Anda di halaman 1dari 23

GEOKIMIA

PANAS BUMI

By : Desi Kiswiranti, S.Si., M.Sc.


0812 1583 4675
PENDAHULUAN

• Mempelajari komposisi
Geokimia fluida dan proses-proses
yang mempengaruhinya
Panas untuk mengetahui
kondisi reservoir
Bumi panasbumi
• Survei geokimia dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi fisis dan
kimia dari tiga unsur utama yaitu air, gas, dan tanah.

• Survei geokimia bertujuan :


1. memprediksi suhu bawah permukaan
2. memperoleh informasi mengenai asal-usul fluida panas bumi
3. mengetahui arah aliran fluida bawah permukaan

• Filosofi dasar penggunaan survei geokimia dalam eksplorasi adalah


konsentrasi komponen fluida panas bumi, unsur terlarut, dan kandungan gas
di dalam uap mencerminkan kondisi bawah permukaan.
 Kandungan unsur terlarut di dalam fluida panas bumi dihasilkan dari interkasi antara fluida
dengan batuan selama perjalanannya menuju ke permukaan ataupun adanya masukan dari
fluida magmatik.

 Fluida panas bumi mempunyai variasi komposisi kimia yang sangat variatif yang
mencerminkan tatanan geologinya.
 Konsentrasi unsur-unsur terlarut di dalam fluida panas bumi, berdasarkan hasil dari
beberapa studi lapangan dikontrol oleh kesetimbangan mineral di reservoar.

 Kesetimbangan antara fluida dengan mineral sangat


tergantung pada suhu konsentrasi unsur terlarut
akan berubah dengan adanya perubahan suhu.

 Lebih lanjut dalam perjalanan fluida panasbumi akan mengalami berbagai macam proses
seperti pendidihan (boilling) ataupun percampuran (mixing) dengan fluida lainnya yang
dapat merubah komposisi kimianya.
Pengukuran parameter pada contoh air di lapangan
• Temperatur manifestasi dan udara di sekitarnya, dengan
menggunakan thermocouple atau thermometer maksimum
• pH air, dengan menggunakan pH meter digital
• debit air panas/dingin, dengan cara volumetric (V-nochtmeter)
• daya hantar listrik dengan (DHL) air panas/dingin, dengan
konduktivitimeter
• koordinat dan ketinggian lokasi pengambilan contoh dengan GPS
Receiver
• kandungan CO2, CO, H2S, dan NH3 pada hembusan uap air,
fumarol dan solfatara dengan detector gas
• luas manifestasi
PARAMETER PENTING DALAM PENYELIDIKAN
GEOKIMIA :
• PERKIRAAN BESARNYA SUMBERDAYA
• PREDIKSI TEMPERATUR RESERVOAR
• PERMEABILITAS FORMASI RESERVOAR
• JENIS FLUIDA DIDALAM RESERVOAR
• TINGKAT KEASAMAN FLUIDA
• JUMLAH KANDUNGAN GAS
• POTENSI PENGERAKAN
• PREDIKSI DAMPAK PENGEMBANGAN SUMBERDAYA PANASBUMI BAGI
LINGKUNGAN SEKITARNYA
ASAL USUL DAN KOMPOSISI KIMIA PANAS BUMI
• Fluida panasbumi mengandung komponen isotop, gas, dan unsur
terlarut dalam berbagai variasi konsentrasi.
• Banyak komponen yang merupakan komponen penyusun utama
fluida panasbumi walaupun mereka bukan penyusun utama batuan,
bahkan mereka hanya dalam jumlah kecil sekali sabagai unsur
penjejak (trace element), seperti klorin (Cl) dan boron (B).
• Proses yang sangat penting mempengaruhi komposisi fluida panasbumi
meliputi pelarutan mineral utama batuan.
• Selain itu juga dipengaruhi oleh suhu, kandungan gas asal air, masukan
dari magmatik, tipe batuan, kondisi dan durasi interaksi antara batuan
air, serta proses boiling dan mixing.
• Pada awalnya magma diyakini sabagai asal panas, air, dan unsur
terlarut di dalam sistem panas bumi. Namun dari hasil penelitian Craig
(1963), menggunakan isotop alam (stabel isotop), mengungkapkan
bahwa asal air sistem panasbumi adalah dominan berasal dari air
meteorik karena mempunyai ciri-ciri kandungan deuterium (2H) yang
sama antara fluida panasbumi dengan air meteorik lokal (Gb).
• Selain itu jenis air yang mungkin menjadi asal air panasbumi adalah air
laut, air formasi (conate water), dan kemungkinan kontribusi air
magmatik dalam jumlah yang kecil.
• Sedangkan unsur yang terlarut didalam fluida panasbumi seperti yang
dikemukakan oleh Ellis dan Mahon (1967) berasal dari pelarutan
batuan reservoar.
KANDUNGAN KIMIA FLUIDA PANASBUMI
KANDUNGAN KIMIA FLUIDA PANAS BUMI DI SATU
TEMPAT DENGAN TEMPAT LAIN BERBEDA.
• Kosentrasi ion yang berbeda-beda dapat disebabkan karena perbedaan:

Adanya percampuran antara air dari satu


sumber dengan air dari sumber lainnya

Kondisi dan lamanya Kandungan


interaksi air batuan gas

Temperatur Sumber air Jenis batuan


KOMPONEN REAKTIF DAN KONSERVATIF
 Komponen kimia dan isotop di dalam fluida panasbumi diklasifikasikan menjadi dua yaitu:

1. Komponen Reaktif 2. Komponen Konservatif

• Komponen reaktif disebut juga sebagai • Komponen ini disebut juga dengan
geoindikator, cenderung untuk mencapai nonreaktif/inert/incompatible atau secara
kesetimbangan dengan komponen reaktif sederhana sebagai komponen tracers.
lainnya dan atau mineral batuan didalam Komponen ini masuk menjadi penyusun
sistem panasbumi. Komponen reaktif ini fluida pansbumi maka mereka akan tetap
berguna untuk memperoleh informasi tinggal disana. Komponen konservatif
kondisi fisika reservoar panas bumi (suhu menyediakan informasi tentang asal-
reservoar, rasio uap terhadap air). usul air dan juga asal komponen itu sendiri.
• Contoh : SiO2, Ca, Na, K, Mg etc. • Contoh : Cl, B, Br, dan Li.
SISTEM BERPUTAR = TERBUKA
1. Kedalaman 1 hingga 5 km.
• Terjadi interaksi antara air dan batuan/mineral.
• Kondisi reservoir dihitung berdasarkan geothermometer.
2. Kedalaman < 2 km.
• Boiling : fluida panas bumi akan membentuk air dan uap.
 Unsur non-volatil (SiO2, Cl) tinggal di air.
 Unsur volatil (CO2, H2) berada pada fase uap.
• Mixing : dua atau lebih fluida bercampur membentuk fluida
dengan komposisi baru.
• Kondisi reservoir diketahui dengan memperhitungkan fraksi uap
dan cair yang terbentuk pada suhu boiling tertentu.
Classification of geothermal water (cont’d)

• Giggenbach, (1998), proposed the use


of ternary plot of three main anion of
Cl−, HCO3− and SO42− to classify
geothermal waters.
• The geothermal waters are classified
as: chloride, bicarbonate and sulfat
waters.
• Using this plot therefore we may
identify deep geothermal water origin,
volcanic water, steam heated water
and mixing or peripheral water.
 Kelebihan dari diagram tersebut adalah:
1. Tiga anion utama diplot secara terpisah pada tiga titik.
2. Garis pencampuran adalah garis lurus.
3. Semua sampel yang tersedia dapat diplot; pengelompokan dan tren
dapat dievaluasi.
 Keterbatasannya adalah:
1. Rasio relatif antara Cl, SO4 dan HCO3 ditampilkan; kandungan
masing-masing yang relatif terhadap air dihilangkan.
2. Korelasi semu mungkin tidak disengaja; Korelasi harus diperiksa
dengan menggunakan data independen tambahan.
JENIS-JENIS AIR PANAS BUMI

Air Klorida (Chloride Water)

Air Asam Sulfat (Acid Sulphate Water)

Air Bikarbonat
1.Air Klorida
Juga disebut "alkali-klorida" atau "netral-klorida",
merupakan ciri dari fluida panas bumi dalam yang
ditemukan di sebagian besar sistem suhu tinggi.

• Menunjukkan air reservoir


• Mengandung 0,1 hingga 1,0 wt.% Cl • Manifestasi biasanya berupa mata air
• Mengandung kation utama : Na, K, Ca dan Mg panas dan kolam sebagai aliran yang baik,
dan kebanyakan geyser.
• Kaya SiO2 dan sering terdapat HCO3-
• Air di kolam yang dalam tampak jelas dan
• Perbandingan Cl/SO4 umumnya tinggi berwarna biru kehijauan - ciri khas air
• Berasosisasi dengan gas CO2 dan H2S klorida.
• pH sekitar netral, dapat sedikit asam dan basa
tergantung CO2 terlarut
• Sangat jernih, warna biru pada mata air natural
• Terbentuk endapan permukaan sinter silika
• pH netral, sedikit asam
• Merupakan fluida superfisial yang dibentuk oleh
2. Air Sulfat kondensasi gas-gas geothermal ke dekat permukaan, air
tanah beroksigen.
• Ditunjukkan dengan kenampakan kolam lumpur dan
pelarutan batuan sekitar.

• Terbentuk di bagian paling dangkal


• Akibat kondensasi uap air ke dalam air permukaan (steam heated water)
• SO4 tinggi (mencapai 1000 ppm) akibat oksidasi H2S di zona oksidasi dan
menghasilkan H2SO4 :

H2S(g) + 202(aq) = 2H+(aq) + S042-(aq)

• Mengandung beberapa ppm Cl


• Bersifat asam (pH rendah <2 – 3)
• Di lingkungan gunung api : SO4-Cl terbentuk akibat kondensasi unsur volatil
magmatik menjadi fasa cair.
1.Air Bikarbonat
• Termasuk yang disebut cairan kaya C02 dan
air bikarbonate-sulfat netral, adalah produk
dari uap dan kondensasi gas ke permukaan
tanah dengan tingkat oksigen rendah.
• Bicarbonate waters found in non-
 Terbentuk pada daerah pinggir dan volcanogenic, high- temperature systems (eg.
dangkal. Turkey and Africa) are more problematic in
 Akibat adsorbsi gas CO2 dan kondensasi origin and may constitute the deep reservoir
uap air ke dalam air tanah (steam fluid.
heated water).
 Anion utama adalah HCO3 dan kation  Kehadiran batu gamping di bawah
utama adalah Na. permukaan dapat membentuk endapan
 Rendah Cl dan SO4 bervariasi. sinter travertin (CaCO3) di permukaan.
 Di bawah muka air tanah bersifat
asam, tetapi dapat bersifat basa oleh
hilangnya CO2 terlarut di permukaan.
 pH sekitar 5-6
DATA KANDUNGAN KIMIA FLUIDA PANAS BUMI
Approximate Ranges In Chemical Components of Ocean Water, Oil-Field Brines
Dominated by Chloride, and Volcanis Sodium-Chloride Springs

Ratios, by weight Ocean* Oil-field brines+ Volcanic hot springs**

HCO3/Cl++ 0.0074 0.0001-1 0.01-3


SO4/Cl 0.14 0.00000-1 0.01-0.5
F/Cl 0.00007 0.00001-0.001 0.0005-0.1
Br/Cl 0.0034 0.0001-0.01 0.0001-0.001
I/Cl 0.000003 0.00003-0.02 0.00001-0.0005
B/Cl 0.00024 0.00001-0.02 0.01-0.1
K/Na 0.036 0.001-0.03 0.03-0.3
Li/Na 0.00001 0.0001-0.003 0.003-0.03
Ca + Mg/Na + K 0.153 0.01-5 0.001-0.2

(White, 1957)
Terima Kasih

Go Green Indonesia !

Anda mungkin juga menyukai