Tuhan
kami. Amin

5. Inspirasi Kitab Suci (Kejadian 1: 11-31)


(Bacalah teks Kitab Suci berikut secara bergiliran masing-
masing peserta satu ayat, atau begantian dengan cara ayat
ganjil dibacakan oleh perempuan dan ayat genap dibacakan
oleh laki-laki)
1
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan
tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji,
segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan
buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di
bumi." Dan jadilah demikian. 12Tanah itu menumbuhkan
tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang
berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang mengha-
silkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya
itu baik. 13Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari
ketiga. 14Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda pene-
rang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari
malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda

12| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari
dan tahun-tahun, 15dan sebagai penerang pada cakra-
wala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan
jadilah demikian. 16Maka Allah menjadikan kedua benda
penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk
menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai
malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. 17Allah
menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi
bumi, 18dan untuk menguasai siang dan malam, dan
untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat
bahwa semuanya itu baik. 19Jadilah petang dan jadilah
pagi, itulah hari keempat. 20Berfirmanlah Allah: "Hendak-
lah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan
hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi
cakrawala." 21Maka Allah menciptakan binatang-bina-
tang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup
yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala
jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa
semuanya itu baik. 22Lalu Allah memberkati semuanya
itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah
banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah
burung-burung di bumi bertambah banyak." 23Jadilah
petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima. 24Berfirman-
lah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis
makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan
segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. 25Allah
menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis
ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi.
Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 26Berfirmanlah
Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 13


ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang
melata yang merayap di bumi." 27Maka Allah mencipta-
kan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar
Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka. 28Allah memberkati mereka, lalu
Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,
berkuasalah atas d ikan-ikan di laut dan burung-burung
di udara dan atas segala binatang yang merayap di
bumi." 29Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan
kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di
seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya
berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 30Tetapi kepada
segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan
segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan
segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya."
Dan jadilah demikian. 31Maka Allah melihat segala yang
dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang
dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

Pertanyaan Pendalaman Kitab Suci


a. Apa saja kebaikan yang dihasilkan oleh tumbuh-
tumbuhan bagi keberlangsungan bumi sebagai
rumah kita bersama?
b. Apa saja kebaikan yang dihasilkan oleh hewan bagi
keberlangsungan bumi sebagai rumah kita bersama?
c. Apa tugas dan tanggungjawab manusia sebagai
bagian dari karya penciptaan Allah?
d. Apakah aku dalam berkegiatan ekonomi (memenuhi
kebutuhan hidup) sudah sejalan dengan maksud
Allah menciptakan manusia?

14| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


6. Refleksi Kateketis
Kisah penciptaan dalam Kejadian 1 berbentuk madah
pujian dengan refrein-refrein. Ada dua babak utama.
Pada hari 1-3 tindakan Sang Pencipta bersifat 'memisah-
kan': terang dari gelap, air di atas dari air di bawah, laut
dari darat (ay. 4 9). Dengan pemisahan itu tercipta waktu
(hari siang dan malam) dan ruang (atas dan bawah, laut
dan darat). Ruang yang tercipta itu akan ditata dan
diberi penghuninya dalam babak kedua (ayat 11-31).
Ayat 11-12 menjelaskan tentang Allah menciptakan
tunas-tunas, tumbuhan, dan pohon. Tumbuhan-tumbuh-
an ini dipandang sebagai penataan ruang, bukan sebagai
penghuninya. Hal ini karena tumbuhan-tumbuhan terse-
but berakar dalam tanah dan tidak bergerak. Tindakan
penciptaan Allah di sini terlaksana melalui tanah yang
mengeluarkan aneka jenis tumbuhan. Allah melihat
bahwa tanah yang ditutupi vegetasi itu baik karena
tumbuhan membuat bumi menjadi lebih indah, dapat
meneruskan karya ciptaan Allah melalui benih dan
bijinya, baik untuk menjadi makanan bagi makhluk
ciptaan lainnya, dan tumbuhan berperan penting dalam
menjaga keseimbangan ekosistem dengan mengubah
karbon dioksida menjadi oksigen.
Ayat 20-25 membahas tentang penciptaan makhluk
hidup dalam Kitab Kejadian. Pada hari keenam, Allah
menciptakan berbagai jenis makhluk hidup yang dapat
bergerak dengan bebas, baik di air, di udara, maupun di
darat. Allah memerintahkan semua makhluk hidup ini
untuk berkembang biak dan memenuhi bumi. Namun,
kegiatan manusia telah menyebabkan kemerosotan jum-

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 15


lah ikan, burung, dan binatang liar. Hal ini disebabkan
oleh penangkapan dan pemburuan yang berlebihan, dan
exploitasi sumber daya alam lainnya secara berlebihan.
Ayat 26-28 menjelaskan bagaimana Allah menciptakan
manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Hal ini berarti
bahwa manusia memiliki tanggung jawab untuk
mengelola bumi dan segala isinya demi kebaikan. Allah
menciptakan manusia untuk menjadi pengelola dan
pelindung alam, bukan untuk merusaknya.
Pesan Pokok
Kisah penciptaan dalam Kejadian 1 tidak bermaksud
menggambarkan bagaimana dunia dan manusia pernah
diadakan oleh Allah, tetapi merupakan suatu syair yang
memberi kesaksian iman kepada orang yang – seperti
kita sekarang hidup dalam dunia yang sedang dilanda
berbagai macam keprihatinan. Kesaksian yang mau
disampaikan adalah bahwa Firman Allah tetap kuat dan
berdaya cipta, dan memberi harapan, kekuatan dan
keberanian kepada manusia untuk memulihkan apa yang
telah dirusakkan oleh hasrat manusia untuk cepat
meraup kekayaan atau peroleh kenikmatan yang berle-
bihan dan gampang-gampangan. Sama seperti dilaku-
kan Allah pada hari ketujuh (Allah berhenti bekerja),
manusia harus belajar menahan diri dan tahu batas.
Dalam ekonomi, pengaturan rumah kita bersama,
manusia boleh mengambil tapi juga harus memberi
sehingga karya ciptaan yang telah dibuat berkelanjutan
oleh Allah, tetap berkelanjutan bagi semua makhluk di
bumi.

16| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


7. Gerakan dan Aksi Pastoral
Dalam tujuh tujuan Laudato Si’, khususnya tujuan yang
pertama adalah Respons terhadap Tangisan Bumi.
Respons terhadap Tangisan Bumi adalah sebuah seruan
untuk melindungi rumah kita bersama demi kesejahtera-
an semua orang, yaitu mengatasi krisis iklim, hilangnya
keanekaragaman hayati, dan keberlanjutan ekologi seca-
ra adil.
Ekonomi Ekologis mengakui bahwa perekonomian
adalah sub-sistem dari masyarakat manusia, yang terta-
nam dalam biosfer, bumi rumah kita bersama. Serangkai-
an tindakan yang diusulkan untuk mencapai kemajuan
menuju tujuan ini mencakup berikut ini (silakan direnung-
kan dan pilihlah mana yang dapat menjadi komitmen pribadi/
dalam keluarga untuk mengusahakannya):
a. Membangun dan mendukung ekonomi sirkular
dengan meluncurkan perdagangan masyarakat dan
pembelian dari pengecer yang menggunakan bahan
daur ulang.
b. Mempraktikkan pembelian yang adil dan berkelan-
jutan dengan misal dengan membuat daftar belanja
keberlanjutan, dan membeli dari pengecer lokal.
c. Menjamin martabat pekerja/ karyawan dengan men-
dukung pekerjaan yang baik dan menjamin hak-hak
mereka.

8. Doa Penutup
Allah Bapa yang Maha Kuasa, kami bersyukur karena
karena kami adalah ciptaan-Mu yang paling luhur.
Ajarilah kami agar selalu menyadari dan mensyukuri

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 17


segala berkat yang Engkau hadirkan melalui alam
ciptaan-Mu. Bimbinglah kami Ya Bapa, agar semakin
memiliki sikap bertanggungjawab dalam berkegiatan
ekonomi demi kelangsungan hidup kami dan seluruh
alam ciptaan. Segala niat dan bakti kami persembahkan
kepada-Mu dengan perantaraan Yesus Kristus, Tuhan
dan Juru Selamat kami, Yang hidup dan berkuasa
bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus, Allah kini
dan sepanjang masa Amin.

9. Lagu Penutup
Curahkan Rahmat (PS. 603)
Ulangan:
Curahkan rahmat dalam hatiku,
ciptakan hati dan semangat baru
Engkau Kusucikan dan Kubersihkan
dari cinta diri, engkau Kuhidupkan
dan Kukobarkan, cinta di hati → Ulangan

Hatimu yang kaku, keras dan beku,


Kuambil darimu, ambillah dariKu
semangat baru dalam karyamu → Ulangan

18| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


PERTEMUAN 3
EKONOMI YANG MENJAGA DISTRIBUSI
SUMBERDAYA BAGI SEMUA DEMI
KESEJAHTERAAN UMUM

TUJUAN PERTEMUAN
Peserta semakin menyadari panggilannya sebagai rekan
sekerja Allah yang diutus untuk terlibat dalam rencana
penyelamatan-Nya yang diwujudkan lewat aktivitas ekonomi
sehari-hari yang adil bagi alam dan sesama.

LANGKAH-LANGKAH PERTEMUAN
1. Lagu Pembuka
Betapa Tidak Kita Bersyukur (PS. 707)
1) Betapa kita tidak bersyukur
bertanah air kaya dan subur;
lautnya luas, gunungnya megah,
menghijau padang, bukit dan lembah.
Ref.:
Itu semua berkat karunia
Allah yang Agung, Mahakuasa;
Itu semua berkat karunia
Allah yang Agung, Mahakuasa.
2) Alangkah indah pagi merekah
bermandi cah'ya surya nan cerah,
ditingkah kicau burung tak henti,
bunga pun bangkit harum berseri. → Ref.

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 19


2. Tanda Salib – Salam
P : Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus
U : Amin
P : Damai dan kasih Tuhan selalu beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya

3. Pengantar
Saudara-saudari yang terkasih, dalam kehidupan sehari-
hari, kita memiliki peran-peran yang berbeda. Ada ibu
rumah tangga, karyawan, wirausahawan, pelajar,
pensiunan, dan sebagainya. Apapun peran kita pasti
terlibat dalam aktivitas ekonomi dalam arti luas, yaitu
memenuhi kebutuhan hidup menggunakan sumber daya
yang ada. Tidak jarang usaha kita untuk memenuhi
kebutuhan hidup itu merugikan alam dan orang lain.
Padahal sebagai orang Katolik kita dipanggil untuk
menjadi rekan sekerja Allah mewujudkan kebaikan
bersama (bonum communae). Untuk itu, marilah dalam
pertemuan yang ketiga ini kita menggali apa yang
menjadi panggilan kita masing-masing dalam mewujud-
kan aktivitas ekonomi yang adil bagi alam dan sesama.

4. Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maharahim, Engkau mempercayakan
kami menjadi rekan sekerja-Mu. Rancangan-Mu indah
agar manusia dan alam ciptaan hidup dalam harmoni.
Bimbinglah kami yang berkumpul dalam pertemuan ini
agar dengan teguh berusaha mewujudkan rancangan-
Mu itu. Bukalah hati kami untuk dapat mengenali
panggilan kami yang unik dalam rencana penyelamatan-
Mu. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami,

20| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


yang hidup dan berkuasa Bersama Dikau dan Roh Kudus,
Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

