Anda di halaman 1dari 1

Pengurangan dan Pencabutan KJMU:

Dampak dan Solusi


Jakarta - Kebijakan baru terkait pengurangan dan pencabutan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul
(KJMU) telah menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai pihak. Baru-baru ini, banyak penerima
KJMU yang mengalami pengurangan dan bahkan pencabutan status KJMU mereka. Ini tentunya
menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran di kalangan penerima KJMU.

Ardi, seorang penerima KJMU, mengungkapkan kekecewaannya ketika mengetahui bahwa


status KJMU-nya dicabut. “Saya merasa sedih, kenapa status KJMU saya dicabut. Saya akan
mencari tahu masalahnya,” kata Ardi.

Pencabutan KJMU ini berdampak signifikan pada pendidikan Ardi. “Kemungkinan saya tidak
kuliah, karena biaya hidup cukup kurang. Orang tua hanya mampu membiayai kuliah pada awal
semester saja,” jelas Ardi.

Untuk mengatasi situasi ini, Ardi berencana mencari pekerjaan sendiri. “Seandainya KJMU saya
dicabut, langkah yang harus saya lakukan adalah mempunyai penghasilan saya sendiri dengan
mencari pekerjaan untuk membiayai hidup dan membayar kuliah,” tutur Ardi.

Di sisi lain, pengurus dari pihak humas kampus menjelaskan mengenai status pengurangan dan
pencabutan KJMU

Alif, Humas KJMU, menjelaskan alasan utama di balik kebijakan pengurangan dan pencabutan
KJMU. “Pencabutan bisa terjadi ketika penerima KJMU melanggar aturan yang ditetapkan dan
bisa juga karena permasalahan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang meliputi:
anggota Polri/PNS dan P3K, memiliki mobil, memiliki aset NJOP 1 Milyar,” ujar Alif.

Meski demikian, Alif mengakui bahwa pihaknya belum memiliki rencana solusi jangka panjang
terkait isu ini. “Untuk solusi jangka panjang kami tidak mempunyai itu karena masalah ini baru
terjadi, dan biasanya kita harus mengadakan pembicaraan ke manajemen kampus untuk orang-
orang yang KJMU-nya tercabut,” ungkap Alif.

Dalam menangani isu ini, pengurus KJMU berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta. “Langkah-langkah yang perlu untuk koordinasi yaitu secara langsung menemui pihak
Dinas P4OP (Bu Mytha),” pungkas Alif.

Dengan adanya kebijakan baru ini, diharapkan dapat memberikan solusi terbaik bagi semua
pihak yang terlibat, khususnya bagi para penerima KJMU.

Anda mungkin juga menyukai