Prosedur Pembuatan Beton Bertulang
Prosedur Pembuatan Beton Bertulang
Sumber:
Prosedur ini didasarkan pada,
1. Pedoman konstruksi yang diterbitkan oleh "American Concrete Institute (ACI)" dalam buku
"ACI 318 Building Code Requirements for Structural Concrete."
2. SNI 2847-2013
Langkah-langkah:
1. Perencanaan Desain:
a. Rancang desain beton bertulang sesuai dengan spesifikasi proyek dan kode bangunan yang
berlaku, seperti ACI 318.
b. Tentukan jenis dan ukuran baja tulangan yang diperlukan berdasarkan beban dan persyaratan
desain.
2. Pembuatan Bekisting (Formwork):
a. Buat cetakan dari kayu atau bahan lainnya dengan ukuran yang sesuai dengan dimensi beton
yang diinginkan, yaitu 20x10 cm. Pastikan bekisting tahan terhadap tekanan beton dan
mampu mempertahankan bentuk konstruksi yang diinginkan.
4. Pencampuran Beton:
a. Campurkan beton sesuai dengan prosedur pembuatan beton.
- Volume agregat kasar sebesar 30% dari volume beton, dengan diameter agregat kasar
maksimum 10 mm dan specific gravity 2,412 gr/cm3.
- Volume agregat halus sebesar 40% dari volume beton, dengan specific gravity 2,7174
gr/cm3.
- Rasio air-semen sebesar 0,4.
5. Pengecoran Beton:
a. Letakkan baja tulangan dalam bekisting sesuai dengan rencana.
b. Mulailah menuangkan beton ke dalam bekisting secara perlahan untuk menghindari
terbentuknya gelembung udara dan retakan.
c. Gunakan vibrator beton jika diperlukan untuk menghilangkan gelembung udara dan
memastikan adonan beton menyebar dengan baik di sekitar baja tulangan.
6. Penyikatan Beton:
a. Setelah beton ditempatkan, sikat permukaan beton dengan peralatan yang sesuai untuk
mendapatkan permukaan yang rata dan halus.
7. Perawatan Beton:
a. Jaga kelembaban beton dengan cara penyiraman atau penutupan dengan kain basah selama
beberapa hari setelah pengecoran.
b. Tunggu hingga beton mencapai kekuatan yang memadai sebelum membebaskan beban
bekisting.
8. Pemeliharaan:
a. Lakukan pemeliharaan rutin sesuai dengan rekomendasi untuk memastikan beton bertulang
tetap dalam kondisi baik. s