5. Inspirasi Budaya Sunda

HUMA
Kegiatan mengolah lahan pertanian masyarakat Baduy
dikenal dengan sebutan ngahuma, yakni mananam
padi lahan kering dengan sistem bera dan perladangan
berpindah. Sistem pertanian di Baduy tidak mengenal
sawah dan cangkul. Masyarakat Baduy juga tidak
menggunakan pupuk kimia dalam mengelola lahan
pertanian. Mereka lebih suka memanfaatkan kulit jeruk,
daun mengkudu, dan kotoran ayam untuk dijadikan
pupuk. Alat yang digunakan dalam mengolah tanah di
Baduy yaitu tugal, suatu alat yang berfungsi sebagai
lubang tanam, yang memiliki panjang 1,5 meter.
Tanaman utama yang ditanam masyarakat Baduy yaitu
padi. Namun, selain padi ada juga yang ditanam seperti
sayuran, palawija, dan pohon sengon.
Aturan kepemilikan lahan tanah bisa dipindah tangan-
kan kepada orang lain. Aturan itu bisa berlaku apabila
disetujui oleh pemilik sebelumnya, dan diatur dalam
musyawarah adat. Lahan di pemukiman Baduy-Dalam
dimiliki oleh adat, mereka hanya berhak menggarap
dan memiliki berbagai jenis tanaman diatasnya. Luas
lokasi garapan ditentukan oleh kemampuan orang
tersebut untuk menggarapnya, atau didasarkan pada
hasil panen tahun sebelumnya. Tanpa adanya intensifi-
kasi pertanian, pada kondisi tanah dan cuaca yang
relatif sama, besarnya hasil panen dipengaruhi oleh

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 21


luasan lahan yang dibuka untuk berladang. Sistem
perladangan masyarakat Baduy adalah sistem perla-
dangan berpindah masa bera 7 atau 9 atau 11 tahun;
namun sekarang ini masa bera-nya hanya 5 tahun.
Kegiatan berladang ini dilaksanakan satu kali dalam
satu tahun, yang kemudian di-bera-kan selama 5 - 7
tahun. Jenis tanaman pokok adalah padi huma, yang
minimal harus terdiri dari 5 varietas. Varietas padi huma
di antaranya adalah padi kuning, padi siang, padi
bentik, padi merah, padi sereh, dan padi ketan. Pola
pengaturan varietas padi pun sudah jelas, di mana padi
ketan tidak boleh berhadapan dengan padi kuning dan
padi siang, dan letak padi ketan harus di sebelah Barat.
Kegiatan-kegiatan perladangan dalam masyarakat
Baduy secara umum dapat dikelompokan menjadi
enam tahap, yaitu: (1) menetapkan lahan yang akan
dijadikan huma ; (2) menyiapkan lahan huma dengan
berbagai perlakuan; (3) menanam padi huma dan
tanaman selingan lain; (4) memelihara tanaman padi;
(5) memanen dan mengeringkan padi di ladang; dan (6)
menyimpan padi.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Huma_Talun
Senoaji, Gung. Sistem Agroforestry Masyarakat Baduy di
Banten Selatan.

Simpul Singkat

Dari artikel di atas, kita dapat menggali beberapa simpul


inspirasi yang mendukung pemahaman kita akan aktivi-

22| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


tas ekonomi yang adil bagi alam dan sesama, di antara-
nya:
▪ Masyarakat Baduy mengelola tanah secara berkelan-
jutan. Mereka tidak menggunakan bahan-bahan
kimia ketika bertani sehingga tanah tidak rusak.
▪ Selain tidak menggunakan bahan-bahan kimia,
tanah juga tetap subur dengan sistem bera. Setiap
selesai ditanami, tanah akan diistirahatkan (di-bera-
kan) selama minimal 5 tahun. Tahun depannya,
peladang akan membuka lahan lain yang sudah
selesai masa bera-nya.
▪ Tanah tidak dimiliki oleh individu. Tanah adalah
milik bersama dan penggunaannya diatur oleh
hukum adat. Luas lahan yang diberikan kepada
seorang peladang tergantung dari kesanggupannya
sendiri. Selain mencegah keserakahan, sistem ini
juga membuat orang tidak bekerja melampaui
kekuatannya sendiri.

6. Inspirasi Kitab Suci (Imamat 25:10-13, 23-28)


10
Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh,
dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi
segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel
bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke
tanah miliknya dan kepada kaumnya. 11Tahun yang
kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu,
jangan kamu menabur, dan apa yang tumbuh sendiri
dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur
yang tidak dirantingi jangan kamu petik buahnya.
12
Karena tahun itu adalah tahun Yobel, haruslah itu
kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kamu makan

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 23


harus diambil dari ladang. 13Dalam tahun Yobel itu kamu
harus masing-masing pulang ke tanah miliknya. 23"Tanah
jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu,
sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-
Ku. 24Di seluruh tanah milikmu haruslah kamu memberi
hak menebus tanah. 25Apabila saudaramu jatuh miskin,
sehingga harus menjual sebagian dari miliknya, maka
seorang kaumnya yang berhak menebus, yakni kaumnya
yang terdekat harus datang dan menebus yang telah
dijual saudaranya itu. 26Apabila seseorang tidak
mempunyai penebus, tetapi kemudian ia mampu,
sehingga didapatnya yang perlu untuk menebus
miliknya itu, 27maka ia harus memasukkan tahun-tahun
sesudah penjualannya itu dalam perhitungan, dan
kelebihannya haruslah dikembalikannya kepada orang
yang membeli dari padanya, supaya ia boleh pulang ke
tanah miliknya. 28Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk
mengembalikannya kepadanya, maka yang telah
dijualnya itu tetap di tangan orang yang membelinya
sampai kepada tahun Yobel; dalam tahun Yobel tanah itu
akan bebas, dan orang itu boleh pulang ke tanah
miliknya."

Pertanyaan Pendalaman
a. Dalam hal mana peraturan tahun Yobel ini berman-
faat bagi kelestarian alam?
b. Bila saudara yang jatuh miskin (ay. 25) harus menjual
tanah miliknya, bagaimana ia bisa mendapatkannya
kembali?

24| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


c. Hikmat apa yang Anda temukan dalam aturan Israel
ini untuk relasi majikan dan orang upahan sekarang
ini?

7. Refleksi Kateketis
Perjanjian antara Allah dan umat Israel dalam Perjanjian
Lama sering juga disebut “perjanjian tanah”. Sebagian
besar kisah sepanjang Perjanjian Lama pun berada di
seputar tanah tersebut, misalnya: Allah menuntun umat
Israel ke tanah terjanji (Kanaan), Israel merebut tanah
Kanaan, Israel mempertahankan tanah, Israel kehilangan
tanahnya dan dibuang ke Babel karena murka Allah, dan
kemudian atas izin Raja Koresh, mereka kembali ke
tanahnya. Singkatnya, tanah adalah pusat hidup bangsa
Israel. Setiap suku, bahkan setiap orang, sudah menda-
pat jatah tanahnya masing-masing yang diwariskan
turun-temurun. Oleh karena itulah, tanah jangan dijual
mutlak (ay. 23). Allah-lah yang memiliki tanah, dan
bangsa Israel hanya pendatang di hadapan Allah. Oleh
karena itu, dalam tahun yang ke-50 (tahun Yobel) setiap
orang mesti kembali ke tanahnya masing-masing. Tanah
yang dibeli harus dikembalikan kepada yang menjualnya.
Pada tahun Yobel itu pula, tanah dibiarkan tidak diolah
supaya beristirahat. Aturan ini mirip dengan tahun Sabat,
yaitu aturan mengistirahatkan (bera) tanah di tahun yang
ke-7. Jadi tanah di Israel punya 3 siklus istirahat: setiap
hari Sabat (7 hari sekali), setiap tahun Sabat (7 tahun
sekali), dan setiap tahun Yobel (50 tahun sekali). Prinsip
ini berlaku juga bagi kita sekarang. Allah-lah yang
memiliki seluruh bumi ini, dan kita hanya pendatang di
hadapan-Nya. Aktivitas ekonomi kita sehari-hari hendak-

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 25


nya menuruti prinsip tersebut. Tuhan sudah memberikan
kepada setiap ciptaan bagiannya masing-masing. Bertin-
dak adil berarti menghargai hak setiap ciptaan menurut
bagiannya masing-masing tersebut. Dengan kata lain,
aktivitas ekonomi yang adil terwujud jika kita mematuhi
kewajiban kita, serta menghargai apa yang menjadi hak
alam dan sesama. Dalam aktivitas ekonomi kita sehari-
hari, banyak hal dapat kita lakukan untuk bersikap adil
pada alam dan sesama, misalnya: produksi dan konsumsi
yang berkelanjutan, berinventasi secara etis, mengguna-
kan bahan bakar fosil secara bijak, memberi upah
pekerja secara layak, serta melindungi kesejahteraan dan
martabat pekerja.

8. Niat Aksi
a. Dalam peran kita sehari-hari, entah itu sebagai
pelaku ekonomi/ibu rumah tangga/purna bakti, apa
yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan aktivitas
ekonomi yang adil pada alam?
b. Apa yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan akti-
vitas ekonomi yang adil pada sesama?

9. Doa Penutup
Ya Allah, terima kasih sebab Engkau telah menyertai
kami selama pertemuan ini. Roh Kudus menyadarkan
kami akan ketidakadilan yang telah kami lakukan sehari-
hari. Kami mohon, kuatkanlah niat hati kami untuk
meninggalkan aktivitas ekonomi yang curang dan tidak
adil pada alam dan sesama. Doa ini kami haturkan
dengan perantaraan Kristus, Tuhan dan pengantara
kami. Amin.

26| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


10. Lagu Penutup
Andaikan Aku Pahami (PS 661)
Andaikan aku pahami bahasa semuanya
hanyalah bahasa cinta kunci setiap hati
Ajarilah kami Tuhan, bahasa cinta kasih
Andaikan aku lakukan yang luhur dan mulia
jika tanpa cinta kasih hampa dan tak berguna
Ajarilah kami Tuhan, bahasa cinta kasih
Andaikan semua ilmu sudahlah kumiliki
hanya cinta yang mengerti rahasia bahagia
Ajarilah kami Tuhan, bahasa cinta kasih

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 27


PERTEMUAN 4
EKONOMI YANG MENYEDIAKAN LAPANGAN
KERJA MANUSIAWI

TUJUAN PERTEMUAN:
Peserta semakin menyadari akan pentingnya pekerjaan bagi
setiap orang, baik demi kesejahteraan maupun sebagai
tempat perwujudan diri, hubungan dengan sesama, dan
mengenali anugerah Allah.

LANGKAH-LANGKAH PERTEMUAN:
1. Lagu Pembuka
Cinta Kasih Allah (PS 659a)
Ulangan:
Cinta kasih Allah dicurahkan dalam hati umat-Nya
oleh Roh ilahi, sumber kekuatan,
yang dikurniakan pada kita.

Ayat.
Walau kaya raya dan kuasa;
Walau cantik indah mempesona;
Walau pandai dan gagah perkasa,
Percumalah tanpa cinta kasih

Cinta kasih itu murah hati,


Cinta kasih sabar dan tawakal
Cinta kasih tak megahkan diri,
Tak mencari keuntungan diri

28| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


2. Tanda Salib – Salam
P : Dalam Nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus
U : Amin
P : Damai dan Kasih Tuhan selalu beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya

3. Pengantar
Saudara-saudari terkasih pekerjaan harus dilihat sebagai
anugerah dari Tuhan, orang diajak untuk melakukan
pekerjaannya bukan hanya bila dilihat majikannya, tetapi
melakukannya dengan segenap hati seperti untuk Tuhan
dan bukan untuk manusia. Anugerah kerja menjadi
kesempatan untuk memperdalam hubungan dengan
Tuhan, Sang Pemberi. Misalnya, pekerjaan bukan hanya
dijalankan sebagai profesi atau mata pencaharian saja
tetapi dihayati sebagai panggilan dari Tuhan untuk
mewujudkan kesejahteraan bersama. Firman-Nya meng-
undang kita untuk bekerja dengan jujur dan setia dalam
keyakinan bahwa dengan demikian apa yang telah Tuhan
rencanakan untuk kita akan tercapai.
Dasar spiritualitas kerja adalah pengakuan bahwa kerja
merupakan sarana perwujudan dalam sejarah peren-
canaan ilahi. Kita dipanggil melalui kerja untuk memba-
ngun dunia ciptaan Allah. Inilah yang menggerakkan kita
untuk berkarya demi keadilan, cinta kasih, dan perda-
maian.

4. Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maha Pengasih dan Penyayang kami
mengucap syukur atas karunia-Mu yang telah mengum-

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 29


pulkan kami untuk peduli terhadap sesama. Kuatkanlah
hati kami agar kami bisa semakin merangkul sesama
yang merasa terasingkan dan juga dapat menyadarkan
masing masing dari diri kami untuk tidak menyingkirkan
diri sendiri. kami mohon curahan Roh Kudus-Mu agar
kami semakin diteguhkan dan dibimbing dalam
melakukan yang tindakan-tindakan kasih sebagaimana
yang Engkau kehendaki. Dengan perantaraan Yesus
Kristus, Tuhan, dan Juru selamat kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus,
Allah kini dan sepanjang masa. Amin

5. Inspirasi Kitab Suci (Matius 20: 1-16)


1
Kerajaan Surga seumpama seorang pemilik kebun
anggur yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-
pekerja untuk kebun anggurnya. 2Setelah ia sepakat
dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar
sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. 3Kira-
kira pukul sembilan pagi ia keluar lagi dan dilihatnya ada
orang-orang lain yang menganggur di pasar. 4Katanya
kepada mereka: Pergilah juga kamu ke kebun anggurku
dan upah yang adil akan kuberikan kepadamu. 5Lalu
mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul
tiga petang ia keluar dan melakukan hal yang sama.
6
Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati
orang-orang lain, katanya kepada mereka: Mengapa
kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? 7Kata
mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah
kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke
kebun anggurku.8Ketika hari malam pemilik kebun itu
berkata kepada mandornya: Panggillah pekerja-pekerja

30| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


itu, dan bayarkan upah mereka mulai dengan mereka
yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk
pertama.9Datanglah mereka yang masuk kira-kira pukul
lima dan masing-masing menerima satu dinar. 10Kemudi-
an datanglah mereka yang masuk pertama, sangkanya
akan mendapat lebih banyak, dan mereka pun menerima
masing-masing satu dinar juga. 11Ketika mereka meneri-
manya, mereka bersungut-sungut kepada pemilik kebun
itu, katanya:12Mereka yang masuk terakhir ini hanya
bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka
dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan
menanggung panas terik mata hari. 13Namun, pemilik
kebun itu menjawab seorang dari mereka: Kawan, aku
tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita
telah sepakat sedinar sehari? 14Ambillah bagianmu dan
pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang
masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. 15Tidakkah
aku boleh mempergunakan milikku menurut kehendak
hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
16
Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang
pertama dan yang pertama akan menjadi yang terakhir.”

Pertanyaan Pendalaman:
a) Apa yang mendorong pemilik kebun anggur untuk
mempekerjakan orang-orang di kebun anggur
miliknya?
b) Bagaimana para pekerja diperlakukan oleh pemilik
kebun anggur?
c) Mengapa pekerjaan yang kita lakukan dikatakan
sebagai sarana perwujudan dalam sejarah
perencanaan ilahi?

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 31


6. Refleksi Kateketis
Cerita tentang keterbukaan dan kemurahan hati pemilik
kebun anggur ini mengumpamakan keterbukaan dan
kemurahan hati Pemerintahan Allah yang melampaui
semua perhitungan manusia. Pertama-tama tergambar
komitmen Allah yang tanpa batas untuk melibatkan
semua orang yang mencari, ke dalam Kerajaan-Nya.
Berbeda dengan perhitungan kuantitatif dari ekonomi
pasar kita, ekonomi Allah tidak menghitung kuantitas
pengabdian dan hasilnya. Orang lemah yang sering
ditinggalkan, tetap dicari Tuhan dan diberi anugerah
Kerajaan yang sama penuh dengan mereka yang sejak
awal menjadi abdi Allah yang setia dan pelayan sesama.
Perumpamaan ini tidak bermaksud menawarkan teori
ekonomi dan lapangan kerja alternatif. Namun, meng-
umpamakan hal Kerajaan Allah melalui cerita tentang
pencarian pekerja-pekerja dan pemberian upah yang
adil dan bermurah hati bagi semua, menunjukkan bahwa
Yesus memiliki visi berbeda tentang nilai kerja dan upah
yang adil dan benar daripada sering terdapat di dunia
ekonomi sekarang yang cenderung mengurangi tenaga
kerja manusia demi mekanisasi, atau hanya mencari
tenaga kerja paling kompetitif yang ada kalanya diiming-
iming dengan imbalan setinggi langit, dengan akibat
bahwa masyarakat menjadi semakin senjang. Ada sedikit
orang yang mendapat segalanya, ada banyak orang
yang ditinggalkan tanpa apa-apa. Cerita perumpamaan
ini bernafaskan beberapa nilai yang hilang dari ekonomi
pasar modern yang berfokus pada kuantitas saja. Dalam
kisah ini terlihat nilai tinggi kesempatan kerja, nilai
keadilan dan kemurahan hati untuk semua orang, juga

32| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


bagi mereka yang karena alasan di luar kemampuannya
sendiri tidak siap untuk ikut berkompetisi bila terukur
kuantitatif. Martabat mereka ini tidak kurang di mata
Tuhan dan perlu dihormati demi kebaikan kita bersama.
Paus Fransiskus meminta Gereja (Keuskupan, Paroki,
Komunitas Basis Gerejani) untuk memberi perhatian dan
menanggapi dengan serius kebutuhan dan masalah
yang mereka hadapi. Tantangan dan masalah yang
masih terjadi dan kita hadapi pada saat ini adalah
Ketimpangan sosial, bentuk-bentuk perbudakan dan
eksploitasi, kemiskinan keluarga karena kurangnya
pekerjaan atau pekerjaan bergaji rendah,
Paus Fransiskus juga mendorong Gereja menolak segala
bentuk eksploitasi dan secara aktif menawarkan tang-
gapan terhadap situasi saat ini. “Tidak seorang pun
boleh merasa dikucilkan dari pekerjaan. Teruslah upaya
Anda untuk mempromosikan lapangan kerja bagi
perempuan, mendorong kaum muda memasuki dunia
kerja dengan kontrak yang layak dan bukan upah
rendah, menjaga waktu dan ‘ruang bernafas’ untuk
keluarga dan memelihara hubungan.
Dalam hal pekerjaan dampak dari era digitalisasi bakal
terjadi permintaan pekerjaan yang meningkat pada jenis
pekerjaan tertentu terutama yang berbasis digital dan
menurun pada jenis pekerjaan lainnya. (kompas.com. 11
sepetember 2023). Permintaan pekerjaan yang diprediksi
akan meningkat yakni pekerjaan yang dekat dengan
pemanfaatan digital. Contohnya analis data, spesialis big
data, kecerdasan buatan atau artificial intelligence,
machine learning specialist, pemasaran digital, dan

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 33


arsitek database. Sementara permintaan pekerjaan yang
diperkirakan akan menurun bersifat klerikal dan rutin
seperti kasir, sekretaris, data entry, dan teller. Pertanya-
annya: Bagaimana generasi Z siap memenuhi pasaran
kerja tersebut? Apa yang harus dipersiapkan?

7. Doa Penutup
Allah Bapa Maha Pengasih, tuntunlah kami agar berani
mengambil sikap serta memiliki pendirian yang teguh
terutama dalam hal mengasihi dan berbuat baik terha-
dap sesama. Semoga sabdaMu dapat membantu kami
menjadi pribadi yang siap sedia dalam menyikapi segala
sesuatu seperti yang Engkau kehendaiki. Semua doa
kami haturkan dengan perantaraan Yesus Kristus, Tuhan,
dan Juru selamat kami, yang hidup dan berkuasa ber-
sama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus, Allah kini
dan sepanjang masa. Amin

8. Lagu Penutup
Yesus Mengutus Muridnya (PS 692)
Yesus mengutus murid-Nya pergi berdua-dua
keluar masuk kota, menjelajah semua desa.
Bawa kabar gembira kepada yang miskin papa
di tangan Sang Pencipta semua 'kan dapat berkah. Ref.

Ref.
Marilah, kita pergi bekerja di ladang Tuhan
menaburkan yang baik di dalam hati orang
menaburkan yang baik di dalam hati orang

34| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


PERTEMUAN 5
EKONOMI SOLIDARITAS SOSIAL DENGAN
YANG RENTAN DEMI MARTABAT MANUSIA

TUJUAN:
Mengembangkan bentuk-bentuk solidaritas dengan yang
termiskin dan berkebutuhan khusus, yang melampaui derma
(hanya berupa bantuan karitatif); yakni mengembangkan
mekanisme untuk memberdayakan mereka hingga bisa ikut
serta dalam kehidupan ekonomi dan terhindar dari perda-
gangan manusia atau perbudakan.

LANGKAH-LANGKAH PERTEMUAN:
1. Lagu Pembuka
Gereja bagai bahtera di laut yang seram
mengarahkan haluannya ke pantai seberang.
Mengamuklah samudera dan badai menderu,
gelombang zaman menghempas dan sulit ditempuh.
Penumpang pun bertanyalah selagi berjerih.
Berapa lagi jauhnya labuhan abadi?

Ref : Tuhan tolonglah! Tuhan, tolonglah!


Tanpa Dikau semua binasa kelak,
Ya, Tuhan tolonglah.

Gereja bagai bahtera diatur awaknya.


setiap orang bekerja menurut tugasnya.
Semua satu padulah, setia bertekun
demi tujuan tunggalnya yang harus ditempuh.

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 35


Roh Allah yang menyatukan, membina, membentuk
di dalam kasih dan iman dan harapan yang teguh.

2. Pengantar
Paus Fransiskus dalam beberapa seruan apostolik dan
ensikliknya memperlihatkan keprihatinannya seperti ke-
senjangan sosial ekonomi. ada segelintir orang memiliki
kekayaan besar sekali sementara sebagian besar orang
berada semakin jauh dari kesejahteraan. Sebabnya
adalah hasil dari ideologi yang memperhatikan otonomi
pasar mutlak dan spekulasi finansial. Paus menyatakan
bahwa“. Dalam sistem ini, yang cenderung melahap
segala sesuatu demi peningkatan laba, apa pun yang
rapuh, seperti lingkungan hidup, tidak berdaya berha-
dapan dengan kepentingan pasar yang didewakan, yang
menjadi aturan tunggal. Tidak kepada sistem finansial
yang menguasai bukannya melayani”. (EG 56).
Akar masalahnya adalah penolakan terhadap etika dan
penolakan terhadap Allah. Etika dianggap kontrakdiktif,
terlalu manusiawi, karena membuat uang dan kekuasaan
menjadi relatif. Etika dirasa sebagai ancaman karena
mengutuk manipulasi dan degradasi pribadi manusia.
Sesungguhnya, etika mengarah kepada Allah yang
meminta tanggapan berkomitmen yang ada di luar
kategori-kategori pasar. Dia memanggil manusia kepada
perwujudan diri yang penuh dan pembebasan dari
segala bentuk perbudakan. Paus mendorong para ahli
keuangan dan para pemimpin politik untuk merenung-
kan kata-kata sebuah kebijakan kuno: “Tidak berbagi
kekayaan dengan kaum papa adalah mencuri dari
mereka dan mengambil mata pencaharian mereka.

36| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


Bukan harta benda kita sendiri yang kita genggam,
melainkan milik mereka.” Ia juga mengingatkan ‘uang
harus melayani, bukan menguasai” (EG 57). Mari kita
perdalam catatan ini dalam pertemuan hari ini.

3. Doa Pembuka
“Tuhan Yesus, Engkau telah bersabda, “Mintalah maka
kamu akan menerima, carilah dan kamu akan mendapat-
kan, ketuklah maka pintu akan dibukakan kepadamu.”
Kami hadir dihadapanMu karena kepercayaan ini. Kepa-
da siapakah kami harus berpaling kalau tidak kepada-
Mu, yang adalah sumber segala rahmat? Kemanakah
kami harus mencari kalau tidak ke dalam harta kekayaan
ilahi yang memuat kebaikan dan belas kasihan-Mu?
Kemanakah kami harus mengetuk pintu kalau tidak pada
pintu yang melaluinya Tuhan memberikan diri-Nya
kepada kami dan melaluinya kami pergi menuju Tuhan?
Di dalam Engkau aku menemukan penghiburan ketika
berduka, perlindungan ketika dianiaya, kekuatan ketika
terbeban oleh berbagai pencobaan, dan terang di saat
aku ragu dan dalam kegelapan. Hadirlah ditengah-
tengah kami agar kami semakin terbuka pada firman dan
ajaranMu. Semoga kami memperoleh inspirasi hidup
yang meneguhkan pengharapan kami kepadaMu. Demi
Kristus pengantara kami. Amin.

4. Inspirasi Kitab Suci (Lukas 16:19-31)


ORANG KAYA DAN LAZARUS
Ada seseorang yang kaya yang selalu berpakaian jubah
19

ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 37


kemewahan. 20Ada pula seorang pengemis bernama
Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring
dekat pintu rumah orang kaya itu, 21dan ingin menghi-
langkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang
kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat
boroknya. 22Kemudian matilah orang miskin itu, lalu
dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.
Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. 23Sementara ia
menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas,
dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di
pangkuannya. dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan
Lazarus duduk di pangkuannya.
24
Lalu ia berseru, “Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruh-
lah Lazarus supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke
dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat
menderita dalam nyala api ini.” 25Namun, Abraham ber-
kata: “Anakku, ingatlah bahwa engkau telah menerima
segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus
segala yang buruk. Sekarang di sini ia mendapat hiburan
dan engkau sangat menderita. 26Selain itu, di antara kami
dan kamu terbentang jurang yang tak terseberangi,
supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu atau
mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak
dapat menyeberang.” 27Kata orang itu: “Kalau demikian,
aku minta kepadamu, Bapa, supaya engkau menyuruh
dia ke rumah bapakku, 28sebab masih ada lima orang
saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan
sungguh-sungguh, agar mereka pun tidak masuk kelak
ke dalam tempat penderitaan ini.” 29Tetapi, kata
Abraham: “Mereka memiliki Musa dan para nabi. (16:16)
Hendaklah mereka mendengarkannya.” (30) Jawab orang

38| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


itu: “Tidak, Bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang
datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka
akan bertobat.” 31Kata Abraham kepadanya: “Jika mereka
tidak mendengarkan Musa dan para nabi, mereka juga
tidak akan diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang
bangkit dari antara orang mati.”
Pertanyaan untuk pendalaman teks KS:
a. Jelaskan dengan singkat bagaimana nasib orang
kaya dan Lazarus dibalikkan di alam maut? (ay. 19-
23).
b. Bayangkan kesenjangan kaya-miskin dan apa pesan
refleksinya untuk saya sendiri?
c. Apa saja perilaku si kaya baik di bumi (ay. 19-21)
maupun di alam maut (ay. 24-26)?
d. Bertolak dari perilaku buruk si kaya itu, apa yang
seharusnya ia lakukan ketika ia bersama orang miskin
yang menderita?
e. Apa permintaan orang kaya dalam ay. 27 dan 29?
Mengapa ditolak oleh Abraham?
f. Situasi harmanis seperti apa yang harus dibangun
oleh si kaya dan si miskin?

5. Refleksi Kateketis
Bagi kita sebagai umat beriman, dasar terdalam segala
perhatian bagi orang miskin adalah kasih sayang dan
pilihan Allah untuk mereka. Pemazmur tahu bahwa
TUHAN akan memberi keadilan kepada orang tertindas,
membela perkara orang miskin, dan tidak memandang
hina orang-orang-Nya yang tertawan (Mzm 140: 13; 69:
34). Rasul Yakobus menegaskan: “Bukankah Allah memi-

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 39


lih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini
untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris
Kerajaan …?” (Yak 2:5).
Karena itu pemazmur mengucapkan bahagia “orang
yang harapannya pada TUHAN, Allahnya, Dia yang
menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas,
yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar.
TUHAN membebaskan orang yang ditindas. TUHAN
membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan
orang yang tertunduk lesu. TUHAN menjaga para
pendatang, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya
kembali. TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya!” (Mzm
146: 5-10). Pemerintahan Allah menanggapi segala
macam kerapuhan manusia, bukan dengan dana derma
yang akhirnya membuat mereka semakin tergantung,
tetapi dengan melakukan bagi masing-masing orang
yang berkekurangan apa yang ia butuhkan untuk keluar
dari penderitaannya. Itu pun menjadi visiun Nabi
Yehezkiel tentang Raja Gembala Israel: “Aku sendiri akan
menggembalakan domba-domba-Ku… Yang hilang akan
Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka
akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan” (Yeh 34: 15-
16).
Tindakan tepat guna Allah bagi orang-orang yang
menderita kekurangan digambarkan dengan jitu oleh
Nabi Yesaya: “Orang-orang sengsara dan orang-orang
miskin mencari air, tetapi tidak ada, lidah mereka kering
kehausan; tetapi Aku, TUHAN, akan menjawab mereka,
Aku, Allah Israel, tidak akan meninggalkan mereka. 18
Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas
bukit-bukit yang gundul, dan mata air berbual-bual di

40| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


tengah lembah; Aku akan membuat padang gurun
menjadi telaga dan memancarkan air dari tanah kering.
19
Aku akan menanam pohon aras di padang gurun,
pohon akasia, pohon murad dan pohon minyak; Aku
akan menumbuhkan pohon sanobar di padang belantara
dan pohon berangan serta pohon cemara di samping-
nya” (Yes 41:17-19). Tuhan memberi orang-orang yang
haus bukan segelas air saja melainkan suatu ciptaan baru
di mana mereka bisa mengelola kelimpahan air dan
hutan pangan untuk kebutuhan mereka. Bukankah
Tuhan ini juga Tuhan Allah yang telah mengantar orang-
orang-Nya yang tertindas di negeri perbudakan - melalui
didikan di padang gurun - ke tanah terjanji yang bisa
mereka kelola. Kasih Allah yang mengangkat orang
miskin dari deritanya, bagi kita sebagai umat Kristiani
menjadi amat konkret dalam misi Yesus. Ia memper-
kenalkan diri dengan kata nubuat Yesaya: "Roh Tuhan
ada pada-Ku, karena Ia telah mengurapi Aku, untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin.
Ia telah mengutus Aku, untuk memberitakan pembe-
basan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan
bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-
orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat
Tuhan" (*Luk 4:17-19). Dalam perjumpaan-Nya dengan
banyak orang miskin, sakit, dan kerasukan kabar baik itu
diwujudkan dalam perbuatan yang nyata: “Orang buta
melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta ditahirkan,
orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan
kepada orang miskin diberitakan kabar baik” (*Luk 7:22).
Maka bukanlah perkataan yang muluk-muluk, ketika
Yesus berseru: “Berbahagialah, hai Kamu yang miskin,
karena kamulah yang punya Kerajaan Allah” (*Luk 6:20).

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 41


6. Gerakan dan Aksi Pastoral
Ada rencana Aksi Tujuh Tujuan Laudato Si’ yang kedua,
yakni Respons terhadap Tangisan Masyarakat Miskin
merupakan sebuah seruan untuk mewujudkan keadilan
lingkungan. Dengan menyadari hal tersebut kita dipang-
gil untuk membela kehidupan manusia sejak pembuahan
hingga kematian, dan segala bentuk lainnya hidup di
bumi. Serangkaian tindakan yang diusulkan dirangkum
dalam usulan aksi berikut:
▪ Memberikan akses terhadap lahan dan udara bersih
dengan memastikan anggota masyarakat mempu-
nyai akses bebas terhadap ruang hijau dan ruang
anak-anak bebas dari udara polusi, khususnya di
kota-kota.
▪ Menumbuhkan solidaritas terhadap kelompok rentan
dengan menyiapkan rencana program untuk meme-
nuhi kebutuhan dasar, meningkatkan kesejahteraan
orang miskin.
▪ Berbagi sumber daya dan kebijaksanaan dengan
belajar dari orang yang lebih tua, berbagi sosial
sumber daya, berbagi sumber daya keuangan, dan
menjaga komunitas secara luas.

7. Penutup
Dalam bagian penutup ini kami mengutip beberapa
pernyataan Paus Fransiskus berkaitan dengan ekonomi
ekologis yang menurutnya merupakan solusi ekonomi
masa depan yang bermartabat, mensejahterakan setiap
dan semua, dan berkelanjutan. Masih lemah dan kurang-
nya kepedulian masyarakat dan terutama para pengua-

42| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


sa atau pemerintah yang membuat kebijakan, nampak
dalam beberapa pernyataannya berikut.
Paus dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa
‘rumah kita bersama’ (bumi) sedang dijarah, dirusak dan
dirusak tanpa mendapat hukuman. Kepengecutan dalam
membelanya adalah dosa besar. Dengan kekecewaan
yang semakin besar, kita menyaksikan bagaimana
berbagai pertemuan puncak internasional berlangsung
tanpa hasil yang signifikan. Terdapat keharusan etis yang
jelas, pasti dan mendesak untuk menerapkan apa yang
belum dilakukan. Kita tidak bisa membiarkan kepen-
tingan tertentu – kepentingan yang bersifat global
namun tidak universal – mengambil alih, mendominasi
negara dan organisasi internasional, dan terus menghan-
curkan ciptaan.
Paus juga menyerukan gerakan masyarakat untuk
berseru, memobilisasi dan menuntut – secara damai
namun tegas – agar diambil tindakan yang tepat dan
mendesak. Ia meminta kita semua, atas nama Tuhan,
untuk membela Ibu Pertiwi. Masalah ikerusakan ling-
kungan tersebut sudah dibahas panjang lebar dan
mendalam dalam Surat Ensiklik Laudato Si’, yang
kemudian tersebar luas dan mendapat tanggapan dari
banyak kalangan. disebarluaskan.
Ia juga menyerankan agar dunia menganalisis apa yang
telah terjadi dan membuat perubahan demi masa depan.
“Kita telah terbiasa mengkonsumsi dan menghancurkan
sesuka hati apa yang menjadi milik semua pihak, yang
seharusnya dihormati; dengan cara ini kita telah mencip-
takan suatu utang ekologis yang harus ditanggung

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 43


terutama oleh orang miskin dan generasi mendatang,”
ujarnya. “Krisis ini telah mengingatkan kita bahwa tidak
ada yang bisa selamat sendirian,” tambahnya.
Harapan kita semua semoga dengan mengangkat tema
Ekonomi Ekologis dari Paus Fransiskus ini dalam gerakan
APP Nasional tahun 2024, kita dapat memberikan kontri-
busi yang cukup berarti bagi perbaikan kerusakan bumi
rumah kita bersama dan bagi saudara kita yang miskin
dan rentan lainnya.

8. Doa untuk Bumi Kita


Allah yang mahakuasa,
Engkau hadir di segenap alam raya,
di setiap makhluk-Mu yang terkecil.
Engkau memeluk semua yang ada dengan kelembutan
jiwaMu.
Taburilah kami dengan daya cintamu
agar kami mampu melindungi indahnya kehidupan.
Penuhi kami dengan damai-Mu,
agar kami dapat hidup bersaudara
tanpa membawa kerugian bagi siapa pun.
Allah kaum papa,
tolonglah kami untuk menyelamatkan mereka
yang tersisih dan terlupa di bumi ini,
mereka yang begitu berharga di mata-Mu.
Sembuhkanlah kehidupan kami,
agar kami mampu melindungi bumi,
bukan malah menjarahnya;
agar kami dapat menaburkan keindahan,
bukan polusi dan kerusakan.

44| Mengembangkan Ekonomi Ekologis


Sentuhlah hati mereka yang merugikan kaum papa
dan merusak bumi demi keuntungan semata.
Ajarilah kami
menemukan makna dari segala yang ada,
memandangnya dengan rasa terpesona,
memahami kesatuan kami yang mendalam dengan
setiap makhluk
dalam peziarahan bersama menuju cahaya-Mu yang tak
terhingga.
Kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau bersama
kami setiap hari.
Kami mohon, kuatkanlah kami dalam perjuangan
mewujudkan keadilan, cinta kasih, dan damai.
Amin.

Paus Fransiskus, Laudato Si

Bahan Katekese Masa Prapaskah 2024 | 45


Catatan:
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
Catatan:
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai