Performance Katalis Cair Dalam Pemakaian Ulang Pada Proses Pembentukan Furfural
Performance Katalis Cair Dalam Pemakaian Ulang Pada Proses Pembentukan Furfural
Abstrak. Furfural merupakan bahan kimia strategis yang digunakan sebagai pelarut dalam
ekstraksi pemurnian minyak pelumas di Kilang II Pertamina Cilacap, dan juga kebutuhan
lainnya di Indonesia saat ini masih dipenuhi dengan inmpor. Padahal banyak limbah
agrikultur yang mengandung pentosan sebagai sumber furfural tersedia di negara kita,
misalnya : bonggol jagung (30 %), bagase (25%), jerami, tandan kosong sawit dan limbah
padat hasil pertanian lainnya. Proses pembentukan furfural dengan cara hidrolisis limbah
bonggol jagung sebanyak 60 kg (dry basis) dan menggunakan katalis asam sulfat sebanyak
240 L dilakukan dalam reaktor batch pada tekanan sekitar 6 Bar, temperatur 157 oC, dan
selama 2 jam operasi. Dalam penelitian ini katalis asam sulfat segar dengan konsentrasi 1%
massa digunakan dalam proses hidrolisis selanjutnya hidrolisat yang masih mengandung
katalis asam sulfat digunakan kembali dalam proses hidrolisis untuk mengetahui perolehan
furfural berikutnya. Pada kondisi operasi yang telah ditentukan uap dalam digester
dilepaskan. Selanjutnya uap keluar digester langsung dilewatkan ke kolom distilasi, sehingga
terjadi fraksionasi dan diperoleh distilat dalam dua fasa : fasa kaya furfural (94 % massa) dan
fasa kaya air. Selanjutnya perolehan furfural dibandingkan pada proses hidrolisis bonggol
jagung menggunakan katalis asam sulfat segar dengan hidrolisat yang mengandung katalis
asam sulfat. Katalis asam sulfat segar dapat memberikan furfural terbanyak kira-kira
sebanyak 3215 mL, sedangkan hidrolisat yang mengandung asam sulfat masih memberikan
furfural sebanyak 1400 mL.
lain seperti asam asetat, metanol dan penuh. Data kandungan air terlebih
senyawa organik lain. dahulu harus diketahui/diperkirakan,
Hidrolisis pentosan yang diikuti untuk kemudian diperhitungkan.
pembentukan furfural merupakan reaksi c. Bonggol jagung dimasukan ke dalam
berurutan yang kecepatannya tergantung digester lewat tutup atas, sambil ditekan
pada konsentrasi ion hidrogen, konsentrasi dengan cara diinjak-injak agar padat
reaktan dan temperatur [Dunning and sehingga makin banyak yang terendam
Lathrop, 1945]. Kinetika pembentukan oleh cairan pemasak.
furfural dari pentosan di dalam bonggol d. Pembuatan larutan pemasak dengan
jagung dengan asam sulfat 1,9 % dan 4,4 % menakar air dan asam sesuai dengan
adalah sebagai berikut : rasio L/S.
Persamaan reaksi : e. Setelah proses pemasukan bonggol
pentosan pentosa furfural (1) jagung dan cairan pemasak selesai,
Persamaan kinetika reaksi :
dCpa/dt = ko.Cpn – k1.Cpa (2)
bukaan atas ditutup, dan baut-bautnya
dengan: dikencangkan.
Cpa = konsentrasi pentosa larutan, g/l
Cpn = konsentrasi pentosan larutan, g/l Pelaksanaan hidrolisis
k0 = konstanta kecepatan penbentukan a. Mula-mula steam boiler dinyalakan
pentosa
k1 = konstanta kecepatan pembentukan
untuk memproduksi steam dengan
furfural tekanan tertentu, sesuai dengan
Nilai ko dan k1 dari hasil penelitian Dunning, 1945 kemampuan boiler. ( 8,5 barG).
dan Bryner, 1936 dalam [Arnold and Buzzard, 2003] b. Setelah tekanan steam siap, kran dibuka
adalah sebagai berikut : untuk mengalirkan steam (open steam)
ko = 7,832 x 104 CH. exp(-5163/T) (3)
k1 = 9,306 x 105 CH.Cp .exp(-16894/T) (4) ke dalam digester.
dengan : c. Pencatatan data percobaan yang
CH = konsentrasi ion hidrogen, g/l meliputi temperatur digester pada tiap
T = temperatur absolut, K selang waktu tertentu dan tekanan
Persamaan lain diusulkan oleh Levenspiel, 1972 digester yang terbaca pada manometer.
[Arnold and Buzzard, 2003]:
d. Hidrolisis dimulai setelah temperatur
tercapai, (sesuai dengan variasi
Cpn = C pn,0 . exp( k 0 .t ) (5)
temperatur yang direncanakan)
exp( k 0 .t ) exp( k1 .t ) misalkan 150 oC (temperatur yang
Cpa = C pn,0 ditunjukkan termokopel), (biasanya
k
1 0 0 1
k k k
dibutuhkan sekitar 3 jam untuk
(6)
mencapai temperatur ini dengan tekanan
Cf= k . exp( k 0 .t ) k 0 . exp( k1 .t )
C pn,0 1 1 8 barG). Selanjutnya kran dari steam
k 0 k1 k1 k 0 boiler ditutup.
(7)
e. Proses ini dipertahankan selama jangka
Prosedur Pengoperasian digester 500 L waktu hidrolisis yang diinginkan sambil
Persiapan hidrolisis : tetap mencatat data tekanan dan
a. Mula-mula digester 500 L disiapkan temperatur hingga proses selesai.
terlebih dahulu, dibersihkan, kemudian Selama jangka waktu ini, temperatur
ditutup dengan rapat pada bagian dipertahankan dengan membuka kran
bawahnya, sehingga siap diisi dengan steam menuju koil pemanas di dalam
bonggol jagung dan cairan pemasak dari digester. Kran steam menuju digester
tutup atas. (open steam) tetap tertutup hingga
b. Bonggol jagung dalam bentuk utuh proses selesai.
ditimbang sampai volume digester
Tujuan