Anda di halaman 1dari 26

Evolusi Air Panas Bumi &

Kandungan Kimia Air

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2023
• Air meteorik masuk ke dalam kerak bumi melalui zona permeabel,
bersirkulasi di dalam bumi pada kedalaman sekitar 5-7 km.

• Ketika turun/masuk, air ini terpanaskan, dan bereaksi dengan host


rock, kemudian naik karena konveksi

• Di kedalaman, T 350 °C, kandungan Cl antara 1000 – 10.000 mg/kg

• Unsur-unsur mudah larut (soluble group) ; Cl, B, Br, As, Cs, akan
terlarutkan lebih dulu dari host rock oleh air

• Disusul oleh elemen yang proses kelarutannya dikontrol oleh


temperatur; SiO, Na, K, Ca, Mg, dsb

• Proses ini menghasilkan kumpulan alterasi batuan yang mencirikan


temperatur dan fluidanya.

• Fluida akan tertinggal dalam batuan permeabel yang menjadi


reservoir, terjadi kesetimbangan, terbentuk alterasi mineral sekunder.
• Ketika fluida klorida meninggalkan reservoir, tekanan
hidrostatik berkurang dan mungkin akan mengalami boiling

• Boiling dapat menghasilkan zona 2 fasa ; uap dan air

• Fluida klorida sisanya dapat muncul di permukaan atau mengalir


jauh mengikuti topografi rendah dan muncul sebagai mata air
panas/hangat yang jauh dari tempat upflow nya.

• Uap dapat keluar ke permukaan menjadi fumarol atau dapat


terlarut kembali atau terkondensasi membentuk air steam heated,
acid sulphate dan/atau bicarbonate.
Evolusi Uap
Panas bumi
• Ketika fluida geotermal naik menuju permukaan, tekanan
hidrostatik turun (tekanan yang disebabkan oleh tinggi
kolom air dan tebal lapisan overburden).
• Akhirnya tekanan akan menurun hingga pada suatu tingkat
dimana gas terlarut dan uap air dapat terpisah dari larutan
utamanya
• Proses pemisahan ini dikenal dengan boiling.
• Boiling merupakan salah satu proses yang sangat penting
yang mengontrol kimia liquid (fasa cair) dan vapour (fasa
uap)
Kurva Boiling vs Depth
Kurva Boiling vs Depth
• Menunjukkan temperatur maksimum yang dapat dicapai oleh
fluida pada kedalaman tertentu (≈ tekanan tertentu) dimana
setelah temperatur ini energi (atau panas) yang diterima oleh
fluida akan digunakan untuk perubahan fasa pada proses boiling.
• Kurva ini juga menunjukkan berapa kedalaman pada saat fluida
reservoir mengalami proses Boiling.
• Kurva dibuat dengan asumsi tekanan hidrostatik
• Di daerah geotermal, terdapat setidaknya 10% tekanan hidrodinamik
karena buoyancy force dari fluida termal, hal ini berarti pada daerah
geotermal proses boiling dapat terjadi pada kedalaman yang lebih dangkal
daripada yang ditunjukkan oleh kurva tersebut.
Kurva Boiling vs Depth

• Meningkatnya salinitas menyebabkan boiling terjadi pada kedalaman


yang lebih dangkal (titik didih meningkat terhadap kedalaman)
• Meningkatnya kandungan gas (misalnya CO2) menyebabkan boiling
terjadi pada kedalaman yang lebih dalam (titik didih menurun
terhadap kedalaman)
• Kandungan gas memiliki efek yang lebih signifikan pada kedalaman
boiling (meningkatnya tekanan uap, karena gas-gas terlarut, pada
fluida)
Apa akibat dari proses boiling ?

• Pemisahan gas-gas dari larutan (fluidanya)


• Fluida menjadi lebih alkaline → (deposisi mineral sulfida)
• Hilangnya gas dari larutan (misalnya pada produksi fluida panas bumi
lapangan uap) menyebabkan tekanan menurun → masuknya air dingin dari
air tanah ke dalam system.
• Fluida sisa temperaturnya menurun karena kehilangan massa dan entalpi
• Dilution (pengenceran oleh air tanah) dan konduksi menurunkan
temperatur fluida termal, biasanya fluida ini tidak pernah mengalami
boiling sebelum mencapai permukaan
• Pada sistem dominasi liquid (water) apabila
produksi air melebihi jumlah air yang masuk
(recharge), maka level air di reservoir menjadi
turun → menghasilkan ruang pori pada zona
diatas level air
• Ruang pori tersebut dapat diisi oleh lapisan uap
(steam) diatas reservoir liquid (mis. Wairakei-
Tauhara)
Uap pada lapangan dominasi uap
• Lapangan uap dicirikan oleh permeabilitas reservoir yang tinggi
(>10 milidarcy , 1 millidarcy = 1 x 10-15 m2)
• Temperatur uap umumnya konstan, sekitar 236 °C
• Tekanan dan entalpi umumnya konstan diseluruh reservoir
• Kandungan gas 0.5-2.0% ( bandingkan lapangan dominasi liquid
~0.01-0.5%)
Tipe-tipe unsur terlarut

Non-volatil (unsur terlarut):


– Anion, diantaranya Cl-, HCO3- ,SO4-2 ,NH4-, F-, I-, Br-
– Kation,diantaranya
Na+,K+,Ca+2,Mg+2,Mn+2,Fe+2,Al+3,ion-ion As
– Spesies netral, mis. SiO2,B,CO2,H2S,NH3
Volatil (gas/mudah menguap):
– Non condensible gas, mis.CO2,H2S,H2,N2
– Gas inert / konservatif, mis. He, Ar
• SiO2: hadir sebagai silika total dalam larutan dan ekuivalen dengan
konsentrasi asam silisik (H4SiO4)
• CO2: terlarut adalah ekuivalen terhadap konsentrasi asam
karbonik (H2CO3)
• Karbonat total adalah jumlah dari semua spesies karbonat
(CO2= H2CO3+ HCO3+ CO3)
• B adalah boron total (B = H3BO3 + H2BO3- + HBO3-2 + B+)
• As adalah arsenik total, hadir dalam berbagai muatan ion
• Amonia adalah sebagai amonia (NH3) atau amonium (NH4+)
Kandungan Cl pada fluida panas bumi

• White (1971) : konsentrasi Cl pada fluida panas bumi


bertemperatur >150 oC berkisar antara 150 hingga ribuan mg/kg,
sedangkan Cl pada sistem dominasi uap tidak lebih dari 15 mg/kg.

• Kandungan Cl yang tinggi pada mata air panas dapat


mengindikasikan bahwa sistem panas bumi adalah dominasi air
Asal mula Cl dalam fluida panas bumi
• Gas magmatik HCl:
HCl mempunyai solubilitas yang tinggi
Pada temperatur rendah HCl bersifat asam kuat,tetapi pada
temperatur tinggi HCl bersifat asam lemah

• Air asin (evaporit, air laut,air formasi /connate water)


Cl mencapai 100.000 mg/kg
Kation utama:Na dan Ca
Larutan berkonsentrasi tinggi (TDS sangat tinggi)
Bersifat asam lemah
Densitas tinggi
Asal mula Sulfat (SO4)

• Terbentuk di bagian paling dangkal

• Akibat kondensasi uap air ke dalam air permukaan

(steam heated water)

• SO4 tinggi akibat oksidasi H2S

• Bersifat asam kuat, pH rendah


Asal mula Bikarbonat (HCO3)

• Terbentuk sebagai akibat adsorbsi gas CO2 dan kondensasi uap air

ke dalam air tanah (steam heated water)

• Berada di daerah tepi sistem dan dangkal

• Anion utama HCO3 dan kation utama adalah Na

• Cl rendah dengan SO4 bervariasi


Dengan mengenal dan memahami kimia air
termal, asal usul dan proses
evolusinya,selanjutnya dapat digunakan
untuk mengetahui kondisi fluida sistem
panas bumi dan proses-proses yang
mempengaruhinya
Sekian

Anda mungkin juga menyukai