Anda di halaman 1dari 29

PELAYANAN AIR, SANITASI

DAN PROMOSI KEBERSIHAN


DALAM BENCANA
Jika sedang bepergian,
apa salah satu pertimbangan dalam
memilih hotel/kamar?

Jika kebelet?
Tempat apa yang paling anda idamkan?
Kesehatan dibutuhkan pada saat bencana :

Fas.kesehatan rusak,
Kematian, Kesakitan (Trauma, dll) terganggunya Evakuasi ke RS
Bencana

Pelayanan Kesehatan Rutin sistem kesehatan rujukan


overload Overload

Resiko Kematian
Diarrhea, Measles,
Malaria, ARI Lingkungan,
Malnutrition Penyebab Penyakit
TB, STIs, etc.

Jml Penduduk
Latar Belakang
• Pada kondisi bencana,
kepadatan orang,
penggunaan fasilitas
secara bersama dapat
mengakibatkan
penyebaran penyakit
dengan cepat
• Penyakit diare selalu
dikaitkan dengan
kurangnya pasokan air
bersih, sanitasi yang
tidak memadai dan
perilaku kebersihan yang
buruk
Mengapa Pelayanan Air & Sanitasi penting?

Untuk mencegah penyakit yang


bersumber dari air
(water borne diseases)
Penyakit terkait Air dan Sanitasi

Diare Cacingan Tifus

Demam
Pneumonia Kaki Gajah
Berdarah
Daftar Penyakit yang bersumber dari air dan
penyebabnya:
PROTOZOA PARASITE BACTERIAL VIRUSES
Amoebiasis Schistosomiasis Botulism Adenovirus
infection
Cryptosporidiosis Dracunculiasis Campylobacteriosis
Gastroenteritis
Cyclosporiasis Taeniasis Cholera
SARS
Giardiasis Fasciolopsiasis E. coli Infection
Hepatitis A
Microsporidiosis Hymenolepiasis M. marinum infection
Poliomyelitis
Echinococcosis Dysentery
Polyomavirus
Coenurosis Legionellosis infection
Ascariasis Leptospirosis

Enterobiasis Otitis Externa

Salmonellosis

Typhoid fever

Vibrio Illness
Siklus Kegiatan
Bencana Rehabilitasi

Rekonstruksi/
Mitigasi
Development

Respon Bencana:
Fase Tanggap Darurat 1-3 hari; Penyediaan air mineral
Fase Early Recovery 3 – 15 hari Penyediaan air bersih, Trucking/pengolahan dan sanitasi darurat dengan
toilet darurat/pengendalian hama

Rehabilitasi 15 – 90 hari :
Air Pengurasan air, rehabilitasi sumur, pengolahan air
Sanitasi Rehabilitasi Toilet, drainase, pengelolaan sampah

Rekonstruksi/Development - 3 tahun
Air Penyadaran masyarakat, menyediakan air bersih berdasar pada standar pemerintah
Sanitasi Kesehatan Lingkungan , pengelolaan sampah,penyediaan MCK, berdasarkan pada standard
pemerintah.

Mitigasi : Pelatihan untuk relawan


WASH Intervention

Hygiene Promotion
Cakupan Pelayanan WASH

1. Pengolahan & Distribusi Air


2. Pembuangan Tinja (Jamban)
3. Pengelolaan Limbah Padat (sampah)
4. Pengelolaan Limbah Cair dan Drainase
5. Pengendalian Vektor
6. Promosi Kebersihan
7. * Penanganan Mayat

*Penanganan Mayat: sebatas pada proses identifikasi dan evakuasi, selanjutnya


berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Kepolisian setempat sesuai Tupoksi
Efektivitas Intervensi WASH
Komponen Air dan Sanitasi
Air & Sanitasi

Perangkat Keras Perangkat Lunak


(Hardware) (Software)

Promosi Manajemen
Kesehatan/Perubahan Perilaku Masyarakat
Masalah Lingkungan
efluen industri di
kawasan pemukiman

MCK yang tidak berfungsi

buang air besar


sembarangan

selokan tersumbat
Jamban yang
asal-asalan

mencuci dan mandi di


sungai tercemar
pembuangan liar
lumpur tinja
Penyebaran Penyakit
W W
W Water

S S Sanitation
H H
H Hygiene

S H
H

H
S H

S S
Pendekatan :

