Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS PERBANDINGAN KODE ETIK PSIKOLOGI INDONESIA DENGAN

NEGARA LAIN

Disusun Oleh:
Kelompok 12 PI21A
1. Dinar Tri Arwani 0603521016
2. Fairus Fathin Salsabila 0603521022
3. Muthi’ah Humaira Radyani 0603521035
PERBEDAAN KODE ETIK PSIKOLOGI
INDONESIA
INDONESIA(HIMPUNAN
(HIMPUNAN PSIKOLOGI
PSIKOLOGI INDONESIA)
INDONESIA) SINGAPURA(SINGAPORE PSYCHLOGICAL SOCIETY)

Terdiri dari 80 Pasal Terdiri dari 19 Prinsip Khusus


Pasal pasal dikelompokkan menjadi 15 Bab Tidak terdapat pembagian bab
Pasal pertama berisi penjelasan tentang Tidak dijelaskan pasal yang berisi tentang
pengertian yang menjabarkan pengertian Kode penjabaran pengertian hal hal yang mecakup
Etik Psikologi,Psikologi,Psikolog,Ilmuwan Kode Etik Singapura.
Psikologi,dan Layanan Psikologi.
Hal hal yang berkaitan dengan Kompetensi Hal hal yang berkaitan dengan Kompetensi
dibahas pada bab III dibahas pada “Prinsip Kompetensi”
Keselamatan client menjadi bagian pada pasal 49 Pembahasan keselamatan client dijelaskan pada
mengenai Informed Consent dalam Penelitian Prinsip 7
Pengumuman jasa terdapat pada Bab VI Terdapat penjelasan mengenai Announcement Of
mengenai Iklan dan Pernyataan Publik Services pada Prinsip 10
Pembahasan mengenai biaya layanan psikologi Pembahasan mengenai biaya layanan psikologi
terdapat pada bab VII yang pasalnya lebih terdapat pada Prinsip 12 mengenai Remunerasi
lengkap dibandingkan prinsip remunerasi milik
Singapura
Pemberian Layanan Psikologi dalam keadaan Pemberian Layanan Psikologi dalam keadaan
darurat dijelaskan pada pasal 12 darurat dijelaskan pada Prinsip 7 dan tidak ada
ayat atau pasal khusus mengenai pemberian
layanan psikologi dalam keadaan darurat
Psikologi Forensik dibahas pada Bab V Tidak dijelaskan mengenai Psikologi Forensik
dalam kode etiknya
Pendidikan dan Pelatihan tertera pada bab VIII Tidak adanya pembahasan mengenai Pendidikan
yang terdiri dari 8 pasal dan Pelatihan
Psikoedukasi dijelaskan dalam bab XIII yang Pada kode etik tidak ada prinsip yang membahas
didalamnya terdapat 2 pasal yang menjelaskan mengenai Psikoedukasi
mengenai batasan umum dan pelatihan
Lembaga Psikologi Indonesia dinaungi oleh HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia),
merupakan sebuah organisasi Psikologi seluruh Indonesia yang berpusat di jalan Kebayoran baru
No.85 Jakarta Selatan. Didirikan pada tanggal 11 Juli 1959 dengan nama IkatanSarjana Psikologi
(disingkat ISPI). HIMPSI mengatur segala undang undang dalam psikologi Indonesia.

Sedangkan Lembaga Psikologi di Singapura, dinaungi oleh SPS (Singapore Psychological


Society) yang berlokasi di Blok 531 Upper Cross Street #03-52 kompleks Hong Lim, Singapura.
Didirikan pada 20 Januari 1979. SPS mengatur segala Undang-undang dalam psikologi Singapura.

Kode etik psikologi yang berada di Indonesia dan yang berada di Singapura berbeda beda
namun dari segi tujuan utamanya sama, yakni mengarahkan dan mengatur ruang lingkup psikologi
agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Ada banyak perbedaan yang dapat kita jumpai pada Kode etik psikologi di negara kita ini dengan
negara tetangga kita, ada beberapa poin yang dapat kita tarik menjadi kesimpulan perbedaan yang
ada pada kode etik negara kita dengan Singapura. Secara keseluruhan Kode Etik Psikologi
Indonesia membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan lebih rinci dan terklasifikasi.
Penjabaran perbedaan Kode Etik Psikologi Indonesia dengan Singapura sebagai berikut:

1. Pasal Dalam kode etik psikologi Indonesia ada terdapat 80 pasal yang melandasinya,
kode etik ini berdasarkan hasil Kongres HIMPSI ke-XI yang diadakan pada 2010, sedangkan pada
pasal kode etik Singapura hanya terdapat 19 Prinsip Khusus yang saat ini merupakan hasil dari
revisi pada tahun 2000

2. Pembagian Pasal Pada Kode etik Indonesia, semua 80 pasal tersebut dibagi-bagi menjadi
15 Bab, sedangkan pada kode etik Singapura, yang berasal dari 19 prinsip tersebut terbagi menjadi
10 bab saja.

3. Pasal pertama Dalam kode etik Indonesia, HIMPSI menyatakan dalam pasal pertama
pengertian Kode etik psikologi, psikologi, psikolog, ilmuwan psikologi dan layanan psikologi,
sedangkan dalam kode etik Singapura, SPS menjelaskan tentang privasi pelanggan dan
kenyamanan dalam pelayanan.
4. Psikologi forensik Pada kode etik psikologi Indonesia, terdapat pasal yang mengatur
tentang Psikologi Forensik, terdapat pada bab V dalam buku kode etik. Sedangkan dalam kode
etik Singapura, tidak ada pembahasan spesifik tentang pasal yang mengatur psikologi Forensik
didalamnya

5. Pendidikan dan pelatihan HIMPSI sangat rinci dalam mengatur dan mengawasi segala
sesuatu tentang Psikologi dalam pasal yang mereka buat, misalnya pada pasal “Pendidikan dan
Pelatihan” yang terletak pada Bab VIII yang memuat setidaknya 8 pasal didalamnya. Sedangkan
dalam kode etik Singapura tidak ada pasal yang membahas tentang pendidikan dan pelatihan
didalam kode etiknya.

Kesimpulan :Dari lima perbedaan yang sama-sama kita baca, dapat kita simpulkan bahwa
didalam Kode Etik Psikologi Indonesia yang disusun oleh HIMPSI membahas secara rinci segala
hal yang berkaitan dengan Psikologi, dimulai dari pengertian, pelatihan, pelayanan, dan
sebagainya. Sedangkan dalam kode etik Psikologi Singapura yang disusun oleh SPS, lebih banyak
membahas tentang bagaimana cara memberikan pelayanan terbaik, hubungan antar-manusia,
Penilaian, tata cara melakukan terapi dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai