Anda di halaman 1dari 3

Nama : Shiva Alimadana Putri

NPM : 270110210016

Kelas : B

PENGGUNAAN GEOTERMOMETRI PADA PANAS BUMI

PLTP Kamojang, Jawa Barat dan PLTP Tanjung Raya, Sumatera Barat

Panas bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan
batuan dengan mineral serta gas yang secara genetik tidak dapat dipisahkan dalam sistem
panas bumi (KESDM, 2017). Indonesia memiliki banyak manifestasi panas bumi, tetapi
hanya beberapa daerah yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi,
seperti PLTP Kamojang, Jawa Barat dan panas bumi Tanjung Raya, Sumatera Barat. PLTP
Kamojang adalah lapangan panas bumi yang terletak di Kampung Pangkalan, Kecamatan
Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan Panas bumi Tanjung Raya dan Palupuh terletak di
Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Banyak penelitian dilakukan, salah satunya pengukuran
temperatur. Metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi temperatur reservoir panas
bumi berdasarkan keberadaan zat terlarut dalam fluida panas bumi adalah metode
geotermometer (Tala dkk., 2020).

PLTP Kamojang telah dilakukan perhitungan temperature sumur menggunakan


geotermometer mineral pada Sumur ASJ – 17 dan temperatur reservoir menggunakan
geotermometer gas pada Lapangan ZW. Sumur ASJ-17 menggunakan geotermometer
berdasarkan asosiasi alterasi mineral yang terbagi menjadi empat zona. Berdasarkan analisis
geotermal mineral (Reyes, 1990), zona smektit, klorit memiliki temperatur 110oC - 200oC;
zona smektit, klorit, illite memiliki temperatur 200oC - 280oC; zona epidote, klorit memiliki
temperature 280oC - 340oC; dan zona epidote, klorit, illite memiliki temperatur 280oC -
300oC. Zona panas bumi sumur ini terbagi menjadi zona batuan penudung (mineral lempung,
seperti smektit, kalsit), zona transisi (mineral illite temperatur 200oC - 300oC), dan zona
reservoir (mineral alterasi suhu tinggi, seperti epidot, anhidrit, klorit, dan illite). Lapangan
ZW menggunakan geotermometer gas berdasarkan data manifestasi (fumarole dan solfatara)
berupa gas, yaitu CH4, CO2, H2, dan tekanan CO2. Hasil analisis kimia dari konsentrasi
kandungan CO2, H2S, gas sisa O2 dan N2 digunakan untuk memperkirakan suhu reservoir
dengan metode geotermometer gas (Arnorsson & Gunnlaugsson, 1985). Berdasarkan
perhitungan, temperatur reservoir adalah 177,1oC - 253,4oC yang mendekati tipikal
temperatur sistem dominasi uap, yaitu sekitar 230 oC - 240 oC.

Panas bumi Tanjung Raya dan Palupuh telah dilakukan perhitungan temperature reservoir
menggunakan persamaan geotermometer. Penentuan geotermometer untuk memperkirakan
temperatur reservoir dapat ditentukan dengan memperhatikan unsur paling dominan pada
fluida panas bumi dan karakteristik fluida panas bumi. Berdasarkan hal itu, persamaan
geotermometer yang tepat untuk daerah penelitian adalah geotermometer silika quartz
(Arnorsson, 1985) karena temperatur reservoir yang dihasilkan lebih rendah dari temperatur
permukaan mata air panas, yaitu 39,6⁰C dan 44,1⁰C. Perhitungan mengestimasi temperatur
reservoir panas bumi 164,2⁰C – 175,2⁰C yang termasuk sistem panas bumi bertemperatur
sedang (125⁰C - 225⁰C).
DAFTAR PUSTAKA

Ardelia, A., Pujiastuti, D., & Pohan, A. F. (2023). Identifikasi Karakteristik Fluida dan
Estimasi Temperatur Reservoir Panas Bumi di Tanjung Raya dan Palupuh, Kabupaten
Agam. Jurnal Fisika Unand, 12(3), 395-401.

Kusumahasto, B. (2022). Geologi dan Studi Power Density dalam Penentuan Potensi
Cadangan Lapangan Panas Bumi Vulkanik Sorik Marapi serta Lapangan Panasbumi
Non Vulkanik Sampuraga Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara (Doctoral
dissertation, UPN Veteran Yogyakarta).

Laksminingpuri, N., & Martinus, A. (2014). Studi Kandungan dan Temperatur Gas Panas
Bumi Kamojang dengan Diagram Grid. Beta Gamma, 4(2).

Shidqi, A., Mardiana, U., Mohamad, F., & Afif, N. N. H. (2018). Zona Alterasi pada Sumur
‘’Asj-17’’ Kaitannya dengan Keterdapatan Panas Bumi di Kamojang, Kabupaten
Bandung, Provinsi Jawa Barat. Geoscience Journal, 2(4), 269-276.

Zulwidyatama, W. (2014). Analisis Geokimia Fluida untuk Penentuan Potensi Sumberdaya


Panas Bumi Lapangan Zw, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Geological
Engineering E-Journal, 6(2), 618-630.

Anda mungkin juga menyukai