Anda di halaman 1dari 11

Judul :

Abstrack:

Pendahuluan:

Tren perkembangan abad ke-21 mengharuskan individu untuk terus mengembangkan diri agar
mampu menggunakan keterampilan era tersebut secara efektif. Berpikir kritis (CT) adalah salah satu
keterampilan dasar abad ini untuk perkembangan intelektual individu dalam menjaga kesejahteraan
global. Penggabungan CT ke dalam konten materi pelajaran adalah salah satu upaya untuk melatih
individu berpikir kritis (Ba & Gürsoy, 2021)

Perkembangan cepat ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Abad ke-21 menuntut agar para siswa
memiliki keterampilan yang memadai, termasuk berpikir kritis dan pemecahan masalah, untuk
bersaing secara global. Sistem pendidikan bertanggung jawab dalam mempromosikan keterampilan
tersebut melalui pengalaman belajar mengajar, termasuk materi pelajaran dan media pembelajaran
yang digunakan dalam proses belajar di kelas. (Habiddin et al., 2022)

Sistem pendidikan global menekankan bahwa para pelajar perlu fokus pada STEM untuk menguasai
pengetahuan ilmiah secara berkelanjutan dengan lebih bermakna. Oleh karena itu perlu mengambil
langkah progresif untuk memperkuat STEM dalam sistem pendidikan guna memastikan
pembangunan ekonomi negara selalu didukung oleh tenaga kerja terampil berkualitas. (Razali, 2021)

Method:

a. Design

Suatu penelitian literatur sistematik dilakukan untuk mengidentifikasi penelitian terdahulu yang
relevan dengan untuk dimasukkan ke dalam penelitian ini. tinjauan sistematis dilakukan
sesuai dengan Item Pelaporan Pilihan untuk tinjauan sistematis dan pedoman Meta-
analisis (PRISMA) (Moher et al.,2009).

b. Search development and sample


Pencarian literatur tinjauan melalui publish of perish yang mencakup dua
database elektronik: Google scholar dan scopus. Rangkaian keyword pencarian
digunakan untuk mencari hal-hal “development of 21st century skills”,
“development of 21st century skills, secondary school”, “problem solving,
development of 21st century skills, secondary school”, “problem based learning,
development of 21st century skills, secondary school”, “problem solving,
problem based learning, development of 21st century skills, secondary school”,
“problem solving, problem based learning, development of 21st century skills,
secondary school, STEM”, “problem solving, development of 21st century skills,
secondary school, STEM”, dan “problem based learning, development of 21st
century skills, secondary school, STEM”. Penelusuran literatur dilakukan
selama satu decade dari tahun 2013 hingga 2023 mengenai pengembangan
skill abad 21 di sekolah pendidikan menengah. Berdasarkan pedoman
PRISMA, ditemukan 1395 paper referensi yang ditemukan dalam penelusuran
literatur; setelah duplikat masih terdapat 1280 paper referensi dan setelah non
jurnal dihapus masih terdapat 1169 artikel yang memenuhi kriteria. Dan
kemudian setelah dilakukan penggunaan rujukan untuk 5 tahun terakhir dari
tahun 2019 hingga 2023 maka terdapat 641 artikel termasuk tipe prosiding dan
conference. Setelah itu dilakukan proses screening dengan mengeluarkan
pengembangan skill abad 21 yang bukan pada tingkat sekolah pendidikan
menengah, ditemukan 33 artikel yang memenuhi kriteria (lihat : bagan 1).

Pencarian literatur elektronik: Publish of Perish (Scopus, Google scholar)

identifikasi Referensi temuan sebelum penyaringan:


Pencarian inisiasi (n= 1395) Menghapus duplikat (n = 115)

Bukan artikel jurnal (n = 111)

Bukan 5 tahun terakhir : (n= 528)

screening Record yang akan disaring Referensi pengecualian :

Bukan pengembangan skill abad 21 dan


(n= 641) bukan pada jenjang pendidikan menengah
(n = 608)

Uji kelayakan
Record uji kelayakan
Memilih artikel yang relevan sesuai dengan
maksud dan tujuan penelitian secara
(n=641) keseluruhan. Artikel focus pada
pengembangan skill abad 21 pada jenjang
pendidikan menengah.

Ulasan yangReferensi
termasukyang
kriteria
termasuk kriteria

(n=33)
Result:

Berdasarkan sumber referensi yang masuk dalam kategori dan berhubungan dengan topik menurut
penulis untuk digunakan jadi data primer berasal dari beberapa negara dimana artikel tersebut yang
terindeks scopus dan conference (proceeding). Distribusi negara tersebut dapat dilihat dalam grafik
berikut.

0
lia ria da le ca ny ia an ia d an ia a in nd rki UK US
tra ust ana Chi tari ma nes hst lays rlan kist an fric Spa rla Tu
s A C s r o k a e Pa m a e
Au Co Ge Ind aza M eth Ro uth itz
K N o S w
S

Berdasarkan grafik di atas ditemukan bahwa negara yang paling banyak mempublish tentang riset
pengembangan skill abad 21 adalah negara Switzerland kemudian diikuti oleh negara US. Dan
temuan berdasarkan riset penelitian dalam referensi yang sesuai kategori bahwa penulis atau
peneliti yang paling banyak menulis tentang riset pengembangan skill abad 21 berasal dari negara
Malaysia dan US. Hal ini dapat kita lihat dari diagram berikut.
Switzerland Australia canada Pakistan Kazakhstan
Indonesia Thailand Costarica Colombia south africa
Nigeria Spain Malaysia Saudi Arabia Turki
Germany US UK

Pengembangan skill abad 21 yaitu 4C (collaboration, communicating, critical thinking, creative) dapat
diimplementasikan di jenjang pendidikan menengah melalui beberapa strategi yang diintegrasikan
dalam lembaga pendidikan. Berdasarkan kajian riset penelitian yang dianalisis oleh penulis juga
menggunakan metode penelitian yang berbeda-beda dalam pengembangan skill abad 21 di jenjang
pendidikan menengah. Penulis menyajikan grafik distribusi metode yang digunakan dalam rujukan
literatur yang sesuai dengan kategori.

Author Year Metode Strategi pengembangan


C. Borg Preca 2023 kuantitatif STEM (Science, Technology,
Engineering, and Mathematics)
education
E. Swanzy-Impraim 2023 kualitatif initial teacher education (ITE)
C.M. Norris 2023 kuantitatif Tournament of Minds (TOM)
critical thinking, communication, and
collaboration (4Cs)
C. Chookhampaeng 2023 kualitatif computational thinking
J. Khlaisang 2023 kuantitatif 21st century learning skills
T Ullah, M Ghafoor 2023 kuantitatif transformational leaders
L. Ibrayeva 2022 kualitatif teachers’ beliefs about creativity
F. Sepulveda 2022 kualitatif 21st century learning skills
H. Habiddin 2022 R&D Information and Communication
Technology (ICT)
N. Phuseengoen 2022 kuantitatif STEM (Science, Technology,
Engineering, and Mathematics)
concepts
J. Hernández-Fernández 2022 kualitatif upper secondary school curriculum
D.F.P. Pérez 2022 kualitatif the concept of algorithmic thinking
T. de Wet 2022 kuantitatif capabilities approach for collaboration,
constructive relationships and
educational literacy
A.D. Marthaliakirana 2022 quasi computational thinking
experimental
Author Year Metode Strategi pengembangan
M. Domingo-Coscollola 2022 kualitatif learning cartographies
AA Yaki 2022 quasi- integrated STEM to enhance critical
experimental thinking
F. Razali 2021 kuantitatif integrated STEM in secondary
curriculum
M.D. Ojeda 2021 R&D inquiry activities
M.F.T. Saearani 2021 kualitatif Dance pedagogy
M. Alsharija 2021 kualitatif developmental projects and policies
H.K. Bağ 2021 mix method language learning
I. Basson 2021 kualitatif integrated STEM in curriculum
alignment
M.Á. Queiruga-Dios 2021 PBL Project-Based Learning (PBL)
M.A. Tiro 2021 R&D literacy Curriculum
A. Bako 2020 kualitatif inquiry-based learning
S. Rodriguez 2020 quasi- entrepreneurship education
experimental
N. Thambu 2020 kualitatif forum theatre
E. Cevik 2020 kualitatif cultivating STEM literacy and integrated
STEM education
AM Zain, H Abdullah, JNI Adnan 2020 R&D Module development

AAA Alhawri, AAN Alqudsi 2020 kuantitatif teacher's role


R Hite, A McIntosh 2020 kualitatif integrated STEM using the engineering
design process (EDP) and 3D mixed
reality (a combination of virtual and
augmented realities)
Ö Zehra, İ Kozikoğlu 2020 kuantitatif educational technology competencies
F.Z. Mohamed Zaki 2019 R&D computational thinking assessment

Berdasarkan grafik tersebut ditemukan bahwa jenis metode yang paling banyak digunakan dalam
riset penelitian pengembangan skill abad 21 yaitu jenis penelitian kualitatif dan metode penelitian
yang paling sedikit digunakan adalah metode penelitian mix method dan Problem Based Learning.
16
14
14

12

10 9

6 5

4 3

2 1 1

0
kualitatif kuantitatif mix method PBL quasi experimental R&D

Berdasarkan table di atas kita juga dapat melihat distribusi grafik strategi pengembangan skill abad
21 yang dilakukan di sekolah jenjang pendidikan menengah. Dari grafik dapat kita temukan bahwa
strategi yang paling banyak digunakan adalah integrasi STEM educational dalam pengembangan skill
abad 21.

8
6
4
2
0

Hasil penelitian bahwa mata pelajaran STEM mempengaruhi dan berkontribusi pada pengembangan
kreativitas pada siswa sebagai generasi muda. Temuan ini dapat diintegrasikan pada kurikulum dalam
pendidikan untuk pengembangan skill abad ke-21. (Borg Preca et al., 2023). Menurut
(Pérez & Palacio, 2022)
pemikiran algoritma dan pemikiran komputasional, penggunaan konsep pemikiran
algoritma dalam pendidikan sekolah dapat membantu dalam memahami hubungan antara
keterampilan ini dalam pemecahan masalah matematika. Hasil temuan penelitian tersebut senada
dengan penelitian implementasi pendidikan STEM berdampak terhadap ketrampilan abad 21 yang
dikenal dengan istilah skill 4C (colaboration, comunicating, critical thinking, creativity) yang
semuanya itu berkontribusi besar terhadap perkembangan minat pada siswa di jenjang pendidikan
menengah. (Phuseengoen & Singhchainara, 2022). Hal tersebut juga relevan dengan hasil penelitian
(Norris et al., 2023)bahwa TOM(tournament of Mind) memfasilitasi tim siswa dengan minat dalam
bidang Seni, Bahasa Sastra, Ilmu Sosial, serta Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Rekayasa, dan
Matematika (STEM) dalam mengembangkan keterampilan abad ke-21 (21CS) seperti kreativitas,
berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi (4Cs).

Dalam penelitian (Marthaliakirana et al., 2022) Pendidikan sains pada abad ke-21 menekankan
pengembangan keterampilan argumentasi dan berpikir kritis terkait isu-isu sosiosains (SSI) yang
diterapkan pada mata pelajaran seperti biologi. Hasil menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam
pembelajaran PBL memiliki tingkat argumentasi dan berpikir kritis yang lebih tinggi. Oleh karena itu
harus dipertimbangkan oleh para guru saat melakukan restrukturisasi pelajaran dalam pengaturan
kelas pemecahan masalah. Temuan tersebut relevan dengan hasil penelitian (Yaki, 2022)materi
pembelajaran STEM terintegrasi untuk pembelajaran genetika guna meningkatkan keterampilan
berpikir kritis siswa sekolah menengah dalam mata pelajaran biologi. Hal tersebut juga sejalan
dengan penelitian (Ojeda et al., 2021) bahwa pelaksanaan aktivitas penyelidikan dalam pelajaran
Kimia dapat berkontribusi ini terhadap perkembangan kompetensi abad ke-21. pengembangan
keterampilan ilmiah siswa akan ditingkatkan, meningkatkan literasi ilmiah mereka, yang akan
menghasilkan warga negara yang kritis, dan kemungkinan minat pada karir ilmiah-teknologi akan
meningkat.

Dengan demikian pendekatan berbasis STEM memiliki potensi untuk meningkatkan berpikir kritis
yang diaplikasikan pada bahan ajar pembelajaran guna meningkatkan keterampilan berpikir kritis
siswa sekolah menengah. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pendekatan STEM terintegrasi
lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.pendekatan terintegrasi berbasis
STEM memiliki potensi untuk meningkatkan berpikir kritis yang diaplikasikan pada bahan ajar
pembelajaran guna meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa sekolah menengah. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa pendekatan STEM terintegrasi lebih efektif dalam meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa. Dalam mengeksplorasi perubahan dalam konten dan keselarasan
ketiga mata pelajaran STEM di sistem sekolah menengah dari sudut pandang kerangka kerja
antardisiplin. Buku teks, dokumen kurikulum, dan kalender perencanaan menyediakan informasi
untuk analisis konten yang selaras dengan perkembangan teknologi. (Basson Ilsa, 2021).

Pengembangan skill abad 21 juga dapat didesain untuk mata pelajaran selain mata pelajaran STEM.
Dalam penelitian (Ba & Gürsoy, 2021) mengeksplorasi pelatihan Critical Thinking di sekolah
menengah dalam mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa asing memiliki implikasi bagi guru
bahasa bahwa integrasi CT ke dalam tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran, tugas, penilaian,
dan sikap guru adalah mungkin dan mendukung untuk peningkatan kemampuan siswa sekolah
menengah yang tingkat kemahirannya rendah sebagai pemikir yang terampil dalam bahasa target.

Pengembangan keterampilan berpikir adalah salah satu tujuan kurikulum pendidikan moral. Teater
dapat digunakan dalam pedagogi pendidikan moral untuk meningkatkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi (HOTS) melalui kegiatan teatrikal yang menunjukkan perkembangan tingkat
keterampilan berpikir siswa seperti analisis, evaluasi, dan keterampilan mencipta.
(Thambu et al., 2021)
.
Penelitian (Tiro et al., 2021)dalam temuannya bahwa pengembangan ketrampilan abad 21 pada
siswa jenjang pendidikan menengah dapat dilakukan dengan metode assesmen literasi untuk
mengukur kemampuan memahami konsep, memberikan pandangan dan menafsirkan nilai dari
deskripsi literasi. Hal ini sejalan dengan penelitian (Chookhampaeng et al., 2023) bahwa pemikiran
komputasi dianggap sebagai pengetahuan literasi (membaca, menulis, dan perhitungan) merupakan
landasan pembelajaran di abad ke-21. Cara terbaik untuk memfasilitasi dan mengembangkan
kemampuan mengajar dan belajar pemikiran komputasi bagi para guru adalah melalui pelatihan dan
kolaborasi dengan teknologi yang digunakan dalam mengajar dan pembelajaran pemikiran
komputasi (misalnya, komputer, program komputer, ponsel pintar, dan multimedia).

program pendidikan kewirausahaan menunjukkan peningkatan dalam komunikasi dan kolaborasi,


pengenalan peluang, serta berpikir kritis dan pemecahan masalah. Selain itu, terdapat hubungan
positif antara peningkatan pola pikir wirausaha dan persepsi kesuksesan karier di masa depan.
(Rodriguez & Lieber, 2020)

Pedagogi tari adalah bidang kompetensi yang kompleks dan dinamis yang melibatkan berbagai
keterampilan dan penampilan diri. Integrasi seni tari dalam pengembangkan kompetensi kebutuhan
pembelajaran abad ke-21 yangmana orientasinya standarisasi perkembangan teknologi yang relevan
untuk kurikulum, melintasi domain pengetahuan, praktik, dan perasaan. (Saearani et al., 2021)

Dengan metode visual dan naratif guru sekolah menengah menciptakan kartografi pembelajaran
kemudian menceritakan kartografi ke dalam pembahasan konsep-konsep pembelajaran dan praktik
pendidikan di abad ke-21 yang mendorong pengembagan skill 4C. (Domingo-Coscollola et al., 2022).

pengembangan media komik digital berbasis aplikasi seluler dalam pembelajaran sosial yang dapat
diintegrasikan ke dalam pembelajaran online yang dipersonalisasi. Media komik digital ini menyajikan
platform pengetahuan ilmu pengetahuan interaktif dalam bentuk media komik digital yang diperkaya
dengan teknologi Augmented Reality. (Habiddin et al., 2022)

Pengembangan kreativitas melalui pembelajaran adalah bagian penting dari kerangka sistem
pendidikan menengah. Keberhasilan implementasi kreativitas dari kebijakan dalam praktik di sekolah
bergantung pada para guru dalam sistem sekolah yang dibentuk oleh pengalaman mengajar dan
pelatihan dalam layanan initial teacher education (ITE) untuk meningkatkan kreativitas yang
merupakan salah satu keterampilan abad ke-21 dan praktik mengajar guru.
(Swanzy-Impraim et al., 2023)
. Hal tersebut juga senada dengan penelitian (Norris et al., 2023)Tim STEM implikasi untuk
pedagogi kolaborasi yang diinisiasi oleh guru dalam berbagai bidang pembelajaran. Hal tersebut
relevan dengan Guru perlu memiliki kemampuan abad ke-21 yang diintegrasikan dalam STEM untuk
meningkatkan kolaborasi, hubungan konstruktif, dan literasi pendidikan. kemampuan tersebut dapat
diwujudkan melalui literasi kognitif dan digital, perkembangan pribadi dan profesional.
(De Wet & Rothmann, 2022)
.

Keyakinan guru membentuk dan memandu praktik kelas dapat memengaruhi implementasi
kreativitas yang efektif di kelas. (Ibrayeva et al., 2022). Hal ini sejalan dalam temuan penelitian
(Mohamed Zain et al., 2020) bahwa pengembangan modul adalah salah satu komponen penting
dalam merencanakan dan proses pembelajaran dan pengajaran. Pengembangan modul perlu
menggabungkan elemen yang menarik, kreatif, interaktif, dan komunikatif, karena seharusnya
berfungsi sebagai panduan untuk mengarahkan dalam konteks tertentu. Pembelajaran abad ke-21
adalah konsep baru yang telah menjadi luas diterima secara global dan bertujuan untuk
menghasilkan pembelajar yang lebih fleksibel. Konsep ini dilengkapi dengan berbagai keterampilan
yang dapat membantu pembelajar di dunia kerja masa depan. keterampilan pembelajaran abad ke-
21 untuk sekelompok siswa sekolah menengah yang melibatkan penggunaan keterampilan TIK,
kreativitas, berpikir kritis, keterampilan kolaborasi, dan kepemimpinan.

Selain itu dalam penelitian (Alsharija & Watters, 2021)modernisasi sistem pendidikan
menjadikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan di abad ke-21
sangat penting untuk dikuasai oleh generasi muda. Oleh sebab itu sistem pendidikan perlu
memperkenalkan pengembangan dan kebijakan. Peran yang dimainkan oleh kepala sekolah
menjadi sangat penting dalam proses ini. bagaimana seorang pemimpin memfasilitasi peran
mereka sebagai agen perubahan. Menurut (Shamim, 2023) peran gaya kepemimpinan dalam
mempromosikan keterampilan abad ke-21 di kalangan siswa sekolah menengah adalah
pemimpin transformasional.

Alsharija, M., & Watters, J. J. (2021). Secondary school principals as change agents in Kuwait: Principals’
perspectives. Educational Management Administration and Leadership, 49(6), 883–903.
https://doi.org/10.1177/1741143220925090

Bağ, H. K., & Gürsoy, E. (2021). The Effect of Critical Thinking Embedded English Course Design to The
Improvement of Critical Thinking Skills of Secondary School Learners✰. Thinking Skills and Creativity,
41. https://doi.org/10.1016/j.tsc.2021.100910

Borg Preca, C., Baldacchino, L., Briguglio, M., & Mangion, M. (2023). Are STEM Students Creative Thinkers?
Journal of Intelligence, 11(6). https://doi.org/10.3390/jintelligence11060106

Chookhampaeng, C., Kamha, C., & Chookhampaeng, S. (2023). Problems and Needs Assessment to
Learning Management of Computational Thinking of Teachers at the Lower Secondary Level. Journal
of Curriculum and Teaching, 12(3), 172–178. https://doi.org/10.5430/jct.v12n3p172

De Wet, T., & Rothmann, S. (2022). SA Journal of Industrial Psychology. https://doi.org/10.4102/sajip

Domingo-Coscollola, M., Onsès-Segarra, J., & Sancho-Gil, J. M. (2022). Secondary school teachers’
learning: environments, specificities and considerations for educational practice. Educar, 58(1), 53–
68. https://doi.org/10.5565/rev/educar.1338

Habiddin, H., Ashar, M., Hamdan, A., & Nasir, K. R. (2022). Digital Comic Media for Teaching Secondary
School Science. International Journal of Interactive Mobile Technologies, 16(3), 159–166.
https://doi.org/10.3991/IJIM.V16I03.28967

Ibrayeva, L., Helmer, J., & CohenMiller, A. (2022). “Thinking outside the Yurt”: Kazakhstani upper
secondary school teachers’ beliefs about the nature of creativity and creative students. Thinking
Skills and Creativity, 46. https://doi.org/10.1016/j.tsc.2022.101176

Marthaliakirana, A. D., Suwono, H., Saefi, M., & Gofur, A. (2022). Problem-based learning with
metacognitive prompts for enhancing argumentation and critical thinking of secondary school
students. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 18(9).
https://doi.org/10.29333/ejmste/12304
Mohamed Zain, A., Ab Wahab, N., Abdullah, H., Ismail Adnan, J. N., & Mohamad Nazri, N. D. (2020).
Integrating 21st Century Skills in an English Language Summer Camp for Upper Secondary School
Students: Universiti Sains Islam Malaysia’s Experience. International Journal of Language Education
and Applied Linguistics, 49–62. https://doi.org/10.15282/ijleal.v10.3962
Moher, D., Liberati, A., Tetzlaff, J., Altman, D. G., & Grp, P. (2009). Preferred reporting items for systematic reviews
and meta-analyses: The PRISMA statement (reprinted from annals of internal medicine). Physical Therapy,
89(9), 873–880. https://doi.org/10.1093/ptj/ 89.9.873

Norris, C. M., Taylor, T. A., & Lummis, G. W. (2023). Fostering collaboration and creative thinking through
extra-curricular challenges with primary and secondary students. Thinking Skills and Creativity, 48.
https://doi.org/10.1016/j.tsc.2023.101296

Ojeda, M. D., Queiruga-Dios, M. Á., Velasco-Pérez, N., López-Iñesta, E., & Vázquez-Dorrío, J. B. (2021).
Inquiry through industrial chemistry in compulsory secondary education for the achievement of the
development of the 21st century skills. Education Sciences, 11(9).
https://doi.org/10.3390/educsci11090475

Pérez, D. F. P., & Palacio, E. V. G. (2022). Incidence of Algorithmic Thinking Skills in Problem-Solving Skills: A
Didactic Proposal in the Context of Basic Secondary Education. Estudios Pedagogicos, 48(2), 415–
433. https://doi.org/10.4067/S0718-07052022000200415

Phuseengoen, N., & Singhchainara, J. (2022). Effects of STEM-integrated movement activities on


movement and analytical thinking skills of lower secondary students. Journal of Physical Education
and Sport, 22(2), 511–517. https://doi.org/10.7752/jpes.2022.02064

Razali, F. (2021). Exploring Crucial Factors of an Interest in STEM Career Model among Secondary School
Students. International Journal of Instruction, 14(2), 385–404.
https://doi.org/10.29333/iji.2021.14222a

Rodriguez, S., & Lieber, H. (2020). Relationship Between Entrepreneurship Education, Entrepreneurial
Mindset, and Career Readiness in Secondary Students. Journal of Experiential Education, 43(3), 277–
298. https://doi.org/10.1177/1053825920919462

Saearani, M. F. T., Chan, A. H., & Abdullah, N. N. M. L. (2021). Pedagogical Competency of Dance
Instructors in The Training of Malay Court Dance Skills Among Upper Secondary Students at Johor
National Art School. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 21(2), 221–232.
https://doi.org/10.15294/harmonia.v21i2.31668

Shamim, U. T. , G. M. (2023). Role of Transformational Leadership for Promoting the 21st Century Skills
among Secondary Students. PAKISTAN LANGUAGES AND HUMANITIES REVIEW, 7(I).
https://doi.org/10.47205/plhr.2023(7-i)27

Swanzy-Impraim, E., Morris, J. E., Lummis, G. W., & Jones, A. (2023). Creativity and initial teacher
education: Reflections of secondary visual arts teachers in Ghana. Social Sciences and Humanities
Open, 7(1). https://doi.org/10.1016/j.ssaho.2022.100385

Thambu, N., Khairi Haji Othman, M., & Banu Mahadir Naidu, N. (2021). Using Forum Theatre to Develop
Various Levels of Thinking Skills among Moral Education Students in Secondary School. In Turkish
Journal of Computer and Mathematics Education (Vol. 12, Issue 3).
Tiro, M. A., Ruliana, & Aswi, A. (2021). Literacy Description of Probability for the Senior Secondary School
Students in Makassar City. Journal of Physics: Conference Series, 1863(1).
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1863/1/012013

Yaki, A. A. (2022). Fostering Critical Thinking Skills Using Integrated STEM Approach among Secondary
School Biology Students. European Journal of STEM Education, 7(1), 06.
https://doi.org/10.20897/ejsteme/12481

Anda mungkin juga menyukai