Anda di halaman 1dari 3

Nama: Eliza Yolanda Purba

NIM: 201301229
Kelas: B
Rangkuman pertemuan 5

Anggaran Dasar Himpunan Psikologi Indonesia 2019 adalah sebuah dokumen yang menjelaskan
mengenai dasar-dasar organisasi Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan tata cara
pengelolaannya. Dokumen tersebut terdiri dari beberapa bab dan pasal. Bab pertama, yang
berjudul "NAMA, JANGKA WAKTU, dan TEMPAT KEDUDUKAN," menjelaskan tentang nama
organisasi HIMPSI, tujuan pendiriannya, status sebagai organisasi profesi independen, serta
tempat kedudukannya yang mencakup pusat, wilayah, cabang, dan asosiasi/ikatan minat
keilmuan dan/atau praktik spesialisasi psikologi.

Bab kedua, "ASAS dan LANDASAN," menegaskan bahwa HIMPSI berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, serta menyatakan ketiadaan afiliasi
politik apapun dalam organisasi ini.

Bab ketiga, "MAKSUD, TUJUAN, DAN KEGIATAN," menjelaskan maksud pendirian HIMPSI untuk
meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia melalui pendekatan psikologi, serta tujuan seperti
pengembangan profesionalisme psikolog, pengembangan ilmu Psikologi, penerapan Psikologi
yang sesuai dengan realitas keberagaman masyarakat Indonesia, dan perlindungan anggota dan
masyarakat yang menggunakan jasa psikologi. Bab ini juga menyebutkan bahwa upaya untuk
mencapai tujuan tersebut diuraikan dalam kegiatan dan tata laksana yang diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga dan Kode Etik Psikologi Indonesia.

Bab keempat, "KEANGGOTAAN," menjelaskan kategori anggota HIMPSI, hak dan kewajiban
mereka yang akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga, serta pentingnya
berpedoman pada Kode Etik Psikologi Indonesia bagi anggota HIMPSI.

Bab kelima, "PENYELENGGARA ORGANISASI," menjelaskan struktur organisasi HIMPSI yang


melibatkan Majelis Psikologi Pusat, Majelis Psikologi Wilayah, Pengurus Pusat, Pengurus
Wilayah, Pengurus Cabang, dan Pengurus Asosiasi/Ikatan Minat Keilmuan dan/atau Praktik
Spesialisasi Psikologi. Prinsip-prinsip koordinatif dalam tata hubungan antar-penyelenggara
organisasi juga disebutkan.

Bab keenam, "PERANGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN," menjelaskan prinsip pengambilan


keputusan organisasi berdasarkan musyawarah dan mufakat, serta forum pengambilan
keputusan pada berbagai tingkatan organisasi.

Bab ketujuh, "KONGRES," menjelaskan peran Kongres sebagai perangkat pengambilan


keputusan tertinggi dalam HIMPSI, persyaratan, dan waktu pelaksanaan Kongres, serta bahwa
keputusan Kongres bersifat mengikat bagi seluruh anggota HIMPSI.
Bab kedelapan, "TATA HUBUNGAN ANTAR PENYELENGGARA ORGANISASI," menjelaskan bahwa
berbagai lembaga dalam HIMPSI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam organisasi,
dan menyebutkan prinsip-prinsip dalam tata hubungan antar-penyelenggara organisasi.

Bab kesembilan, "KERJASAMA DENGAN ORGANISASI/INSTITUSI LAIN," menjelaskan bahwa


HIMPSI dapat melakukan kerjasama dengan organisasi/institusi lain secara profesional, dengan
ketentuan lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Bab kesepuluh, "PENDANAAN DAN KEKAYAAN ORGANISASI," menjelaskan sumber pendanaan


organisasi, prinsip pengelolaan dana organisasi, serta pengelolaan dana badan usaha HIMPSI
yang diatur tersendiri dalam Anggaran Rumah Tangga.

Bab kesebelas, "KODE ETIK PSIKOLOGI INDONESIA," menjelaskan pengertian dan fungsi Kode
Etik Psikologi Indonesia sebagai panduan normatif perilaku bagi psikolog dan ilmuwan psikologi
di Indonesia, serta bahwa Kode Etik tersebut diatur dan dapat diubah dalam Rapat Kerja Tingkat
Pusat dan Kongres.

Bab keduabelas, "ATRIBUT ORGANISASI," menjelaskan atribut organisasi HIMPSI, termasuk


lambang, bendera, kartu tanda anggota, dan lagu, dengan ketentuan lebih lanjut diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.

Bab ketigabelas, "PENGHARGAAN DAN SANKSI ORGANISASI," menjelaskan bahwa HIMPSI dapat
memberikan penghargaan dan sanksi kepada individu dan institusi, dengan aturan lebih lanjut
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Bab keempatbelas, "ANGGARAN RUMAH TANGGA," menjelaskan bahwa Anggaran Rumah


Tangga mengatur ketentuan teknis yang tercantum dalam Anggaran Dasar, dan bahwa Anggaran
Rumah Tangga disusun dan disahkan oleh Kongres.

Bab kelimapuluh, "PERUBAHAN ANGGARAN DASAR," menjelaskan bahwa perubahan Anggaran


Dasar hanya dapat dilakukan oleh Kongres dan harus disetujui oleh dua per tiga dari jumlah
peserta yang memiliki hak suara dalam Kongres tersebut. Seluruh bab dalam Anggaran Dasar ini
merupakan panduan penting untuk pengelolaan dan pengaturan HIMPSI.

Berikut ini adalah ringkasan paragraf-paragraf dalam ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
HIMPUNAN PSIKOLOGI INDONESIA TAHUN 2019:

**BAB I: NAMA dan KEDUDUKAN**


Organisasi HIMPSI adalah perubahan dari Ikatan Sarjana Psikologi Indonesia (ISPsI). Pusat
organisasi HIMPSI berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia, dengan kewenangan
meliputi seluruh wilayah hukum negara Republik Indonesia. HIMPSI memiliki wilayah di ibukota
provinsi, dengan tanggung jawab dan kewenangan yang meliputi seluruh wilayah hukum
provinsi tersebut. HIMPSI Wilayah dapat mendirikan Cabang di kota/kabupaten sebagai bagian
dari HIMPSI Wilayah. Dalam provinsi yang belum memenuhi persyaratan untuk HIMPSI Wilayah,
dapat dibentuk Unit Kerja Wilayah yang bertanggungjawab pada wilayah HIMPSI terdekat.

**BAB II: KEGIATAN**


HIMPSI memiliki berbagai kegiatan, termasuk meningkatkan kompetensi anggota, program
pengembangan keilmuan, kerja sama dengan organisasi psikologi lainnya, menegakkan kode etik
psikologi, mengembangkan terapan psikologi sesuai dengan masyarakat Indonesia, dan
mengolah temuan psikologi untuk mengatasi masalah masyarakat.

**BAB III: KEANGGOTAAN**


Anggota HIMPSI terdiri atas Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa, dan Anggota Kehormatan.
Anggota Biasa adalah lulusan program pendidikan Psikologi, sementara Anggota Luar Biasa
adalah individu dengan keahlian khusus dalam bidang Psikologi. Anggota Kehormatan diangkat
berdasarkan jasa dan kontribusi yang luar biasa pada pendidikan psikologi dan profesi psikologi.

**BAB IV: PENYELENGGARA ORGANISASI**


Terdapat Majelis Psikologi, yang melaksanakan fungsi pengawasan/legislatif terhadap organisasi
HIMPSI. Majelis Psikologi terdiri atas Majelis Psikologi Pusat dan Majelis Psikologi Wilayah.
Majelis Psikologi Pusat terpilih oleh Kongres, sedangkan Majelis Psikologi Wilayah terpilih oleh
Musyawarah Wilayah. Majelis Psikologi memiliki tugas dan wewenang dalam melindungi
anggota HIMPSI, mengawasi penerapan keilmuan dan praktik Psikologi, serta memberikan
pertimbangan terhadap kinerja organisasi. Prosedur pemilihan anggota Majelis Psikologi Pusat
dan Majelis Psikologi Wilayah diatur sesuai dengan tata cara yang ditentukan.

Demikianlah ringkasan dari ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) HIMPUNAN PSIKOLOGI


INDONESIA TAHUN 2019.

Anda mungkin juga menyukai