DOKUMEN
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
DAFTAR ISI
Manajer Teknis
Manajer Teknis Manajer
Manager Proyek Bangunan
Geodesi Keuangan
Gedung
Kuasa KSO
Ir. RUBIDI
Direktur HSE
Budi Irawan
Pimpinan UKK
Pimpinan Tertinggi
Budi Irawan
Pekerjaan Konstruksi
Agus Setianto
Manajer Teknis
Manager Manajer Teknis Manajer
Bangunan
Proyek Geodesi Keuangan
Gedung
Agus Febrian Niko Albetra Yuli
Aji Setiawan
Setianto Pradjawardhana Ardiyanto
Nama Perusahaan : PT. GLOBAL KARYA SEJAHTERA RAYA – PT. SAMUDRA ANUGRAH INDAH PERMAI, KSO
Pekerjaan : PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN ASN KEMENKEU KOTA DENPASAR
Lokasi : Jl. DR. Muwardi, Renon, Kota Denpasar, Provinsi Bali dengan titik koordinat - 8.672134,115.224344.
Tanggal dibuat : 02-01-2024
1. Wabah Covid-19 Pekerjaan harus Kesehatan Eksternal Threat Instruksi Menteri Keinginan: Keinginan:
mengikuti protokol PUPR a. Pekerjaan sesuai jadwal a. Tidak mengganggu aktifitas
kesehatan / covid - 19 Harapan: Harapan:
a. Pekerja tidak terkena covid-19 a. Pekerja mentaati protokol Covid-
b. Proyek tidak dihentikan
2. Struktur organisasi Penambahan personil Kinerja Internal Strength Instruksi Menteri Keinginan: Keinginan:
Satgas Covid-19 PUPR a. Penerapan SMKK lebih efektif a. Tidak mengganggu aktifitas
Harapan: Harapan:
a. Pengawasan lebih efektif a. Aktifitas lancar
3. Tata Kelola, struktur Menghasilkan pekerjaan Kinerja Internal Strength SDM Keinginan: Keinginan:
organisasi, peran dan yang baik dan sesuai a. Menghasilkan pekerjaan yang a. Tidak ada keluhan dan complain
akuntabilitas dengan persyaratan tepat mutu, tepat waktu, tepat terhadap hasil pekerjaan
biaya dan tepat administrasi
Harapan: Harapan:
a. Kepuasan Pengguna Jasa a. Meningkatkan kepercayaan
terhadap perusahaan
4. Kebijakan, tujuan, dan Menghasilkan pekerjaan Kinerja Internal Strength SDM Keinginan: Keinginan:
strategi untuk yang baik dan sesuai
a. Menghasilkan pekerjaan yang a. Tidak ada keluhan dan complain
mencapainya dengan persyaratan
tepat mutu, tepat waktu, tepat terhadap hasil pekerjaan
biaya dan tepat administrasi
Harapan: Harapan:
a. Kepuasan Pengguna Jasa a. Meningkatkan kepercayaan
terhadap perusahaan
KEINGINAN DAN HARAPAN
KATEGORI JENIS
NO ISU DAMPAK JENIS ISU SUMBER ISU
ISU SWOT INTERNAL EKSTERNAL
5. Kemampuan dan Melakukan evaluasi Kinerja Internal Strength SDM Keinginan: Keinginan:
pemahaman dalam hal kinerja SDM a. Mendorong gairah semangat a. Kepuasan Pelanggan
sumber daya, kerja demi terwujudnya tujuan
pengetahuan dan perusahaan
kompetensi (seperti
modal, waktu, sumber Harapan: Harapan:
daya manusia, proses, a. Tercapainya tujuan perusahaan a. Meningkatkan kepercayaan dan
system dan teknologi loyalitas
6. Hubungan dengan, serta Melakukan evaluasi Kinerja Internal Threats SDM Keinginan: Keinginan:
persepsi dan nilai-nilai kinerja SDM a. Mendorong gairah semangat a. Kepuasan Pelanggan
dari pekerja kerja demi terwujudnya tujuan
perusahaan
Harapan: Harapan:
a. Tercapainya tujuan perusahaan a. Meningkatkan kepercayaan dan
loyalitas
7. Pengaturan waktu kerja Menghasilkan pekerjaan Kinerja Internal Strength SDM Keinginan: Keinginan:
yang baik dan sesuai a. Menghasilkan pekerjaan yang a. Tidak ada keluhan dan complain
dengan persyaratan tepat mutu, tepat waktu, tepat terhadap hasil pekerjaan
biaya dan tepat administrasi
Harapan: Harapan:
a. Kepuasan Pengguna Jasa a. Meningkatkan kepercayaan
terhadap perusahaan
8. Kondisi Kerja Menghasilkan pekerjaan Kinerja Internal Strength SDM Keinginan: Keinginan:
yang baik dan sesuai a. Menghasilkan pekerjaan yang a. Tidak ada keluhan dan complain
dengan persyaratan tepat mutu, tepat waktu, tepat terhadap hasil pekerjaan
biaya dan tepat administrasi
Harapan: Harapan:
a. Kepuasan Pengguna Jasa a. Meningkatkan kepercayaan
terhadap perusahaan
KEINGINAN DAN HARAPAN
KATEGORI JENIS
NO ISU DAMPAK JENIS ISU SUMBER ISU
ISU SWOT INTERNAL EKSTERNAL
9. Perubahan dan lain-lain Penambahan personil Kinerja Internal Strength Struktur Keinginan: Keinginan:
yang terkait dengan hal- organisasi a. Penambahan Personil a. Tidak mengganggu aktifitas
hal tersebut diatas diharapkan penerapan SMKK
lebih efektif;
Harapan: Harapan:
a. tidak terjadi kecelakaan & a. metode kerja aman terhadap
penyakit akibat kerja lingkungan
10. Struktur organisasi Penambahan personil Kinerja Internal Strength Struktur Keinginan: Keinginan:
Keselamatan organisasi a. Penambahan Personil a. Tidak mengganggu aktifitas
Konstruksi dalam diharapkan penerapan SMKK
pekerjaan lebih efektif;
Harapan: Harapan:
a. Tidak terjadi kecelakaan & a. Metode kerja aman terhadap
penyakit akibat kerja lingkungan
11. Kompetensi Karyawan Menghasilkan pekerjaan Kinerja Internal Strength SDM Keinginan: Keinginan:
yang baik dan sesuai a. Menghasilkan pekerjaan yang a. Tidak ada keluhan dan complain
dengan persyaratan tepat mutu, tepat waktu, tepat terhadap hasil pekerjaan
biaya dan tepat administrasi
Harapan: Harapan:
a. Kepuasan Pengguna Jasa a. Meningkatkan kepercayaan
terhadap perusahaan
12. Kedisiplinan Karyawan Melakukan evaluasi Kinerja Internal Threats SDM Keinginan: Keinginan:
kinerja SDM a. Mendorong gairah semangat a. Kepuasan Pelanggan
kerja demi terwujudnya tujuan
perusahaan
Harapan: Harapan:
a. Tercapainya tujuan perusahaan a. Meningkatkan kepercayaan dan
loyalitas
KEINGINAN DAN HARAPAN
KATEGORI JENIS
NO ISU DAMPAK JENIS ISU SUMBER ISU
ISU SWOT INTERNAL EKSTERNAL
13. Lokasi pekerjaan, Pekerja bekerja lebih Kinerja Eksternal Threat Surat Perintah Kebutuhan Keinginan:
social, budaya, dari 1 shif Kerja (SPK) Sesuai jadwan dan sesuai metode a. Tidak mengganggu aktifitas
teknologi dan alam kerja
Harapan: Harapan:
a. tidak terjadi kecelakaan & a. Metode kerja aman terhadap
penyakit akibat kerja lingkungan
b. Proyek tidak dihentikan/tidak
didemo
14. Subkontraktor, Mendorong perusahaan Kinerja Eksternal Threats Surat Perintah Keinginan: Keinginan:
pemasok, mitra dan lebih inovatif dan kreatif Kerja (SPK) a. Mendorong gairah semangat a. Kepuasan Pelanggan
penyedia, teknologi untuk bersaing dalam kerja demi terwujudnya tujuan
baru, dan munculnya rangka mewujudkan perusahaan
pekerjaan baru tujuan perusahaan
Harapan: Harapan:
a. Tercapainya tujuan perusahaan a. Meningkatkan kepercayaan dan
loyalitas
15. Pengetahuan baru Mendorong perusahaan Kinerja Eksternal Threats Surat Perintah Keinginan: Keinginan:
tentang produk dan lebih inovatif dan kreatif Kerja (SPK) a. Mendorong gairah semangat a. Kepuasan Pelanggan
pengaruhnya terhadap untuk bersaing dalam kerja demi terwujudnya tujuan
Kesehatan dan rangka mewujudkan perusahaan
keselamatan tujuan perusahaan Harapan: Harapan:
a. Tercapainya tujuan perusahaan a. Meningkatkan kepercayaan dan
loyalitas
16. Hubungan dengan Mendukung tercapainya Kinerja Eksternal Threats Surat Perintah Keinginan: Keinginan:
kepentingan pengguna visi-misi perusahaan Kerja (SPK) a. Mendorong gairah semangat a. Kepuasan Pelanggan
jasa terkait dengan kerja demi terwujudnya tujuan
pekerjaan konstruksi perusahaan
Harapan: Harapan:
a. Tercapainya tujuan perusahaan a. Meningkatkan kepercayaan dan
loyalitas
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN ASN
KEMENKEU KOTA DENPASAR
PT. GLOBAL KARYA SEJAHTERA No. Dok Tanggal Terbit Paraf
RAYA – PT. SAMUDRA ANUGRAH RK3K/I/2024 02-01-2024
INDAH PERMAI, KSO
Penyedia Jasa harus secara berkesinambungan melakukan konsultasi dengan pekerja dan/atau
perwakilan/serikat pekerja, diantaranya :
1. Konsultasi mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kinerja dan Tindakan
perbaikan SMKK.
