Semester : VII Mata Kuliah : Seminar Pastoral Tugas : Deskripsi Masalah Hidup
Nama Konseli : Daniel Sidabutar
Tingkat :2 Suatu kejadian yang tertimpa bagi kehidupannya yaitu kami pernah bersama-sama keluar nongkrong bersama di cafe, memang orang tuanya sudah melarang dia untuk keluar malam ikut bersam kami. Kami pun juga sudah melarangnya ikut karna kami juga tau posisi keluarganya pada saat itu kakak di malam itu memang lahiran dan otomatis teman kami ini pun sudah pasti akan lebih di butuhkan untuk mengambil sesuatu apapun yang di perlukan Kakak nyanitu pada saat itu, karna memang juga Abang nya mempunyai pekerjaan jadi pulang kerja harus larut malam juga, jadi perlu lah sosok adek yang akan mempermudah untuk mengambil sesuatu apapun nantinya. Jadi karna dia sudah memilih jalan tetap mengikuti kami dan kami juga sebagai teman” pada saat itu, sudah melarang untuk ikut bersama kami karna keadaan dan situasi tersebut yang kami ketahui bahwa Kakaknya sedang lahiran, jadi kami pun pergi nongkrong ke cafe dan malam nya tiba disana keberadaan kami tidak lama disana Abang pun sudah pulang dari tempat kerja dan sangat marah karna adek nya yang ikut bersama dengan kami keluar tidak ada di rumah jadi marah langsung Abang nya menyuruh langsung pulang teman, dan karna pesan kami masih belum datang cuman Daniel yang pulang ke rumahnya kami masih tinggal di tongkrongan. Lama kemudian kami tidak tau apa-apa kabar karna juga kami curiga, ketika Daniel lama memberikan kabarnya yang sudah sampai atau tidak di rumah kami sudah cemas karna lamanya kabar teman kami. Baru kami pun tau kabarnya setelah sudah berapa jam kemudian dari teman-teman pun yang sekalian pas berpapasan dengan Daniel di jalan bahwa dia sudah jatuh naik kereta di jalan... Dia mengalami kecelakaan di bahu tangan nya patah dan sudah memakai pen di dalam, dan dia pas kejadian itu juga karna ada benturan di kepala kami khawatir sedikit kurang sadar juga dia ngomong karna di tanyain pun di pada saat itu ngaur dan tidak tau apa- apa saja diucapkan dan tak bisa di mengerti, dan dia juga terus senantiasa bernyanyi lagu pujian dan berdoa terus kepada Tuhan selalu mengakui kesalahannya pas kejadian itu terjadi, dan semua orang pun dia selalu minta maaf dan terus minta maaf atas kejadian itu dia tidak merasa sakit dan terus bernyanyi dan berdoa. Dari kejadian kecelakaan yang dialami di menyaksikan juga dari perkataannya bahwa ada sesosok orang yang sudah menolongnya pas posisi tabrakan yang sudah dialaminya, semenjak itu juga dia lebih dekat pada Tuhan dan mempercayai malaikat Tuhan juga yang menolongnya dari insiden itu dan selamat. Dan dia berniat dan langsung meminta kepada orang tuanya bertekat masuk STT karna ingin mendekatkan diri kepada Tuhan dan berterima kasih juga pada Tuhan yang sudah menolongnya.