Anda di halaman 1dari 50

MODUL AJAR

Identitas Umum

A. Identitas
Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Purwokerto
Fase/ Kelas : F/ XI
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Sistem Pernapasan
Elemen : Pemahaman Biologi & Keterampilan Proses
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
B. Capaian Pembelajaran

Elemen Capaian Pembelajaran


Biologi Peserta didik memiliki kemampuan mendeskripsikan bioproses
yang terjadi dalam sel dan menganalisis keterkaitan struktur
organ pada sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau
gangguan yang muncul pada sistem organ tersebut.

C. Keterampilan Proses

Mengamati Mampu memilih alat bantu yang tepat untuk melakukan


pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan
dari obyek yang diamati.
Mempertanyakan dan Merumuskan pertanyaan ilmiah dan hipotesis yang dapat diselidiki
memprediksi secara ilmiah
Merencanakan dan Peserta didik merencanakan dan memilih metode yang sesuai
melakukan penyelidikan berdasarkan referensi untuk mengumpulkan data yang dapat
dipercaya, mempertimbangkan resiko serta isu-isu etik dalam
penggunaan metode tersebut. Peserta didik memilih dan
menggunakan alat dan bahan, termasuk penggunaan teknologi
digital yang sesuai untuk mengumpulkan serta mencatat data
secara sistematis dan akurat.
Memproses, Menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan
menganalisis data dan bertanggungjawab. Menggunakan berbegai metode untuk
informasi menganalisa pola dan kecenderungan pada data. Mendeskripsikan
hubungan antar variabel serta mengidentifikasi inkonsistensi yang
terjadi. Menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menarik
kesimpulan yang konsisten dengan hasil penyelidikan.
Mengevaluasi dan Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang
refleksi ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan
dan efeknya pada data. Meunjukkan permasalahan pada
metodologi dan mengusulkan saran perbaikan untuk proses
penyelidikan selanjutnya.
Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh termasuk di
hasil dalamnya pertimbangan keamanan, lingkungan dan etika yang
ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sainsyang sesuai
konteks penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai
format yang ditentukan.

D. Profil Pelajar Pancasila


1. Kreatif
 Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.
 Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan
sesuai dengan perubahan situasi.
2. Bernalar kritis
3. Gotong royong (kolaborasi) : kerjasama
E. Sarana dan Prasarana
1) Sarana
a. Komputer atau laptop,
b. Handphone,
c. Power point,
d. Quizziz,
e. Video pembelajaran,
f. Bacaan
g. Sumber Belajar, yang meliputi:
a) Siswa
- Pratiwi, dkk. 2007. Biologi SMA Jilid 1 Untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga
- Irnaningtyas. 2013. Biologi Kelas XI. Jakarta: Erlangga
- Munawir. 2020. Modul Pembelajaran SMA kelas XI Biologi Sistem Pernafasan.
Jakarta: Kemendikbud
- LKPD
b) Guru
- Campbell. 2004. Biologi jilid 3 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
- Sarwono, Sarlito W. 2012. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
- Siti Mariyam dan Sudjoko. Pengajaran Biologi Secara Individual. Jakarta: UI Press
2) Prasarana
a. Jaringan internet,
b. Papan tulis
c. LCD Proyeksi,
F. Target Peserta Didik
Kategori peserta didik dalam pembelajaran ini adalah peserta didik regular/ tipikal, dimana mereka
tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. Jumlah peserta didik sebanyak 36
siswa.
G. Strategi, Model, dan Metode Pembelajaran
Strategi Pembelajaran : Inquiry Learning
Moda Pembelajaran : Tatap Muka
Model Pembelajaran : Argument Drivent Inquiry
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi interaktif, ceramah interaktif dan presentasi.
Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menyebutkan organ-organ pernapasan pada manusia setelah melakukan
studi literatur dengan benar.
2. Peserta didik mampu menjelaskan struktur dan fungsi organ pernapasan pada manusia setelah
melakukan studi literature dengan benar.
3. Peserta didik mempu mengurutkan organ-organ pernapasan pada manusia setelah melakukan
studi literature dengan benar.
4. Peserta didik mampu menjelaskan proses pernapasan pada manusia setelah melakukan studi
literature dengan benar.
5. Peserta didik mampu menganalisis kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem pernapasan
setelah melakukan studi literature dengan benar.
B. Asesmen
1. Asesmen diagnostik : Preetest
2. Asesmen formatif : Diskusi, presentasi
3. Asesmen sumatif : Penilaian Harian
C. Pemahaman Bermakna
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem organ yang digunakan untuk menghirup oksigen dari
udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air, Dalam proses pernapasan, oksigen
merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan
sekitar, alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan
mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air, tujuan proses pernapasan yaitu
untuk memperoleh energi. Gangguan pernapasan mengacu pada berbagai jenis penyakit atau
gangguan yang menghambat fungsi paru-paru. Penyakit ini dapat mempengaruhi kemampuan untuk
bernafas. Penyebabnya bisa datang dari mana saja, meliputi infeksi, paparan zat berbahaya seperti
asap rokok, atau kelainan pada sistem pernapasan itu sendiri
D. Pertanyaan Pemantik
1. Apakah permasalahan yang kalian temukan pada tayangan video ‘Polusi Udara Picu Penyakit
Berbahaya”?
2. Apa saja faktor yang bisa menyebabkan gangguan pada organ pernafasan? 3. Bagaimana cara
mencegah terjadinya gangguan pada sistem pernapasan?
E. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

- Guru membuka pelajaran - Peserta didik menjawab


dengan salam dan bersama- salam dan berdo’a bersama
sama dengan peserta didik sesuai dengan agama dan
berdo’a sesuai dengan agama kepercayaan masing-masing
dan kepercayaan masing- (PK, Religius).
masing (PK, Religius).
- Guru memeriksa kehadiran - Peserta didik melakukan
peserta didik dengan presensi yang dipandu oleh
melakukan presensi (TPACK, guru (TPACK, Disiplin).
Disiplin).
- Guru mengajak peserta didik - Peserta didik merapikan
berkonsentrasi dengan cara kursi, menyiapkan buku
merapikan kursi, menyiapkan pelajaran (TPACK,
buku pelajaran (TPACK, Disiplin).
Disiplin).
- Guru meminta peserta didik - Peserta didik melakukan
untuk melakukan yel-yel yel-yel kelas untuk
kelas untuk menambah menambah semangat
semangat kegiatan kegiatan pembelajaran
pembelajaran peserta didik (Communication).
(Communication).
- Guru melakukan kegiatan - Peserta didik melakukan
kesepakatan kelas bersama kegiatan kesepakatan kelas
peserta didik yang harus bersama dengan guru yang
dilakukan selama kegiatan harus dilakukan selama
pembelajaran kegiatan pembelajaran
(Communication). (Communication).
- Guru memberikan pretest - Peserta didik melakukan
untuk pengetahuan awal preetest untuk pengetahuan
peserta didik melalui quizziz awal melalui quizziz
(Communication). (Communication).
- Guru melakukan kegiatan - Peserta didik untuk berdiri
apersepsi mengenai materi kemudian mengambil napas
yang akan diajarkan dengan sedalam-dalamnya
meminta kepada peserta kemudian menghembuskan
didik untuk berdiri kemudian dengan pelan-pelan,
mengambil napas sedalam- memperhatikan gambar
dalamnya kemudian dengan seksama dan
menghembuskan dengan menjawab pertanyaan guru
pelan-pelan, kemudian terkait perbedaan dari kedua
mengamati gambar terkait gambar yang disajikan
pernapasan yang disajikan (TPACK, Communication,
melalui PowerPoint dan Critical Thinking,
memberikan pertanyaan: Couriousity, Teliti).
“Apa yang kalian ketahui
tentang gambar tersebut?“
untuk menggali kemampuan
menganalisis (TPACK,
Communication, Critical
Thinking, Couriousity,
Teliti). - Peserta didik menjawab
- Guru memberikan pertanyaan guru terkait:
pertanyaan: “Mengapa kita “Megapa kita butuh
butuh bernapas?”, bernapas?”(Communication
“Bagaimana proses , Critical Thinking).
pernapasan?”
(Communication, Critical
Thinking). - Peserta didik menentukan
- Guru meminta peserta didik topik yang dipelajari hari ini
menentukan topik yang (Communication)
dipelajari hari ini.
(Communication). - Peserta didik mencermati
- Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleg guru
harus dicapai (TPACK) (TPACK).
- Peserta didik mendengarkan
- Guru menjelaskan alur dan memperhatikan semua
kegiatan pembelajaran hal yang disampaikan oleh
menggunakan model guru dengan seksama
Argumen-Driven Inquiry (TPACK).
pada power point (TPACK)
Identifikasi Topik Identifikasi Topik
- Guru mengorganisasikan - Peserta didik mencermati
peserta didik menjadi pembagian kelompok yang
beberapa kelompok dilakukan oleh guru dan
kooperatif yang terdiri 5 membentuk kelompok
orang dalam satu kelompok sesuai dengan arahan guru
berdasarkan gaya belajar (TPACK, Kolaborasi).
peserta didik (visual,
auditori, dan kinestetik)
(TPACK, Collaboration).
- Guru membagikan LKPD - Peserta didik membaca dan
pada setiap kelompok (PK). memahami petunjuk
penggunaan LKPD (PK).
- Guru meminta kepada - Peserta didik mendengarkan
peserta didik untuk membaca penjelasan yang diberikan
petunjuk penggunaan LKPD oleh guru dengan seksama
(PK). (PK).
- Guru memberikan penjelasan - Peserta didik mendengarkan
teknis mengenai kegiatan penjelasan teknis mengenai
pembelajaran yang akan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan (PCK). akan dilakukan (PCK).
- Guru meminta peserta didik - Peserta didik
mengidentifikasi mengidentifikasi
isu/permasalahan yang telah isu/permasalahan yang telah
disajikan dalam forum disajikan dalam forum
Google Classroom melalui Google Classroom melalui
media pembelajaran yang media pembelajaran yang
telah disediakan sesuai telah disediakan sesuai
dengan gaya belajar peserta dengan gaya belajar peserta
didik peserta didik (TPACK, didik (TPACK,
Collaboration, Kerja sama, Collaboration, Kerja sama,
Critical Thinking). Critical Thinking)
 Visual (wacana berita  Visual (wacana berita
terkait sistem pernapasan terkait sistem
pada manusia). pernapasan pada
manusia).
 Auditori (video  Auditori (video
pembelajaran terkait pembelajaran terkait
sistem pernapasan pada sistem pernapasan pada
manusia). manusia)
 Kinestetik (menjodohkan  Kinestetik
gambar organ sistem (menjodohkan gambar
pernapasan dengan organ sistem
nama-namanya). pernapasan dengan
nama-namanya).
- Peserta didik bersama
- Guru meminta peserta didik kelompoknya
bersama kelompoknya mendiskusikan
mendiskusikan permasalahan permasalahan yang dapat
yang dapat ditemukan dan ditemukan (Collaborasi,
guru berperan sebagai Critical Thinking).
fasilitator ketika terdapat hal
yang sulit dipahami oleh
peserta didik (Collaborasi,
Critical Thinking) - Peserta didik bersama
- Guru meminta peserta didik kelompoknya menentukan
bersama kelompoknya rumusan masalah dan
menentukan rumusan merumuskan hipotesis
masalah dan merumuskan berdasarkan permasalahan
hipotesis berdasarkan yang ditemukan
permasalahan yang (Collaborasi, Critical
ditemukan dan guru berperan Thinking)
sebagai fasilitator ketika
terdapat hal yang sulit
dipahami oleh peserta didik
(Collaborasi, Critical
Thinking)
Pembuatan Data Pembuatan Data
- Guru meminta peserta didik - Peserta didik bersama
bersama kelompoknya kelompoknya merancang
merancang kegiatan kegiatan penyelidikan
penyelidikan berdasarkan berdasarkan permasalahan
permasalahan yang ada untuk yang ada untuk menjawab
menjawab rumusan masalah rumusan masalah dan
dan menguji hipotesis menguji hipotesis
(Collaborasi, Critical (Collaborasi, Critical
Thinking, Creativity) Thinking, Creativity)
- Guru memfasilitasi peserta - Peserta didik dalam
didik dengan melakukan kelompok kolaborasi
kegiatan melakukan kegiatan
penyelidikan/percobaan dan penyelidikan/percobaan dan
mencatat hasil penyelidikan mencatat hasil penyelidikan
berdasarkan permasalahan berdasarkan permasalahan
yang disajikan (Collaborasi, yang disajikan
Critical Thinking) (Collaborasi, Critical
Thinking)
Pembuatan Argumen Pembuatan Argumen
- Guru meminta peserta didik - Peserta didik berdiskusi
bersama kelompoknya dengan teman kelompoknya
menjawab pertanyaaan yang untuk menjawab
telah disajikan dalam LKPD pertanyaaan yang telah
berdasarkan hasil disajikan dalam LKPD
penyelidikan/percobaan yang berdasarkan hasil
telah dilakukan dan penyelidikan/percobaan
dikuatkan berdasarkan studi yang telah dilakukan dan
literatur (Collaborasi, dikuatkan berdasarkan studi
Critical Thinking, Problem literatur (Collaborasi,
Solving, Tanggung Jawab) Critical Thinking, Problem
- Guru meminta peserta didik Solving, Tanggung Jawab)
bersama kelompoknya - Peserta didik bersama
mendiskusikan hasil kelompoknya
penyelidikan/percobaan yang mendiskusikan hasil
telah dilakukan dan penyelidikan/percobaan
dikuatkan berdasarkan studi yang telah dilakukan dan
literatur (Collaborasi, dikuatkan berdasarkan studi
Critical Thinking, Problem literatur (Collaborasi,
Solving) Critical Thinking, Problem
- Guru meminta peserta didik Solving)
bersama kelompoknya - Peserta didik bersama
memproduksi argumen kelompoknya memproduksi
berdasarkan hasil argumen berdasarkanmhasil
penyelidikan/percobaan yang penyelidikan/percobaan
telah dilakukan berdasarkan yang telah dilakukan
permasalahan yang berdasarkan permasalahan
ditemukan (Collaboration, yang ditemukan
Critical Thinking) (Collaboration, Critical
Thinking).
Sesi Argumentasi Sesi Argumentasi
- Guru meminta beberapa - Peserta didik bersama
kelompok untuk kelompoknya
mempresentasikan argumen mempresentasikan argumen
yang telah dibuat tentang yang telah dibuat tentang
kelainan atau gangguan yang kelainan atau gangguan
muncul pada sistem organ yang muncul pada sistem
pada manusia berdasarkan organ pada manusia
hasil penyelidikan terhadap berdasarkan hasil
permasalahan yang disajikan penyelidikan/percobaan
disertai dengan bukti dan permasalahan yang
alasan yang logis ditemukan disertai dengan
berdasarkan hasil studi bukti dan alasan yang logis
literatur. (Communication, berdasarkan hasil studi
Tanggung Jawab) literatur (Communication,
- Guru membimbing peserta Tanggung Jawab)
didik untuk terlibat dalam - Peserta didik terlibat
kegiatan presentasi dengan kegiatan debat dengan
memberikan kesempatan memberikan tanggpan
kepada kelompok lain untuk ataupun sanggahan [ada
memberikan sanggahan dan kepompok lain jika terdapat
tanggapan kepada kelompok argument dari kelompok
penyaji. (Collaboration, penyaji yang berbeda
Critical Thinking) dengan argument miliknya.
- Guru memberikan komentar (Collaboration, Critical
apresiasi dan komentar Thinking)
konstruktif pada peserta didik - Peserta didik
(TPACK, Collaboration) memperhatikan komentar
yang diberikan oleh guru
(TPACK, Collaboration)
Konfirmasi Konfirmasi
- Guru membimbing peserta - Peserta didik memberikan
didik untuk menyimpulkan kesimpulan terkait
tentang proses pembelajaran. pembelajaran pada hari ini
- Guru bersama dengan peserta - Peserta didik
didik melakukan refleksi dan memperhatikan penjelasan
mereview terkait materi yang dan konfirmasi yang
telah dipelajari disampaikan oleh guru dan
(Collaboration, menyampaikan terkait hal
Communication) baru yang telah didapatkan
- tentang materi yang sudah
- Guru meminta peserta didik dipelajari (Collaboration,
untuk membuat sebuah Communication).
produk (poster, infografis, - Peserta didik membuat
video, podcast, mindmap, sebuah produk (poster,
ataupun artikel) sebagai hasil infografis, video, podcast,
pemahaman terhadap materi mindmap, ataupun artikel)
perubahan dan pencemaran sebagai hasil pemahaman
lingkungan yang telah terhadap materi perubahan
dipelajari sesuai dengan dan pencemaran lingkungan
minat peserta didik. yang telah dipelajari sesuai
(TPACK, Creativity). dengan minat (TPACK,
- Guru meminta peserta didik Creativity)
untuk mengunggah produk - Peserta didik mengunggah
yang telah dibuat pada forum produk yang telah dibuat
Google Classroom (TPACK). pada forum Google
Classroom
- Guru membimbing peserta - Peserta didik membuat
didik untuk menyimpulkan kesimpulan mengenai
tentang pembelajaran hari ini. pembelajaran yang dipandu
- Guru menyampaikan oleh guru.
informasi informasi tentang - Peserta didik mendengarkan
kegiatan pada pertemuan penyampaian informasi
selanjutnya. (PCK). tentang kegiatan pada
- Guru memberikan tugas pertemuan selanjutnya.
untuk mempelajari materi - Peserta didik
pada pertemuan selanjutnya memperhatikan penjelasan
(PCK). guru dengan seksama
- Guru meminta peserta didik mengenai tugas untuk
untuk melakukan yel-yel agar mempelajari materi pada
peserta didik tetap pertemuan selanjutnya
bersemangat (Collaboration, (PCK).
Communication). - Peserta didik melakukan
- Guru menutup kegiatan yel-yel agar peserta didik
pembelajaran pada tetap bersemangat
pertemuan hari ini dengan (Collaboration,
do’a dan salam (PK, Communication).
Religius). - Peserta didik menutup
pembelajaran dengan
berdo’a dan menjawab
salam (Religius)

F. Refleksi Peserta Didik

1. Refleksi Peserta Didik

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah semua siswa terlibat dalam
proses pembelajaran?
2 Apakah peserta didik bisa memahami
materi gangguan pada sistem
pernapasan?
3 Apakah peserta didik mengalami
kendala dalam pembelajaran?

2. Refleksi Guru
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah peserta didik merasa senang
dengan kegiatan pembelajaran ini?
2 Adakah hal yang menarik dalam
pembelajaran?
3 Apakah peserta didik memahami materi
yang disampaikan guru?

Lampiran

A. Lembar Kerja Peserta Didik

SISTEM PERNAPASAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik mampu menyebutkan organ-organ pernapasan pada manusia setelah


melakukan studi literatur dengan benar.
2. Peserta didik mampu menjelaskan struktur dan fungsi organ pernapasan pada
manusia setelah melakukan studi literature dengan benar.
3. Peserta didik mempu mengurutkan organ-organ pernapasan pada manusia setelah
melakukan studi literature dengan benar.
4. Peserta didik mampu menjelaskan proses pernapasan pada manusia setelah
melakukan studi literature dengan benar.
5. Peserta didik mampu menganalisis kelainan atau gangguan yang muncul pada
sistem pernapasan setelah melakukan studi literature dengan benar.

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Dalam modul ini akan membantu kalian untuk mempermudah memahami,


mempraktekkan dan menganalisis materi dalam proses pembelajaran. Pada modul ini
diharapkan kalian benar-benar mampu memahami secara utuh materi yang ada pada
modul ini. Secara khusus, perhatikan petunjuk penggunaan modul berikut ini :
1. Bacalah modul ini secara berurutan dan pahami isinya.
2. Laksanakan semua tugas-tugas yang ada dalam modul ini agar kompetensi anda
berkembang sesuai kompetensi yang diharapkan.
3. Setiap mempelajari materi, anda harus mulai dari menguasai pengetahuan
pendukung (uraian materi) melaksanakan tugas-tugas, dan mengerjakan lembar
latihan.
Konsultasikan dengan guru apabila anda mendapat kesulitan dalam mempelajari modul
ini.

ARTIKEL

Bacalah artikel tentang pengaruh pencemaran udara terhadap gangguan sistem


pernapasan berikut.

Dampak Polusi Udara Terhadap Paru-paru


(www.
alodokter.com)Attps://www.alodokter.com)

Tingginya mobilitas masyarakat dalam berkendara turut andil terhadap tingkat polusi
udara. Di daerah perkotaan misalnya, pada jam-jam sibuk, tingkat polusi udara cenderung
lebih tinggi dibandingkan pada jam biasanya. Paparan polusi udara yang berlebih dapat
berdampak buruk terhadap kesehatan. Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan,
polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan terbesar yang memberi dampak
signifikan pada kesehatan manusia. Dengan mengurangi tingkat polusi udara, sebuah
negara dapat mengurangi risiko penyakit stroke, jantung, kanker paru-paru, serta masalah
pernapasan akut maupun kronis seperti asma dan PPOK, di antara penduduknya.

Pada tahun 2012 tercatat, 3,7 juta orang di dunia berusia kurang dari 60 tahun, meninggal
akibat polusi udara dari luar ruangan. Selain polusi udara luar ruangan, polusi di dalam
ruangan juga mengakibatkan risiko kesehatan serius bagi tiga miliar orang di dunia yang
menggunakan arang dan kayu bakar di dalam rumah. Bahkan, setiap tahunnya,
hampir
600.0 anak-anak di bawah usia 5 tahun dari seluruh dunia, meninggal dunia karena
penyakit pernapasan akibat polusi udara. Berikut ini adalah beberapa polusi udara dan
dampaknya terhadap kesehatan.
● Nitrogen Dioksida
Nitrogen dioksida (NO2) muncul dari proses pembakaran (pemanasan, pembangkit
listrik, mesin kendaraan, dan kapal). Terpapar NO2 secara terus-menerus dapat
meningkatkan gejala bronkitis pada anak-anak penderita asma. NO2 juga dapat
mengurangi fungsi paru-paru.
● Unsur-Unsur Partikel
Terdiri atas sulfat, nitrat, amonia, natrium klorida, dan debu mineral. Jika terpapar oleh
kombinasi unsur-unsur tersebut secara terus-menerus, dapat meningkatkan risiko terkena
penyakit jantung dan pembuluh darah, serta pernapasan seperti kanker paru-paru.
● Ozon
Jangan samakan ozon di permukaan tanah dengan lapisan ozon di atmosfer. Walau pada
lapisan atmosfer ozon berfungsi sebagai penangkal sinar ultraviolet (UV), pada
permukaan bumi ozon termasuk polusi. Ozon di permukaan bumi terbentuk ketika
cahaya matahari memicu reaksi kimia antara unsur-unsur polusi. Polusi ozon dapat
mengurangi fungsi paru-paru, memicu asma, dan penyakit paru-paru lainnya.
● Sulfur Dioksida
Sulfur dioksida atau SO2 dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan
sehingga memicu gejala batuk-batuk berdahak. Menghirup unsur ini juga meningkatkan
risiko asma serta bronkitis. Sulfur dioksida dihasilkan dari pembakaran batu bara dan
bensin.

Udara yang Anda hirup, meski terlihat bersih, kemungkinan mengandung banyak zat- zat
yang dapat membahayakan kesehatan. Untuk itu, coba lindungi diri dan keluarga dari
polusi udara dengan cara menggunakan pembersih udara (air purifier), masker pernapasan
dan menanam tanaman yang berfungsi sebagai pembersih udara.

KEGIATAN DISKUSI

1. Berdasarkan artikel tersebut, organ-organ pernapasan apa saja yang mengalami


gangguan bila terjadi polusi udara? Jelaskan hubungannya dengan penyakit yang
diderita!

2. Buatlah deskripsi singkat untuk menanggulangi permasalahan pencemaran


udara tersebut agar tidak menyebabkan gangguan sistem pernafasan!
TUGAS

1. Berdasarkan artikel diatas, carilah sumber referensi lain untuk mengeksplorasi


gangguan pernapasan pada sistem pernapasan manusia, kemudian tentukan sebuah
topik / permasalahan (kelompok memilih satu macam bentuk pencemaran udara,
contoh: asap rokok) terhadap gangguan pernapasan manusia yang akan dikaji, untuk
dipresentasikan pada pertemuan selanjutnya!
2. Carilah informasi terkait pengaruh pencemaran udara yang telah dipilih terhadap
gangguan pernapasan tertentu melalui berbagai sumber digital terpercaya seperti
jurnal yang dapat diakses di https://scholar.google.co.id/schhp?hl=id, situs belajar
resmi pemerintah (rumah belajar kemendikbud, kemenkes,dll,) dan portal berita
online ternama lainnya.
3. Analisislah informasi-informasi kunci pengaruh pencemaran udara yang telah dipilih
terhadap gangguan pernapasan seperti: jenis dan definisi pencemaran udara,
penjelasan kandungan zat berbahaya pada pencemaran udara, analisis pengaruh
kandungan zat berbahaya terhadap gangguan pernapasan tertentu serta mekanisme
masing-masing kandungan zat berbahaya dapat menyebabkan gangguan pada sistem
pernapasan!
4. Secara berkelompok, buatlah sebuah karya (dapat berbentuk poster, video presentasi,
puisi, lagu, serta pertunjukan sosio drama/bermain peran) yang akan dipresentasikan
untuk menjelaskan pengaruh pencemaran udara yang telah dipilih kelompokmu!
5. Presentasikan karya yang telah dibuat pada pertemuan selanjutnya!
DESAIN PERENCANAAN PROYEK

1. Topik / permasalahan yang dipilih kelompok adalaH.....


2. Informasi-informasi kunci terkait topik yang dipilih!
PELAKSANAAN PROYEK
Untuk mempermudah pengerjaan proyek, susunlah jadwal pelaksanaan proyek bersama
kelompok dan atur pembagian tugas yang berkaitan agar pengerjaannya lebih terarah dan
terstruktur.
Pembagian Tugas Kelompok

No. Nama Kelompok Tugas/Peran

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Jadwal / Timeline Pelaksanaan Proyek

No. Langkah Tanggal

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

B. Pengayaan dan Remidial

1) Teknik Penilaian
Aspek yang Teknik Bentuk Jenis Waktu Penilaian
No
dinilai Penilaian Penilaian Penilaian
Sikap
- Tanggung
1. Jawab Non-tes Observasi Formatif Kegiatan Inti
- Disiplin
- Kerja sama
Kegiatan inti
Formatif (Argumentasi lisan,
Tes tulis
2. Pengetahuan Tes dan pertanyaan dalam
essai
Sumatif LKPD) dan Post-
test
Kegiatan Inti
Ketrampilan Formatif
(kegiatan praktikum
3. - Praktikum Non-tes Unjuk kerja dan
dan hasil produk
- Presentasi sumatif
yang telah dibuat)

a. Pembelajaran Remedial
Pada kegiatan remedial guru memberikan pemahaman kepada peserta didik yang belum
mencapai KBM (Ketuntasan Batas Minimal). Adapun kegiatan yang dilakukan olegh guru
terkait kegiatan remidial adalah sebagai berikut:
 Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak
yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara
individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang
dialami oleh peserta didik.
 Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam pembelajaran
klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
 Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai hasil baik, secara individu maupun kelompok.
 Assesmen Remidial; menggunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah
diberikan, atau dengan membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.

b. Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai KBM
(Ketuntasan Batas Minimal). Adapun rancangan kegiatan program pengayaan adalah
mengembangkan latihan dengan materi soal yang lebih menantang/mengeksplore
kemampuan peserta didik. Kegiatan tersebut dapat berupa perintah untuk menyimak video
“pengelolaan sampah di TPA” dan menuliskan hasil simakan video. Hasil menulis dalam
bentuk narasi atau infografis untuk kemudian dipajang di dinding kelas, agar semua Peserta
didik dapat membacanya. Karakter pelajar Pancasila (bertanggungjawab dan bernalar
kritis) peserta didik meningkat.
Bahan Bacaan Pendidik dan Peserta Didik
Glosarium

Glosarium
Alveolus : Kantung udara kecil berdinding tipis. Terletak didalam paru-paru dan merupakan
tempat bertukarnya oksigen dan karbon dioksida dari kapiler darah.
Bronkiolus : Percabangan-percabangan lain yang dibentuk bronkus dalam paru-paru, membentuk
cabang-cabang dengan pipa-pipa yang lebih kecil.
Bronkus : Percabangan dari trakea, terletak di ujung bawah trakea. Terdiri atas dua cabang,
cabang kekanan menuju ke paru-paru sebelah kanan dan yang lainnya menuju ke paru-paru
sebelah kiri.
Diafragma : Otot utama yang digunakan untuk respirasi, yang terletak tepat di bawah dasar paru-
paru.
Difusi : Proses perpindahan zat dari lingkungan berkonsentrasi yang lebih tinggi ke lingkungan
yang konsentrasi zatnya lebih rendah. Ekspirasi : Proses mengeluarkan udara dari dalam paru-
paru (menghembuskan napas)
Epiglotis : Tulang rawan yang berfungsi sebagai katup pada pita suara (laring) dan tabung udara
(trakea), yang akan menutup selama proses menelan berlangsung.
Esofagus : Disebut juga sebagai kerongkongan. Merupakan tabung yang menghubungkan faring
(tenggorokan) dengan lambung.
Faring : Suatu jalur berbentuk menyerupai pipa yang berfungsi sebagai tempat masuknya
makanan, minuman, maupun udara.
Inspirasi : Proses memasukkan udara kedalam paru-paru (menghirup/menarik napas).
Laring. : Saluran udara tempat melekatnya pita suara. Disebut juga sebagai kotak suara.
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Aspek penilaian : Afektif


Judul kegiatan : Perubahan dan Pencemaran Lingkungan
Tanggal Penilaian :
Kelas : XI

No. Keompok No. Nama Peserta Aspek yang dinilai Jumlah Nilai
Didik Tanggung Disipin Kerjasama Skor
jawab
1. Kelompok 1 1.
2.
3.
4.
5.
6.
2. Kelompok 2 1.
2.
3.
4.
5.
6.
3. Kelompok 3 1.
2.
3.
4.
5.
6.
4. Kelompok 4 1.
2.
3.
4.
5.
6.
5. Kelompok 5 1.
2.
3.
4.
5.
6.
6. Kelompok 6 1.
2.
3.
4.
5.
6.

RUBRIK PENILAIAN SIKAP (AFEKTIF)

SIKAP YANG
NO KRITERIA PENILAIAN SKOR
DINILAI
1. Tanggung Jawab Peserta didik memenuhi keempat kriteria
bertanggung jawab yang meliputi:
 Tepat waktu dalam mengumpulkan tugas
 Tugas yang dikumpulkan lengkap
4
 Mengikuti seluruh rangkaian
kegiatan pembelajaran
 Merapihkan kembali alat dan bahan yang
dikunakan dalam kegiatan pembelajaran
Peserta didik hanya memenuhi 3 dari 4 kriteria
bertanggung jawab yang meliputi:
 Tepat waktu dalam mengumpulkan tugas
 Tugas yang dikumpulkan lengkap
3
 Mengikuti seluruh rangkaian
kegiatan pembelajaran
 Merapihkan kembali alat dan bahan yang
dikunakan dalam kegiatan pembelajaran
Peserta didik hanya memenuhi 2 dari 4 kriteria
bertanggung jawab yang meliputi:
 Tepat waktu dalam mengumpulkan tugas
 Tugas yang dikumpulkan lengkap
2
 Mengikuti seluruh rangkaian
kegiatan pembelajaran
 Merapihkan kembali alat dan bahan yang
dikunakan dalam kegiatan pembelajaran
Peserta didik hanya memenuhi 1 dari 4 kriteria
bertanggung jawab yang meliputi:
 Tepat waktu dalam mengumpulkan tugas
 Tugas yang dikumpulkan lengkap
1
 Mengikuti seluruh rangkaian
kegiatan pembelajaran
Merapihkan kembali alat dan bahan yang
dikunakan dalam kegiatan pembelajaran
Peserta didik tidak memenuhi seluruh kriteria
bertanggung jawab yang meliputi:
 Tepat waktu dalam mengumpulkan tugas
 Tugas yang dikumpulkan lengkap
0
 Mengikuti seluruh rangkaian
kegiatan pembelajaran
 Merapihkan kembali alat dan bahan yang
dikunakan dalam kegiatan pembelajaran
2. Disiplin Peserta didik memenuhi seluruh kriteria disiplin
yang meliputi:
4
 Tidak terlambat masuk kelas
 Berseragam sesuai ketentuan
 Tidak mengganggu siswa lain saat pelajaran
 Tidak meninggalkan kegiatan
pembelajaran 3tanpa alasan yang jelas
Peserta didik hanya memenuhi 3 dari 4 kriteria
disiplin yang meliputi:
 Tidak terlambat masuk kelas
 Berseragam sesuai ketentuan 3
 Tidak mengganggu siswa lain saat pelajaran
 Tidak meninggalkan kegiatan
pembelajaran 3tanpa alasan yang jelas
Peserta didik hanya memenuhi 2 dari 4 kriteria
disiplin yang meliputi:
 Tidak terlambat masuk kelas
 Berseragam sesuai ketentuan 2
 Tidak mengganggu siswa lain saat pelajaran
 Tidak meninggalkan kegiatan
pembelajaran 3tanpa alasan yang jelas
Peserta didik hanya memenuhi 1 dari 4 kriteria
disiplin yang meliputi:
 Tidak terlambat masuk kelas
 Berseragam sesuai ketentuan 1
 Tidak mengganggu siswa lain saat pelajaran
Tidak meninggalkan kegiatan pembelajaran
3tanpa alasan yang jelas
Peserta didik tidak memenuhi seluruh kriteria
disiplin yang meliputi:
 Tidak terlambat masuk kelas
 Berseragam sesuai ketentuan 0
 Tidak mengganggu siswa lain saat pelajaran
 Tidak meninggalkan kegiatan
pembelajaran tanpa alasan yang jelas
3. Kerja Sama Peserta didik memenuhi seluruh kriteria kerja sama
yang baik, yaitu meliputi:
 Dapat bekerjasama dengan baik saat kegiatan
kelompok dalam proses pemecahan masalah
4
 Terdapat pembagian kerja dalam kelompok
 Melakukan kegiatan secara sistematis
 Menghargai adanya perbedaan pendapat
dalam kegiatan diskusi
Peserta didik memenuhi 3 dari 4 kriteria kerja sama
yang baik, yaitu meliputi:
 Dapat bekerjasama dengan baik saat kegiatan
kelompok dalam proses pemecahan masalah
3
 Terdapat pembagian kerja dalam kelompok
 Melakukan kegiatan secara sistematis
 Menghargai adanya perbedaan pendapat
dalam kegiatan diskusi
Peserta didik memenuhi 2 dari 4 kriteria kerja sama
yang baik, yaitu meliputi:
 Dapat bekerjasama dengan baik saat kegiatan
kelompok dalam proses pemecahan masalah
2
 Terdapat pembagian kerja dalam kelompok
 Melakukan kegiatan secara sistematis
 Menghargai adanya perbedaan pendapat
dalam kegiatan diskusi
Peserta didik memenuhi 1 dari 4 kriteria kerja sama
yang baik, yaitu meliputi:
 Dapat bekerjasama dengan baik saat kegiatan
kelompok dalam proses pemecahan masalah
1
 Terdapat pembagian kerja dalam kelompok
 Melakukan kegiatan secara sistematis
 Menghargai adanya perbedaan pendapat
dalam kegiatan diskusi
Peserta didik tidak memenuhi seluruh kriteria kerja
sama yang baik, yaitu meliputi:
 Dapat bekerjasama dengan baik saat kegiatan
kelompok dalam proses pemecahan masalah
0
 Terdapat pembagian kerja dalam kelompok
 Melakukan kegiatan secara sistematik
 Menghargai adanya perbedaan pendapat
dalam kegiatan diskusi
Skor Maksimal 12

Nilai:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑋 100%

Skor Kriteria Nilai Kriteria


4 Sangat Baik 80 < x ≤ 100 Sangat Baik
3 Baik 60 < x ≤ 80 Baik
2 Cukup 40 < x ≤ 60 Cukup
1 Kurang 20 < x ≤ 40 Kurang
0 Sangat Kurang 0 < x ≤ 20 Sangat Kurang
INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
(KERJA KELOMPOK)
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/semester : XI/
Topik : Sistem Pernapasan

Kelompok : ……………………
Nama Peserta didik :
5. ......................................

6. ......................................

7. ......................................

Petunjuk Pengisian:
Beri tanda check list (√) pada pada kolom yang sesuai dengan perilaku peserta didik dalam kerja
kelompokselama proses pembelajaran berlangsung.

No. Aspek yang diobservasi Hasil Pengamatan


1 2 3 4
1 Interaksi peserta didik dalam konteks pembelajaran kelompok
2 Kesungguhan dalam mengerjakan tugas kelompok
3 Kerjasama antar peserta didik dalam belajar kelompok
4 Menghargai pendapat teman dalam satu kelompok
5 Menghargai pendapat teman dalam kelompok lain
Jumlah
Total
Nilai Akhir (Total/5)

Kualifikasi Nilai Akhir (NA) Penilaian Sikap:

Skor Kualifikasi
1,00 – 1,99 Sikap Kurang (K)
2,00 – 2,99 Sikap Cukup (C)
3,00 – 3,99 Sikap Baik (B)
4,00 Sikap sangat baik (SB)
PENILAIAN FORMATIF
RUBRIK PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
(TUGAS KELOMPOK)

ASPEK KRITERIA SKOR

Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Interaksi peserta didik dalam konteks pembelajaran kelompok
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Kerjasama antar peserta didik dalam belajar kelompok
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Kesungguhan dalam mengerjakan tugas kelompok
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Menghargai pendapat teman dalam satu kelompok
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Menghargai pendapat teman dalam kelompok lain Mulai tampak 2
Belum tampak 1

NA 
 Skor
5

DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK ASPEK SIKAP DALAM PEMBELAJARANTEKNIK NON


TES BENTUK PENGAMATAN

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/
Topik : Perubahan dan Pencemaran Lingkungan

Skor Aktivitas Peserta Didik


Nama Peserta Menghargai
No Menghargai Jumlah NA
didik Interaksi Kerjasama Kesungguhan dalam
Kelompok lain
kelompok
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

NA 
 Skor
5
PENILAIAN FORMATIF
RUBRIK PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
(TUGAS KELOMPOK)
ASPEK KRITERIA SKOR

Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Interaksi peserta didik dalam konteks pembelajaran kelompok
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Kerjasama antar peserta didik dalam belajar kelompok
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Kesungguhan dalam mengerjakan tugas kelompok
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Menghargai pendapat teman dalam satu kelompok
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Menghargai pendapat teman dalam kelompok lain Mulai tampak 2
Belum tampak 1

NA 
 Skor
5
Setiap makhluk hidup termasuk manusia
membutuhkan oksigen untuk melangsungkan hidupnya.
Namun bagaimakah oksigen dapat masuk ke dalam
tubuh? Dalam proses pernapasan, udara yang banyak
mengandung oksigen mengalir masuk kedalam tubuh
melalui alat-alat pernapasan untuk kemudian menuju sel-
sel tubuh.
Pada manusia organ pernapasan utamanya adalah
paru-paru (pulmo) dan dibantu oleh alat-alat pernapasan
lain. Alat pernapasan manusia terdiri dari rongga hidung,
Sumber: www.dokumen.tips
faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus, dan
paru-paru yang membangun sistem yang khas.

Terdapat juga suatu sistem pertahanan yang mungkin kotoran atau benda asing masuk dapat
dikeluarkan baik melalui batuk ataupun bersin. Sistem pernapasan pada manusia memiliki
struktur dan fungsi yang sangat kompleks. Sistem pernapasan manusia memiliki organ-organ
pernapasan yang menunjang proses pernapasan. Organ-organ pernapasan tersebut memiliki
struktur dan fungsi yang berbeda-beda.
Sistem pernapasan terdiri atas: saluran pernapasan adalah tabung atau pipa yang
mengangkut udara dari atmosfer ke kantong udara (alveolus) pada organ paru-paru dan
pompa ventilasi paru-paru terdiri atas dinding dada, otot pernapasan yang membesar dan
mengecil ukuran rongga dada, pusat saraf pernapasan di otak yang mengendalikan otot
pernapasan, serta saraf yang menghubungkan pusat pernapasan dengan otot pernapasan.
Organ-organ pernapasan manusia terdiri atas hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan
alveous. Bagaimanakah struktur dan fungsi dari masing-masing organ pernapasan tersebut?
Perhatikan penjelasan berikut.

Video Organ-organ Pernapasan Manusia Sumber: https://youtu.be/mbBL_msYmqU


1. Hidung
Udara dari luar akan masuk lewat
rongga hidung (cavum nasalis) memiliki
sepasang lubang di depan untuk masuk
udara, disebut nares dan sepasang lubang di
belakang untuk menyalurkan udara yang
dihirup masuk ke tenggorokan, disebut
choanae. Rongga hidung berlapis selaput
lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak
(kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat
Gambar 2. Struktur Hidung (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi
Sumber: www.ardra.biz
menangkap benda asing yang masuk lewat
saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi
menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang
mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.

Hidung (nasal atau naso) merupakan alat pernapasan pertama yang dilalui oleh udara.
Hidung berbentuk piramida yang tersusun dari tulang, tulang rawan hialin, dan jaringan
fibroareolar. Ujung hidung ditunjang oleh tulang rawan dan pangkal hidung ditunjang oleh
tulang nasalis. Kulit eksternal hidung terdapat folikel rambut, kelenjar keringat, dan sabasea
(lemak). Kedua tulang hidung menghubungkan rongga hidung dengan atmosfer untuk
mengambil udara. Rongga hidung tersusun atas sel-sel epitel berlapis pipih dengan rambut-
rambut halus (vibrissae). Rambut-rambut halus tersebut berfungsi menyaring udara jika
terdapat debu-debu atau kotoran. Rongga hidung tersusun atas sel-sel epitel berlapis semu
bersilia yang memiliki sel goblet. Sel goblet merupakan sel penghasil lendir yang berfungsi
menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung, dan mengatur suhu udara
pernapasan. Sebagai indra pembau, pada atap atau rongga hidung terdapat lobus olfaktorius
yang mengandung sel-sel pembau.
Fungsi hidung, adalah:
- Menyaring partikel, dilakukan oleh rambut-rambut halus dan lapisan mukosa bersilia
untuk dihirup, atau dikeluarkan.
- Melembabkan dan menghangatkan udara yang masuk. Penghangatan ini
dimungkinkan karena didalam dinding rongga hidung terdapat konka yang banyak
mengandung kapiler darah. Konka hidung (Konka nasalis) adalah selaput lendir yang
berlipat-lipat. Hidung mensekresikan lendir, bahkan setiap harinya lendir yang
diekskresikan mencapai ±1 liter. Dengan lendir tersebut, air akan diuapkan untuk
melaksanakan proses pelembapan udara tersebut sehingga udara yang masuk ke paru-paru
akan selalu dalam keadaan lembap yaitu, ±80%. Udara kering akan dilembabkan melalui
penguapan cairan sekresi serosa dan mukosa. Penghangatan udara dapat terjadi karena
adanya radiasi panas dari pembuluh darah. Ketika udara yang terhirup dingin hidung
memperbesar pembuluh-pembuluh darah sehingga menambah luas permukaan untuk
proses penghangatan udara yang lebih besar.
- Mematikan kuman yang masuk bersama udara oleh leukosit yang terdapat dalam
selaput lender mukosa.
- Sebagai indra penciuman oleh sel-sel olfaktori yang terletak di bagian atas rongga
hidung
2. Faring (Tekak)

Gambar 3. Struktur faring


www.hisham.id dan www.tes.com

Faring adalah saluran berbentuk seperti tabung kerucut yang dimulai dari bagian belakang
hidung dan rongga mulut sampai dengan bagian sebelum trakea (batang tenggorokan) dan
esofagus (Tabung yang terhubung ke lambung). Bagian faring semakin menyempit dari awal
ke akhir sehingga menyerupai sebuah corong Faring termasuk ke dalam bagian dari sistem
pernapasan juga bagian dari sistem pencernaan. Kata faring berasal dari bahasa yunani yaitu
Pharynx yang artinya tenggorokkan. Faring umumnya memiliki panjang sekitar 12 - 15 cm.

Fungsi faring
 Faring berperan penting dalam sistem pernapasan, sistem pencernaan, bahkan juga dalam
proses berbicara (suara).
 Dalam sistem pencernaan, faring berfungsi sebagai penyalur makanan dari mulut ke
kerongkongan. Ketika makanan didorong ke belakang oleh lidah, maka saluran
pernapasan akan menutup dan makanan akan masuk ke kerongkongan.
 Dalam sistem pernapasan faring berfungsi sebagai penyaring, pengatur tekanan dan juga
dapat mengatur kelembaban udara yang masuk. Udara ini akan diteruskan ke batang
tenggorokan (trakea).
 Proses pengeluaran suara, pada proses ini faring yang merupakan jalur masuknya udara
dapat berperan signifikan. Udara harus terlebih dahulu melewati faring kemudian laring,
barulah udara tersebut menggetarkan pita suara sehingga kita dapat berbicara.
 Faring juga dapat mengatur tekanan udara di telinga. Pada bagian awal faring terdapat
saluran yang berhubungan langsung dengan telinga yang disebut tuba eustachius. Nah
saluran ini berfungsi untuk mengatur tekanan udara antara lingkungan luar tubuh dengan
lingkungan dalam telinga.
Dinding faring disusun oleh 3 lapisan utama, yaitu:
 Lapisan Mukosa, bersifat kuat dan elastis, pada lapisan ini terdapat epitel yang memiliki
sel goblet sebagai penghasil mukus (cairan kental). Mukus berfungsi melindungi dinding
faring.
 Lapisan Fibrosa, merupakan jaringan yang kuat dan sedikit elastis. Jaringan ini disusun
oleh serat kolagen.
 Lapisan Muskular (otot), Otot pada faring terdiri dari otot sirkular (melingkar) dan otot
memanjang (Longitudinal). Kombinasi dari kontraksi kedua otot tersebut akan
menggerakkan makanan ke bagian pencernaan selanjutnya.

Bagian –bagian faring


a. Nasofaring
Nasofaring adalah bagian faring yang terletak pada bagian belakang rongga
hidung. Nasofaring merupakan satu – satunya bagian faring yang hanya dapat dilalui
oleh udara, bagian faring lainnya dapat dilalui oleh udara maupun makanan.
Nasofaring berasal dari dua kata, yaitu naso yang artinya hidung dan faring yang
artinya tenggorokkan, oleh karena itu nasofaring juga dikenal sebagai Saluran Hidung
Tenggorok. Nasofaring memiliku ukuran lebar dan panjang masing – masing berkisar
antara 2 – 4 cm. Pada nasofaring terdapat 2 struktur penting lainnya yaitu :
 Tuba Eustachius, merupakan struktur yang mengubungkan telinga tengah
dengan nasofaring. Tuba eustachius berfungsi untuk mengatur tekanan udara
antara lingkungan luar tubuh dengan bagian telinga. Tabung ini hanya akan
terbuka ketika menelan, bersin, menguap, atau menggerakkan rahang pada posisi
tertentu. 1/3 bagiannya ke arah telinga merupakan struktur tulang, sedangkan 2/3
lainnya ke arah nasofaring merupakan tulang rawan (lunak).
 Tonsil Adenoid (Faringeal), merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Mengingat lokasinya berada tepat dipintu masuk hidung dan penghubung menuju
kerongkongan. Maka organ ini memiliki fungsi untuk menjaga pertahanan tubuh terhadap
partikel atau mikroorganisme asing yang masuk melalui hidung. Tonsil sendiri terdiri dari
3 jenis, yakni; 2 bagian palatine tonsils yang terletak didalam rongga mulut (disisi kiri
dan kanan), pharyngeal tonsil yang ada di belakang rongga hidung, serta 1 bagian lingual
tonsil yang berada di ujung bagian dalam lidah menuju tenggorokan. Ketiga tonsil ini
memiliki fungsi dalam menjaga agar tidak ada kuman yang masuk kedalam tubuh,
sehingga Anda tidak mudah sakit. Ketiga tonsil ini sering disebut dengan
istilah “tonsillar ring” karena posisi ketiganya tampak membentuk seperti cincin.
Adapula sel lainnya yang berada dibelakang “tonsillar ring” di bagian sisi tenggorokan.
Sel ini akan menggantikan fungsi adenoid sebagai sistem pertahanan, setelah organ
tersebut menghilang. Proses menghilangnya adenoid merupakan hal yang wajar setelah
anak mulai menginjak usia remaja dan benar-benar hilang saat dewasa.

b. Orofaring
Orofaring adalah bagian faring yang terletak di belakang rongga mulut. Orofaring
dapat dilewati udara dan makanan sehingga berperan dalam sistem pernapasan dan
sistem pencernaan. Selain itu orofaring memiliki klep yang berfungsi mengatur
makanan agar tidak masuk ke saluran pernapasan, klep ini disebut epiglotis.
Epiglotis tersebut dapat menutup saluran pernapasan (terbukanya saluran
pencernaan) saat menelan makanan dan membuka saluran pernapasan (tertutupnya
saluran pencernaan) saat proses bernapas. Pada bagian dinding lateral (kiri dan
kanan)nya terdapat tonsil palatina yang merupakan massa jaringan limfatik, tonsil ini
berfungsi untuk melindungi dari infeksi.

Video Kinerja Epiglotis


Sumber: https://youtu.be/sQfmMXkY14A
c. Laring
Laringofaring adalah bagian paling akhir dari faring. Bagian ini juga dapat
dilewati oleh udara dan makanan. Laringofaring dilapisi oleh sel epitel skuamosa
berlapis. Laringofaring sering juga disebut dengan hipofaring. Laringofaring
merupakan tempat pertemuan antara saluran pernapasan dengan saluran pencernaan.
Saat proses menelan makanan makan makanan tersebut memiliki “hak jalan”
sehingga tertutupnya saluran pernapasan, karena itu kita tidak dapat menelan sambil
bernapas.
3. Laring (Pangkal Tenggorokan)

