Anda di halaman 1dari 14

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas PenjasOrkes

Guru Pengampu:

Lasiman, S.Pd,MM

Disusun Oleh:

Biola Santika

Dian Rizky Utami

Fauzaan Fatih Darmawan

Fiorenza Lailaa Bierdizy

Kevin Alif

SMAN 15 KOTA TANGERANG

Jl. Raya Villa Tangerang Indah, RT. 001/RW.011, Periuk, Kec. Periuk, Kota Tangerang,
Banten 15131

TAHUN AJARAN 2023/2024

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis berupa makalah ini dengan baik dan
tanpa suatu kendala berarti.

Tidak lupa kami dari kelompok 9 yang beranggotakan 5 orang, yakni:

1. Biola Santika
2. Dian Rizky Utami
3. Fauzaan Fatih Darmawan
4. Fiorenza Lailaa Bierdizy
5. Kevin Alif

Mengucapkan terima kasih kepada Guru PenjasOrkes, Bapak Lasiman, S.Pd,MM yang telah
membimbing dan memberi arahan dalam penyusunan proposal ini. Begitu pula kepada teman-
teman seperjuangan yang telah memberi masukan dan pandangan kepada kami selama
menyelesaikan proposal ini.

Makalah berjudul “Penyakit Menular Seksual” ini disusun untuk memenuhi tugas semester 1
mata pelajaran PenjasOrkes.

Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah
ini. Karenanya, kami menerima kritik serta saran yang membangun dari pembaca agar kami dapat
menulis makalah secara lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Besar harapan kami proposal ini dapat bermanfaat dan berdampak besar sehingga dapat
memberi inspirasi bagi para pembaca.

Tangerang, 04 Agustus 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................... I

KATA PENGANTAR................................................................................................................. II

DAFTAR ISI............................................................................................................................... III

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan .............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................2

A. Jenis – Jenis Penyakit Menular Seksual...............................................................................2


B. Cara Mencegah Penyakit Menular Seksual .........................................................................7

BAB III PENUTUP ......................................................................................................................10

A. Kesimpulan ........................................................................................................................10
B. Saran ..................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................11

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyakit menular seksual adalah penyakit infeksi yang menular melalui kontak seksual, baik
seks vaginal, oral maupun anal. Penularan penyakit ini pun bisa melalui darah, sperma, atau cairan
tubuh lainnya.

Terkadang, penyakit ini juga bisa menular melalui kontak fisik intim lainnya. Hal ini karena
beberapa PMS, seperti herpes dan HPV, bisa menyebar melalui kontak kulit ke kulit.

Selain itu, pemakaian jarum suntik secara berulang atau bergantian di antara beberapa orang
juga bisa menularkan penyakit.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu penyakit menular seksual?
2. Apa saja jenis - jenis penyakit menular seksual?
3. Bagaimana cara mencegah penyakit menular seksual?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui penyakit menular seksual.
2. Untuk mengetahui jenis – jenis penyakit menular seksual.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah penyakit menular seksual.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. JENIS – JENIS PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Bakteri, seperti clamidia trachomatis (klamidia), treponema pallidum (sifilis), neisseria


gonorrhoeae (gonore).

Virus, seperti human papilomavirus (kutil kelamin), human immunodeficiency virus (HIV).

Parasit, yang menyebar melalui cairan tubuh.

a. Gonore Atau Kencing nanah

Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh neisseria gonorrhoeae yang
menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rectum dan tenggorokan atau bagian putih mata
(kogjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke daerah tubuh lainnyaterutama kulit
dan persendian.

b. Herpes

Herpes genital merupakan penyakit infeksi akut pada genital dengan gambaran khas berupa
vesikel berkelompok pada dasar eritematosa, dan cenderung bersifat rekuren. Umumnya
disebabkan oleh herpes simpleks virus tipe 2 (HSV-2), tetapi sebagian kecil dapat pula oleh tipe
1. Herpes genitalis terjadi pada alat genital dan sekitarnya (bokong, daerah anal dan paha).

2
c. clamidia Trachomatis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis. Klamidia. dapat ditularkan melalui
hubungan seksual secara vaginal, anal dan oralPada pria, infeksi terjadi pada saluran kencing
(uretritis). Gejala nya keluarnya putih dari penis dengan atau tanpa rasa sakit pada kencing
(dysuria) dan menyebabkan peradangan pada daerah penyimpanan dan kantung sperma
(epididymitis)Pada wanita, gejala yang kadang muncul yaitu rasa panas terbakar pada pinggul.

d. Kandiloma Akuminata

Kandiloma Akuminata, penyebab penyakit ini adalah virus DNA golongan papovavirus, yaitu:
Human papilloma virus (HPV) dengan gejala yang khas yaitu terdapat satu atau beberapa kutil
disekitar kemaluan. Masa inkubasinya 2-3 bulan. Umumnya di daerah lipatan yang lembab pada
genitalia eksterna. Pada pria, di perinium dan sekitar anus, sulkus koronarius gland penis, muara
uretra eksterna, prepusium, korpus dan pangkal penis. Pada wanita, divulva dan sekitarnya.

3
e. Limfogranuloma Venerum

Penyakit ini disebabkan oleh Chlamidia trachomatis. Gejala mulai timbul dalam waktu 3-12 hari
atau lebih setelah terinfeksi. Pada penis atau vagina sering muncul lepuhan kecil berisi cairan
yang tidak disertai nyeri. Lepuhan ini berubah menjadi ulkus (luka terbuka) yang segera
membaik sehingga seringkali tidak memperhatikan oleh penderitanya. Selanjutnya terjadi
pembekakan kelenjar getah bening pada salah satu atau kedua salangkangan. Kulit diatasnya
tampak merah dan teraba hangat, jika tidak diobati akan terbentuk lubang (sinus) di kulit yang
terletak di atas kelenjar getah bening tersebutD ari lubang ini akan keluar nanah atau cairan
kemerahan, lalu akan membaik tetapi biasanya meninggalkan jaringan parut atau kambuh
kembali. Gejala lainnya adalah demam, tidak enak badan, sakit kepala, nyeri sendi, nafsu makan
berkurang, muntah, sakit punggung, dan infeksi recktum yang menyebabkan keluarnya nanah
bercampur darah.

4
f. Sifilis

Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, treponema pallidum.
Masa tanpa gejala berlangsung 3-4 minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu. Kemudian,
timbul benjolan disekitar alat kelamin. Kadang- kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang
seperti flu yang akan hilang sendiri tanpa diobati. Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12
minggu setelah hubungan seksual, gejala ini akan hilang dengan sendirinya dan seringkali
penderita tidak memperhatikan akan hal ini.

g. Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah infeksi saluran urogenital yang dapat bersifat akut atau kronik dan
disebabkan oleh trichomonas vaginalis. Trikomoniasis lebih banyak terjadi pada masa remaja
dan dewasa dengan berhubungan seks yang aktif pada wanita maupun pria. Gejala pada wanita
yaitu gatal-gatal dan rasa panas pada vagina, secret vagina yang banyak, berbau, berbusa, nyeri
perdarahan pada waktu post coitos dan nyeri abdomen bagian bawah. Pada pria, gejalanya yaitu
disuri, nyeri urethra, nyeri testis, sering berkemih, dan nyeri abdomen bagian bawah

5
h. Ulkus Molle

Ulkus molle adalah penyakit menular seksual (PMS) yang akut, ulseratif, dan biasanya
terlokalisasi digenitalia atau anus dan sering disertai pembesaran kelenjar didaerah inguinal
Penyakit ini disebabkan oleh basil gram negative haemophilus ducreyi. Ulkus molle lebih sering
menyerang pria terutama yang sering melakukan prostitusi dibanding wanita.

i. AIDS-HIV

AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan gejala penyakit akibat
menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh virus yang disebut HIV (human immunodeficiency
virus). Penderita AIDS secara khas punya riwayat gejala dan tanda penyakit. Pada infeksi HIV
primer akut yang lamanya 1-2 minggu, penderita akan merasakan sakit seperti flu. Disaat fase
supresi imun simptomatik (3 tahun) penderita akan mengalami demam, keringat dimalam hari,
penurunan berat badan, diare, neuropati, keletihan, ruam kulit, limpanodenopathy, pertambahan
kognitif dan lesi oral. Disaat fase infeksi HIV menjadi AIDS (bervariasi 1-5 tahun dari pertama
penentuan kondisi AIDS) akan terdapat gejala infeksi oportunistik, yang paling umum adalah
pneumocystic Carinii (PCC), pneumonia interstisial, infeksi lain termasuk meningitis,
kandidiasis, cytomegalovirus, mikrobakterial, dan atipikal.

