Anda di halaman 1dari 12

Oktober 2011

Tata Kerja

Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi

Surabaya, Oktober 2011


Daftar Isi
Mukadimah

BAB I Nama, Waktu dan Kedudukan


Pasal 1 Nama
Pasal 2 Waktu
Pasal 3 Kedudukan

BAB II Visi, Tugas dan Wewenang


Pasal 4 Visi APIO
Pasal 5 Tugas dan Tanggungjawab APIO

BAB III Perangkat Penyelenggara APIO


Pasal 6 Badan Pengurus APIO
Pasal 7 Pengurus APIO Induk
Pasal 8 Wewenang/Hak dan Kewajiban Pengurus APIO Induk
Pasal 9 Perubahan Tempat Kedudukan dan Status Induk Menjadi Perwakilan Kota

BAB IV Keanggotaan
Pasal 10 Ketentuan Keanggotaan
Pasal 11 Hak-Kewajiban dan Kedudukan Anggota

BAB V Keputusan
Pasal 12 Mekanisme Keputusan

BAB VI Musyawarah dan Mufakat


Pasal 13 Konferensi APIO
Pasal 14 Rapat Kerja
Pasal 15 Rapat Pengurus APIO Induk

BAB VII Keuangan


Pasal 16 Keuangan APIO

BAB VIII Lambang Organisasi


Pasal 17 Lambang APIO

BAB IX Pembubaran Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi


Pasal 18 Pembubaran APIO

BAB X Penetapan dan Perubahan Tata Kerja APIO


Pasal 18 Penetapan Tata Kerja APIO
Pasal 19 Perubahan Tata Kerja APIO

BAB XI Ketentuan Terpisah


Pasal 20 Ketentuan Terpisah

BAB XII Penutup


Pasal 21 Penutup
TATA KERJA

ASOSIASI PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

REVISI 2011

MUKADIMAH

Menyadari bahwa untuk mewujudkan peran nyata dari para profesional di bidang Psikologi Industri dan
Organisasi, khususnya dalam upaya turut meningkatkan kesejahteraan manusia dalam berbagai jenis
organisasi di setiap bidang kehidupan masyarakat Indonesia dan kehidupan manusia pada umumnya,
maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami Psikolog, Ilmuwan Psikologi dan Peminat bidang
Psikologi Industri dan Organisasi se-Indonesia menghimpun diri dalam suatu Ikatan Minat yang tidak
terpisahkan dari Himpunan Psikologi Indonesia, dengan mengikuti ketentuan Tata Kerja Organisasi
sebagai berikut :

BAB I

NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1

Nama

Ikatan minat ini, bernama Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi untuk selanjutnya disebut
APIO yang didirikan pada tanggal 5 Oktober 1999.

Pasal 2

Waktu

Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi (APIO) didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

Pasal 3

Kedudukan

1. APIO merupakan penyelenggara organisasi Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) yang


mewadahi anggotanya berdasarkan kesamaan minat dalam bidang keilmuan atau praktik
psikologi, yang bertujuan mengembangkan kompetensi anggota.

2. APIO dalam menjalankan fungsinya memperhatikan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga HIMPSI dan untuk pengaturan internal keorganisasiannya mengacu pada Tata Kerja
Organisasi APIO.
BAB II

VISI, TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 4

Visi APIO

Menjadi Asosiasi Profesi Psikologi Industri dan Organisasi yang handal, dapat dipercaya dan mampu
memberikan nilai tambah bagi segenap anggotanya maupun masyarakat.

Pasal 5

Tugas dan Tanggung Jawab APIO

1. Mengembangkan ilmu yang bersifat aplikatif di bidang Psikologi Industri dan Organisasi
(selanjutnya disebut Psikologi I/O), melalui penelitian, penulisan jurnal/artikel, pertemuan ilmiah
maupun penyelenggaraan pelatihan/lokakarya guna meningkatkan kualitas kompetensi kerja atau
kemampuan profesional anggota.

2. Meningkatkan peran APIO dalam memberikan bekal keahlian/kompetensi profesional yang


bersertifikat bagi para Psikolog maupun praktisi di bidang Psikologi I/O.

3. Memberikan perlindungan kepada anggotanya dan masyarakat pengguna jasa Psikologi I/O,
untuk memperoleh pelayanan profesional sesuai dengan hak-hak sebagai pengguna jasa
(konsumen) psikologi dan kode etik psikologi;

4. Memberi pengakuan/pengesahan (endorsement) program-program pengembangan kompetensi


kerja dan sertifikasi di bidang Psikologi I/O.

5. Menjadi anggota dari organisasi sejenis dan/atau menjalin kerjasama dengan organisasi profesi
maupun lembaga-lembaga lainnya di tingkat regional dan/atau internasional yang saling memberi
kemanfaatan, dengan memberitahukan secara resmi kepada PP HIMPSI.

6. Menjadi pusat informasi dan kajian dalam konteks pengayaan aplikasi ilmu, antara lain melalui
penelitian, penulisan artikel/jurnal, penerbitan buku, penyelenggaraan temu ilmiah, forum
diskusi/sharing diantara akademisi, praktisi maupun pengguna jasa.

7. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang standar pelayanan profesional di bidang


Psikologi I/O dan membantu memecahkan masalah yang berkaitan dengan Psikologi I/O.

8. Mekerjakan pengabdian/pelayanan profesional di bidang Psikologi I/O kepada masyarakat.


BAB III

PERANGKAT PENYELENGGARA APIO

Pasal 6

Badan Pengurus APIO

Badan Pengurus APIO terdiri dari :

1. Ketua Induk
2. Sekretaris Jendral
3. Bendahara
4. Ketua Unit/Divisi/Seksi (bila dipandang perlu)
5. Ketua Perwakilan Kota
6. Dewan Pakar

Pasal 7

Pengurus APIO INDUK

1. Pengurus APIO Induk yang dimaksud adalah Pengurus APIO Pusat, merupakan badan eksekutif
tertinggi APIO dan bertanggung jawab kepada anggota APIO dan menyampaikan laporan
pertanggung jawaban kepada Pengurus Pusat HIMPSI dalam forum Konferensi APIO

2. Pengurus APIO Induk sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
Sekretaris pengurus APIO Induk disebut Sekretaris Jendral.

3. Ketua Pengurus APIO Induk dipilih melalui dan ditetapkan dalam Konferensi APIO untuk masa
jabatan 4 (empat) tahun untuk 1 (satu) periode kepengurusan dan dapat menjabat maksimal dua
kali masa jabatan berturut-turut.

4. Calon ketua pengurus APIO Induk diusulkan oleh anggota APIO melalui Ketua Perwakilan Kota
dan/atau Pengurus APIO Induk.

5. Ketua Pengurus APIO Induk yang terpilih mendapat pengesahan dari Ketua Pengurus Pusat
HIMPSI dan selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan sudah menyusun kepengurusannya.

6. Ketua Pengurus APIO Induk berkewajiban hadir dan/atau dapat menunjuk anggota pengurus (1
orang) yang membawa mandat untuk menghadiri Kongres HIMPSI sebagai peserta/utusan
Kongres dan memiliki Hak Suara..

7. Dalam keadaan darurat, Ketua pengurus APIO Induk dapat dipilih menurut cara-cara yang
disepakati bersama.

.
Pasal 8

Wewenang/Hak dan Kewajiban Pengurus APIO Induk

1. Pengurus APIO Induk memiliki kewenangan otonom untuk mengatur internal keorganisasian
APIO berdasarkan Tata Kerja Organisasi APIO.

2. Pengurus APIO Induk dapat membentuk Dewan Pakar yang anggotanya terdiri dari Psikolog
dan/atau Praktisi yang memiliki kepakaran di suatu bidang atau disiplin ilmu tertentu, dan
dipandang dapat memberi kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan Psikologi I/O
sebagai ilmu dan aplikasinya, maupun perkembangan organisasi APIO.

3. Pengurus APIO Induk memiliki kewenangan untuk membentuk dan mengesahkan


pembentukkan suatu wilayah perwakilan APIO di kota-kota Indonesia dengan jumlah anggota
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang.

4. Mekanisme kerja wilayah Perwakilan APIO dikoordinasi oleh Ketua Perwakilan Kota yang
ditunjuk dan ditetapkan oleh Ketua APIO Induk dengan memperhatikan usulan anggota yang
berkedudukan di perwakilan

5. Mekanisme kerja Pengurus APIO Induk dengan Perwakilan APIO bersifat koordinatif,
konsultatif, dalam semangat kebersamaan dan keterpaduan

6. Pengurus APIO Induk, Ketua Perwakilan Kota dan Dewan Pakar mengemban tanggungjawab
untuk mengembangkan, memajukan serta meningkatkan kualitas peran dan kinerja APIO
dalam menjalankan tugas sebagaimana tercantum pada Bab II Pasal 5

Pasal 9

Perubahan Tempat Kedudukan dan Status Induk menjadi Perwakilan Kota

Tempat kedudukan dan status Pengurus APIO Induk mengikuti tempat kedudukan Ketua APIO yang
terpilih dalam Konferensi APIO. Bila Ketua Induk terpilih berasal dari Ketua Perwakilan Kota tertentu,
maka status Ketua Perwakilan Kota tersebut berubah menjadi Induk, dan sebaliknya status Induk yang
sebelumnya menjadi Ketua Perwakilan Kota.
BAB IV

KEANGGOTAAN

Pasal 10

Ketentuan Keanggotaan

Anggota Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi terdiri atas :

1. Anggota Biasa, yaitu meliputi Psikolog dan Sarjana (S1), Magister (S2) dan Doktor (S3) di bidang
ilmu psikologi.

2. Anggota Luar Biasa, yaitu meliputi pemerhati psikologi, yaitu Sarjana (S1), Magister (S2) dan
Doktor (S3) dari disiplin ilmu lain yang memahami, memperhatikan dan berminat dalam bidang
ilmu psikologi, yang keanggotaannya dibutuhkan untuk mengembangkan bidang ilmu psikologi
khususnya psikologi industri dan organisasi. Anggota luar biasa juga meliputi psikolog warga
negara asing yang memiliki izin kerja menjalankan tugas/praktik psikologi di wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Serta, mahasiswa yang sedang menuntut Ilmu Psikologi
pada jenjang Sarjana (S1), Magister (S2) dan Doktor (S3).

3. Anggota Kehormatan, yaitu meliputi individu-individu yang diangkat karena jasa-jasanya yang luar
biasa dalam bidang ilmu dan praktik spesialisasi psikologi atau memiliki kontibusi pada sistem
pendidikan psikologi khususnya Psikologi Industri dan Organisasi

4. Anggota Kehormatan ditetapkan dalam Ketentuan Terpisah.

5. Tata cara menjadi anggota APIO ditetapkan dalam Ketentuan Terpisah.

Pasal 11

Hak - Kewajiban dan Kedudukan Anggota

1. Anggota mempunyai Hak dan Kewajiban sesuai ketentuan Tata Kerja APIO dan AD-ART
HIMPSI.

2. Anggota dalam melaksanakan tugas keorganisasian serta kegiatan profesi harus mematuhi aturan
Kode Etik Psikologi Indonesia.

3. Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan mempunyai hak bicara dan
mengeluarkan pendapat.

4. Anggota biasa memiliki hak untuk dipilih dan memilih Ketua Pengurus Induk APIO.

5. Anggota APIO tidak otomatis menjadi anggota HIMPSI.


BAB V

KEPUTUSAN

Pasal 12

Mekanisme Keputusan

1. Keputusan-keputusan berkaitan dengan penyelenggaraan keorganisasian dan arah


pengembangan APIO diambil dengan kebijaksanaan melalui musyawarah dan mufakat.

2. Dalam keadaan sangat terpaksa dan dipandang perlu, keputusan diambil dengan pemungutan
suara.

BAB VI

MUSYAWARAH DAN MUFAKAT

Pasal 13

KONFERENSI APIO

1. Konferensi APIO merupakan Badan Legislatif tertinggi APIO.

2. Peserta Konferensi adalah Pengurus APIO Induk, Ketua Perwakilan Kota, Dewan Pakar, dan
anggota APIO

3. Pengesahan kuorum diatur dalam Tata Tertib sidang yang disepakati bersama.

4. Konferensi APIO dilakukan satu kali dalam 4 (empat) tahun dan dapat diselenggarakan tidak
bersamaan atau bersamaan dengan Kongres HIMPSI.

5. Ketentuan tentang penyelenggaraan Konferensi APIO diatur dalam ketentuan tersendiri.

6. Kekuasaan dan kewenangan Konferensi APIO adalah :

a. Menerima dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban Ketua Pengurus APIO Induk.

b. Menyempurnakan dan mengesahkan Tata Kerja Asosiasi Organisasi sesuai AD-ART

HIMPSI

c. Menetapkan kebijakan dalam kaitan dengan arah kegiatan APIO.

d. Membahas dan menetapkan keputusan untuk mengatasi masalah yang dihadapi APIO

e. Memilih dan menetapkan Ketua Pengurus APIO Induk untuk kemudian mendapat

pengesahan dari Ketua PP HIMPSI.

7. Bersamaan dengan diselenggarakannya Konferensi APIO dapat diadakan pertemuan ilmiah


sepanjang tidak mengganggu jalannya acara konferensi.
Pasal 14

RAPAT KERJA

1. Rapat Kerja adalah Rapat Badan Pengurus APIO yang bertujuan mengoptimalkan fungsi
koordinasi dengan agenda melakukan review kegiatan, menyusun rencana kerja, menetapkan
keputusan-keputusan operasional.

2. Rapat Kerja sekurang-kurangnya diadakan, 1 (satu) kali dalam 1 (satu) masa periode
kepengurusan.

3. Ketentuan tentang penyelenggaraan Rapat Kerja diatur dalam ketentuan tersendiri.

Pasal 15

RAPAT PENGURUS APIO INDUK

1. Rapat Pengurus APIO Induk dilaksanakan secara berkala untuk melakukan review atas kinerja
APIO, menyusun rencana kegiatan, dan menetapkan kebijakan operasional.

2. Ketentuan tentang penyelenggaraan Rapat Pengurus APIO Induk diatur dalam ketentuan
tersendiri.

BAB VII

KEUANGAN

Pasal 16

KEUANGAN ORGANISASI

1. Keuangan Organisasi diperoleh dari :

a. Uang Pangkal dan Iuran Anggota dengan besaran yang ditetapkan dalam Ketentuan
Terpisah pada Rapat Pengurus Induk dan/atau Ketua Perwakilan Kota.

b. Sumber yang sah, tidak mengikat, dan tidak bertentangan dengan visi-misi dan
tujuan organisasi.

2. Uang Iuran tetap anggota APIO yang dilakukan langsung oleh individu yang bersangkutan tidak
digabung dengan iuran tetap keanggotaan HIMPSI.

3. APIO wajib memberikan kontribusi kepada HIMPSI yang besarnya 5% dari total jumlah iuran
anggota.
BAB VIII

LAMBANG ORGANISASI

Pasal 17

Lambang APIO

Bentuk dan makna lambang APIO diatur dalam Ketentuan Terpisah.

BAB IX

PEMBUBARAN ASOSIASI PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

Pasal 18

Pembubaran APIO

Pembubaran APIO hanya dapat dibubarkan oleh Konferensi APIO yang khusus diadakan untuk
keperluan tersebut.

BAB X

PENETAPAN DAN PERUBAHAN TATA KERJA APIO

Pasal 19

Penetapan Tata Kerja APIO

Tata Kerja APIO yang merupakan pedoman dasar kinerja Pengurus APIO ini disusun dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan AD-ART HIMPSI dan ditetapkan sebagai perubahan Tata
Kerja APIO yang untuk pertama kali disusun pada tahun 2004 dan ditetapkan oleh Badan Pendiri yang
terdiri dari individu-individu sebagai penggagas dan pemrakarsa terbentuknya APIO dalam Rapat
Pengurus APIO Induk

Pasal 20

Perubahan Tata Kerja APIO

Perubahan Tata Kerja APIO hanya dapat dilakukan dalam Konferensi APIO dan disetujui oleh paling
sedikit 2/3 dari jumlah peserta yang memiliki hak suara yang hadir dalam Konferensi tersebut.
BAB XI

KETENTUAN TERPISAH

Pasal 21

Ketentuan Terpisah

1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Tata Kerja APIO ini diatur dalam Ketentuan Terpisah.

2. Ketentuan Terpisah disusun oleh Pengurus APIO Induk dan/ Perwakilan Kota dan disahkan
oleh Pengurus APIO Induk.

BAB XII

PENUTUP

Pasal 22

Tata Kerja APIO ini berlaku sejak saat disahkan untuk dijalankan sebagaimana mestinya. Ketentuan
mengenai Tata Kerja Organisasi ini telah disahkan dalam Rapat Badan Pengurus yang dihadiri lebih
dari 2/3 Ketua Perwakilan Kota.

Anda mungkin juga menyukai