Anda di halaman 1dari 3

METODE PEKERJAAN BETON READYMIX

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam metode pekerjaan beton readymix:

Persiapan Awal:
Perencanaan:

Lakukan perencanaan yang matang terkait volume beton yang dibutuhkan,


spesifikasi beton (kekuatan, slump, dll.), dan waktu pengecoran.

Pengukuran:

Tentukan dimensi dan kedalaman pengecoran yang dibutuhkan.

Siapkan formwork (bekisting) sesuai dengan bentuk dan ukuran struktur yang akan
dicor.

Penyediaan Material:

Siapkan beton readymix yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Pastikan juga persediaan bahan tambahan seperti besi tulangan, pengisi cetakan,
dan alat-alat lainnya.

Tahapan Pekerjaan:
Persiapan Area:

Bersihkan area pengecoran dari debu, kotoran, dan material lain yang dapat
mengganggu proses pengecoran.

Pasang formwork (bekisting) sesuai dengan desain yang telah direncanakan.


Pemasangan Besi Tulangan:

Pasang besi tulangan (reinforcement) sesuai dengan desain struktur yang telah
direncanakan.

Pastikan besi tulangan terpasang dengan benar dan sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan.

Pemasangan Saluran Pembuangan (jika diperlukan):

Jika ada saluran pembuangan seperti saluran air, pastikan saluran tersebut terpasang
sebelum pengecoran beton.

Pengujian Bekisting:

Pastikan bekisting terpasang dengan kuat dan rapi.

Lakukan pengukuran dan pengecekan kembali untuk memastikan bentuk dan


dimensi sesuai dengan yang direncanakan.

Pengaturan Level dan Kemiringan:

Atur level dan kemiringan formwork agar beton yang dicor memiliki kemiringan atau
kontur yang diinginkan.

Pengisian Bekisting:

Siapkan truk beton readymix untuk membawa beton ke lokasi pengecoran.

Isi formwork dengan beton readymix secara perlahan dan merata, hindari
pembentukan gelembung udara.

Pemadatan Beton:

Gunakan vibrator beton untuk melakukan pemadatan beton.

Vibrator digunakan untuk menghilangkan gelembung udara, meratakan permukaan,


dan memastikan beton mencapai seluruh bagian formwork.

Pemerataan Permukaan:

Setelah pemadatan, ratakan permukaan beton dengan alat perata beton atau kayu.

Pastikan permukaan beton halus dan rata sesuai dengan permukaan yang diinginkan.
Pemotongan dan Finishing:

Jika diperlukan, potong beton menggunakan alat pemotong beton untuk


membentuk sudut atau bentuk yang diinginkan.

Lakukan proses finishing dengan alat perata atau alat khusus untuk mendapatkan
permukaan yang halus dan rata.

Perawatan dan Penyembuhan:

Setelah pengecoran selesai, lakukan perawatan dan penyembuhan beton.

Pastikan beton tetap lembab selama proses penyembuhan dengan menggunakan


kain basah atau metode penyembuhan lainnya.

Pemantapan dan Pemeliharaan:

Setelah beton mengeras, lakukan pemantapan dan perawatan rutin.

Pastikan beton terlindung dari cuaca ekstrem atau kerusakan lainnya.

Pengujian Kekuatan (jika diperlukan):

Lakukan pengujian kekuatan beton dengan mengambil sampel beton dan


mengujinya di laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai