Modul XIII
Air dan Sanitasi (WATSAN)
Memahami tujuan dan latar belakang diperlukan pelayanan Air dan Sanitasi pada saat bencana
Didalam pokok kebijakan dan rencana strategis PMI 2005-2009, PMI mempunyai Visi bahwa Palang
Merah Indonesia (PMI) menyediakan dan memberikan pelayan kepalangmerahan dengan cepat dan
tepat dengan berpegang teguh pada Prinsip-prinsip dasar kepalangmerahan dan bulan sabit merah
international. Salah satu Misi PMI adalah memberikan bantuan dalam bidang kesehatan yang
berbasis masyarakat, dengan tujuan strategis dalam pelayanan kesehatan adalah terselenggaranya
pelayanan kesehatan bagi masyarakat rentan di seluruh indonesia secara merata, terjangkau, dan
bermutu dengan salah satu kegiatan didalam pelayanan kesehatan adalah air dan sanitasi, dengan
salah satu ruang lingkup kebijakan bidang air dan sanitasi adalah pengembangan program ”WatSan”
untuk masyarakat kelompok rentan yang mengalami kesulitan akses air bersih dan masyarakat di
tempat pengungsian karena bencana atau konflik.
Untuk diperhatikan bahwa setiap orang mempunyai hak terhadap air bersih, dan memastikan jumlah
air bersih yang dapat mencukupi diperlukan untukmencegah kematian akibat dehidrasi, untuk
mengurangi resiko penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air dan untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi, memasak , dan keperluan-keperluan kebersihan pribadi dan rumah tangga.
Air bersih dan sanitasi adalah unsur terpenting yang menentukan kelangsungan hidup, kondisi
kesehatan dan martabat manusia. Pada tahap awal dari suatu bencana orang yang terkena bencana
pada umumnya lebih mudah menjadi sakit dan meninggal, karena penyakit pada umumnya
berhubungan dengan sanitasi yang tidak memadai, kekurangan penyediaan air, dan buruknya
kebersihan.
Penyakit-penyakit yang paling banyak terjadi adalah penyakit yang ditularkan melaui tinja kemulut
seperti penyakit diare, dan penyakit yang disebabkan oleh vektor (hama pembawa penyakit) yang
berhubungan dengan sampah dan air.
Sasaran utama kegiatan air dan sanitasi pada keadaan bencana adalah untuk mengurangi penularan
penyakit-penyakit tinja ke mulut dan mengurangi penjangkitan oleh vektor dengan melaksanakan
penyuluhan peraktek kebersihan yang baik, penyediaan air minum yang aman dan pengurangan
kesehatan lingkungan dengan mengusahakan suatu kondisi yang memungkinkan orang-orang untuk
hidup dengan kesehatan, martabat, kenyamanan, dan kemanan yang memadai.
173
Air dan Sanitasi (WATSAN) / Modul XIII
Mengetahui kegiatan apa yang harus dilakukan pelayanan air dan sanitasi fase darurat
Pada fase bencana hal yang sering kita temukan seperti banyak memakan korban dengan banyak
temukan mayat-mayat dan terjadinya kerusakan infrastruktur, salah kerusakan yang ditimbulkan
adalah kerusakan fasilitas air dan sanitasi seperti : jaringan PDAM rusak, sumur-sumur terkubur
reruntuhan atau lumpur, jalur akses sumber air terputus, banyak puing-puing, sampah-sampah serta
kondisi drainase yang rusak sehingga banyak air tergenang, didukung perilaku kesehatan yang buruk
dari masyarakat korban. Akibat dari hal tersebut masyarakat menjadi rentan terhadap penyakit.
Apa yang harus dilakukan dalam kegiatan Air dan Sanitasi pada fase Bencana?
Untuk mengurangi resiko dari bencana yang ditimbulkan, hal yang dilakukan dalam kegiatan air dan
sanitasi adalah :
174
Air dan Sanitasi (WATSAN) / Modul XIII
2. Pembuangan tinja
Pembuangan tinja yang aman dapat mengurangi resiko penyakit yang ditimbulkan baik
langsung atau tidak langsung, penyediaan saran yang tepat adalah satu dari beberapa respon
kedaruratan yang paling penting untuk menjamin martabat, kemanan, kesehatan, dan
kesejahteraan penduduk.
3. Pengendalian vektor
Vektor adalah suatu agent/penyebab pembawa penyakit, dan salah satu penyakit yang
ditimbulkan disituasi bencana adalah melalui vektor yang tidak terkontrol.
Contoh Vektor/hama dan Jenis penyakit yang ditimbulkan :
Tempat
No. Vektor/Hama perkembangbiakan Penyakit
1. Nyamuk Air tergenang Malaria, DBD, Filariasis
2. Lalat, Kecoa Sampah Diare
3. Kutu (Mites) Handuk, air yang Scabies
kotor, tempat tidur
yang kotor
4. Tikus Sampah Salmonella,
leptospirosis
Semua penduduk memahami yang beresiko dari penyakit yang ditularkan melalui vektor
memahami cara penularan dan metode yang mungkin digunakan untuk mencegahnya.
Fluids = Cairan
Fields = Lapangan
Flies = Lalat
Finger = Jari tangan
175
Air dan Sanitasi (WATSAN) / Modul XIII
Food = Makanan
Feces = Tinja
Kualitas Air
Sanitasi Fluids
Fields
Flies
Kebersihan
makanan
4. Manajemen Sampah
Pada saat bencana sering dijumpai kondisi sanitasi yang buruk, seperti : sering ditemukannya
puing-puing, sampah-sampah dan jenis limbah lainnya yang berserakan akibat bencana yang
ditimbulkan. Hal tersebut akan menjadi masalah kesehatan.
Pengertian Sampah :
Sampah adalah semua benda yang sudah tidak terpakai lagi baik yang berasal dari rumah
maupun, proses industri, sampah rumah sakit.
176
Air dan Sanitasi (WATSAN) / Modul XIII
5. Drainase
Pada situasi bencana, salah satu masalah bidang sanitasi adalah pada Drainase/saluran air
yang rusak atau tidak diperhatikan, hal ini bisa dilihat dari tercemarnya air permukaan di
lokasi pengungsi yang berasal dari limbah rumah tangga atau titik-titik distribusi air,
kebocoran jamban, got, air hujan ait banjir.
Pengertian Drainase
Drainase adalah saluran air, tujuannya mengalirkan air dengan membuat saluran untuk
menghindari genangan yang merupakan sarang pekembangbiakan veltor/pembawa penyakit.
6. Penyuluhan Kesehatan
Tujuan dari penyuluhan adalah untuk mengajak masyarakat dan memberikan kesadara dalam
pentingnya kesehatan pribadi dan kesehatan lingkungan. Perilaku masyarakat yang
berhubungan dengan kebersihan mencakup: penggunaan/ pemeliharaan jamban/ kebiasaan
177
Air dan Sanitasi (WATSAN) / Modul XIII
mencuci tangan dengan sabun/ pengumpulan dan penyimpanan air yang tidak bersih/
memasak makanan yang tidak bersih.
Drainage Excreta-related
ilnesses caused by
helminths, tapeworms
Fly screen
Ventilation Ventilation
Sunny
side
Reinforced
slab
Squatting slab
Reinforced
lining to Reinforced
prevent lining to
collapse prevent
(impervious) collapse
(impervious)
Reinforced
concrete or Pit
according to
A local custom
(e.g. wood lattice) B
178
Air dan Sanitasi (WATSAN) / Modul XIII
Keterangan :
Jamban
l Siram (a)
l Jamban Siram dengan dua lubang (b)
l Jamban Cubluk (c)
l Jamban Septic tanks (Jamban ViP) (d)
(a)
(b)
(c)
(d)
179
Air dan Sanitasi (WATSAN) / Modul XIII
Melalui metoda partisipatif mendorong partisipasi setiap orang kedalam suatu proses kelompok,
dengan tidak memandang umur, jenis kelamin, status sosial maupun latar belakang pendidikan.
Melalui proses kelompok tersebut khususnya bermanfaat untuk diperolehnya partasipasi perempuan
(menurut adat istiadat atau budaya, perempeuan enggan untuk mengekspresikan pandangan
pendapatnya, atau karena mereka tidak dapat membaca dan atau tidak bisa menulis). Metoda
partisipatif tersebut diciptakan untuk membangun rasa percaya diri dan tanggung jawab terhadap
keputusan seseorang. Mereka mencoba untuk membuat suatu keputusan menjadi mudah dan
menyenangkan. Metoda tersebut dibuat untuk menyusun perencanaan pada tingkat masyarakat.
Antar npeserta saling belajar satu sama lain dan dapat mengqahargai pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki peserta lainnya.
Metoda partisipatif merupakan pendekatan berpola bottom-up (bawah keatas) dilihat berdasarkan
kebutuhan dimasyarakat dan masyarakat diajak untuk menganalisis sampai pada memutuskan suatu
masalah yang terjadi dilingkungannya, sehingga metoda partisipatif ini telah mengalami
keberhasilan disaat strategi-strategi lainnya gagal. Metoda tersebut berdasar pada prinsip
pendidikan orang dewasa dan telah diulakukan uji lapangan secara luas.
PHAST (Participatory Hygiene and Sanitation and Transformation adalah suatu rangakaian cara untuk
tercapainya perubahan pengetahuan dan sikap yang berkaitan dengan sanitasi dan kebersihan diri
yang sehat dan membantu dalam mendorong penataan fasilitas air dan sanitasi secara partisipatif.
Apa yang ingin dicapai melalui PHAST?
180
Air dan Sanitasi (WATSAN) / Modul XIII
7 Tahapan Masyarakat dalam mencapai peningkatan kebersihan diri dan lingkungan serta
mendorong penataan fasilitas Air dan Sanitasi
181
Air dan Sanitasi (WATSAN) / Modul XIII
182