Anda di halaman 1dari 3

https://youtu.

be/7Bvuqog963w

What : apa permasalahan pada gambar tersebut?


Mahasiswa awardee lpdp yang enggan pulang ke Indonesia
Why: kenapa mereka tidak mau kembali?
Dilansir dari kumparan.com direktur utama lpdp mengungkapkan bebebrapa alasan mengapa awardee
enggan kembali ke tanah air antara lain ; menikah dengan orang asing dan menetap dinegara tersebut,
lanjut S3 (diakomodir dengan izin studi lanjutan), kerja diluaar negeri gaji lebih tinggi dari pada didalam
negeri dan memilih bayar ganti rugi, tidak ada pekerjaan yang menjamin ketika kembali ke tanah air dll.
When: kapan kejadian tersebut mulai disorot??
Kejadian ini mulai disorot sekitar akhir bulan juli tahun 2022, berawal dari cuitan netizen yang
melihatkan screenshot dari chating via whatsapp dengan awardee lpdp yang mengataka bahwa di UK
banyak sekali awardee yang tidak mau pulang ke tanah air, dimana salah satu contohnya yaitu ingin
mendapatkan fasilitas sekolah anak gratis.
Who?: siapa saja yang terlibat pada berita?
Para alumni awardee lpdp yang enggan kembali dan pihak lpdp
How?: bagaimana cara mengatasi masalah tersebut??
Secara langsung pihak lpdp menindaktegas fenomena ini dengan memberi sanksi berupa membayar
denda berupa pengembalian seluruh biaya yang telah dikeluarkn sebanyak duakali lipat serta memberi
sanksi tegas berupa awardee harus kembali maksimal 90 hari setelah kelulusan beserta kelengkapan
administrasinya. namun tentu sanksi tersebut juga kurang setara mengingat tujuan awal pengadaan
beasiswa ini guna mencerdaskan kehidupan bangsa serta membawa dampak baik bagi bangsa Indonesia.
Dilansir dari liputan6.com
Pengangguran di Indonesia Didominasi Lulusan Sarjana dan Diploma - Regional Liputan6.com
What?: apa permasalahan pada gambar tersebut?
Banyaknya pengangguran di indonesia yang didnominasi oleh Sarjana
Why?: mengapa banyak sarjana yang menganggur
Dilansir dari kompas.com ada beberapa alasan mengapa banyak sarjana yang menganggur 1. kurang
pengaaman, 2. Jumlah pencari kerja yang lebih banyak daripada lapangan kerja, 3.kurangnya Informasi,
4. Terlalu pilih pilih pekerjaan
When? : kapan berita tersebut terjadi?
Berita tersebubt dibuat pada tanggal 04 maret 2023, adapun kejadian tersebut merupakan update pada
bulan maret mengenai sarjana pengangguran.
Who? : siapa saja yang terlibat dalam berita tersebut?
Lulusan S1 yang belum mendapatkan perkerjaan
How?: bagaimana cara pemerintah mengatasi masalah pengangguran tersebut?/
Pemerintah sudah berusaha mengatasi masalah tersebut dengan program MBKM atau merdeka belajar
kampus merdeka, dimana program ini seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh mahasiswa,
another solve problem pemerintah juga telah menyediakan banyak sekali lapangan pekerjaan, dan juga
mengucurkan triliunan dana untuk mengsupport start up atau pengusaha muda.
Tim Mahasiswa UGM Teliti Fenomena Quarter Life Crisis yang Melanda Anak Muda | Universitas
Gadjah Mada
What?: apa permasalahan pada berita tersebut?
Permasalahan quarter life crisis pada usia 20-29 tahun.
Why?: mengapa hal ini bisa terjadi?
Orang yang sedang mengalami quarter  life crisis biasanya merasa belum memiliki gambaran jelas akan diri
dan tujuan hidupnya. Quarter Life Crisis ditandai dengan adanya kekhawatiran berlebih, pesimis, cemas, dan
bahkan perasaan tertekan, sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas, perasaan tertekan, hingga depresi.
Quarter life crisis sendiri biasanya disebabkan karena adanya tuntutan yang dialami oleh individu pada usia
dewasa awal. Dari hasil penelitian mereka berhasil mengungkapkan bahwa kekhawatiran yang dialami oleh
mahasiswa adalah berupa kekhawatiran mengenai kelanjutan karier, pendidikan, percintaan, dan finansial.

Who? : siapa yang di teliti pada masalah tersebut?

Mahasiswa atau orang dengan usia 20-29 tahun

How? Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?

pangawikan pribadi atayu mengenal dan memahami kesadaran diri dan mawas diri yakni memilah rasa yang
dimiliki dengan tujuan untuk membentuk identitas pribadi. Selanjutnya beberapa langkah konkret yang dapat
dilakukan adalah dengan cara melakukan evaluasi dan intropeksi diri untuk dapat memilih hal yang perlu
dilakukan agar mencapai wellbeing, memungkretkan karep (keinginan), memiliki sikap positif dari proses
mengenal diri, dan membentuk pandangan hidup yang lekat dengan nilai spiritual seperti beribadah serta
memaknai kegagalan secara positif.

Anda mungkin juga menyukai