Gambar 3. Struktur Laring


www.medicinesia.com dan www.pembelajaranjigsawii.weebly.com

Laring adalah saluran udara yang terletak dari bagian depan faring hingga bagian bawah
trakea. Laring atau yang juga dikenal dengan kotak suara (voicebox) merupakan organ pada
bagian leher yang melindungi trakea dan merupakan organ yang terlibat dalam proses
produksi suara. Pita suara berjumlah dua buah, yaitu pita suara palsu (tidak menghasilkan
suara karena tidak berotot) yang terletak di bagian atas dan pita suara sejati (memiliki dua
buah otot dan menghasilkan suara) yang terletak di bagian bawah. Jika udara kencang
dilewatkan melalui pita suara. Bibir, lidah, mulut, dan rongga hidung memodifikasi suara
menjadi pola suara yang dapat dikenali. Perbedaan suara seseorang bergantung pada tebal
dan panjangnya pita suara. Pita suara laki-laki lebih tebal daripada pita suara perempuan.
Pada laring terdapat tonjolan jakun (Adam’s apple) merupakan tulang rawan laring terbesar,
terdiri dari dua lamina kartilago hyaline yang menyatu yang membentuk dinding anterior
laring, membuat bentuk segitiga. Ini terdapat pada laki-laki dan perempuan, tetapi biasanya
lebih besar pada laki-laki karena pengaruh hormone seks laki-laki saat pertumbuhan selama
pubertas. Laring termasuk salah satu organ dalam sistem pernapasan manusia. Fungsi laring
dalam sistem pernapasan adalah untuk melindungi organ setelahnya dan mengatur masuknya
udara ke trakea. Karena trakea menempel dengan esofagus (organ sistem pencernaan) maka
dapat dikatakan bahwa laring juga berperan dalam menjaga keamanan sistem pencernaan.
Struktur dan bagian bagian laring
a. Jaringan Epitel
Ada beberapa jaringan epitel yang menyusun laring, namun sebagian besar
tersusun atas epitel silindris bersilia. Epitel lain adalah epitel pipih yang menyusun
epiglotis.
b. Jaringan Ikat
Jenis jaring ikat pada laring adalah:
1) Lamina Propia
Merupakan bagian membran basal pada lapisan epitel yang berfungsi untuk
menghubungkan lapisan epidermis dengan jaringan lainnya. Di dalam lamina
propria terdapat tulang rawan laringeal yang akan mengkapur seiring pertambahan
usia.
2) Ligamen
Ligamen merupakan kelompok jaringan ikat padat yang menghubungkan otot
dengan tulang. Berkas ligamen membentuk pita suara yang menghasilkan nada
bunyi.
c. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan yang menyusun laring umumnya merupakan tulang rawan hialin.
Tulang rawan berfungsi sebagai penyokong struktural dan fungsional laring. Ada
beberapa tulang rawan penyusun laring, yaitu:
Tulang rawan besar yang tidak berpasangan: Cricoid, Thyroid, Epiglottis
Tulang rawan kecil yag berpasangan: Arytenoids, Corniculate,
Cuneiform
d. Jaringan Otot
Otot yang menyusun laring adalah otot rangka (otot lurik), yaitu otot yang bisa
digerakkan sesuai dengan keinginan kita. Bersama dengan ligamen, otot ini merupaka
penyusun pita suara. Getaran untuk memproduksi suara merupakan hasil dari gesekan
pita suara dengan otot dan ligamen ini dengan udara yang masuk.
e. Jakun
Jakun adalah kelenjar tiroid yang menonjol pada leher pria. Pada wanita
sebenarnya juga terdapa penonjolan itu, tetapi tidak begitu besar. Jakun terletak pada
tulang rawan thyroid yang merupakan tempat pertemuan 2 kartilago hyalin.
f. Epiglotis
Epiglotis merupakan susunan tulang rawan yang terletak di belakang lidah dan
didepan laring. Epiglotis biasanya mempunyai konformasi menghadap atas agar udara
dapat masuk ke dalam jalur pernapasan selanjutnya. Bila terjadi proses menelan
makanan, epiglotis akan menghadap ke bawah untuk menutup jalur pernapasan dan
membawa makanan menuju esofagus.
Fungsi laring
a. Melindungi Saluran Pernapasan dari Makanan
Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya. Laring adalah organ pernapasan
yang terletak sebelum trakea. Epiglotis yang terletak di bagian pangkal laring
berfungsi untuk melindungi makanan dan air masuk ke saluran pernapasan. Epiglotis
ini akan menutup trakea sehingga saat kita makan saluran pernapasan tetap aman.
b. Mengarahkan Makanan ke Esofagus
Nah saat kita makan, epiglotis dari laring akan membuka esofagus untuk
mengarahkan makanan dan air menuju ke saluran pencernaan, tidak ke saluran
pernapasan. Jika kita makan sambil berbicara, akan ada makanan atau air yang
masuk ke saluran pernapasan, hal inilah yang menyebabkan terjadinya refleks batuk
atau bersin.
c. Menghasilkan Nada Suara
Tulang laring yang melebar membentuk pita suara tersusun dari ligamen dan otot
rangka. Suara yang dikeluarkan akan bergantung kepada pembukaan laring. Getaran
dari jalinan otot dan ligamen terbentuk dari gesekannya dengan udara yang masuk.
Karena itu laring berperan penting dalam mengatur nada suara kita.

4. Trakea (Batang Tenggorokan)

Trakea adalah bagian dari sistem pernapasan berbentuk pipa tabung dengan panjang 10 –
16 cm dan diameter sekitar 20 – 25 mm. Trakea terletak setelah laring dan sebelum bronkus
serta bersebelahan dengan esofagus. Trakea merupakan organ yang berfungsi untuk
menyalurkan udara yang masuk ke bronkus dan alveolus sekaligus menyaring debu atau
kotoran yang terdapat di dalam udara tersebut. Trakea dalam bahasa Indonesia sering disebut
dengan Batang Tenggorokkan.
Fungsi trakea
a. Sebagai bagian dari sistem pernapasan
Trakea merupakan tabung pernapasan yang terletak setelah laring. Udara yang
melewati trakea akan menuju bronkus, kemudian alveolus baru ke paru. Di dalam
trakea, debu atau kotoran yang masih ada di dalam udara yang dibawa akan disaring
oleh trakea.Selain itu trakea juga dapa menjaga kelembaban udara serta ikut serta
dalam pengaturan suhu udara karena memiliki lendir (mukus) pada mukosanya.
b. Ikut berperan dalam proses pencernaan
Sebagian dinding trakea menyatu dengan dinding organ pencernaan, yaitu esofagus.
Jadi secara tidak langsung trakea juga memiliki pengaruh terhadap proses pencernaan
pada manusia. Apabila terjadi sumbatan pada trakea maka akan menjadi masalah juga
bagi esofagus yang melekat dengannya. Contohnya ketika terjadi sumbatan jalan
napas anda akan tersedak sekaligus melakukan refleks batuk sehingga saluran trakea
dan esofagus bersih lagi dari benda asing yang tersumbat tadi.

Struktur trakea
Trakea merupakan tabung yang dibentuk oleh 16 – 20 cincin tulang rawan yang
berbentuk seperti huruf C. Cincin ini tidak berbentuk lingkaran karena kedua ujungnya tidak
menyatu akibat penempelan esofagus pada dinding trakea. Selain itu hal ini juga berguna agar
trakea tetap terbuka serta melakukan sedikit perubahan diameternya ketika dibutuhkan
sehingga udara masuk dan keluar dengan lancar. Cincin ini juga diikat bersama dengan
jaringan fribrosa. Trakea bersifat kuat, tetapi juga elastis. Trakea disusun oleh epitel bersilia
yang memiliki sel goblet, sel ini akan menghasilkan mukus (cairan kental/lendir) yang
melindungi dinding trakea. Ketika hampir sampai ke paru, struktur trakea membentuk dua
cabang (kiri dan kanan) yang akan berhubungan langsung dengan bronkus, alveolus dan
paru-paru.
Dinding Trakea disusun oleh 3 lapisan, yaitu (dari dalam keluar) :
a. Lapisan Dalam (Jaringan Mukosa)
Lapisan mukosa pada trakea disusun oleh sel epitel silindris bersilia dengan sel
goblet. Lapisan ini berfungsi untuk menghasilkan mukus (lendir/cairan kental) yang
melindungi dinding trakea juga untuk melindungi saluran pernapasan dari benda
asing (proteksi).
b. Lapisan Tengah (Jaringan Otot dan Tulang Rawan)
Lapisan tulang rawan merupakan lapisan tempat terletaknya tulang rawan berbentuk
sepertin huruf C yang telah kami jelaskan sebelumnya. Bagian yang terbuka pada
tulang rawan ini terletak pada bagian posterior (belakang)nya yaitu tempat
bertemunya trakea dengan esofagus. Di sekitar cincin tulangr rawan tersebut terdapat
jaringan otot yang berupa otot polos, fungsinya adalah untuk pergerakan pernapasan,
mengontrol refleks batuk atau tersedak. Pada lapisan ini juga terdapat struktur yang
mengubungkan antar cincin tulang rawan trakea serta menjaga kedua ujung cincin
tetap dalam keadaan optimalnya.
c. Lapisan Terluar Adventitia (Jaringan Ikat)
Merupakan lapisan terluar yang disusun oleh jaringan ikat. Pada lapisan ini juga
dapat ditemukan pembuluh darah, saraf, dan jaringan lemak.

Beberapa sumber lain juga menyebutkan bahwa dinding trakea memiliki 4 lapisan,
jika demikian berarti satu lapisan lagi yang dimaksud adalah lapisan
submukosa yang terletak setelah lapisan mukosa. Lapisan submukosa ini tersusun
oleh jaringan ikat yang terlihat terpisah dari epitel pada lapisan mukosa. Pada lapisan
ini dapat ditemukan banyak pembuluh darah dan saraf. Lapisan ini memungkinkan
terjadinya pergerakan mukosa trakea.
5. Bronkus (cabang-cabang tenggorokan)
Bronkus merupakan cabang kanan dan kiri dari trakea, serta struktur lapisan mukosa
bronkus sama dengan trakea. Hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada
bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna.
Bronkus sebelah kanan lebih pendek dan lebih besar daripada bronkus sebelah kiri. Bronkus
kanan terdiri atas 6-8 cincin tulang rawan (kartilago). Bronkus kiri lebih panjang dan lebih
ramping, terdiri atas 9-12 cincin kartilago. Bronkus kanan masuk ke paru-paru kanan, dan
bronkus kiri masuk ke paru-paru kiri. Di dalam paru-paru, bronkus terus bercabang-cabang
menjadi saluran napas yang semakin sempit, pendek, dan banyak seperti percabangan pohon .
Pada titik di mana trakea terbagi menjadi bronkus utama kanan dan kiri, terdapat carina yang
dibentuk dari proyeksi posterior dan inferior kartilago trakea terakhir. Membran mukosa
carina merupakan salah satu area paling sensitif dari seluruh laring dan trakea untuk memicu
refleks batuk.

Gambar Stuktur Bronkus


Sumber: www.imranramli2poeloeh.wordpress.com

6. Bronkiolus
Bronkiolus adalah anak cabang dari batang tenggorok yang terdapat dalam rongga
tenggorokan dan akan memanjang sampai ke paru-paru. Jumlah cabang bronkiolus yang
menuju paru-paru kanan dan kiri tidak sama. Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan
mempunyai 3 cabang, sedangkan bronkiolus yang menuju paru-paru sebelah kiri hanya
bercabang 2. Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan memiliki dinding yang lebih tipis,
pada ujung bronkiolus terdapat banyak sekali gelembung-gelembung kecil yang dinamakan
alveolus. Ciri khas bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada
mukosanya, pada bagian awal dari cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet dan
epitel. Fungsi dari bronkiolus adalah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang
dihirup agar mencapai paru-paru.

7. Paru-paru
Paru-paru adalah organ pernapasan utama berbentuk kerucut, terdiri atas jarigan elastik
yang berpori-pori seperti spons dan berisi udara, serta terletak dirongga toraks (dada) sebelah
kanan dan kiri yang dipisahkan oleh jantung, di atas diafragma. Paru-paru sebelah kanan
terdiri atas tiga lobus, sedangkan sebelah kiri terdiri atas dua lobus.
Struktur paru-paru tersusun dari 300 juta alveolus. Alveolus berbentuk kantong kecil yang
terbuka pada salah satu lapisan sel epitel skuamosa (pipih) dan dikelilingi oleh pembuluh
kapiler tempat pertukaran oksigen dengan karbon dioksida.

Gambar Struktur Alveolus


Sumber: www.sporbilimci.com dan

Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-
paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan
rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada
dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri
(pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Setiap lobus menerima bronkus sekunder, jadi
bronkus utama kanan memberi 3 bronkus sekunder (bronkus superior, media, dan inferor),
dan bronkus utama kiri memberi 2 bronkus sekunder (bronkus superior dan inferior).
Paru-paru menerima darah melalui 2 set arteri, yaitu arteri pulmonalis dan arteri
bronkialis. Darah deoksigenasi mengalir melalui trunkus pulmonalis, yang dibagi menjadi
arteri pulmonalis kanan dan arteri pulmonalis kiri. Kembalinya darah oksigenasi ke jantung
terjadi melalui 4 vena pulmonalis yang masuk ke atrium kiri. Arteri bronkialis yang
merupakan cabang aorta, mengantarkan darah oksigenasi ke paru-paru. Darah ini melakukan
perfusi ke dinding muscular bronkus dan bronkiolus.

Alveolus berbentuk gelembung-gelembung halus dengan ketebalan dinding hanya


mencapai 0,004 mm. Permukaan dalam alveolus terdidri atas sel-sel epithelium pipih, serat
kolagen, dan serat elastic sehingga membuat alveolus menjadi flexible sehingga
memudahkannya untuk mengembang dan mengempis selama bernapas. Permukaan luar
alveolus diselubungi oleh jalinan kapiler paru-paru sehingga disini terjadi pertukaran gas
oksigen dan paru-paru. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura.
Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain. Paru-paru terbungkus
oleh lapisan-lapisan pleura, yaitu:
- Pleura parietal, melapisi sangkar
rusuk, diafragma, dan mediastinum
(rongga di antara paru-paru kanan dan
kiri).
- Pleura visera, melapisi paru-paru dan
bersambungan dengan pleura parietal di
bagian bawah paru-paru.
- Rongga pleura, ruangan berisi cairan
pelumas di antara pleura parietal dan
pleura viseral. Cairan pleura ini
mengurangi friksi antara membran, Dinding dada (sangkar rusuk, sternum,
vetebrata toraks, jaringan ikat, otot
sebagai pelumas paru-paru. Cairan
Gambar Lapisan Pembungkus paru-paru.
pleura berasal dari plasma darah yang Sumber: www.referensisehat.com
masuk secara eksudasi.
- Resesus pleura, rongga pleura yang tidak terisi jaringan paru-paru. Saat bernapas, paru-
paru bergerak keluar, kemudian masuk ke area ini.

MEKANISME PERNAPASAN

Agar mendapatkan suplai oksigen yang segar, udara di dalam paru-paru harus diganti
secara konstan. Hal ini terjadi ketika proses pernapasan berlangsung. Proses pernapasan
merupakan proses yang kompleks dan bergantung pada perubahan volume rongga dada
(toraks) dan perubahan tekanan. Tekanan yang berperan dalam proses pernapasan, yaitu
tekanan atmosfer (udara luar), tekanan intrapulmonari (intra alveolus), dan tekanan
intrapleura. Hubungan antara tekanan dan volume gas dinyatakan dalam hokum Boyle,
yaitu volume gas bervariasi berbanding terbalik dengan tekanan pada suhu konstan.

Mekanisme pernapasan dilakukan oleh kerja otot utama (otot interkostalis luar, dan
otot diafragma) dan otot-otot tambahan/ otot aksesori (otot intercostal dalam, otot
sternokleidomastoideus, otot skalenus otot pektoralis major, dan otot serratus anterior).
Mekanisme pernapasan yang dilakukan oleh otot intercostal (otot antar tulang rusuk) disebut
pernapasan dada, sedangkan mekanisme pernapasan yang dilakukan oleh otot diafragma
disebut pernapasan perut. Otot-otot tambahan memegang peranan dalam pernapasan aktif
(pernapasan dalam) dan peningkatan kecepatan pernapasan.
Dalam satu siklus pernapasan terjadi satu kali menghirup udara (inspirasi) dan satu kali
proses menghembuskan udara (ekspirasi).
1. Inspirasi merupakan proses aktif
yang dilakukan oleh kerja otot
(memerlukan kontraksi otot).
a.Otot interkonstal eksternal
berkontraksi, tulang rusuk
terangkat ke atas dan ke depan,
volume rongga dada membesar,
paru-paru yang bersifat elastis
mengembang, tekanan udara
paru-paru mengecil, maka udara
dari luar masuk ke dalam paru-
paru. Mekanisme ini mampu
memasukkan udara pernapasan Gambar Mekanisme inspirasi dan ekspirasi.
Sumber: www.anaadhif.com
ke dalam paru-paru sekitar 25%
pada pernapasan normal.

b. Otot diafragma berkontraksi, sehingga diafragma yang semula melengkung berubah


menjadi datar, volume rongga dada membesar, paru-paru mengembang, tekanan
udara paru-paru mengecil, maka udara dari luar masuk ke dalam paru-paru.
Mekanisme ini mampu memasukkan udara pernapasan ke dalam paru-paru sekitar
75% pada pernapasan normal.
c.Pada inspirasi kuat, kontraksi otot-otot tambahan yang terletak di leher, mampu
mengangkat sternum (tulang dada) dan dua tulang rusuk pertama sehingga
memperbesar volume rongga dada.

2. Ekspirasi, merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot.


a.Otot intercostal luar relaksasi, tulang rusuk turun kembali, volume rongga dada
menyempit, paru-paru mengecil, tekanan udara paru-paru menjadi besar, maka udara
keluar dari paru-paru.
b. Otot diafragma relaksasi, sehingga diafragma yang mendatar berubah menjadi
melengkung kembali, volume rongga dada menyempit, paru-paru mengecil, tekanan
udara paru-paru menjadi besar, maka udara keluar dari paru-paru.
c.Pada ekspirasi kuat, kontraksi otot intercostal dalam membantu menarik tulang rusuk
ke bawah, dan kontraksi otot dinding abdomen (perut) menyebabkan diafragma
terdorong ke atas, ke dalam rongga dada, sehingga rongga dada semakin menyempit.
Pengendalian dan Kecepatan Pernapasan
Pernahkah Anda menahan napas begitu lama ketika berenang atau menyelam? Kita dapat
menahan napas selama beberapa menit. Selain itu, kecepatan dan kedalaman bernapas dapat
kita atur. Akan tetapi, kebanyakan proses bernapas merupakan mekanisme otomatis yang
teratur. Kontrol pernapasan merupakan kerja sama antara sistem pernapasan dan sistem saraf.
Pusat pengaturan napas terletak di dua bagian otak, yaitu medulla oblongata dan pons
varoli. Medula oblongata mengatur irama pernapasan. Ketika kita mengambil napas dalam-
dalam, sensor di dalam jaringan paruparu mengirimkan impuls kembali ke medula untuk
menghentikan pusat pengaturan napas.
Selain itu, medula oblongata akan mendeteksi kenaikan pH dalam darah akibat
kandungan CO2 darah yang meningkat. Medula oblongata akan mengirimkan impuls kepada
otot tulang rusuk untuk berkontraksi dan meningkatkan laju serta kedalaman proses bernapas.
Kandungan O2 di dalam darah hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap pusat
pengaturan pernapasan. Akan tetapi, ketika kandungan O2 di dalam darah sedikit, medula
oblongata akan mengirimkan impuls terhadap otot tulang rusuk untuk berkontraksi. Hal ini
akan meningkatkan pula laju serta kedalaman proses bernapas.

Gambar 3 Otak berperan mengatur pernapasan.

Laju pernapasan sangat bergantung kepada aktivitas. Ketika tidur, laju pernapasan akan
turun. Adapun ketika berolahraga, laju pernapasan akan meningkat. Selain itu, pernapasan
bergantung pula pada usia. Orang dewasa memiliki laju pernapasan lebih lambat
dibandingkan dengan bayi. Hal ini disebabkan lebih tingginya proses metabolisme pada bayi.
Terdapat beberapa faktor lain yang memengaruhi laju pernapasan, seperti:
1. Umur, umumnya makin bertambah umur seseorang akan makin rendah frekuensi
pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan makin berkurangnya proporsi
kebutuhan energinya. Bayi dan balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak
dibanding orang dewasa. Hal itu disebabkan volume paru paru yang relatif kecil dan sel-
sel tubuh sedang berkembang sehingga membutuhkan banyak oksigen. Orang tua juga
memiliki frekuensi napas lebih banyak karena kontraksi otot-otot dada dan diafragma
tidak sebaik saat masih muda, sehingga udara pernapasan lebih sedikit.
2. Jenis kelamin, Frekuensi pernapasan wanita pada umumnya lebih banyak daripada laki-
laki. Hal ini disebabkan wanita pada umumnya memiliki volume paru-paru lebih kecil
dari laki-laki sehingga frekuensi bernapasnya lebih banyak. Laki-laki pada umumnya
lebih banyak bergerak, sehingga lebih banyak memerlukan energi. Kebutuhan oksigen
dan produksi CO2 pada pria juga lebih tinggi.
3. Suhu tubuh, semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini
berhubungan dengan peningkatan proses metabolisme, sehingga diperlukan peningkatan
pemasukan O2 dan pengeluaran CO2.

4. Posisi tubuh, erat kaitannya dengan beban yang haru

Gambar Diagram pertukaran oksigen dan karbon dioksida pada alveolus dan sel-sel jaringan tubuh.

5. ditanggung oleh organ tubuh. Orang yang berdiri lebih banyak frekuensi pengambilan
O2 karena otot yang berkontraksi lebih banyak sehingga memerlukan energi yang lebih
banyak pula.
6. Kegiatan tubuh, orang yang giat melakukan aktivitas lebih banyak membutuhkan energi.
Untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut tubuh perlu lebih banyak oksigen untuk
pernapasan seluler, dan tubuh lebih banyak memproduksi zat sisa.
7. Emosi, rasa sakit, dan ketakutan. Hal ini menyebabkan terjadinya impuls yang
merangsang pusat pernapasan, sehingga penghirupan udara semakin kuat.
8. Status kesehatan. Sistem kardiovaskuler dan pernapasan pada orang yang sehat mampu
menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan. Namun, adanya penyakit
pada sistem tersebut berakibat terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh,
sehingga berpengaruh pula pada frekuensi pernapasan.
9. Ketinggian tempat. Tempat yang tinggi memiliki kadar oksigen yang rendah, sehingga
jumlah oksigen yang dihirup lebih sedikit. Hal ini menyebabkan sesak napas dan
peningkatan frekuensi pernapasan.
TRANSPOT DAN PERTUKARAN GAS

Mekanisme pertukaran Gas


a. O2 Sekitar 97% oksigen dalam darah dibawa eritrosit yang telah berikatan dengan
hemoglobin (Hb), 3% oksigen sisanya larut dalam plasma.
1. Setiap molekul dalam keempat molekul besi dalam hemoglobin berikatan dengan
satu molekul oksigen untuk membentuk oksihemoglobin (HbO 2) berwarna merah
tua. Ikatan ini tidak kuat dan reversibel. Hemoglobin tereduksi berwarna merah
kebiruan.
2. Volume maksirnum oksigen yang dapat berikatan dengan sejumlah hemoglobin
dalam darah. Menghirup oksigen murni dapat meningkatkan penghantaran
oksigen ke dalam jaringan karena volume oksigen terlarut dalam plasma darah
meningkat.

b. Transport CO2 Karbon dioksida yang berdifusi ke dalam darah dan janingan dibawa
ke paru-paru melalui cara berikut ini:
1. Sejumlah kecil karbon dioksida (7% sampai 8%) tetap terlarut dalam plasma.
2. Karbon dioksida yang tersisa bergerak ke dalam sel darah merah, di mana 25%-
nya bergabung dalam bentuk reversibel yang tidak kuat dengan gugus amino di
bagian globin pada hemoglobin untuk membentuk karbaminohemoglobin.
3. Sebagian besar karbon dioksida dibawa dalam bentuk bikarbonat, terutama dalam
plasma.
a) Karbon dioksida dalam sel darah merah benikatan dengan air untuk membentuk
asam karbonat dalam reaksi bolak-balik yang dikatalis oleh anhidrase karbonik.
b) Reaksi di atas berlaku dua arah, bergantung konsentrasi senyawa. Jika konsentrasi
CO2 tinggi, seperti dalam Jaringan, reaksi berlangsung ke kanan sehingga lebih
banyak terbentuk ion hidrogen dan bikarbonat. Dalam paru yang konsentrasi C0 2-
nya lebih rendah, reaksi berlangsung ke kiri dan melepaskan karbon dioksida.
Secara umum difusi diartikan sebagai peristiwa perpindahan molekul dari suatu
daerah yang konsentrasi molekulnya tinggi ke daerah yang konsentrasinya lebih
rendah. Peristiwa difusi merupakan peristiwa pasif yang tidak memerlukan energi
ekstra. Peristiwa difusi yang terjadi di dalam paru adalah perpindahan molekul
oksigen dari rongga alveoli melintasi membran kapiler alveolus, kemudian melintasi
plasma darah, selanjutnya menembus dinding sel darah merah, dan akhirnya masuk ke
interior sel darah merah sampai berikatan dengan hemoglobin. Membran kapiler
alveolus sangat tipis, yaitu 0,1 nm atau sepertujuh puluh dari tebal butir darah merah
sehingga molekul oksigen tidak mengalami kesulitan untuk menembusnya. Peristiwa
difusi yang lain di dalam paru adalah perpindahan molekul karbondioksida dari darah
ke udara alveolus. Oksigen dan karbondioksida menembus dinding alveolus dan
kapiler pembuluh darah dengan cara difusi. Berarti molekul kedua gas tadi bergerak
tanpa menggunakan tenaga aktif.
Urut-urutan proses difusi terbagi atas:
Difusi pada fase gas udara atmosfer masuk ke dalam paru dengan aliran yang
cepat, ketika dekat alveoli kecepatannya berkurang sampai terhenti. Udara atau
gas yang baru masuk dengan cepat berdifusi atau bercampur dengan gas yang
telah ada di dalam alveoli. Gerak molekul gas oksigen lebih cepat dibandingkan
dengan gerak molekul gas karbondioksida sehingga kecepatan difusi oksigen juga
lebih cepat. Percampuran antara gas yang baru saja masuk ke dalam paru dengan
gas yang lebih dahulu masuk akan komplit dalam hitungan perpuluhan detik. Hal
semacam ini terjadi pada alveoli yang normal, sedangkan pada alveoli yang tidak
normal, seperti pada emfisema, percampuran gas yang baru masuk dengan gas
yang telah berada di alveoli lebih lambat.
a) Difusi menembus membran pembatas. Proses difusi yang melewati membran
pembatas alveoli dengan kapiler pembuluh darah meliputi proses difusi fase gas
dan proses difusi fase cairan. Dalam hal ini, pembatas-pembatasnya adalah
dinding alveoli, dinding kapiler pembuluh darah (endotel), lapisan plasma pada
kapiler, dan dinding butir darah merah (eritrosit). Kecepatan difusi melewati fase
cairan tergantung kepada kelarutan gas ke dalam cairan. Kelarutan karbondioksida
lebih besar dibandingkan dengan kelarutan oksigen sehingga kecepatan difusi
karbondioksida di dalam fase cairan 20 kali lipat kecepatan difusi oksigen.
Semakin tebal membran pembatas maka halangan bagi proses difusi semakin
besar pula.

Video Bioproses Pertukaran Gas O2 dengan CO2 di Alveolus


Sumber: https://youtu.be/uo8RiuERTpc

GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN


Sistem pernapasan manusia bisa mengalami gangguan dan kelainan yang disebabkan
oleh infeksi kuman, faktor bawaan, atau polusi udara. berikut ini adalah beberapa gangguan
dari sistem pernapasan manusia.
1. Sinusitis merupakan suatu peradangan pada sinus tengkorak, rongga di dalam rangka
wajah yang berhubungan dengan rongga hidung akibat infeksi. Sinusitis dapat diatasi
dengan menggunakan obat-obatan, mandi air panas dan tidur telentang
2. Influeza (flu), disebabkan oleh virus yang menimbulkan radang pada selaput mukosa di
saluran pernapasan.
3. Fibrosis merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya jaringan ikat fibrosa di
dalam paru-paru sehingga menyebabkan turunnya elastisitas paru-paru.
4. Asma, gangguan pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan oleh berkontraksinya
otot polos pada trakea. Penyebabnya dapat berupa udara yang tercemar asap atau debu,
udara yang terlalu dingin, dan keadaan jiwa penderita (stress atau tekanan emosi).
5. Tuberkulosis (TBC), disebabkan karena bakteri Mycobacterium tuberculosa.
Peradangan pada dinding alveolus sehingga difusi O2 akan terganggu.
6. Bronkitis, terjadi karena radang pada selaput lendir, trakea, dan saluran bronkia.
7. Penyempitan dan penyumbatan saluran pernapasan akibat terjadinya pembengkakan
kelenjar limfe. Misalnya polip (di hidung) dan amandel (di tekak).
8. Feringitis, infeksi pada faring oleh bakteri dan virus. Gejalanya adalah kerongkongan
terasa nyeri saat menelan.
9. Asifiksi, kelainan atau gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan atau
gangguan penggunaan oksigen oleh jaringan. Penyebabnya dapat terletak di paru-paru,
pembuluh darah atau dalam jaringan tubuh. Misalnya seseorang yang tenggelam,
alveolusnya terisi air, orang-orang yang keracunan karbon monoksida dalam asam
sianida, dan lainnya. Keracunan karbon monoksida dan asam sianida terjadi karena
kedua zat ini memiliki afinitas terhadap hemoglobin lebih besar daripada oksigen.
10. Penyakit diphteri, misalnya diphteri tekak, tenggorokan, dan diphteri hidung. Penyakit
ini biasa menyerang saluran pernapasan anak bagian atas. Kuman peneybabnya
Corynebacterium diphteriae. Kuman diphteri tersebut mengeluarkan racun dan bila
racun ini beredar bersama darah, akan merusak selaput jantung.
11. Anthrakosis, yaitu kelainan pada alat pernapasan yang disebabkan oleh masuknya debu
tambang.

12. Pleuritis, yaitu peradangan selaput (pleura) karean pleura mengalami penambahan cairan
intrapleura, sehingga timbul rasa nyeri saat bernapas.
13. Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang
terutama disebabkan oleh bakteri. Bakteri menyebabkan alveolus mengeluarkan cairan
yang dapat mengganggu proses difusi oksigen dan karbon dioksida.
14. Tonsilitis, yaitu radang karena infeksi oleh bakteri tertentu pada tonsil. Gejalanya
tenggorakan sakit, sulit menelan, suhu tubuh naik, demam, dan otot-otot terasa sakit.
15. Kanker paru-paru, biasa diderita oleh para perokok. Kanker ini disebabkan oleh
adanya tumor ganas yang terbentuk di dalam epitel bronkiolus.
16. Emfisema, yaitu suatu penyakit yang terjadi karena ketidaknormalan (abnormalitas)
susunan dan fungsi alveolus. Akibatnya, terjadi inefisiensi pengikatan O2 sehingga
pernapasan menjadi sulit.

Video Kinerja Asma


Sumber: https://youtu.be/PzfLDi-sL3w dan https://youtu.be/ozyruyITxKg

Anda mungkin juga menyukai