6
B. CARA MENCEGAH PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
Sebagai bentuk pencegahan dan pengendalian penyakit menular seksual, Penyakit menular seksual
dapat didiagnosis dengan melakukan tes laboratorium. Contohnya seperti tes darah untuk
mengetahui terdapat virus atau tidak. Bila ditemukan atau mengalami tanda atau gejala penyakit
menular seksual, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Penanganan yang
cepat dan tepat akan menghindari dari komplikasi berbahaya.

a. Tidak Melakukan Seks Bebas

Pelaku seks bebas harus siap berhadapan dengan berbagai risiko penyakit seksual. Mulai dari HIV,
sifilis, gonore (kencing nanah), hingga herpes genital. Hal yang bikin khawatir, pelaku seks bebas
yang telah terinfeksi ini bisa menjadi orang yang menularkan penyakit kelamin pada orang lain.

Seks bebas punya beragam definisi yang sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di
masyarakat. Salah satu definisinya, melakukan hubungan seksual tanpa ikatan pernikahan dan
dilakukan dengan banyak orang.

Ingat, berbagai penelitian telah membuktikan bahwa berhubungan seks dengan beberapa orang,
bisa meningkatkan risiko tertular penyakit menular seksual.

b. Menggunakan Proteksi

Penggunaan alat kontrasepsi saat berhubungan seksual tidak hanya untuk mencegah kehamilan

saja, akan tetapi juga penting untuk menghindari terjadinya penularan PMS. Untuk itu, jangan

pernah lupakan penggunaan proteksi seperti kondom ketika berhubungan seksual, terutama jika

riwayat kesehatan seksual pasangan masih belum dapat diketahui dengan pasti.

7
Dalam hal ini, Anda bisa memilih jenis kondom lateks, sebagaimana yang direkomendasikan oleh

Central for Disease Control (CDC). Kondom lateks diketahui lebih aman dan memiliki risiko

kerusakan atau kebocoran yang lebih kecil dibandingkan dengan kondom sintetis.

c. Melakukan Vaksinasi

Ada beberapa jenis penyakit menular seksual (PMS) yang sejatinya bisa Anda cegah dengan

mendapatkan vaksinasi. Sebagai contoh adalah vaksin hepatitis B dan vaksin HPV yang dapat

mengurangi risiko penyakit kutil kelamin dan juga terjadinya kanker serviks.

Untuk jenis vaksin hepatitis B, sebaiknya dilakukan segera setelah bayi lahir, yakni dalam jangka

24 jam waktu kelahiran, sedangkan untuk vaksinasi HPV sebaiknya dilakukan begitu anak

perempuan menginjak usia 9 tahun. Vaksinasi HPV juga masih bisa didapatkan oleh wanita hingga

umur 26 tahun.

8
d. Sunat Pada Laki – Laki

Hal yang satu ini terbukti dapat memangkas risiko kaum adam untuk terkena penyakit HIV dari

hubungan seksual sebanyak 60 persen. Enggak cuma itu saja, kata ahli sunat juga bisa membantu

untuk mencegah penularan herpes dan infeksi HPV.

e. Mendeteksi Penyakit Menular Seksual Melalui Tes

Cara pencegahan PMS berikutnya ini cukup penting, tetapi sering diabaikan oleh para pasangan

yang aktif secara seksual. Dalam hal ini, tes perlu dilakukan sedini mungkin untuk mengetahui ada

atau tidaknya jenis PMS yang diderita oleh Anda maupun pasangan Anda.

Apabila hasil tes menunjukkan adanya indikasi PMS, maka tindakan pencegahan dan pengobatan

dapat diambil dengan sesegera mungkin. Apabila keduanya terindikasi sehat, maka hasil tes ini

akan mampu menciptakan rasa yang lebih aman saat berhubungan seksual.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikianlah penjelasan mengenai Jenis – jenis penyakit menular seksual dan cara
mencegah penyakit menular seksual
Penyakit menular seksual adalah penyakit infeksi yang sangat berbahaya. Semoga
artikel ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
B. Saran
Pentingnya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-menular-seksual-pms

https://aido.id/health-articles/cara-pencegahan-pms-(penyakit-menular-seksual)-ini-wajib-untuk-
diketahui/detail

https://www.halodoc.com/artikel/ini-6-cara-simpel-mencegah-penyakit-menular-seksual-1

11

Anda mungkin juga menyukai