1872 – 2020
(1) Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak
ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Ayat (1) Huruf i
untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah).
(2) Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta
atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi
Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Ayat (1) Huruf c,
Huruf d, Huruf f, dan/atau Huruf h untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).
(3) Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta
atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi
Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Ayat (1) Huruf a,
Huruf b, Huruf e, dan/atau Huruf g untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat)
tahun dan/ atau pidana denda paling banyak Rp
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(4) Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan-atau
pidana denda paling banyak Rp 4.000.000.000,00 (empat miliar
rupiah).
SEJARAH BANJIR SAMPANG
1872 – 2020
Penulis
Ronal Ridhoi
Reza Hudiyanto
Najib Jauhari
Jati Saputra Nuriansyah
Dwi Evi Fani
Nurlia Adhitya Dhea Restanti
Nanda Pramudya Fadli Illahi
Muhammad Novel
Achmad Faisol Hadi
Editor
Ronal Ridhoi
Penerbit
Dicetak dan Diterbitkan Oleh Java Creative
Jl. Jombang Gg. 1 No. 6 Malang-Jawa Timur
Email: javabcm@gmail.com
Cetakan I, 2021
ISBN: 978-623-6674-33-8
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas karunia-Nya buku Sejarah Banjir
Sampang, 1872-2020 ini akhirnya bisa terselesaikan. Buku
ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan sejak akhir
tahun 2020. Naskah buku ini juga terlahir karena
keprihatinan akan minimnya referensi tentang sejarah
banjir di Indonesia dalam bentuk buku teks. Hingga saat
ini, peristiwa banjir sudah banyak ditulis sejarawan
nasional maupun internasional, namun kebanyakan masih
dalam bentuk artikel. Dengan memakai metodologi
sejarah lingkungan, buku ini diharapkan bisa menambah
bahan referensi dan bahan ajar kuliah tentang sejarah
lingkungan, khususnya sejarah bencana banjir di
Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang-
orang yang mendukung terbitnya buku ini. Mereka adalah
istri dan anak penulis (Rani Prita Prabawangi & Gaharu
Segara Janya) yang telah memberikan semangat dan
motivasi untuk segera menyelesaikan naskah buku ini.
Ucapan terima kasih juga diberikan kepada rekan-rekan
peneliti dan mahasiswa yang membantu penelitian dan
penulisan buku ini. Kepada Pak Najib Jauhari, Pak Reza
Hudiyanto, adek-adek mahasiswa: Fani, Nur, Novel, Halid,
Pram, Jati, Faisol, dan Wahyu, terima kasih sudah
membantu mengumpulkan sumber dan membantu
menarasikan berbagai macam sumber sehingga menjadi
draft buku ini. Rekan kami, M. Rizki Gunawan yang telah
menyediakan tempat istirahat selama penelitian dan telah
mengantar tim berkeliling Kota Sampang mencari bukti-
bukti sejarah banjir. Kepada LP2M UM kami ucapkan
i
banyak terima kasih karena sudah mendanai penelitian
dan penulisan buku ini. Tanpa bantuan mereka buku ini
tidak akan terselesaikan.
Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada
beberapa penyedia sumber sejarah di Kecamatan
Sampang, Madura. Mereka adalah Dinas Perpustakaan
dan Arsip Kabupaten Sampang, BPBD Kab. Sampang, Dinas
Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perizinan Kab.
Sampang. Terutama untuk Pak Imam BPBD, Mas Aldi
BPBD, Mas Yayak yang telah banyak membantu
menyediakan sumber dan informasi bagi tim peneliti.
Beberapa informan: Pak Totok, Ibu Nurus Syamsiyah, Pak
Nurul Hadi, Pak Mulyadi, Pak Abdul Maat, Pak Imron, Pak
Junaidi, dan Pak Erwin, terima kasih sudah memberikan
kami banyak informasi terkait banjir di Sampang. Terakhir
kami ucapkan banyak terima kasih kepada Pak Dwi, Pak
Junaedi, Mas Weki, dan Mbak Rina yang telah membantu
kami berkeliling lokasi penelitian untuk mengumpulkan
berbagai bukti terkait sejarah banjir di Sampang,
khususnya di Kelurahan Dalpenang dan SMKN 1 Sampang.
Tanpa bantuan mereka penelitian ini tidak akan
terselesaikan dan buku ini tidak akan bisa segera
dipublikasikan. Semoga hadirnya buku ini bisa
memberikan apresiasi karena sedikit banyak telah
menarasikan gagasan-gagasan mereka.
Buku ini juga berangkat dari keprihatinan penulis
akan minimnya historiografi tentang sejarah Pulau
Madura. Setelah Pak Kuntowijoyo menulis disertasinya
yang akhirnya diterbitkan menjadi buku Perubahan Sosial
dalam Masyarakat Agraris Madura 1850-1940, masih
sedikit karya sejarah lain yang mencoba meneruskan
ii
jejak beliau. Selama ini kebanyakan sejarawan yang
menulis sejarah Madura masih memusatkan pada tema-
tema sosial ekonomi masa kuno dan kolonial. Padahal,
kajian sejarah lingkungannya, khususnya bencana bisa
menjadi alternatif lain untuk memahami sejarah Pulau
Madura lebih komprehensif lagi. Gita Ayu Cahyaningrum
lulusan S1 Sejarah Unair juga sudah memulai kajian sejarah
bencana banjir yang lebih luas, yaitu di Madura Barat pada
masa kolonial. Bukunya Bencana Banjir di Pulau Madura
1875-1940 yang terbit tahun 2020 juga menjadi rujukan
utama bagi penelitian ini. Kami ucapkan terima kasih
kepada kedua penulis di atas karena sangat menginspirasi
penulisan buku ini.
Lahirnya buku ini diharapkan juga bisa
menyumbangkan kajian historiografi yang ilmiah terhadap
sejarah Pulau Madura, khususnya sejarah bencana banjir
di Kota Sampang. Meskipun demikian, buku ini masih
memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
merepresentasikan masa lalu. Namun setidaknya bisa
menjadi pemantik bagi sejarawan-sejarawan lain, baik dari
daerah Sampang, maupun daerah lainnya untuk menulis
kajian sejarah lingkungan di daerahnya di kemudian hari.
Terakhir, semoga buku ini bisa memberikan sedikit ilmu
dan manfaat bagi kita semua.
Terima kasih dan selamat membaca.
iii
Biografi Penulis
iv
Dwi Evi Fani, S.Hum. Saat ini merupakan alumni mahasiswi Jurusan
Sejarah, Universitas Negeri Malang (UM). Pertengahan tahun 2021 ini,
telah menyelesaikan studi sarjananya di UM dengan judul skripsi Migrasi
Buruh Perkebunan Tebu di Afdeeling Modjokerto Tahun 1901-1942.
v
Isi Buku
BAGIAN II
BANJIR SAMPANG DALAM LINTASAN SEJARAH
A. Banjir Masa Kolonial ...................................... 39
B. Bencana Yang Dirindukan:
Banjir Sebelum 2010 ..................................... 50
C. Kota yang Sering Banjir 10 Tahun Terakhir
Ini ................................................................... 54
Daftar Rujukan ...................................................... 61
vi
BAGIAN III
Penyebab Banjir Sampang
A. Banjir Kiriman ................................................ 65
B. Pasang Surut dari laut .................................... 70
C. Semakin Banyak Tikungan Semakin Bahaya:
Meander Sungai Kemuning ........................... 72
D. Erosi dan Sedimentasi ................................... 76
E. Daerah Aliran Sungai (DAS) yang belum
dimanfaatkan sebagaimana mestinya ........... 78
F. Kota Kecil yang Tingginya Sama dengan
Laut ................................................................ 82
G. Masalah Drainase .......................................... 85
Daftar Rujukan ...................................................... 88
BAGIAN IV
Dampak Banjir dan Beberapa Bukti Nyata
A. Pusat Kota Terendam .................................... 90
B. Korban Jiwa ................................................... 98
C. Lumpuhnya Aktivitas Pendidikan .................. 102
D. Munculnya Penyakit ...................................... 108
Daftar Rujukan ...................................................... 114
BAGIAN V
Disaster Relief
A. Evakuasi Korban Banjir Sampang .................. 118
B. Bantuan Bencana Masa Kolonial ................... 120
C. Bantuan Bencana Antar Warga Lokal
Sampang ........................................................ 123
vii
D. Bantuan Bencana Oleh Pemkab
Sampang ........................................................ 128
E. Kerjasama Pemuda Sampang dan
Pihak Swasta .................................................. 134
F. Dapur Umum ................................................. 137
Daftar Rujukan ..................................................... 142
BAGIAN VI
Mitigasi Banjir
A. Mitigasi Melalui Kearifan Lokal Masyarakat
Sampang ........................................................ 145
B. Mitigasi oleh Pemerintah Kabupaten
Sampang ........................................................ 158
Daftar Rujukan ............................................. 175
BAGIAN VII
Banjir Sampang, Akankah Berakhir?
A. Belajar dari sejarah bencana ......................... 177
B. Kesadaran akan bencana banjir .................... 181
C. Lebih Baik Mencegah daripada
Mengobati ..................................................... 190
Daftar Rujukan ..................................................... 194
viii
Daftar Gambar
ix
Gambar 5.2 Kerja Bakti di lingkungan SMPN
6 Sampang tahun 2012 ........................ 127
Gambar 5.3 Petani yang memanen dini
Sawahnya ............................................. 130
Gambar 5.4 Pembagian bantuan bencana berupa
makanan dan minuman oleh Pecinta
Alam SMAN 1 Sampang di daerah
Monumen tahun 2019 ......................... 136
Gambar 5.5 Dapur Umum Tagana banjir
Sampang ............................................... 139
Gambar 5.6 Posko Tagana Kabupaten Sampang ..... 139
Gambar 6.1 Brenggongan di depan rumah warga
Kelurahan Dalpenang ........................... 148
Gambar 6.2 Ra’para’an di salah satu rumah warga
Kelurahan Dalpenang ........................... 150
Gambar 6.3 Loteng untuk tempat berlindung di salah
satu rumah warga Kelurahan
Rongtengah .......................................... 154
Gambar 6.4 Pendistribusian bantuan banjir oleh
Dinas Sosial dibantu Gaspala dan
Diterima oleh Lurah Rongtengah ......... 157
Gambar 6.5 Acara TMS tanggal 03 November
2020 di Sampang .................................. 162
Gambar 6.6 Evakuasi lansia di Jalan Pemuda,
Kelurahan Rongtengah,
Kecamatan Sampang ............................ 168
x
Daftar Tabel
xi
Tabel 4.3 Korban Jiwa Bencana Banjir Sampang ...... 99
Tabel 4.4 Sekolah Terdampak Banjir ........................ 103
Tabel 4.5 Penderita DBD di Kabupaten Sampang
Tahun 2020 ............................................... 112
Tabel 5.1 Lokasi Pendistribusian Bantuan Nasi
Bungkus (DU) untuk korban banjir
Kabupaten Sampang tahun 2021 ............. 140
xii
Daftar Peta
xiii
Untuk Seluruh Warga Sampang.
Terima Kasih Sudah Mengajarkan Kami Cara
Berdamai dengan Alam.
Terima Kasih Sudah Mengajarkan Kami Arti
Penting Mitigasi Tradisional.
Pendahuluan
Ronal Ridhoi
1
2 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
Daftar Rujukan
Bankoff, G. and Christensen, J. (2016). Natural hazards and
peoples in the Indian Ocean world: bordering on
danger. Springer.
10 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
BAGIAN I
Kondisi Geografis dan Demografis
Ronal Ridhoi
Jati Saputra Nuriansyah
7. Rabian 4,20
8. Brambang 7,00
9. Somber Lanjang 12,00
Sumber: Dinas Pengairan Kab. Sampang dalam Sari (2017: 49–50)
C. Penduduk Sampang
Sampang di masa Kolonial Belanda merupakan salah
satu regentschaap atau kabupaten di bawah Karesidenan
Madura, Jawa Timur. Penduduk yang ada di Sampang
terdiri dari berbagai ras dan etnis. Pada masa Kolonial
Belanda, mereka membagi klasifikasi penduduk
berdasarkan dengan ras, suku, atau etnis. Berikut tabel 1.4
yang berisi data penduduk di Sampang pada tahun 1930.
Tabel 1.4. Data Penduduk Kabupaten Sampang Tahun 1930.
Penduduk
Penduduk Asli
Kecamatan Eropa
L P J L P J
Banjoeates 23.523 25.494 49.017 - - -
Ketapang 25.992 27.912 53.904 - - -
Sokobana 19.396 20.992 40.388 - - -
Dist. Ketapang 68.911 74.398 143.309 - - -
Kedoengdoeng 22.269 24.751 47.020 - - -
Robatal 24.028 23.640 49.668 2 - 2
Tambelangan 12.459 13.943 26.402 - - -
Dist.
58.756 64.334 123.090 - - -
Kedoengdoeng
Djerengik 9.812 11.274 21.086 - - -
26 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
Daftar Rujukan
Agustini, L. (2016). Pengelolaan Tata Guna Lahan sebagai
Penanganan Banjir DAS Kemoning, Kabupaten
Sampang. Institute Teknologi Sepuluh Nopember.
BPS. (2010). Kabupaten Sampang Dalam Angka (Sampang
Regency In Figures) 2010. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Sampang.
https://sampangkab.bps.go.id/publication/downloa
d.html?nrbvfeve=NGMyYTViYzBhZmJmNmJiYzFlMm
EwYzFj&xzmn=aHR0cHM6Ly9zYW1wYW5na2FiLmJ
wcy5nby5pZC9wdWJsaWNhdGlvbi8yMDEwLzExLzE
1LzRjMmE1YmMwYWZiZjZiYmMxZTJhMGMxYy9rY
WJ1cGF0ZW4tc2FtcGFuZy1kYWxhbS1hbmdrYS0yM
DEwLmh0b
BPS. (2011). Kabupaten Sampang Dalam Angka (Sampang
Regency In Figures) 2011. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Sampang.
https://sampangkab.bps.go.id/publication/downloa
d.html?nrbvfeve=YTA0NTk5OGI4ZTI4YWEyNDcyZG
Q5NzJl&xzmn=aHR0cHM6Ly9zYW1wYW5na2FiLmJ
wcy5nby5pZC9wdWJsaWNhdGlvbi8yMDEyLzAzLzIw
L2EwNDU5OThiOGUyOGFhMjQ3MmRkOTcyZS9rYW
J1cGF0ZW4tc2FtcGFuZy1kYWxhbS1hbmdrYS0yMDE
xLmh0b
34 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
1cGF0ZW4tc2FtcGFuZy1kYWxhbS1hbmdrYS0yMDE
2Lmh0b
BPS. (2017). Kabupaten Sampang Dalam Angka (Sampang
Regency In Figures) 2017. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Sampang.
https://sampangkab.bps.go.id/publication/downloa
d.html?nrbvfeve=OGU3ZmE5NWZlOGMzMzNmMjd
mMzgzNDYy&xzmn=aHR0cHM6Ly9zYW1wYW5na2F
iLmJwcy5nby5pZC9wdWJsaWNhdGlvbi8yMDE3LzA4
LzE3LzhlN2ZhOTVmZThjMzMzZjI3ZjM4MzQ2Mi9rY
WJ1cGF0ZW4tc2FtcGFuZy1kYWxhbS1hbmdrYS0yM
DE3Lmh0b
BPS. (2018). Kabupaten Sampang dalam Angka (Sampang
Regency in Figures) 2018. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Sampang.
https://sampangkab.bps.go.id/publication/downloa
d.html?nrbvfeve=ZDljOWRiOGJiZmUzZDgxYTUyYjM
3NWJk&xzmn=aHR0cHM6Ly9zYW1wYW5na2FiLmJ
wcy5nby5pZC9wdWJsaWNhdGlvbi8yMDE4LzA4LzE2
L2Q5YzlkYjhiYmZlM2Q4MWE1MmIzNzViZC9rYWJ1c
GF0ZW4tc2FtcGFuZy1kYWxhbS1hbmdrYS0yMDE4L
mh0b
BPS. (2019). Kabupaten Sampang dalam Angka (Sampang
Regency in Figures) 2019. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Sampang.
https://sampangkab.bps.go.id/publication/downloa
d.html?nrbvfeve=ODhiNTE0NmE0MTJlOWNmZTYzY
TEwN2Fl&xzmn=aHR0cHM6Ly9zYW1wYW5na2FiLm
Jwcy5nby5pZC9wdWJsaWNhdGlvbi8yMDE5LzA4LzE
36 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
2Lzg4YjUxNDZhNDEyZTljZmU2M2ExMDdhZS9rYWJ1
cGF0ZW4tc2FtcGFuZy1kYWxhbS1hbmdrYS0yMDE5L
mh0b
BPS. (2020). Kabupaten Sampang Dalam Angka (Sampang
Regency in Figures) 2020. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Sampang.
https://sampangkab.bps.go.id/publication/downloa
d.html?nrbvfeve=MmY1MmEzOTA1YzJjYTE1MTJiNz
U0ZjUy&xzmn=aHR0cHM6Ly9zYW1wYW5na2FiLmJ
wcy5nby5pZC9wdWJsaWNhdGlvbi8yMDIwLzA0LzI3
LzJmNTJhMzkwNWMyY2ExNTEyYjc1NGY1Mi9rYWJ1
cGF0ZW4tc2FtcGFuZy1kYWxhbS1hbmdrYS0yMDIwL
mh0b
BPS. (2021). Kabupaten Sampang Dalam Angka (Sampang
Regency in Figures) 2021. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Sampang.
https://sampangkab.bps.go.id/publication/downloa
d.html?nrbvfeve=ZTdlZmRkNDczNDY0OGRkYWQzM
WJjZmI4&xzmn=aHR0cHM6Ly9zYW1wYW5na2FiLm
Jwcy5nby5pZC9wdWJsaWNhdGlvbi8yMDIxLzAyLzI2
L2U3ZWZkZDQ3MzQ2NDhkZGFkMzFiY2ZiOC9rYWJ1
cGF0ZW4tc2FtcGFuZy1kYWxhbS1hbmdrYS0yMDIxL
mh0b
BPS. (2017). Profil Kabupaten Sampang 2017. Pemerintah
Kabupaten Sampang. https://sampangkab.go.id/wp-
content/uploads/2018/02/ProfileSampang2017.pdf
Ditjen PUPR. (2019). RPI2-JM Rencana Terpadu dan
Program Investasi Infrastruktur Kabupaten
Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020 37
BAGIAN II
Banjir Sampang dalam Lintasan Sejarah
1
Drainase juga menjadi indikator penting. Seperti dalam studi kasus
banjir yang menggenang di area Polres Sampang dan sebelah selatan
Pemkab Sampang. Banyaknya genangan air diduga sebagai akibat
buruknya sistem drainase di tengah kota akibat air tidak bisa lancer
mengalir ke selokan, sehingga air banyak menggenang di jalan. Ketika
hujan tiba, rendaman air di area ini mencapai kedalaman 25 cm,
kedalaman di Bapepkan sedalam 30 cm. Lihat Radar Madura, 12
Februari 2009. “Sistem Drainase Memprihatinkan”.
54 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
2
Curah hujan di Kota Sampang pada tahun 2009/2010 berkisar 208,5
mm dengan intensitas curah hujan bulanan dapat diklasifikasikan
menjadi 5 (lima) kelas yakni (1) 10-15 mm (sangat ringan), (2) 16-85
mm (ringan), (3) 86-295 mm (sedang), (4) 296- 545 mm (lebat), dan (5)
546-845 mm (sangat lebat). Rata-rata intensitas hujan yang terjadi
masuk dalam kategori sedang yakni (86-295 mm). Dengan klasifikasi
ini wilayah Kota Sampang tergenang banjir dengan kedalaman rata-
rata 1,3 meter. Lihat Dutanegara, P. 2014. Arahan Penanganan Banjir
Di Kawasan Perkotaan Kecamatan Sampang Melalui Peningkatan
Pelayanan Drainase, hlm 64.
Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020 55
• Kel. Dalpenang,
Banyuanyar, Kel.
Rongtengah, Karang
Dalem, Gunung Sekar,
2020 - Polagan, Tanggumong,
Banyumas, Pangilen,
Kemuning, Gunung
Maddah, Panggung,
Paseyan.
(Sumber: data diolah dari Koran Harian Bangsa, 9 Februari 2012,
Surya, 28 April 2010; Data BPBD Sampang Tahun 2015, 2016, 2017,
2018, 2019).
3
Beberapa anak sungai yang cukup besar yang bermuara di Kali
Kemuning antara lain yakni Kali Kelakat, Kali Serpong, dan Kali G
Modah. Sedangkan pada bagian hulu Kali Kemuning terdapat 2 sungai
besar yang berpotensi jika dikembangkan sebagai pembangunan
waduk antara lain yakni Kali Kelakat dan Kali Serpong. Lihat Tirmidzi,
A. 1993. Tinjauan Kembali Perencanaan Short Cut K. Kemuning
Sampang Madura. Skripsi ITS. Bidang Studi Hidroteknik Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Surabaya, hlm 1.
60 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
Daftar Rujukan
Andhika, F. 2017. Penerapan Sistem Ecodrainage Dalam
Mengurangi Potensi Banjir
Agustini, L. 2016. Pengelolaan Tata Guna Lahan Sebagai
Penanganan Banjir Das Kemoning, Kabupaten
Sampang. Tesis ITS. Bidang Keahlian Manajemen
Aset Infrastruktur, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Teknik Sipil Dan Perencanaan, Surabaya.
Algemeen handelsblad voor Nederlandsch-Indie, 24 Maret
1930. “Bandjir te Sampang”
Bataaviaasche Nieuwsblad, 28 Februari 1921, 28 Februari
1921. “Overstroomingen op Madoera”.
Cahyaningrum, G. 2020. Bencana Banjir di Pulau Madura.
Surabaya: Pusataka Indis.
Dutanegara, P. 2014. Arahan Penanganan Banjir Di
Kawasan Perkotaan Kecamatan Sampang Melalui
Peningkatan Pelayanan Drainase.
Repository.its.ac.id, dari
https://repository.its.ac.id/id/eprint/81905.
De Indische Courant, Van Doenderdag, 24 Januari 1935.
“De Bandjir te Sampang”.
_______, Van Zaterdag 26 Januari 1935, Vierde Blad.
“Soemenep, van onzen correspondent, Het
noodweer”.
_______, Van Woensdag. 17 April 1935, Derde Blad.
“Bandjir te Sampang”.
62 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
BAGIAN III
Penyebab Banjir Sampang
A. Banjir Kiriman
Menurut M. Syahril yang dikutip oleh Sarah Jeihan I.P
dalam tugas akhirnya yang berjudul “Analisa Daerah
Rawan Banjir di Kabupaten Sampang Menggunakan
Sistem Informasi Geografis Dengan Metode Data Multi
Temporal” disebutkan bahwa kategori atau jenis banjir
terbagi berdasarkan lokasi sumber aliran permukaan dan
66 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
(a)
68 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
(b)
Gambar 3.1 (a) Banjir yang terjadi tahun 2021 di Kelurahan
Rongtengah, (b) Pembangunan Sitpel disepanjang aliran Sungai
Kemuning di Jalan Bahagia.
(Sumber: (a) Dokumentasi BPBD Kab. Sampang, (b) Dokumentasi
pribadi peneliti, 2021)
G. Masalah Drainase
Faktor masalah sistem drainase tidak dapat
dipisahkan dari penyebab adanya banjir. Begitu pula di
Sampang, buruknya sistem drainase tiap tahunnya selalu
menjadi permasalahan yang harus diatasi oleh
pemerintah. Drainase didefinisikan sebagai serangkaian
bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau
membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan,
sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal
(Dutanegara, 2014: 23). Seperti telah disebutkan pada
bagian sebelumnya bahwa wilayah Kota Sampang ini
86 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
Daftar Rujukan
Agustini, L. (2016). Pengelolaan Tata Guna Lahan Sebagai
Penanganan Banjir DAS Kemoning, Kabupaten
Sampang. Tesis Diterbitkan. Surabaya : Fakultas
Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi
Sepuluh November.
Cahyaningrum, G.A. (2020). Bencana Banjir di Pulau
Madura, 1875-1940. Surabaya: Pustaka Indis.
Dutanegara, P. (2014). Arahan Penanganan Banjir Di
Kawasan Perkotaan Kecamatan Sampang Melalui
Peningkatan Pelayanan Drainase. Skripsi diterbitkan.
Surabaya: Fakultas Arsitektur, Desain, dan
Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh November.
Earth.google.com
Geheugen.delpher.nl
Harian Surabaya Pagi, 12 Februari 2009. Sistem Drainase
Memprihatinkan.
Jeihan, S.I.P. (2017). Analisa Daerah Rawan Banjir di
Kabupaten Sampang Menggunakan Sistem
Informasi Geografis Dengan Metode Data Multi
Temporal. Tesis diterbitkan. Surabaya: Fakultas
Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020 89
BAGIAN IV
Dampak Banjir dan Beberapa Bukti Nyata
Gambar 4.1 (a) Foto Banjir di Kelurahan Rongtengah Tahun 2020, (b)
Foto Banjir di Daerah Monumen Trunojoyo Tahun 2018
(Sumber: Koleksi Arsip Kelurahan Rongtengah)
- Sekitar 25 rumah
penduduk rusak di 5 desa
- Rumah-rumah rusak
Februari,
- Hewan ternak hanyut
5. Maret, April Sampang
- Padi dan bahan-bahan
1917
pokok rusak
- Beberapa rumah
penduduk hanyut.
Februari - Lalu lintas dengan trem
6. -
1921 uap diberhentikan selama
3 hari karena adanya
pergeseran jalur
Kantor Asisten Residen
7. Maret 1930 Sampang
terendam banjir.
- Lalu lintas ditutup
- Perusahaan Djati dan
8. Januari 1935 -
produknya mengalami
kerusakan
April dan
Lalu lintas jalan raya dan
9. Agustus Sampang
kereta api ditutup.
1939
10. 1991 Kel. Dalpenang Terminal terendam banjir
- Puluhan hektare sawah
Ds. Paseyan,
terendam banjir antara
Februari Panggung,
11. 0,5-1 meter
2009 Gunung
- Rumah-rumah warga
Maddah
terendam banjir
Ds. Pasian,
Puluhan rumah dan
Panggung,
12. April 2010 hektare sawah terendam
Gunung
banjir.
Maddah
Ds. Pasiyan,
Ds. Kemoning, Hampir ratusan rumah
Februari
13. Kel. Gunung terendam banjir dari tiga
2012
Sekar, Kel. kelurahan.
Dalpenang
Desa - Macet dibeberapa ruas
Panggung, jalan
14. Maret 2015
Paseyan, dan - Aktifitas perekonomian
sekitarnya terhambat
96 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
- Sarana infrastruktur
rusak
Kel.
Dalpenang, Ds.
Paseyan,
Gunung
Genangan air merendam
Februari Maddah,
sejumlah rumah, jalan,
2016 Tanggumong,
persawahan, tambak.
Kemoning,
Panggung, dan
Banyumas, Kel.
Rongtengah.
- Satu Desa Gligis
terendam banjir,
persawahan gagal panen,
Ds. Glisgis,
sejumlah ruas jalan rusak
Gunung
dengan panjang sekitar ±
Maddah,
April 2016 15 m.
Paseyan,
- Menggenangi sejumlah
PanggungKel.
rumah, jalan, jembatan,
Dalpenang
14. tambak, dan persawahan.
- Akses jalan menuju
Karang Penang terhambat.
Glisgis,
- Rumah-rumah terendam
Panggung,
banjir.
Gunung
- Plengsengan jembatan
Maddah,
Mei 2016 rusak.
Paseyan, Kel.
- Sejumlah ruas jalan rusak
Dalpenang,
dengan panjang sekitar 50
Kel.
m.
Rongtengah
Panggung,
Gunung
Maddah,
Juni,
Paseyan,
September,
Banyumas, Rumah-rumah dan ruas
Oktober,
Tanggumong, jalan terendam banjir.
November
Kel.
2016
Dalpenang,
Kel.
Rongtengah,
Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020 97
Gunung Sekar,
Karang Dalem
Ds.
Tanggumong,
Ds. Kemoning,
Ds. Paseyan,
Ds. Panggung,
Ds. Gunung
Maddah, Kel.
- Rumah-rumah terendam
Gunung Sekar,
banjir.
Februari dan Kel.
15. - Gedung-gedung fasilitas
Maret 2017 Rongtengah,
umum seperti sekolah
Kel. Karang
terendam.
Dalem, Kel.
Dalpenang,
Kel. Polagan,
Kel.
Banyuanyar,
Kel. Banyumas,
Ds. Pangilen
Ds.
Tanggumong,
Ds. Kemoning, - Rumah-rumah terendam
Ds. Paseyan, banjir.
Ds. Panggung, - Gedung-gedung fasilitas
Ds. Gunung umum seperti sekolah
Maddah, Kel. terendam.
Februari, Gunung Sekar, - Terendamnya Kantor
Maret, Kel. Kelurahan Dalpenang
16.
Desember Rongtengah, - Rumah Dinas Wabup
2018 Kel. Karang Sampang
Dalem, Kel. - Kantor Bangkesbangpol
Dalpenang, - Pasar Rongtengah
Kel. Polagan, - Kantor Radio RRI
Kel. - Pasar Sore (Deg-Gedek)
Banyuanyar, - Pos Monumen Kota
Kel. Banyumas,
Ds. Pangilen
Januari, Ds. Panggung,
- Rumah-rumah terendam
17. Maret, April Ds. Gunung
banjir.
2019 Maddah, Kel.
98 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
B. Korban Jiwa
Selain menyebabkan kerugian dalam segi material,
baik dalam bidang infrastruktur dan sebagainya, bencana
banjir juga menyebabkan adanya beberapa korban jiwa
ataupun korban terdampak banjir. Mulai dari anak-anak
hingga orang dewasa menjadi korban dari bencana banjir
Sampang. Surat kabar pada masa kolonial tidak selalu
Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020 99
Ds. Gunung
1.454 Jiwa
Maddah
Kel. Gunung Sekar -
Kel. Rongtengah 6.200 Jiwa
Kel. Polagan 500 Jiwa
Kel. Karang Dalem 726 Jiwa
Kel. Banyuanyar 210 Jiwa
Kel. Dalpenang 5.260 Jiwa
Masih dalam pendataan
12. 2019 -
dan Assesment
Kel. Dalpenang 5.404 Jiwa
13. 2020 Banyuanyar 351 Jiwa
Kel. Rongtengah 3.901 Jiwa
Karang Dalem 350 Jiwa
Gunung Sekar 5.017 Jiwa
Polagan 991 Jiwa
Tanggumong -
Banyumas -
Pangilen 1.406 Jiwa
Kemuning -
Gunung Maddah 237 Jiwa
Panggung -
Paseyan -
(Sumber: Diolah dari, De locomotief, 31 Desember 1875; Bataviaasch
handelsblad, 04 Januari 1876; Bataviasch niewsblad, 28 Februari
1921; De Standaard, 24 Januari 1935; Taufiqurrahman, 12 Juni 2013;
Abdul Maat, 08 Juni 2021; Waki, 09 Juni 2021; Data BPBD Sampang
Tahun 2015, 2016, 2017, 2018, 2019; Dinas Sosial Tahun 2020)
(a)
(b)
Gambar 4.3 (a) Foto Kondisi Banjir di Halaman SMKN 1 Sampang (b)
Foto Kondisi Banjir di Ruang Kelas SMKN 1 Sampang Tahun 2016
(Sumber: Koleksi Arsip Humas SMKN 1 Sampang)
106 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
(a)
Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020 107
(b)
D. Munculnya Penyakit
Banjir meninggalkan dampak yang merugikan
masyarakat, baik dalam segi ekonomi, sosial begitu juga
dengan kesehatan. Banjir juga dapat berdampak bagi
kesehatan masyarakat yang terdampak. Penyakit ini dapat
menyebar dengan cepat karena didukung oleh
berkurangnya kebersihan lingkungan setelah terjadinya
banjir. Selama periode 1875-1940 banjir yang terjadi di
Madura Barat menyebabkan kerugian seperti hilangnya
harta benda, hewan ternak, dan juga semakin diperburuk
oleh adanya penyakit yang datang setelah banjir
(Cahyaningrum, 2020:99). Sejak masa kolonial, penyakit-
penyakit yang datang pasca bencana banjir dan kurangnya
air bersih sudah sering terjadi. Hal serupa dengan yang
terjadi di Sampang yaitu pada tahun 1897 setelah hujan
besar di sekitar Surabaya menyebabkan munculnya
penyakit perut, demam, dan influenza (Haagsche courant,
09 Februari 1897).
Pada masa kolonial, terdapat salah satu wabah
penyakit yaitu kolera4 yang mulai masuk di Surabaya pada
abad ke-19 dengan tingkat kematian sebesar 41%
4
Seorang dokter yang berasal dari Inggris yaitu John Snow berhasil
membuktikan bahwa penyakit kolera yang menyebar di Kota London
pada pertengahan abad ke-19 berasal dari saluran air minum yang
tidak sehat. Lihat Andi Achdian, (Jurnal Sejarah:2020), Politik Air
Bersih: Kota Kolonial, Wabah, dan Politik Warga Kota, hlm. 101.
Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020 109
5
Demam Berdarah Dengue (DBD) dikarenakan oleh virus dengue dari
famili Flaviviridae dan genus Flavivirus yang ditularkan melalui
nyamuk. Jenis nyamuk yang paling sering menularkan atau
menimbulkan wabah demam berdarah yaitu nyamuk Aedes aegypti
subgenus Stegomya. Lihat Hindra I. Satari & Mila Meiliasari,
(Jakarta:2004), hlm 2-4.
112 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
6
Penyakit leptospirosis disebabkan oleh spirochaeta yang termasuk
dalam genus Leptospira, dan merupakan infeksi yang diperoleh
melalui kontak dengan hewan maupun lingkungan yang
terkontaminasi oleh urine hewan tersebut. Lihat Albert I Ko.,
Mitermayer Galvao Reis., Cibele M.R.D., Warren D.J.J., Lee W.R., &
Salvador, (The Lancet:1999), hlm. 820. Bakteri yang ditularkan
biasanya berasal dari ginjal dan urine tikus. Lihat Annisa Rahim & R.
Yidhastuti, (Jurnal Kesehatan Lingkungan:2015), hlm. 49.
114 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
Daftar Rujukan
Achdian, A. 2020. Politik Air Bersih: Kota Kolonial, Wabah,
dan Politik Warga Kota. Jurnal Sejarah, Vol. 3/1.
Abdul Maat. 08 Juni 2021. Komunikasi Personal.
Bataviaasch handelsblad. 04 Januari 1876. Uit Pamakassan
dd. 25 December.
Bataviasch niewsblad. 28 Februari 1921. Overstroomingen
op Madoera.
Bu Rina. 09 Juni 2021. Komunikasi Personal.
Cahyaningrum, G.A. 2020. Bencana Banjir di Pulau
Madura, 1875-1940. Surabaya: Pustaka Indis.
Daftar Kejadian Bencana Alam & Bencana Lain-lain Tahun
2015. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Sampang.
_______, 2016. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Sampang.
_______, 2017. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Sampang.
_______, 2018. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Sampang.
Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020 115
BAGIAN V
Disaster Relief
Muhammad Novel
7
De op den 24sten der vorige maand hier ter stede geheerscht
hebbende bandjirs overtroffen, naar verluidt, die van 1918 en vorige
jaren, Serie Bundel Burgelijke Openbare Werken (banjir yang
menggnang di Kota ini pada tanggal 24 bulan lalu dilaporkan
melampaui tahun 1918 dan tahun-tahun sebelumnya) dalam
Cahyaningrum, Gita Ayu, Bencana Banjir di Pulau Madura 1875 – 1940
(Surabaya: Pustaka Indis, 2020), hlm 70
122 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
8
Dikutip dari laman resmi bpbd.sampang.go.id, pada tanggal 27 Juni
2021.
130 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
9
Koran Kliping Pemerintah Kabupaten Sampang, 7 Maret 2009.
Dengan judul “Petani Merugi Panen Dini”.
Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020 131
F. Dapur Umum
Dapur umum adalah tempat untuk menyiapkan dan
menyediakan konsumsi bagi korban bencana alam. Dapur
umum biasa didirikan oleh petugas penanganan korban
bencana ataupun relawan. Di Sampang, terdapat dua
dapur umum yaitu yang dikelola oleh Pemerintah Daerah
melalui Dinas Sosial dan dapur umum yang didirikan
masyarakat di berbagai titik. Syarat pendirian hingga lokasi
pendirian dikelola oleh Dinas Sosial. Posko Tagana berada
di Dinas Sosial, kemudian Tagana juga memberikan
bantuan tenaga di beberapa dapur umum yang tersebar.
Selain itu petugas yang berpartisipasi juga berasal dari
pegawai pemerintahan, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Sampang, relawan yang berasal dari masyarakat
hingga organisasi pelajar.
Tercatat pada 11 Oktober 2012, dijelaskan bahwa
pengungsi korban Banjir Sampang masih belum bisa
memanfaatkan bantuan bencana. Hal ini disebabkan
karena belum adanya dapur umum sebagai ruang untuk
memanfaatkan bantuan tersebut. Bantuan beras, minyak
goreng, mie instan, sarden dan kebutuhan pokok lainnya
138 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
Jl. Sejahtera
Jl. Keramat Agung
Jl. Garuda
Jl. Delima
Jl. Kenari
4 PMI
Jl. Aji Gunung
Jl. Teuku Umar
Jl. Rajawali Baru
Jl. Imam Bonjol
Jl. Suhada’
5 Suhadak (Sukarjo) Pangarangan
Jl. Panglima Sudirman
Teratai
Desa Kamoning (Taufik
6 Ds. Kamuning
Kades)
7 Desa Tanggumong (Katar) Ds. Tanggumong
8 Desa Banyumas (Kades) Ds. Banyumas
(sumber: Surat edaran pendistribusian nasi bungkus Dapur Umum
oleh Dinas Sosial Kabupaten Sampang)
Daftar Rujukan
Achmad Faisol. 31 Juli. 2021. Komunikasi Personal.
bpbd.sampangkab.go.id. Website resmi BPBD Sampang,
diakses pada 27 Juni 2021.
Cahyaningrum, Gita Ayu. 2020. Bencana Banjir di Pulau
Madura 1875 – 1940. Surabaya: Pustaka Indis.
Koran Harian Bangsa, 28 Maret 2009, halaman 29.
Koran-koran Kliping DISARPUS Kota Sampang.
Koran Kliping Pemerintah Kabupaten Sampang, 7 Maret
2009 bertajuk “Petani Merugi Panen Dini”
Koran Surya – Sampang, halaman 7, tanggal 23 Februari
2009.
Koran 11 Oktober 2012, bertajuk “Pengungsi Belum Bisa
Nikmati Bantuan”
kominfo.jatimprov.go.id. “Banjir Sampang, Dinsos
Salurkan Bantuan Senilai Rp. 196,5 Juta”. Website
resmi Kominfo A Bantuan tersebut telah diterima
oleh Pemda Sampang Jawa Timur, diakses pada 18
Agustus 2021.
Nugroho, Sigit Sapto, dkk. 2020. Hukum Mitigasi Bencana
di Indonesia. (Ed. Muhammad Tohari). Klaten:
Lakeisha.
Rijanta, R., dkk. 2018. Modal Sosial dalam Manajemen
Bencana. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Surat edaran pendistribusian nasi bungkus (Dapur Umum)
oleh Dinas Sosial Kabupaten Sampang.
Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020 143
BAGIAN VI
Mitigasi Banjir
5. Loteng
Loteng atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal
dengan tingkat (bangunan lantai 2), merupakan upaya
mitigasi yang paling umum dilakukan oleh warga yang
daerahnya rawan banjir. Mitigasi dengan membangun
loteng ini biasanya digunakan oleh warga dengan strata
ekonomi menengah ke atas karena memang dalam
membangun loteng ini membutuhkan biaya yang tidak
sedikit. Sehingga, untuk warga dengan strata ekonomi
menengah ke bawah kebanyakan memilih untuk tidak
membangun loteng. Pembangunan loteng ini mulai banyak
dilakukan sekitar tahun 2010 hingga setelahnya karena di
atas tahun tersebut hampir setiap tahun Sampang dilanda
bencana banjir. Bahkan pernah terjadi 21 kali banjir dalam
setahun.
2. Simulasi Bencana
Simulasi bencana merupakan salah satu upaya yang
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sampang guna
meminimalisir dampak yang ditimbulkan suatu bencana
entah itu bencana alam ataupun bencana sosial. BPBD
Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020 165
6. Penanaman Mangrove
Banjir merupakan sebuah bencana alam oleh
karenanya juga bisa ditangani dengan cara memperbaiki
dan melindungi alam. Memperbaiki alam bisa dengan
berbagai cara, salah satunya dengan menanam tanaman
mangrove. Penanaman mangrove banyak dilakukan oleh
berbagai instansi pemerintah mulai dari Dinas Lingkungan
Hidup, Polres Sampang hingga Kampung Siaga Bencana
(KSB) di bawah naungan Dinas Sosial. Bukan hanya
pemerintah yang menanam mangrove akan tetapi
masyarakat dari berbagai kelompok sosial pun tidak kalah
seperti aktivis lingkungan, pecinta alam dari SMA seperti
Gaspala dan lain sebagainya.
Menanam mangrove memiliki sangat banyak sekali
manfaatnya diantaranya dapat menjadi tempat hidup
ekosistem laut, mencegah terjadinya abrasi dan tentu saja
174 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
Daftar Rujukan
Erwin. 16 Juni 2021. Komunikasi Personal.
Hadi, N. 27 Juni 2021. Komunikasi Personal.
Hadi, A.F. 6 Juli 2021. Komunikasi Personal.
Imron. 29 Juni 2021. Komunikasi Personal.
Imron. 5 Juli 2021. Komunikasi Personal.
Iman. 8 Juni 2021. Komunikasi Personal.
Junaidi. 29 Juni 2021. Komunikasi Personal.
Koleksi Arsip Dinas Sosial Kabupaten Sampang
Njatrijani, R. 2018. Kearifan Lokal dalam Perspektif Budaya
Kota Semarang. Gema Keadilan Edisi Jurnal, 5(1), 16-
31.
Sunarmi. 26 Juni 2021. Komunikasi Personal.
176 Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020
BAGIAN VII
Banjir Sampang, Akankah Berakhir?
Ronal Ridhoi
Daftar Rujukan
Bankoff, G. and Christensen, J. (2016). Natural hazards and
peoples in the Indian Ocean world: bordering on
danger. Springer.
Boomgard, P., Colombijn, F. and Henley, D. (1997). Paper
landscapes: Explorations in Environmental History of
Indonesia, KITLV Press Leiden.
Cahyaningrum, G. A. (2020). Bencana Banjir di Pulau
Madura 1875-1940. Surabaya: Pustaka Indis.
Darmawan, K., Hani’ah, H. and Suprayogi, A. (2017).
Analisis Tingkat Kerawanan Banjir Di Kabupaten
Sejarah Banjir Sampang, 1872 – 2020 195