Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Refleksi Modul 1.

1 Filosofi Pendidikan
Ki Hajar Dewantara

Salam Guru Penggerak!

Salam dan Bahagia.

Nama saya Diesmita Herninda Calon Guru Penggerak Angkatan 10 Kabupaten Lampung
Tengah. Pada kesempatan ini saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan
pada modul 1.1. Jurnal refleksi Dwi Mingguan ini berisi tentang refleksi diri saya sebagai
Calon Guru Penggerak setelah mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak selama 2
minggu ini. Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan model 1 yaitu model 4F
(Fact, Feeling, Findings, dan Future), yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.
Dalam Bahasa Indonesia, 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P yakni : Peristiwa; Perasaan;
Pembelajaran; dan Penerapan.

1. Fact (Peristiwa)

Pada tanggal 15 Maret 20234 Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 10 resmi
dibuka oleh ,Dirjen GTK Ibu Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd dan Direktur Kepala
Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan Bapak Dr. Dr. Kasiman melalui
zoom yang diikuti CGP Angkatan 10 se Indonesia.

Setelah acara Pembukaan Resmi secara nasional, pada hari yang sama pukul 13.00
dilakukan juga Pembukaan oleh Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung.
Banyak pesan yang disampaikan kepada kami sebagai calon guru penggerak, diantaranya
agar tetap bersemangat mengikuti Pendidikan walaupun saat ini sedang bulan Ramadhan,
dan gambaran maanfaat yang akan didapat setelah menyelesaikan Pendidikan ini.

Kemudian pada hari minggu, tanggal 24 maret 2024 dilaksanakan Lokakarya Orientasi di
SMAN 1 Punggur. Kegiatan ini menjadi ajang bertemu muka dengan seluruh CGP
Angkatan 10 Kabupaten Lampung Tengah, Para Pengajar Praktik dan Pendamping dari
masing-masing sekolah. Pada kesempatan ini kami diminta menuliskan rencana program
yang akan dilaksanakan selama mengikuti Pendidikan Calon Guru Penggerak.

Modul 1.1. tentang Mulai Dari Diri dan Eksplorasi Konsep kami mulai bahas melalui
forum diskusi yang dipimpin dan dipandu oleh fasilitator Bapak Tri Goesema Putra. dari
kegiatan Mulai dari diri dan Eksplorasi konsep ini saya mengetahui dan mulai memahami
tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan dan Pengajaran, saya diberi
kesempatan untuk berdiskusi dengan sesama teman Calon Guru Penggerak di kelas 10.21.

Dua pekan sudah saya menambah wawasan, mengasah kemampuan melalui LMS tentang
Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional -Ki Hadjar Dewantar. Adapun serangkaian
kegiatan yang dipelajari dalam LMS, adalah mulai dari diri , eksplorasi konsep , Ruang
kolaborasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman yang disampaikan oleh
instruktur yang diadakan melalui Google Meet tentang pemahaman secara mendalam
konsep dasar pemikiran Filosofis Ki Hajar Dewantara dan relevansinya dengan
pendidikan abad 21, koneksi antar materi, serta aksi nyata.

2. Perasaan (Feeling)

Selama 2 minggu mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak, saya mulai mengenal
teman-teman baru dari kelas 10.21. saya senang dapat bertemu teman-teman yang penuh
semangat, cakap dan suportif dalam setiap kegiatan. Saya belajar banyak dari fasilitator,
Pengajar Praktik , dan teman-teman satu kelas saya. Saya merasa beruntung karena bisa
mengikuti kegiatan Calon Guru Penggerak dan diberi kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kompetensi diri dan diberi kesempatan untuk ikut berperan dalam
perubahan pendidikan. Sempat terselip rasa ragu apakah saya bisa mengikuti kegiatan
dengan baik karena kondisi Kesehatan saya yang kurang baik., namun dengan dukungan
dari semua pihak saya merasa yakin bahwa saya dapat menyelesaikannnya. Kadang juga
muncul rasa tidak percaya diri melihat kecakapan teman-teman calon guru penggerak
dalam menggunakan berbagai aplikasi dan website pendukung kegiatan pembelajaran.
Namun ini menjadi motivasi untuk saya agar belajar lebih giat, dan saya sangat bersyukur
memiliki fasilitator, Pengajar Praktik dan teman-teman yang mau berbagi ilmu.

Dalam kegiatan pendidikan ini banyak ilmu yang saya peroleh selama menjalani dua
pekan mengikuti pendidikan guru penggerak ini, mulai dari filosofi Pendidikan Ki Hajar
Dewantara, relevansinya dengan pembelajaran saat ini, bagaimana kaitannya dengan diri
saya sebagai pendidik, dan bagaimana seharusnya saya bersikap terhadap murid. Disini
saya merasa seperti dibukakan pintu menuju pemahaman baru tentang pendidik yang
menghamba kepada murid dan Langkah-langkah. Kegiatan belajar melalui modul secara
mandiri melalui LMS mengajarkan saya untuk mandiri dalam belajar. Dengan
mempelajari modul ini saya berharap bisa menjadi pemimpin pendidikan dan penggerak
menuju transformasi pendidikan yang sesuai dengan zaman dan berlandaskan jati diri
bangsa. Menjadi seorang pendidik yang tergerak, bergerak dan menggerakkan.

Saat ini saya berupaya menerapkan konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara
dalam pembelajaran di ruang kelas. Saya perlu mengembalikan niat saya menjadi
pendidik dan berusaha memfasilitasi pembelajaran yang sesuai fitrah murid dengan
kegiatan yang menyenangkan, berpihak pada murid dan bermakna. Saya berharap dapat
menjadi jembatan bagi murid-murid saya dalam menggapai cita-citanya.

3. Pembelajaran (Findings)

Dari pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional – Ki Hajar
Dewantara ini saya mempelajari filosofi Pendidikan KHD dan berusaha menerapkan
dengan sepenuh hati. Sebagai seorang pendidik saya ingin menjadi pendidik yang selalu
terbuka terhadap perubahan, mengikuti perkembangan teknologi dan
mengadaptasikannya sesuai dengan sosio kultural budaya. Saya akan berusaha menjadi
guru yang kehadirannya dirindukan oleh murid-murid. Dengan pembelajaran yang
menyenangkan dan berpihak pada Murid, saya akan belajar untuk menjadi pemimpin
pembelajaran minimal untuk kelas saya dan rekan sejawat saya di sekolah. Saya akan
terus mengeksplorasi kemampuan saya mengembangkan pembelajaran dan terus
berinovasi sehingga saya dapat mengenal karakter murid dengan lebih baik, menemukan
gaya belajar masing-masing murid, dan berpihak kepada kepentingan murid. Karena
tujuan akhir dari Pendidikan bukan sekedar mentransfer ilmu, namun membangun budi
pekerti dan memerdekakan anak dalam mengembangkan kompetensinya sesuai bakat dan
minat yang dimiliki.

4. Penerapan (Future)

Kedepan, saya akan berusaha melakukan yang terbaik dalam melaksanakan proses
pendidikan dan pengajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai seiring dan selaras
dengan konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Hal ini akan saya mulai
denga mengubah metode dan model pembelajaran di kelas. Jika sebelumnya saya selalu
memiliki sedikit kreatifitas dalam memberikan tugas mandiri kepada murid-murid, maka
kini saya akan mengeksplorasi lebih banyak cara dan bentuk tugas sesuai kreatifitas
murid, namun tetap bermakna dan sesuai dengan materi. Selain itu saya harus mengubah
pandangan bahwa anak bukan seperti kertas putih kosong melainkan tabula rasa ( samar-
samar sudah ada goresan dan tugas pendidik mempertebal lakunya). Saya perlu
mengubah cara pandang terhadap anak yang semula berorientasi pada nilai menjadi
berorientasi pada proses. Saya akan menganalogikan diri saya sebagai petani yang
mengolah sawah. Saya akan berusaha melakukan yang terbaik agar murid-murid saya
memiliki kemampuan kognitif yang baik, memiliki karakter yang baik, tergali dan
terasah minat dan bakatnya, serta dapat mencapai cita-citanya.

Ditulis oleh:

Diesmita Herninda, S.Pd., Gr.

CGP Angkatan 10, Kabupaten Lampung Tengah

Anda mungkin juga menyukai