Tata Kerja
BAB IV Keanggotaan
Pasal 10 Ketentuan Keanggotaan
Pasal 11 Hak-Kewajiban dan Kedudukan Anggota
BAB V Keputusan
Pasal 12 Mekanisme Keputusan
REVISI 2011
MUKADIMAH
Menyadari bahwa untuk mewujudkan peran nyata dari para profesional di bidang Psikologi Industri dan
Organisasi, khususnya dalam upaya turut meningkatkan kesejahteraan manusia dalam berbagai jenis
organisasi di setiap bidang kehidupan masyarakat Indonesia dan kehidupan manusia pada umumnya,
maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami Psikolog, Ilmuwan Psikologi dan Peminat bidang
Psikologi Industri dan Organisasi se-Indonesia menghimpun diri dalam suatu Ikatan Minat yang tidak
terpisahkan dari Himpunan Psikologi Indonesia, dengan mengikuti ketentuan Tata Kerja Organisasi
sebagai berikut :
BAB I
Pasal 1
Nama
Ikatan minat ini, bernama Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi untuk selanjutnya disebut
APIO yang didirikan pada tanggal 5 Oktober 1999.
Pasal 2
Waktu
Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi (APIO) didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
Pasal 3
Kedudukan
2. APIO dalam menjalankan fungsinya memperhatikan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga HIMPSI dan untuk pengaturan internal keorganisasiannya mengacu pada Tata Kerja
Organisasi APIO.
BAB II
Pasal 4
Visi APIO
Menjadi Asosiasi Profesi Psikologi Industri dan Organisasi yang handal, dapat dipercaya dan mampu
memberikan nilai tambah bagi segenap anggotanya maupun masyarakat.
Pasal 5
1. Mengembangkan ilmu yang bersifat aplikatif di bidang Psikologi Industri dan Organisasi
(selanjutnya disebut Psikologi I/O), melalui penelitian, penulisan jurnal/artikel, pertemuan ilmiah
maupun penyelenggaraan pelatihan/lokakarya guna meningkatkan kualitas kompetensi kerja atau
kemampuan profesional anggota.
3. Memberikan perlindungan kepada anggotanya dan masyarakat pengguna jasa Psikologi I/O,
untuk memperoleh pelayanan profesional sesuai dengan hak-hak sebagai pengguna jasa
(konsumen) psikologi dan kode etik psikologi;
5. Menjadi anggota dari organisasi sejenis dan/atau menjalin kerjasama dengan organisasi profesi
maupun lembaga-lembaga lainnya di tingkat regional dan/atau internasional yang saling memberi
kemanfaatan, dengan memberitahukan secara resmi kepada PP HIMPSI.
6. Menjadi pusat informasi dan kajian dalam konteks pengayaan aplikasi ilmu, antara lain melalui
penelitian, penulisan artikel/jurnal, penerbitan buku, penyelenggaraan temu ilmiah, forum
diskusi/sharing diantara akademisi, praktisi maupun pengguna jasa.
Pasal 6
1. Ketua Induk
2. Sekretaris Jendral
3. Bendahara
4. Ketua Unit/Divisi/Seksi (bila dipandang perlu)
5. Ketua Perwakilan Kota
6. Dewan Pakar
Pasal 7
1. Pengurus APIO Induk yang dimaksud adalah Pengurus APIO Pusat, merupakan badan eksekutif
tertinggi APIO dan bertanggung jawab kepada anggota APIO dan menyampaikan laporan
pertanggung jawaban kepada Pengurus Pusat HIMPSI dalam forum Konferensi APIO
2. Pengurus APIO Induk sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
Sekretaris pengurus APIO Induk disebut Sekretaris Jendral.
3. Ketua Pengurus APIO Induk dipilih melalui dan ditetapkan dalam Konferensi APIO untuk masa
jabatan 4 (empat) tahun untuk 1 (satu) periode kepengurusan dan dapat menjabat maksimal dua
kali masa jabatan berturut-turut.
4. Calon ketua pengurus APIO Induk diusulkan oleh anggota APIO melalui Ketua Perwakilan Kota
dan/atau Pengurus APIO Induk.
5. Ketua Pengurus APIO Induk yang terpilih mendapat pengesahan dari Ketua Pengurus Pusat
HIMPSI dan selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan sudah menyusun kepengurusannya.
6. Ketua Pengurus APIO Induk berkewajiban hadir dan/atau dapat menunjuk anggota pengurus (1
orang) yang membawa mandat untuk menghadiri Kongres HIMPSI sebagai peserta/utusan
Kongres dan memiliki Hak Suara..
7. Dalam keadaan darurat, Ketua pengurus APIO Induk dapat dipilih menurut cara-cara yang
disepakati bersama.
.
Pasal 8
1. Pengurus APIO Induk memiliki kewenangan otonom untuk mengatur internal keorganisasian
APIO berdasarkan Tata Kerja Organisasi APIO.
2. Pengurus APIO Induk dapat membentuk Dewan Pakar yang anggotanya terdiri dari Psikolog
dan/atau Praktisi yang memiliki kepakaran di suatu bidang atau disiplin ilmu tertentu, dan
dipandang dapat memberi kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan Psikologi I/O
sebagai ilmu dan aplikasinya, maupun perkembangan organisasi APIO.
4. Mekanisme kerja wilayah Perwakilan APIO dikoordinasi oleh Ketua Perwakilan Kota yang
ditunjuk dan ditetapkan oleh Ketua APIO Induk dengan memperhatikan usulan anggota yang
berkedudukan di perwakilan
5. Mekanisme kerja Pengurus APIO Induk dengan Perwakilan APIO bersifat koordinatif,
konsultatif, dalam semangat kebersamaan dan keterpaduan
6. Pengurus APIO Induk, Ketua Perwakilan Kota dan Dewan Pakar mengemban tanggungjawab
untuk mengembangkan, memajukan serta meningkatkan kualitas peran dan kinerja APIO
dalam menjalankan tugas sebagaimana tercantum pada Bab II Pasal 5
Pasal 9
Tempat kedudukan dan status Pengurus APIO Induk mengikuti tempat kedudukan Ketua APIO yang
terpilih dalam Konferensi APIO. Bila Ketua Induk terpilih berasal dari Ketua Perwakilan Kota tertentu,
maka status Ketua Perwakilan Kota tersebut berubah menjadi Induk, dan sebaliknya status Induk yang
sebelumnya menjadi Ketua Perwakilan Kota.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 10
Ketentuan Keanggotaan
1. Anggota Biasa, yaitu meliputi Psikolog dan Sarjana (S1), Magister (S2) dan Doktor (S3) di bidang
ilmu psikologi.
2. Anggota Luar Biasa, yaitu meliputi pemerhati psikologi, yaitu Sarjana (S1), Magister (S2) dan
Doktor (S3) dari disiplin ilmu lain yang memahami, memperhatikan dan berminat dalam bidang
ilmu psikologi, yang keanggotaannya dibutuhkan untuk mengembangkan bidang ilmu psikologi
khususnya psikologi industri dan organisasi. Anggota luar biasa juga meliputi psikolog warga
negara asing yang memiliki izin kerja menjalankan tugas/praktik psikologi di wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Serta, mahasiswa yang sedang menuntut Ilmu Psikologi
pada jenjang Sarjana (S1), Magister (S2) dan Doktor (S3).
3. Anggota Kehormatan, yaitu meliputi individu-individu yang diangkat karena jasa-jasanya yang luar
biasa dalam bidang ilmu dan praktik spesialisasi psikologi atau memiliki kontibusi pada sistem
pendidikan psikologi khususnya Psikologi Industri dan Organisasi
Pasal 11
1. Anggota mempunyai Hak dan Kewajiban sesuai ketentuan Tata Kerja APIO dan AD-ART
HIMPSI.
2. Anggota dalam melaksanakan tugas keorganisasian serta kegiatan profesi harus mematuhi aturan
Kode Etik Psikologi Indonesia.
3. Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan mempunyai hak bicara dan
mengeluarkan pendapat.
4. Anggota biasa memiliki hak untuk dipilih dan memilih Ketua Pengurus Induk APIO.
KEPUTUSAN
Pasal 12
Mekanisme Keputusan
2. Dalam keadaan sangat terpaksa dan dipandang perlu, keputusan diambil dengan pemungutan
suara.
BAB VI
Pasal 13
KONFERENSI APIO
2. Peserta Konferensi adalah Pengurus APIO Induk, Ketua Perwakilan Kota, Dewan Pakar, dan
anggota APIO
3. Pengesahan kuorum diatur dalam Tata Tertib sidang yang disepakati bersama.
4. Konferensi APIO dilakukan satu kali dalam 4 (empat) tahun dan dapat diselenggarakan tidak
bersamaan atau bersamaan dengan Kongres HIMPSI.
HIMPSI
d. Membahas dan menetapkan keputusan untuk mengatasi masalah yang dihadapi APIO
e. Memilih dan menetapkan Ketua Pengurus APIO Induk untuk kemudian mendapat
RAPAT KERJA
1. Rapat Kerja adalah Rapat Badan Pengurus APIO yang bertujuan mengoptimalkan fungsi
koordinasi dengan agenda melakukan review kegiatan, menyusun rencana kerja, menetapkan
keputusan-keputusan operasional.
2. Rapat Kerja sekurang-kurangnya diadakan, 1 (satu) kali dalam 1 (satu) masa periode
kepengurusan.
Pasal 15
1. Rapat Pengurus APIO Induk dilaksanakan secara berkala untuk melakukan review atas kinerja
APIO, menyusun rencana kegiatan, dan menetapkan kebijakan operasional.
2. Ketentuan tentang penyelenggaraan Rapat Pengurus APIO Induk diatur dalam ketentuan
tersendiri.
BAB VII
KEUANGAN
Pasal 16
KEUANGAN ORGANISASI
a. Uang Pangkal dan Iuran Anggota dengan besaran yang ditetapkan dalam Ketentuan
Terpisah pada Rapat Pengurus Induk dan/atau Ketua Perwakilan Kota.
b. Sumber yang sah, tidak mengikat, dan tidak bertentangan dengan visi-misi dan
tujuan organisasi.
2. Uang Iuran tetap anggota APIO yang dilakukan langsung oleh individu yang bersangkutan tidak
digabung dengan iuran tetap keanggotaan HIMPSI.
3. APIO wajib memberikan kontribusi kepada HIMPSI yang besarnya 5% dari total jumlah iuran
anggota.
BAB VIII
LAMBANG ORGANISASI
Pasal 17
Lambang APIO
BAB IX
Pasal 18
Pembubaran APIO
Pembubaran APIO hanya dapat dibubarkan oleh Konferensi APIO yang khusus diadakan untuk
keperluan tersebut.
BAB X
Pasal 19
Tata Kerja APIO yang merupakan pedoman dasar kinerja Pengurus APIO ini disusun dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan AD-ART HIMPSI dan ditetapkan sebagai perubahan Tata
Kerja APIO yang untuk pertama kali disusun pada tahun 2004 dan ditetapkan oleh Badan Pendiri yang
terdiri dari individu-individu sebagai penggagas dan pemrakarsa terbentuknya APIO dalam Rapat
Pengurus APIO Induk
Pasal 20
Perubahan Tata Kerja APIO hanya dapat dilakukan dalam Konferensi APIO dan disetujui oleh paling
sedikit 2/3 dari jumlah peserta yang memiliki hak suara yang hadir dalam Konferensi tersebut.
BAB XI
KETENTUAN TERPISAH
Pasal 21
Ketentuan Terpisah
1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Tata Kerja APIO ini diatur dalam Ketentuan Terpisah.
2. Ketentuan Terpisah disusun oleh Pengurus APIO Induk dan/ Perwakilan Kota dan disahkan
oleh Pengurus APIO Induk.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 22
Tata Kerja APIO ini berlaku sejak saat disahkan untuk dijalankan sebagaimana mestinya. Ketentuan
mengenai Tata Kerja Organisasi ini telah disahkan dalam Rapat Badan Pengurus yang dihadiri lebih
dari 2/3 Ketua Perwakilan Kota.