2. Konsultasi dilakukan dengan:
a. Menyediakan mekanisme, waktu, dan sumber daya yang diperlukan untuk
konsultasi;
b. Menyediakan informasi SMKK yang valid dan dapat diakses setiap saat;
c. Menghilangkan dan/atau meminimalkan hal-hal yang menghambat pekerja
untuk berpartisipasi;
d. Melakukan konsultasi dengan pekerja lain yang berkepentingan terkait dengan:
1) Kebijakan, kebutuhan, program dan kegiatan SMKK;
2) Susunan, peran, tanggung jawab dan wewenang organisasi;
3) Pemenuhan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan lainnya;
4) Tujuan keselamatan konstruksi dan perencanaan pencapaian;
5) Pengendalian terhadap alihdaya dan pengadaan barang dan jasa;
6) Pemantauan dan evaluasi;
7) Program audit;
8) Perbaikan berkelanjutan;
e. Mendorong partisipasi pekerja dalam hal:
1) Menentukan mekanisme partisipasi pekerja;
2) Mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko dan peluang;
3) Menentukan tindakan untuk menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko
keselamatan konstruksi;
4) Menentukan persyaratan kompetensi, kebutuhan pelatihan, pelaksanaan
pelatihan dan evaluasi pelatihan;
5) Menentukan hal-hal yang perlu dikomunikasikan dan bagaimana bentuk
komunikasi yang akan dilakukan:
6) Menentukan langkah-langkah pengendalian dan penerapannya secara berhasil
guna efektif;
7) Menyelidiki kejadian, ketidaksesuaian dan menentukan tindakan perbaikan.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN ASN
KEMENKEU KOTA DENPASAR
PT. GLOBAL KARYA SEJAHTERA No. Dok Tanggal Terbit Paraf
RAYA – PT. SAMUDRA ANUGRAH RK3K/I/2024 02-01-2024
INDAH PERMAI, KSO
Kegiatan Partisipasi
Membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko, Penanggung
Jawab untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
sesuai lingkup pekerjaan yang dilaksanakan.
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko K3, Skala Prioritas K3, Pengedalian Resiko K3,
dan Penanggung Jawab K3 terdapat pada tabel berikut ini:
KETENTUAN UMUM
1 Keselamatan kerja adalah tanggung jawab moril baik karyawan maupun pimpinan perusahaan
2 Penanggung jawab dalam pelaksanaan K3 di proyek adalah Kasie QA (Quality Assurance),
dengan memastikan melakukan inspeksi secara berkala.
3 Setiap personil/pegawai harus diberikan pelatihan mengenai K3 yang sesuai dengan lingkup
dan tugasnya.
4 Setiap area tempat kerja yang mempunyai resiko dan kemungkinan terjadinya bahaya, harus
menyediakan petunjuk - petunjuk / informasi - informasi yang tepat cara penanganan dan
pencegahan bahaya - bahaya yang mungkin terjadi. (gbr 1.1 – 1.2)
5 Setiap karyawan harus disediakan kebutuhan akan alat-alat pelindung diri, dilatih bagaimana
cara menggunakan, dan digunakan tempat yang seharusnya.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN ASN
KEMENKEU KOTA DENPASAR
PT. GLOBAL KARYA SEJAHTERA No. Dok Tanggal Terbit Paraf
RAYA – PT. SAMUDRA ANUGRAH RK3K/I/2024 02-01-2024
INDAH PERMAI, KSO
Rambu-rambu K3
JADWAL KUNJUNGAN PIMPINAN PERUSAHAAN KE PROYEK
Nama Perusahaan : PT. GLOBAL KARYA SEJAHTERA RAYA – PT. SAMUDRA ANUGRAH INDAH PERMAI, KSO
Pekerjaan : Pembangunan Rumah Susun ASN Kemenkeu Kota Denpasar
Lokasi : Jl. DR. Muwardi, Renon, Kota Denpasar, Provinsi Bali dengan titik koordinat - 8.672134,115.224344.
Tanggal dibuat : Yogyakarta, 2 Januari 2024
BULAN KE-
NO ELEMEN KEGIATAN PIC
1 2 3 4 5 7 8 9
1. Kepemimpinan dan Kunjungan pimpinan penyedia jasa Direktur Utama v v v v v v v v
partisipasi pekerja dalam pekerjaan konstruksi
keselamatan konstruksi
2. Masalah-masalah Diskusi dengan pekerja tentang masalah- Direktur Utama HSE v v v v v v v v
keselamatan konstruksi di masalah keselamatan konstruksi di lapangan
lapangan
3. Solusi pemecahan masalah Memberikan solusi pemecahan masalah Direktur Utama HSE v v v v v v v v
keselamatan konstruksi terhadap masalah masalah keselamatan
konstruksi di lapangan
4. Disiplin atas pelanggaran Menegakkan kedisiplinan dengan melihat Direktur Utama HSE v v v v v v v v
atas pelanggaran-pelanggaran yang terjadi
Dst Dst Dst Dst v v v v v v v v
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN ASN
KEMENKEU KOTA DENPASAR
PT. GLOBAL KARYA SEJAHTERA RAYA – No. Dok Tanggal Terbit Paraf
PT. SAMUDRA ANUGRAH INDAH PERMAI, RK3K/I/2024 02-01-2024
KSO
Kep.Menaker No. Kep. 51/Men/1999 Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Di Tempat Kerja Kerja
Dukungan Keselamatan Konstruksi dapat terwujud apabila Pihak manajemen memiliki kebijakan yang
mendukung pelaksanaan K3 Sehubungan dengan hal itu Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan
Kesehatan Kerja adalah penting dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu
kami berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman dan
sehat dengan menerapkan perbaikan yang berkelanjutan melalui Sistem Manajemam Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3). konsisten untuk melaksanakan pengelolaan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja
secara efektif dan efesien dengan cara :
1. Menginformasikan kepada seluruh personil baik internal dan eksternal perusahaan mengenai tanggung
jawabnya dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan perusahaan
2. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta
mengintegrasikannya kedalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan
3. Meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja
4. Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko-resiko K3
5. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
6. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada seluruh personil secara berkala
Kebijakan ini dibuat untuk dapat dipahami oleh seluruh karyawan dan menjadi acuan dalam pelaksanaan
seluruh kegiatan operasi perusahaan.
C.1. Sumber Daya
Menyediakan fasilitas yang memadai dan sumber daya sehingga kebijakan kesehatan dan
keselamatan dapat diimplementasikan dengan baik -termasuk anggaran, personil, pelatihan,
kesempatan meningkatkan kualitas dan wadah untuk berpartisipasi dalam perencanaan, evaluasi
pelaksanaan, dan tindakan menuju perbaikan Pelatihan K3 harus dimulai dengan orientasi karyawan,
ketika seorang karyawan baru atau ditransfer ke pekerjaan baru. Sesi orientasi yang berkaitan
dengan K3 biasanya harus mencakup:
1. Prosedur darurat
2. Lokasi pertolongan pertama
3. Tanggung Jawab K3
4. Pelaporan cedera, kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman
5. Penggunaan peralatan pelindung diri (APD);
6. Hak untuk menolak pekerjaan yang berbahaya;
7. Bahaya, termasuk di luar area kerja mereka sendiri
8. Alasan untuk setiap aturan K3.
Pekerja tidak harus dilihat sebagai pengamat dalam K3.Mereka bertanggung jawab untuk melindungi
keselamatan dan kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu mengambil bagian
dalam memastikan berfungsinya kebijakan K3. Untuk melakukan ini, mereka perlu menyadari dan
memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar dan praktek-praktek yang relevan dengan
pekerjaan mereka
C.1.1 Peralatan
a. Surat Ijin Kelaikan Operasi (SILO)
Memuat Surat Ijin Kelaikan Operasi (SILO) pesawat angkat & angkut (alat berat) yang digunakan pada
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
b. Sertifikat kelaikan peralatan konstruksi lainnya
Memuat sertifikat kelaikan peralatan konstruksi lainnya yang digunakan pada Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi.
c. Daftar Peralatan Utama
Memuat daftar peralatan utama yang akan digunakan pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi
sekurang-kurangya terdiri dari jenis peralatan, merk & tipe peralatan, kapasitas peralatan, jumlah
peralatan, kondisi peralatan, lokasi peralatan, dan status kepemilikan peralatan yang dibuktikan dengan
surat kepemilikan maupun surat perjanjian. Daftar peralatan utama ditandatangani oleh Kepala
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
Tabel Daftar Peralatan
C.1.2 Material
a. Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)
Memuat Informasi terkait dengan pengendalian Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) berupa Lembar
Data Keselamatan Bahan (LDKB) dari pemasok.
b. Daftar Material Impor
Memuat daftar material impor yang akan digunakan pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi
sekurang-kurangya terdiri dari jenis material, jumlah material, negara asal, dan jadwal pengiriman
barang. Daftar material impor ditandatangani oleh Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
C.1.3 Biaya
Perhitungan Biaya SMKK mengacu BOQ
h. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan
i. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat
2 Jabatan : Emergency/Darurat
Tugas dan Tanggung Jawab
a. Menerapkan program emergency/kedaruratan
b. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pelatihan keadaan darurat secara Keseluruhan
c. Mendata seluruh personil dan menugaskan Tim P3K dalam pencarian orang yang hilang
d. Mengkoordinir pelaksanaan penanganan kondisi darurat, evakuasi dan evaluasi kondisi darurat
secara keseluruhan
e. Melakukan pemantauan dan pengendalian dalam setiap kondisi keadaan darurat termasuk
melakukan mitigasi apabila terjadi kecelakaan kerja
f. Memastikan kesiapan tim dan peralatan keadaan darurat tersedia sesuai kondisi lapangan
3 Jabatan : P3K
Tugas dan Tanggung Jawab
a. Menerapkan program P3K.
b. Melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja.
c. Merawat fasilitas P3K di tempat kerja, meliputi:
- Ruang P3k
- Kotak P3K dan Isinya
- Alat evakuasi dan transportasi
- Fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri (APD) dan/atau peralatan khusus di tempat kerja
yang memiliki potensi bahaya yang bersifat khusus.
4 Jabatan : Kebakaran
Tugas dan Tanggung Jawab
a. Menerapkan program Kebakaran.
b. Menyusun rencana kegiatan sesuai kebijakan.
Menetapkan semua kegiatan unit manajemen keselamatan kebakaran pada pekerjaan konstruksi.
c.
Mengimplementasikan kebijakan operasi pemadam kebakaran konstruksi dan lingkungannya.
d.
e. Melaksanakan aktifitas unit manajemen keselamatan kebakaran di tempat kerja
f. Mengendalikan aktifitas terkait dengan pencegahan dan penanggulangan kebakaran sesuai
rencana kerja.
g. Melakukan koordinasi dengan pihak instansi pemadam kebakaran dan instansi terkait.
DIAGRAM ALIR KEADAAN DARURAT BAHAYA KEBAKARAN DI PROYEK
Catatan :
HSE Supervisor berkewajiban untuk mencatat no. telephone dinas kebakaran setempat yang terdekat
dengan lokasi proyek.
DIAGRAM ALIR KEADAAN DARURAT KECELAKAAN DI PROYEK
Catatan :
Petugasi K3 berkewajiban untuk mendata nama rumah sakit terdekat dengan lokasi proyek beserta
nomor telephonenya.
PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya :
1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai Tabel 1 kolom (5).
2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab Kegiatan SMK3
PT. GLOBAL KARYA SEJAHTERA RAYA – PT. SAMUDRA ANUGRAH INDAH PERMAI, KSO
Berkomitmen dalam penerapan pelaksanaan keselamatan kontruksi di lingkungan kerja dengan mentaati
ketentuan dan perundangan K3 termasuk memberikan program pelatihan dan peningkatan kinerja karyawan
melalui uji kompetensi terhadap seluruh tenaga kerja sesuai dengan keahlian bidang masing- masing.
No. Dok :
STANDARD OF OPERATING Tgl. Terbit :
PROCEDURE (SOP) No. Revisi :
Hal
1. TUJUAN
Memberikan panduan dalam kegiatan peningkatan kompetensi pegawai pada :
PT. GLOBAL KARYA SEJAHTERA RAYA – PT. SAMUDRA ANUGRAH INDAH PERMAI, KSO
Prosedur ini dilaksanakan dalam lingkup kegiatan kompetensi pegawai pada :
PT. GLOBAL KARYA SEJAHTERA RAYA – PT. SAMUDRA ANUGRAH INDAH PERMAI, KSO
meliputi : Usulan program peningkatan kompetensi pegawai, Pembentukan tim, Penentuan peserta,
Pelaksanaan kegiatan peningkatan Komptensi Karyawan.
2. a. Pedoman Mutu
b. Prosedur Penerimaan Karyawan
3. ISTILAH DAN DEFINISI
Istilah dan definisi yang dipakai dalam penulisan Pedoman Mutu, SOP, Instruksi Kerja serta dokumen
lainnya diuraikan secara rinci sesuai SMM ISO 9001:2008, diurutkan berdasarkan abjad dituangkan
pada Lampiran Istilah dan Definisi.
4. DIAGRAM ALIR, DOKUMEN DAN KETERANGAN KEGIATAN (Tercantum pada halaman 2/2
prosedur ini)
5. FORM
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai
b. Daftar hadir peserta
c. Jadwal Kegiatan
d. Form Evaluasi
6. INSTRUKSI KERJA
7. REKAMAN MUTU
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai
b. Daftar hadir peserta
c. Jadwal Kegiatan
d. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
C.2.1 Daftar Personil
Memuat daftar personil yang ikut dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi. Kebutuhan personil
disesuaikan dengan ketentuan yang sebagai berikut:
b. Membuat program kerja K3 dan perencanaan pengimplementasian agar tercipta lingkungan kerja yang
c. sehat.
d. Memastikan berjalannya program dan membuat dokumentasinya.
e. Membuat laporan dan menganalisis data statistik HSE.
f. Melakukan peninjauan risiko assessment, SOP/SWP dan JSA.
g. Memeriksa pada peralatan kerja apakah terdapat aus atau tidak, dan juga memerika kondisi kesehatan
h. tenaga kerja dan lingkungan kerja.
i. Meninjau keselamatan kerja dan pelatihan keselamatan.
j. Mencegah dan melakukan penanggulangan kecelakaan kerja dan melakukan penyelidikan penyebabnya.
d. Menjamin bahwa semua isi dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) akan dipenuhi dengan baik dan sesuai
dengan ketentuan.
e. Mengadakan penilaian terhadap kemajuan pekerjaan
f. Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan major tidak akan terlambat sesuai dengan
dokumen kontrak yang telah ditandatangani.
g. Mengatur/membantu tim di lapangan dalam mengendalikan kegiatan-kegiatan kontraktor agar dicapai
efisiensi pada setiap kegiatan (pekerjaan yang harus ditangani).
h. Menyusun rencana kerja untuk semua pekerja atau staf yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan
bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium.
i. Melakukan pengecekan terhadap hasil laporan pengujian serta analisanya.
g. Mempersiapkan dan menyediakan semua kebutuhan perlengkapan administrasi dan alat-alat kantor
untuk menunjang kelancaran proyek konstruksi.
h. Membantu kepala pelaksana bagian proyek dan mengkoordinasi serta mengawasi tata laksana
administrasi.
C.3. Kepedulian
Kepedulian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan membuat rencana dan program
kerja sebagai tindakan pencegahan terhadap risiko kecelakaan kerja, sakit akibat pekerjaan dan pemulihan
lingkungan yang tercemar akibat pekerjaan konstruksi. Program kepedulian keselamatan konstruksi sebagai
berikut:
Kepedulian kami terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kegiatan operasional dan bisnis perusahaan yang pelaksanaannya merupakan tanggung
jawab semua jajaran di perusahaan. Kami bertekad untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang bergerak
dalam bidang JASA KONSTRUKSI yang mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan
penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui Sistem, Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja
(OHSAS 18001) sehingga dapat tercipta tempat kerja yang aman serta nyaman bagi siapapun yang berada
di tempat kerja.
1. Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) berpedoman pada Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku.
2. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan program Manajemen
K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja) secara berkala agar selaras, baik dengan perkembangan kondisi
perusahaan, peraturan atau standar yang berlaku.
3. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta
mengintegrasikannya ke dalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan kami.
4. Melaksanakan identifikasi bahaya seuai dengan sifat dan skala resiko K3 dalam semua aktivitas
operasi.
5. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran - sasaran K3.
6. Menyediakan sumberdaya yang cukup untuk mengimplementasikan Sistem manajemen K3.
7. Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara SMK3.
8. Memelihara program Lindungan Lingkungan terhadap kegiatan disemua area lokasi kerja.
9. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran akan kebijakan ini kepada semua personil secara berkala
10. Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya,
termasuk mengendalikan potensi bahaya terhadap pekerja.
11. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
12. Meninjau aspek Manajemen K3 secara periodik agar tetap relevan.
13. Memberikan perlindungan bagi semua personil di tempat kerja sehingga dapat dicegah terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja
14. Memberikan pelatihan dan kompetensi yang sesuai dan memadai
15. Memperhatikan aspek K3 dalam semua kegiatan operasinya
Selama Masa Konstruksi
d) REFERENSI
- Permenaker No.05/MEN/1996, SMK3,.
- ISO 14001:2004, Environmental Management System
- OHSAS 18001:1999, OHS Management System
- EHS Management System Manual
e) PROSEDUR
a. Tanggung Jawab
- Divisi K3 bertanggung jawab untuk senantiasa berkoordinasi baik secara internal maupun
eksternal perusahaan (Kementerian Lingkungan Hidup, Depnaker Propinsi / Kab. / Kodya.,
Bapedda Propinsi / Kabupaten / Kotamadya, Depkes, Pemda dan instansi / institusi lain terkait
berkaitan dengan aspek K3) yang bertujuan untuk memastikan bahwa peraturan dan
perundangan, standar, dan informasi K3 lainnya senantiasa up to date / terbaru dan
dikomunikasikan/diinformasikan pada departemen terkait di dalam lingkungan operasi Perusahaan
kami.
- Divisi Pengadaan/Logistik bertanggung jawab untuk menginformasikan ketentuan- ketentuan K3
Perusahaan kepada supplier / pemasok dan sub kontraktor yang akan memasok barang atau jasa
yang bekerja dilingkungan operasi Perusahaan Kami.
- Kepala Divisi K3 bertanggungjawab untuk menyediakaan sarana-sarana dan penyebarluasan
informasi-informasi K3 kepada seluruh karyawan yang ada di Divisinya
C.4.1 Prosedur dan/atau petunjuk kerja induksi Keselamatan Konstruksi (safety induction)
a. Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Induksi Keselamatan Konstruksi (safety induction) yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi.
b. Induksi Keselamatan Konstruksi dilakukan untuk pekerjabaru/pekerja yang dipindah tugaskan, tamu,
pemasok, dan pihak pihak terkait pada pelaksanaan pekerjaan yang akan masuk ke dalam area
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
Tabel Pengisian Prosedur dan/atau petunjuk kerja induksi Keselamatan Konstruksi (safety
induction)
Penanggung
No Uraian Aktivitas Keterangan
Jawab
1 Penyuluhan keselamatan Ahli Keselamatan Anggota peserta penyuluhan keselamatan konstruksi
konstruksi harus spernah Konstruksi/Ahli (Safety induction) adalah: semua anggota kelompok
dilaksanakan minimal 1 K3 pekerja pegawai/ karyawan/pekerja baru yang terlibat
(satu) kali untuk tenaga Konstruksi/Petug dalam proses pekerjaan secara langsung dilapangan,
kerja/pekerja baru dan as Keselamatan dan / atau siapa saja yang masuk dalam kelompok
harus diberikan saat tenaga Konstruksi pekerja belum pernah mendapatkan penyuluhan
kerja/pekerja akan mulai keselamatan konstruksi (Safety Induction) sebelumnya.
bekerja atau sebelum
bekerja
2 Penyuluhan keselamatan
konstruksi dapat
dilaksanakan kapan saja
(sewaktu-waktu) dengan
durasi waktu banyaknya
jumlah materi yang hendak
disampaikan.
3 Hasil penyuluhan
keselamatan konstruksi
harus di dokumentasikan,
diantaranya, daftar absensi
kehadiran peserta
penyuluhan keselamatan
konstruksi, topik-topik
keselamatan konstruksi
yang disampaikan,
semuanya harus di record.
C.4.2 Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari (safety morning )
a. Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari (safety morning) yang ditandatangani
oleh penanggung jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
b. Pertemuan pagi hari (safety morning) diikuti oleh seluruh pekerja setiap pagi sebelum pekerjaan
dimulai.
Tabel Pengisian Prosedur dan/atau petunjuk kerja Pertemuan Pagi Hari (Safety Morning)
Penanggung
No Uraian Aktivitas Keterangan
Jawab
Pelaksanaan Pertemuan Pagi Keselamatan Konstruksi:
Pertemuan Pagi Ahli Keselamatan Anggota Pertemuan Pagi Keselamatan Konstruksi
Keselamatan Konstruksi, Konstruksi/Ahli adalah: semua anggota kelompok pekerja
dilaksanakan secara K3 pegawai/karyawan/pekerja baru yang terlibat dalam
periodik minimum sekali Konstruksi/Petug proses produksi pekerjaan secara langsung di lapangan
1. dalam satu minggu dengan as keselamatan
jadwal yang ditetapkan oleh Konstruksi
Kepala
Proyek/Plant/Kawasan
Semua
pelaksana/Supervisor harus
membantu menetapkan
topik-topik keselamatan
yang berbasis identifikasi
potensi sumber bahaya
dalam lingkaran
kegiatannya dan/atau
terhadap kejadian/peristiwa
2.
yang cenderung mengarah
ke kondisi kecelakaan kerja
dan/atau telah terjadi
kecelakaan kerja, sesuai
dengan jenis pekerjaan yang
dikerjakannya
C.4.3 Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting)
a. Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting) yang ditandai
oleh Penanggung Jawab Keselamatan Kerja dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
b. Pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting) diikuti oleh kelompok pekerja sebelum pekerjaan dimulai
Tabel Pengisian Prosedur dan/atau petunjuk kerja Pertemuan Pagi Hari (Safety Morning)
Penanggung
No Uraian Aktivitas Keterangan
Jawab
Pelaksanaan Pertemuan Kelompok Pekerja Keselamatan Konstruksi:
1. Pertemuan kelompok Ahli Keselamatan Anggota pertemuan kelompok pekerja adalah
Pekerja dapat dilaksanakan Konstruksi/Ahli kelomppok pekerja yang terlibat dalam proses
kapan saja (sewaktu-waktu) K3 pekerjaan secara langsung dilapangan
dengan durasi waktu Konstruksi/Petug
pertemuan cukup pendek, as Keselamatan
berkisar 10 s/d 15 menit Konstruksi
atau lebih, dan tempat
pelaksanaannya dimana saja
di lokasi tempat kerja
(lapangan).
2. Pertemuan Kelompok
Pekerja harus dilaksanakan
minimal 1 kali dalam 1
minggu, yang lebih utama,
dapat dilaksanakan setiap
hari.
3. Pelaksanaan Pertemuan
Kelompok Pekerja
dilaksanakan dengan
teliti/akurat, sederhana
sejalan dengan aktifitas
harian, semua peringatan
keselamatan konstruksi
harus di tekankan dalam
pelaksanaan pekerjaan ke
semua tingkatan pekerja,
semua masalah di atas
harus berbasis identifikasi
potensi sumber bahaya.
C.4.4 Prosedur dan/atau petunjuk kerja Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting)
yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi. Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting) dipimpin oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan/atau Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dan diikuti oleh seluruh Kepala
Unit Kerja.
C.4.5 Prosedur dan/atau petunjuk kerja penerapan informasi bahaya-bahaya
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja penerapan informasi bahaya-bahaya sesuai tingkat risiko atas
pekerjaan yang dilaksanakan yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan
Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
C.4.6 Jadwal Program Komunikasi
Memuat jadwal program komunikasi sekurang-kurangnya sesuai dengan ketentuan pada poin a – poin e
f) Komunikasi
a. Tanggung Jawab
- Seluruh Karyawan diberikan atau mendapat informasi mengenai pedoman dan prosedur
Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta
pelaksanaannya di lingkungan Perusahaan, melalui kegiatan pelatihan dan pelaksanaannya
dikoordinir oleh Technical Training Department.
- Seluruh Karyawan mendapatkan informasi mengenai kebijakan terpadu (kualitas,
lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja), manual SMK3, hasil rapat-rapat P2K3, artikel-
artikel K3, perubahan- perubahan pada prosedur / instruksi kerja, penyelesaian masalah /
keluhan K3, program-program dan kinerja K3 Perusahaan. Informasi ini diberikan melalui
pelatihan, penjelasan / briefing K3 harian / mingguan atau melalui papan pengumuman dan
bulletin K3 (melalui media cetak atau elektronik internal perusahaan).
- Hasil laporan audit internal / eksternal SMK3 disiapkan oleh personil Divisi K3 berdasarkan
laporan tim auditor internal / eksternal dan didistribusikan kepada pihak internal ( Dewan
Direksi, Ketua P2K3, Kepala Divisi) dan pihak eksternal jika diperlukan ( misal Auditor
Eksternal ).
- Tanda-tanda peringatan K3 (poster, sign, label, dll) disediakan oleh Divisi K3 dengan
terlebih dahulu masing-masing Kepala Divisi melampirkan hasil identifikasi bahaya dan
penilaian resiko di departemennya disertai dengan formulir pengajuan permintaan tanda-
tanda peringatan K3.
- Untuk memudahkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan K3 dalam lingkup
Perusahaan, maka dibuat daftar penyebarluasan informasi K3 (contoh dapat dilihat pada
lampiran).
b. Alat dan Media Komunikasi
Alat dan Media komunikasi yang digunakan dapat berupa dan tidak terbatas hanya pada
alat dan media sebagai berikut :
• Electronic mail ( e-mail )
• Meeting
• Briefing
• One to one personal contact
• Papan pengumuman
• Pelatihan atau kursus
• Banner, poster (Promosi)
• Distribusi dokumen (Manual, standard procedure, supporting doc, record)
• Telepon
c. Konsultasi K3
- Konsultasi ini bisa dilakukan di internal Perusahaan untuk melibatkan karyawan maupun
dengan pihak eksternal, seperti Perguruan Tinggi, Instansi Pemerintah terkait, Lembaga
Swadaya masyarakat, perusahaan asuransi, konsultan K3, dsb. Beberapa contoh konsultasi K3
adalah :
• Konsultasi dengan wakil karyawan dalam pembuatan kebijakan K3
• Konsultasi dengan karyawan yang ahli maupun dengan pihak eksternal untuk
pemenuhan terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lainnya.
• Konsultasi dengan Perguruan Tinggi atau lembaga penelitian dalam usaha
pencegahan pencemaran lingkungan dan pemanfaatan limbah.
• Konsultasi dengan pihak konsultan eksternal untuk usaha-usaha peningkatan perilaku dan
kinerja karyawan terkait dengan K3.
d. Motivasi dan Kesadaran
Komunikasi dan konsultasi K3 tersebut akan meningkatkan motivasi dan kesadaran semua
orang baik karyawan maupun pihak ketiga yang berada di area kerja perusahaan kami
untuk menerapkan, mengembangkan dan memelihara sistem manajemen K3 untuk memperbaiki
kinerja K3 secara menyeluruh.
b. Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pengendalian dokumen atas semua dokumen yang dimiliki
dan ditandatangani oleh Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
c. Membuat dan memperbarui informasi didokumentasikan.
d. Dikontrol dan tersedia khususnya dan sesuai dengan yang diperlukan oleh orang
e. Perlindungan yang memadai
f. Ketentuan Distribusi yang berlaku misalnya akses,Pengambilan,Penggunaan
g. Pengendalian perubahan,Retensi dan disposisi
Ada beberapa informasi terdokumentasi yang dipersyaratkan
A. Perencanaan Operasi
Perencanaan operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian, diantaranya :
a. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
b. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab Kegiatan K3
c. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
d. Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu di siapkan
e. Rencana program pelatihan / soisalisasi sesuai pengendalian resiko
f. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
g. Persyaratan Operator Alat Angkat :
- Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi
- Setiap Operator alat angkat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasi)
- atau bersertifikat yang di keluarkan oleh Badan yang berwenang
h. Rambu Peringatan / Larangan / Anjuran
- Penempatan Rambu-rambu peringatan/larangan/anjuran harus dipasang sesuai dengan kondisi di
tempat kerja
- Rambu peringatan/larangan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca
i. Alat Pelindung Diri
- Alat pelindung diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risikodipasang sesuai dengan kondisi di
tempat kerja
- Alat pelindung diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan
j. Tamu/pengunjung dan pihak luar
- Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja
- Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri) tempat kerja
- Induksi K3 tempat kerja
- Prosedur dan Persyaratan tanggap darurat tempat kerja
B. Daftar Induk Prosedur dan/atau Instruksi Kerja
Memuat daftar induk prosedur dan/atau instruksi kerja yang ditandatangani oleh Ahli Teknik terkait dan
Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi/Wakil Manajemen. Seluruh pekerjaan konstruksi dan penerapan
SMKK pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus memiliki prosedur dan/atau petunjuk kerja yang telah
ditandatangani. Prosedur dan/atau instruksi kerja sekurang-kurangnya memuat dokumen sebagai berikut:
Kepedulian
Prosedur dan/atau petunjuk kerja Kepala Pelaksana Pekerjaan
peningkatan kepedulian Keselamatan Konstruksi dan Ahli Teknik terkait
Konstruksi berdasarkan tingkat resiko
Komunikasi
Prosedur dan/atau petunjuk kerja induksi Penanggung Jawab Keselamatan
Keselamatan Konstruksi (safety Konstruksi dan Kepala Pelaksana
induction) Pekerjaan Konstruksi
Informasi Terdokumentasi
Prosedur pengendalian dokumen atas Kepala Pelaksana Pekerjaan
semua dokumen yang dimiliki Konstruksi
Pengelolaan Keselamatan Kerja (lampiran PMPM P.01 s.d. P.09)
Prosedur dan/atau petunjuk kerja Penanggung Jawab Teknik
pelaksanaan pekerjaan
Prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem Penanggung Jawab Teknik
keamanan bekerja
Prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem Penanggung Jawab Teknik
izin kerja
Pengelolaan Kesehatan Kerja
Prosedur dan/atau petunjuk kerja Ahli terkait dan Kepala Pelaksana
pengelolaan kesehatan kerja Pekerjaan Konstruksi / Wakil
Manajemen
Prosedur dan/atau instruksi kerja Patroli Ahli terkait atau Penanggung jawab
Keselamatan Konstruksi keselamatan konstruksi dan wakil
manajemen
Prosedur dan/atau instruksi kerja audit Ahli terkait atau Penanggung jawab
internal keselamatan konstruksi dan wakil
manajemen
Urutan
Identifikasi Bahaya
Langkah Pengendalian Penanggung jawab
(Skenario Bahaya)
pekerjaan
Pekerjaan Terjadi kecelakaan Memasang rambu K3, Memakai Ahli K3 Konstruksi
mobilisasi dan kendaraan saat akan perlengkapan APD, Melaksanakan
demobilisasi keluar / masuk lokasi pekerjaan sesuai prosedur,
proyek menggunakan safety harness (tali
pengaman), membuat jaring
Disahkan oleh Ditinjau ulang oleh,
Kehadiran Diskusi
No Nama Keterangan (Menyetujui/Tidak Menyetujui)
*Ceklis
1 Pekerja 1
2 Pekerja 2
3 Manajer pelaksana
4 Ahli K3 Konstruksi
5 Manajer Teknik
6 Manajer Keuangan
7 Pengawas/Pengguna Jasa
Keterangan:
*Untuk pekerjaan yang memerlukan perpanjangan waktu dengan kasus yang sama dengan hasil identifikasi dan
pengendalian yang sama, maka dapat diperpanjang satu kali perpanjangan
a. Ahli Teknik terkait merupakan Ahli Teknik sesuai bidangnya/Penanggung Jawab Proses.
b. Pengendalian bersifat teknis, perlengkapan APK, APD, harus berdasarkan standar dan/atau Peraturan
perundangan sesuai dengan tingkat risiko hasil identifikasi bahaya.
D.2.1 Pengelolaan Keamanan Lingkungan Kerja
- Pekerjaan panas (hot work) yaitu seluruh pekerjaan yang berpotensi menghasilkan sumber
api;
- Pekerjaan galian (excavation) yaitu untuk pekerjaan galian yang akan dilakukan;
- Pekerjaan pengangkatan (lifting) yaitu untuk pekerjaan yang menggunakan alat angkat;
- Pekerjaan di ruang terbatas (confined space) yaitu untuk pekerjaan di dalam ruangan yang
mungkin ventilasinya secara alami kurang, mengandung gas mudah terbakar dan/atau
mengandung gas beracun;
- Pekerjaan menyelam (diving) yaitu untuk pekerjaan di bawah permukaan air;
- Pekerjaan dingin (cold work) yaitu seluruh pekerjaan lain yang tidak tercakup pada
pekerjaan di atas;
- Pekerjaan di malam hari (working at night) yaitu jika terdapat pekerjaan yang dilakukan
melebihi jam kerja normal;
- Pekerjaan di ketinggian;
- Pekerjaan menggunakan perancah;
- Pekerjaan dengan menggunakan radiography (x-ray);
- Pekerjaan bertegangan listrik (electrical work); dan/atau
- Pekerjaan penggalian atau kedalaman (excavation work)
a. Petugas keamanan dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan pada pengendalian risiko keamanan;
b. CCTV yang dibutuhkan terutama dilokasi kerja untuk pekerjaandengan tingkat risiko besar dan
berpotensi terhadap tindakan kriminal;
c. Pagar pengaman yang digunakan pada lokasi yang berbatasan langsung dengan masyarakat sekitar
dan berpotensi terjadinya kecelakaan; dan
d. Tanda pengenal (ID Card) yang digunakan untuk seluruh pekerja, tamu, pemasok, dan pihak-pihak
terkait pada pelaksanaan pekerjaan yang masuk ke dalam area pekerjaan konstruksi.
c. Untuk pekerjaan dengan keselamatan konstruksi sedang dan besar disusun manajemen
keselamatan lalu lintas dalam RMLLP.
PENGGALIAN
1.
Tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan galian sebelum mendapat ijin dari pihak yang berwenang.
2. Galian yang lebih dalam dari 1,5 meter diberi pengaman atau digali dengan kemiringan tertentu dan
harus dilakukan pemeriksaan sebelum melanjutkan pekerjaan galian.
3. Seluruh galian harus diberi tanda – tanda dan pengahalang disekeliling galian tersebut.
4. Setiap galian harus disediakan sebuah tangga untuk naik dan turunnya pekerja.
5. Setiap tumpukan/timbunan bekas tanah galian harus diletakan minimal 1 meter dari tepi/pinggir galian
6. Semua galian harus diperiksa ulang/ kembali apabila pada saat pekerjaan berhenti karena turun hujan
sebelum dilanjutkan pekerjaan kembali.
C. Pengendalian Subkontraktor dan Pemasok
Memuat uraian pengendalian subpenyedia jasa dan pemasok dalam mendukung pelaksanaan kontrak
sesuai dengan kontrak yang telah disetujui dan menjelaskan hubungan koordinasi antara subpenyedia
jasa/pemasok dengan penyedia jasa dalam rangka pengelolaan keselamatan kerja. Penyedia Jasa harus
memastikan bahwa di dalam kontrak antara Penyedia Jasa dan Subkontraktor serta Pemasok telah
menganggarkan Biaya Penerapan SMKK.
Pengendalian Subkontraktor
Pengendalian pemasok
Melakukan kegiatan untuk memperoleh derajat kesehatan setinggi- tingginya bagi tenaga kerja konstruksi
dan masyarakat di sekitar lokasi penyelenggaraan jasa konstruksi dengan melakukan pencegahan gangguan
kesehatan dan penyakit akibat melalui cara:
A. Pemeriksaan Kesehatan
1. Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan kesehatan kerja mencakup: pemeriksaan
kesehatan berkala, pemeriksaan kesehatan khusus, pencegahan penyakit menular dan penyakit
akibat kerja yang ditandatangani oleh Ahli terkait dan Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi/Wakil Manajemen.
2. Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan kesehatan kerja sekurang-kurangnya mencakup:
a. Pemeriksaan kesehatan bagi seluruh pekerja dilakukan sebelum atau beberapa saat setelah
memasuki masa kerja pertama kali dan secara berkala sekurang kurangnya sekali dalam
setahun.
b. Terdapat klinik yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana kesehatan yang dibutuhkan
untuk pekerjaan konstruksi yang memiliki risiko besar dan akses terbatas menuju fasilitas
kesehatan.
c. Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatat dan disimpan untuk referensi
Peraturan
Nilai Ambang
No Jenis Pengukuran Perundang- Periode Pengukuran
Batas
undangan
Permenkes No
1 Debu 0,15 mg/m3 1405/MENKES/S 1 Tahun sekali
K/XI/2002
Permen Naker No
2 Kebisingan 85 dBA 1 Tahun sekali
8 Tahun 2020
Permen Naker No
3 Getaran 5m/det2 1 Tahun sekali
8 Tahun 2021
Permenkes No
4 Pencahayaan 200 lux 1405/MENKES/S 1 Tahun sekali
K/XI/2002
Permenkes No
18-28 derajat
5 Udara 1405/MENKES/S 1 Tahun sekali
Celcius
K/XI/2002
Kekeruhan 25 PP no 32 tahun
6 Air 1 Tahun sekali
NTU 2017
Permenkes No
7 Gas Berbahaya 29 mg/m3 1405/MENKES/S 1 Tahun sekali
K/XI/2004
CO, 2 gram/km
Permen LH No 10
8 Uji Emisi Kendaraan HC, 0,8 gram/km Tahun 2012 1 Tahun sekali
Nox, 0,15 gram/km
Laporan pelaksanaan pengujian lingkungan dituangkan dalam format Laporan Periksa Lingkungan
pada Lampiran Laporan Pelaksanaan RKK.
B. Tata Graha (Housekeeping)
1. Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan tata graha (housekeeping)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan Tata Graha (Housekeeping) terkait
Program 5R (Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, Rajin) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi/Wakil Manajemen. Program
tata graha (housekeeping) yang dilakukan sekurang-kurangnya satu kali sehari di akhir
pelaksanaan pekerjaan.
a. Terdapat tempat sampah yang dipisahkan berdasarkan jenis sampah yaitu sampah organik,
sampah anorganik, sampah B3 sekurang-kurangnya 1 tempat sampah di setiap area pekerjaan.
b. Terdapat tempat penampungan sampah sementara berdasarkan jenis sampah yaitu sampah
organik, sampah anorganik dan sampah B3.
a. Prosedur dan/atau petunjuk kerja tanggap darurat memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja tanggap
darurat sesuai dengan sifat dan klasifikasi Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi yang dikerjakan yang
ditandatangani oleh Ahli Teknik terkait dan Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi. Dilakukan
dengan peningkatan kinerja keselamatan konstruksi dilakukan dengan melakukan pemantauan,
pengawasan, pelatihan dan pembahasan rapat RK3K secara periodik serta dengan melaksanakan
audit secara menyeluruh dimulai pada tahap pelaksanaan serta penyelesaian proyek.
b. Prosedur dan/atau petunjuk kerja penyelidikan insiden memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja
penyelidikan insiden (kecelakaan, kejadian berbahaya, dan penyakit akibat kerja) yang ditandatangani
oleh Penanggung Jawab Keselamatan dan Konstruksi Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dengan
Petugas K3 mencatat nomer rumah sakit terdekat pada lokasi proyek untuk penanganan pada
kecelakaan yang membutuhkan perawatan darurat.
D.4 Investigasi Kecelakaan Konstruksi
Bagan Alir Prosedur Penanganan Keadaan Darurat
Kegiatan pemantauan adalah berupa inspeksi sebagai upaya menemukan kondisi dan perilaku
nonstandard/menemukan ketidaksesuaian bersifat teknis untuk mengidentifikasi potensi bahaya. Kegiatan
ini mencakup:
A. Prosedur dan/atau petunjuk kerja inspeksi
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja inspeksi yang ditandatangani oleh ahli teknik terkait atau
Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen
B. Lembar Periksa
Memuat format lembar periksa lingkup pekerjaan, pesawat angkat & angkut (alat berat), perkakas,
bahan/material, lingkungan, kesehatan, keamanan, dan lain-lain. Lembar periksa ditandatangani pada
satu periode waktu tertentu (harian, mingguan, bulanan).
Inspeksi terdiri dari berbagai macam bentuk lembar periksa sekurang- kurangnya mencakup:
a. Lingkup pekerjaan ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi;
b. Pesawat angkat & angkut (alat berat) ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi;
c. Perkakas ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi;
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Patroli Keselamatan Konstruksi yang disusun oleh Penyedia
Jasa ditandatangani oleh ahli terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil
Manajemen. Patroli Keselamatan Konstruksi dilakukan oleh seluruh Pimpinan Perusahaan (Penyedia
Jasa, Pengawas Pekerjaan, Sub Kontraktor) dan Pengguna Jasa
Pengendalian pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang
dilaksanakan pada bagian D. (Pengendalian Operasional) berdasarkan upaya pengendalian pada bagian
C (Perencanaan K3) sesuai dengan uraian Tabel 2 (Sasaran dan Program K3).
Pengukuran dan Pemantauan bertujuan antara lain untuk :
1. Mengamati perkembangan dan pertemuan-pertemuan K3,Pemenuhan tujuan K3 dan peningkatan
berkelanjutan.
2. Memantau Pemenuhan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainya berkaitan dengan
3. penerapan K3
Memantau di tempat kerja. kerja bila ada ataupun penyakit.
kejadian/Kecelakaan
4. Menyediakan data untuk evalasi keefektifan pengendalian operasi K3 atau untuk mengevaluasi
5. perunya modifikasi
Menyediakan pengendalian
data untuk ataupun pengenalan
menilai kompetensi pilihan pengendalian baru
personil K3
6. Menyediakan data untuk mengevaluasi penerapan sistim manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja perusahaan
Tabel jadwal Inspeksi dan Audit
E.2 Audit
Audit merupakan upaya menemukan ketidaksesuaian dalam sistem untuk mengukur efektifitas
pelaksanaan sistem manajemen, di antaranya melalui audit internal. Memuat prosedur dan/atau
petunjuk kerja audit internal yang ditandatangani oleh ahli terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan Wakil Manajemen.
Audit internal dilakukan dan ditetapkan secara berkala oleh Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dengan
melibatkan auditor independen. Audit internal dilakukan sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan/atau untuk pekerjaan konstruksi tahun jamak mengikuti
peraturan perundangan yang berlaku.
E.3 Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan evaluasi kepatuhan dibuktikan dengan checklist dan dokumentasi hasil
kegiatan. Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan kategori
sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan pada table 2. Sasaran dan Program K3.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peninjauan ulang
untuk di ambil tindakan perbaikan.
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja terkait pelaksanaan tinjauan manajemen yang ditandatangani
oleh ahli teknik terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen.
Prosedur dan/atau petunjuk kerja terkait pelaksanaan tinjauan manajemen memuat program yang
bertujuan untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Tinjauan manajemen dilakukan
sekurang-kurangnya berdasarkan hasil audit atau kecelakaan kerja pada pekerjaan konstruksi yang
menyebabkan fatality. Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasaarkan pertimbangan pada
saat nanti proses pekerjaan telah berlangsung dan selesai.
Elemen XX
TINJAUAN MANAJEMEN
Nomor
Revisi ke
Tanggal Berlaku
Memuat format tindakan perbaikan untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada kontrak tahun jamak.
Penyedia Jasa memastikan program peningkatan kinerja keselamatan konstruksi berdasarkan hasil
Tinjauan Manajemen ditindaklanjuti pada pekerjaan konstruksi yang akan datang.
PROTOKOL
PENCEGAHAN COVID-19 DI PROYEK KONSTRUKSI
A. PENGANTAR
1. Protokol ini dimaksudkan sebagai panduan umum bagi Pemilik/ Pengguna Penyelenggara
bersama Konsultan, Kontraktor. Subkontraktor, Vendor Supplier dan Fabrikator, Mandor serta
para Pekerja dalam mencegah waboh COV1D 19 di proyek konstruksi
2. Protokol ini merupakan bagian dan keseluruhan kebìjakan untuk mewujudkan keselamatan
konstruksi, Keselamatan konstruksi adalah keselamatan dan kesehatan kerja keselamatan
pubIik dan keselamatan Iingkungan dalam setiap tahapan penyelenggaraan konstruksi (life
cycle of buildng and infrastructure development )
3. Protokol ini berlaku di proyek konstruksi yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan atau
Pemerintah Daerah dan atau BUMN, maupun investasi swasta dan atau gabungan Masing-
masing pihak pemangku amanah di proyek konstruksi dapat menindakIanjuti implementasi
dari protokol ini sesuai dengan kebijkan perusahaan masing-masing.
B. PEMBENTUKAN SATGAS PENCEGAHAN COVID - 19
1. Pemilik Pengguna/ Penyelenggara bersama Konsultan Pengawas dan atau Kontrakor wajib
membentuk Šatuan Tugas Pencgahan COV1D-19.
2. Satuan Tugas tersebut berjumlah paling sedikit 5 (lima) orang terdiri dan Ketua merangkap
anggota dan 4 (empat) Anggota yang mewakili Pemilik/ Pengguna Penyelenggara, Konsultan.
Kontraktor. Subkontraktor, Vendor Supplier.
3. Satuan Tugas tersebut memilki, tugas, tanggung jawab dan kewenangan melakukan: (i)
sosialisasi, (ii) edukasi, (ii) promosi teknik dan (iv) metoda pencegahaan COViD- I9 serta (v)
pemeriksaan (examination) potensi
FLOW PROSES PENANGGULANGAN KECELAKAAN
Nama Perusahaan : PT. GLOBAL KARYA SEJAHTERA RAYA – PT. SAMUDRA ANUGRAH INDAH PERMAI, KSO
Pekerjaan : Pembangunan Rumah Susun ASN Kemenkeu Kota Denpasar
Flow Activity : Laporan Harian/Inspeksi Bulanan K3
Nama Perusahaan : PT. GLOBAL KARYA SEJAHTERA RAYA – PT. SAMUDRA ANUGRAH INDAH PERMAI, KSO
Pekerjaan : Pembangunan Rumah Susun ASN Kemenkeu Kota Denpasar
Flow Activity : Laporan Kecelakaan
Nama Perusahaan : PT. GLOBAL KARYA SEJAHTERA RAYA – PT. SAMUDRA ANUGRAH INDAH PERMAI, KSO
Pekerjaan : Pembangunan Rumah Susun ASN Kemenkeu Kota Denpasar
Flow Activity : Penanganan Kecelakaan Ringan / Berat Pada Pekerja
Nama Perusahaan : PT. GLOBAL KARYA SEJAHTERA RAYA – PT. SAMUDRA ANUGRAH INDAH PERMAI, KSO
Pekerjaan : Pembangunan Rumah Susun ASN Kemenkeu Kota Denpasar
Flow Activity : Penanganan Kecelakaan Berakibat Meninggal
FORM NO : K3 - 02
EDISI REVISI TANGGAL
FORM K3 - 02
NOMOR : HARI / TGL. :
HAL : 01 / 01
PROYEK : JAM : S/D
NOMOR : FORM K3 - 03
PROYEK :
LOKASI / AREA KERJA : HAL : 01
1. URAIAN KETIDAKSESUAIAN
2. ANALISA PENYEBAB
3. TINDAKAN PERBAIKAN
Hasil Pemeriksaan
Hari : Tanggal : Jam :
Belum dilakukan
Belum selesai
0
V Sudah selesai (Nama & Tanda tangan) (Nama & Tandatangan)
FORM NO : K3 - 04
EDISI REVISI TANGGAL
SURAT PERINGATAN K3
FORM K3 - 04
KEPADA YTH : NOMOR :
JABATAN : PROYEK :
PERUSAHAAN / MANDOR :
Instruksi K3 / Peringatan :
V Pekerjaan sementara dihentikan / ditunda, dan dapat dilanjutkan setelah ada rekomendasi dari Safety
Officer.
PETUGAS K3
( Diisi oleh Penerima , asli untuk PETUGAS K3 dan copy untuk penerima ) (Nama & Tanda tangan)
V Pekerjaan dapat dilakukan karena sesuai dengan permohonan. Hari / tgl. : Jam :
Pekerjaan tidak disetujui / ditunda dengan alasan ; Diperiksa oleh Mengetahui
AHLI K3 PETUGAS K3
0
(Nama & Tandatangan) (Nama & Tandatangan)
6. IJIN BEKERJA SELESAI
Hari / Tgl. : Diperiksa oleh Mengetahui
HASIL PEMERIKSAAN
Jam : AHLI K3 PETUGAS K3
PEKERJAAN
V Sudah selesai
Belum selesai
- Untuk melanjutkan pekerjaan harus ada Surat Ijin Bekerja 0
yang baru. (Nama & Tandatangan) (Nama & Tandatangan)
Surat ijin ini berlaku maksimal untuk 1 hari kerja dan 1 jenis pekerjaan
FORM NO : K3 - 06
LAPORAN HARIAN EDISI REVISI TANGGAL
......... .......
NOMOR :
PROYEK :
HAL : FORM K3 - 06
JAM KERJA DAN KEADAAN CUACA CUACA KETERANGAN
Hari/Tgl. :
- S I B ( Surat Ijin Bekerja )
08 11 14 17 20 23 02 06
Kegiatan Waktu
= Cerah - LK-K3 ( Laporan Ketidaksesuaian Keselamatan dan
Safety Talk 08.00 " 08.15 Kesehatan Kerja)
V
09 12 15 18 21 24 03 07
V Inspeksi K3 09.00 " 10.00 ... - S P K3 ( Surat Peringatan K3 )
TENAGA KERJA, STAFF PP, JAM KERJA JUMLAH JAM Kecelakaan Kerja
NO
SUBKONTRAKTOR, MANDOR
JUMLAH
KERJA
SIB LK - K3 S P K3 INFORMASI HARIAN SAFETY
08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 01 02 03 04 05 06 07 08 LR LB M
I. LAPORAN KECELAKAAN
2. Keadaan cuaca
1. Keterangan Kecelakaan
Hari kejadian kecelakaan : Jam kejadian kecelakaan : V Cerah Hujan
Mandor :
6. Tindakan awal yang dilakukan Subkon :
V P3K Dibawa ke RS
1.
2.
3.
4.
HAL : 02 / 02
II. INVESTIGASI
1. Analisa Kecelakaan
Penyebab Langsung
Penyebab Dasar
4. Kehilangan jam kerja / loss time hour akibat kecelakaan atas korban :
Tdk Ya Kehilangan jam kerja dihitung jika pekerja membutuhkan perawatan lebih dari 2 x 24 jam
V Jam dan hitungan dimulai setelah lewat 2 x 24 jam, yang bersangkutan masih dirawat.
( contoh : perawatan 3 hari, maka loss time hour dihitung 1 hari ). Satu hari jam kerja dihitung = 8 Jam
III. PENYELESAIAN
1. Proses penyelesaian dan yang telah dilakukan terhadap korban / wali korban :
V Pengobatan Asuransi Aspek hukum Ganti rugi / santunan
Proses penyelesaian kasus kecelakaan tersebut telah diatasi dan dinyatakan telah selesai dengan tuntas
V Data-data terlampir
CATATAN : Setelah terisi lengkap laporan ini dikirim kepada ASOP II, paling lambat tanggal 5 setiap bulannya.
0 ….........
(Nama & Tandatangan) (Nama & Tandatangan)
FORM NO : K3 - 08
EDISI REVISI TANGGAL
LAPORAN BULANAN
FORM K3 - 08
NOMOR : LAPORAN BULAN :
PROYEK : LAPORAN KE :
A. KEGIATAN SAFETY s/d s/d s/d s/d
Bln yl Bln ini Bln ini Bln yl Bln ini Bln ini
1. Safety Talk 0 1 1 Kali 5. Laporan Ketidaksesuaian K3 0 1 1 Kali
Laporan ini dibuat pada hari : SELASA Tgl. : 02-11-2004 Jam : 09-00 WIB
Dibuat oleh : Mengetahui :
AHLI K3 Project Manager
….........
(Nama & Tandatangan) (Nama & Tandatangan)
CATATAN : Laporan Bulanan ini dikirimkan kepada ASOP II, paling lambat tanggal 5 setiap bulannya
DATA KECELAKAAN KERJA
Lampiran FORM K3 - 08 ( Data
kecelakaan bulan ini )
NOMOR : BULAN :
PROYEK : HAL 01 / 01
PERAWAT KONDISI
BAGIAN JENIS
LOKASI/ PERUSAHAAN / URAIAN KECELAKAAN AN (3) KORBAN (4)
NO TANGGAL JAM NAMA USIA PEKERJAAN TUBUH YANG CIDERA LOST TIME HOUR
AREA MANDOR ( Jelaskan secara singkat )
CIDERA (1) (2) P3K RS LR LB
M
1 H A X X 0
JUMLAH 1 0 1 0 0 0
Hari/Tgl. : ............ (1) BAGIAN TUBUH YANG CIDERA : (2) JENIS CIDERA : (3) PERAWATAN : (4) KONDISI KORBAN :
Dilaporkan Oleh, A. Kepala G. Tangan / jari tangan A. Luka tusuk F. Keseleo P3K = Safety LR = Luka ringan
PETUGAS K3 B. Mata H. Kaki / jari kaki B. Luka robek G. Retak tulang
RS = Rumah Sakit LB = Luka berat
C. Muka / wajah I. Organ tubuh bagian - C. Luka memar / dalam H. Patah tulang M = Meninggal dunia
D. Telinga dalam. D. Luka bakar I. …...……....…
E. Leher J. ……...……………… E. Luka terputus / terpotong
F. Badan
Nama & Tandatangan KETERANGAN : Item 1 dan 2 diisi dengan Huruf yang sesuai dengan keadaan korban
CATATAN :
PERHITUNGAN KEHILANGAN JAM KERJA ( LOST TIME HOUR ) SEBAGAI BERIKUT : 3. Jika korban mengalami cidera dan memerlukan perawatan lebih dari 2 x 24 jam, maka Kehilangan Jam Kerja dihitung untuk masa perawatan
1. Kehilangan jam kerja dihitung per orang, korban kecelakaan. yang melebihi 2 x 24 jam. ( contoh : Jika perawatan 3 hari,maka Kehilangan Jam Kerja dihitung untuk 1 hari kerja = 1 x 8 jam = 8 jam )
2. Jika korban mengalami cidera dan memerlukan perawatan tidak lebih dari 2 x 24 jam, 4. Jika korban meninggal, kehilangan jam kerja = 6.000 jam. Yang dimaksud korban meninggal dunia adalah korban meninggal saat terjadi
maka Kehilangan Jam Kerja = 0 (nol ) kecelakaan atau korban meninggal dalam waktu 30 hari sejak kecelakaan terjadi, sebagai akibat kecelakaan tersebut.