• Menggunakan acuan standar SPHERE


untuk perencanaan
• Koordinasi dengan Instansi pemerintah
terkait dan LSM kemanusiaan/Palang
Merah
• Memperhatikan perencanaan jangka
panjang (Tahap Pemulihan)
Kriteria awal untuk intervensi WASH
• Dapat secara cepat
diimplementasikan;
• Sederhana dan mudah untuk
dikerjakan;
• Menggunakan sumber
material yang mudah
ditemukan dalam masyarakat
setempat;
• Dampak negative yang
minim terhadap lingkungan;
• Limited sustainability – short
life time
Merencanakan WASH dalam Darurat

• Berapa orang yang harus dilayani?


• Darimana sumber air yang tersedia?
• Bagaimana mendistribusikan air?
• Berapa banyak Jamban yang
diperlukan ?
• Berapa dekat Jamban dengan
rumah/tenda?
• Berapa Jauh lokasi pengungsi
dengan tempat perkembangbiakan
nyamuk?
• Seberapa besar ukuran tempat
sampah per KK diperlukan?
Pasokan Air

• Sangat krusial pada 3 x 24


Jam pertama setelah
bencana
• Pengolahan air dengan
peralatan pengolah air
• Distribusi air kemasan
• Biaya biasanya “tidak
masalah”
Pasokan Air

• Pengolahan air mulai perlahan


dihentikan, diganti dengan
rehabilitasi saluran air yang
rusak

• Air Aman VS Air Bersih

• Distribusi air melalui tangki air


dan Hidran Umum/tandon air
Sanitasi

• Dukungan untuk Sanitasi lebih


rendah dibanding Air
• Kegiatan Sanitasi sulit untuk
dilaksanakan
• “Hardware” and “software” harus
bersamaan
• Integrasi dengan Sektor lainnya
Kunci Desain Latrine
• Cakupan
– 1 latrine = 20 orang (fase awal emergency 1 latrine = 50 orang)
– Pembedaan toilet untuk laki-laki dan perempuan
• Lokasi
– 6 m – 50 m dari sumur
– 30 m sumber air tanah
– Mudak diakses oleh semua orang, terutama perempuan dan
anak-anak, lansia
• Kedalaman Pit : 1,5 m
• Perhitungan rata-rata tinja
– Padat : 0,5 liter/orang/hari
– Cair : 0.8 liter/orang/hari
Sanitasi
Sanitasi

Permasalahan di sanitasi:

• Logistik material
• Lahan, terutama pada
konteks perkotaan
• Teknologi/inovasi dalam
pengolahan tinja
• Kebiasaan masyarakat
Promosi Higiene
Memaksimalkan fungsi sarana
yang dibangun

• Penggunaan fasilitas tidak


sesuai peruntukan

• Dialog dengan masyarakat


untuk meningkatkan rasa
kepemilikan sarana

• Perlu system perawatan


sarana yang telah dibangun
Promosi Higiene
Memfasilitasi praktek
kebersihan

• Pengolahan air aman


• Kebersihan makanan
• Kebersihan Lingkungan
• Kebersihan Diri
• Dampak dapak
peningkatan status
kesehatan
Promosi Higiene
• Cuci Tangan dengan
sabun dan air yang
mengalir.
• Penggunaan Toilet
(tidak bersih,sungai,
kebun,dll.)
• Pembuangan tinja anak
yang aman
• Minum air yang bersih
dan aman (masak)
• Penyimpanan air yang
aman
Promosi Higiene

• Penjernihan air
minum
• Menyiapkan dan
menyimpan makanan
yang sehat.
• Pembuangan sampah
dan limbah yang benar
dan baik.
Tantangan Operasi WASH:
• Periode tanggap darurat – penggunaan
anggaran (operasi WASH mahal!)
• Visibility bagi donor terbatas
• Dukungan logistik (mobilisasi peralatan,
barang & SDM)
• Pilihan teknis (model & design, lahan,
kondisi alam, dampak terhadap
lingkungan)
• Exit strategy (keberlanjutan)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai